Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai penilaian resiko yang sistematis dan berkelanjutan. Terdapat 6 poin utama yaitu (1) tanggung jawab setiap anggota kapal, (2) dasar-dasar praktik pengawasan resiko, (3) kesiapan tanggap darurat, (4) prinsip dasar manajemen resiko, (5) proses manajemen resiko, dan (6) penilaian tingkat resiko berdasarkan kemungkinan dan besarnya bahaya.
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
KESELAMATAN KERJA MIGAS
Kegiatan industri minyak dan gas (migas) mempunyai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan risiko terhadap karyawan, perusahaan,dan masyarakat sekitar.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
KESELAMATAN KERJA MIGAS
Kegiatan industri minyak dan gas (migas) mempunyai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan risiko terhadap karyawan, perusahaan,dan masyarakat sekitar.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X
Port State Control (PSC) adalah suatu badan hukum dengan sistem dimana setiap Negara-negara anggota wajib melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal berbendera asing yang mengunjungi pelabuhannya. PSC melakukan pemeriksaan ini untuk memastikan bahwa kapal-kapal asing yang melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan mereka memenuhi standard yang diterima secara internasional, dan kapalnya diawaki oleh ABK/Perwira yang cakap dalam mengoperasikan kapal-kapal tersebut sesuai STCW 95 dan MANILA AMENDMENTS 2010.
SAAT AKAN MELAKUKAN SUATU LATIHAN BAIK LATIHAN MEMADAM KEBAKARA, LATIHAN MENCEGAH POLUSI, LATIHAN KESEHATAN, LATIHAN KEAMANAN (ISPS Code), HARUS DISERTAI SKENARIO.
CONTOH SEBAGAI TERLAMPIR.
SCENARIO COMMUNICATION OF LAUNCHING LIFEBOAT No.1 & No.2.
SKENARIO INI DISAMPING MENGAJAR CREW TERBIASA MEMBACA DAN MENGUCAPKAN BAHASA INGGIRS, JUGA UNTUK MEMASTIKAN SEMUA ABK TERBIASA/FAMILIAR DENGAN SETIAP BAGAIMANA MENGHADAPI KEADAAN DARURAT.
SEMOGA MATERI INI BERGUNA.
WASALAM,
Rob'Wild
Capt. PERSOBI WALDEMAR. M
INTRODUCING MY PROFILE,
DENGAN MODAL SERTIFIKAT MPT (MUALIM PELAYARAN TERBATAS) SEKARANG DISEBUT ANT-V/DECK OFFICER CLASS V, SAYA YANG LULUSAN STMN2 LULUSAN BANGUNAN, MERUBAH HALUAN JALAN HIDUP YANG TENTUNYA MERUPAKAN RANCANGAN TUHAN, MENJADI PELAUT DENGAN JABATAN DASAR YAITU SEBAGAI ORDINARY SEAMAN (OS), DAN MENINGKAT KEJABATAN YANG LEBIH TINGGI SEBAGAI ABLE BODY (AB) HINGGA AKHIRNYA MENJADI PERWIRA DAN KEPOSISI NAKHODA DENGAN IJAZAH YANG SESUAI SEBAGAIMANA TERTUANG DALAM ITRODUCING.
DEMIKIANLAH BAHWA YANG TERBERAT DIDUNIA INI HANYA SATU YAITU "KEMAUAN".
FOLLOW MY YOUTUBE CHANNEL:
https://www.youtube.com/channel/UC793T-JDti4aDAa_tf5aQlA
Belajar, Belajar dan Belajar hingga tidak bisa Belajar sama sekali.
3B = Belajar, Berubah agar Berkembang.
Sudah Belajar tidak Berubah tidak akan Berkembang.
