Dokumen tersebut membahas tentang manajemen keuangan dan bursa keuangan serta teori suku bunga. Secara garis besar membahas tentang pengertian manajemen keuangan, perubahan manajemen keuangan, bidang keuangan, tugas manajer keuangan, jenis-jenis bursa keuangan, lembaga keuangan, pasar saham, dan teori suku bunga beserta penjelasannya.
1. RESUME
MANAJEMEN KEUANGAN 1
Dosen Pengampu : Ade Fauji, SE.,MM
Disusun oleh :
Nama : Irfan Tria Nugraha
NIM : 11011700427
Kelas : 2S-MA
Ruangan : B1.1
UNIVERSITAS BINA BANGSA
SERANG – BANTEN
TAHUN 2018
2. 1
BAB I
TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUNGAN & BURSA
KEUANGAN SERTA TEORI SUKU BUNGA
1. Manajemen Keuangan
Manajemen Keungan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan yang
menyeluruh.
Manajemen Keuangan adalah suatu bagian dari manajemen yang fokusnya
adalah mengelola dana perusahaan yang efektif dan efisien guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Manajemen keuangan juga merupakan
kegiatan mengatur keseimbangan antara kebutuhan dana dengan tersedianya
dana dari berbagai sumber dana untuk meningkatkan nilai perusahaan. Ilmu
Manajemen Keuangan merupakan salah satu disiplin ilmu yang berfungsi
sebagai pedoman bagi para manajer perusahaan dalam setiap pengambilan
keputusan yang dilakukan.
Perubahan manajemen keuangan berkembang pesat :
a. Sejak awal 1900-andan 1930-an menekankan aspek hukum, surat berharga,
dan saat 1930-an, beralih kepada kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas,
peraturan pemerintah atas pasar dan sekuritas. Manajemen keuangan
menjadi subyek deskriptif dan hukum
b. Tahun 1940-an s/d awal 1950-an, masih subyek deskriptif dan institusional
dilihat dari luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca
kanan keanalisis aktiva.
c. Antara tahun 1960-an dan 1970-an perhatian atas bauran ekuitas,
keputusan investasi
d. Tahun 1970an – Abad 21 Manajemen Keuangan berkembang pesat karena
pengaruh inflasi atas bunga, deregulasi lembaga keuangan, innovasi
3. 2
pembiayaan jangka panjang dan resiko, floating rate debt, adanya
perlindungan investor, tehnologi dan komputer telah berkembang pesat.
Manajemen keuangan terdapat 2 bidang keuangan yang dianggap memiliki
persamaan dan perbedaan yaitu :
a. Keuangan Perusahaan, adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaimana suatu perusahaan berusaha mencari dana dan berusaha membagi
hasil keuntungan sesuai dengan besarnya kepemilikan dana yang
ditempatkan.
b. Keuangan Negara, adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang
bagaimana suatu negara dengan segala perangkatnya berusaha semaksimal
mungkin untuk mengelola hak dan kewajiban negara untuk dipergunakan
sebesar-besarnya demi tercapainya kemakmuran rakyat.
Seorang manajer keuangan boleh melakukan terobosan dan kreatifitas berpikir,
akan tetapi semua itu tidak mengesampingkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
ilmu manajemen keuangan. Seperti mematuhi aturan-aturan yang terkandung dalam
SAK ( Standar Akuntansi Keuangan) , GAAP (General Accepted Accounting
Principle ), Undang-undang dan peraturan tentang pengelolaan keuangan
perusahaan.
A. Tugas Utama Manajer Keuangan
Bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan
keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari
manajer keuangan yang lainnya adalah sebagai berikut:
a. Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan
umum keuangan perusahaan.
b. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien
dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer
lainnya.
c. Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan
serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
4. 3
d. Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana
perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat
diperdagangkan.
B. Tanggung Jawab Manajer Keuangan
1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan.
2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan penjualan.
3. Seleksi ,pelatihan,pengorganisasian dan motivasi pasar eksekutif dan
karyawan .
4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien
5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan dan persaingan berubah.
C. Fungsi Manajemen Keuangan
1. Planning (Perencanaan Keuangan)
Meliputi perencanaan arus kas rugi laba
2. Budgeting (Anggaran)
Perencanaan penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara
efisien dan memaksimalkan dana yang dimiliki.
3. Controlling (Pengendalian Keuangan)
Kegiatan evaluasi dan koreksi atas sistem keuangan perusahaan.
4. Auditing (Pemeriksaan Keuangan)
Audit internal terhadap manajemen keuangan perusahaan yang ada
sesuai dengan kaidah standar akuntansi sehingga tidak terjadi
penyimpangan.
5. Reporting (Pelaporan Keuangan)
Menyediakan laporan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan
dan analisa rasio laporan keuangan.
5. 4
D. Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan memiliki tujuan yang terlihat dalam proses penilaian
yang dilakukan oleh pasar uang. Tujuan utama manajemen keuangan adalah
untuk memaksimalkan nilai yang dimiliki oleh perusahaan atau
memberikan nilai tambah pada asset yang dimiliki oleh pemegang saham.
