2. Objectives
Bisa menjelaskan bahaya, paparan, risiko, loss, kontrol
Bisa menjelaskan mengapa IBPR itu bagian penting dalam
membangun program HSE di suatu organisasi
Bisa menjelaskan urutan melakukan IBPR
Bisa mendeskripsikan perbedaan pengembangan IBPR perusahaan,
IBPR Harian, dan IBPR dari hasil Manajemen Perubahan
Bisa menjelaskan cara memakai matrix risiko
Bisa mendeskripsikan daftar risiko kritis hasil IBPR
3. HIRADC = IBPR ? Untuk Apa?
H = Hazard - Bahaya
I = Identification - Identifikasi
R = Risk - Risiko
A = Assessment –Penilaian
D = Determining – Penetapan
C = Control – Kontrol/ Kendali
I = Identifikasi
B = Bahaya
P = Penilaian
R = Risiko
@cs_indoshe IndoSHE
4. Kenali RISIKO – Cegah LOSS
Kenali Risiko - bahaya di tempat kerja kita)
Cegah LOSS (kerugian)
• Manusia (cedera, mati)
• Kesehatan (sakit akibat kerja)
• Harta (rusak atau hilang)
• Lingkungan (pencemaran)
• Produksi (terhentinya produksi)
@cs_indoshe IndoSHE
5. Peran IBPR dalam membangun program HSE
Program HSE apa?
Untuk mencegah kecelakaan apa?
@cs_indoshe IndoSHE
Aktivitas perusahaan itu banyak,
bahayanya juga bermacam-macam.
Berarti perlu tahu bahaya apa yang ingin
dicegah?
Berarti perlu tahu apa macam
bahaya di suatu perusahaan
Banyak sekali macam bahaya. Ada yang
bahayanya tinggi sekali, ada yang tinggi,
ada yang sedang dan ada yang rendah.
Berarti perlu membuat prioritas
Ya pasti mulai dari yang bahayanya
tinggi sekali dulu baru yang
tinggi.
Itulah perlunya dilakukan IBPR
Ya semua
Yang mana?
Tidak mungkin semua sekaligus
6. Konsep IBPR mencegah kecelakaan
IBPR adalah suatu perangkat HSE yang mencegah kecelakaan dengan jalan:
•mengidentifikasi bahaya (terhadap safety, kesehatan, harta, lingkungan) di seluruh
aktivitas perusahaan termasuk kontraktor,
•yang memakai matrix risiko
•memberikan nilai risiko pada setiap bahaya dengan mempertimbagkan tingkat
kemungkinan, frekuensi dan tingkat potensi keparahannya,
•sehingga dihasilkan pengelompokan tingkat bahaya dari rendah, sedang, tinggi hingga
tinggi sekali,
•yang kemudian bahaya yang tinggi dan tinggi sekali disebut risiko kritis,
•yang pengendaliannya diberi prioritas menjadi fatality prevention program.
7. Tujuan IBPR
• Agar program bisa diterapkan secara menyeluruh, semua
terlibat, konsisten, dan hasil penerapannya bisa diukur.
@cs_indoshe IndoSHE
• Untuk mengenali semua jenis bahaya di suatu organisasi. Itulah RISIKO
• Terutama mengidentifikasi tingkatan risiko yang
tinggi dan tinggi sekali.
Itulah RISIKO KRITIS
• Untuk mengetahui bahaya itu ada di Itulah tugas PELAKSANAAN IBPR
aktivitas kerja yang mana?
• Untuk bisa menetapkan cara mencegahnya. Itulah PROGRAM
Itulah SISTEM
10. Definisi
Aktivitas
Kegiatan yang dilakukan oleh karyawan untuk menyelesaikan suatu tugas
perusahaan
Bahaya
@cs_indoshe IndoSHE
•Segala sesuatu (sumber, kondisi atau tindakan) yang memiliki potensi
menimbulkan kerugian atau loss dalam bentuk kecederaan atau sakit pada
manusia, kerusakan pada alat atau harta benda, terhentinya proses produksi, atau
rusaknya lingkungan.