Many Thanks,
Rob'Wild
Capt. Persobi Waldemar. M
SOPEP MERUPAKAN KEPANJANGAN DARI SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN, ATAU POLA PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT POLUSI MINYAK DIATAS KAPAL,
SOPEP MERUPAKAN BUKU MANUAL, PETUNJUK BAGI PARA NAKHODA KAPAL DAN KKM SERTA SEMUA PERWIRA DAN ABK AGAR MENGERTI, PAHAM DAN PEDULI DENGAN PENCEGAHAN PENCEMARAN MINYAK DARI KAPAL, DAN APABILA TERJADI TUMPAHAN MINYAK DIATAS DEK KAPAL, BAGAIMANA CARANYA AGAR TIDAK TUMPAH KELAUT.
SOPEP INI BERISI FORMAT PELAPORAN KEJADIAN TUMPAH MINYAK KELAUT DAN KEPADA SIAPA-SIAPA SAJA HARUS DILAPORKAN.
DIDALAM SOPEP INI HARUS DISERTAKAN PARTIKULARS KAPAL, DRAWING KAPAL SEPERTI GENERAL ARRANGEMENT, MID SECTION, BILGE-BALLAST AND FUEL OIL TANKS & PIPING PLAN, SERTA NATIONAL CONTACT LIST YANG HARUS SELALU DIUPDATED SEPERTI LINK BERIKUT;
https://shipip.com/wp-content/files/MSC.6_Circ.18_Annex_SOPEP_31_October_2020.pdf
dari semua halaman yang berjumlah lebih dari 60 halaman, silahkan print out hanya negara-negara pelabuhan ang disinggahi saja.
https://youtu.be/4RgM_JyLQxs
Demikian SOPEP LESSONS ini,
Semoga Bermanfaat.
Shalo, Wasalam,
Rob'Wild.
Capt. Persobi Waldemar
persobiwaldemar58@gmail.com
SOPEP ADALAH SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN
BERUPA MANUAL, PETUNJUK UNTUK PARA NAKHODA, CHIEF ENGINEER DAN PERWIRA SERTA SEMUA ABK UNTUK TUJUAN PENANGGULANGAN TUMPAHAN MINYAK DILAUT, YANG DIBUAT OLEH IMO.
MARPOL 73/78 ANNEX I, REG. 37 SHIPBOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN BERLAKU BAGI: • EVERY OIL TANKER OF 150 GROSS TONNAGE AND ABOVE, setiap kapal tanker berukuran 150gros ton dan lebih • EVERY SHIP OTHER THAN OIL TANKER OF 400 GROSS TONNAGE AND ABOVE, setiap jenis kapal selain dari kapal tanker berukuran 400gros ton dan lebih • ALL SHIP MENTION ABOVE SHALL CARRY ON BOARD A “SHIP BOARD OIL POLLUTION EMERGENCY PLAN WHICH SHOULD BE INSPECTED AND APPROVED BY THE ADMINISTRATION”. Semua kapal2 yang disebutkan diatas wajib membawa buku petunjuk SOPEP yang telah diperiksa dan disyahkan oleh Administrator. 9/15/2017 Capt. Persobi Waldemar.M 2 Resolution MEPC.54(32) as amended by Resolution MEPC.86(44)
Hijact Drill is the part of Security Drill on board the ship,
and when in time of drill we always read out the scenario in order to make the crew members understood the Drill and familiar with the language.
HENDAKNYA KITA SELALU MENILAI DIRI KITA SENDIRI DENGAN PARAMETER SWOT.
AGAR KITA SELALU DAPAT MEMPERTAHANKAN BAHKAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN, KEAHLIAN DAN KELEBIHAN KITA BAIK SECARA PERORANGAN MAUPUN DALAM TEAM WORK DIATAS KAPAL,
BAHKAN KITA MAMPU MENGELOLA KEKURANGAN DAN KELEMAHAN KITA MENJADI KEKUATAN.
https://youtube.com/channel/UC793T-JDti4aDAa_tf5aQlA
SEMOGA BERMANFAAT,
#SHIP CHANNEL
Melanjuti posting sebelumnya mengenai Take 5 P.L.A.C.E untuk menilai kemungkinan bahaya yng akan terjadi saat akan Crossing TSS, maka langkah2 yang harus dilakuka adalah sbb;
# Bahaya Tubrukan, dampak dari bahaya tubrukan;
- Kerusakan Kapal/Muatan, Kemungkinan- Kemungkinan lain seperti Tenggelamg,Terjadi Pencemaran dari tangki minyak, Kehilangan Harta Benda milik ABK bahkan Kehilangan Kiwa Manusia (ABK).
