SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
RESUME KULIAH IV
STRATEGIG MANAGEMENT
EXTERNAL MICRO AND INTERNAL ENVIRONMENT
ANALYSIS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategic Management”
Dosen Pengampu:
Prof Dr. H. Hapzi Ali, M.M., CMA.
Oleh:
Rame Priyanto
NIM 55117120122
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Mercubuana
2018
External and Internal Environment Analysis
Rame Priyanto
NIM 55117120122
Analisis Lingkungan Eksternal
Sebagian besar perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang sangat bergejolak,
kompleks, dan kondisi global yang membuat menginterpretasikannya semakin sulit. Untuk
mengatasi apa yang sering data lingkungan ambigu dan tidak lengkap dan untuk
meningkatkan ing mengerti- mereka dari lingkungan umum, perusahaan-perusahaan terlibat
dalam proses yang disebut analisis lingkungan eksternal. Proses berkelanjutan meliputi empat
kegiatan: scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Mereka menganalisis lingkungan
eksternal harus memahami bahwa menyelesaikan analisis ini adalah sulit, namun signifikan,
aktivitas.
Micro Environment Factors
The suppliers / Producers (Pemasok)
Perusahaan bergantung pada produsen dan vendor lain untuk persediaan dan faktor produksi
lainnya, seperti tenaga kerja, utilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi dan
mengirimkan produk ke pelanggan. Akibatnya, kejadian yang mempengaruhi produsen atau
vendor juga berpotensi mempengaruhi kepuasan pelanggan, apakah kejadian tersebut
berdampak pada ketersediaan bahan, biaya rantai pasokan atau kualitas produk. Sebuah
departemen pemasaran merumuskan strategi pemasarannya berdasarkan faktor risiko ini.
Pemasok dapat mengendalikan keberhasilan bisnis saat mereka memegang kekuasaan.
Pemasok memegang kekuasaan saat mereka menjadi satu-satunya pemasok terbesar barang
mereka; Bagi bisnis pemasok, pembeli tidaklah penting; produk pemasok merupakan bagian
inti dari produk jadi dan / atau bisnis pembeli.
The resellers / Marketing intermediaries
Jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipasarkan oleh pengecer pihak ketiga atau
perantara pasar seperti pengecer, pedagang grosir, dan lain-lain, keberhasilan pemasaran
dipengaruhi oleh pengecer pihak ke-3 tersebut. Misalnya, jika penjual eceran adalah nama
yang memiliki reputasi bagus maka reputasi ini dapat dimanfaatkan dalam pemasaran
produk.
The customers (Pelanggan)
Pelanggan adalah individu atau rumah tangga, organisasi yang membeli produk untuk
digunakan dalam produksi produk lain, atau organisasi yang membeli produk untuk dijual
kembali dengan keuntungan. Faktor pelanggan dari lingkungan mikro pemasaran ini dapat
dibagi lagi menjadi pelanggan bisnis dan institusi dan pelanggan pemerintah negara bagian,
kota dan kota. Pakar pemasaran, atau pemasar, mengembangkan dan memasarkan pesan
untuk menarik kebutuhan pelanggan perorangan perusahaan. Perlu dilakukan Analisa terkait
siapa pelanggan perusahaan (B2B atau B2C, lokal atau internasional, dll.) Dan alasan mereka
untuk membeli produk akan memainkan peran besar dalam bagaimana penjual memasarkan
produk dan layanan mereka kepada pembeli.
The competition (Kompetisi)
Mereka yang menjual produk dan layanan yang sama atau serupa dengan perusahaan adalah
pesaing pasar perusahaan, dan cara menjualnya perlu diperhitungkan. Bagaimana perbedaan
harga dan produk pesaing mempengaruhi perusahaan? Bagaimana perusahaan bisa
memanfaatkan hal ini untuk menuai hasil yang lebih baik dan mendahului para pesaing?
The general public (Masyarakat Umum)
Perusahaan memiliki kewajiban untuk memuaskan masyarakat. Setiap tindakan perusahaan
harus dipertimbangkan dari sudut masyarakat umum dan bagaimana dampaknya. Masyarakat
memiliki kekuatan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan; sama seperti mereka juga
bisa mencegah perusahaan mencapainya.
The Company (Perusahaan itu sendiri)
Semua departemen dalam sebuah organisasi memiliki potensi untuk memberi dampak positif
dan negatif terhadap kepuasan pelanggan. Akibatnya, departemen pemasaran bekerja sama
dengan departemen keuangan, pembelian, penelitian dan pengembangan, dan manufaktur,
antara lain untuk mengidentifikasi cara-cara agar setiap departemen dapat berkontribusi
terhadap penyediaan nilai pelanggan yang luar biasa, yang mengarah pada kepuasan
pelanggan yang superior.
Studi tentang keputusan yang dibuat oleh orang dan bisnis untuk alokasi sumber daya dan
harga untuk layanan dan barang dikenal sebagai Mikroekonomi. Peraturan pemerintah dan
kebijakan perpajakan juga dipertimbangkan. Mikroekonomi semata-mata berfokus pada
kekuatan yang menentukan tingkat harga, penawaran dan permintaan dalam suatu
perekonomian. Faktor mikroekonomi melihat bagaimana perusahaan akan memaksimalkan
produksi dan kapasitas untuk menurunkan harga produknya dan bersaing di industri dengan
cara yang lebih baik dan efisien.
Makroekonomi, di sisi lain, adalah studi tentang ekonomi keseluruhan yang mencakup studi
tentang industri dan ekonomi lengkap, tidak hanya dari perusahaan tertentu. Ini melibatkan
fenomena yang bersifat ekonomi, seperti Produk Nasional Bruto (PDB) dan bagaimana
perubahan faktor ekonomi seperti pendapatan nasional, tingkat pengangguran, tingkat
pertumbuhan dan tingkat harga mempengaruhinya. Misalnya, dampak net-ekspor terhadap
akun modal negara atau pengaruh tingkat pengangguran terhadap PDB.
Ekonomi makro dan mikro dianggap sebagai studi dua divisi ekonomi yang beragam.
Padahal ada beberapa isu di kedua bidang yang membuat mereka saling bergantung satu
sama lain. Misalnya, harga produk akhir akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat
inflasi, seiring dengan kenaikan tingkat inflasi, harga bahan baku akan meningkat yang akan
berakhir dengan kenaikan harga barang jadi. Mikroekonomi mengadopsi pendekatan
bottoms-up sedangkan makroekonomi memiliki taktik topdown untuk menganalisis situasi
ekonomi.
Mempelajari faktor makroekonomi dan faktor mikroekonomi secara bersamaan memainkan
peran penting dalam membangun bisnis yang sukses karena menyediakan sarana dasar bagi
para profesional untuk mengoperasikan bisnis dengan cara yang efisien dan efektif untuk
menghasilkan pendapatan yang baik.
Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal seperti kekacauan yang besar,
kompleks dan masalah global yang dipandang menambah kesulitan. Untuk mengatasi hal
tersebut dan untuk meningkatkan pemahaman perusahaan tentang lingkungan ekternal maka
perusahaan perlu melakukan External environmental analysis. Adapun prosesnya meliputi,
scanning, monitiring, forecasting and assessing.
Dua poin utama yang harus dipelajari dalam mengidentifikasi masalah lingkungan secara
umum adalah opportunity (kesempatan) dan threats (ancaman). Opportunity adalah keadaan
lingkungan secara umum yang jika dimanfaatkan dapat membantu perusahaan mencapai
strategi persaingan.
Scanning (Mengidentifikasi sinyal awal perubahan dan tren lingkungan). Perusahaan,
mengidentifikasi sinyal awal dari adanya potensi perubahan dari lingkungan secara umum
dan mendeteksi perubahan yanng ssudah diluar jalur. Ketika scanning, perusahaan
menyelesaikan data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap dan tidak berkaitan.
Environmental scanning adalah bagian krisis terpenting bagi peerusahaan untuk bersaing
dalam lingkungan yang mudah berubah.
Monitoring (Mendeteksi maksud dari observasi yang terus berlanjut tentang perubahan dan
tren lingkungan). Pada saat monitoring, para analisis mengamati perubahan lingkungan untuk
melihat apakah ada tren penting yang terlihat selama scanning. Pada masa ini diperlukan
kemampuan perusahaan untuk mendeteksi makna dalam berbagai peristiwa dan tren
lingkungan. Pemindaian dan pemantauan sangat penting bila perusahaan bersaing dalam
industri dengan ketidakpastian teknologinya yang tinggi. Pemindaian dan pemantauan tidak
hanya dapat memberi informasi kepada perusahaan, namun juga berfungsi sebagai sarana
untuk mengimpor pengetahuan baru tentang pasar dan tentang bagaimana mengkomersilkan
teknologi baru yang telah dikembangkan perusahaan.
Forecasting Mengembangkan proyeksi dari hasil yang diantisipasi berdasarkan pemantauan
perubahan dan tren lingkungan). Pemindaian dan pemantauan berkaitan dengan kejadian dan
tren di lingkungan umum pada suatu waktu.
Assessing (Menentukan pilihan waktu dan pentingnya perubahan dan tren lingkungan untuk
strategi dan manajemen perusahaan). Tujuan assessing adalah untuk menentukan waktu dan
pentingnya dampak perubahan dan kecenderungan lingkungan terhadap manajemen strategis
perusahaan.
Melalui scanning, monitoring, dan forecasting, assessing dapat memahami lingkungan
umum. Selangkah lebih maju, tujuan assessing adalah untuk menentukan implikasi dari
pemahaman tersebut terhadap organisasi. Tanpa assessing, perusahaan dibiarkan dengan data
yang mungkin menarik namun memiliki relevansi kompetitif yang tidak diketahui. Assessing
diperlukan untuk menentukan apakah strategi yang digunakan sudah tepat.
Segment of the general environment
The Demographic Segment
Segmen demografis berkaitan dengan ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis,
campuran etnis, dan distribusi pendapatan.
- Population Size. Pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda dinegara dengan
perekonomian maju dan berkembang.
- Age Structure. Struktur usia penduduk sebuah negara berbeda-beda antar negara.
Perbedaan struktur usian ini akan berpengaruh pada beberapa aspek seperti penyedian
lapangan pekerjaan, pertumbuhan sektor perencanaan keuangan, peningkatan yang signifikan
dalam biaya perawatan kesehatan. Dapat disimpulkan perubahan dalam struktur usia
memiliki dampak signifikan pada perusahaan dalam ekonomi.
Geographic Distribution
Pergeseran geografis populasi penduduk juga bisa berpengaruh pada perusahaan, dari
metropolitan ke nonmetropolitan, atau sebaliknya. Tren ini mengubah basis pajak pemerintah
daerah dan negara bagian. Keputusan perusahaan bisnis mengenai lokasi dipengaruhi oleh
tingkat dukungan yang ditawarkan oleh agen pajak yang berbeda serta tingkat di mana badan-
badan tersebut melakukan pajak bisnis. Distribusi geografis populasi di seluruh dunia juga
dipengaruhi oleh kemampuan yang dihasilkan dari kemajuan teknologi komunikasi. Melalui
teknologi komputer, misalnya, orang bisa tinggal di rumah mereka, berkomunikasi dengan
orang lain di lokasi terpencil untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
The Economic Segment
Lingkungan ekonomi mengacu pada sifat dan arah ekonomi di mana perusahaan bersaing
atau berkompetisi.
The Political/Legal Segment
Segmen politik / hukum adalah arena di mana organisasi dan kelompok berkepentingan
