Dokumen tersebut membahas analisis Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Pengendalian Risiko (IBPR) yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan menilai tingkat risiko dari suatu pekerjaan serta mengendalikan risikonya."
KESELAMATAN KERJA MIGAS
Kegiatan industri minyak dan gas (migas) mempunyai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan risiko terhadap karyawan, perusahaan,dan masyarakat sekitar.
KESELAMATAN KERJA MIGAS
Kegiatan industri minyak dan gas (migas) mempunyai potensi bahaya yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan risiko terhadap karyawan, perusahaan,dan masyarakat sekitar.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
Pengertian Audit
adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIK...Ahmad Nalhadi
IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO K3 PADA TINDAKAN PERAWATAN & PERBAIKAN MENGGUNAKAN METODE HIRARC (HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESMENT RISK CONTROL) PADA PT. X
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
Pengertian Audit
adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Manajemen Resiko dan Identifikasi Bahaya.pptdeddy3prasetyo
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (Hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan risiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai tingkat risiko (level of risk).
penerapan secara sistematis kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan:
1. Identifikasi bahaya
2. Analisa
3. Penilaian
4. Penanganan
5. Pemantauan & Review Resiko
- Hazard (Sumber bahaya) adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm)
- Danger merupakan tingkat dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
- Aman adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya.
- Identifikasi bahaya adalah proses yang digunakan untuk menentukan semua kemungkinan situasi apa yang dapat terjadi, kenapa dan bagaimana proses kejadiannya.
Identifikasi merupakan tahap pertama dalam kegiatan manajemen resiko dimana kita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses.
Ada 3 pertanyaan yang dapat dipakai sebagai pandauan:
1. Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedere/loss?
2. Target apa saja yang terkena/ terpengaruh bahaya?
3. Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul?
Penilaian Resiko adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat. Penilaian suatu resiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena resiko yang telah ditetapkan.
Tujuan Penilaian Risiko :
1. Untuk mengetahui, mamahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja.
2. Untuk melakukan penilaian finansial dan risiko
3. Untuk mengendalikan risiko
Probability (Peluang) yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/kerugian ketika terpajan dengan suatu bahaya.
Consequences (Akibat) yaitu tingkat keparahan/kerugian yang kemungkinan terjadi dari suatu kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada. hal ini bisa terkait dengan manusia, properti, lingkungan, dll
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. IBPR atau HIRADC adalah sistem yang digunakan dalam
mengidentifikasi dan melakukan Analisis Potensi Bahaya dan
memberikan Penilaian Risiko tingkat bahaya dari suatu
pekerjaan, serta melakukan Pengendalian Risiko
IBPR atau HIRADC merupakan elemen penting dalam sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena
berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan
pengendalian bahaya yang digunakan untuk menentukan
objektif dan rencana K3.
6. Prosedur identifikasi bahaya dan penilaian risiko sebaiknya
mempertimbangkan hal berikut :
1. Aktivitas rutin dan non rutin.
2. Aktivitas semua individu yang memiliki akses ke tempat kerja.
3. Perilaku kemampuan dan faktor manusia.
4. Identifikasi semua bahaya yang berasal dari luar tempat kerja
yang berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja bagi
tenaga kerja.
5. Bahaya yang ditimbulkan dari aktivitas pekerjaan.
6. Tersedia infrastruktur, peralatan dan material oleh perusahaan.
7. Perubahan atau rencana perubahan baik kegiatan maupun
materialnya.
8. Perubahan pada sistem manajemen K3 yang berdampak
terhadap operasi, aktivitas maupun prosesnya.
7. IDENTIFIKASI BAHAYA
Identifikasi bahaya merupakan upaya sistematis untuk mengetahui
potensi bahaya yang ada dilingkungan kerja.
Dengan mengetahui sifat dan karakteristik bahaya, maka dapat
lebih berhati-hati dan waspada dalam melakukan langkah-langkah
pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan, namun tidak semua
bahaya dapat dikenali dengan mudah.