Penetapan tujuan-tujuan manajemen keuangan perusahaan yang bersifat
membela kepentingan pemegang saham harus memperhatikan tingkah laku
pasar keuangan.
Dalam bidang manajemen keuangan, terdapat tiga ruang lingkup yang harus
dilihat oleh seorang manajer keuangan diantaranya :
1. Bagaimana mencari dana
Tahap ini merupakan tahap awal dari tugas seorang manajer keuangan,
dimana Dia bertugas untuk mencari sumber-sumber dana yang bisa
dipakai atau dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai modal perusahaan.
2. Bagaimana mengelola dana
Pada tahap ini pihak manajemen keuangan bertugas untuk mengelola
dana perusahaan dan kemudian menginvestasikan dana tersebut ke
tempat-tempat yang dianggap produktif atau menguntungkan.
3. Bagaimana membagi dana
Pada tahap ini pihak manajemen keuangan akan melakukan keputusan
untuk membagi keuntungan kepada para pemilik sesuai jumlah modal
yang disetor atau yang ditempatkan.
2. Bursa Keuangan dan Teori Suku Bunga
Bursa adalah pasarnya para pengusaha untuk mengadakan perikatan jual beli
surat-surat berharga dan jasa-jasa.
A. Jenis-jenis Bursa Keungan/Pasar :
1. Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan,
peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham,
obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill.
6. 5
2. pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu
pada saat penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang
diperdagangkan diserahkan ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari
kemudian sedangkan dalam futures market atau pasar berjangka
penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian.
3. Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya
merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta jangka waktu
yang dikelola berbeda. Pasar uang adalah bursa untuk sekuritas utang
dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalah bursa utang
jangka panjang dan saham perseroan.
4. Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian,
komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan
bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan
perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
5. Pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran
danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar
mana ia bisa memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin
luas jangkauannya, makin mampu ia merambah pasar dunia.
6. Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan
/ menjual saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar
sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lainnya
diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar
perdana.
B. Lembaga Keuangan
Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya
berlangsung melalui tiga jalur:
1. Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan
menjual saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa
melalui perantara keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya
kepada penabung dan sebaliknya menerima uang yang diterimanya.
7. 6
2. Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan
sebagai perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas.
3. Transfer juga dapat terlaksana melalui perantara keuangan (financial
intermediary) seperti bank atau usaha pembiayaan bersama.
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamindan
mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk
memperoleh modal.
Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi
untuk memperlancar transfer dana dari penabung kepada mereka
yang membutuhkannya.
Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada
sekuritas jangka pendek dengan resiko terendah dan investor dapat
menariknya dengan menggunakan cek.
Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan
berbagai ragam jasa keunagan termasuk bank investasi, broker
asuransi, dan bank komersial.
C. Pasar Saham
Pasar saham adalah pasar perdagangan saham perusahaan yang dipegang
umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham,
perdagangan dan prakiraan indeks saham). Pasar saham, sering juga disebut
bursa saham, atau juga disebut bursa efek adalah wahana dimana dilakukan
perdagangan saham dan instrumen finansial lainnya.
D. Suku Bunga
Suatu nilai yang mana bunga dibayarkan oleh penerima pinjaman (debitor)
umtuk penggunaan uang yang dipinjam dari pemberi pinjaman (kreditor).
Alasan-alasan terjadinya perubahan tingkat suku bunga
Keuntungan politik jangka pendek
Penundaan konsumsi
Ekspektasi penyebab inflasi
8. 7
Investasi alternatif
Resiko investasi
Preferensi likuiditas
Pajak
Bank
Perekonomian.
E. Jenis-jenis Bunga
1. Bunga Sederhana
Hasil dari pokok utang, suku bunga per periode dan lamanya waktu
peminjaman
2. Bunga Berbunga/Bunga Majemuk
Nilai pokok utang ini akan berubah terus setiap akhir suatu periode
dengan penambahan perhitungan bunga.
9. 8
BAB II
NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
A. Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang
sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang
atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang
disebabkan karena perbedaaan waktu.
B. Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam
mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva
dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman
yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang
akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon
dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor).
