SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
TUGAS AKHIR PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN
               ANALISIS KASUS

PENOLAKAN GANTI RUGI KLAIM ASURANSI




                     OLEH:
            Yulianti Dwi Utami, 0605002338
             Rizki Malinda IP, 0606083185
               Veronica S, 0606083380




             FAKULTAS EKONOMI
           UNIVERSITAS INDONESIA
                       2008
Statement of Authorship


“Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas yang
terlampir adalah murni hasil pekerjan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menebutkan sumbernya.


Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.


Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumplkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”


Nama: Yulianti Dwi Utami
NPM: 0605002338
Tandatangan:


Nama: Veronica S
NPM: 0606083380
Tandatangan:


Nama: Rizki Malinda I P
NPM: 0606083185
Tandatangan:


Mata Ajaran           : Pasar dan Lembaga Keuangan
Judul Makalah/Tugas : Analisis Kasus Penolakan Ganti Rugi Klaim Asuransi
Tanggal               : 28 November 2008
Dosen                 : Nazif / Fazlul
DAFTAR ISI


Daftar Isi                                 ...........    1
Bab I Pendahuluan
Latar belakang masalah                     ............   2
Tujuan penulisan                           ............   2
Bab II Landasan Teori
Definisi Asuransi                          ............   3
Asuransi Kerugian                          ............   3
Polis Asuransi                             ............   3
Bab III Analisis Masalah
Profil Perusahaan                          ............   5
Definisi Masalah                           ............   6
Analisis Masalah                           ............   6
Bab IV Kesimpulan dan Saran                ............   8
Daftar Pustaka                             ............   9




                                                              1
BAB I
                               PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
   Semakin banyak perusahaan asuransi (PA) yang menjalankan bisnisnya di Indonesia,
sayangnya, semakin banyak pula tuntutan-tuntutan antara klien dan PA tentang penggantian
kerugian atau klaim yang tak berujung dan tidak menemukan titik temu. Hal ini terlihat pula
dalam kasus yang penulis angkat kali ini, yaitu tentang PT Dhermawan Subekti (klien) dan
PT Jasa Raharja Putera (PA) yang bersitegang tentang masalah penolakan klaim asuransi
yang diajukan. Melalui analisa kasus, akan dibahas celah-celah yang terdapat pada polis
asuransi yang bisa berbuntut pada sidang di pengadilan.
B. Tujuan Penulisan
    Memberikan gambaran singkat dan jelas tentang salah satu fenomena yang kerap
       terjadi dalam dunia asuransi
    Menelususi kelayakan penggantirugian klaim asuransi yang terjadi dalam kasus




