1. FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
TUGAS UTS
Disusun oleh :
Nama : Devi Ernawati
Nim : 11011700384
BAB I
TINJAUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Perkembangan manajemen keuangan sangat dipengaruhi oleh berbagai factor
antara lain kebijakan moneter, kebijakan pajak, kondisi ekonomi, kondisi social, dan
kondisi politik. Kebijakan moneter berhubungan dengan tingkat suku bunga dan
inflasi. Khususnya inflasi mempunyai dampak langsung terhadap manajemen
keuangan antara lain masalah :
1. Masalah akuntasi
2. Kesulitan perencanan
3. Permintaan terhadap modal
4. Suku bunga
5. Harga obligasi menurun
Kondisi ekonomi juga mempunyai dampak lansung terhadap manajemen keuangan
antar alin masalah :
1. Persaingan internasional
2. Keuangan internasional
3. Kurs pertukaran yang berfluktuasi
4. Marger, pengambilalihan, dan restrukturisasi
5. Inovasi keuangan dan rekayasa keuangan
A. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah pengaturan kegiatan keuangan yang mencakup
keputusan investasi, pembiayaan, dan deviden suatu perusahaan.
2. B. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha
dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan
adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat (4)
aspek yaitu:
1. Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan
harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas
perencanaan umum perusahaan.
2. Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai
keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan
dengannya.
3.Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4.Empat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer
keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana
dana dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
C. Keputusan dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah
dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer
keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision), Menyangkut masalah
pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok kesempatan yang ada,
memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision), Menyangkut masalah
pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan
investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) atau dividen policy,
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas
pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali
saham-saham.
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan
rutin dan khusus.
D. Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan
3. Di dalam perusahaan yang besar bidang keuangan dipimpin oleh seorang manajer
keuangan (chief financial manager).
Beberapa bagian/divisi yang dipunyai oleh seorang kepada divisi meliputi:
1. Divisi anggaran, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan memperbaiki
bugdet operasi (operating bugdet)
2. Divisi penganggaran modal (capital budgeting) yang bertanggung jawab untuk
mempersiapkan analisis pengeluaran modal
3. Divisi perencanaan keuangan, yang bertanggung jawab untuk mengambil
alternatif pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang
4. Divisi perencanaan keuangan jangka pendek, yang bertanggung jawab
terhadap pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek, serta investasi jangka
pendek pada surat berharga (marketable securities)
5. Divisi kredit, bertanggung jawab untuk menentukan kredit yang akan diberikan
kepada langganan, disamping itu divisi ini juga bertanggung jawab dalam
negoisasi dengan kreditor (lembaga keuangan Bank dan bukan Bank)
6. Divisi hubungaan masyarakat (human relation), bertanggung jawab terhadap
pembentukan image/komunikasi antara perusahaan, pemegang saham, para
investor dan masyarakat keuangan secara umum.
E. Tujuan Manajemen Keuangan Pada Perusahaan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan (The Main Objective of Financial
Management) adalah memaksimumkan nilai perusahaan atau memaksimumkan
kemakmuran pemegang saham, bukan memaksimumkan profit. Arti memaksimumkan
profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan risiko, dan
berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:
1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di
masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam
pengertian akuntansi.
Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak
mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial
adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan
yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. Artinya jika
manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan
manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja,
keamanan produk juga harus diperhitungkan. Dimana perusahaan yang berhasil
selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga
menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan
pekerjaan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar
perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk
dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di
semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada
kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4. 4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam
kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan.
Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan
peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan
mematuhi peraturan tersebut.
Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan
pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba,
karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu
terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus
pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang
mungkin beragam.
Nilai ialah sesuatu yang dijunjung tinggi dan dihormati. Dalam perusahaan hal itu
diwujudkan dalam perhitungan laba oprasional bersih atau net operating profit after
tax yang lazim disebut NOPAT. Perusahaan dapat dikatakan memiliki nilai maksimum
jika NOPAT lebih besar dari pada biaya modal yang digunakan untuk memperoleh laba
tersebut. Misalnya perusahaan memiliki modal Rp 1000, biaya modal yang
diperhitungkan 10% per tahun, Laba oprasi Rp150. pajak 20%. Nilai Perusahaan
sebesar :
Biaya Modal=[Laba Operasi(1–Pajak )–( Biaya ModalxModal)]
=[Rp 150 ( 1 – 0,20) – (0,10 X Rp 1000)]
=Rp 1200
= 0,10
Berdasarakan perlindungan diatas, perusahaan memiliki tambahan nilai modalnya (
atau nilai invetasinya) Rp 1000, sedangkan nilai perusahaan berdasarkan kapitalisasi
laba oprasi bersih Rp 1200. Manajemen harus berusaha agar nilai perusahaan
semaksimum mungkin, artinya ia harus mampu memperoleh laba operasi sebesar-
besarnya dengan modal yang digunakan sekecil mungkin.
F. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor
keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial
markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan (financial
instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities.
Sekurities adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat
tersebut menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin,
pabrik, bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dll.)
2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediari
(financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit
defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral,
5. Bank pencipta uang giral/bank umum. Lembaga keuangan dan di luar sistem
moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR), lembaga pembiayaan,
perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dll.
3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga
di pasar uang dan pasar modal lainnya.
G. Aktivitas Manajemen keuangan
1. 1. Konsep Modal
Dalam ilmu ekonomi, istilah “capital” (modal)
Modal adalah hutang/kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pemilik
dan Hutang adalah kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain sehingga Harta =
utang + modal dan Hak = kewajiban
2. Aktivitas Keuangan
1. AKTIVITAS PEMBIAYAAN ( Financing Activity )
Aktivitas pembiayaan ialah kegiatan pemilik dan manajemen perusahaan untuk
mencari sumber modal ( sumber eksternal dan internal ) untuk membiayai kegiatan
bisnis.
– Sumber eksternal
Modal Pemilik atau modal sendiri (Owner Capital atau Owner Equity). Atau modal
saham (Capital Stock ) yang terdiri dari : Saham Istimewa (Preferred Stock) dan
Saham Biasa (Common Stock).
Utang (Debt), Utang Jangka Pendek (Short-term Debt) dan Utang Jangka Panjang
(Long-term Debt).
Lain-lain, misalnya hibah.
– Sumber Internal :
Laba Ditahan (Retained Earning)
Penyusutan, amortisasi, dan Deplesi ( Depreciation, Amortization, dan Deplention)
Lain-lain, misalnya penjualan harta tetap yang tidak produktif.
