Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Tata Kelola Pemerintahan yang baik sudah pasti menjadi tanggungjawab yang mesti dilaksanakan oleh pemerintah. Akan tetapi selama ini ada beberapa hal yang penting terlupakan dari siapa saja yang mesti ikut serta dalam usaha menciptakan pemerintahan yang baik tersebut.
Melalui materi tentang Good Governance dalam seri mata kuliah Ekologi Pemerintahan, penting kiranya kita memahami bersama konsep, karakteristik dan bagaimana penerapan dari good governance tersebut.
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, “Administrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia”, LP3ES.
Tata Kelola Pemerintahan yang baik sudah pasti menjadi tanggungjawab yang mesti dilaksanakan oleh pemerintah. Akan tetapi selama ini ada beberapa hal yang penting terlupakan dari siapa saja yang mesti ikut serta dalam usaha menciptakan pemerintahan yang baik tersebut.
Melalui materi tentang Good Governance dalam seri mata kuliah Ekologi Pemerintahan, penting kiranya kita memahami bersama konsep, karakteristik dan bagaimana penerapan dari good governance tersebut.
Indonesia is largest archipelago contry with the second longest coastal line in the world. But with this big natural potential, Indonesia face huge cases on illegal and unreported fishing.
This presentation show a preliminary study about this topic that show us the condition about demersal fish stock at south china sea Indonesian ZEE territory.
Slides are summary from my text book 'Peson Bahasa'. Pesona Bahasa is the bible for introduction of linguistics in graduate & post-graduate student in Universitas Indonesia. You can accsess this book from google-books. This slides just for internal consumption.
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Zainal Muttaqin
Kompilasi pokok-pokok bahasan dan bahan belajar MK Sistem Politik Indonesia. Prodi Komunikasi FISIP Universitas Serang Raya Semester Ganjil TA 2012-2013
Makalah administrasi negara ini akan sangat penting bagi kita selaku pelajar guna menambah wawasan kita sebagai pelajar yang luar biasa yang selalu ingin tahu dan berkreasi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Berikan gambaran tentang apa yang disebut sistem
itu!
Jelaskan pengaruh pendekatan (approach)
terhadap cara memahami sistem politik!
Apakah komponen-komponen yang membentuk
sistem politik?
2. Ada dua ciri yang perlu diperhatikan :
1. Setiap perubahan dalam suatu bagian
sistem, akan mempengaruhi sistem lain.
2. Sistem itu bekerja dalam suatu
lingkungan (environment) yang lebih luas
dan bahwa ada perbatasan antara sistem
mengadakan interaksi dengan lingkungan
dan dipengaruhi oleh lingkungan.
3. Terdiri dari bagian-bagian/komponen-komponen.
Setiap bagian/komponen saling tergantung dan
saling mengadakan interaksi.
Setiap perubahan dalam satu bagian akan
mempengaruhi seluruh sistem.
4. Ada 2 cara untuk memahami arti dari sistem
politik, yaitu:
◦ Memahami dari sudut kesatuan arti yang bulat dan tak
terpisah.
◦ Memahami arti dari setiap kata yang membentuk istilah,
kemudian merangkai kata tersebut dan menafsirkan
sebuah kebulatan arti dari rangkaian kata yang terbentuk
tersebut.
Mempelajari Sistem Politik berarti belajar tentang
metodologi dan belajar tentang analisa fungsional
5. Pada dasarnya, konsep sistem politik
dipakai untuk keperluan analisa.
Penggunaan konsep sistem politik
secara kongkrit, dapat diterapkan dalam
suatu bentuk utuh, seperti ; Negara,
Hubungan Internasional, dsb.
6. Dalam kontek sistem sebagai bentuk Negara,
diterapkan sebagai bentuk kongkrit yang mencoba
mendasarkan studi tentang gejala-gejala politik dalam
konteks tingkah laku politik.
Menurut pemikiran ini, masyarakat yang membentuk
Negara, merupakan bagian dari sistem sosial yang
memiliki berbagai macam proses kehidupan
masyarakat, salah satu produk dari proses tersebut
adalah terjadinya gejala-gejala politik, yang kemudian
disebut SISTEM POLITIK.
7. Pada umumnya, hubungan-hubungan elemen
dalam sistem politik ditentukan oleh 4 Variabel :
◦ Kekuasaan; Cara untuk mencapai hal yang diinginkan,
dan/atau membagi sumber-sumber kekuasaan.
◦ Kepentingan; Tujuan-tujuan yang dikejar oleh pelaku-
pelaku atau kelompok politik.
◦ Kebijakan; hasil dari interaksi antara kekuasaan dan
kepentingan, biasanya dalam bentuk perundang-
undangan.
◦ Budaya Politik; orientasi subjektif dari kelompok atau
individu dalam sistem politik.
8. Teori sistem mempermudah Ilmu Politik untuk mengidentifikasi
fenomena-fenomena politik di masyarakat.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik dalam menganalisa
struktur dan fungsi politik.