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses
pemajemukan dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk :
1. Bunga Sederhana
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada
pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja (Harjito dan Martono,
2014: 21). Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari
variabel-variabel: pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun, dan jumlah
waktu lamanya pinjaman. Rumus untuk menghitung jumlah bunga
sederhana adalah :
Keterangan :
Si = Jumlah bunga sederhana
Po = Pinjaman atau tabungan pokok
Si = Po (i) (n)
10. 9
i = Tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = Jangka waktu
Contoh :
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,00 yang ditabung di bank dengan bunga
10% per tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi
bunga adalah :
Si = Po (i) (n) Si = 80.000 (0,10) (10) = Rp. 80.000,-
2. Bunga Majemuk
Nilai majemuk (“compound value” atau “ending amount”) dari sejumlah
uang adalah adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau
jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode
tersebut (Riyanto, 2015: 106) dan secara aljabar dapat diformulasikan
sebagai berikut:
V =P + I
=P + Pi
=P(1 + i)
Keterangan :
P = jumlah uang pada permulaan periode, atau modal pokok
i = suku/tingkat bunga
I = jumlah bunga dalam uang yang diperoleh selama periode tertentu
V = jumlah akhir atau jumlah dari P + I
Secara umum rumusnya ditulis:
Seseorang menyimpan uang sebesar Rp. 1.000,00 di bank dengan suku bunga
6% setahunnya. Dengan menerapkan rumus tersebut maka jumlah uang pada
akhir tahun pertama adalah:
Vn = P(1 + i)n
11. 10
V= Rp. 1.000 (1 + 0,06)
= Rp. 1.000 (1,06)
= Rp. 1.060,00
Apabila uang tersebut tetap disimpan di bank selama 4 tahun atas dasar bunga
berbunga atau bunga majemuk, maka jumlah uang pada akhir tahun keempat
adalah:
V4 = P(1 + i)4
= Rp. 1.000 (1,06)4
= Rp. 1.262,00
3. Nilai Sekarang (Present Value)
Menurut Riyanto (2015: 108-109) kalau “compound value” dimaksudkan
untuk menghitung jumlah uang pada akhir suatu periode di waktu
mendatang, maka “present value” sebaliknya dimaksudkan untuk
menghitung besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar
tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah yang akan diterima beberapa waktu
kemudian.
Rumus :
Tahun
Jumlah Permulaan
(P)
Dikalikan dengan
(1+i)
Jumlah Akhir
(V)
1 Rp. 1.000,00 1,06 Rp. 1.060,00
2 Rp. 1.060,00 1,06 Rp. 1.124,00
3 Rp. 1.124,00 1,06 Rp. 1.191,00
4 Rp. 1.191,00 1,06 Rp. 1.262,00
12. 11
Contoh :
Tentukan berapa besarnya nilai sekarang (present value) dari uang sebesar
Rp. 1.262,00 yang akan kita terima pada akhir empat tahun yang akan
datang atau dasar bunga majemuk 6%.
Jawab :
PV =
1262
(1 + 0.06)4
= Rp 1.000,00
4. Nilai Kemudian (Future Value)
Nilai yang akan datang atau future value adalah nilai uang dimassa yang
akan datang dengan tingkat bunga tertentu.Future value atau nilai yang akan
datang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
𝐹𝑣 𝑛 = 𝑃𝑣(1 + 𝑖) 𝑛
Contoh :
Rani mempunyai uang Rp. 10.000.000,00 dan disimpan di bank dengan
tingkat bunga 8%. Maka 3 tahun kemudian nilai uang Rani, adalah?
Jawab :
𝐹𝑣3 = 10.000.000 (1 + 0.08)3
= 10.000.000 (1.08)3
= 10.000.000 (1.26)
= Rp 12.600.000
5. Anuitas (Annuity)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama
yang terjadi dalam periode waktu tertentu (Harjito dan Martono, 2014: 27).
13. 12
Ada 2 macam anuitas, yaitu anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas
jatuh tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda
merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir
periode untuk setiap periode tertentu.
A. Anuitas Nilai Sekarang (Present Value of Annuity)
Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat
PVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk saat ini (sekarang)
dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka
waktu anuitas.
Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat dinyatakan:
Contoh :
Berapa nilai aliran kas sebesar Rp. 8.000 selama 3 tahun bila dinilai sekarang
dengan tingkat bunga majemuk 10% per tahun?
Jawab :
PVAn = R [1 – {1/(1 + i)n} / i]
PVA3 = Rp. 8.000 [1 – {1/(1 + 0,1)3} / 0,1]
= Rp. 8.000 (2,487)
= Rp. 19.896,00
14. 13
B. Anuitas Nilai Kemudian (Future Value of Annuity)
Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity
disingkat FVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang
(masa depan) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n
sebagai jangka waktu anuitas (Harjito dan Martono, 2014: 27-30). Dapat
dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan
periodik dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada
tingkat bunga i% untuk periode waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan
demikian rumus untuk mencari nilai masa datang suatu anuitas biasa adalah:
Contoh :
Apabila aliran kas Rp. 8.000,00 per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8%
sebagaimana contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh:
Jawab :
FVAn = R {[(1 + i)n – 1]/ i}
FVA3 = 8.000 {[(1 + 0,08)3 – 1]/ 0,08}
= 8.000 (3,246)
= Rp. 25.968
15. 14
6. Penentuan Tingkat Bunga
Terdapat tiga alternatif menurut Sartono (214: 61-64) kemungkinan aliran kas di
masa datang: terjadi hanya satu kali, anuitas, dan aliran kas yang terjadi berulang
kali dengan jumlah yang tidak sama besar. Contoh yang sederhana apabila aliran
kas terjadi hanya satu kali. Maka kita dapat menggunakan persamaan di bawah
ini untuk mencari tingkat bunga.
Internal rate of return dapat dicari dengan menggunakan tabel nilai sekarang
faktor bunga yang sesuai atau mendekati dengan hasil perhitungan.
Dengan demikian untuk mencari internal rate of return dapat diformulasikan
menjadi sebagai berikut:
7. Amortisasi Pinjaman
Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang
dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Didalamnya adalah kredit
mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman bisnis lainnya
selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang.