2. Aktiva Investasi (Investment activity)
aktivitas investasi adalah kegiatan penggunaan dana berdasarkan pemikiran hasil yang
sebesar-besarnya dan resiko yang sekecil-kecilnya. Aktivitas itu meliputi :
Modal Kerja (working Capital) atau harta lancar (Current Assets)
Harta Keuangan (Finanncial assets) yang terdiri : investasi pada saham (stock) dan
Obligasi (Bond)
Harta Tetap (real Assets) yang terdiri dari : Tanah,gedung, Peralatan.
Harta Tidak Berwujud (intangible assets) terdiri dari : Hak Paten, Hak Pengelolaan
Hutan, Hak Pengelolaan Tambang, Goodwill.
3. Aktivitas Bisnis (Business Activity)
Aktivitas bisnis adalah kegiatan untuk mencari laba melalui efektivitas penjualan
barang atau jasa efisiensi biaya yang akan mengahsilkan laba. Aktivitas itu dapat dilihat
dari laporan Laba-Rugi, yang terdiri dari unsur :
Pendapatan (sales atau Revenue)
Beban ( Expenses)
Laba-Rugi ( Profit-Loss)
6. H. FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS
FAKTOR LABA BELUM MENCERMINKAN KONDISI KEUANGAN
PERUSAHAAN
Dalam menilai hasil pencapaian/prestasi perusahaan yang terlihat pada laporan
keuangan perusahaan, pimpinan perusahaan biasanya berorientasi pada laba
perusahaan saja. Padahal dari laporan keuangan dapat tercermin berbagai
aspek/masalah potensial yang mungkin segera harus ditanggulangi.
Perusahaan dengan laba kecil, namun kondisi keuangan memadai, relatif akan lebih
baik dibanding perusahaan dengan laba besar, namun kondisi keuangan buruk.
Analisis Laporan Keuangan Cermin Keberhasilan Perusahaan danPedoman
Perencanaan Perusahaan
Analisis Laporan Keuangan merupakan alat informasi untuk membantu para
manajemen dalam mengambil keputusan. Bagi manajemen, perlu dalam rangka
mengetahui efisiensi pendayagunaan sumber daya. Bagi bankir, ini sangat penting
dalam rangka pemberian kredit baik kredit jangka pendek yang melihat likuiditas
perusahaan atau kredit jangka panjang yang menganalisis arus kas. Juga pemilik
mencoba melihat profitabilitas dari usahanya dan juga penting mengetahui tingkat
pengembalian atas investasi yang dilakukan
Demikian juga calon investor akan mencoba menganalisis “trend” dari penjualan, juga
kontinuitas dunia usaha serta profitabilitas terhadap komoditi yang akan
diinvestasikan.
7. BAB II
NILAI WAKTU DARI UANG DAN PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
Nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang
sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau
suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena
perbedaaan waktu.
Saham adalah bentuk kepemilikan suatu perusahaan, biasanya dalam bentuk
dokumen. Pemilik saham berhak untuk mendapat sebagian dari keuntungan
perusahaan (disebut “deviden”).
Obligasi adalah surat hutang, dapat dikeluarkan oleh perusahaan maupun
pemerintah, sebagai bentuk peminjaman uang dan sebagai janji untuk membayar
kembali sejumlah harga pokok hutang beserta bunganya (disebut “kupon”).
1.Pengertian
Dunia bisnis adalah aktivitas uang sebagai. Kapital akhir periode (K2) harus lebih besar
dari pada kapital awal periode (K1), itu artinya bisnis memperoleh laba, atau dapat
dikatakan bahwa K1 adalah nilai uang sekarang (present value) & K2 adalah nilai uang
di masa mendatang (future value).
Jembatan yg menghubungkan K1 & K2 adalah tingkat bunga. Dengan demikian, time
value of money berhubungan erat dengan perhitungan bunga, hasil investasi di masa
mendatang, & nilai tunai hasil investasi. Ia menjadi alat penting dalam berbagai
keputusan keuangan terutama dalam menilai :
* Arus kas, pertumbuhan, & nilai perusahaan
* Nilai akan datang (future value)
* Periode ganda
2. Nilai Uang Masa Mendatang (Future Value)
Future Value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan
tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
FV = PV (1 + i)n
FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
i = Suku Bunga (interest rate)
n = Waktu (tahun/period)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun,
jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
8. FV = PV ( 1 + r )^n
FV = PV ( 1 + r / 360)^360n
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp.
2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun.
Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12)^2 = Rp. 2.508.800
2. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/12)^12(2) = Rp. 2.539.470
3. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/360)^360(2) = Rp. 2.542.397
Nilai uang di masa mendatang (future value) ditentukan oleh tingkat suku bunga
tertentu yang berlaku di pasar keuangan. Misalnya suku bunga di pasar keuangan
adalah 10% per tahun. Nilai uang masa mendatang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus FVIFr,n = (1 + r )^n
Makin tinggi tingkat bunga, makin tinggi nilai uang dimasa mendatang. Oleh sebab itu,
kaum pemilik uang (kaum Kapitalis) pola pikir dan perilakunya bertumpu pada tingkat
suku bunga. Jika tingkat bunga tinggi, ia akan membungakan uangnya atau
mendepositokan uangnya, dan jika suku bunga rendah, ia akan meminjam uang untuk
aktivitas bisnis.
3. Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan
datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan
rumus berikut ini :
1
PVIFr,n = ———– = FV {(1 / 1 + r)}^n
(1 + r)^n
FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
R = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-
rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya
dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
1. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)^-2 = Rp. 7.971.939`
2. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)^-12(2) = Rp. 7.875.661
9. Nilai sekarang ialah nilai saat ini pada proyeksi uang kas masuk bersih (net cash flow)
di masa mendatang. Uang kas masuk bersih di masa mendatang adalah proyeksi hasil
investasi. Rumusnya yaitu :
Laba bersih ( Earning After Tax) + (Penyusutan Aktiva Tetap) + [Bunga X (1-Tax)]
atau disingkat EAT + Depreciation + Interest(1-T)
Laba Oprasi (Earning before Interest & Tax Atau EBIT) X (1-Tax) + Penyusutan aktiva Tetap, atau
disingkat EBIT (1-T) + Depreciation.
