Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai tablet, termasuk definisi, jenis, kriteria, keuntungan, penggolongan, formula umum, dan proses pembuatan tablet. Tablet dijelaskan sebagai sediaan padat yang mengandung bahan berkhasiat dan dapat dikonsumsi secara oral.
3. Tablet ??
Sediaan padat yang di dalamnya
mengandung bahan berkhasiat dan
tambahan yang bentuknya beraneka
ragam.
Tujuan beraneka ragam??
Untuk nilai estetika, dan
memperkecil kemungkinan terjadinya
pemalsuan.
4. Kaplet??
Tablet yang
berbentuk kapsul.
Boli??
Tablet besar yang
digunakan untuk hewan.
5. Kriteria Tablet
• Harus mengandung zat aktif dan non aktif yang memenuhi
persyaratan.
• Harus mengandung zat aktif yang homogen dan stabil.
• Fisik harus cukup kuat terhadap gangguan fisik atau
mekanik.
• Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi
persyaratan.
• Waktu hancur dan lahu disolusi harus memenuhi persyaratan.
• Harus stabil terhadap udara dan suhu lingkungan.
• Terbebas dari kerusakan fisik.
• Stabilitas fisik dan kimiawi cukup baik selama penyimpanan.
• Zat aktif dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu
tertentu.
• Memenuhi persyaratan Farmakope yang berlaku
6. Keuntungan sediaan tablet
1. Biaya pembuatannya paling rendah
2. Sediaan oral paling ringan, sehingga mudah dibawa
3. Sediaan oral yang mudah dan murah untuk dikemas
4. Pemberian tanda pengenal pada produk lebih murah
5. Mudah ditelan,sehingga kecil kemungkinan tinggal di
kerongkongan
6. Mudah untuk diproduksi secara besar-besaran
7. Bau, rasa, dan warna yang tidak enak bisa ditutupi
dengan penyalutan
8. PENGGOLONGAN TABLET
1. Berdasarkan metode pembuatan
Prinsip 1. Tablet Cetak 2. Tablet Kempa
Cara
pembuatan
Sediaan dibasahi
dengan
etanol,kemudian baru
dimasukkan ke alat
cetakan,lalu
dikeringkan.
Sediaan dalam bentuk
kering dimasukkan
kedalam alat cetakan
lalu ditekan sekuat
mungkin. Bisa pakai
pelarut bisa tidak.
Kekuatan
tablet
Kekuatan tablet
tergantung pada saat
penambahan etanol
dan proses
pengeringan.
Kekuatan tablet
tergantung pada saat
penekanan. Penekanan
harus sekuat mungkin.
Tablet ini lebih kuat
dari tablet cetak.
9. 2. Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh
a) Bekerja lokal : untuk pengobatan di rongga mulut. Ovula
pengobatan inveksi di vagina.
b) Bekerja sistemik : efeknya keseluruh tubuh.
Dibedakan menjadi :
- Short acting= dalam 1 hari memerlukan beberapa kali
minum obat.
- Long acting= dalam 1 hari cukup menelan 1 tablet.
Dibedakan menjadi :
* Delayed action tablet
granula dibagi beberapa kelompok,
kelompok pertama tidak di apa-apakan
kelompok kedua disalut dengan penyalut yang
akan pecah beberapa saat
kelompok ketika disalut dengan penyalut yang
pecahnya lebih lama dari kelompok 2. Kemudian
baru dicetak dengan cara kempa.
10. * Repeat action tablet
Granul pertama dicetak yang pecahnya lebih
lama. Ini dijadikan sebagai tablet inti
Kemudian yang kurang lama pecahnya
dimampatkan disekeliling kelompok pertama
hingga terbentuk tablet baru.
3. Berdasarkan jenis bahan penyalut
a) Tablet salut biasa/salut gula (dragee)
disalut dengan gula dari suspensi dalam air
mengandung serbuk yang tidak larut.
· kelemahan : - waktu penyalutan lebih lama
- perlu penyalut tahan air
· akibatnya : memperlambat disolusi dan memperbesar
bobot tablet
11. Tahap pembuatan salut gula :
1. Penyalutan dasar (subcoating)
Dilakukan pada tablet yang mengandung zat
hygroskopis. Maka digunakan salut penutup.