11. Definisi
•
Risiko
Tingkat kemungkinan terjadinya kerugian atau loss pada manusia, harta benda,
atau lingkungan, karena terpapar pada suatu bahaya. Risiko dihitung dari
pertemuan antara tingkat kemungkinan dan tingkat keparahan. Risiko Murni
adalah risiko sebelum kontrol. Risiko Sisa adalah risiko yang tersisa setelah
dilakukan kontrol saat ini. Rekomenasi Tambahan adalah risiko yang
direkomendasikan karena risiko sisanya masih tinggi
Loss
@cs_indoshe IndoSHE
•Akibat negatif pada manusia (mati, cedera), kesehatan (sakit), pada harta benda
(kerusakan atau hilang), pada lingkungan (pencemaran) karena tepapar pada suatu
bahaya.
12. Definisi
Pengendalian
•Tindakan untuk mencegah, menangani maupun meminimalkan akibat
(keparahan atau konsekuensi) dari keterpaparan pada risiko.
Manajemen Risiko
•Suatu proses berkelanjutan untuk mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi,
dan mengeliminasi risiko agar tidak terjadi kecelakaan, serta meminimalisir
dampaknya apabila telah terjadi
@cs_indoshe IndoSHE
13. SUMBER BAHAYA – PENJELASAN BAHAYA
Perilaku
Energi potensial
Energi kinetik
Energi gravitasi
Energi mekanis
Tidak memakai APD, overspeeding, melanggar SOP
Batu menggantung, air di dalam dam
Berlari mengejar bis, larinya peluru dari senapan
Bekerja di ketinggian, semua yang bisa jatuh
Mesin berputar, gerakan buka tutup pintu
IndoSHE
14. TIPE BAHAYA
1. Kimia – debu, asap, fume, gas, uap (via kulit, napas, mulut)
2. Fisik – kebisingan, gerakan, pencahayaan, radiasi, suhu, tekanan
3. Biologi – Mikro: bakteri, virus, jamur, Makro: serangga, tumbuhan
4. Ergonomik – ketidaksesuaian lingkungan kerja dengan tubuh dan jiwa
5. Mekanis – mesin berputar, bergerak, buka tutup pintu
6. Lingkungan tempat kerja – lantai licin, suhu ruang, penerangan, udara
7. Psikososial – intimidasi, pola gilir kerja, pola promosi, jauh keluarga
8. Tingkah laku – ketidakpatuhan, kurang terampil, tidak peduli, terlalu pede
9. Kelistrikan – tersengat listrik karena sambungan kabel, pembumian
@cs_indoshe IndoSHE
15. JENIS-JENIS BAHAYA
No. Kategori Bahaya Bahaya Spesifik ditempat anda
1. Bahaya Fisik
Contoh: Bising, Radiasi, Suhu Panas,
Pencahayaan,Listrik,
2. Bahaya Kimia
Contoh: B3, Uap Kimia, Asap beracun, Gas,
16. 3. Bahaya Biologi
Contoh: Virus, Bakteri, jamur, parasit
4. Bahaya Mekanis
Contoh: permesinan,
alat, kendaraan
5. Bahaya Ergonomi
Contoh: ruang sempit, angkat/dorong
barang, gerakan anggota tubuh
terbatas
6. Bahaya Psikososial
Contoh: pola gilir kerja/
lembur, pengaturan kerja, intimidasi,
trauma
17. 7. Bahaya Tingkah Laku
Contoh: ketidak patuhan, kurang
keahlian/trampil, tugas baru atau tdk rutin
8. Bahaya Lingkungan
Contoh:kegelapan, permukaan yang tidak
rata, kemiringan, kondisi permukaan yang
berlumpur dan basah, cuaca yang tidak
ramah, kebakaran, debu
18. PENILAIAN RISIKO
Penilaian Risiko adalah pengujian secara teliti
tentang apa yang dapat menyebabkan insiden
atau cidera.
Tujuannya adalah untuk menerapkan
pengendalian (persyaratan) untuk meminimalkan
atau menghilangkan insiden atau kejadian yang
tidak diinginkan.
19. Apakah Risiko yang dapat Diterima itu?
Lampiran 1. Penentuan Resiko – Dampak
1
Untuk melakukan penilaian Resiko dan Dampak Lingkungan, tentukan Tingkat
keparahan (SEVERITY) dan kemungkinan yang terjadi (FREKUENSI) berdasarkan
matrix penilaian resiko-dampak.