Laba sebelum penyusutan,Bunga, dan pajak (atau Earning before depreciation, Interest, and Tax
atau EBIT atau EBITDA) X (1-Tax) + ( Tax X Depreciation) atau disingkat EBIT atau EBITDA (1-T) +
T(Dep.)1
Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling tidak sama dengan tingkat
hasil investasi di pasar (atau Rm) yang jharus lebih besar dari pada tingkat bunga deposito (tingkat hasil
tanpa resiko (atau Rf). Misalnya tingkat hasil pasar 20 %, itu lazim disebut “ Tingkat Diskonto” artinya
alat untuk mengitung nilai tunai dari suatu hasil investasi di masa mendatang.
Misal, investasi pada awal tahun Rp 1000, pada akhir tahun nilainya harus sebesar Rp 1200 pada tingkat
diskonto 20%. Inilah yang disebut nilai masa mendatang (future Value). Sebaliknya, jika di masa
mendatang akan menerima Rp 1200 pada tingkat diskonto 20% maka nilai sekarangnya adalah sebesar
Rp 1000.
Makin tinggi tingkat suku bunga, makin kecil nilai uang sekarang pada rencana penerimaan uang di masa
depan.
4. ANUITAS (Future Value of an Annuity)
Anuiti adalah rentetan pembayaran atau penerimaan uang yang biasanya sama besar yang dibayarkan
pada interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa,
pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. dimana
Pembayaran atau penerimaan dapat terjadi pada awal tahun atau pada akhir tahun.
4.1 Nilai yang Akan Datang dari Suatu Anuitas
Nilai yang Akan Datang dari Anuitas Biasa (Pembayaran atau penerimaan dilakukan pada akhir tahun)
dengan bunga 10%
Awal tahun = 0
Akhir tahun 1, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^2 = 1.000(1+ 0,10)^n-1 , nilai RP. 1.210
Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^1 = 1.000(1+ 0,10)^n-2 , nilai Rp. 1.100
Akhir tahun 3, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^0 = 1.000(1+ 0,10)^n-3 , nilai Rp. 1.000
Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 adalah = Rp. 3.310
4.2 Nilai yang Akan Datang dari Jatuh Tempo Anuitas
Pembayaran atau penerimaan dilakukan pada awal tahun (Annuity Due)
Nilai yang akan datang anuitas jatuh tempo, @ 10%
Awal tahun , terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+ r)^3 = 1.000(1+ 0,10)^n , nilai Rp. 1.331
Akhir tahun 1, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+r)^2 = 1.000(1+0,10)^n-1 , nilai Rp. 1.210
Akhir tahun 2, terima/bayar 1.000, rumus anuitas a(1+r)^1 = 1.000(1+0,10)^n-2 , nilai Rp. 1.100
Akhir tahun 3, Nilai yang Akan Datang Anuitas @ 10% atas Rp 1.000 = Rp. 3.641
4.3 Nilai Sekarang dari Suatu Anuitas
Nilai Sekarang Anuitas Biasa @ 10%
Nilai sekarang anuitas biasa, @ 10%
Awal tahun 0
Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]^1 909,09
Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]^2 826,45
Akhir tahun 3 1.000 a[1/(1+r)]^3 751,31
Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.486,85
10. 4.4 Nilai sekarang anuitas jatuh tempo, @ 10%
Awal tahun 1.000 a 1.000,00
Akhir tahun 1 1.000 a[1/(1+r)]^1 909,09
Akhir tahun 2 1.000 a[1/(1+r)]^2 826,45
Akhir tahun 3
Nilai Sekarang Anuitas @ 10% 2.735,54
Perbandingan Saham Dan Obligasi
Saham Obligasi
Deskripsi singkat
Surat kepemilikan
perusahaan
Surat hutang
Badan yangdapat
mengeluarkan
Perusahaanterbuka
(Tbk.)
Perusahaandan
pemerintah
Pembagian
keuntungan
deviden,diambildari
keuntunganbersih
perusahaan
harga pokokdan bunga
Jangkawaktu
Tidakterbatas,selama
perusahaanitumasih
ada
Terbatas,jangkawaktu
pembayarantelah
ditentukan
Kewajibanbadan
untukmembayar
Hanya jikaperusahaan
untung
Sangat wajibuntukdibayar
Resikoinvestasi
CukupBesar,karena
bisasaja perusahaan
mengalami kerugian
atau bahkan bangkrut.
Kecil,karenaberapapun
keuntunganataukerugian,
perusahaantetapwajib
membayarsejumlahbunga
yang telahdi tentukan.
Keuntungan
investasi
Highrisk,highreward.
Jikauntung,dapat
menghasilkanuang
dalamjumlahbesar,
lebihbesardaripada
obligasi.
Low risk, low reward.
Pemegangobligasi
mendapatkankeuntungan
secara pasti setiap
tahunnya.
Apa yangterjadi
jikaperusahaan
bangkrut
(likuidasi) ?
Kepemilikansaham
menjadi tidak
berharga.Perusahaan
hanyaakan membayar
labaterakhir,itupun
kalauada.
Pemegangobligasidi
dahulukanataudi
prioritaskanuntukdibayar.
Bahkan,untukmembayar
pemegangobligasibisa
menggunakanasset
11. Saham Obligasi
perusahaan.
Contoh
Saham PT Sampoerna
Tbk.
Saham BankCentral
Asia(BCA)
Surat Utang Negara(SUN)
Obligasi Ritel Indonesia
(ORI)
BAB III
ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN & MENILAI
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA
RASIO KEUANGAN DAN ALIRAN KAS PERUSAHAAN
a) Arti Pentingnnya Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan merupakan
hasil akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi yang dilakukan perisahaan .
Laporan keuangan dibuat untuk mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan terhadap
pemilik dan memberi informasi mengenai posisi keuangan yang telah dicapai perusahaan.
b) Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan yang dilakukan untuk menambah informasi yang ada dalam
suatu llaporan keuangan. Secara lengkap keguanaan analisa laporan ini dapat dikemukaan
sebagai berikut :
Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari
laporan keuangan buiasa
Dapat menggali informasi yang tidak tanpak secara kasat mata dari suatu laporan
keuangan
Dapat mengetahui kesalahan yang tekandung dalam laporan keuangan
Dapat membongkar hal-hal yang bersikap tidak konsisten dalam hubungannya dengan
suatu laporan keuangan baik dikaitan dengan komponen item laporan keuangan
maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
c) Analisa Rasio
12. Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau mempertimbangkan antara suatu
jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila
ratio tersebut diibandingkan dnegan angka ratio yang digunakan sebagai standar.