                                                                                         2
BAB II
                                 LANDASAN TEORI
A. Definisi Asuransi
    Dalam pasal 246 KUHD memberikan batasan perjanjian asuransi sebagai berikut;
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tertentu.
    Untuk sampai pada suatu keadaan dimana penanggung/perusahaan harus benar-benar
memberi ganti kerugian harus dipenuhi 3 syarat berikut ini:
    1. Harus terjadi peristiwa yang tidak tertentu yang diasuransikan.
    2. Pihak tertanggung harus menderita kerugian.
    3. Ada hubungan sebab akibat antara peristiwa dengan kerugian.
B. Asuransi Kerugian (Non Life Insurance)
    Menurut UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha peransuransian, usaha asuransi terdiri atas:
    1. Asuransi kerugian (non life insurance)
    2. Asuransi jiwa (life insurance)
    3. Reasuransi (reinsurance)
    Usaha asuransi kerugian menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 yaitu usaha yang
memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
C. Polis Asuransi
    Ketentuan mengenai Polis Asuransi diatur dalam Pasal 255 KUHD yang menyebutkan
bahwa setiap pertanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang dinamakan
polis.
    Polis asuransi adalah dokumen dasar dalam melakukan suatu pertanggungan yaitu surat
permohonan tertulis atau aplikasi yang diajukan tertanggung kepada perusahaan asuransi.
Dalam aplikasi tersebut memuat informasi lengkap antara lain mengenai jenis dan jumlah
asuransi yang diinginkan, premi yang dibayarkan dan informasi lainnya mengenai timbulnya
kerugian. Informasi ini bagi perusahaan asuransi digunakan terutama untuk tujuan
underwriting dan identifikasi.
                                                                                            3
Polis asuransi terdiri atas empat bagian terpisah, yaitu:
1. Declarations
Merupakan suatu pernyataan yang bersifat informasi mengenai risiko yang akan
diasuransikan dan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan premi dan penerbitan polis.
Deklarasi menerangkan hal-hal mengenai:Perusahaan asuransi yang bersangkutan sebagai
penanggung
   a) Siapa yang ditanggung
   b) Apa yang ditanggung
   c) Untuk berapa lama jangka waktu pertanggungan
   d) Jenis bisnis
   e) Berapa banyak yang dipertanggungkan
   f) Berapa besar preminya
2. Insuring Agreement
Adalah perjanjian pertanggungan yang merupakan bagian yang mengatur ketentuan kedua
pihak tertanggung dan penanggung
3. Conditions
Bagian ini mengatur ketentuan kedua pihak tertanggung dan penanggung menyetujui untuk
melakukan pemeriksaan atas suatu kejadian.
4. Exclusions
Bagian ini menyebutkan dengan jelas bahwa bentuk peril apa saja yang tidak ditutup atau di
luar penutupan pertanggungan
       Biasanya dalam praktek sehari-hari, polis yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi
masih harus ditambah/diubah untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain kemungkinan
adanya perubahan keadaan, pemindahan tangan nama, dan sebagainya. Setiap perubahan/
penambahan, baik yang bersifat syarat / bersifat pemberitahuan harus dicatat dalam polis
yang bersangkutan, agar perubahan ini dapat dianggap sah dan mengikat para pihak.




                                                                                             4
BAB III
                            ANALISIS MASALAH
A. Profil Perusahaan
   Didirikan sejak tanggal 27 November 1993, PT Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE)
memberikan layanan asuransi kerugian dalam arti seluas-luasnya, termasuk di dalamnya
kegiatan usaha Surety Bond. JP-INSURANCE merupakan salah satu di antara sedikit
perusahaan asuransi di Indonesia yang aktif dalam pengembangan layanan Surety Bond
sebagai salah satu jenis produk baru di Indonesia dengan prospek yang sangat cerah.
   JP-INSURANCE percaya, dengan didukung oleh 489 karyawan, 24 jaringan cabang
serta 53 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, serta ditopang oleh tekad
Perusahaan untuk senantiasa menepati janji, Perusahaan akan mampu mencatat pertumbuhan
yang pesat serta menempatkan diri sebagai salah satu pemain utama di era globalisasi ini.
   Dalam menjalankan roda perusahaan, manajemen berpegang teguh pada prinsip kehati-
hatian, khususnya dalam hal pengelolaan risiko, baik risiko dari akseptasi sebuah polis
maupun risiko dari penempatan dana. Hasilnya tercermin pada senantiasa positifnya hasil
underwriting serta hasil investasi perusahaan.
   Sementara itu, dalam rangka mensiasati era globalisasi yang sarat akan persaingan,
Perusahaan aktif melakukan pembenahan diri. Disamping giat mensosialisasikan budaya
perusahaan serta menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para karyawannya, Perusahaan
juga aktif melakukan inovasi terhadap produk-produk yang ada, sebagaimana tercermin pada
JP-ASTOR (produk asuransi kendaraan bermotor) yang diluncurkan pada tahun 1999.
   Selain JP-ASTOR, Perusahaan juga meluncurkan JP-ASPRI (produk asuransi kecelakaan
pribadi), JP-GRAHA (produk asuransi kebakaran), serta JP-BONDING (produk asuransi
untuk jenis usaha surety bond) di tahun 2001. Keempat produk ini sesungguhnya hanya
merupakan bagian dari total portfolio produk Perusahaan. Adalah kebijakan manajemen
untuk menyediakan beragam layanan untuk berbagai lapisan masyarakat, sejalan dengan
tekad perusahaan untuk menjadi "one-stop insurance services company" bagi para
nasabahnya. Kebijakan ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan kepada nasabah, karena manajemen menyadari bahwa loyalitas nasabah amat
penting demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa datang.
Visi dan Misi Perusahaan
   Visi: Menjadi perusahaan asuransi terkemuka di
                                                                                            5
Misi: Menyediakan produk tepat guna dengan pelayanan prima