bersaing untuk mendapatkan perhatian, sumber daya, dan suara dalam mengawasi badan
hukum dan peraturan yang membimbing interaksi antar bangsa.
The Sociocultural Segment
Segmen sosiokultural memperhatikan sikap masyarakat dan nilai budaya.
The Technological Segment
Segmen teknologi mencakup institusi dan aktivitas yang terlibat dalam menciptakan
pengetahuan baru dan menerjemahkan pengetahuan tersebut ke dalam keluaran, produk,
proses, dan material baru.
The Global Segment
Segmen global mencakup pasar global baru yang relevan, pasar yang ada yang berubah,
peristiwa politik internasional yang penting, dan karakteristik budaya dan kelembagaan yang
penting dari pasar global.
Industry environment analysis
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk yang merupakan
pengganti yang dekat.
Interpreting industry analysis
Analisis industri yang efektif adalah produk studi dan interpretasi data dan informasi yang
cermat dari berbagai sumber. Sejumlah data khusus industri tersedia untuk dianalisis. Karena
globalisasi, pasar internasional dan persaingan harus disertakan dalam analisis
perusahaan. Pada beberapa industri, variabel internasional lebih penting daripada faktor
domestik sebagai penentu daya saing strategis. Perkembangan pasar global, perbatasan
negara tidak lagi membatasi struktur industri.
Strategic groups
Kelompok strategis adalah seperangkat perusahaan yang menekankan dimensi strategi serupa
untuk menggunakan strategi serupa.
Yang harus dilakukan untuk mengalisis lingkungan eksternal perusahaan?
Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagusapabila digunakan
untuk membantu dalam mengidentifikasi setiap peluang yang ada, dan membantu dalam
menghasilkan solusi–solusi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai
ancaman yang dihadapi perusahaan.
Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk memahami kondisi situasipada
lingkungan eksternal bisnis diantaranya adalah:
A. Lima (5) Faktor Persaingan Porter
Menurut Porter (Porter,1993) persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan
perusahaan. Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi,
seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing
merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri, area
fundamental dimana persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina posisi
yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam
industri.
Strategi bersaing harus mencerminkan pemahaman yang canggih mengenai aturan main
persaingan yang menentukan daya tarik industri. Tujuan akhir strategi bersaing adalah
menghadapi dan, idealnya mengubah aturan ini sesuai dengan kepentingan perusahaan.
Dalam industri manapun, apakah industri domestik atau internasional, apakah menghasilkan
barang atau jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima faktor persaingan, yakni: masuknya
pendatang baru, ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar-
menawar pemasok dan persaingan diantara para peserta yang ada. Kelima faktor persaingan
yang terdapat adalah sebagai berikut:
1. Daya tawar-menawar pembeli
Mencakup faktor-faktor seperti jumlah para pembeli dipasar itu, informasi pembeli, dan
tersedianya produk pengganti menentukanjumlah pengaruh yang dimiliki oleh para pembeli
dalam sebuah industri. Daya tawar- menawar pembeli akan mempengaruhi harga yang
ditetapkan perusahaan, serta juga dapat mempengaruhi biaya dan investasi, karena daya
pembeli yang kuat menuntut pelayanan yang mahal.
2. Daya tawar-menawar pemasok
Mencakup faktor-faktor seperti derajat konsenstrasi pemasok dan tersedianya masukan-
masukan pengganti menentukan jumlah kekuatan yang dimiliki para pemasok terhadap
perusahaan-perusahaan didalam industri tersebut. Daya tawar-menawar pemasok menentukan
biaya bahan baku dan masukan lain.
3. Ancaman produk pengganti
Mencakup faktor-faktor seperti biaya-biaya perpindahan dan loyalitas pembeli menentukan
kadar sejauh mana pelanggan-pelanggan cenderung untuk membeli suatu produk pengganti.
Seperti daya tawar-menawar pembeli,ancaman produk pengganti juga akan mempengaruhi
harga yang ditetapkan perusahaan.
4. Ancaman pendatang baru
Mencakup faktor-faktor seperti skala ekonomi, loyalitas merek dan persyaratan-persyaratan
permodalan menentukan seberapa mudah atau seberapa sulit bagi pesaing baru untuk
memasuki sebuah industri. Ancaman pendatang baru membatasi harga dan menentukan
tingkat investasi yang dibutuhkan untuk merintangi masuknya pendatang baru.
5. Persaingan yang ada
Mencakup faktor-faktor seperti pertumbuhan industri, permintaan yang meningkat atau
menurun, dan perbedaan produk menentukan seberapa hebat akan terjadi persaingan di antara
perusahaan-perusahaan di industri itu. Intensitas persaingannya akan mempengaruhi harga
dan biaya bersaing diberbagai bidang seperti pengembangan produk, periklanan, penjualan.
B. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)
Menurut Ward (Ward,2.002) analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan
eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
1. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup
aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan
kegiatannya. Contoh:
• Kebijakan tentang pajak
• Peraturan tenaga kerja
• Peraturan daerah
• Peraturan perdagangan
• Stabilitas politik
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan
mempengaruhi tingkat biaya perusahaan. Contoh:
• Pertumbuhan Ekonomi
• Tingkat suku bunga
• Standar nilai tukar
• Tingkat inflasi
3. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan
mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh:
• Tingkat pendidikan masyarakat
• Tingkat pertumbuhan penduduk
• Kondisi lingkungan sosial
• Kondisi lingkungan kerja
• Keselamatan dan kesejahteraan sosial.
4. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan
bisnis dan mendukung efesiensi proses bisnis. Contoh:
• Aktivitas penelitian dan pengembangan.
• Automatisasi
• Dukungan teknologi
• Tingkat kemajuan teknologi
PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisa
PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah
perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi
perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru
bagiperusahaan.
Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal bisnis dari sebuah perusahaan digunakan untuk membantu dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada organisasi, serta membantu dalam
mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan informasi, serta kebutuhan sistem dan
teknologi yang dihubungkan dengan strategi bisnis dan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk memahami kondisi situasi pada
lingkungan internal bisnis diantaranya adalah dengan menggunakan Analisis SWOT.
Contoh Implementasi Analisis Lingkungan Eksternal:
Porter’s Five Competititve Force Framework dan Faktor-Faktor Lain yang
Mempengaruhi Pemilihan Strategi Tanggapan yang Diadopsi Oleh Universitas Negeri
Di Kenya
Oleh: Francis Mathooko Martin Ogutu
Dunia bisnis saat ini sedang mengalami transformasi yang cepat, dan beroperasi dalam
kondisi yang sangat bergejolak dan lingkungan dinamis yang menuntut bisnis dan
mengantisipasi masa depan yang tidak pasti menyusun strategi respons yang tepat dan
berkelanjutan. Namun, daya tariknya yang khas (Wheelan and Hunger, 2008). Karena sikap
terhadap risiko memberikan pengaruh yang besar terhadap respon strategis. Di Kenya,
universitas publik telah mengadopsi strategi yang serupa dengan yang diterapkan oleh
perusahaan bisnis di Indonesia(Mathooko, 2013, Mathooko dan MathuitoOgutu, 2013), di
antaranya strategi persaingan umum Porter. Porter (1985) analisis lima kekuatan yang
didasarkan pada mikroekonomi dan telah berhasil diadopsi oleh perusahaan bisnis salah satu
kerangka strategis yang paling banyak digunakan saat ini (Pringle dan Huisman, 2011).
Kerangka ini percaya keberhasilan strategi bersaing organisasi tergantung pada posisi
organisasi dalam lingkungannya, khususnya industrinya, dan kemampuannya untuk
mempertahankan diri kekuatan kompetitif, atau mempengaruhinya (Hua, 2011). Industri
pendidikan tinggi saat ini ada di Indonesia segitiga bisnis yang terus-menerus tunduk pada
tekanan eksternal, seperti kekuatan kompetitif penyedia pendidikan domestik dan
internasional institusi (HEIs) (Anand, 2012). Collis (1999a, b) memperkirakan bahwa
pendidikan tinggi akan menjadi berbeda pada abad ke-21 dan merupakan salah satu peneliti
pertama yang menerapkan teknik Lima kekuatan kompetitif Porter (PFCF)di bidang strategi
bisnis ke arena pendidikan tinggi. Lebih dari satu dekade kerangka kerja dalam industri
pendidikan tinggi. Dalam pendidikan tinggi, institusi atau sistem Strategi paling baik dibuat
ketika para pengambil keputusan memahami konteks di mana organisasi mereka beroperasi.
Kerangka kerja Porter dihargai dalam tradisi dinamika ekonomi (King, 2009). Dari perspektif
petahana industri pendidikan tinggi, sintesis model PFCF sangat berharga dalam memperoleh
dan mempertahankan rencana strategis secara keseluruhan. Analisis ini membantu
menciptakan gambaran kekuatan yang membentuk industri dan membantu memiliki
cakrawala kompetitif yang lebih luas daripada rabun sehari-hari. Penerimaan kerangka PFCF
adalah lazim di dunia organisasi nirlaba dengan pada penerapan konsep sektor swasta untuk
organisasi nirlaba.
Kerangka teoritis Porter’s five competitive forces framework di Perguruan Tinggi
Model Porter (1985) didasarkan pada mikroekonomi yang biasa digunakan di dunia korporat.
Ini dibangun di atas asumsi bahwa lingkungan eksternal adalah mempunyai pengaruh
signifikan dalam pengembangan strategi. Lima kekuatan adalah: ancaman pendatang baru,
intensitas persaingan, ancaman produk pengganti, daya tawar pembeli dan kekuatan tawar
pemasok.
Ancaman pendatang baru
Porter (2008) menjelaskan ancaman pendatang baru yang terkait langsung untuk masuk
industri tertentu dan berpendapat bahwa ancaman itu belum tentu berupa masuknya pesaing
baru tetapi ancaman masuknya ke industri baru yang mendorong persaingan dan berdampak
pada profitabilitas industri. Menurut Martinez dan Wolverton (2009a), potensi masuknya
yang pesaing baru ke pasar pendidikan tinggi yang ada tergantung pada:
1. skala ekonomi - ini mengacu pada kemampuan organisasi untuk meningkatkan
produktivitas atau penurunanbiaya produksi rata-rata. Jika penyedia yang ada
bisamenciptakan skala ekonomi, maka ancaman pendatang baru menurun;
2. kebutuhan modal – inidengan persyaratan infrastruktur moneter yang dibutuhkan untuk
menghasilkan atau memberikan layanan yang baik.
3. reaksi Pesaing - Pesaing yang akan datang
4. resistensi pembeli - pasar baru masuk dua bentuk resistensi pembeli.