16. 15
Contoh :
Saudara meminjam Rp. 22.000.000,00 di bank dengan bunga 12% per tahun.
Pinjaman tersebut harus dilunasi dalam jangka waktu enam tahun dengan
pembayaran yang sama setiap tahun.
Jawab :
17. 16
BAB III
ANALISA LAPORAN & PERAMALAN KEUANGAN DAN MENILAI
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO
KEUANGAN DAN ALIRAN KAS PERUSAHAAN
Kegiatan bisnis sebaiknya dimulai dari mengadakan peramalan kondisi di
masa depan, terutama adalah situasi ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Untuk
mengadakan peramalan terlebih dahulu dikumpulkan data historis suatu kegiatan
bisnis kemudian diolah menjadi informasi relevan untuk mengambil keputusan
manajemen dalam membuat perencanaan keuangan. Peramalan bisnis ini
dituangkan dalam angka-angka keuangan menjadi peramalan keuangan suatu unit
organisasi bisnis. Metode yang lazim digunakan adalah :
1. Siklus Arus Kas
Siklus bisnis dimulai dari uang sebagai kapital untuk menjalankan kegiatan
bisnis, kemudian melahirkan uang (kapital) yang lebih besar lagi. Dengan
demikian, unit organisasi bisnis mendapatkan keuntungan atau laba.
Uang sebagai kapital pertama-tama dari setoran pemilik organisasi bisnis
sebagai kapital yang lazim disebut Equity (ekuitas) atau modal sendiri. Jika
kapital sendiri tidak mencukupi untuk melakukan kegiatan bisnis, organisasi
meminjam uang dari sumber-sumber pembiayaan (bank dan lembaga keuangan
non-bank). Kedua jenis sumber modal itu (modal sendiri dan utang jangka
panjang) disebut modal permanen atau capital invested.
2. Pola Pembiayaan
Pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal kerja dan harta tetap. Modal
kerja digolongkan menjadi dua, yaitu modal kerja permanen dan modal kerja
musiman. Modal kerja permanen harus dibiayai oleh utang jangka panjang dan
modal sendiri. Sedangkan modal kerja musiman bisa dibiayai oleh utang
dagang, utang bank jangka pendek, atau utang wesel bayar atau dikenal dengan
commercial papers.
18. 17
3. Perubahan Penjualan
Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka
pendek, karena untuk memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan
tambahan harta dan utang jangka pendek, khususnya utang dagang. Kebutuhan
dana untuk memenuhi tambahan penjualan itu dapat dipenuhi dari dalam dan
dari luar perusahaan, jika kenaikan kecil, kemungkinan tambahan dana dapat
dipenuhi dari dalam perusahaan, dan jika kenaikan penjualan besar, pada
umumnya tambahan dana duipenuhi dari luar perusahaan (dari tambahan
modal sendiri atau dari utang jangka panjang). Tambahan dana akibat kenaikan
penjualan.
4. Ramalan Laba Operasi
Setelah unit penjualan dan harga diramal dan biaya diklasifikasikan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel, kemudian dibuat peramalan laba, dalam
berbagai kondisi ekonomi, misalnya kondisi ekonomi buruk jumlah penjualan
600 unit, normal 900 unit, dan baik 1.200 unit.
Peramalan Keuangan
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang
akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur
untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan
datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu
diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang
meliputi hal-hal :
Ketidakpastian ekonomi
Ketidakpastian politik
Ketidakpastian sosial dan budaya
Ketidakpastian lingkungan alam
Ketidakpastian persaingan
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, Jenis-jenis
peramalan dimaksud antara lain:
1. Jika dilihat dari segi penyusunnya
a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar
perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan
19. 18
dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat
menentukan hasil ramalan.
b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan
informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau
metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk
beberapa metode.
2. Dilihat dari segi sifat ramalan
a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data
kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan
sebelumnya.
b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar
data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka).
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada
waktu kurang 1 tahun.
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada
waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun.
c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada
kurun waktu lebih dari 3 tahun.
Langkah-langkah Peramalan Keuangan
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dilakukan merupakan data masa lalu (lampau).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan
data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang
diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan
lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan
observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
20. 19
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan
demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk
melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan
Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor
horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan
kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan Data
Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk
beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode.
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan
untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka
pendek maupun perencanaan jangka panjang.
Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu:
1. Metode persentase penjualan (percent of sales method)
2. Metode regresi (regression method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah
jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan
permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos
dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada :
1. Peramalan eksternal
2. Peramalan internal
3. Kombinasi dari peramalan di atas
21. 20
Laporan Keuangan Performa
Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu
perusahaan pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang digunakan untuk
membuat laporan keuangan performa perusahaan dapat dilakukan dengan:
1. Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan
mencari semua pos dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai
dengan perubahan penjualan.
2. Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan
terjadi.
Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan dari
metode ini adalah:
1. Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat
untuk masa yang akan datang.
2. Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai
dengan yang diinginkan.
Analisa Rasio Keuangan
Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan
finansialnya dalam jangka pendek.
