ISM Code bertujuan untuk mencegah kecelakaan kapal dan pencemaran lingkungan laut dengan mengatur keselamatan operasi kapal. Kecelakaan kapal dapat menyebabkan luka berat, kerusakan properti, pencemaran lingkungan, dan kerugian ekonomi yang besar. Penerapan prosedur keselamatan sesuai ISM Code diharapkan dapat meminimalkan kecelakaan, insiden, dan keadaan bahaya di kapal.
1. A
ISM Code merupakan abreviasi dari International Safety Management Code,
Koda Internasional Manajemen Keselamatan, mengatur tentang Keselamatan Pengoperasian Kapal dan Pencegahan
Pencemaran Lingkungan Maritim.
Adapun yang dimaksud dengan Lingkungan Maritim terdiri dari Danau, Sungai dan Laut serta Udara.
Seperti yang tertuang dalam MARPOL ANNEX I, II, III, IV, V, VI DAN YANG TERAKHIR ANNEX VII
Bertujuan untuk menghindari:
ACCIDENT atau Kecelakaan, yang akan berakibat
Luka:
Luka ringan, Luka berat
Luka ringan dapat diobati dengan waktu cepat dengan biaya kecil, sedangkan LUKA BERAT perlu penanganan khusus
dan pengobatan dengan waktu lama serta biaya yang relatif besar.
Luka Berat dapat berakibat FATAL: seperti Cacat Permanen bahkan hingga Lost of Life atau kematian.
Accident atau Kecelakaan juga berdampak pada Kerusakan;
Kerusakan harta benda – seperti Muatan, kerusakan kapal Hull & Machineries:
Baik kerusakan Partial maupun Total Loss,
Akibat lain dari Accident; Kapal tenggelam, Crew hilang atau hilangnya nyawa dan kapal tidak lagi ditemukan sama
sekali atau jika kapal ditemukan namun tidak dapat dioperasikan lagi.
Selain kerusakan tersebut diatas juga bisa terjadi kerusakan pada Lingkungan Maritim;
Akibat dari kapal Kandas atau kapal tubrukan dan terjadi kebocoran tangki Minyak sehingga minyak tumpah kelaut
dengan jumlah yang cukup banyak terjadi pencemaran yang massif.
Adapun kerugian yang timbul memerlukan biaya yang besar untuk penanggulangan pencemaran dan kerugian yang
diderita para Nelayan, serta kerugian para stakr holder akibat terhentinya operasi transportasi laut maupun
transportasi darat di area pelayaran terjadinya accident jika itu terjadi di Alur Pelayaran masuk/keluar Pelabuhan.
INCIDENT, Nakhoda lalai dalam mencoba Critical Navigation Equipment sebelum kapal bertolak, dimana saat
maneuver terjadi STEERING FAILURE yang berakibat kapal menyenggol fasilitas Pelabuhan, Tubrukan dan atau Kandas.
NEAR MISS, nyaris terjadi keduanya yang tersebut diatas.
Saat sedang melakukan tugas keliling berjalan di lantai kamar mesin tiba2 menendang suatu benda dengan cukup
kuat, yang menghalangi jalan namun kaki maupun jari tidak terluka karena terlindung oleh Safety Shoes yang
dikenakan hal ini disebut Near Miss, untuk itu lantai kamar mesin harus selalu Kering, Rapi, Bersih serta cukup
Penerangan dan tidak boleh ada benda-2 yang diletakan pada tempat dimana orang lalu Lalang, namun harus selalu
tersusun pada Gudang penimpanan atau ditempat semestinya, jika hanya bersifat sementara, harus diberikan
marking, safety Line, contoh lain saat akan sandar crew mempersiapkan gangway tanpa menggunakan inflatable life
jacket hal ini merupakan Near Miss, sangat penting bahwa crew yang bertugas atau bekerja dilambung kapal harus
selalu memakai Personal Protecting Equipment (PPE) dan Safety Hareness yang sesuai kebutuhan.
Untuk itu Kapal harus selalu mengimplementasi Prosedur dan Instruksi yang tertuang dalam Manual Sistem
Manajemen Keselamata (SMK) atau Safety Management System, semisalnya Prosedur Persiapan Kapal bertolak,
sehingga kekurangan dan kelemahan bahkan kerusakan dapat dideteksi sedini mungkin dan cukup waktu untuk
melakukan tindakan perbaikan atau Corrective Action, sehingga tidak akan terjadi Delay atau Acciden, Incident
maupun Near Miss dan kerugian - kerugian yang tersebut diatas dapat diatasi termasuk kerugian akibat tertundanya
operasi kapal, yang berdampak terhadap Claims seperti Reschedule Pilot, Assist Tug serta biaya tunggu stevedore dan
kerugian lainnya sesuai aturan Terminal & Port Authority setempat.
Kesimpulan:
Dengan penerapan ISM Code diharapkan dapat meminimalis bahkan dapat meniadakan Accident/Incident dan Near-
Miss.
Tulis apa yang akan dikerjakan, Kerjakan apa yang sudah ditulis, diarsipkan untuk dokumentasi siap untuk diAudit.
Ingat !, kita Pelaut menjadi andalan Keluarga, so Stay ALERT & STAY SAFE : STOP ACCIDENT FOR EVERYTHING