Daya tawar pemasok
Dalam analisis industri, pemasok didefinisikan sebagai mereka bahan, informasi, atau
pengetahuan untuk memungkinkan organisasi memproduksi barang dan / atau jasa (Martinez
dan Wolverton, 2009a). Dalam pendidikan tinggi, tenaga kerja harus diakui harus dilihat
melalui sudut pandang pemasok. Namun, kekuatan pemasok terbesar di HEIs adalah
instruktur tenaga kerja, peneliti, dan administrator yang sangat terampil (Pringle dan
Huisman, 2011). Di mana staf pengajar (fakultas) memiliki asosiasi, mereka memiliki banyak
kekuatan yang digunakan oleh staf pengajar. Dengan semakin banyaknya HEI dan anggota
fakultas yang terlatih terbatas, pemasok memiliki daya tawar yang tinggi (Anand, 2012).
Daya tawar pembeli
Di HEI, pembeli adalah siswa atau orang tua, dalam arti bahwa mereka membeli pendidikan
dari lembaga. Kekuatan siswa meningkat yang memungkinkan mereka untuk lebih mudah
membandingkan penawaran dan membuat pilihan yang lebih terinformasi, sehingga
menurunkan biaya pengalihan (Pringle dan Huisman, 2011). Semakin banyak opsi yang harus
dipilih pembeli, lebih banyak kekuatan yang dimiliki pembeli. Pengganti baru dan pendatang
baru mengikis monopoli universitas tradisional yang telah ada (Collis, 1999a, b). Porter
(2008) berpendapat bahwa kekuatan pembeli diperlukan, diberikan bahwa banyak pembeli
tidak membeli dalam volume yang relatif besar terhadap ukuran vendor tunggal, seperti kasus
industri pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi adalah pasar yang sempurna, informasi dan
pilihan adalah dua parameter untuk menganalisis daya tawar pembeli (Martinez dan
Wolverton, 2009a). Informasi memungkinkan pembeli untuk membandingkan layanan dalam
hal kualitas dan banyaknya fasilitas. Layanan yang unik dan memberikan nilai yang
berkelanjutan kepada siswa akan menambah daya tawar kepada siswa.
Intensitas persaingan
Persaingan di antara pesaing dapat dilakukan melalui kampanye iklan dan peningkatan
layanan (Porter, 2008). Dalam industri pendidikan tinggi, para intensitas persaingan
tergantung pada siswa, fakultas, fakultas atau dana pendanaan dan penelitian berbasis
pemerintah (Martinez dan Wolverton, 2009a). Itu dipengaruhi oleh dua faktor struktural: (a)
profil lembaga yang ada, yang kemudian akan menentukan sejauh mana masing-masing
lembaga harus bersaing untuk mendapatkan mahasiswa, fakultas, pendanaan dan penelitian
berbasis pemerintah; (b) konteks industri - semakin tinggi pendidikan sangat dipengaruhi
oleh variabel politik, ekonomi, sosial dan teknologi.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Hasilnya menginformasikan bahwa HEIs di Kenya menerapkan strategi yang sebelumnya
disediakan untuk dunia usaha, meskipun motif mereka mungkin bukan untuk keuntungan
saja. Ini menyerukan kepada HEIs untuk memahami kegiatan-kegiatan kunci mereka untuk
merencanakan dan menyusun strategi untuk operasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi
tujuan utama mereka menyediakan modal manusia untuk kesejahteraan umum
masyarakat. Porters Five Competitive Frameworks (PFCF) mempengaruhi pilihan strategi
tanggapan yang diadopsi oleh universitas publik di Indonesia. Penerapan kerangka PFCF
saat universitas didirikan dan statusnya. Pemerintah juga tampaknya memainkan peran kunci
dalam PFCF. Universitas public di Kenya perlu mengembangkan strategi untuk ancaman
masuk, produk substitusi, persaingan,dan daya pembeli - empat pendorong utama struktur
industri yang memburuk. Persaingan dapat dibatasi oleh pembentukan kolaborasi di antara
universitas publik juga melalui konsentrasi pada disiplin khusus. Pelatihan aliansi strategis
antara dan antar universitas yang saling melengkapi sumber daya, terutama yang lama akan
meningkatkan efisiensi biaya dan mengurangi persaingan. Lebih lanjut, universitas negeri di
Kenya harus merangkul teknologi baru, sistem penyampaian ilmu, dan kebutuhan pelanggan
yang bergejolak, lingkungan yang dinamis memungkinkan universitas ke pasar baru seperti
perkuliahan jarak jauh, terbuka dan e-learning. Konteks ekonomi dan politik universitas di
Kenya tampak jelas berbeda dengan universitas di tempat lain Martinez dan Woverlton
(2009a). Struktur tata kelola universitas juga perlu direvisi untuk merefleksikan struktur
'perusahaan' yang diadopsi oleh universitas secara informal. Mengingat tantangan lingkungan
yang berubah, peraturan pemerintah, persaingan industri yang ketat, meningkatnya biaya,
berkurangnya pendanaan pemerintah, dan pelanggan yang lebih menuntut dan
terdiversifikasi. Kelangsungan hidup universitas publik di Kenya akan bergantung pada
strategi persaingan yang berkelanjutan yang diambil.
Analisis Faktor Lingkungan Internal:
SWOT Analyses and SWOT Strategy Formulation For Forest Owner Cooperations In
Austria
Oleh: Peter Rauch
Kerjasama pemilik hutan (FOC) adalah penggabungan pasokan kayu dari hutan skala kecil
dan beberapa juga memiliki layanan tambahan, seperti pemanenan kayu atau penanaman.
FOC tumbuh di seluruh Eropa dalam hal volume kayu yang dikelola. Meningkatnya
permintaan kayu untuk industri berbasis hutan dan juga permintaan yang baru dan bertumbuh
pesat untuk pembangkit energi dapat menyebabkan kekurangan pasokan pada tahun-tahun
berikutnya di Eropa. Karena tunggakan panen tinggi di hutan skala kecil, FOC dipandang
sebagai peluang untuk mengatasi kekurangan kayu yang diperkirakan ini. Makalah ini
memetakan strategi mobilisasi kayu di Austria dengan menggunakan pendekatan SWOT
(Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman).
Menurut Lobriser dan Abplanalp (1998), analisis SWOT dapat dilaksanakan dengan bantuan
matriks. Awalnya, ada matriks kosong dengan empat sektor (kekuatan, kelemahan, peluang,
ancaman). Kemudian kita mengisi bagian-bagian yang kosong untuk menjawab pertanyaan
dapat dilakukan dengan brainstorming. Langkah berikutnya, argumen serupa harus
dirangkum dan diberi peringkat sesuai dengan kepentingannya, dimulai dengan yang paling
penting. Wawancara penelitian ini menggunakan pertanyaan yang menanyakan secara
eksplisit tentang kekuatan dan kelemahan, tetapi juga untuk kebutuhan pelanggan. Pelanggan
di sini adalah pabrik yang membeli kayu gelondongan dari FOC dan pemilik hutan sebagai
anggota FOC.
Strength
S1. Kontak tatap muka karyawan
dengan pemilik hutan (kepercayaan
anggota)
S2. Kompetensi kehutanan dan
pengetahuan pasar dari forester
FOC
S3. Harga kayu volume kecil yang
lebih baik melalui bundling
S4. Jual kayu mudah untuk anggota
FOC
S5. Penyederhanaan pengadaan
kayu dari hutan skala kecil
S6. Penggunaan mesin logging up-
to-date dan teknik silvikultur
modern
Weakness
W1. Kurangnya layanan sesuai
kebutuhan pemilik hutan skala kecil
W2. Konsultasi intensif dengan volume
kecil
W3. Ketahanan karyawan paruh waktu
FOC terhadap profesionalisme
W4. Suplai Kayu dari FOC tidak dapat
diprediksi
W5. Dukungan TI rendah dalam
administrasi FOCs
W6. FOC tidak memperhitungkan
tidak adanya perubahan struktural di
daerah
Opportunity
O1: Jumlah pemilik hutan skala kecil,
meningkatnya permintaan akan
konsultasi pengelolaan hutan
O2. Permintaan industri untuk kayu
melampaui pasokan
O3. Dukungan politik untuk inisiatif
regional
O4. Kayu sebagai sumber daya
berkelanjutan memiliki citra yang
baik
O5. Kemungkinan pendapatan baru di
wilayah yang secara struktural lemah
Strategi SO
Ciptakan strategi yg menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan
peluang
Threat
T1. Industri menginginkan pemasok
kayu murah
T2. Persaingan baru antara FOC yang
kuat dan perusahaan hutan besar
T3. Industri ini meningkatkan impor
kayu yang lebih murah
T4 Proses konsentrasi dalam industri
berbasis hutan menurunkan kekuatan
pasar FOC
T5. Semakin banyak pemilik hutan
non-pertanian melihat hutan terutama
untuk rekreasi
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan
kelemahan dan menghindari
kelemahan
Untuk setiap strategi yang dipertimbangkan, kombinasi SWOT terdaftar untuk menciptakan
hasil yang rasional. Tujuan dari perumusan strategi adalah untuk menghasilkan strategi yang
mungkin dan menarik. Ketika memilih opsi strategi, strategi ofensif yang menggunakan
kekuatan dan peluang lebih disukai dibandingkan dengan opsi defensif, cukup meminimalkan
risiko dan kelemahan (Lobriser dan Ablanalp 1998).
Strategi S-O
Pemasaran untuk menarik anggota baru (S1 / S2 / S3 / S4 / O1)
Mengoptimalkan proses Rantai Pasokan Industri-FOC (S4 / S5 / O2)
Strategi W-O
Gunakan potensi untuk penebangan yang sangat mekanis (W5 / W6 / O2)
Mengembangkan model bisnis baru untuk FOC (W1 / W2 / W6 / O1)
Strategi S-T
Kerjasama dengan perusahaan kehutanan untuk meningkatkan volume pasokan (S3 / T2)
Penggabungan dengan FOC tetangga tetangga (s) untuk mendapatkan kekuatan pasar
Strategi W-T
Berhenti untuk berurusan dengan volume kecil (T1 / W2) (S5 / T4 )
Meningkatkan keandalan pengiriman (W4 / T1 / T2).
Kesimpulan
Menerapkan analisis SWOT memberikan gambaran umum yang baik dan memudahkan untuk
menentukan area masalah penting. Salah satu cara untuk menggabungkan faktor-faktor
keberhasilan yang terbukti adalah melalui teknik formulasi strategi SWOT, di sana misalnya,
kekuatan internal atau langkah-langkah untuk menghilangkan kelemahan digabungkan
dengan peluang yang menjanjikan. Keuntungan utama adalah bahwa perumusan strategi
secara langsung terhubung ke analisis SWOT, memberikan hasil yang dapat direproduksi
secara rasional.
Referensi:
Ali, Hapzi. 2018. Modul Perkuliahan: STRATEGIC MANAGEMENT External Micro
Environment Analysis. Universitas Mercu Buana
Hitt, M.A et,al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Michael A. Hitt, Strategic Management, Competitiveness and globalization, 2007
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation
and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
Ogutu, Francis Mathooko Martin, (2015),"Porter’s Five Competitive Forces Framework And
Other Factors That Influence The Choice Of Response Strategies Adopted By Public
Universities In Kenya", International Journal of Educational Management ,Vol. 29 Iss 3
Porter, M.E. (1980), “Competitive strategy: techniques for analyzing industries
andcompetitors”, The Free Press, New York, NY.
Porter, M.E. (1985), “Competitive advantage: creating and sustaining superior performance”,
The Free Press, New York, NY.
Porter, M.E. (2008), “The five competitive forces that shape strategy”, Harvard Business
Review, Vol. 86 No. 1, pp. 79-93
Rauch, Peter. 2007. SWOT Analyses and SWOT Strategy Formulation For Forest Owner
Cooperations In Austria. Eur J Forest Res (2007) 126:413–420 DOI 10.1007/s10342-
006-0162-2
Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th
edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008