Pada dasarnya rasio keuangan itu banyak macamnya dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan penganalisis. Berdasarkan sumbernya, rasio keuangan digolongkan menjadi
tiga yaitu :
Rasio-rasio neraca, yakni rasio-rasio yang disusun dari data dalam neraca
Rasio-easio laporan rugi-laba, yakni rasio-easio yang disusun dari data dalam laporan
rugu-laba
Rasio-rasio antarlaporan yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data
lainnya yang bersal dari laporan rugi-laba.
Berdasarkan tujuan alanisa angka-angka rasio dibagi menjadi 4 yakni
1) Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk
melunasi ssemua semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka
pendeknya). Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang
jangka pendek disebut perusahaan yang likuid sedang bila tidak ilikuid.
A. Current Ratio
Rasio ini membandingkan aktiva lancardengan hutang lancar. Current ratio memberikan
informasi tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Rumus current
ratio adalah
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100 %
Hutang Lancar
Semakin besarperbandingan aktiva lancardengan hutang lancar, semakin tinggi
kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
B. Quick Ratio
Quick ratio disebut juga acid test ratio. Merupakan pertimbangan antara junlah aktiva
lancar dikurangan persediaan. Dengan jumlah hutang lancar. Jadi rumusnya.
Quick Ratio = Aktiva Lancar - persediaan x 100 %
13. Hutang Lancar
Jika terjadi perbedaan yang sangat besar antara quick ratio dengan current ratio meningkat
sedangkan quick ratio menurun, berarti terjadi investasi yang besar pada persediaan.
C. Cash ratio
Rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas
dengan hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di
kantor dan di bank dalam bentuk rekening koran.
Cash Ratio = Kas + Setara Kas x 100 %
Hutang Lancar
Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan dengan total aktiva
lancar. Semakin besar rasionya semakin baik. Sama seperti quick ratio, tidak harus
mencapai 100%.
Metode dan Tehnik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan
Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak
ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
1. Metode Analisa Pertumbuhan
Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan
keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang
terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing
pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode
yang sama tahun lalu dengan sekarang.
2. Metode Trend dan Indeks
Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding
adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun
dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang
akan datang dengan menggunakan data historis.
14. 3. Metode Analisis Rasio
Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan
atau data yang signifikan.
BAB IV
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Pengendalian keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesuksesan sebuah
usaha. Pengendalian keuangan yang efektif dapat menjaga kegiatan perusahaan berjalan
sesuai yang direncanakan. Upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya, dan
perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.Pengendalian keuangan
adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik
dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau
untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam
lingkungan operasi.
Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan
“kemungkinan”. Para manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka
bekerja dan dampak-dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih.
Bagaimanapun, para manajer secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-
hasil keperilakuan.
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa
hasil dari informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan
perilaku, menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan, sehingga
informasi dapat dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir.Tujuan
pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah
kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
15. Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluan dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomidan buka sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi
menyebabkan terjadinya eliminasi tehadap strategi pengendalian.
Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan
ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa
system pengendalian dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering kali
tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit). Ukuran-ukuran
laba adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi indicator dari keberhasilan..
BAB V
KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN
SAKURITAS
Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam
ranagka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana untuk
memenuhi modal kerja bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana
berjangka pendek. Masing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan.
Modal kerja pada dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka pendek, tetapi
karena ada dana (modal kerja) yang selalu harus ada dalam jangka panjang, maka perlu
kebijakan untuk mencari sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling
murah.
A. Kebijakan modal kerja yang bisa diambil oleh pihak perusahaan adalah:
Kebijakan konservatif,
16. Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel lainnya
dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini sering disebut dengan
kebijakan konservatif (hati-hati), sebab sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh
tempo yang relatif lama, sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan
kembali dimana perusahaan mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.
Kebijakan moderat
Pada kebijakan ini perusahaan membeiyai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Dimana aktiva yang
bersifat permanen, yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan
sumber dana jangka panjang, dan aktivanya bersifat fareabel atau modal kerja fareabel akan
didanai dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip
matching princple yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknnya
disesuaikan dengan lamanya dana tersebut yang dibutuhkan perusahaan. Oleh karena itu
kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih dan
pembayaran hutang. Dalam kebijakan akan muncul trade-off antara profitabilitas dan resiko.
Kebijakan agresif
Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung
resiko yang cukup besar, sedangkan trade-off yang diharapkan adalah memperoleh
profitabilitas yang lebih besar.
B. konsep modal kerja yang biasa digunakan untuk analisis, yaitu:
1. Modal Kerja Kuantitatif.
Konsep ini menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva yang masa
perputarannya kurang satu tahun. Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan
elemen aktiva lancar. Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan sebagai
modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, maka modal
kerja ini sering disebut modal kerja bruto atau gross working capital.
2. Modal Kerja Kualitatif.
Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah mempertimbangkan
kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar. Dengan demikian dana yang digunakan
17. benar-benar khusus digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa
khawatir terganggu oleh pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh tempo.
3. Modal Kerja Fungsional.
Konsep ini lebih menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan penghasilan
langsung atau current income. Dan pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana
yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu.
C. Jenis-Jenis Modal Kerja
A. W. Taylor (Dalam Riyanto, 2001:60-61) menyatakan bahwa modal kerja bisa
dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:
1. Modal Kerja Permanen
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan
agar dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja
permanen dibagi menjadi dua macam yakni:
a. Modal Kerja Primer. Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada
dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal. Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan
bias beroperasi dengan tingkat produksi normal.
2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan atau
berfluktuasi berdasarkan volume produksi atau penjualan. Modal kerja variabel terdiri
dari:
a. Modal Kerja Musiman. Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan biscuit
harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
b. Modal Kerja Siklus. Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
fluktuasi konjungfur.
c. Modal Kerja Darurat. Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan- keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan. Sebuah usaha akan sehat
apabila posisi modal kerjanya stabil, artinya dari dua jenis modal kerja di atas tersedia.
18. Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama.
Hal ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan
oleh perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya permintaan yang
tidak sama dari waktu ke waktu. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja juga mengalami
perubahan.
D. Komponen Modal Kerja
Modal kerja yang dibahas disini adalah modal kerja dalam konsep kualitatif, yaitu
modal kerja neto (net working capital) yang merupakan kelebihan antara aktiva lancar di
atas utang lancarnya.
Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan utang lancar, yang dijelaskan sebagai
berikut:
1. Aktiva Lancar.
Munawir (2004:14) menyatakan pengertian aktiva lancar sebagai berikut: Aktiva
lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling
lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Yang termasuk
aktiva lancar adalah:
a) Kas (Cash).
Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan. Uang tunai dan alat pembayaran itu terdiri dari uang logam, uang kertas, cek,
dan lain-lain. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa dipergunakan
segera untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan, karena sifat likuidnya tersebut
kas memberikan keuntungan yang paling rendah.
b) Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment).
Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan
saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka
pendek. Surat-surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana
yang sementara belum digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat segera
dijual, maka dapat dianggap sebagai aktiva lancar. Surat-surat berharga tersebut dimiliki
untuk jangka pendek dengan maksud untuk diperjualbelikan (trading securities). Jenis dari
investasi jangka pendek ini adalah efek (marketable securities).
c) Wesel Tagih (Notes Receivable).
19. Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes. Promes
tagih adalah promes yang ditandatangani untuk membayar sejumlah uang dalam waktu
tertentu yang akan datang kepada seseorang atau suatu perusahaan yang tercantum dalam
surat perjanjian tersebut (nama perusahaan yang memegang surat tersebut).
d) Piutang Dagang (Accounts Receivable).
Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseorangan yang timbul
karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Kebijakan penjualan kredit sengaja
dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan. Dengan kebijakan
penjualan kredit ini juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak dapat
ditagihnya sebagian atau bahkan mungkin seluruh dari piutang tersebut.
e) Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable).
Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya
kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.
f) Persediaan Barang (Inventories).
Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tangan pada saat
penyusunan neraca. Untuk perusahaan industri yang mengolah bahan dasar menjadi barang
jadi, mempunyai tiga persediaan yakni persediaan bahan dasar atau bahan baku, persediaan
barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
g) Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense).
Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum
menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode
yang sedang berjalan. Contohnya yaitu biaya sewa yang dibayar di muka dan biaya iklan
yang dibayar di muka.
2. Hutang Lancar
Munawir (2004:18) mengemukakan pengertian hutang lancar sebagai berikut:
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak
tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang
lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang
sedang berjalan. Yang termasuk hutang lancar adalah sebagai berikut:
a) Wesel Bayar (Notes Payable) Wesel bayar adalah promes tertulis dari perusahaan untuk
20. membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan datang
yang ditetapkan (utang wesel). Promes dapat diberikan kepada bank ketika perusahaan
meminjam uang atau kepada kreditur untuk pembelian barang dagangan secara kredit.
b) Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman
yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit. Pinjaman
tersebut akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau kurang (jangka waktu operasi
perusahaan yang normal).
c) Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima terlebih
dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak perusahaan. Pihak
lain telah menyerahkan uang terlebih dahulu kepada perusahaan sebelum perusahaan
menyerahkan barang atau jasanya (perusahaan berkewajiban untuk memenuhinya).
Penghasilan baru direalisasi bila jasa-jasa telah dipenuhi atau transaksi penjualan telah
selesai.
d) Hutang Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba perusahaan
yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika
neraca disusun. Hutang Pajak (Tax Payable) Beban pajak perseroan yang belum dibayarkan
pada waktu neraca disusun.Kewajiban Yang Masih Harus Dipenuhi (Accrual
Payables) Kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selama
jangka waktu tertentu, tetapi pembayarannya belum dilakukan.Misalnya: upah, bunga, sewa,
pensiun dan lain-lain.
BAB VI
21. PENGELOLAAN KEREDIT ( PIUTANG USAHA) DAN
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
1.Pengelolaan kredit
Pengelolaan Kredit adalah pengelolaan piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang
dengan pembayaran kredit . Transaksi penjualan kredit pada umunya terjadi atas dasar
kepercayaan (credo ) sehingga piutang (kredit )yang timbul tidak dijamin denga surat-surat
formal yang bersifat mengikat seperti suratwesel atau promes . Oleh karena itu untuk
pengamanannya harus dimulai dengan tindakan kehati-hatian dalam pemberian kredit serta
sistempengelolaan yang memadai .
A . Proses Penentuan Kredit
1 . Perlengkapan yang diperlukan
Dalam perusahaan yang menjalankan aktivitas usaha melalui prosedur yang telah
ditetapkan , penentuan kredit dilakukan oleh petugas bagian kredit yang biasanya berada
dibawah departemen Keuangan . Tugas bagian kredit pada dasarnya adalah menentukan
tingkat kelayakan kredit yang harus diberikan kepada pelanggan atau calon pelanggan yang
diajukan oleh bagian order penjualan . Kegiatan bagian kredit adalah mengidentifikasi
pelanggan , menganalisa kelayakan pemberian kredit , dan menentukan besarnya kredit
yang diberikan . Oleh karena itu , perlengkapan yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut ialah sebagai berikut :
a . Daftar order penjualan yang memuat antara lain nama pengirim order , besarnya order , dan
kredit yang diberikan
b . Daftar pelanggan , memuat nama semua pelanggan baik yang pernah maupun masih
menjadi pelanggan serta tingkat bonafiditas (kejujuran masing-masing pelanggan)
c . Daftar usia piutang , memuat antara lain nama debitor , besarnya sisa piutang , besarnya
piutang yang belum jatuh tempo , besarnya piutang yang telah jatuh tempo ,dan lamanya
menunggak . Daftar usia piutang digunakan untuk menentukan status kredit langganan .
d. Peralatan dan perlengkapan kantor yang diperlukan untuk kegiatan menulis , menghitung ,
dan kegiatan clerical lainnya .
2 .Identifikasi Pelanggan
Identifikasi pelanggan atau calon pelanggan bertujuan agar penjualan kredit dilakukan
kepada pembeli yang tepat , baik tingkat bonafiditasnya maupun batas maksimal kredit
yang diterimanya . Oleh karena itu kegiatan identifikasi pelanggan harus mampu
22. memperoleh data mengenai pelanggan yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan
tingkat bonafiditas , dalam arti dapat dipercaya tidaknya (kejujuran) seorang pelanggan dan
tingkat kemampuan mengembalikan kreit yang dibeerikan . Data pelanggan yang diperlukan
untuk kepentingan tersebut antara lain yaitu :
a . Lamanya menjadi pelanggan perusahaan
b . Besarnya kredit maksimal yang pernah diberikan
c . Kelancaran pengebalian kredit pada periode-periode lalu
d . Status kredit yang sedang berjalan
e Kondisi Perusahaan pelanggan yang sedang berjalan
Order yang diterima dari calon pelanggan mungkin timbul dari proses
pengiriman surat penawaran harga atas permintaan pihak pembeli dalam hal demikian
identifikasi calon pelanggan dilakukan sebelum pengiriman surat penawaran harga ,
identifikasi lebih kepada konfirmasi (penegasan) mengenai keberadaan dan status calon
pelanggan sesuai dengan data surat permintaan penawaran harga yang diterima dari calon
pelanggan .