2 RISK-IMPACT RATING = SEVERITY x FREKUENSI
Resiko-Dampak Signifikan ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut :
Kategori “Penting atau Significant” dengan klasifikasi Medium, High dan Extreme.
KATEGORI PRIORITAS
LOW Tingkat risiko yang masih dapat diterima dengan beberapa
pengendalian sederhana yang masih bisa dilakukan.
MEDIUM
1.Membutuhkan prosedur untuk pengawasan dan atau SOP.
2.Pekerjaan bisa dilakukan dengan pengawasan dari pimpinan area serta
implementasi prosedur yang ada.
3.Tingkat risiko yang perlu dilakukan pengendalian dan tindakan perbaikan
dilakukan dalam jangka waktu 1 s/d 6 bulan.
HIGH
1.Membutuhkan prosedur untuk pengawasan dan atau SOP.
2.Harus ditetapkan manajemen yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
3.Pekerjaan bisa dilakukan atas persetujuan dari manajemen perusahaan
minimal dari HSSE Section.
4. Tingkat risiko yang tidak dapat ditoleransi maka harus dilakukan
pengendalian dan tindakan perbaikan dalam jangka waktu 1 s/d 2 minggu
dengan catatan ada tindakan pengendalian lain yang dilakukan selama masa
perbaikan.
EXTREME
1.Tingkat risiko yang tidak dapat ditoleransi maka pekerjaan harus dihentikan
sampai dilakukan tindakan perbaikan.
2.Harus ditetapkan senior manajemen yang bertanggung jawab.
20. Matrik Konsekuensi
TINGKAT
KLASIFIKASI
PERTIMBANGAN TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY) RESIKO - DAMPAK LINGKUNGAN
(Sumber Daya Manusia, Infrastruktur, Lingkungan)
SAFETY HEALTH ENVIRONMENT ASSET
Minor (1)
First aid/Perawatan medis
ringan
Tidak ada hilang hari kerja
Resiko kesehatan Tidak
signifikan
Ketidaknyamanan kerja
Dampak minor di lokasi
setempat
- Tidak ada hilang hari
kerja
Kerusakan kecil
- Kerugian <1.000.000
Moderate (2)
Perawatan medis berat -
Hilang hari kerja ≤ 5 hari
Resiko kesehatan
memerlukan perawatan
& menimbulkan PAK -
Hilang hari kerja ≤ 5 hari
Dampak minor ke
beberapa lokasi
Kerusakan alat yang membutuhkan perbaikan alat/sparepart - Terjadi
down time ≤ 2 hari - mengakibatkan kerugian 1 juta - < 500 juta
Major (3)
- Mengakibatkan
kecacatan (hilangnya
bagian anggota tubuh
dan atau berkurang fungsi
dari anggota tubuh)
- Hilangnya hari kerja > 5
hari
- Mengakibatkan
kecacatan
-Menimbulkan PAK &
bersifat akut/kronis
Keracunan/KLB
- Hilang hari kerja > 5 hari
Dampak major ke luar
lokasi kerja
- Keluhan dari
masyarakat
sekitar
- Kerusakan alat membutuhkan
penggantian alat/spare part baru
- Terjadi down time > 2 hari
- Mengakibatkan kerugian 500juta -
1 M
Fatality (4)
mengakibatkan kematian mengakibatkan kematian
Dampak yang
mengakibatkan bencana
- Keluhan oleh
masyarakat pemerintah
dan LSM
- Mengakibatkan kerugian ≥ 1 M
21. Tabel 2: Matriks Kemungkinan Terjadi
90%-100%
Kejadian ini
diperkirakan terjadi
kapan saja
Kejadian ini diperkirakan
terjadi pada sebagian besar
keadaan
Hampir
Pasti
5
55%-90%