More Related Content

What's hot

External macro environment analysis
External macro environment analysisExternal macro environment analysis
External macro environment analysisDavidNehemia1
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisyunisarosa
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Muh Agus Priyetno
 
Manajemen Strategi (Lingkungan luar)
Manajemen Strategi (Lingkungan luar)Manajemen Strategi (Lingkungan luar)
Manajemen Strategi (Lingkungan luar)Ganesha Aulia
 
Tb 1 nawa
Tb 1 nawaTb 1 nawa
Tb 1 nawaNawaAji
 
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...Agus Daman
 
External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis Alfrianty Sauran
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Muh Agus Priyetno
 
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...Rame Priyanto
 
Lingkungan organisasi bisnis
Lingkungan organisasi bisnisLingkungan organisasi bisnis
Lingkungan organisasi bisnisAyusuryani
 
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...ana_sari
 
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnisFaktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnisHidayatullah Hidayatullah
 
Bab 2 memahami lingkungan bisnis
Bab 2   memahami lingkungan bisnisBab 2   memahami lingkungan bisnis
Bab 2 memahami lingkungan bisnismsahuleka
 
Lingkungan bisnis
Lingkungan bisnisLingkungan bisnis
Lingkungan bisnisDwi Anita
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...lia_auriga
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...Theofilus Pirri
 
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...Nurul ihsani
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalEga Jalaludin
 
EXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT newEXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT newViin Estika
 

What's hot (20)

External macro environment analysis
External macro environment analysisExternal macro environment analysis
External macro environment analysis
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, analisis lingkunga...
 
Manajemen Strategi (Lingkungan luar)
Manajemen Strategi (Lingkungan luar)Manajemen Strategi (Lingkungan luar)
Manajemen Strategi (Lingkungan luar)
 
Analisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaanAnalisis lingkungan perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan
 
Tb 1 nawa
Tb 1 nawaTb 1 nawa
Tb 1 nawa
 
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
3, sm, agus daman, hapzi ali, external macro environment analysis, universita...
 
External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis
 
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
Strategic management, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, external macro env...
 
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, External Macro Environment Analysis, Universita...
 
Lingkungan organisasi bisnis
Lingkungan organisasi bisnisLingkungan organisasi bisnis
Lingkungan organisasi bisnis
 
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
3,sm,lusiana sari,prof.dr.hapziali.cma,external macro enviroment analysis,uni...
 
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnisFaktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dalam bisnis
 
Bab 2 memahami lingkungan bisnis
Bab 2   memahami lingkungan bisnisBab 2   memahami lingkungan bisnis
Bab 2 memahami lingkungan bisnis
 
Lingkungan bisnis
Lingkungan bisnisLingkungan bisnis
Lingkungan bisnis
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, scanning lingkungan dan analisi eksternal, uni...
 
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
4,sm,nurul ihsani,hapzi ali,swot analisis,strategic management,universitas me...
 
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternalAnalisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal
 
EXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT newEXTERNAL ENVIRONMENT new
EXTERNAL ENVIRONMENT new
 

Similar to 4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas mercu buana, 2018

Analisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasiAnalisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasiDavidNehemia1
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...khoirulanwar99
 
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018Adrianto Dasoeki
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018sitiwaliha
 
Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...
Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...
Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...lestarypermatasari
 
Makalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docx
Makalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docxMakalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docx
Makalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docxsyabaniramadhan12
 
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
 
reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy...
 reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy... reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy...
reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy...Reza Zulfi Assakhir
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...Intan Wachyuni
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...Theofilus Pirri
 
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalKelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalPusvitaPutri
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...lindawinata
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...Intan Wachyuni
 
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management analisa lingkungan ekstern...
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management   analisa lingkungan ekstern...3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management   analisa lingkungan ekstern...
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management analisa lingkungan ekstern...Adrianto Dasoeki
 
Ekma4116 manajemen modul 2
Ekma4116 manajemen   modul 2Ekma4116 manajemen   modul 2
Ekma4116 manajemen modul 2Ratzman III
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...lindawinata
 

Similar to 4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas mercu buana, 2018 (20)

Analisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasiAnalisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasi
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, external micro environment analysis, universita...
 