B. Definisi Masalah
        Terdapat konflik antara PT Dharmawan Subakti dan PT Jasa Raharja Putera mengenai
pencairan dana asuransi untuk ganti rugi akibat bencana alam yang dialami PT Dharmawan.
Setelah melalui persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan penolakan
terhadap gugatan PT Dharmawan sebab klaim asuransi sudah melewati batas waktu jangka
pertanggungan. Pertanggungan itu tertuang dalam polis asuransi gempa bumi, gunung
meletus dan tsunami skedul A (sum insured basis) No. 22.00.12.06.00026/9.0004 tertanggal
30 September 2006. Polis asuransi yang bernilai Rp1,896 miliar itu jangka waktu asuransinya
terhitung sejak 10 Setember 2006 hingga 10 September 2007.
Objek tanggungan polis asuransi itu adalah bangunan hotel penggugat yang terletak di Jl.
Pariwisata No. 1 Pantai Panjang, Bengkulu. Dua hari setelah waktu pertangguhan habis, yaitu
pada 1 September 2007 Bengkulu mengalami gempa berkekuatan 7,9 skala Richter. Akibat
gempa bumi itu, hotel penggugat mengalami kerusakan, berupa bangunan cottagge, restoran,
gudang maintantenance dan fasilitas jalan. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp908 juta.
         Penggugat lalu mengajukan klaim kerugian tersebut pada 18 September 2007.
Namun Jasaraharja Putera menolak pembayaran ganti kerugian. Dengan alasan klaim
diajukan diluar waktu tanggungan. Penolakan itu mengacu pada ketentuan due date (jangka
waktu perlindungan polis).


C. Analisis Masalah
        Ada beberapa hal yang mempengaruhi penolakan klaim asuransi penggugat yang bisa
dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penggugat dan sisi tergugat.
        Dari sisi penggugat (PT Dhermawan Subekti)
    1. Ketidakjujuran Nasabah
    2. Adanya pengecualian oleh perusahaan dalam membayar Uang Pertanggungan
    3. Nasabah terlalu lama mengajukan klaim. Umumnya, PA menetapkan batasan waktu
        pengajuan klaim asuransi.
    4. Syarat-syarat saat pengajuan klaim kurang lengkap
    5. Tidak dibayarnya premi oleh nasabah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan
        Dari sisi tergugat (Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Putera)
    1. Ketidakjujuran Agen Asuransi dalam mempresentasikan produk asuransinya
                                                                                          6
2. Perusahaannya yang bandel


Menurut peraturan PT Jasa Raharja Putera mengenai Kewajiban tertanggung bila terjadi
kebakaran/kerusakan:
   1. Segera melapor kepada JP-INSURANCE
   2. Menyerahkan Polis Asli beserta Berita Acara ataupun Surat Keterangan yang
       menyatakan kejadian dimaksud, antara lain dari Lurah dan Polisi setempat.
   3. Menyerahkan laporan terperinci yang menerangkan selengkap-lengkapnya tentang
       terjadinya kebakaran/kerusakan paling lambat dalam waktu 7 (tujuh hari)
       kejadian.
   4. Memberikan segala keterangan dan bukti-bukti yang lain yang diminta oleh
       Penanggung.
   5. Agar menjaga/menyelamatkan harta benda dan atau kepentingan yang
       dipertanggungkan TLO.
Pada kasus ini kami melihat bahwa Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Putera tidak
membayarkan klaim PT.Dhermawan Subekti dikarenakan perusahaan tersebut terlalu
lama mengajukan klaim, yaitu 9 hari setelah kejadian. Padahal menurut peraturan PT Jasa
Raharja Putera, laporan paling lambat diterima dalam waktu 7 hari setelah kejadian.
Hal ini juga tekait dengan pernyataan dari Jasa Raharja Putera bahwa kesepakatan periode
pertanggungan tidak didasarkan pada tanggal penandatanganan polis. Melainkan
berdasarkan poin-poin kesepakatan yang tegas disebutkan dalam polis, yaitu sejak 10
Setember 2006 hingga 10 September 2007. Ini sesuai masa pertanggungan yang
disepakati oleh para pihak ketika perjanjian asuransi ditutup.
Peristiwa tersebut kemungkinan besar disebabkan kelalaian pihak PT.Dhermawan
Subekti dalam memahami peraturan yang dibuat oleh PT Jasa Raharja Putera.