Dalam praktek sering calon pelanggan mengajukan permintaan pembelian dengan sarat
pembayaran kredit , baik melalui suratn order maupun pelanggan datang sendiri
.Identifikasi calon pelanggan biasanya dilakukan melalui wawancara dengan tujuan
memberikan informasi mengenai persyaratan yang ditetapkan perusahaan , dan untuk
memperoleh data mengenai volume kegiatan usaha calon pelanggan , status kepemilikan
perusahaan , dan kemampuan pengembalian kredit . Sementara untuk konfirmasi
keberadaan calon pelanggan biasanya dilakukan survey ke tempat calon pelanggan .
3 .Analisis kelayakan kredit
Besarnya kredit yang layak diberikan adalah besarnya kredit yang diperkirakn tepat
diberikan kepada pelanggan dipandang dari kepentingan pengamanan piutang . Analisis
kelayakan pemberian kredit merupakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang
relevan dengan tingkat kemampuan pengembalian kredit dan bonafiditas pelanggan yang
mengajukan order kepada perusahaan . Data yang dimiliki perusahaan yang dipandang
relevan dengan tingkat kemampuan pengembaian kredit dan tingkat bonafiditas pelanggan
adalah data mutasi piutang . Dari data mutasi piutang yang dihubungkan dengan tanggal
jatuh tempo pembayaran kredit , piutang pada tiap pelanggan dapat dipisahkan antar
piutang yang belum jatuh tempo dan piutang yang telah jatuh tempo , selanjutnya dapat
disusun daftar usia piutang . Dari hasil analisisi usia piutang dapat ditentukan tingkat
bonafiditas dan status kredit pelanggan .
23. 2.Pengelolaan persediaan
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, ataupun
barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual
atau di proses lebih lanjut. Bahan baku merupakan faktor dominan dalam
suatu proses produksi, karena kekurangan atau kelebihan bahan baku
juga akan menimbulkan biaya dan akan memengaruhi proses produksi.
Tujuan pengelolaan persediaan adalah menyediakan bahan baku yang
diperlukan dalam proses produksi agar dapat berjalan dengan lancar
tanpa terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan sehingga biaya
persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
persediaan, yaitu sistem kualitas dan jumlah yang dibeli.
a. Sistem kualitas (quality system) akan memengaruhi kualitas hasil
produksi.
b. Jumlah yang dibeli akan memengaruhi biaya yang akan timbul
karena jumlah pembelian bahan baku yang terlalu besar atau terlalu
sedikit.
Pembelian bahan baku dapat dilakukan secara langsung maupun
berulang-ulang. Kebaikan melakukan pembelian secara langsung adalah
proses produksi terjamin dan aman karena ketersediaan bahan baku.
Kekurangan pembelian bahan baku secara langsung adalah:
a. biaya pembelian sangat tinggi, dan
b. jangka waktu persediaan cukup lama untuk dihasilkan.
24. Kelebihan pembelian bahan baku secara berulang-ulang adalah:
a. biaya pembelian bisa lebih efisien dan efektif,
b. jangka waktu pembelian lebih terencana.
BAB VII
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
A. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan
(spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal
perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account
payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals
merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka
pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
1.Tipe Pendanaan Jangka Pendek
Tipe-tipe pendanaan jangka pendek dibagi atas 2 yaitu :
I. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
II. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang
diperoleh dari bank.
B.Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana
spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran
25. upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan
membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena
pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
C. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah
maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara
lain:
1. Commersial Paper.
Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan
yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya
hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit.
Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari
bank ada 2 jenis : (angel) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan
spesifik tertentu. (beer) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam
sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang.
Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena
perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh
kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative
investasi.
4. Menjaminkan Piutang.
Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan
untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di
tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan
bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan).
Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman.
Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan
26. akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam
presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa
mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
D.Sumber-sumber Pinjaman Jangka pendek
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha
biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka
pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self-
liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk
membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara
musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat
(likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh
dengan
sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun
debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan
demikian, tingkat bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
27. Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena
bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun,
maka tingkat bunga efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar
secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan
konsep time value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan.
Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan
reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah
spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
28. Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah
spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit
belum jatuh tempo.
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang
banyak diaplikasikan, yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas
pada saat jatuh tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10%
sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau
biaya administrasi kredit lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah:
($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian,
bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo
“nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini
dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya
kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.
Surat Berharga (Commercial paper)
Merupakan salah satu bentuk pembiayaan jangka pendek yang terdiri dari promes
tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki standar kredit yang
tinggi. Umumnya hanya perusahaan-perusahaan besar saja dengan kondisi
keuangan dan reputasi yang baik yang dapat menerbitkan commercial paper.
Keuntungan menggunakan commercial paper:
Rendahnya tingkat bunga CP dibandingkan tingkat bunga pinjaman bank. Tidak
diperlukan adanya agunan khususuntuk CP yang diterbitkan perusahaan penerbit.
29. Akan tetapi ada lini kredit dengan jumlah nominal sama dengan CP yang diterbitkan
untuk menjamin bila CP yang diterbitkan tidak laku dijual atau untuk menjamin
pembayaran CP bila telah jatuh tempo.CPmendatangkan sejumlah besar dana
jangka pendek dalam tiap penerbitannya.
CP juga meningkatkan nama baik dan prestasi perusahaan penerbitkarena opini
umum yang berlaku bahwa hanya perusahaan dengan kredibilitas tinggi saja yang
dapat menerbitkan dan menjual CP di pasaran. Perusahaan penerbit akan lebih
mudah memperoleh pinjaman lain dari bank komersial di masa yang akan datang.
CP dapat bertindak sebagai “jembatan” antara satu pinjaman bank dengan yang
lainnya, sehingga kebutuhan dana yang muncul pada selang waktu antara
dua pinjaman bank dapat ditutupi dengan dana dari
penjualan CP.
Keterbatasan commercial paper
Sifat CP sulit diramalkan perkembangannya dibandingkan dengan pinjaman bank,
sehingga sering mengakibatkan CP memiliki kadar risiko yang lebih tinggi. Dengan
demikian, beberapa keterbatasan penerbitan CP adalah sebagai berikut:
Masih ada kemungkinan CP tidak laku dijual sedangkan pinjaman bank sudah pasti
akan diterima pada periode tertentu. Dengan demikian, bila CP tidak laku ada
kemungkinan dana yang diperlukan tidak tersedia pada periode yang telah
direncanakan.