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
Adrianto, Hapzi Ali, Analisis SWOT PT. XYZ, Universitas Mercu Buana, 2018
 
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018
Sm.siti waliha.hapzi ali.analisis lingkungan.universitas mercubuana.2018
 
Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...
Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...
Sm, lestary permata sari 55117010016,hapzi ali, external environment analysis...
 
Makalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docx
Makalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docxMakalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docx
Makalah Perubahan Lingkungan Bisnis.docx
 
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
Internal analysis. universitas mercu buana. 2019
 
External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
External Macro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana. 2019
 
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
External macro environment analysis. universitas mercu buana. 2019
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
 
reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy...
 reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy... reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy...
reza zulfi assakhir .55117010010. hapzi ali.external macro environment analy...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Analisis Lingungan Eksternal Perusahaan, SWOT ...
 
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...
Sm,theofilus pirri, hapzi ali, external micro environment analysis , universi...
 
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan InternalKelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
Kelompok 4 - Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Prof. Hapzi Ali, External Macro Environment Anal...
 
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...
SM, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Scanning Lingkungan dan analisisnya,Universita...
 
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management analisa lingkungan ekstern...
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management   analisa lingkungan ekstern...3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management   analisa lingkungan ekstern...
3, sm, adrianto, hapzi ali, strategic management analisa lingkungan ekstern...
 
Ekma4116 manajemen modul 2
Ekma4116 manajemen   modul 2Ekma4116 manajemen   modul 2
Ekma4116 manajemen modul 2
 
Analisa lingkungan dwi hastho
Analisa lingkungan dwi hasthoAnalisa lingkungan dwi hastho
Analisa lingkungan dwi hastho
 
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...
SM, Linda Fitria Adi Winata, Hapzi Ali, Analisis Lingkungan Internal Organisa...
 

More from Rame Priyanto

Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
 
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
 
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Rame Priyanto
 
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...Rame Priyanto
 
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...Rame Priyanto
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...Rame Priyanto
 
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...Rame Priyanto
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...Rame Priyanto
 
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...Rame Priyanto
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...Rame Priyanto
 
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...Rame Priyanto
 
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...Rame Priyanto
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...Rame Priyanto
 
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...Rame Priyanto
 
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...Rame Priyanto
 
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...Rame Priyanto
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...Rame Priyanto
 
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...Rame Priyanto
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...Rame Priyanto
 
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...Rame Priyanto
 

More from Rame Priyanto (20)

Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
Be dan gg tugas uas gcg_rame priyanto_55117120122
 
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
Be & gg tugas ethics value rame priyanto_55117120122
 
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
Tugas strategic management analisis swot_rame priyanto_55117120122
 
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
13, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, globalisasi dan etika bisnis, univ...
 
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
12, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical decision making in busines...
 
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
12, sm, rame priyanto, hapzi ali, porters five competitiveness and bcg, unive...
 
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
11, sm, rame priyanto, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, unv...
 
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
10, sm, rame priyanto, hapzi ali, business ethics, csr, and risk management, ...
 
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
9, sm, rame priyanto, hapzi ali, business canvas model, diversification, and ...
 
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
10, be & gg, rame priyanto, h apzi ali, corporate social responbility, un...
 
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
9, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, corporate right, previliges, proble...
 
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
7, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in financial managem...
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
 
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
5, be 7 gg, rame priyanto, hapzi ali, marketing ethics, universitas mercubuan...
 
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
4, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, environmental ethics, universitas m...
 
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
3, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, unvi...
 
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
7, sm, rame priyanto, hapzi ali, strategi level bisnis dan evaluasinya, unive...
 
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
6, sm, rame priyanto, hapzi ali, porter's generic strategy, universitas mercu...
 
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
5, sm, rame priyanto, hapzi ali, type, form, and implementation od strategy, ...
 
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
Be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethics of consumer protection, univers...
 

4, sm, rame priyanto, hapzi ali, external environmental analysis, universitas mercu buana, 2018