2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi
semua kewajiban finansial jangka panjang.
4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimilikinya.
22. 21
BAB IV
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan adalah suatu ilmu yang menempatkan kajian tentang
keuangan dengan menempatkan berbagai atribut keuangan secara terkonsep dan
sistematis baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber
penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan,
mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :
1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas
perusahaan.
2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk
laporan keuangan proforma.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma,
merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba
suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma
dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu :
a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya
b) ramalan penjualan tahun yang akan datang.
Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah:
1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk
menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai
rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan.
3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi
dan penggunaan dana di dalam perusahaan.
23. 22
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan
ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat
penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada para
manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang saham,
yaitu memaksimalkan harga saham.
Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan pada prinsipnya dapat memperhatikan suatu kegiatan dan
selalu mengawasi aktivitas keuangan sehari-hari, maka pengendalian menurut
Sondang. S.Giagian (1999: 16) draft manajemen yang didefinisikan bahwa,
pengendalian keuangan adalah proses atau usaha yang sistimatis dalam penetapan
standar keuangan dalam pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, sistem informasi
umpan balik, membandingkan pelaksanaan nyata dengan perencanaan
menentukan dan mengatur terhadap alokasi keuangan serta melakukan koreksi
perbaikan sesuai dengan rencana keuangan yang telah ditetapkan, sehingga tujuan
tercapai secara efektif dan efisien.
Kagiatan pengendalian mencukupi perencanaan, pengawasan, monitoring, evaluasi
dan koreksi.
Perencanaan dan pengendalian keuangan merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan dalam pelaksanaan kegiatan. Pada pelaksanaan yang memerlukan usaha
yang sungguh-sungguh dan sangat tergantung pada sistem pengendalian yang
efektif dan sistem informasi yang digunakan.
Berlangsung pada tahap-tahap implementasi yaitu menyangkut umpan balik dan
proses penyesuaian yang diperlukan:
1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana.
2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap berbagai
perusahaan dalam lingkungan operasi.
24. 23
Agar dapat melaksanakan pengendalian keungan yang efektif, maka seorang
pimpinan atau pelaksanan tugas memerlukan informasi, sebagai berikut :
a. Biaya yang digunakan apakah sesuai dengan hasil dari bagian pekerjaan yang
telah dilaksanakan. Jika terjadi perbedaan (lebih besar atau lebih kecil dari
rencana biaya) di mana dimana hal terjadi dan siapa yang bertanggung jawab
dan apa yang dikerjakan.
b. Merupakan biaya yang akan datang sesuai dengan rencana atau melebihi
rencana. Tanggung jawab pengendalian tidak hanya pada manajer saja tetapi
merupakan tanggungjawab semua orang yang terlihat pada aktivitas tersebut
agar dapat mengerjakan bagiannya dengan baik dan tepat waktu.
c. Menurut Suprityono, dalam pengertian yang sama, namun diungkapkan
dengan sederhana.
Pengendalian adalah proses untuk memberikan kembali menilai dan selalu
memonitor laporan-laporan aapakah pelak sanaan tidak menyimpang dari
tujuan yang sudah yang sudah ditentukan.
Anggaran
Anggaran adalah komponen kunci dari perencanaan, yaitu rencana keuangan untuk
masa depan yang mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk
mencapainya.
Anggaran Induk (Master Budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi
organisasi secara keseluruhan, biasanya untuk periode satu tahun sesuai dengan
tahun fiskal perusahaan.
Manfaat anggaran antara lain:
a. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan
b. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki
pengambilan keputusan.
c. Menyediakan standar evaluasi kinerja
d. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
25. 24
Dua Komponen Utama Budget:
1. Anggaran Operasional ( Operational Budget)
2. Anggaran Keuangan (Financial Budget)
Anggaran Operasional (operational budget)
a. Operational Budget mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan
pendapatan bagi suatu perusahaan seperti penjualan, produksi dan
persediaan barang jadi.
b. Hasil akhir anggaran operasional adalah proforma atau perkiraan laporan
laba rugi.
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai
dengan laporan pendukung yaitu:
1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran pembelian bahan baku langsung
4. Anggaran tenaga kerja langsung
5. Anggaran overhead
6. Anggaran beban penjualan & administrasi
7. Anggaran persediaan akhir barang jadi
8. Anggaran harga pokok penjualan
26. 25
BAB V
KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN
SAKURITAS
Modal Kerja
Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran
upah guru, membayar hutang, dll.
A. Masa Perputaran Modal Kerja
Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada elemen-
elemen modal kerja hingga menjadi kas kerja lagi adalah kurang dari satu
tahun atau berjangka pendek.
Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efisiensi penggunaan
modal kerja.
Semakin cepat masa perputaran modal kerja, semakin efisien penggunaan
modal kerja dan tentunya investasi pada modal kerja semakin kecil.
B. Konsep Modal Kerja
1. Modal kerja kuantitatif
2. Modal kerja kualitatif
3. Modal kerja fungsional
Modal Kerja Kuantitatif
Menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva
yang masa perputarannya kurang dari satu tahun.
Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan elemen aktiva lancar.
Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai modal
kerja tampa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya,
maka modal kerja ini sering di sebut modal kerja bruto atau Gross Working
Capital.
27. 26
Modal Kerja Kualitatif
Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar
sehingga dana yang digunakan benar-benar khusus digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa khawatir terganggu oleh
pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh tempo.
Karena menurut konsep ini hutang lancar telah dikeluarkan dari
perhitungan, sehingga modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar
dengan hutang lancarnya.
Modal Kerja Fungsional
Konsep ini lebih menitikberatkan pada fungsi dana dalam menghasilkan
penghasilan langsung atau current income.
Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan
oleh perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu.
Tiga syarat untuk menjadi modal kerja :
1. current income
2. Sesuai tujuan perusahaan
3. Satu periode akuntansi.
Sehingga, yang masuk sebagai modal kerja adalah kas, piutang dagang
sebesar harga pokokya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan periode
tersebut. Sedangkan efek atau surat berharga dan margin laba dari piutang
merupakan modal kerja potensial yang akan menjadi modal kerja bila piutang
sudah dibayar dan efek sudah dijual .
C. Jenis Modal Kerja
1. Modal Kerja Permanen
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selau harus ada dalam
perusahaan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk
28. 27
memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja permanen dibagi menjadi dua
macam, yaitu:
a. Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi
dengan tingkat produksi normal. Produksi normal merupakan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang sebesar kapasitas
normal perusahaan.
2. Modal Kerja Variabel(Variable Working Capital)
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang
mempengaruhi perusahaan. Modal kerja variabel terdiri dari:
a. Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan biskuit
harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
b. Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)
Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
fluktuasi konjungtur.
c. Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
Pengelolaan Kas dan Sekuritas
1. Pengertian Kas
Kas adalah Uang Tunai dan jumlah rekening Giro di Bank, dimana setiap
perusahaan memiliki jumlah kas yang berbeda-beda tergantung pada
kondisi perusahaan bersangkutan.
29. 28
2. Pengelolaan Kas
Kas merupakan aktiva yang “tidak menghasilkan laba” (non earning asset).
Karena kas tidak memberikan penghasilan atau bunga. Kas dibutuhkan
antara lain untuk membayar gaji, membeli bahan baku, membeli aktiva
tetap, membayar pajak, melunasi hutang, membayar dividen, dan lain-lain.
Sasaran dari pengelolaan kas adalah meminimumkan jumlah kas yang harus ditahan
perusahaan dan digunakan untuk memperlancar aktivitas bisnis yang normal namun
pada saat yang sama perusahaan harus memiliki kas yang cukup/memadai, dengan
tujuan agar biaya pengelolaan kas menjadi minimum.
Alasan /Dasar Pemikiran utama untuk menyimpan /menahan kas adalah :
1. Transaksi
Adalah saldo kas yang berkaitan dengan pembayaran dan penagihan, inilah
saldo kas yang diperlukan untuk operasi sehari-hari.
2. Kompensasi atas pinjaman dan pelayanan bank
Adalah saldo rekening giro yang harus ada pada bank komersial guna
mengkompensasi jasa-jasa yang diberikan bank tersebut bagi nasabahnya.
3. Saldo untuk berjaga-jaga
Adalah saldo kas yang dicadangkan untuk berjaga-jaga terhadap pola arus
masuk-keluar kas yang fluktuatif.yang bersifat acak dan tak terduga. Misalnya
karena keadaan darurat seperti pemogokan, kebakaran atau kampanye,
penurunan musiman dan siklis.
4. Saldo untuk spekulasi
Saldo kas yang dimaksud adalah agar perusahaan dapat memanfaatkan
kesempatan untuk membeli secara murah apabila kesempatan itu ada,
memanfaatkan potongan dagang (trade discount), memanfaatkan tawaran
istimewa dari pemasok atau kesempatan mengambil alih perusahaan.
3. Teknik-teknik manajemen Kas
o Sinkronisasi Arus Kas
o Mempercepat proses kliring cek
o Memanfaatkan masa mengambang
o Mempercepat penerimaan
30. 29
4. Penentuan saldo kas sasaran
Tindakan mencairkan sekuritas menjadi kas dapat menimbulkan biaya-
biaya yaitu : biaya pemesanan, biaya telepon saat penukaran, upah pialang
untuk transaksi dll.
Ada berbagai model yang dapat digunakan untuk menentukan saldo kas
yang dikehendaki, berikut akan dibahas 2 model yaitu :
1. Model Baumol dikembangkan William Baumol dari konsep manajemen
persediaan, yaitu konsep EOQ (Economic Order Quantity) atau ukuran
pemesanan kas yang ekonomis.
Asumsi penggunaan model Baumol :
1. Kebutuhan kas perusahaan adalah stabil dan dapat diperkirakan,
pembayaran kas selama periode perencanaan adalah : (a) jumlahnya
reguler (b) kontinyu (c) pasti
2. Tak ada penerimaan kas yang diharapkan akan diterima selama periode
analisis
3. Tingkat bunga yang dihasilkan dari investasi, tetap /konstan selama
periode analisis
4. Transfer antara kas dan portofolio sekuritas dapat terjadi tiap saat pada
biaya yang tetap tak menghiraukan jumlah yang ditransfer.
