SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
TERAPI CAIRAN
Pembimbing:
dr. Fredi Heru Irwanto, Sp. An. KAKV
Oleh:
Sarah Asy-syaja’ah, S.Ked 04084822225041
Talitha Noer Azaliya, S,Ked 04084822225016
BAGIAN/KSM ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUD Siti Fatimah Az-Zahrah Palembang
2023
REFERAT
OUTLINE
PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
01 02
03 04
PENDAHULUAN
01
PENDAHULUAN
Cairan  komponen penting dalam tubuh manusia (50-60% dari komposisi tubuh manusia)
Dibutuhkan oleh sel-sel tubuh  menjaga dan mempertahankan fungsinya.
Terapi cairan  Perhatikan: jenis cairan, jumlah cairan, dan waktu pemberian cairan.
Keterlambatan resusitasi cairan  peningkatan mortalitas pasien
TINJAUAN PUSTAKA
02
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Distribusi cairan
Laki-laki
dewasa
Perempuan
dewasa
Bayi
Total cairan
tubuh (%)
60 50 75
Intraseluler 40 30 40
Ekstraseluler
Plasma
Interstitial
20
5
15
20
5
15
35
5
30
Sumber:
Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton dan Hall. 13th ed. Jakarta: EGC; 2018. 285–300 p
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Gambar 1. Kompartemen cairan tubuh.
MEKANISME PERPINDAHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT TUBUH
Proses perpindahan
air dari larutan
konsentrasi tinggi 
konsentrasi rendah
sampai terjadi
kesetimbangan/homo
gen.
Difusi
Perpindahan molekul
melalui membran
semipermeabel dari
larutan konsentrasi
rendah 
konsentrasi tinggi
hingga kadarnya
sama.
Osmosis
Adanya perbedaan
tekanan antara 2
ruang yang dibatasi
oleh membran.
Cairan keluar dari
daerah tekanan tinggi
 bertekanan rendah
Filtrasi
Mengembalikan
partikel yang telah
berdifusi secara pasif
dari daerah
konsentrasi rendah
 konsentrasi lebih
tinggi.
Memerlukan energi
(ATP)  melawan
perbedaan
konsentrasi.
Transpor Aktif
DISTRIBUSI PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
CAIRAN
Sumber pemasukan cairan pada keadaan normal:
Makan & minum, air yang diperoleh dari hasil
metabolisme
Pengeluaran cairan:
Urin, feses, dan insensible water loss (keringat dan
pernapasan)
Keseimbangan Cairan Tubuh = Keseimbangan jumlah
Cairan yang masuk = Cairan yang keluar
Kebutuhan cairan: UMUR, BERAT BADAN
0-1 thn : 120 ml/KgBB
1-3 thn : 100 ml/KgBB
3-6 thn : 90 ml/Kg/BB
7 thn : 70 ml/KgBB
Dewasa : 40-50 ml/KgBB
0 – 10 kg :100 ml/KgBB
10 – 20 kg : 1000 ml + 50 ml/KgBB (Jika > 10 kg)
Jika > 20kg : 1500 ML + 20 ml/KgBB (jika > 20 kg)
Dewasa : 40-50 ml/KgBB
Sumber:
Miller RD. (2015). Miller’s Anesthesia 8th Edition. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders
Feses
1500 ml/ hari di dalam
mukosa usus besar
IWL
Dewasa: 200-400 ml/hari
Urin
OU : 1400-1500 ml/ 24 jam
atau 30- 50 ml/jam
DISTRIBUSI PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
CAIRAN
Pengeluaran cairan: IWL (Insensible Water Loss), feses, urin
Sumber:
Miller RD. (2015). Miller’s Anesthesia 8th Edition. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders
Stoelting RK, et al. (2015). Intravenous Fluids and Electrolytes. Handbook of Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice 3rd ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
TERAPI CAIRAN
• Tindakan untuk mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis dengan cairan
infus kristaloid atau koloid secara intravena.
• Fungsi: mengganti defisit cairan saat puasa sebelum saat dan sesudah
pembedahan, perdarahan yang terjadi, dan mengganti cairan yang pindah ke
rongga ketiga.
• Pemberian cairan dimulai bila penderita mengalami hipovolemia.
TERAPI CAIRAN
Gambar 2. Tanda Kehilangan Cairan1
TERAPI CAIRAN
•Untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau
ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk
memperbaiki perfusi jaringan. Misalnya syok dan luka
bakar.
•Pemberian infus NS, RA, atau RL sebanyak 20 ml/kg
selama 30-60 menit.
•Syok hemoragik  2-3 L dalam 10 menit.
Terapi Cairan Resusitasi
Terapi Cairan Rumatan
•Untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh dan
nutrisi.
•Dewasa  30-35 ml/kgBB/hari dan elektrolit utama
Na+=1-2 mmol/kgBB/hari dan K+= 1mmol/kgBB/hari.
•Pemberian infus cairan elektrolit dengan kandungan
karbohidrat (KA-EN, dextran+salin, DGAA, ringer’s
JENIS CAIRAN
KRISTALOID KOLOID
• Kristaloid berisi elektrolit (kalium, natrium, kalsium,
klorida)
• Tidak mengandung partikel onkotik sehingga akan
berpindah dari intravaskular menuju ruang interstisial dan
hanya menyisakan 1/3 jumlah cairan di ruang intravaskular.
• Waktu paruh intravaskular: 20 – 30 menit, dengan
perbandingan 3:1