Untuk itu kita harus mengendalikan kemungkinan-kemungkinan tersebut menjadi Tidak Mungkin bahkan menjadi Sama Sekali Tidak Mungkin dgn langkah-langkah yang tepat seperti yang tertera pada Risk Asseement tersebut.
https://youtube.com/channel/UC793T-JDti4aDAa_tf5aQlA
Semoga bermanfaat.
RISK ASSESSMENT - STOP ACCIDENT FOR EVERYONE (SAFE)
JIKA ANDA AKAN MELAKUKAN SUATU TUGAS, PEKERJAAN YANG MENGANDUNG RESIKO BAHAYA, MAKA 5 P.L.A.C.E AKAN MEMBERIKAN INSPIRASI BAGI ANDA UNTUK MENILAI RESIKO YANG AKAN TIMBUL, DENGAN KONSEKUENSI KERUGIAN SECARA PISIK, MATERIAL DAN WAKTU, UNTUK ITU LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT UNTUK DAFTAR PEKERJAAN BERIKUT;
1. Menyebrang Bagan Pemisah/Crossing TSS (Navigasi), Singapore Strait
2. Melintas dibawah benda menggantung,
3. Berdiri dibibir palkah / Bekerja dilambung, atau di Ketinggian,
4. Menurunkan Sekoci (Abandon Ship Drill)
5. Overhaul Mesin (Main Engine/Aux. Engine)
6. Memasuki Ruang Tertutup (Entry Enclosed Space)
7. Terima Bahan Bakar (Bunker)
8. Terima Muatan Berbahaya (DG Cargo in Container)
9. Melakukan pengelasan/Hot Work
P = PAUSE, BERHENTI SEJENAK, Renungkanlah,
L = LOOK FOR HAZARD, analisa, kemungkinan bahaya yang akan timbul dari setiap aktivitas tersebut diatas;
1. NAVIGASI - TUBRUKAN, TANGKI BOCOR TERJADI PENCEMAR MINYAK, MENGGANGGU OPERASIONAL KAPAL, KEMUNGKINAN KEHILANGAN JIWA MANUSIA/LOSS OF LIFE, KERUGIAN MATERI/DAMAGE OR LOSS OF PROPERTY,
2. BENDA MENGGANTUNG - KEMUNGKINAN TERJATUH DAN MENIMPA ANDA, INJURED, FATALITY, KEHILANGAN JIWA MANUSIA,
3. BERDIRI DIBIBIR PALKAH/BEKERJA DILAMBUNG, atau di KETINGGIAN - KEMUNGKINAN JATUH; CEDERA, FATAL, BAHKAN LOSS OF LIFE,
4. MENURUNKAN SEKOCI, ABANDONSHIP DRILL - KEMUNGKINAN LIFE BOAT JATUH KARNA RELESE UNIT FAIL; CEDERA, FATAL BAHKAN LOSS OF LIFE,
5. OVERHAUL ENGINE (MAIN ENGINE/AUXILIARY ENGINE); TERJEPIT, CEDER BAHKAN FATAL, SPARE RUSAK & DELAY,
6. MEMASUKI RUANG TERTUTUP (Entry Enclosed Space) - KEHABISAN UDARA, TERPELESET, CEDERA KEPALA, TANGKI MENGANDUNG GAS BERACUN,
7. TERIMA BAHAN BAKAR (Bunker) - KEMUNGKINAN TERJADI POLUSI
8. TERIMA DAN PENEMPATAN MUATAN BERBAHAYA (DG Cargo in Container) - PENAGANAN YANG SALAH MENGAKIBATKAN KEBOCORAN, TUMPAH KEDEK DAN TUMPAH KELAUT AKAN TERJADI PENCEMARAN DAN MERUSAK BIOTA LAUT AKIBAT KANDUNAGN ZAT BERBAHAYA, PENEMPATAN YANG SALAH DAPAT TERJADI KONFLIK DAN BERAKIBAT LEDAKAN DAN KEBAKARAN.