1. Bahaya Fisika: temperatur, listrik, pencahayaan. dll
2. Bahaya Kimia: Debu, asap, gas, dll
3. Bahaya Biologi: virus, binatang/hewan
4. Bahaya Mekanis: gerakan mesin, titik jepit
5. Bahaya Ergonomis: Area terbatas, statis posture
6. Bahaya Lingkungan: cuaca, contour ekstreem
7. Bahaya Psikologis: Intimidasi, bullying, dll
Pengenalan Bahaya : pasif (pengalaman sendiri); semi Proaktif
(pengalaman orang lain); Proaktif (mempekirakan bahaya)
8. PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko digunakan untuk menentukan prioritas
pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan tersebut.
Penilaian dilakukan berbagai teknik, baik yang bersifat
kualitatif, semikuantitatif, dan kuantitatif.
Penilaian dilakukan sebagai langkah dalam menentukan
tingkat risiko yang ditinjau dari kemungkinan kejadian
(probabilitas) dan tingkat keparahan (severity) yang dapat
ditimbulkan
PROBABILITY DAN SEVERITY
Penetapan Tingkat Probability dan Tingkat
Severity tergantung dari kompleksitas aktivitas
yang terjadi
9. PROBABILITY atau tingkat kemungkinan
1. Jarang Terjadi sekali dalam 3 bulan
2. Mungkin Terjadi atau kadang-kadang dapat terjadi
sewaktu waktu , sekali dalam 1-2 bulan
3. Sering Terjadi 1 kali dalam sebulan
SEVERITY : Suatu Cidera atau sakit/penyakit yang
disebabkan oleh Kejadian atau Paparan
Salah satu penetapan tingkat severity yang
dipertimbangkan yaitu penggunaan 3 Tingkat:
1. Ringan diobati oleh obat2an yang ada di P3K atau
nilai kerugiannya dibawah 2-5 juta
2. Sedang butuh perawatan Rumah sakit setelah
diobati dengan P3K atau nilai kerugiannya 5-10 juta,
ada kehillangan waktu kerja
3. Berat cidera berat sampai fatality (kematian) atau
nilai kerugiannya lebih dari 10-20 juta
12. PENGENDALIAN RISIKO
Pengendalian risiko dilakukan terhadap potensi
bahaya yang sudah di identifikasi dengan
mempertimbangkan peringkat risiko untuk
menentukan prioritas dan cara pengendaliannya.
Dalam menentukan pengendalian harus
mempertimbangkan hierarki pengendalian mulai
dari eliminasi, substitusi, rekayasa teknis,
administratif, dan penyediaan alat keselamatan
sesuai dengan kondisi organisasi, ketersediaan
biaya, biaya personil, faktor manusia dan lingkungan.
13. Untuk mengendalikan risiko atau pencegahan kecelakaan,
kegiatannya meliputi 2 hal saja.
Melakukan pengendalian:
1) Terhadap bahaya – diturunkan tingkat bahayanya
2) Terhadap keterpaparan pada bahaya – mentraining
karyawan yang mengerjakan
Pengendalian risiko merupakan langkah menentukan
dalam keseluruhan manajemen resiko. Berdasarkan
hasil analisis dan evaluasi risiko dapat ditentukan
apakah suatu risiko dapat diterima atau tidak. Jika
risiko dapat diterima, maka tidak diperlukan langkah
pengendalian lebih lanjut
Penetapan Acceptables Risk
14.
15. HIRARKI PENGEDALIAN RISIKO
Eliminasi
Eliminasi sumber bahaya Tempat
kerja/
pekerjaan
aman
mengurangi
bahaya
(Elimination)
Substitusi
Substitusi alat/mesin/bahan
(Subtitution)
Teknik
(Engineering)
Modifikasi atau perancangan
alat/mesin/tempat kerja yang lebih
aman
Administratif
(Administrative)
Prosedur, aturan, pelatihan, durasi
kerja, tanda bahaya, rambu, poster,
label
Tenaga kerja
aman
mengurangi
paparan
APD
(PPE)
Alat pelindung diri tenaga kerja
16.
17. Alur Penyusunan IBPR
1. Identifikasi aktivitas pekerjaan dan sub aktivitas
Pekerjaan
2. Identifikasi TipeAktivitas Pekerjaan Rutin, non Rutin
3. Identifikasi Bahaya
4. Identifikasi Risiko
5. Penilaian Tingkat Risiko Awal (Optional)
6. Pengendalian Risiko Existing
7. Penilaian Risiko Aktual (setelah ada pengendalian risiko
yang telah dilakukan
8. Pengendalian Risiko Tambahan pengendalian di luar
Acceptable Risk