                                                                                      7
BAB IV
                      KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam kasus ini, PT Dhermawan Subekti memang tidak layak untuk mendapatkan
pembayaran ganti rugi dari PT Jasa Raharja Putera.


    Saran dari kami adalah seharusnya kesepakatan dalam membuat kontrak asuransi harus jelas
dan kedua pihak (PT Dhermawan Subekti dan PT Jasa Raharja Putera) harusmemahami isi dari
kontrak tersebut.




                                                                                          8
DAFTAR PUSTAKA

Siamat, D. (2001), Manajemen Lembaga Keuangan, edisi ketiga, Jakarta Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi UI
http://cms.sip.co.id/hukumonline/
http://www.jasaraharja-putera.co.id/




                                                                                   9

More Related Content

What's hot

PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingDoni Ramdhani
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran RisikoJudianto Nugroho
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)YolaRiyana
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Lisca Ardiwinata
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Futurum2
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalMatthew0505
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanMonang Sinaga
 
Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)
Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)
Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)Dyah A Fitria
 
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersamaPsak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersamaSri Apriyanti Husain
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Eko Mardianto
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenrhiery
 

What's hot (20)

PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
 
Makalah anjak piutang
Makalah anjak piutangMakalah anjak piutang
Makalah anjak piutang
 
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
ANALISIS SWOT PADA PT.PERTAMINA (PERSERO)
 
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
Hukum Kepailitan
Hukum Kepailitan Hukum Kepailitan
Hukum Kepailitan
 
Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1Materi akm2-investasi-bagian 1
Materi akm2-investasi-bagian 1
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)
Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)
Overload Standard Akuntansi (Teori Akuntansi)
 
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersamaPsak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
Psak 12 bagian-partisipasi-dalam-ventura-bersama
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 
Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Analisis teknikal
Analisis teknikalAnalisis teknikal
Analisis teknikal
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 

Similar to Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan

4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...SINDINALURITA1
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahTm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahWennaSustiany
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...claramonalisa09
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...claramonalisa09
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...claramonalisa09
 
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - Asuransi
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - AsuransiBank dan Lembaga Keuangan Lainnya - Asuransi
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - AsuransiAsadCungkring97
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...claramonalisa09
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Dimas Triadi
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...megiirianti083
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdfEmilda4
 
Hbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuanaHbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuanaMeikaSihombimg
 
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 20194, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019DignaAdyaPratiwi
 
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...angelaregife
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Dimas Triadi
 
4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...
4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...
4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...An Nisa Rizki Yulianti
 
Perasuransian.pptx
Perasuransian.pptxPerasuransian.pptx
Perasuransian.pptxFida449092
 

Similar to Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan (20)

Manajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi pptManajemen asuransi ppt
Manajemen asuransi ppt
 
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
4, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, moratorium hutang dan bpr, universitas mer...
 
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalahTm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
Tm 5, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali,aspek hukum lembaga , makalah
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
 
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
4. hbl,clara monalisa,hapzi ali, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum yan...
 