  • 1. RESUME KULIAH IV STRATEGIG MANAGEMENT EXTERNAL MICRO AND INTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Strategic Management” Dosen Pengampu: Prof Dr. H. Hapzi Ali, M.M., CMA. Oleh: Rame Priyanto NIM 55117120122 Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercubuana 2018
  • 2. External and Internal Environment Analysis Rame Priyanto NIM 55117120122 Analisis Lingkungan Eksternal Sebagian besar perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang sangat bergejolak, kompleks, dan kondisi global yang membuat menginterpretasikannya semakin sulit. Untuk mengatasi apa yang sering data lingkungan ambigu dan tidak lengkap dan untuk meningkatkan ing mengerti- mereka dari lingkungan umum, perusahaan-perusahaan terlibat dalam proses yang disebut analisis lingkungan eksternal. Proses berkelanjutan meliputi empat kegiatan: scanning, monitoring, forecasting dan assessing. Mereka menganalisis lingkungan eksternal harus memahami bahwa menyelesaikan analisis ini adalah sulit, namun signifikan, aktivitas. Micro Environment Factors The suppliers / Producers (Pemasok) Perusahaan bergantung pada produsen dan vendor lain untuk persediaan dan faktor produksi lainnya, seperti tenaga kerja, utilitas dan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengirimkan produk ke pelanggan. Akibatnya, kejadian yang mempengaruhi produsen atau vendor juga berpotensi mempengaruhi kepuasan pelanggan, apakah kejadian tersebut berdampak pada ketersediaan bahan, biaya rantai pasokan atau kualitas produk. Sebuah departemen pemasaran merumuskan strategi pemasarannya berdasarkan faktor risiko ini. Pemasok dapat mengendalikan keberhasilan bisnis saat mereka memegang kekuasaan. Pemasok memegang kekuasaan saat mereka menjadi satu-satunya pemasok terbesar barang mereka; Bagi bisnis pemasok, pembeli tidaklah penting; produk pemasok merupakan bagian inti dari produk jadi dan / atau bisnis pembeli. The resellers / Marketing intermediaries Jika produk yang dihasilkan oleh perusahaan dipasarkan oleh pengecer pihak ketiga atau perantara pasar seperti pengecer, pedagang grosir, dan lain-lain, keberhasilan pemasaran dipengaruhi oleh pengecer pihak ke-3 tersebut. Misalnya, jika penjual eceran adalah nama
  • 3. yang memiliki reputasi bagus maka reputasi ini dapat dimanfaatkan dalam pemasaran produk. The customers (Pelanggan) Pelanggan adalah individu atau rumah tangga, organisasi yang membeli produk untuk digunakan dalam produksi produk lain, atau organisasi yang membeli produk untuk dijual kembali dengan keuntungan. Faktor pelanggan dari lingkungan mikro pemasaran ini dapat dibagi lagi menjadi pelanggan bisnis dan institusi dan pelanggan pemerintah negara bagian, kota dan kota. Pakar pemasaran, atau pemasar, mengembangkan dan memasarkan pesan untuk menarik kebutuhan pelanggan perorangan perusahaan. Perlu dilakukan Analisa terkait siapa pelanggan perusahaan (B2B atau B2C, lokal atau internasional, dll.) Dan alasan mereka untuk membeli produk akan memainkan peran besar dalam bagaimana penjual memasarkan produk dan layanan mereka kepada pembeli. The competition (Kompetisi) Mereka yang menjual produk dan layanan yang sama atau serupa dengan perusahaan adalah pesaing pasar perusahaan, dan cara menjualnya perlu diperhitungkan. Bagaimana perbedaan harga dan produk pesaing mempengaruhi perusahaan? Bagaimana perusahaan bisa memanfaatkan hal ini untuk menuai hasil yang lebih baik dan mendahului para pesaing? The general public (Masyarakat Umum) Perusahaan memiliki kewajiban untuk memuaskan masyarakat. Setiap tindakan perusahaan harus dipertimbangkan dari sudut masyarakat umum dan bagaimana dampaknya. Masyarakat memiliki kekuatan untuk membantu mencapai tujuan perusahaan; sama seperti mereka juga bisa mencegah perusahaan mencapainya. The Company (Perusahaan itu sendiri) Semua departemen dalam sebuah organisasi memiliki potensi untuk memberi dampak positif dan negatif terhadap kepuasan pelanggan. Akibatnya, departemen pemasaran bekerja sama dengan departemen keuangan, pembelian, penelitian dan pengembangan, dan manufaktur, antara lain untuk mengidentifikasi cara-cara agar setiap departemen dapat berkontribusi terhadap penyediaan nilai pelanggan yang luar biasa, yang mengarah pada kepuasan pelanggan yang superior.
  • 4. Studi tentang keputusan yang dibuat oleh orang dan bisnis untuk alokasi sumber daya dan harga untuk layanan dan barang dikenal sebagai Mikroekonomi. Peraturan pemerintah dan kebijakan perpajakan juga dipertimbangkan. Mikroekonomi semata-mata berfokus pada kekuatan yang menentukan tingkat harga, penawaran dan permintaan dalam suatu perekonomian. Faktor mikroekonomi melihat bagaimana perusahaan akan memaksimalkan produksi dan kapasitas untuk menurunkan harga produknya dan bersaing di industri dengan cara yang lebih baik dan efisien. Makroekonomi, di sisi lain, adalah studi tentang ekonomi keseluruhan yang mencakup studi tentang industri dan ekonomi lengkap, tidak hanya dari perusahaan tertentu. Ini melibatkan fenomena yang bersifat ekonomi, seperti Produk Nasional Bruto (PDB) dan bagaimana perubahan faktor ekonomi seperti pendapatan nasional, tingkat pengangguran, tingkat pertumbuhan dan tingkat harga mempengaruhinya. Misalnya, dampak net-ekspor terhadap akun modal negara atau pengaruh tingkat pengangguran terhadap PDB. Ekonomi makro dan mikro dianggap sebagai studi dua divisi ekonomi yang beragam. Padahal ada beberapa isu di kedua bidang yang membuat mereka saling bergantung satu sama lain. Misalnya, harga produk akhir akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat inflasi, seiring dengan kenaikan tingkat inflasi, harga bahan baku akan meningkat yang akan berakhir dengan kenaikan harga barang jadi. Mikroekonomi mengadopsi pendekatan bottoms-up sedangkan makroekonomi memiliki taktik topdown untuk menganalisis situasi ekonomi. Mempelajari faktor makroekonomi dan faktor mikroekonomi secara bersamaan memainkan peran penting dalam membangun bisnis yang sukses karena menyediakan sarana dasar bagi para profesional untuk mengoperasikan bisnis dengan cara yang efisien dan efektif untuk menghasilkan pendapatan yang baik. Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal seperti kekacauan yang besar, kompleks dan masalah global yang dipandang menambah kesulitan. Untuk mengatasi hal tersebut dan untuk meningkatkan pemahaman perusahaan tentang lingkungan ekternal maka perusahaan perlu melakukan External environmental analysis. Adapun prosesnya meliputi, scanning, monitiring, forecasting and assessing. Dua poin utama yang harus dipelajari dalam mengidentifikasi masalah lingkungan secara umum adalah opportunity (kesempatan) dan threats (ancaman). Opportunity adalah keadaan
  • 5. lingkungan secara umum yang jika dimanfaatkan dapat membantu perusahaan mencapai strategi persaingan. Scanning (Mengidentifikasi sinyal awal perubahan dan tren lingkungan). Perusahaan, mengidentifikasi sinyal awal dari adanya potensi perubahan dari lingkungan secara umum dan mendeteksi perubahan yanng ssudah diluar jalur. Ketika scanning, perusahaan menyelesaikan data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap dan tidak berkaitan. Environmental scanning adalah bagian krisis terpenting bagi peerusahaan untuk bersaing dalam lingkungan yang mudah berubah. Monitoring (Mendeteksi maksud dari observasi yang terus berlanjut tentang perubahan dan tren lingkungan). Pada saat monitoring, para analisis mengamati perubahan lingkungan untuk melihat apakah ada tren penting yang terlihat selama scanning. Pada masa ini diperlukan kemampuan perusahaan untuk mendeteksi makna dalam berbagai peristiwa dan tren lingkungan. Pemindaian dan pemantauan sangat penting bila perusahaan bersaing dalam industri dengan ketidakpastian teknologinya yang tinggi. Pemindaian dan pemantauan tidak hanya dapat memberi informasi kepada perusahaan, namun juga berfungsi sebagai sarana untuk mengimpor pengetahuan baru tentang pasar dan tentang bagaimana mengkomersilkan teknologi baru yang telah dikembangkan perusahaan. Forecasting Mengembangkan proyeksi dari hasil yang diantisipasi berdasarkan pemantauan perubahan dan tren lingkungan). Pemindaian dan pemantauan berkaitan dengan kejadian dan tren di lingkungan umum pada suatu waktu. Assessing (Menentukan pilihan waktu dan pentingnya perubahan dan tren lingkungan untuk strategi dan manajemen perusahaan). Tujuan assessing adalah untuk menentukan waktu dan pentingnya dampak perubahan dan kecenderungan lingkungan terhadap manajemen strategis perusahaan. Melalui scanning, monitoring, dan forecasting, assessing dapat memahami lingkungan umum. Selangkah lebih maju, tujuan assessing adalah untuk menentukan implikasi dari pemahaman tersebut terhadap organisasi. Tanpa assessing, perusahaan dibiarkan dengan data yang mungkin menarik namun memiliki relevansi kompetitif yang tidak diketahui. Assessing diperlukan untuk menentukan apakah strategi yang digunakan sudah tepat. Segment of the general environment
  • 6. The Demographic Segment Segmen demografis berkaitan dengan ukuran populasi, struktur umur, distribusi geografis, campuran etnis, dan distribusi pendapatan. - Population Size. Pertumbuhan penduduk yang berbeda-beda dinegara dengan perekonomian maju dan berkembang. - Age Structure. Struktur usia penduduk sebuah negara berbeda-beda antar negara. Perbedaan struktur usian ini akan berpengaruh pada beberapa aspek seperti penyedian lapangan pekerjaan, pertumbuhan sektor perencanaan keuangan, peningkatan yang signifikan dalam biaya perawatan kesehatan. Dapat disimpulkan perubahan dalam struktur usia memiliki dampak signifikan pada perusahaan dalam ekonomi. Geographic Distribution Pergeseran geografis populasi penduduk juga bisa berpengaruh pada perusahaan, dari metropolitan ke nonmetropolitan, atau sebaliknya. Tren ini mengubah basis pajak pemerintah daerah dan negara bagian. Keputusan perusahaan bisnis mengenai lokasi dipengaruhi oleh tingkat dukungan yang ditawarkan oleh agen pajak yang berbeda serta tingkat di mana badan- badan tersebut melakukan pajak bisnis. Distribusi geografis populasi di seluruh dunia juga dipengaruhi oleh kemampuan yang dihasilkan dari kemajuan teknologi komunikasi. Melalui teknologi komputer, misalnya, orang bisa tinggal di rumah mereka, berkomunikasi dengan orang lain di lokasi terpencil untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. The Economic Segment Lingkungan ekonomi mengacu pada sifat dan arah ekonomi di mana perusahaan bersaing atau berkompetisi. The Political/Legal Segment Segmen politik / hukum adalah arena di mana organisasi dan kelompok berkepentingan bersaing untuk mendapatkan perhatian, sumber daya, dan suara dalam mengawasi badan hukum dan peraturan yang membimbing interaksi antar bangsa. The Sociocultural Segment Segmen sosiokultural memperhatikan sikap masyarakat dan nilai budaya. The Technological Segment
