STRUKTUR POLITIK DAN
BUDAYA POLITIK
Struktur Politik
ď‚— Struktur ialah pelembagaan hubungan organisasi antara

komponen-komponen yang membentuk bangunan itu.
ď‚— Struktur politik selalu berkenaan dengan alokasi nilai-nilai
yang bersifat otoritatif, yaitu yang dipengaruhi oleh
distribusi serta penggunaan kekuasaan.
ď‚— Dengan demikian struktur politik meliputi baik struktur
hubungan antara manusia dengan manusia maupun
struktur hubungan antara manusia dengan
negara/pemerintah
Pembagian Struktur Politik
ď‚—Struktur politik dapat di bagi kedalam dua bagian,

yaitu informal dan formal
Informal
ď‚— Pengelompokan masyarakat atas dasar persamaan sosial

ekonomi ( golongan tani, buruh, kelas menengah dll)
ď‚— Pengelompokan masyarakat atas dasar perbedaan cara,
gaya di satu pihak, dan di lain pihak pengelompokan atas
dasar kesadaran akan adanya persamaan jenis-jenis tujuan
(golongan agama, golongan militer, golongan usahawan,
media massa)
ď‚—Pengelompokan masyarakat atas dasar kenyataan

dalam kehidupan politik rakyat yang satu sama lain
mengemban fungsi dan peranan politik tertentu
yang secara konvensional dikenal dengan dalam
setiap sistem politik (partai politik, kelompok
kepentingan,penekan, tokoh politik)
Formal
ď‚—Kekuasaan atau lembaga yang mengambil kekuasaan

secara resmi dan karenanya mengikat umum dengan
sah. Mis, kekuasaan eksekutif, yudikatif, legislatif.
ď‚—Kekuasaan yang policy making dan policy executing
Fungsi Struktur Politik
ď‚—Pendidikan politik
ď‚—Artikulasi kepentingan
ď‚—Agregasi kepentingan
ď‚—Seleksi kepemimpinan/rekruitmen politik
ď‚—Komunikasi politik
Budaya Politik
ď‚— Struktur politik tertentu kerap merupakan refleksi tuntutan

budaya atau hasil interaksi antara struktur politik secara
internal atau ditentukan pula oleh output dan bahkan oleh
ujian-ujian dalam proses politik dalam masa yang akan
datang terhadapnya.
ď‚— Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan
orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh
para anggota suatu sistem tertentu
Tipe Budaya Politik
ď‚— Budaya Politik Parokial (Pada budaya seperti ini anggota

masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap
obyek politik yg luas, kecuali dalam batas tertentu, yaitu
terhadap tempat dimana ia terikat secara sempit)
ď‚— Budaya Politik Subyektif (dimana anggota masyarakat
mempunyai minat, perhatian, mungkin pula kesadaran
terhadap output)
ď‚— Budaya Politik Partisipan (Seorang menganggap dirinya
aktif dalam kehidupan politik, menyadari hak dan
kewajibannya, dan dapat pula merealisasi,
mempergunakan hak dan menanggung kewajibannya)
Budaya Politik
Parokial
Orientasi Kognitif
Politik
Affektif
Evaluatif

Subjektif Partisipa
tif

XXX
XXX
XXX

Struktur politik dan budaya politik

  • 1.
  • 2.
    Struktur Politik ď‚— Strukturialah pelembagaan hubungan organisasi antara komponen-komponen yang membentuk bangunan itu. ď‚— Struktur politik selalu berkenaan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif, yaitu yang dipengaruhi oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan. ď‚— Dengan demikian struktur politik meliputi baik struktur hubungan antara manusia dengan manusia maupun struktur hubungan antara manusia dengan negara/pemerintah
  • 3.
    Pembagian Struktur Politik ď‚—Strukturpolitik dapat di bagi kedalam dua bagian, yaitu informal dan formal
  • 4.
    Informal ď‚— Pengelompokan masyarakatatas dasar persamaan sosial ekonomi ( golongan tani, buruh, kelas menengah dll) ď‚— Pengelompokan masyarakat atas dasar perbedaan cara, gaya di satu pihak, dan di lain pihak pengelompokan atas dasar kesadaran akan adanya persamaan jenis-jenis tujuan (golongan agama, golongan militer, golongan usahawan, media massa)
  • 5.
    ď‚—Pengelompokan masyarakat atasdasar kenyataan dalam kehidupan politik rakyat yang satu sama lain mengemban fungsi dan peranan politik tertentu yang secara konvensional dikenal dengan dalam setiap sistem politik (partai politik, kelompok kepentingan,penekan, tokoh politik)
  • 6.
    Formal ď‚—Kekuasaan atau lembagayang mengambil kekuasaan secara resmi dan karenanya mengikat umum dengan sah. Mis, kekuasaan eksekutif, yudikatif, legislatif. ď‚—Kekuasaan yang policy making dan policy executing
  • 7.
    Fungsi Struktur Politik ď‚—Pendidikanpolitik ď‚—Artikulasi kepentingan ď‚—Agregasi kepentingan ď‚—Seleksi kepemimpinan/rekruitmen politik ď‚—Komunikasi politik
  • 8.
    Budaya Politik ď‚— Strukturpolitik tertentu kerap merupakan refleksi tuntutan budaya atau hasil interaksi antara struktur politik secara internal atau ditentukan pula oleh output dan bahkan oleh ujian-ujian dalam proses politik dalam masa yang akan datang terhadapnya. ď‚— Budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem tertentu
  • 9.
    Tipe Budaya Politik ď‚—Budaya Politik Parokial (Pada budaya seperti ini anggota masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap obyek politik yg luas, kecuali dalam batas tertentu, yaitu terhadap tempat dimana ia terikat secara sempit) ď‚— Budaya Politik Subyektif (dimana anggota masyarakat mempunyai minat, perhatian, mungkin pula kesadaran terhadap output) ď‚— Budaya Politik Partisipan (Seorang menganggap dirinya aktif dalam kehidupan politik, menyadari hak dan kewajibannya, dan dapat pula merealisasi, mempergunakan hak dan menanggung kewajibannya)
  • 10.