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - Asuransi
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - AsuransiBank dan Lembaga Keuangan Lainnya - Asuransi
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - Asuransi
 
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
5. hbl, clara monalisa, hapzi a li, lembaga pembiayaan dan konsekuensi hukum ...
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali,jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya...
 
Asuransi.pdf
Asuransi.pdfAsuransi.pdf
Asuransi.pdf
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Hbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuanaHbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuana
Hbl 5, mei ika, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan,mercubuana
 
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 20194, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
 
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
4, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, modatorium...
 
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
Hbl, dimas triadi, hapzi ali, definisi dan jenis lemhaga pembiayaan dan manfa...
 
4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...
4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...
4,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,moratorium hutang(pkpu) & bpr,universitas m...
 
Perasuransian.pptx
Perasuransian.pptxPerasuransian.pptx
Perasuransian.pptx
 

More from Rizki Malinda

E-Government Collaboration
E-Government CollaborationE-Government Collaboration
E-Government CollaborationRizki Malinda
 
Pengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisPengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisRizki Malinda
 
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiKemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiRizki Malinda
 
Format naskah dinas
Format naskah dinas Format naskah dinas
Format naskah dinas Rizki Malinda
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisRizki Malinda
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisRizki Malinda
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHRizki Malinda
 
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Rizki Malinda
 
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIKSalinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIKRizki Malinda
 
Permenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuPermenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuRizki Malinda
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikRizki Malinda
 

More from Rizki Malinda (19)

E-Government Collaboration
E-Government CollaborationE-Government Collaboration
E-Government Collaboration
 
Pengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisisPengelolaan komunikasi krisis
Pengelolaan komunikasi krisis
 
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iiiKemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
Kemenkominfo draft rpp e govt.19 feb 2013 (edit) revisi iii
 
Format naskah dinas
Format naskah dinas Format naskah dinas
Format naskah dinas
 
Makalah Etika Bisnis
Makalah Etika BisnisMakalah Etika Bisnis
Makalah Etika Bisnis
 
Makalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset BisnisMakalah Metode Riset Bisnis
Makalah Metode Riset Bisnis
 
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAHPEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
PEDOMAN HUBUNGAN MASYARAKAT INSTANSI PEMERINTAH
 
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
Salinan Peraturan Menteri PANRB Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Nask...
 
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
Salinan pedoman umum pengelolaan komunikasi krisis 29-2011
 
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
 
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
Salinan pedoman umum hubungan media 55-2011
 
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
Salinan pedoman umum tata kelola kehumasan 30-2011
 
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
Salinan pedoman umum pemetaan pemangku kepentingan 54-2011
 
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
Salinan pedoman umum infrastruktur hubungan masyarakat 31-2011
 
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
Salinan pedoman umum audit komunikasi 27-2011
 
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIKSalinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
Salinan pedoman umum TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK
 
Permenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 bukuPermenpan2008 022 buku
Permenpan2008 022 buku
 
Kebijakan kehumasan
Kebijakan kehumasanKebijakan kehumasan
Kebijakan kehumasan
 
Tata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronikTata naskah dinas elektronik
Tata naskah dinas elektronik
 