Akan terjadi sekali
setahun
Kejadian ini mungkin
terjadi pada sebagian besar
keadaan
Kemungkin
an Besar
4
20%-55%
Akan terjadi sekali
setiap 3 tahun
Kejadian ini mungkin
terjadi pada sebagian besar
keadaan
Menengah
3
10%-20%
Akan terjadi sekali
setiap 10 tahun
Kejadian ini dapat terjadi
pada waktu tertentu
Kemungkin
an Kecil
2
< 10%
Akan terjadi pada
keadaan luar biasa
Kejadian ini dapat terjadi
hanya pada keadaan luar
biasa
Jarang
1
Kemungkinan
Terjadi
Frekuensi
Keterangan
Deskriptor
Peringk
at
MATRIKS KEMUNGKINAN TERJADI
KEMUNGKINAN TERJADI (FREKUENSI)
RESIKO - DAMPAK LINGKUNGAN
A B C D E
Tidak ada pernah
kejadian di tempat
kerja
Pernah terjadi
dalam kurun
waktu > 2 tahun
Pernah terjadi
dalam kurun
waktu 1 - 2 tahun
Pernah terjadi
dalam waktu 6
bulan - 1 tahun
Pernah terjadi
dalam waktu < 6
bulan
22. MATRIK NILAI RISIKO
MATRIX PENILAIAN RESIKO DAN DAMPAK LINGKUNGAN
TINGKAT
KLASIFIKASI
PERTIMBANGAN TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY) RESIKO - DAMPAK LINGKUNGAN
(Sumber Daya Manusia, Infrastruktur, Lingkungan)
KEMUNGKINAN TERJADI (FREKUENSI)
RESIKO - DAMPAK LINGKUNGAN
A B C D E
SAFETY HEALTH ENVIRONMENT ASSET
Tidak ada
pernah
kejadian di
tempat
kerja
Pernah terjadi
dalam kurun
waktu > 2
tahun
Pernah terjadi
dalam kurun
waktu 1 - 2
tahun
Pernah terjadi
dalam waktu 6
bulan - 1 tahun
Pernah terjadi
dalam waktu <
6
bulan
Minor (1)
First aid/Perawatan medis
ringan
Tidak ada hilang hari kerja
Resiko kesehatan Tidak
signifikan
Ketidaknyamanan kerja
Dampak minor di lokasi
setempat
- Tidak ada hilang hari
kerja
Kerusakan kecil
- Kerugian <1.000.000
1A (LOW) 1B (LOW) 1C (LOW) 1D (LOW) 1E (MEDIUM)
Moderate (2)
Perawatan medis berat -
Hilang hari kerja ≤ 5 hari
Resiko kesehatan
memerlukan perawatan
& menimbulkan PAK -
Hilang hari kerja ≤ 5 hari
Dampak minor ke
beberapa lokasi
Kerusakan alat yang
membutuhkan perbaikan
alat/sparepart - Terjadi down
time ≤ 2 hari - mengakibatkan
kerugian 1 juta - < 500 juta
2A (LOW) 2B (LOW) 2C (MEDIUM) 2D (MEDIUM) 2E (HIGH)
Major (3)
- Mengakibatkan
kecacatan (hilangnya
bagian anggota tubuh
dan atau berkurang fungsi
dari anggota tubuh)
- Hilangnya hari kerja > 5
hari
- Mengakibatkan
kecacatan
-Menimbulkan PAK &
bersifat akut/kronis
Keracunan/KLB
- Hilang hari kerja > 5 hari
Dampak major ke luar
lokasi kerja
- Keluhan dari masyarakat
sekitar
- Kerusakan alat membutuhkan
penggantian alat/spare part
baru
- Terjadi down time > 2 hari
- Mengakibatkan kerugian
500juta -
1 M
3A (LOW) 3B(MEDIUM) 3C(HIGH) 3D(HIGH) 3E(EXTREME)
Fatality (4)
mengakibatkan kematian mengakibatkan kematian
Dampak yang
mengakibatkan bencana
- Keluhan oleh
masyarakat pemerintah
dan LSM
- Mengakibatkan kerugian ≥ 1
M
4A (LOW) 4B (MEDIUM) 4C (HIGH) 4D (EXTREME) 4E (EXTREME)
25. Pengendalian Risiko
Untuk mengendalikan risiko atau pencegahan
kecelakaan, kegiatannya meliputi 2 hal saja.