• Keuntungan: murah, mudah dibuat, tidak menimbulkan
reaksi imun
• Jenis  hipertonik, hipotonik, isotonik
KRISTALOID
Gambar 3. Cairan Isotonis, Hipertonis, dan Hipotonis.
KRISTALOID
HIPERTONIK
• Dextrose 5% dalam ½ NS,
Dextrose 5% dalam NS,
Saline 3%, Saline 5%, dan
Dextrose 5% dalam RL
• Pengendalian TIK atau
kebutuhan resusitasi
intravaskuler cepat
• (+) : memperbaiki aliran
darah ke organ-organ vital
• (-): hipernatremia dan
HIPOTONIK
• Dextrose 5% dalam
air, ½ Normal Saline
• Ketika cairan
hipotonis diberikan,
cairan dengan cepat
akan berpindah dari
intravaskular ke sel.
ISOTONIK
• RL, NS (NaCl 0.9%),
dan Dextrose 5%
dalam ¼ NS.
• (+) : mudah didapat,
mudah penyimpanan,
bebas reaksi,
menurunkan
viskositas darah,
dapat segera
mengatasi defisit
volume sirkulasi
KRISTALOID
KOLOID
• Cairan koloid: mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas
osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan lama
dalam ruang intravaskular.
• Kegunaan: defisit cairan berat, sebagai ‘plasma expander’, seperti
syok hipovolemik/hermorhagik, hipoalbuminemia berat, kehilangan
protein (contoh: luka bakar)
• Kerugian : mahal dan dapat menimbulkan reaksi anafilaktik (walau
jarang) dan dapat menyebabkan gangguan pada cross match
JENIS CAIRAN
KOLOID
Alami
• Fraksi protein plasma 5% dan
albumin manusia (5% dan 25%)
Sintetik
• Dextran
• Hydroxylethyl Starch (HES)
• Gelatin
JENIS CAIRAN
ALBUMIN
• Waktu paruh albumin dalam plasma
adalah sekitar 16 jam, dengan sekitar
90% tetap bertahan dalam
intravaskular 2 jam setelah pemberian
DEKSTRAN
KOLOID
• Berasal dari molekul polimer glukosa
dengan jumlah yang besar
• Sediaan: Dextran 40 (Rheomacrodex),
Dextran 70 (Macrodex)
• Jarang digunakan karena: efek samping
gagal ginjal, gangguan fungsi platelet,
koagulopati dan cross-matching darah
JENIS CAIRAN
HETASTARCH
• Hydroxylethyl Starch (Hetastarch)
merupakan golongan nonantigenik
• Indikasi: terapi dan profilaksis defisiensi
volume (hipovolemia) dan syok (terapi
penggantian volume)
• Kontraindikasi: gagal jantung kongestif
berat, gagal ginjal, gangguan koagulasi
berat (kecuali mengancam nyawa)
GELATIN
KOLOID
• biasanya berasal dari collagen bovine
• Indikasi: untuk penggantian volume
primer pada kasus hipovolemia, stabilisasi
sirkulasi perioperatif
• Kontraindikasi: gagal jantung kongestif,
syok normovolemik
• Pemberian gelatin yang berlebihan:
menimbulkan reaksi alergik (kemerahan
& pireksia sampai reaksi anafilaksis)
JENIS CAIRAN
Sifat Kristaloid Koloid
Berat molekul Lebih kecil Lebih besar
Distribusi Lebih cepat 20-30 menit Lebih lama dalam sirkulasi (3-6
jam)
Faal hemostasis Tidak ada pengaruh Mengganggu
Penggunaan Dehidrasi Perdarahan masif
Koreksi perdarahan Diberikan 2-3 kali jumlah
perdarahan
Sesuai jumlah perdarahan
Efek Volume
Intravaskuler
Ada Ada dan lebih baik (efisien, volume
lebih kecil dan menetap lebih lama)
D 02 sistemik - Lebih tinggi
Edema paru + +
Edema perifer Sering Jarang
Koagulopati - Dextran > hetastarch
Aliran urine Lebih besar GFR menurun
Reaksi imun Tidak ada Jarang
Harga Murah Albumin mahal, non albumin
sedang
JALUR PEMBERIAN TERAPI CAIRAN
KANULASI VENA PERIFER
KANULASI VENA SENTRAL
ALGORITMA TERAPI CAIRAN
1) Assessment
• Nilai ABCDE. Apakah pasien
dalam keadaan hipovolemi dan
butuh resusitasi cairan?
• Indikator:
1. TD sistolik < 100 mmHg
2. Nadi > 90 bpm
3. CRT > 2 detik
4. RR > 20 x/m
5. NEWS ≥ 5
6. Respon dari passive leg
raising 45°
1) Assessment
• Nilai kebutuhan cairan dan
elektrolit :
⮚ Anamnesis
⮚ Pemeriksaan Fisik
⮚ Monitoring
⮚ Pemeriksaan
Laboratorium
2) Resuscitation
• Inisiasi:
1. Identifikasi respon tubuh pasien
2. Berikan bolus cairan kristaloid
500 ml dalam waktu < 15 menit
2) Resuscitation
• Lakukan reassessment ABCDE
• Nilai:
1. Apakah pasien masih butuh
resusitasi cairan?
2. Apakah pada pasien ada tanda-
tanda syok?
3) Routine
Maintenance
• Terapi rumatan diberikan:
1. Air 25-30 ml/kgBB/hari
2. Na/K/Cl 1 mmol/kgBB/hari
3. Glukosa 50-100 g/hari
• Reassessment dan monitoring
• Hentikan pemberian caira IV bila
sudah tidak diperlukan
4) Replacement &
Redistribution
• Apakah pada pasien ada kehilangan
cairan atau elektrolit secara terus
menerus, gangguan distribusi atau
gangguan lain?
• Berikan tambahan kebutuhan
maintenance sesuai dengan
defisit/kelebihan cairan/elektrolit
yang dialami oleh pasien
TARGET TERAPI
Optimasi pengiriman oksigen
• Hb > 9 g/dl, cukup > 7 g/dl pada
pasca syok
• Saturasi > 92%
• MVO2 > 60%, sCVO2 > 70%
• Normalisasi serum laktat
(< 2,2 mM/L)
Hemodinamik
• MAP > 60 mmHg