Makalah Pasar dan Lembaga Keuangan

  • 1. TUGAS AKHIR PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN ANALISIS KASUS PENOLAKAN GANTI RUGI KLAIM ASURANSI OLEH: Yulianti Dwi Utami, 0605002338 Rizki Malinda IP, 0606083185 Veronica S, 0606083380 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA 2008
  • 2. Statement of Authorship “Saya/kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas yang terlampir adalah murni hasil pekerjan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya. Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumplkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.” Nama: Yulianti Dwi Utami NPM: 0605002338 Tandatangan: Nama: Veronica S NPM: 0606083380 Tandatangan: Nama: Rizki Malinda I P NPM: 0606083185 Tandatangan: Mata Ajaran : Pasar dan Lembaga Keuangan Judul Makalah/Tugas : Analisis Kasus Penolakan Ganti Rugi Klaim Asuransi Tanggal : 28 November 2008 Dosen : Nazif / Fazlul
  • 3. DAFTAR ISI Daftar Isi ........... 1 Bab I Pendahuluan Latar belakang masalah ............ 2 Tujuan penulisan ............ 2 Bab II Landasan Teori Definisi Asuransi ............ 3 Asuransi Kerugian ............ 3 Polis Asuransi ............ 3 Bab III Analisis Masalah Profil Perusahaan ............ 5 Definisi Masalah ............ 6 Analisis Masalah ............ 6 Bab IV Kesimpulan dan Saran ............ 8 Daftar Pustaka ............ 9 1
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin banyak perusahaan asuransi (PA) yang menjalankan bisnisnya di Indonesia, sayangnya, semakin banyak pula tuntutan-tuntutan antara klien dan PA tentang penggantian kerugian atau klaim yang tak berujung dan tidak menemukan titik temu. Hal ini terlihat pula dalam kasus yang penulis angkat kali ini, yaitu tentang PT Dhermawan Subekti (klien) dan PT Jasa Raharja Putera (PA) yang bersitegang tentang masalah penolakan klaim asuransi yang diajukan. Melalui analisa kasus, akan dibahas celah-celah yang terdapat pada polis asuransi yang bisa berbuntut pada sidang di pengadilan. B. Tujuan Penulisan  Memberikan gambaran singkat dan jelas tentang salah satu fenomena yang kerap terjadi dalam dunia asuransi  Menelususi kelayakan penggantirugian klaim asuransi yang terjadi dalam kasus 2
  • 5. BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Asuransi Dalam pasal 246 KUHD memberikan batasan perjanjian asuransi sebagai berikut; Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu. Untuk sampai pada suatu keadaan dimana penanggung/perusahaan harus benar-benar memberi ganti kerugian harus dipenuhi 3 syarat berikut ini: 1. Harus terjadi peristiwa yang tidak tertentu yang diasuransikan. 2. Pihak tertanggung harus menderita kerugian. 3. Ada hubungan sebab akibat antara peristiwa dengan kerugian. B. Asuransi Kerugian (Non Life Insurance) Menurut UU No.2 Tahun 1992 tentang usaha peransuransian, usaha asuransi terdiri atas: 1. Asuransi kerugian (non life insurance) 2. Asuransi jiwa (life insurance) 3. Reasuransi (reinsurance) Usaha asuransi kerugian menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. C. Polis Asuransi Ketentuan mengenai Polis Asuransi diatur dalam Pasal 255 KUHD yang menyebutkan bahwa setiap pertanggungan harus dibuat secara tertulis dalam suatu akta yang dinamakan polis. Polis asuransi adalah dokumen dasar dalam melakukan suatu pertanggungan yaitu surat permohonan tertulis atau aplikasi yang diajukan tertanggung kepada perusahaan asuransi. Dalam aplikasi tersebut memuat informasi lengkap antara lain mengenai jenis dan jumlah asuransi yang diinginkan, premi yang dibayarkan dan informasi lainnya mengenai timbulnya kerugian. Informasi ini bagi perusahaan asuransi digunakan terutama untuk tujuan underwriting dan identifikasi. 3
