Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam suatu proyek, termasuk safety plan, jenis keselamatan kerja, pelaksanaan K3 di lapangan, pelatihan K3, alat pelindung diri, rambu-rambu keselamatan, dan dasar hukum K3 di Indonesia.
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
- Mengetahui dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Memahami Job Safety Analysis
- Penanggulangan Resiko Kerja
- Penanggulangan Pengawasan yang lemah
- Bagaimana Preventive dari kecelakaan kerja
- Mengetahui dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- Memahami Job Safety Analysis
- Penanggulangan Resiko Kerja
- Penanggulangan Pengawasan yang lemah
- Bagaimana Preventive dari kecelakaan kerja
Power Point Dasar - Dasar Konstruksi Bangunan Keselamatan dan Kesehatan Kerja...JuntanTampubolon
informasi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Lingkungan Hidup (K3LH) dibahas disini. semoga bermanfaat bagi semuanya. tinggalkan komen untuk diskusi.
Terimakasih.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Perlunya Menjalankan Program K3
Kesehatan Keselamatan kerja (K3) adalah
sebuah kondisi di mana para karyawan
terlindungi dari cedera yang disebabkan
oleh berbagai kecelakaan yang berhubungan
dengan pekerjaan
Tidak seorang manusiapun yang
menginginkan terjadinya suatu kecelakaan
menimpa dirinya apalagi sampai
menyebabkan cedera.
3. Penyusunan Safety Plan
Safety plan adalah rencana
pelaksanaan K3 untuk proyek
yang bertujuan agar dalam
pelaksanaan nantinya proyek akan
aman dari kecelakaan dan bahaya
penyakit sehingga menghasilkan
produktivitas kerja yang tinggi
4. JENIS KESELAMATAN KERJA
1. (Industrial safety)
2. (Mining Safety)
3. (Building & construction Safety)
4. (Traffic Safety)
5. (Flight Safety)
6. (Railway Safety)
7. (Home Safety)
8. (Office Safety)
5. Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan
Pelaksanaan kegiatan K3 di
lapangan meliputi : Kegiatan
K3 di lapangan berupa
pelaksanaan safety plan,
melalui kerja sama dengan
instansi yang terkait K3,
yaitu depnaker, polisi dan
rumah sakit.
6. Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
Safety patrol yaitu suatu tim K3 yang terdiri
dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli
untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai
ketentuan K3 dan yang memiliki resiko
kecelakaan.
Safety supervisor adalah petugas yang ditunjuk
manajer proyek untuk mengadakan pengawasan
terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi
K3.
Safety meeting yaitu rapat dalam proyek yang
membahas hasil laporan safety patrol maupun
safety supervisor
7. LANJUTAN :
Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri
dari:
o Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
o Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
o Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan
korban meninggal
o Pelaporan dan penanganan kecelakaan
peralatan berat
8. Pelatihan Program K3
Pelatihan program K3 yang terdiri atas 2 bagian, yaitu:
1. Pelatihan secara umum : dengan materi pelatihan
tentang panduan K3 di proyek, misalnya:
− Pedoman praktis pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja pada proyek bangunan gedung
− Penanganan, penyimpanan dan pemeliharaan material
− Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan
sipil
9. Lanjutan :
2. Pelatihan khusus proyek, yang diberikan pada
saat awal proyek dan di tengah periode
pelaksanaan :
proyek sebagai penyegaran, dengan peserta
seluruh
petugas yang terkait dalam pengawasan
proyek, dengan materi tentang pengetahuan
umum.
10. Alat-alat pelindung Anggota badan
1. Pakaian Kerja
2. Pelindung tangan
3. Pelindung kaki
4. Pelindung kepala
5. Pelindung mata
6. Pelindung wajah
7. Pelindung bahaya jatuh
12. PERALATAN LINGKUNGAN
Sarana peralatan lingkungan berupa:
− tabung pemadam kebakaran
− pagar pengamanan
− penangkal petir darurat
− pemeliharaan jalan kerja dan jembatan kerja
− jaring pengamanan pada bangunan tinggi
− pagar pengaman lokasi proyek
− tangga
− peralatan P3K
13. RAMBU PERINGATAN
Rambu-rambu peringatan, antara lain dengan fungsi:
− peringatan bahaya dari atas
− peringatan bahaya benturan kepala
− peringatan bahaya longsoran
− peringatan bahaya api
− peringatan tersengat listrik
− penunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih dari 2 lantai)
− penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
− penunjuk batas ketinggian penumpukan material
− larangan memasuki area tertentu
− larangan membawa bahan-bahan berbahaya
− petunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek)
16. Ada 4 dasar hukum yang sering
menjadi acuan mengenai K3 yaitu:
Pertama, dalam Undang-Undang (UU) No. 1
Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, disana
terdapat Ruang Lingkup Pelaksanaan, Syarat
Keselamatan Kerja, Pengawasan, Pembinaan,
Panitia Pembina K-3, Tentang Kecelakaan,
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja, Kewajiban
Memasuki Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus dan
Ketentuan Penutup (Ancaman Pidana)
17. Lanjutan :
Kedua, UU No. 21 tahun 2003 tentang
Pengesahan ILO Convention No. 81
Concerning Labour Inspection in Industry and
Commerce (yang mana disahkan 19 Juli
1947). Saat ini, telah 137 negara (lebih dari
70%) Anggota ILO meratifikasi (menyetujui
dan memberikan sanksi formal) ke dalam
Undang-Undang, termasuk Indonesia
18. Lanjutan :
Ketiga, UU No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, khususnya Paragraf 5
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat 1berbunyi:
“Setiap Pekerja/ Buruh mempunyai Hak untuk
memperoleh perlindungan atas (a) Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.”