- Tujuan : agar air dari dasar sirup tidak masuk
kedalam tablet
2. Melicinkan (smoothing)
Agar tablet bulat dan licin, sehingga digunakan
smoothing syrup
3. Pewarnaan (coloring)
Memberi zat warna yang dicampur pada sirup pelicin.
4. Penyelesaian (finishing)
Pengeringan salut sehingga terbentuk hasil akhir
yang licin
5. Pengilapan (polishing)
Proses ini yang menghasilkan tablet salut menjadi
mengkilap, proses ini menggunakan cera (lilin)
12. b) Tablet salut selaput (film coated tablet)
Bahan-bahan penyalut :
♪ hidroksipropil metilselulosa
♪ metilselulosa
♪ hidroksipropil selulosa
♪ Na-CMC
♪ campuran selulosa asetat ftalet
c) Tablet salut kempa
· Tablet ini untuk pengobatan repeat action.
caranya : - pertama dibuat tablet inti
- lalu dicetak kembali bersama granulat
kelompok lain sehingga terbentuk tablet
berlapis (multi layer tablet)
13. d) Tablet salut enterik (enteric coated tablet)
Bila obat dapat rusak karena susana asam dilambung
· Tujuan : menunda pelepasan obat sampai tablet
melewati lambung
e) Tablet lepas-lambat
Dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan ter-sedia
selama jangka waktu tertentu setelah obat
diberikan
Tujuan penyalutan tablet :
● Melindungi zat aktif
● Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
●Membuat penampilan lebih baik dan menarik
● Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna
14. 4. Berdasarkan tujuan penggunaan
a) Tablet kempa tujuan saluran pencernaan
* Tablet konvensional biasa
Dikempa dengan siklus compressi tunggal. Biasanya
tediri dari zat aktif sendiri
* Tablet kempa multi/kempa ganda
Tablet konvensional yang di compressi lebih dari 1
siklus compressi tunggal
* Tablet lepas lambat
Tablet yang pelepasan zat aktifnya di modifikasi
* Tablet lepas tunda
Tablet yang di kempa yang disalut dengan suatu zat
yang tahan terhadap suasana asam, tapi larut dalam
usus halus
15. * Tablet salut gula
Tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis
gula
* Tablet salut film
Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis
* Tablet effervessent
Tablet yang mengandung asam dan basa, dan sebelum
digunakan harus di larutkan dahulu dengan air
* Tablet kunyah
Tablet yang formulasinya memberikan rasa nyaman
kepada pasien saat mengunyahnya.
b) Tablet kempa yang digunakan dalam rongga mulut
* Tablet bukal
Tablet yang di letakkan antara pipi dan gusi
16. * Tablet sublingual
Tablet yang di letakkan di bawah lidah, berisi
nitrogliserin
* Tablet hisap/lozenges
Untuk disolusi lambat dalam mulut
* Dental cones (kerucut gigi)
Ditempatkan dalam akar gigi yang kosong setelah
pencabutan gigi
c) Tablet kempa melalui liang tubuh
* Tablet rektal
Digunakan pada dubur
* Tablet vaginal
Berbentuk telur/oval, dimasukkan dalam vagina
17. d) Tablet kempa untuk implatasi
Dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesinnya steril
contoh : Untuk KB, mencegah kehamilan
e) Tablet cetak untuk penggunaan lain
* Tablet triturat untuk dispensing
Tablet yang harus di larutkan dahulu untuk
penggunaan tertentu
* Tablet hipodemik
Tablet yang melarut sempurna dalam air, biasa untuk
membuat sediaan injeksi steril
* Tablet dispending
Digunakan oleh tenaga teknis kefarmasian dalam
meracik bentuk sediaan padat/cair
19. Formula Umum Tablet
1. Zat aktif
a) Tidak larut air
Untuk memperbaiki efek lokal
b) Larut air
Untuk memberikan efek sistemik
2. Eksipien
Bersifat inert secara farmakoligi yang digunakan sebagai