  • 7. Segmen teknologi mencakup institusi dan aktivitas yang terlibat dalam menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkan pengetahuan tersebut ke dalam keluaran, produk, proses, dan material baru. The Global Segment Segmen global mencakup pasar global baru yang relevan, pasar yang ada yang berubah, peristiwa politik internasional yang penting, dan karakteristik budaya dan kelembagaan yang penting dari pasar global. Industry environment analysis Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk yang merupakan pengganti yang dekat. Interpreting industry analysis Analisis industri yang efektif adalah produk studi dan interpretasi data dan informasi yang cermat dari berbagai sumber. Sejumlah data khusus industri tersedia untuk dianalisis. Karena globalisasi, pasar internasional dan persaingan harus disertakan dalam analisis perusahaan. Pada beberapa industri, variabel internasional lebih penting daripada faktor domestik sebagai penentu daya saing strategis. Perkembangan pasar global, perbatasan negara tidak lagi membatasi struktur industri. Strategic groups Kelompok strategis adalah seperangkat perusahaan yang menekankan dimensi strategi serupa untuk menggunakan strategi serupa. Yang harus dilakukan untuk mengalisis lingkungan eksternal perusahaan? Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan sangat bagusapabila digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi setiap peluang yang ada, dan membantu dalam menghasilkan solusi–solusi alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai ancaman yang dihadapi perusahaan. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk memahami kondisi situasipada lingkungan eksternal bisnis diantaranya adalah: A. Lima (5) Faktor Persaingan Porter
  • 8. Menurut Porter (Porter,1993) persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Persaingan menentukan kegiatan yang perlu bagi perusahaan untuk berprestasi, seperti inovasi, budaya yang kohesif, atau implementasi yang baik. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri, area fundamental dimana persaingan berlangsung. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. Strategi bersaing harus mencerminkan pemahaman yang canggih mengenai aturan main persaingan yang menentukan daya tarik industri. Tujuan akhir strategi bersaing adalah menghadapi dan, idealnya mengubah aturan ini sesuai dengan kepentingan perusahaan. Dalam industri manapun, apakah industri domestik atau internasional, apakah menghasilkan barang atau jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima faktor persaingan, yakni: masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, daya tawar-menawar pembeli, daya tawar- menawar pemasok dan persaingan diantara para peserta yang ada. Kelima faktor persaingan yang terdapat adalah sebagai berikut: 1. Daya tawar-menawar pembeli Mencakup faktor-faktor seperti jumlah para pembeli dipasar itu, informasi pembeli, dan tersedianya produk pengganti menentukanjumlah pengaruh yang dimiliki oleh para pembeli dalam sebuah industri. Daya tawar- menawar pembeli akan mempengaruhi harga yang ditetapkan perusahaan, serta juga dapat mempengaruhi biaya dan investasi, karena daya pembeli yang kuat menuntut pelayanan yang mahal. 2. Daya tawar-menawar pemasok Mencakup faktor-faktor seperti derajat konsenstrasi pemasok dan tersedianya masukan- masukan pengganti menentukan jumlah kekuatan yang dimiliki para pemasok terhadap perusahaan-perusahaan didalam industri tersebut. Daya tawar-menawar pemasok menentukan biaya bahan baku dan masukan lain. 3. Ancaman produk pengganti Mencakup faktor-faktor seperti biaya-biaya perpindahan dan loyalitas pembeli menentukan kadar sejauh mana pelanggan-pelanggan cenderung untuk membeli suatu produk pengganti. Seperti daya tawar-menawar pembeli,ancaman produk pengganti juga akan mempengaruhi harga yang ditetapkan perusahaan.
  • 9. 4. Ancaman pendatang baru Mencakup faktor-faktor seperti skala ekonomi, loyalitas merek dan persyaratan-persyaratan permodalan menentukan seberapa mudah atau seberapa sulit bagi pesaing baru untuk memasuki sebuah industri. Ancaman pendatang baru membatasi harga dan menentukan tingkat investasi yang dibutuhkan untuk merintangi masuknya pendatang baru. 5. Persaingan yang ada Mencakup faktor-faktor seperti pertumbuhan industri, permintaan yang meningkat atau menurun, dan perbedaan produk menentukan seberapa hebat akan terjadi persaingan di antara perusahaan-perusahaan di industri itu. Intensitas persaingannya akan mempengaruhi harga dan biaya bersaing diberbagai bidang seperti pengembangan produk, periklanan, penjualan. B. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi) Menurut Ward (Ward,2.002) analisis PEST adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. 1. Faktor Politik Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya. Contoh: • Kebijakan tentang pajak • Peraturan tenaga kerja • Peraturan daerah • Peraturan perdagangan • Stabilitas politik 2. Faktor Ekonomi Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi tingkat biaya perusahaan. Contoh: • Pertumbuhan Ekonomi • Tingkat suku bunga
  • 10. • Standar nilai tukar • Tingkat inflasi 3. Faktor Sosial Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada. Contoh: • Tingkat pendidikan masyarakat • Tingkat pertumbuhan penduduk • Kondisi lingkungan sosial • Kondisi lingkungan kerja • Keselamatan dan kesejahteraan sosial. 4. Faktor Teknologi Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efesiensi proses bisnis. Contoh: • Aktivitas penelitian dan pengembangan. • Automatisasi • Dukungan teknologi • Tingkat kemajuan teknologi PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah analisa PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide. Dimana analisis ini cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagiperusahaan. Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal bisnis dari sebuah perusahaan digunakan untuk membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada organisasi, serta membantu dalam mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan informasi, serta kebutuhan sistem dan
  • 11. teknologi yang dihubungkan dengan strategi bisnis dan kegiatan-kegiatan perusahaan. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk memahami kondisi situasi pada lingkungan internal bisnis diantaranya adalah dengan menggunakan Analisis SWOT. Contoh Implementasi Analisis Lingkungan Eksternal: Porter’s Five Competititve Force Framework dan Faktor-Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Tanggapan yang Diadopsi Oleh Universitas Negeri Di Kenya Oleh: Francis Mathooko Martin Ogutu Dunia bisnis saat ini sedang mengalami transformasi yang cepat, dan beroperasi dalam kondisi yang sangat bergejolak dan lingkungan dinamis yang menuntut bisnis dan mengantisipasi masa depan yang tidak pasti menyusun strategi respons yang tepat dan berkelanjutan. Namun, daya tariknya yang khas (Wheelan and Hunger, 2008). Karena sikap terhadap risiko memberikan pengaruh yang besar terhadap respon strategis. Di Kenya, universitas publik telah mengadopsi strategi yang serupa dengan yang diterapkan oleh perusahaan bisnis di Indonesia(Mathooko, 2013, Mathooko dan MathuitoOgutu, 2013), di antaranya strategi persaingan umum Porter. Porter (1985) analisis lima kekuatan yang didasarkan pada mikroekonomi dan telah berhasil diadopsi oleh perusahaan bisnis salah satu kerangka strategis yang paling banyak digunakan saat ini (Pringle dan Huisman, 2011). Kerangka ini percaya keberhasilan strategi bersaing organisasi tergantung pada posisi organisasi dalam lingkungannya, khususnya industrinya, dan kemampuannya untuk mempertahankan diri kekuatan kompetitif, atau mempengaruhinya (Hua, 2011). Industri pendidikan tinggi saat ini ada di Indonesia segitiga bisnis yang terus-menerus tunduk pada tekanan eksternal, seperti kekuatan kompetitif penyedia pendidikan domestik dan internasional institusi (HEIs) (Anand, 2012). Collis (1999a, b) memperkirakan bahwa pendidikan tinggi akan menjadi berbeda pada abad ke-21 dan merupakan salah satu peneliti pertama yang menerapkan teknik Lima kekuatan kompetitif Porter (PFCF)di bidang strategi
  • 12. bisnis ke arena pendidikan tinggi. Lebih dari satu dekade kerangka kerja dalam industri pendidikan tinggi. Dalam pendidikan tinggi, institusi atau sistem Strategi paling baik dibuat ketika para pengambil keputusan memahami konteks di mana organisasi mereka beroperasi. Kerangka kerja Porter dihargai dalam tradisi dinamika ekonomi (King, 2009). Dari perspektif petahana industri pendidikan tinggi, sintesis model PFCF sangat berharga dalam memperoleh dan mempertahankan rencana strategis secara keseluruhan. Analisis ini membantu menciptakan gambaran kekuatan yang membentuk industri dan membantu memiliki cakrawala kompetitif yang lebih luas daripada rabun sehari-hari. Penerimaan kerangka PFCF adalah lazim di dunia organisasi nirlaba dengan pada penerapan konsep sektor swasta untuk organisasi nirlaba. Kerangka teoritis Porter’s five competitive forces framework di Perguruan Tinggi Model Porter (1985) didasarkan pada mikroekonomi yang biasa digunakan di dunia korporat. Ini dibangun di atas asumsi bahwa lingkungan eksternal adalah mempunyai pengaruh signifikan dalam pengembangan strategi. Lima kekuatan adalah: ancaman pendatang baru, intensitas persaingan, ancaman produk pengganti, daya tawar pembeli dan kekuatan tawar pemasok. Ancaman pendatang baru Porter (2008) menjelaskan ancaman pendatang baru yang terkait langsung untuk masuk industri tertentu dan berpendapat bahwa ancaman itu belum tentu berupa masuknya pesaing baru tetapi ancaman masuknya ke industri baru yang mendorong persaingan dan berdampak pada profitabilitas industri. Menurut Martinez dan Wolverton (2009a), potensi masuknya yang pesaing baru ke pasar pendidikan tinggi yang ada tergantung pada: 1. skala ekonomi - ini mengacu pada kemampuan organisasi untuk meningkatkan produktivitas atau penurunanbiaya produksi rata-rata. Jika penyedia yang ada bisamenciptakan skala ekonomi, maka ancaman pendatang baru menurun;