Teori sistem mepermudah Ilmu Politik melihat terjadinya
proses-proses politik.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik untuk menganalisa
fungsi output sebagai umpan balik sistem politik.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik merumuskan tujuan-
tujuan yang dicapai masyarakat, mengakomodasi kepentingan-
kepentingan, dsb.
Teori sistem mempermudah Ilmu Politik mempertegas
hubungan dan interaksi sub-sub sistem.
9. Samuel P. Huntington; sistem politik dapat didifinisikan
berdasarkan komponen :
Kultur; yaitu nilai, sikap, orientasi, mitos dan kepercayaan yang
relevan terhadap politik yang berpengaruh dalam masyarakat
Struktur; yaitu organisasi formal melalui mana masyarakat
menjalankan keputusan-keputusan yang berwenang seperti; Partai
Politik, Legislatif, Eksekutif, Yudikatif dan Birokrasi.
Kelompok; bentuk sosial dan ekonomi baik yang formal maupun
informal yang berpartisipasi dalam politik yang mengajukan tuntutan
terhadap struktur politik
Kepemimpinan; yaitu individu dalam lembaga-lembaga politik yang
menjalankan pengaruh lebih daripada yang lainnya dalam
memberikan alokasi nilai.
Kebijakan; pola-pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar
terciptakan untuk mempengaruhi distribusi keuntungandalam
masyarakat.
10. David Easton:
“seperangkat interaksi yang diabstraksi dari totalitas
prilaku sosial, melalui mana nilai-nilai disebarkan
untuk suatu masyarakat”.
Sistem politik terdiri dari alokasi nilai-nilai.
Pengalokasian nilai-nilai tersebut bersifat paksaan.
Pengalokasian tersebut mengikat masyarakat secara
keseluruhan.
11. Jadi pengertian sistem politik menurut DAVID
EASTON adalah: sistem politik merupakan
serangkaian proses yang terdiri dariproses yang terdiri dari
banyak bagian-bagian,banyak bagian-bagian, saling berkaitansaling berkaitan
yang menjalankan alokasi nilai-nilaialokasi nilai-nilai (berupa
kebijakan-kebijakan atau keputusan ) yang
alokasinya bersifat otoritatifalokasinya bersifat otoritatif ( dikuatkan
oleh kekuasaan yang sah sah ) dan mengikatmengikat
masyarakat.masyarakat.
12. Ciri-ciri identifikasi, yaitu sistem politik dikenali
melalui deskripsi atas:
◦ Unit-unit sistem politik, seperti eksekutif, legislatif,
yudikatif.
◦ Batasan, yaitu peran yang dijalankan mereka sebagai
unit sistem politik.
Input dan Output.
Differensiasi dalam suatu sistem.
Integrasi suatu sistem
CIRI-CIRI SISTEM POLITIK
MENURUT DAVID EASTON
13. Proses: pola-pola yang dibuat oleh manusia
dalam mengatur hubungan antara satu sama lain.
Struktur: mencakup lembaga formal dan non-
formal.
Fungsi-fungsi: merupakan serangkaian peran dan
keputusan yang diambil untuk mencapai tujuan.
15. Model ini menunjukkan adanya hubungan antara
sistem politik dengan lingkungannya.
Komponen-komponen sistem politik dalam model
ini terdiri dari:
◦ Input (masukan) yang meliputi: demand (tuntutan),
support (dukungan), dan apathy (apatis).
◦ Proses konversi, yakni jalannya mekanisme politik yang
akan mengubah input menjadi output.
◦ Output (keluaran/hasil), meliputi penyetujuan atau
penolakan terhadap input. Penyetujuan terhadap input
akan menghasilkan kebijakan.
16. ◦ Contoh: sebuah input untuk bahan UU tidak akan menjadi
UU jika ditolak/tidak disetujui proses konversi sehingga tidak
terbentuk output berupa UU yang disahkan.
Dalam sistem politik ada 3 kelompok yang menjadi
subyek input, dalam arti berperan mengajukan
tuntutan dan dukungan. Ketiga kelompok tersebut
adalah:
◦ Komunitas politik, yaitu kelompok yang berperan untuk
menyelesaikan perbedaan atau mengupayakan pengambilan
keputusan dengan cara-cara damai.
◦ Rezim, yaitu tatanan konstitusional yang mencakup
pengelolaan tuntutan-tuntutan dan pelaksanaan
keputusan/kebijakan.
17. ◦ Pemerintah, yaitu pelaksana kebijakan-kebijakan
(pemerintah dalam arti sempit).
Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan
yang mempengaruhi sistem politik terbagi dalam 2
kelompok, yaitu:
◦ Intra-societal, yaitu lingkungan internal dari sistem politik
yang bersangkutan, seperti: struktur sosial, struktur
ekonomi, prilaku, sikap, dan kepribadian dari masyarakat
pendukung sistem politik itu.
◦ Extra-societal, yaitu lingkungan eksternal dari sistem
politik itu, seperti lingkungan internasional.