Melakukan pengendalian:
•Terhadap bahaya
•Terhadap keterpaparan pada bahaya
@cs_indoshe IndoSHE
26. Konsep Kontrol Bahaya
1. Rekayasa (Engineering) –
mengontrol bahaya
a. Eliminasi - hilangkan bahaya
b. Substitusi - ganti bahaya
c. Engineering - isolasi bahaya
2. Administrasi –mengontrol
keterpaparan
a. Warning - Tanda peringatan
b. Administrasi - aturan,
prosedur, skedul,
c. APD
Note:
Untuk kendali Engineering
dan Administrasi, harus
ditambah dengan:
a.Leadership
b.Resources/Sumberdaya
c.Training
d.Supervisi/Pengawasan
e.Program konsekuensi /
Penalti
@cs_indoshe IndoSHE
27. @cs_indoshe IndoSHE
DAFTAR IDENTIFIKASI BAHAYA-ASPEK PENILAIAN & PENGENDALIAN RESIKO-DAMPAK
HIRAC-IADL
No : F-HSE-008
Rev : 1
Divisi : Produksi Penanggung Jawab : Tanggal : 6 Agustus 2021
Aktivitas :Maintenance HVAC HSE : E Dennis S Revisi :
NO AKTIFITAS, PRODUK & JASA R/NR BAHAYA-ASPEK
KONDISI
(N/AN/E)
RELEVANSI LEGAL PENGENDALIAN OPERASIONAL RESIKO-DAMPAK
PENILAIAN RESIKO-DAMPAK TINGKAT
RESIKO/DA
MPAK
STATUS
SIGNIFIKAN
(P/TP)
EVALUASI BAHAYA
SIGNIFIKAN OTP Ya/
Tidak
KEPARAHAN
(Severity)
KEMUNGKINAN
TERJADI
L T F B P TOTAL
1 PERSIAPAN PEKERJAAN
Tool dan
Peralatan
N
.Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove dll.) Periksa
semua bahan/material & Tools
sudah tersedia lengkap dalam
kondisi baik
Tools jatuh
mengenai anggota
badan
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
2
PROSES BRAZING PIPA COIL EVAPORATOR UNIT
Pastikan kebutuhan brazing
sudah siap dan lengkap
R Material dan Tool N
Gunakan APD/PPE (Coverall, Safety
shoes, hand glove dll.)
Tersandung tool
dan material (lecet,
tergores dll.)
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Lakukan pengaturan posisi
pada pipa in & out coil
evaporator baru agar sama
sepertiexisting
R Pipa Brasing N
Gunakan APD/PPE (Hand glove,
safety shoes)
Tangan/kaki/anggot
a badan lain
tergencet pipa
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Bersihkan bagian pipa yang
akan di brazing dari kotoran
R Sisa Material N
Gunakan APD/PPE (Safety glasses
dll.)
Mata terkena
kotoran/sisa
material saat pipa
dibersihkan
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Lakukan proses brazing pada
pipa in & out coil evaporator
R Percikan Api N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove, safety glasses)
Mata/anggota
badan lain terkena
percikan api
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
lakukan visual cek hasil brazing R Sisa Material N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove, safety glasses)
Mata/anggota
badan lain terkena
kotoran/sisa
material
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
28. @cs_indoshe IndoSHE
2
PROSES BRAZING PIPA COIL EVAPORATOR UNIT
Pastikan kebutuhan brazing sudah siap
dan lengkap
R Material dan Tool N
Gunakan APD/PPE (Coverall, Safety shoes,
hand glove dll.)
Tersandung tool dan
material (lecet, tergores
dll.)
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Lakukan pengaturan posisi pada pipa in
& out coil evaporator baru agar sama
sepertiexisting
R Pipa Brasing N
Gunakan APD/PPE (Hand glove, safety
shoes)
Tangan/kaki/anggota
badan lain tergencet
pipa
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Bersihkan bagian pipa yang akan di
brazing dari kotoran
R Sisa Material N Gunakan APD/PPE (Safety glasses dll.)