  • 13. 2. kebutuhan modal – inidengan persyaratan infrastruktur moneter yang dibutuhkan untuk menghasilkan atau memberikan layanan yang baik. 3. reaksi Pesaing - Pesaing yang akan datang 4. resistensi pembeli - pasar baru masuk dua bentuk resistensi pembeli. Daya tawar pemasok Dalam analisis industri, pemasok didefinisikan sebagai mereka bahan, informasi, atau pengetahuan untuk memungkinkan organisasi memproduksi barang dan / atau jasa (Martinez dan Wolverton, 2009a). Dalam pendidikan tinggi, tenaga kerja harus diakui harus dilihat melalui sudut pandang pemasok. Namun, kekuatan pemasok terbesar di HEIs adalah instruktur tenaga kerja, peneliti, dan administrator yang sangat terampil (Pringle dan Huisman, 2011). Di mana staf pengajar (fakultas) memiliki asosiasi, mereka memiliki banyak kekuatan yang digunakan oleh staf pengajar. Dengan semakin banyaknya HEI dan anggota fakultas yang terlatih terbatas, pemasok memiliki daya tawar yang tinggi (Anand, 2012). Daya tawar pembeli Di HEI, pembeli adalah siswa atau orang tua, dalam arti bahwa mereka membeli pendidikan dari lembaga. Kekuatan siswa meningkat yang memungkinkan mereka untuk lebih mudah membandingkan penawaran dan membuat pilihan yang lebih terinformasi, sehingga menurunkan biaya pengalihan (Pringle dan Huisman, 2011). Semakin banyak opsi yang harus dipilih pembeli, lebih banyak kekuatan yang dimiliki pembeli. Pengganti baru dan pendatang baru mengikis monopoli universitas tradisional yang telah ada (Collis, 1999a, b). Porter (2008) berpendapat bahwa kekuatan pembeli diperlukan, diberikan bahwa banyak pembeli tidak membeli dalam volume yang relatif besar terhadap ukuran vendor tunggal, seperti kasus industri pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi adalah pasar yang sempurna, informasi dan pilihan adalah dua parameter untuk menganalisis daya tawar pembeli (Martinez dan Wolverton, 2009a). Informasi memungkinkan pembeli untuk membandingkan layanan dalam hal kualitas dan banyaknya fasilitas. Layanan yang unik dan memberikan nilai yang berkelanjutan kepada siswa akan menambah daya tawar kepada siswa. Intensitas persaingan
  • 14. Persaingan di antara pesaing dapat dilakukan melalui kampanye iklan dan peningkatan layanan (Porter, 2008). Dalam industri pendidikan tinggi, para intensitas persaingan tergantung pada siswa, fakultas, fakultas atau dana pendanaan dan penelitian berbasis pemerintah (Martinez dan Wolverton, 2009a). Itu dipengaruhi oleh dua faktor struktural: (a) profil lembaga yang ada, yang kemudian akan menentukan sejauh mana masing-masing lembaga harus bersaing untuk mendapatkan mahasiswa, fakultas, pendanaan dan penelitian berbasis pemerintah; (b) konteks industri - semakin tinggi pendidikan sangat dipengaruhi oleh variabel politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Kesimpulan dan Rekomendasi Hasilnya menginformasikan bahwa HEIs di Kenya menerapkan strategi yang sebelumnya disediakan untuk dunia usaha, meskipun motif mereka mungkin bukan untuk keuntungan saja. Ini menyerukan kepada HEIs untuk memahami kegiatan-kegiatan kunci mereka untuk merencanakan dan menyusun strategi untuk operasi yang efektif dan efisien untuk memenuhi tujuan utama mereka menyediakan modal manusia untuk kesejahteraan umum masyarakat. Porters Five Competitive Frameworks (PFCF) mempengaruhi pilihan strategi tanggapan yang diadopsi oleh universitas publik di Indonesia. Penerapan kerangka PFCF saat universitas didirikan dan statusnya. Pemerintah juga tampaknya memainkan peran kunci dalam PFCF. Universitas public di Kenya perlu mengembangkan strategi untuk ancaman masuk, produk substitusi, persaingan,dan daya pembeli - empat pendorong utama struktur industri yang memburuk. Persaingan dapat dibatasi oleh pembentukan kolaborasi di antara universitas publik juga melalui konsentrasi pada disiplin khusus. Pelatihan aliansi strategis antara dan antar universitas yang saling melengkapi sumber daya, terutama yang lama akan meningkatkan efisiensi biaya dan mengurangi persaingan. Lebih lanjut, universitas negeri di Kenya harus merangkul teknologi baru, sistem penyampaian ilmu, dan kebutuhan pelanggan yang bergejolak, lingkungan yang dinamis memungkinkan universitas ke pasar baru seperti perkuliahan jarak jauh, terbuka dan e-learning. Konteks ekonomi dan politik universitas di Kenya tampak jelas berbeda dengan universitas di tempat lain Martinez dan Woverlton (2009a). Struktur tata kelola universitas juga perlu direvisi untuk merefleksikan struktur 'perusahaan' yang diadopsi oleh universitas secara informal. Mengingat tantangan lingkungan yang berubah, peraturan pemerintah, persaingan industri yang ketat, meningkatnya biaya, berkurangnya pendanaan pemerintah, dan pelanggan yang lebih menuntut dan
  • 15. terdiversifikasi. Kelangsungan hidup universitas publik di Kenya akan bergantung pada strategi persaingan yang berkelanjutan yang diambil. Analisis Faktor Lingkungan Internal: SWOT Analyses and SWOT Strategy Formulation For Forest Owner Cooperations In Austria Oleh: Peter Rauch Kerjasama pemilik hutan (FOC) adalah penggabungan pasokan kayu dari hutan skala kecil dan beberapa juga memiliki layanan tambahan, seperti pemanenan kayu atau penanaman. FOC tumbuh di seluruh Eropa dalam hal volume kayu yang dikelola. Meningkatnya permintaan kayu untuk industri berbasis hutan dan juga permintaan yang baru dan bertumbuh pesat untuk pembangkit energi dapat menyebabkan kekurangan pasokan pada tahun-tahun berikutnya di Eropa. Karena tunggakan panen tinggi di hutan skala kecil, FOC dipandang sebagai peluang untuk mengatasi kekurangan kayu yang diperkirakan ini. Makalah ini memetakan strategi mobilisasi kayu di Austria dengan menggunakan pendekatan SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman). Menurut Lobriser dan Abplanalp (1998), analisis SWOT dapat dilaksanakan dengan bantuan matriks. Awalnya, ada matriks kosong dengan empat sektor (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman). Kemudian kita mengisi bagian-bagian yang kosong untuk menjawab pertanyaan dapat dilakukan dengan brainstorming. Langkah berikutnya, argumen serupa harus dirangkum dan diberi peringkat sesuai dengan kepentingannya, dimulai dengan yang paling
  • 16. penting. Wawancara penelitian ini menggunakan pertanyaan yang menanyakan secara eksplisit tentang kekuatan dan kelemahan, tetapi juga untuk kebutuhan pelanggan. Pelanggan di sini adalah pabrik yang membeli kayu gelondongan dari FOC dan pemilik hutan sebagai anggota FOC. Strength S1. Kontak tatap muka karyawan dengan pemilik hutan (kepercayaan anggota) S2. Kompetensi kehutanan dan pengetahuan pasar dari forester FOC S3. Harga kayu volume kecil yang lebih baik melalui bundling S4. Jual kayu mudah untuk anggota FOC S5. Penyederhanaan pengadaan kayu dari hutan skala kecil S6. Penggunaan mesin logging up- to-date dan teknik silvikultur modern Weakness W1. Kurangnya layanan sesuai kebutuhan pemilik hutan skala kecil W2. Konsultasi intensif dengan volume kecil W3. Ketahanan karyawan paruh waktu FOC terhadap profesionalisme W4. Suplai Kayu dari FOC tidak dapat diprediksi W5. Dukungan TI rendah dalam administrasi FOCs W6. FOC tidak memperhitungkan tidak adanya perubahan struktural di daerah Opportunity O1: Jumlah pemilik hutan skala kecil, meningkatnya permintaan akan konsultasi pengelolaan hutan O2. Permintaan industri untuk kayu melampaui pasokan O3. Dukungan politik untuk inisiatif regional O4. Kayu sebagai sumber daya berkelanjutan memiliki citra yang baik O5. Kemungkinan pendapatan baru di wilayah yang secara struktural lemah Strategi SO Ciptakan strategi yg menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
  • 17. Threat T1. Industri menginginkan pemasok kayu murah T2. Persaingan baru antara FOC yang kuat dan perusahaan hutan besar T3. Industri ini meningkatkan impor kayu yang lebih murah T4 Proses konsentrasi dalam industri berbasis hutan menurunkan kekuatan pasar FOC T5. Semakin banyak pemilik hutan non-pertanian melihat hutan terutama untuk rekreasi STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari kelemahan Untuk setiap strategi yang dipertimbangkan, kombinasi SWOT terdaftar untuk menciptakan hasil yang rasional. Tujuan dari perumusan strategi adalah untuk menghasilkan strategi yang mungkin dan menarik. Ketika memilih opsi strategi, strategi ofensif yang menggunakan kekuatan dan peluang lebih disukai dibandingkan dengan opsi defensif, cukup meminimalkan risiko dan kelemahan (Lobriser dan Ablanalp 1998). Strategi S-O Pemasaran untuk menarik anggota baru (S1 / S2 / S3 / S4 / O1) Mengoptimalkan proses Rantai Pasokan Industri-FOC (S4 / S5 / O2) Strategi W-O Gunakan potensi untuk penebangan yang sangat mekanis (W5 / W6 / O2) Mengembangkan model bisnis baru untuk FOC (W1 / W2 / W6 / O1) Strategi S-T Kerjasama dengan perusahaan kehutanan untuk meningkatkan volume pasokan (S3 / T2) Penggabungan dengan FOC tetangga tetangga (s) untuk mendapatkan kekuatan pasar Strategi W-T Berhenti untuk berurusan dengan volume kecil (T1 / W2) (S5 / T4 ) Meningkatkan keandalan pengiriman (W4 / T1 / T2).
  • 18. Kesimpulan Menerapkan analisis SWOT memberikan gambaran umum yang baik dan memudahkan untuk menentukan area masalah penting. Salah satu cara untuk menggabungkan faktor-faktor keberhasilan yang terbukti adalah melalui teknik formulasi strategi SWOT, di sana misalnya, kekuatan internal atau langkah-langkah untuk menghilangkan kelemahan digabungkan dengan peluang yang menjanjikan. Keuntungan utama adalah bahwa perumusan strategi secara langsung terhubung ke analisis SWOT, memberikan hasil yang dapat direproduksi secara rasional. Referensi: Ali, Hapzi. 2018. Modul Perkuliahan: STRATEGIC MANAGEMENT External Micro Environment Analysis. Universitas Mercu Buana Hitt, M.A et,al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West Publishing Company, St. Paul, 2009 Michael A. Hitt, Strategic Management, Competitiveness and globalization, 2007 Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013 Ogutu, Francis Mathooko Martin, (2015),"Porter’s Five Competitive Forces Framework And Other Factors That Influence The Choice Of Response Strategies Adopted By Public Universities In Kenya", International Journal of Educational Management ,Vol. 29 Iss 3 Porter, M.E. (1980), “Competitive strategy: techniques for analyzing industries andcompetitors”, The Free Press, New York, NY. Porter, M.E. (1985), “Competitive advantage: creating and sustaining superior performance”, The Free Press, New York, NY. Porter, M.E. (2008), “The five competitive forces that shape strategy”, Harvard Business Review, Vol. 86 No. 1, pp. 79-93 Rauch, Peter. 2007. SWOT Analyses and SWOT Strategy Formulation For Forest Owner Cooperations In Austria. Eur J Forest Res (2007) 126:413–420 DOI 10.1007/s10342- 006-0162-2
  • 19. Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008