Bila perusahaan penerbit mengalami kesulitan keuangan saat CP jatuh tempo
sehingga tidak mampu membayar kembali CP tersebut, sulit meminta waktu
penundaan pembayaran pada para investornya.
Perusahaan kecil dengan kredibilitas tinggi dalam masalah kreditnya, tidak dapat
ikut menerbitkan CP sebagai sumber dana jangka
pendeknya.
Perhitungan bunga efektif commercial paper
Tingkat suku bunga efektif commercial paper ditentukan oleh berapa besar discount
yang diberikan dan lamanya jatuh tempo, penjualan commercial paper dapat
dilakukan dengan perhitungan discount dari nilai par (par value atau face value) dan
bunga sebenarnya yang diperoleh pembeli ditentukan dengan perhitungan tertentu.
Contoh: PT Venus menerbitkan commercial paper seharga Rp. 3.000.000,- yang
akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari dan menjual dengan harga Rp. 2.940.000,-.
Pada hari ke-90 pembeli akan menerima Rp. 3.000.000,- untuk investasi sebesar
Rp. 2.940.000,-. Bunga yang dibayar pada pembiayaan ini sebesar Rp. 60.000,-
dengan pokok Rp. 2.940.000,-. Tingkat bunga efektifnya dengan demikian adalah
(Rp. 60.000,- : Rp.2.940.000,-) = 2,04% untuk 90 hari. Bila diasumsikan commercial
30. paper diperpanjang setiap 90 hari sepanjang tahun, maka tingkat bunga efektif untuk
commercial paper dengan persamaan:
k
EAR = ( 1 + )n – 1 adalah sebesar (1 + 2,04%)4 – 1 = 8,41%
m
di mana: EAR = tingkat bunga efektif (effective annual rate)
k = tingkat bunga nominal
m = compounding frequency (frekuensi pemajemukan)
Contoh di atas menunjukkan bahwa m = 4 diperoleh dari informasi bahwa
commercial paper jatuh tempo setelah 90 hari di mana asumsi
1 tahun = 360 hari, dengan demikian m = 360/90 = 4.
Pendanaan Spontan
1.JenisPendanaanSpontan
Jenis pendanaan ini mengikuti kegiatan perusahaan. Ada beberapa contoh jenis
pendanaan yang spontan: hutang dagang dan rekening-rekening akrual. Hutang
dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit.
2.MengevaluasiTawaranPotonganKas
Potongan kas bisa dilakukan oleh perusahaan yang memberikan penjualan
kredit(kreditor). Tujuan potongan tersebut adalah agar debitur melunasi hutangnya
lebih cepat. Biaya ditanggung oleh kreditor. Tetapi jika ada tawaran potongan kas
dan perusahaan (debitur) tidak memanfaatkannya, maka ada biaya kesempatan
(opportunity cost) yang hilang.
2. Apakah dengan memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah tujuan jangka
panjang atau jangka pendek perusahaan? Jelaskan perbedaan antara memaksimalkan harga
sahamdan memaksimalkan laba? Dengan kondisi apa memaksimalkan laba tidak
menyebabkan maksimalnya harga saham?
Jawab:
Jangka panjang karena Manajer keuangan di perusahaan membuat keputusan
untuk kepentingan pemegang saham. Pemegang saham membeli saham perusahan
untuk memperoleh keuntungan yaitu dividen dan capital gain.
oleh karena itu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham
dengan cara memaksimalkan harga saham perusahaan.Pemegang saham adalah pemilik
sisa (residual owner) di perusahaan. Mereka akan memperoleh sesuatu dari
perusahaan dalam urutan akhir setelah pegawai, pemasok, dan kreditur sehingga
apabila kekayaan pemegang saham meningkat berarti kekayaan pihak lainnya dalam
perusahaan juga meningkat.
31. Perbedaan memaksimalkan harga saham dan memaksimalkan laba yaitu Harga
saham perusahaan akan memperhitungkan berbagai variabel termasuk jenis industri
yang dioperasikan perusahaan, namun keuntungan (laba) adalah proxy yang sangat
kuat dari harga saham perusahaan. Dalam jangka pendek, harga saham
perusahaan bisa membuat penyesuaian harga kecil hingga besar, tergantung pada
rilis berita dan laporan pendapatan. Dalam jangka panjang, harga saham
perusahaan akan sangat bergantung pada pendapatan keseluruhan perusahaan.
Jadi, penghasilan akan menjadi salah satu penguat terkuat untuk saham
perusahaan. Sedangkan memaksimalkan laba adalah mencari keuntungan
perusahaan yang sedang produksi.
3. Mengapa penerimaan uang pada saat sekarang lebih tinggi nilainya dari pada
diterima pada masa yang akan datang? Apakah faktor yang mempengaruhinya?
Jelaskan!
Jawab:
Karena Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10 juta
saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak
langsung menunjukkan waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan
salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang. Factor yang
mempengaruhi yaitu adanya inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah
dalam hal pajak dan suasana politik.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (continue).
Suku bunga adalah suatu balas jasa dari modal yang ditanamkan atau dipinjamkan
kepada suatu pihak dalam bentuk persentase, atau harga yang harus dibayar oleh
bank dan nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah.
Kebijakan pemerintah dalam hal pajak adalah menghimpun peneriamaan,
mendorong investasi dan menciptakan keadilan.
Suasan politik yaitu suatu kebijakan dan tindakan individu atau kelompok dalam
mengelola kekuasaan dengan adanya tingkatan yang berbicara mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan masyarakat untuk memperoleh suatu kepentingan umum
ataupun pribadi dalam suatu negara.
4. Jika anda sedang mempertimbangkan dua investasi A dan B dan keduanya
mempunyai jangka waktu yang sama. Tapi A memberikan pembelian 6% dan B 5%
32. investasi manakah yang mengandung resiko yang lebih besar? Bagaimana anda
dapat menghitungnya? jelaskan?
Jawab:
jika perusahaan A berinvestasi sebesar 60.000.000 dan B berinvestasi 90.000.000 dalam
jangka waktu yang sama yaitu 2 tahun, dan pengembalian perusahaan A sebesar 6% dan
pengembalian perusahaan B sebesar 5%.
Perusahaan A :
FV: PV(1+i)˄n
= 60.000.000 ( 1 + 0.06 )˄2
= 60.000.000 × 1.1236
= 67.416.000
Perusahaan B :
FV= PV ( 1+i )˄n
= 90.000.000 ( 1 + 0.05 )˄2
= 90.000.000 × 1.1025
= 99.225.000
Jadi semakin besar perusahaan berinvestasi, Semakin tinggi resiko yang perusahaan
hadapi. Namun semakin besar pula keuntungan yang anda peroleh. Jadi perusahaan B
lebih beresiko.