9. PEKERJAAN PENGELASAN/Hot Work - KEMUNGKINAN TERJADI KEBAKARAN & LEDAKAN,
A = ASSESS THE RISK, Nilai Resiko Bahaya yang akan timbul dengan tingkat Konsekuensi dan apak itu Mungkin Terjadi atau Tidak Mungkin atau bahkan Sama Sekali Tidak Mungkin.
C = CONTROL THE RISK, Setelah mengetahui Kemungkinan dan Konsekuensinya maka bagaimana anda Mengelola Resiko Bahaya ini hingga pada tingkat rendah bahkan Aman Terkendali. (Lihat Contaoh RISK ASSESSMENT dari setiap item 9 tersebut pada sesi berikutnya).
E = EXECUTE THE TASK, setelah Resiko Kemungkinan Bahaya dapat dikendalikan, anda dapat melaksanakan Tugas atau Pekerjaan dengan Aman, Efisien dan Efektif sesuai Fungsi Management: POAC dan sesuai Tujuan dari ISM Code.
SOLAS, ISM CODE, SMS, MARPOL 73/78, MLC 2006, Code of Safe Working Practices for Merchant Seafarers, ETC.
ANNEX V MARPOL 73/78 MERUPAKAN PERATURAN PENCEGAHAN PENCEMARAN SAMPAH DARI KAPAL
BANYAK KAPAL-KAPAL YANG LALAI MEMENUHI ATURAN INI, MUNGKIN KARENA BELUM MENGERTI ATURAN INI, ATAU MEMANG SENGAJA MENGABAIKANNYA, SEHINGGA LAUT, PANTAI, SUNGAI DAN DANAU TERCEMAR OLEH SAMPAH, KHUSUSNYA SAMPAH PLASTIC.
MUDAH-MUDAHAN SLIDE INI DAPAT MENAMBAH WAWASAN BAGI PELAUT PEMULA, CADETS DAN PERWIRA JUNIOR.
CLEAN SHIP, CLEAN SEAS.
WASALAM !
follow me on youtube:
http://www.youtube.com/channel/UC793T-JDti4aDAa_tf5aQIA
Fire Drill onboard CTP Fortune.
Switch Off Main Poer Source Generator No.1, Emergency Generator Automatically Started, OPERATED FIRE PUMP WITH 2 FIRE HOSES, CREW DEMONSTRATED HOW TO WEAR FIREMAN OUT FIT & SCBA,, DEMONSTRATED HOW TO FIGHT FIGHT FIRE USED FIRE BLANKET
SECURITY MEANS THAT CONDITION ACHIEVED WHEN DESIGNATED INFORMATION, MATERIAL, PERSONAL, ACTIVITIES AND INSTALLATION ARE PROTECTED AGAINST ESPIONAGE, SABOTAGE, SUBVERSION AND TERRORISM, AS WELL AS AGAINST LOSS OR UNAUTHORIZED DISCLOSURE.
2. RISK ASSESSMENT
PENILAIAN RESIKO
1. Prolog.
Setiap aktivitas / pekerjaan / kegiatan memiliki konsekuensi /
kemungkinan. Kemungkinan-kemungkinan tersebut harus dapat
diidentifikasi sedini mungkin baik resiko dan kendalanya agar tujuan
pekerjaan dan keselamatan dapat tercapai.
Resiko adalah kombinasi kemungkinan atau frekuensi dari peristiwa
yang didefenisikan sebagai bahaya dan besarnya konsekuensi dari
peristiwa tersebut.
Resiko menurut IMO : Kombinasi dari frekuensi (kemungkinan terjadi)
dan kerasnya konsekuensi (akibat yang ditimbulkan)
Bahaya : bahan, situasi atau latihan yang dapat menyebabkan
kecelakaan.