zat pembantu dalam formulasi tablet
a) Bahan pengisi
Zat ini ditambah untuk menyesuaikan bobot dan ukuran
tablet
21. b) Pengikat dan perekat
Memberi daya adhesi pada masa serbuk serta
menambah daya kohesi yang telah ada bahan pengisi
c) Penghancur
Untuk memudahkan pecahnya tablet ketika kontak
dengan cairan pencernaan
d) Bahan pelicin
● Lubrikan murni
Mengurangi gesekan antara granul dengan dinding
cetakan selama pengepakan dan pengeluaran tablet
● Lubrikan larut air
Digunakan jika tablet harus sangat larut air
● Lubrikan tidak larut air
Lebih efektif daripada yang larut dalam air, digunakan
pada konsentrasi lebih rendah
22. e) Anti lengket
Untuk mencegah menempelnya masa tablet pada punch
dan untuk mengurangi penempelan pada dinding cetakan
f) Perbaikan aliran/glidan
Untuk menaikkan kualitas masa yang akan di kempa
g) Pembasah
Membantu mempercepat penetrasi cairan kedalam
tablet
h) Penyerapan cairan
Menyerap sejumlah besar cairan
i) Zat tambahan
Di tambah dalam jumlah kecil untuk pemberian warna,
penawar bau dan rasa
23. Jenis pewarna
Pewarna Nama umum
Red 3 Erytrosine
Red 40 Allura red AC
Yellow 5 Tartrazine
Yellow 6 Sunsert yellow
Blue 1 Brilliant blue
Jenis pemanis
Pemanis alami Pemanis buatan
Mannitol Sakarin
Lactosa Siklamat
Sukrosa Aspartame
Dektrosa
24.
25. Cara Pembuatan Tablet
♪ Bahan obat yang berbentuk serbuk di ubah dulu menjadi granul
♪ Cara merubah granul jadi serbuk di sebut granulasi
Tujuan granulasi :
a) Agar sifat alirannya baik
b) Ruang udara dalam bentuk granul lebih sedikit.
c) Saat dicetak, tidak mudah melengket pada stempel dan
mudah lepas dari matris.
1) Granulasi basah
CK : ◊ Campur zat berkasiat,zat pengisi,dan zat penghancur
◊ Basahi dengan larutan bahan pengikat
◊ Lalu diayak menjadi granul
◊ Keringkan dalam lemari pengering pada suhu 40-60 derjat
◊ Stelah kering ayak lagi,untuk mmperoleh ukuran yg dperlukan
◊ Tambahkan pelicin, lalu dicetak dengan mesin tablet
Keuntungan : Tablet lebih baik dan dapat disimpan lama.
26. 2) Granulasi kering
CK : ◊ Campurkan zat berkasiat,zat pengisi,dan zat penghancur
◊ Tambah zat pengikat,pelicin menjadi masa serbuk
◊ Kempa cetak dengan tekanan tinggi, sehingga jadi tablet
besar yang tidak terbentuk lagi
◊ Lalu digiling dan diayak,hingga diperoleh granul dengan
ukuran partikel yang di inginkan
◊ Kempa cetak lagi sesuai ukuran tablet yang di inginkan.
Keuntungan : Tidak memerlukan panas dan kelembapan saat
proses granulasi, penggunaan alat lebih sederhana
Kerugian : Menghasilkan tablet yang tidak tahan lama
3) Cetak/Kempa langsung, dilakukan apabila :
- Jumlah zat berkasiat per tabletnya cukup untuk dicetak
- Zat berkasiat mempunyai sifat alir yang baik
- Zat berkasiatnya berbentuk kristal.
27. Kerusakan pada tablet
1. Binding
Penyebab : Masa yang akan dicetak melekat pada
dinding ruang cetak.
2. Sticking/Picking : Pelekatan yang terjadi di punch atas
dan bawah
Penyebab : - Permukaan punch tidak licin
- Pencetak masih ada lemaknya
- Zat pelicinnya masih kurang
- Masanya masih basah
3. Whiskering
Penyebab : - Pencetak tidak pas diruang cetak
- Terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan
dengan tekanan tinggi
28. Akibatnya : Saat disimpan dalam botol, sisi yang berlebih
akan lepas dan menghasilkan bubuk.
4. Spliting/Caping
Spliting : Melepasnya lapisan yang tipis pada permukaan
tablet, terutama di bagian tengah
Caping : Terbelahnya tablet di bagian atas.
