2. ❖ IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
➢ Pendahuluan
Penerapan Sistem Informasi pada sebuah Bisnis secara umum dan Usaha Kecil dan Menengah
khususnya diyakini dapat meningkatkan daya saing dengan cara memberikan nilai tambah pada
produk dan layanan yang dihasilkannya.
Peningkatan daya saing ini sangat diperlukan mengingat tantangan yang muncul akibat
penerapan system perdagangan bebas menuntut setiap bisnis untuk bisa menghasilkan produk dan
layanan yang lebih baik dan lebih murah.
Sistem informasi secara definisi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Komponen-komponen dalam sebuah sistem informasi antara lain : teknologi informasi, proses
dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, rekanan dll.
Untuk bisa membuat formulasi strategi implementasi sistem informasi terbaik pada usaha kecil
dan menengah, kita perlu memahami berbagai hal yang menjadi bagian dari sebuah sistem informasi
itu sendiri.
Dari penjelasan di atas jelas terlihat bahwa teknologi informasi hanya merupakan bagian dari
sebuah sistem informasi. Komponen lainnya lebih banyak berhubungan dengan karakteristik dari
sebuah organisasi bisnis.
Saya melihat ada dua faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem
informasi pada usaha kecil dan menengah.
1. Faktor pertama adalah faktor teknologi informasi (faktor eksternal). Di dalamnya mencakup
pemilihan teknologi yang tepat.
2. Faktor kedua adalah faktor internal yang sangat terkait dengan sumber daya manusia dan
organisasi
➢ Definisi Sistem
3. Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan
pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang
lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
✓ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
Menurut Robert A. Leitch : sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang diperlukan.
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan
prosedur sebagai berikut :
✓ Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan
(When) dikerjakan dan Bagaimana (How) Mengerjakannya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem
sebagai berikut ini :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau
komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih
banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem,
yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi
penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan Sistem InformasiInformasi merupakan hal yang dianggap memiliki tingkat
lebih tinggi dan aktif dibandingkan dengan data. Informasi yang diperoleh melalui suatu sistem dan
teknologi merupakan suatu pengetahuan yang akan digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
Pada suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :
4. - Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, server, dan
printer.
- Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan
perangkat keras untuk dapat memproses data.
- Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
keluaran yang dikehendaki.
- Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
- Basis data (database) : sekumpulan tabel, hubungan, data grafis, dan lain-lain yang berkaitan
dengan penyimpanan data.
- Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sumber
(resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Dalam Tahapan Pembangunan Sistem Informasi. Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa
tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah
berhenti. Adapaun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
A. Identifikasi
Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk
mengembangkan sistem informasi
B. Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem
informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya
dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.
C. Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna
serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional
sistem.
D. Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada
tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
5. E. Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh
struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
F. Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini
akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.
G. Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara
periodik.
➢ Kelebihan dan kelemahan Sistem Informasi
• Kelebihan
- Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan
cepat
- Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah
diakses
- Meningkatkan efektivitas dan efesiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau pada beberapa lokasi
• Kelemahan
- Biaya lebih mahal
- Kurangnya tenaga ahli di bidang Sistem Informasi
- Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai Sistem Informasi
➢ Karakteristik Sistem
A. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun
kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifatsifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
6. proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem
yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan
mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut
tidak tercapai.
B. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem
dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem
tersebut.
C. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat
juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup
dari sistem.
D. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk
subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
E. Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
7. yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.
F. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran
yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain
atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran
yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
G. Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-
bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data
transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh
manajemen.
H. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goalbiasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih
sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah
goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan
bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung
dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran
(objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.
8. ➢ Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia
(human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia.
Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem
informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang
berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan system tak tentu
(probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
9. diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-
benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-
benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan
luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang
baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan
bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut
sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin ruangan, contohnya, mendapatkan input-
nya dari perusahaan listrik, dan menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya.
Dengan menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan
lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, sistem tertutup hanya terdapat pada
situasi laboratorium yang dikontrol ketat.
➢ Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
Sewaktu Anda melakukan proses pengembangan sistem, beberapa prinsip harus tidak boleh
dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut ini:
1) Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem
ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan yang diperlukan oleh
manajemen. Pada waktu Anda mengembangkan sistem, maka prinsip ini harus selalu diingat.
2) Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Sistem informasi yang akan Anda kembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit,
apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir.
Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Seperti halnya dengan
investasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap investasi modal harus
mempertimbangkan 7 hal berikut ini:
1. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
10. Bila alternatif yang ada diabaikan dan sudah terlanjur menanamkan dana ke suatu
proyek investasi tertentu, maka investor akan kehilangan kesempatan untuk menanamkan
dananya ke investasi yang lain. Ekonom menyebut hal ini dengan istilah biaya kesempatan
(opportunity cost). Misalnya Anda mempunyai dana sebesar Rp X,- dan bila di investasikan
ke proyek A akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp A,-, maka Rp A,- ini yang disebut
dengan opportunity cost. Bila Anda tidak menginvestasikan dana Anda sebesar Rp X.-
tersebut ke proyek A, tetapi ke proyek B, maka proyek B harus memberikan hasil lebih besar
dari opportunity cost yang hilang akibat tidak diinvestasikan ke proyek A. oleh karena itu
dari beberapa alternatip investasi yang ada harus di investigasi untuk menentukan alternatip
yang terbaik atau yang paling menguntungkan.
2. Investasi yang terbaik harus bernilai.
Belum tentu alternatip terbaik merupakan investasi yang menguntungkan. Investasi
terbaik ini memang menguntungkan dibandingkan dengan alternatip yang lainnnya, tetapi
untuk investasi terbaik ini sendiri harus juga diukur. Investasi ini baru dikatakan
menguntungkan bila bernilai yang artinya manfaat (benefit) atau hasil baliknya lebih besar
dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis atau cost-effectiveness
analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tersebut bernilai atau
tidak.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang-orang yang terdidik.
Manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem,
baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya.
Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini
harus merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan-permasalahan yang ada dan
terhadap solusi-solusi yang mungkin dilakukan. Terdidik disini bukan berarti harus secara
formal duduk di perguruan tinggi, tetapi dapat dilakukan secara latihan kerja (on the job
training). Analis sistem harus mempunyai pendidikan terhadap masalah yang dihadapinya.
Tidaklah mungkin seorang analis sistem akan mengembangkan suatu sistem informasi bisnis
tanpa mempunyai pengetahuan sedikitpun tentang bisnis atau akan mengembangkan sistem
informasi akuntansi tanpa mengetahui pengetahuan sedikitpun tentang akuntansi dan
teknologi komputer. Bagaimana mungkin nantinya analis sistem ini akan berkomunikasi
dengan manajemen dan programmer yang akan membuat programnya. Demikian juga
dengan pemakai sistem harus merupakan orang yang terdidik tentang sistem ini dan dapat
11. dilakukan dengan memberikan on-the-job training kepada mereka tentang cara
menggunakan sistem yang diterapkan.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan
melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya.
Pengalaman menunjukan bahwa tanpa adanya perencanaan dan koordinasi yang baik, maka
proses pengembangan sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan. Untuk maksud ini
sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul
kerja yang menunjukkan tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas pekerjaan yang akan
dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai dengan
berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran yang direncanakan. Siklus atau Daur Hidup
Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle atau SDLC) umumnya menunjukkan
tahapan-tahapan kerja dan tugas-tugas kerja yang harus dilakukan. Beberapa methodology
pengembangan sistem juga menyediakan lebih terinci konsep kerja yang harus dilakukan
dalam proses pengembangan sistem.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
Prinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 4, tetapi tidaklah
sedemikian. Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 4 menunjukkan
langkah-langkah yang harus dilakukan secara bersama-sama. Ingatlah waktu adalah uang.
Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output merupakan tahapan yang
harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output
harus dirancang semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan perancangan file, tetapi
dapat dilakukan secara serentak, yaitu sewaktu proses pengadaan hardware.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
Umumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang
sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang
harus dievaluasi dengan cermat. Untuk kasus-kasus yang tertentu, dimana suatu proyek
terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus
dilakukan dengan tegas. Keraguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi
karena sudah terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan memubang dana yang sia-
sia. Ekonomi menyebut dana yang sudah terserap ini dengan istilah sunk cost dan sunk cost
ini tidak relevan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, karena biaya ini
12. sudahtidak dapat ditarik kembali. Jika proyek yang tidak layak masih terus dilanjutkan lagi,
maka dana berikutnya yang terserap akan sia-sia.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja adalah salah satu hal yang
sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis sistem. Banyak analis
sistem yang membicarakan pentingnya dokumentasi. Mereka membuat dokumentasi hasil
dari analisis setelah mereka selesai mengembangkan sistemnya dan bahkan ada yang tidak
membuat dokumentasi ini. Dokumentasi ini seharusnya dibuat pada waktu proses dari
pengembangan sistem itu sendiri masih dalam proses, karena dokumentasi ini dapat
dihasilkan dari hasil kerja tiap-tiap langkah di pengemangan sistem. Dokumentasi yang
dibuat dan dikumpulkan selama proses dari pengembangan sistem dapat digunakan untuk
bahan komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem dan dapat digunakan untuk
mendorong keterlibatan pemakai sistem.
➢ Tahap Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase
1. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
- Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem
informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
pemakai informasi.
- Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek
dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
- Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk
mendukung pengembangan sistem.
Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
13. - faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan
kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan
digunakan,
- faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan
pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk
setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk
menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang
tertinggi.
- Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi
yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
- Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup
untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang
sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk
melaksanakan kewajibannya secara legal.
- Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian
pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan
atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
- Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah
beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.
- Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang
tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan
biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan
rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
14. - Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan
produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan
pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan
meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih
cepat, dan biaya yang lebih rendah.
- Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi
untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan
membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporan-
laporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
2. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
- Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan
hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi
masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem;
ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi
yang berpotensi.
- Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan
analisis sistem.
- Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk
suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan
untuk mengembangkan suatu sistem baru.
- Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang
15. bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan
kebutuhan pemakai.
- Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak
diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk
memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
3. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
- Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
- Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
- Persiapan untuk rancang bangun implementasi
- Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
- Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi
- Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Tujuan Perancangan Sistem
- Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
- Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat
16. Sasaran Perancangan Sistem
- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,
pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan
oleh komputer
- Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-
masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern
Dalam fase ini :
- dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan
pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif
perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk
memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
- pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan meng-
identifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh
sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,perancang sistem
membuat sketsa form atau tampilan yang mereka
harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada
kertas atau pada tampilan komputer.
- Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan
17. secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang
output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang.
Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan,
dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat
penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan file-
file dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana
data diproses untuk menghasilkan output.
4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini
nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem
dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi
sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua
altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat
dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan
akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan
rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan
detailnya.
5. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk
perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang
18. dan dijelaskan secara detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu
dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh
pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input
baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan.
Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk
mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan
secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk
mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing
pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang
dikembangkan.
Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali
yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman
dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan
berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam
komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.
Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.
Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi
untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu
kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang
lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi
peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen
rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus
19. dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan
personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat
dalam kegiatan ini.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan
error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error
dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi
sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang
tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai
dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem
menandatangani laporan perancangan secara detail.
6. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini :
- sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
- Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi
sistem baru.
laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu
1) rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and
Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan
2) penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah
laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan
implementasi sistem, seperti :
− pengembangan perangkat lunak
20. − Persiapan lokasi peletakkan sistem
− Instalasi peralatan yang digunakan
− Pengujian Sistem
− Pelatihan untuk para pemakai sistem
− Persiapan dokumentasi
➢ Outsourcing Sebagai Solusi Alternatif
outsourcing adalah sebuah proses dimana terjadi pengalihan pekerjaan kepada pihak ketiga.
Perusahaan melakukan outsourcing dengan beberapa tujuan sbb :
1. Meningkatkan fokus bisnis
Usaha kecil menengah akan lebih berfokus pada core bisnis nya
2. Meningkatkan daya saing karena peningkatan skill IT vendor outsourcing.
Sementara outsourcing provider akan menghususkan diri dalam membangun beberapa skil
unggulan dalam sistem dan teknologi informasi pada saat yang bersamaan usaha kecil menengah
yang menggunakan jasa mereka akan mendapatkan keuntungan karena akan selalu terupdate dalam
hal teknologi
3. Membagi resiko biaya operasional dan investasi.
JIka usaha kecil menengah melakukan semuanya sendiri, maka mereka juga harus mengatur
resiko terhadap biaya operasional dan investasi, dengan mengalihkan sebagian proses, hal ini secara
otomatis telah membagi resiko biaya operasional dan investasi
Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan dalam rangka mengalihkan sebagian proses
dan pengadaan yang berkaitan dengan sistem dan teknologi informasi :
1) Melakukan kontrak sewa terhadap perangkat teknologi informasi seperti PC, Server, Printer dll
2) Jika memungkinkan menggunakan layanan sistem informasi yang bersifat “hosted”, atau dikelola
oleh pihak ketiga. Walaupun pada saat ini penyedia jasa “hosted solution” ini masih terbatas pada
layanan tertentu seperti web hosting, email hosting atau layanan pelanggan / crm.
21. Untuk menghindari kegagalan atau kekecewaan dalam proses outsourcing, sebuah
perjanjian atau kontrak kerja yang baik perlu dibuat antara usaha kecil menengah dan vendor
outsourcing.
Dokumen Service Level Agreement (SLA) perlu dibuat dengan cukup lengkap untuk
menghindari adanya perselisihan dikemudian hari. Secara umum SLA ini berisi layanan apa saja yan
diberikan penyedia jasa outsorcing yang dijanjikan.
Referensi
http://firdausbinabbas.blogspot.co.id/2012/11/artikel-implementasi-sistem-informasi.html
http://harmonic-ach.blogspot.co.id/2010/03/sistem-informasi-is-adalah-kombinasi.html