3. 2. Tanggung Jawab
A. DPA
Meninjau semua penilaian resiko yang dibuat oleh staf kapal atau staf
kantor
Melatih staf di kapal dengan kebijakan perusahaan dan prosedur tentang
penilaian resiko
Memberikan hasil tinjauan pelaksanaan penilaian resiko untuk operasi
rutin maupun tidak rutin dari kapal
B. Manager Kantor, Superintendent
Menggunakan Penilaian resiko untuk operasi yang ada
Berbagi pandangan untuk meningkatkan/memperbaiki proses penilaian
resiko
C. Nakhoda
Memastikan semua petugas yang bekerja menjalankan prosedur ini
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
Bertanggung jawab terhadap Pekerjaan dan keselamatan personil
4. D. Mualim I
Menjaga Penilaian resiko untuk operasi kargo, operasi ballast, operasi
pembersihan
Menjaga semua catatan penilaian resiko
Menggunakan penilaian resiko untuk semua operasi yang ada
E. Kepala Kamar Mesin
Menjaga Penilaian resiko untuk pemeliharaan mesin, dll
Menjaga semua catatan penilaian resiko
Menggunakan penilaian resiko untuk semua operasi yang ada
F. Seluruh Awak Kapal
Semua awak kapal bertanggung jawab terhadap keselamatannya sendiri
dan keselamatan orang lain serta perlindungan lingkungan dari dampak
yang ditimbulkan oleh aktivitas yang dilakukan. Setiap awak kapal berhak
menghentikan pekerjaan yang mengancam keselamatannya
Setiap orang yang bekerja pada pekerjaan beresiko tinggi harus sudah
terlatih dan kompeten untuk pekerjaan tersebut. Tugas dari Nakhoda
untuk memastikan kecakapan dari personilnya.
5. 3. Dasar – dasar Praktek Pengawasan/penilaian dari Resiko
Proses pengawasan (Kontrol/Monitoring) atau penilaian terhadap resiko
adalah pekerjaan yang sistematik dan berulang sampai aktivitas tersebut
selesai atau dihentikan.
A. Identifikasi Bahaya
Mengumpulkan informasi tentang bahaya dari suatu pekerjaan / aktivitas
Apakah bahaya tersebut dapat menimbulkan kerugian ?
Apakah bahaya tersebut dapat dihindari ?
Dapat dilakukan dengan cara observasi / penelitian pada tempat kerja,
peralatan, personil dan metode kerja atau referensi lain seperti Code of Safe
Working Practice for Merchant Seaman (COSWP 2.2)
Evaluasi terhadap bahaya :
Kegiatan apa saja yang dilakukan ?
Bagaiman metode / cara melakukan kegiatan ?
Adakah metode yang terbaik untuk pekerjaan tersebut ?
Adakah pengalaman dalam melakukan pekerjaan tersebut ?
Bagaimana kondisi lingkungan, peralatan, material dan personil kerja ?
Siapa saja yang hadir dalam pekerjaan tersebut ?
Dapatkah pekerjaan tersebut didemonstrasikan ?
6.
7. D. Mengukur teknik control
Setiap pekerjaan harus dikontrol dan diawasi untuk menjamin
keselamatan. Sistem pengawasan dapat ditentukan dengan cara :
Perangkat keras, prosedur, pelatihan, control sementara
E. Mengawasi Pengontrolan
Ketika metode kerja sudah ditentukan dan pekerjaan dilaksanakan
system control dilakukan, metode pengawasan juga harus selalu
dimonitor untuk menjamin tujuan pekerjaan dan keselamatan pekerja
tercapai.
Apakah control berjalan efektif ?
Apakah standar kinerja tercapai ?
F. Meninjau kembali bahaya, resiko dan pengawasan
Bila semua hal ini telah dilaksanakan, perlu adanya peninjauan ulang
(review) terhadap segala aktivitas.