5. Jika suatu perusahaan mengalami kekurangan modal untuk melakukan ekspansi, apakah
peruahaan tersebut harus meminjam uang dari bank atau mengeluarkan obligasi. Apa
kebaikan dan kelemahan kalau perusahaan mengeluarkan obligasi atau meminjam uang
dari bank?
Jawab :
Keika perusahaan membutuhkan sejumlah dana, menerbitkan obligasi merupakan
salah satu cara dan pilihan untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Fungsi obligasi
seperti pinjaman antara investor dan perusahaan. Investor setuju untuk memberikan
33. korporasi tersebut sejumlah uang tertentu untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan
pembayaran bunga secara periodik pada interval yang ditentukan. Ketika pinjaman
mencapai tanggal jatuh tempo, pinjaman investor tersebut akan dilunasi.
Keputusan untuk menerbitkan obligasi dibandingkan memilih metode lain dalam
mendapatkan uang dapat didorong oleh banyak faktor. Membandingkan fitur dan manfaat
dari obligasi dibandingkan metode umum lainnya dalam mengumpulkan uang
memberikan beberapa wawasan atas alasan perusahaan sering menggunakan penerbitan
obligasi ketika mereka butuh untuk mendapatkan uang tunai guna membiayai kegiatan
atau operasional perusahaan.
Obligasi Vs Bank
Meminjam uang dari bank mungkin merupakan salah satu cara yang paling mudah diingat
bagi banyak orang yang membutuhkan dana. Dari sini bisa muncul pertanyaan, “kenapa
harus obligasi dan bukan mengajukan pinjaman dari bank?” seperti individu, perusahaan
dapat meminjam dari bank, tetapi menerbitkan obligasi sering memiliki proposisi lebih
menarik. Bunga yang dibayarkan kepada investor obligasi seringkali lebih rendah dari
tingkat suku bank yang dibebankan oleh bank. Karena uang yang dibayarkan untuk bunga
diambil dari keuntungan perusahaan, dan perusahaan menggerakkan bisnis untuk
menghasilkan keuntungan, meminimalkan jumlah bunga yang harus harus dibayar ketika
meminjam uang merupakan sebuah pertimbangan penting. Ini adalah salah satu alasan
bagi perusahaan yang sehat dimana kelihatannya tidak membutuhkan uang seringkali
menerbitkan obligasi ketika suku bangsa berada pada tingkat yang sangat rendah.
Kemampuan untuk meminjam uang dalam jumlah besar pada tingkat bunga yang rendah
memberikan perusahaan kemampuan dalam berinvestasi pada infrastruktur dan proyek-
proyek lainnya.
Menerbitkan obligasi juga memberikan perusahn kebebasan secara signifikan lebbih besar
dalam menjalankan operasional yang sesuai, leps dari pembatasan yang sering
disyaratkanpada pinjaman bank. Misalnya, bank sering memberikan syarat pada
perusahaan agar menyetujui berbagai kondisi, seperti tidak mengeluarkan lebih banyak
utang atau tidak membuat akuisisi perusahaan, sampai pinjaman mereka lunas.
Pembatasan tersebut dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis
34. dan membatasi pilihan operasionalnya. Menerbitkan obligasi memungkinkan perusahaan
untuk mengumpulkan uang tanpa syarat seperti itu.
a. Kelebihan obligasi
- Tingkat bunga obligasi bersifat konsisten, dalam arti tidak dipengaruhi harga pasar
obligasi
- Pemegang obligasi dapat memperkirakan pendapatan yang akan diterima, sebab
dalam kontrak perjanjian sudah ditentukan secara pasti hak-hak yang akan diterima
pemegang obligasi
- Investasi obligasi dapat pula melindungi resiko pemegang obligasi dari
kemungkinan terjadinya inflasi.
- Obligasi dapat digunakan sebagai agunan kredit bank dan untuk membeli
instrumen aktiva lain.
b. Kelemahan /kekurangan obligasi
- Tingkat bunga pasar keuangan dengan harga obligasi mempunyai hubungan
negatif,apabila harga obligasi naik maka tingakat bunga akan turun dan sebaliknya.
- Tingkat likuiditas obligasi rendah,hal ini dikarenakan pergerakan harga
obligasi,khususnya apabila harga obligasi menurun.
- Resiko penarikan,apabila dalam kontrak perjanjian obligasi ada persyaratan
penarikan obligasi,perusahaan dapat menarik obligasi sebelum jatuh tempo dengan
membayar sejumlah premi.
- Resiko kecurangan apabila perusahaan penerbit mempunyai masalah likuiditas dan
tidak mampu melunasi kewajibannya ataupun mengalami kebangkrutan,maka
pemegang obligasi akan menderita kerugian.
Keuntungan, Manfaat dan Keunggulan Pinjam Uang (Kredit) ke Bank :
1. Menambah kekurangan modal uang dengan cara mudah dan cepat.
2. Adanya kejelasan bunga yang telah disepakati bersama dan bunga yang dikeluarkan
oleh bank sudah terstandar.
3. Dapat memiliki barang yang diinginkan meskipun tidak mempunyai uang yang
cukup
4. Dapat membantu membuka usaha baru dengan modal pinjaman yang diperoleh dari
hutang bank (investasi).
5. Persyaratan pinjam uang di bank cukup mudah dan jelas.
35. 6. Pembayaran pinjaman bisa diprediksi. Pembayaran pinjaman tidak tergantung pada
fluktuasi bisnis.
Kerugian, Resiko dan Bahaya Hutang (Kredit) di Bank :
1. Waktu pelunansan atau penyetoran cicilan harus tepat waktu atau tidak ada
tenggang waktu untuk anda melunasi hutang di bank jika anda belum memiliki
uang.
2. Hutang bank dapat mengajarkan kepadda para konsumen meminjam melebihi daya
kemampuan (besar pasak daripada tiang).
3. Dengan adanya hutang bank semakin memberi jarak antara si kaya dan si miskin,
artinya yang kaya semakin kaya dengan memperbanyak pinjaman untuk modal
usahanya.
4. Perluasan kredit akan menimbulkan inflasi.
5. Bila pembayaran pinjaman tidak dilaksanakan, pihak pemberi pinjaman dapat
melakukan upaya paksa agar pihak yang berutang bisa membayar lunas meski harus
jatuh bangkrut.