Penyebabnya : - Daya pengikat tablet kurang kuat
- Masa tablet terlalu bnyak mengandung udara
- Saat pencetakan, tekanan yg dberi trlalu bsar
- Formulanya tidak sesuai
- Die dan punch tidak rata
5. Motling : Zat warna tersebar tidak merata dipermukaan.
6. Crumbling : Tablet retak dan rapuh
Penyebab : Tekanan yang diberikan kurang dan pengikatnya
juga kurang.
29.
30. 1. Keseragaman ukuran
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari
1 1/3 kali tebalnya tablet.
2. Keseragaman bobot dan keseragaman kandungan
● Timbang 20 tablet dan hitung bobot rata-ratanya
● Timbang satu per satu tidak boleh lebih dari bobot rata-rata
pada kolom A, dan tidak boleh lebih dari satu tablet
yang menyimbang dari bobot rata-rata kolom B
● Jika perlu dapat di ulang dengan 10 tablet dan tidak boleh
ada satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar
dari bobo rata-rata dari kolom A maupun kolom B
31. Bobot rata-rata
tablet
Penyimpangan bobot rata-rata
dalam %
A B
< 25 mg 15 30
26-150 mg 10 20
151-300 mg 7,5 15
> 300 mg 5 10
32. 3. Memenuhi uji keseragaman sediaan
a. Keseragaman bobot
= Dapat ditetapkan pada produk yang mengandung zat aktif
50 mg atau lebih dan pada sediaan padat tanpa mengandung
zat aktif atau inaktif yang ditambahkan.
b. Keseragaman kandungan
= Pada tablet bersalut, termasuk tablet bersalut selaput
untuk sistem transdermal, untuk sediaan suspense dalam
wadah dosis tunggal atau dalam kapsul lunak, dan untuk
inhalasi bertekanan dengan dosis terukur.
4. Memenuhi waktu hancur
Untuk menentapkan kesesuaian batas waktu hancur yang
tertera dalam masing-masing monografi kecuali pada etiket
dinyatakan bahwa sediaan dapat larut sempurna. Sediaan
dikatakan hancur sempurna jika sediaan tertinggal pada kasa
alat uji merupakan massa lunak yang tidak mempunyai inti
yang jelas. Kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul
yang tidak larut.
33. 5. Memenuhi waktu larut tablet (dissolution test)
Untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi
yang tertera dalam masing-masing monografi kecuali
dinyatakan pada etiket bahwa tablet harus di kunyah.
6. Memenuhi uji kekerasan tablet (hardness test)
Untuk mengetahui kekerasan tablet agar tablet tidak
rapuh dan terlalu keras. Alat yang digunakan hardness
tester.
7. Uji kerapuhan tablet (friability test)
Friability adalah persen bobot yang hilang setelah tablet
di guncang. Penentuan kerapuhan tablet di lakukan terutama
pada waktu tablet akan di lapis.
35. Implan/pelet
Sediaan padat steril berukuran kecil, berisi obat dengan
tingkat kemurnian yang tinggi, dibuat dengan cara
pengempaan atau pencetakan.
●Ditujukan untuk : ditanam didalam tubuh.
●Tujuan : Agar obat lepas secara bertahap dalam jangka
waktu lama.
Penanaman implan dilakukan dengan bantuan injektor khusu
atau (tracor), bisa juga menggunakan sayatan bedah.
Implan mengandung hormon testosteron atau estradion yang
dikemas dalam lembaran kertas timah steril.
37. 1. Stokes tornado mill
Untuk menghaluskan serbuk, dan mendispersikan bahan
dalam keadaan kering/basah.
38. 2. Fitzpatrick malaxating machine
Untuk menggabungkan bahan kering dan penggranulasi
serta untuk melepaskan granulat basah untuk penaburan
pada nampan pengering.
3. Oven dan fluidization
Untuk mengeringkan granul-granul.
39. 4. Manesty rotapress (mesin kompres putar)
● Berputar,kecepatan tinggi, banyak punch and die
● Punch akan berputar terus menerus
40. 5. New stokes ultra press
● Berputar dua sisi
● Menghasilkan lebih dari 10.000 tablet/menit
41. 6. Penghilang debu tablet manesty
Untuk menghilangkan serbuk-serbuk lepas yang menempel
pada tablet
7. Accela-cota
Alat penyalut dengan teknik semprot
42. 8. Hartnett
Untuk memberi nama pada tablet yang sudah di salut.