Mempelajari pengalaman yang didapat dan dokumen yang sesuai
8. 4. Kesiapan / Tanggap Darurat
Meski pun telah melalui manajemen resiko akan tetapi ada
kalanya kecelakaan tetap terjadi. Oleh karena itu semua harus
siap dengan kemungkinan terburuk. Sehingga ketika kondisi
darurat berlangsung dapat dilakukan :
Segera investigasi sehingga insiden yang terjadi dapat
teridentifikasi
Melakukan pencegahan insiden
Langkah – langkah penanggulangan dampak dari insiden
Dapat melakukan evakuasi yang cepat dan tepat
5. Prinsip Dasar Manajemen Resiko
Penilaian Resiko dalah proses berkelanjutan dan sistematik yang
dilakukan semua komponen perusahaan, karena tidak ada alasan
untuk menghentikannya. Hal ini penting untuk kelancaran
operasi kapal, target operasi perusahaan dan target zero accident
dapat tercapai.
9. Prinsip Manajemen Resiko :
Proses identifikasi dan pelaksanaan harus sesimpel/sederhana
mungkin. Tidak boleh berbeli-belit dan membebani staf kapal.
Mengikuti prinsip KISS : “Keep It Simple Sailor”
Tidak ada aturan baku tentang penerapan penilaian resiko, yang
terpenting terusd berpikir, mempertimbangkan sifat operasi dan
tingkat bahaya/resiko, meningkatkan tingkat kesadaran, konsentrasi
dan penerapan pikiran tentang peningkatan keselamatan.
Sebuah penilaian resiko harus mencakup semua resiko yang timbul
dari semua aktivitas. Pekerjaan. Tingkat resiko yang sangat rendah
tidak perlu dicatat
Meninjau ulang penilaian resiko yang telah dibuat, apakah prosedur
telah dilakukan dengan baik. Kedepan dapat ditingkatkan sebagai
proses perubahan untuk menjadi lebih baik
6. Proses Manajemen Resiko.
Manajemen resiko adalah Proses pengambilan keputusan yang dibuat
untuk mengetahui atau menilai resiko / penerapan kegiatan yang
mengurangi akibat atau kemungkinan bahaya dari suatu peristiwa /
pekerjaan.
10. Kegiatan manajemen resiko :
Mengidentifikasi / menemukan bahaya dari kegiatan
Mengidentifikasi dan menilai resiko dari kegiatan
Identifikasi dan evaluasi control yang tersedia
Temukan dan lakukan control yang baru / tambahan
Lakukan criteria penilaian kegiatan
Evaluasi dan analisa kegiatan dari proses dan control
Kondisi perubahan pengawasan dan penerapan
Melakukan pengetahuan yang dipelajari
Penilaian mencakup :
Aktivitas kerja
Bahaya
Pengendalian ditempat
Resiko yang didapat personal
Kemungkinan bahaya
Besarnya bahaya
Tingkat resiko (factor resiko)
Tindakan yang harus dilakukan setelah penilaian
Dokumentasi rinci seperti nama penilai, tanggal dan lain-lain
11. Penilaian Resiko / kemungkinan :
Defenisi dari resiko diatas :
RESIKO SEDIKIT BAHAYA BERBAHAYA SANGAT BERBAHAYA
SANGAT TIDAK
MUNGKIN
SEPELE DITOLERANSI SEDANG
TIDAK MUNGKIN DITOLERANSI SEDANG BESAR
MUNGKIN SEDANG BESAR PASTI TERJADI
SEPELE Tidak memerlukan tindakan
DITOLERANSI /
LUMAYAN
Tidak memerlukan tambahan pengawasan. Dipantau untuk
memastikan control terjaga
SEDANG /
MENENGAH
Diperlukan upaya untuk mengurangi resiko. Kontrol harus dilakukan
dalam jangka waktu tertentu
BESAR /
PENTING
Tidak boleh melakukan pekerjaan yang baru sampai resiko
berkurang. Jika proses pekerjaan sedang berlangsung harus
mengambil tindakan segera. Diperlukan sumber daya yang cukup
PASTI TERJADI /
BERAT
Pekerjaan tidak boleh dimulai atau dilanjutkan sampai resiko
berkurang. Jika pengurangan resiko tidak dapat dilakukan maka
kegiatan harus dilarang / dihentikan