  • 6. Polis asuransi terdiri atas empat bagian terpisah, yaitu: 1. Declarations Merupakan suatu pernyataan yang bersifat informasi mengenai risiko yang akan diasuransikan dan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan premi dan penerbitan polis. Deklarasi menerangkan hal-hal mengenai:Perusahaan asuransi yang bersangkutan sebagai penanggung a) Siapa yang ditanggung b) Apa yang ditanggung c) Untuk berapa lama jangka waktu pertanggungan d) Jenis bisnis e) Berapa banyak yang dipertanggungkan f) Berapa besar preminya 2. Insuring Agreement Adalah perjanjian pertanggungan yang merupakan bagian yang mengatur ketentuan kedua pihak tertanggung dan penanggung 3. Conditions Bagian ini mengatur ketentuan kedua pihak tertanggung dan penanggung menyetujui untuk melakukan pemeriksaan atas suatu kejadian. 4. Exclusions Bagian ini menyebutkan dengan jelas bahwa bentuk peril apa saja yang tidak ditutup atau di luar penutupan pertanggungan Biasanya dalam praktek sehari-hari, polis yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi masih harus ditambah/diubah untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain kemungkinan adanya perubahan keadaan, pemindahan tangan nama, dan sebagainya. Setiap perubahan/ penambahan, baik yang bersifat syarat / bersifat pemberitahuan harus dicatat dalam polis yang bersangkutan, agar perubahan ini dapat dianggap sah dan mengikat para pihak. 4
  • 7. BAB III ANALISIS MASALAH A. Profil Perusahaan Didirikan sejak tanggal 27 November 1993, PT Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE) memberikan layanan asuransi kerugian dalam arti seluas-luasnya, termasuk di dalamnya kegiatan usaha Surety Bond. JP-INSURANCE merupakan salah satu di antara sedikit perusahaan asuransi di Indonesia yang aktif dalam pengembangan layanan Surety Bond sebagai salah satu jenis produk baru di Indonesia dengan prospek yang sangat cerah. JP-INSURANCE percaya, dengan didukung oleh 489 karyawan, 24 jaringan cabang serta 53 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, serta ditopang oleh tekad Perusahaan untuk senantiasa menepati janji, Perusahaan akan mampu mencatat pertumbuhan yang pesat serta menempatkan diri sebagai salah satu pemain utama di era globalisasi ini. Dalam menjalankan roda perusahaan, manajemen berpegang teguh pada prinsip kehati- hatian, khususnya dalam hal pengelolaan risiko, baik risiko dari akseptasi sebuah polis maupun risiko dari penempatan dana. Hasilnya tercermin pada senantiasa positifnya hasil underwriting serta hasil investasi perusahaan. Sementara itu, dalam rangka mensiasati era globalisasi yang sarat akan persaingan, Perusahaan aktif melakukan pembenahan diri. Disamping giat mensosialisasikan budaya perusahaan serta menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi para karyawannya, Perusahaan juga aktif melakukan inovasi terhadap produk-produk yang ada, sebagaimana tercermin pada JP-ASTOR (produk asuransi kendaraan bermotor) yang diluncurkan pada tahun 1999. Selain JP-ASTOR, Perusahaan juga meluncurkan JP-ASPRI (produk asuransi kecelakaan pribadi), JP-GRAHA (produk asuransi kebakaran), serta JP-BONDING (produk asuransi untuk jenis usaha surety bond) di tahun 2001. Keempat produk ini sesungguhnya hanya merupakan bagian dari total portfolio produk Perusahaan. Adalah kebijakan manajemen untuk menyediakan beragam layanan untuk berbagai lapisan masyarakat, sejalan dengan tekad perusahaan untuk menjadi "one-stop insurance services company" bagi para nasabahnya. Kebijakan ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah, karena manajemen menyadari bahwa loyalitas nasabah amat penting demi mendukung pertumbuhan dan perkembangan perusahaan di masa datang. Visi dan Misi Perusahaan Visi: Menjadi perusahaan asuransi terkemuka di 5