Mata terkena
kotoran/sisa material
saat pipa dibersihkan
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Lakukan proses brazing pada pipa in &
out coil evaporator
R Percikan Api N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes, hand
glove, safety glasses)
Mata/anggota badan
lain terkena percikan api
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
lakukan visual cek hasil brazing R Sisa Material N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes, hand
glove, safety glasses)
Mata/anggota badan
lain terkena kotoran/sisa
material
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
3
PROSES FLUSHING COIL EVAPORATOR UNIT
Lakukan flushing setelah proses
brazing selesai menggunakan nitrogen
(N2) pada coil
evaporator
R Nitrogen N
Gunakan APD/PPE (Masker, safety glasses
dll.)
N2 banyak terhirup
sehingga mengganggu
pernafasan
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
4
INSTALASI TXV BARU
Pastikan TXV sudah siap dan sesuai
dengan spesifikasi sistem unit-nya
R Material dan Tool N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes, hand glove
dll.)
Material TXV jatuh
mengenai kaki/anggota
badan lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Pasang TXV menggunakan dua kunci
inggris/kunci pass
R Tool dan Peralatan N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes, hand
glove, safety glasses dll.)
Tangan terluka/lecet,
terkilir, tools jatuh
mengenai kaki/anggota
badan lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Pastikan TXV terpasang dengan baik
dan benar
R Tool dan Peralatan N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes, hand
glove, safety glasses dll.)
Tangan terluka/lecet,
terkilir, tools jatuh
mengenai kaki/anggota
badan lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
29. @cs_indoshe IndoSHE
5
INSTALASI UNIT KOMPRESOR BARU
Pastikan kompresor sudah siap
dan sesuai dengan spesifikasi
sistem unit-nya
R Material N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove dll.)
Material kompresor
jatuh mengenai
kaki/anggota badan
lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Pasang skid pada kaki kompresor
(Optional)
R Tool dan Peralatan N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove, safety glasses dll.)
Tangan terluka/lecet,
terkilir, tools jatuh
mengenai
kaki/anggota badan
lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Letakkan kompresor baru pada
posisi existing yg sama
R Mareial N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove dll.)
Material kompresor
jatuh mengenai
kaki/anggota badan
lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
Kencangkan baut-baut antara
skid dan kaki kompresor baru
R Tool dan Peralatan N
Gunakan APD/PPE (Safety shoes,
hand glove, safety glasses dll.)
Tangan terluka/lecet,
terkilir, tools jatuh
mengenai
kaki/anggota badan
lain
2 B Medium 1 1 1 3 3 11 tidak
CATATAN:
Kondisi: Tingkat Resiko - Dampak : Keterangan Evaluasi : Penentuan OTP :
Jika total nilai lebih atau sama dengan 10
Normal (N) 1. L : Persyaratan hukum dan lainnya maka ditetapkan tujuan, sasaran dan
Keparahan (Severity) x Kemungkinan Terjadi (Probability of Occurrence) 2. T : Pilihan teknis program (OTP),
Abnormal (AN)
3. F : Keuangan atau jika point persyaratan hukum dan
4. B : Bisnis lainnya dan atau
Emergency (E) Status Signifikan (Kepentingan) : 5. P : Pandangan pihak yang berkepentingan pandangan pihak yang berkepentingan 5
a. Penting (P) :, MEDIUM (M), HIGH (H), EXTREME (E) maka
b. Tidak Penting (TP) :LOW (L) di tetapkan OTP
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh
HSE
30. Contoh IBPR – Pengelasan tangki bahan bakar mobil
Aktivitas Bahaya Loss Risiko
Nilai Risiko Murni Kontrol Sekarang Nilai Risiko Setelah Kontrol
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkina
n
Nilai
Risiko
Murni
Kegiatan
Kontrol
Kategori
Kontrol
Tingkat
Keparahan
Tingkat
Kemungkina
n
Nilai
Risiko
Setela
h
Kontro
l
Melakuka
n
pengelasa
n tangki
bahan
bakar
mobil
Tangki
bahan
bakar
Cedera
manusia
dan
kerusaka
n harta
Mengelas
tangki
bahan
bakar mobil
berpotensi
ledakan dan
kebakaran
5 5 25
Sangat
tinggi
a. Memakai
ijin kerja
panas
Administras
i
3 3 9
Sedang
b.
Mengganti
tangki baru
Eliminasi 0 0 Tidak
ada
@cs_indoshe IndoSHE