2. Model Miller Orr
Merton Miller dan Daniel Orr mengembangkan suatu model penentuan saldo
kas sasaran yang memperhitungkan unsur ketidakpastian dari arus kas masuk
dan keluar. Mereka mengasumsikan bahwa distribusi arus kas harian
mendekati normal. Setiap arus kas bersih bisa sama dengan atau lebih atau
kurang dari expected value pada distribusi normal. Jadi arus kas harian
mengikuti pola acak (random walk).
Asumsi Pengunaan Model Miller Orr :
1. Aliran kas harian random dan sulit diramalkan
2. Transfer dari dan ke sekuritas cepat
3. Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan
4. Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap
5. Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah.
31. 30
BAB VI
PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN
PERSEDIAAN
Pengelolaan Kredit (Piutang Usaha)
Piutang usaha adalah jumlah uang yang masih belum dibayar ke perusahaan oleh
parapelanggan yang telah membeli barang atau jasa secara kredit. Sebagai asset
lancar, akun putangusaha juga disebut piutang.
Jenis-jenis piutang usaha :
Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan
kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang
dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan.
Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang
atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis,
disertai dengan janji tertulis.
Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang
bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai
beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan
persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis.
Kebijakan Kredit dan Penagihan Berbagai variable kebijakan yang dibahas
melilputi kualitas akun piutang yang diterima,lamanya periode kredit, diskon tunai
(jika ada) untuk pembayaran awal, serta program penagihanperusahaan. Bersama-
sama, ke semua elemen ini sangat menentukan periode rata-rata penagihandan
proporsi penjualan kredit yang menjadi kerugian akibat piutang tidak tertagih.
Setiap elemenakan dianalissi, dengan menganggap kostan variable lainnya dan juga
variable eksternal lainnyayang dapat mempengaruhhi periode rata-rata penagihan,
seta rasio piutang tidak tertagih atas penjualan kredit.
32. 31
A. Standar Kredit
Kredit adalah salah satu dari banyak factor yang memepengaruhi
permintaan atas produkperusahaan. Akibatnya tingkat kredit yang
dapat mendorong permintaan, bergantung padaberbagai factor lainnya
yang diterapkan. Secara teoritis, perusahaan harus mengurangi
standarkualitasnya untuk berbagi kredit yang diterimanya selama
profitabilitas penjualan yang dihasilkan melebihi biaya tambahan
piutang.Terakhir, terdapat biaya peluang untuk mengikat dana ke
tambahan piutang sebagai ganti investasi lainnya. Piutang tambahan
merupakan hasil dari peningkatan penjualan dan perioderata-rata penagihan
yang lebih lama.
B. Persyaratan Kredit
Periode kredit yaitu total lamanya waktu kredit diberikan kepada seorang
pelanggan untuk membayar sebuah tagihan. Persyaratan kredit
menspesifikasikan lamanya waktu kredit diperpanjang bagi pelanggan
dan diskon, jika ada yang diberikan untuk pembayaran dini. Periode
kredit adalah cara lain yang dapat memungkinkan perusahaan
meningkatkan permintaan atas produk.
Periode Diskon Tunai dan Diskon Tunai
Periode diskon tunai (cash discount period) merupakan periode waktu
dimana diskon tunai diberikan untuk pembayaran dini. Walaupun secara
teknis merupakan variable kebijakan kredit, seperti periode kredit,
periode waktunya biasanya standar Diskon tunai merupakan persentase
(%) pengurangan dalam penjualan atau harga penjualan yang diizinkan
untuk pembayaran dini faktur.
Perjanjian Secara Musiman
Perjanjian secara musiman yaitu syarat kredit yang mendorong pembeli
prodak musiman menyetujui pembelian awal sebelum periode puncak
penjualan dan untuk menunda pembayaran hingga setelah periode
puncak pembayaran Perjanjian ini dapat disesuaikan dengan arus
33. 32
kas para pelanggan, dan dapat menstimulasi permintaan dari para
pelanggan yang tidak dapat membayar hingga setelah musim
terkait. Perjanjian secara musiman ini juga dapat digunakan untuk
menghindari biaya penggudangan persediaan.
Risiko Gagal Bayar
Dalam pembahasan sebelumnya selalu diasumsikan tidak ada kerugian
akibat piutang tidak tertagih. Focus pada bagian ini bukan hanya
berkaitan dengan lambatnya penagihan tetapi juga berkaitan dengan
jumlah piutang yang lalai diselesaikan. Berbagai kebijakan standar kredit
yang berbeda akan melibatkan berbagai factor ini. Kebijakan standar
kredit optimum, seperti yang akan dibahas kemudian, tidak selalu
merupakan hal yang dapat meminimalkan kerugian akibat piutang tidak
tertagih.
Kebijakan Dan Prosedur Penagihan
Perusahaan menentukan kebijakan penagihan keseluruhannya dengan
menggabungkan berbagai prosedur penagihan yang diterapkannya.