  • 8. Misi: Menyediakan produk tepat guna dengan pelayanan prima B. Definisi Masalah Terdapat konflik antara PT Dharmawan Subakti dan PT Jasa Raharja Putera mengenai pencairan dana asuransi untuk ganti rugi akibat bencana alam yang dialami PT Dharmawan. Setelah melalui persidangan, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan penolakan terhadap gugatan PT Dharmawan sebab klaim asuransi sudah melewati batas waktu jangka pertanggungan. Pertanggungan itu tertuang dalam polis asuransi gempa bumi, gunung meletus dan tsunami skedul A (sum insured basis) No. 22.00.12.06.00026/9.0004 tertanggal 30 September 2006. Polis asuransi yang bernilai Rp1,896 miliar itu jangka waktu asuransinya terhitung sejak 10 Setember 2006 hingga 10 September 2007. Objek tanggungan polis asuransi itu adalah bangunan hotel penggugat yang terletak di Jl. Pariwisata No. 1 Pantai Panjang, Bengkulu. Dua hari setelah waktu pertangguhan habis, yaitu pada 1 September 2007 Bengkulu mengalami gempa berkekuatan 7,9 skala Richter. Akibat gempa bumi itu, hotel penggugat mengalami kerusakan, berupa bangunan cottagge, restoran, gudang maintantenance dan fasilitas jalan. Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp908 juta. Penggugat lalu mengajukan klaim kerugian tersebut pada 18 September 2007. Namun Jasaraharja Putera menolak pembayaran ganti kerugian. Dengan alasan klaim diajukan diluar waktu tanggungan. Penolakan itu mengacu pada ketentuan due date (jangka waktu perlindungan polis). C. Analisis Masalah Ada beberapa hal yang mempengaruhi penolakan klaim asuransi penggugat yang bisa dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penggugat dan sisi tergugat. Dari sisi penggugat (PT Dhermawan Subekti) 1. Ketidakjujuran Nasabah 2. Adanya pengecualian oleh perusahaan dalam membayar Uang Pertanggungan 3. Nasabah terlalu lama mengajukan klaim. Umumnya, PA menetapkan batasan waktu pengajuan klaim asuransi. 4. Syarat-syarat saat pengajuan klaim kurang lengkap 5. Tidak dibayarnya premi oleh nasabah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan Dari sisi tergugat (Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Putera) 1. Ketidakjujuran Agen Asuransi dalam mempresentasikan produk asuransinya 6
  • 9. 2. Perusahaannya yang bandel Menurut peraturan PT Jasa Raharja Putera mengenai Kewajiban tertanggung bila terjadi kebakaran/kerusakan: 1. Segera melapor kepada JP-INSURANCE 2. Menyerahkan Polis Asli beserta Berita Acara ataupun Surat Keterangan yang menyatakan kejadian dimaksud, antara lain dari Lurah dan Polisi setempat. 3. Menyerahkan laporan terperinci yang menerangkan selengkap-lengkapnya tentang terjadinya kebakaran/kerusakan paling lambat dalam waktu 7 (tujuh hari) kejadian. 4. Memberikan segala keterangan dan bukti-bukti yang lain yang diminta oleh Penanggung. 5. Agar menjaga/menyelamatkan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan TLO. Pada kasus ini kami melihat bahwa Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Putera tidak membayarkan klaim PT.Dhermawan Subekti dikarenakan perusahaan tersebut terlalu lama mengajukan klaim, yaitu 9 hari setelah kejadian. Padahal menurut peraturan PT Jasa Raharja Putera, laporan paling lambat diterima dalam waktu 7 hari setelah kejadian. Hal ini juga tekait dengan pernyataan dari Jasa Raharja Putera bahwa kesepakatan periode pertanggungan tidak didasarkan pada tanggal penandatanganan polis. Melainkan berdasarkan poin-poin kesepakatan yang tegas disebutkan dalam polis, yaitu sejak 10 Setember 2006 hingga 10 September 2007. Ini sesuai masa pertanggungan yang disepakati oleh para pihak ketika perjanjian asuransi ditutup. Peristiwa tersebut kemungkinan besar disebabkan kelalaian pihak PT.Dhermawan Subekti dalam memahami peraturan yang dibuat oleh PT Jasa Raharja Putera. 7
  • 10. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam kasus ini, PT Dhermawan Subekti memang tidak layak untuk mendapatkan pembayaran ganti rugi dari PT Jasa Raharja Putera. Saran dari kami adalah seharusnya kesepakatan dalam membuat kontrak asuransi harus jelas dan kedua pihak (PT Dhermawan Subekti dan PT Jasa Raharja Putera) harusmemahami isi dari kontrak tersebut. 8
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Siamat, D. (2001), Manajemen Lembaga Keuangan, edisi ketiga, Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI http://cms.sip.co.id/hukumonline/ http://www.jasaraharja-putera.co.id/ 9