Prosedur-prosedur ini meliputi berbagai hal seperti surat, faksimile,
panggilan telepon, kunjungan pribadi, dan tindakan hokum. Salah satu
variabel kebijakan utama adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk
prosedur penagihan. Dengan kata lain, semakin besar jumlah relative
yang dikeluarkan, semakin rendah proporsi kerugian akibat piutang tidak
tertagih, dan semakin pendek periode rata-rata penagihan, jika semua hal
lainnya tetap sama. Akan tetapi hubungan tersebut tidaklah linear.
Kebijakan kredit dan penagihan perusahaan melibatkan beberapa
keputusan:
1. Kualitas kredit yang diterima
2. Lamanya periode kredit
3. Jumlah diskon tunai yang diberikan
4. Syarat khusus lainnya, seperti perjanjian secara musiman
5. Tingkat pengeluaran dan penagihan.
34. 33
Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan
dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada
piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [ (harga –
biaya variable) / harga ] × 100%
Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk
menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima
kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber:
1. Laporan keuangan, Laporan tersebut bisa dipakai untuk
mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan
menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang
dihasilkan.
2. Bank, Bank biasanya menyimpan informasi mengenai
pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan, Banyak asosiasi perdagangan yang
mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan
yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya, Perusahaan bisa memperoleh informasi
melalui laporan credit rating.
Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu
(seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima
kartu kredit.
Menganalisis Pemohon Kredit, Prosedur evaluasi kredit melibatkan tiga tahap,
yaitu :
1. Mendapat informasi mengenai pemohon
2. Menganalisis informasi ini untuk menentukan layak tidaknya pemohon
35. 34
3. Membuat keputusan kredit.
C. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan
dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan
tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan
dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan
yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius
dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara
hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat
menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara
kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan
yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis
membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial.
Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan
rencana taktis dituangkan.
D. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan
dengan:
Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan
pemasaran.
Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari
pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva
yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum
atas investasi modal. fungsi pokok yang mendasari manajemen
persediaan diantaranya:
36. 35
a. Spesialisasi Wilayah
Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisas i
wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor
seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi
yang ekonomis untuk pembuatan (manufacturing).
b. Fungsi pemisahan wilayah
Berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik
barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi
dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat
menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari
gabungan produk-produk itu.
c. Decoupling
Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi
maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling).
Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan (work in
proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan
penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya
pekerjaan.
d. Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan
Memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan
(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk
menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan.
e. Persediaan Pengaman
Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer
stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam
permintaan maupun dalam pengisian kembali (replenishment).
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita
membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih
besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang
dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain :
37. 36
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai
flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang
terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan
permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan
tersebut , antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam
menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik
dalam menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan
administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari
pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi
persediaannya.
Manfaat persediaan bagi perusahaan :
Menghindari kehilangan penjualan
Memperoleh diskon kuantiti (Quanity discount)
Mengurangi biaya persediaan
Mencapai biaya produksi yang efisien
38. 37
Tehnik –Tehnik untuk Mengelola Persediaan :
1. Sistem ABC
2. Economic Order Quantity (EOQ)
3. Re Order Point (ROP)
4. Material Requirement Planning (MRP)
5. Just In Time (JIT)
39. 38
BAB VII
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial
management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan)
dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih
harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi
kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam
jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat
jatuh tempo.
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang
harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun.
Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts
payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper :
Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah
diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang
pajak.Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara
mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan
utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau
spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji
ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan
pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan
yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual
dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin
besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk
memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung
pada hutang dagang.
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran
utang secara di sengaja. Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
40. 39
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen
yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
c. Short Term Bank Loans / hutang bank. Sifat/ciri kredit bank adalah Jatuh
tempo
d. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari
pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta
ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam.
e. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
f. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di
berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu.
g. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada
perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan
plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di
bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini
dibayar pada saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar
dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai
nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke
jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar
secara cicilan.
41. 40
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank
yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri
akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya
menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya
dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika
nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan
keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan
hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank
untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif
bagi perusahaan di bidang tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya
modal bank yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai
penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang
bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
42. 41
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar
untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of
accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang
dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak
dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without
recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya
menjadi tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh
dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian
dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
43. 42
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam
bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah
blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan
(spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal
perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account
payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals
merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka
pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang
diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka
sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana
spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran
upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan
membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena
pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
44. 43
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah
maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain
:
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-
90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual
langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa
mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non
bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang
ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini,
peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi
plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.
4. Menjaminkan Piutang.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan).
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa
mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
45. 44
G. Sumber-Sumber Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha
biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka
pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self-
liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk
membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara
musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat
(likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh
dengan
sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
b. Discount basis
c. Add-on basis
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan
reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah
spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah
spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit
belum jatuh tempo.
46. 45
Resiko penarikan,apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada
persyaratan penarikan obligasi,perusahaan dapat menarik obligasi
sebelum jatuh tempo dengan membayar sejumlah premi
Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah
likuiditas dan tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami
kebangkrutan,maka pemegang obligasi akan menderita kerugian.