• CVP 8-12 mmHg, PAOP 12-
15 mmHg
• CI > 2,1 L/min/m²
Reverse organ system dysfunction
• Reverse encephalopathy
• Produksi urin
> 0,5 ml/kgBB/jam
KOMPLIKASI
KESIMPULAN
03
KESIMPULAN
● Terapi cairan yang ideal adalah dengan melakukan pemberian cairan adekuat dalam waktu
relatif cepat pada pasien gawat yang mengalami kekurangan cairan.
● Prinsip utama dari terapi cairan adalah menjaga keseimbangan masukan dan keluaran
cairan, dan mengantisipasi kemungkinan kehilangan cairan yang terus berlangsung.
● Pemilihan terapi cairan berbeda-beda disesuaikan dengan usia, kondisi medis pasien
dan tujuan terapi cairan, dan jenis cairan itu sendiri.
● Penggunaan cairan intravena dapat bertujuan untuk resusitasi, rumatan, maupun
penggantian dan redistribusi cairan.
DAFTAR PUSTAKA
04
● Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management of Patients with Fluid and Electrolyte Disturbances.
Dalam Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology 5thed. New York: Mc-GrawHill. 2018; 4 (49): h. 1107 –40.
● Leksana E. Dehidrasi dan Syok. Cermin Dunia Kedokt. 2015;42(5):391–4.
● urianto E, Arianti. Status Cairan Pada Pasien Pasca Pembedahan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Indones
J Nurs Pract. 2018;2(2):68–76.
● Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton dan Hall. 13th ed. Jakarta: EGC; 2018. 285–300 p.
● Rehatta NM, Hanindito E, Tantri AR, Redjeki IS, Soenarto RF, Bisri DY, et al. Anestesiologi dan Terapi Intensif.
1st ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2019. 360–369 p.
● Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: Indeks; 2017. 272–301 p.
● Soenarjo, Jatmiko HD. Anestesiologi. 2nd ed. Semarang: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas
Kedokteran UNDIP/RSUP dr. Kariadi; 2013. 256–291 p.
● Longnecker D, Newman MF, Zapol WM, Mackey SC, Sanberg WS. Anesthesiology. 3rd ed. New York: McGraw-
Hill Education; 2017.
● Henderson MA, Gillon S, Al-Haddad M. Organization and Composition of Body Fluids. Anaesth Intensive Care
Med. 2018;19(10):1–7.
● Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management of Patients with Fluid and Electrolyte Disturbances.
Flood P, Rathmell JP, Urman RD. Stoelting’s Pharmacology & Physiology in Anesthetic Practice. 6th ed.
Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2021. 824–960 p.
● Gropper MA, Eriksson L, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Cohen NH, Leslie K. Miller’s Anesthesia. 9th ed.
Philadelphia: Elsevier; 2019.
● Pudjiadi AH. Resusitasi Cairan : dari Dasar Fisiologis hingga Aplikasi Klinis. Sari Pediatri. 2017;18(5):409–16
● MacDonald N dan Pearse RM. Are we close to the ideal intravenous fluid?. 2017:119(1);163-171
● Cathala X, Moorley CR. Selecting IV Fluids to Manage Fluid in Critically Ill Patients. Clin Pract Rev Fluid Ther.
2018;114(12):41–4.
● Tinawi M. New Trends in the Utilization of Intravenous Fluids. Cureus. 2021;13(4):1–9.
● Finfer S, Myburgh J, Bellomo R. Intravenous Fluid Therapy in Critically Ill Adults. Nat Rev Nephrol.
2018;14(1):541–57.
● Rini IS, Suharsono T, Ulya I, Suryanto, Ningsih DK, Fathoni M. Buku Ajar Keperawatan Pertolongan Pertama
Gawat Darurat (PPGD). 1st ed. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2019. 55–76 p.
● Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reaminasi Indonesia. Panduan Tatalaksana Terapi Cairan
Perioperatif. Jakarta: IDSAI; 2010. p. 108–42.
● Wiryana M, Sinardja IK, Sujana IG, Subagiartha IM, Sidemen IGPS, Suranadi IW, et al. Buku Panduan Belajar
Koas Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif. 1st ed. Bali: Udayana University Press; 2017. 17–26 p.
● Excellence NI for H and C. Guidelines NICE : Intravenous Fluid Therapy in Adults in Hospital. United States: NICE;
2017. p. 4–13.
● Surakarta IPR. Terapi Cairan. Denpasar: Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Universitas Udayana;
2017. 6–20 p.
● Abayadeera A, Pinto V. Fluid Therapy - Conceptual Changes. Sri Lankan J Anaesthesiol. 2015;1(1):1–4.
● Hansen B. Fluid Overload. Front Vet Sciene. 2021;8(1):1–7.
● Granado RC-D, Mehta RL. Fluid Overload in the ICU : Evaluation and Management. BMC Nephrol. 2016;17(109):1–
9.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanGlennbolang
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumArnas Pamungkas
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidFais PPT
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisTenri Ashari Wanahari
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusAsep Hermana
 
Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikElyas Andi
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imaturKarin Survival
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasissohapi
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxkanh27
 
Gawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusGawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusregiregene
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriYeni Anggraini
 

What's hot (20)

terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra ReponibilisLaporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
Laporan Kasus Bedah Anak : Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Reponibilis
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavus
 
Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptCase Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Hipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : UpdateHipertensi dalam kehamilan : Update
Hipertensi dalam kehamilan : Update
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptx
 
Peri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltratPeri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltrat
 
ews-ppt-pptx
 ews-ppt-pptx ews-ppt-pptx
ews-ppt-pptx
 
Gawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatusGawat napas-pada-neonatus
Gawat napas-pada-neonatus
 
sirosis hepatis
sirosis hepatissirosis hepatis
sirosis hepatis
 
Kegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatriKegawatdaruratan psikiatri
Kegawatdaruratan psikiatri
 

Similar to TERAPI CAIRAN OPTIMAL

Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdf
Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdfManajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdf
Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdfSonofZeus11
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CYNTHIA487534
 
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptxAquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptxtiara518427
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2lydiasetiawan
 
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptxCairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptxBayuAnggoro48
 
Pendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokPendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokEvan Permana
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiADRYAN LANGIT
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxferdinan_bs
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxHalimahPramudiyanti
 
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptxNgaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptxAnisa Karamina
 
Syok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptxSyok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptxssuser4ac9c21
 
Asuhan keperawatan hemodialisa
Asuhan keperawatan hemodialisaAsuhan keperawatan hemodialisa
Asuhan keperawatan hemodialisaWilva Latifah
 
Continuos Renal (AIDIL) (1).ppt
Continuos Renal (AIDIL) (1).pptContinuos Renal (AIDIL) (1).ppt
Continuos Renal (AIDIL) (1).ppttheoronaldo1
 
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptxFennyrahmadhany
 

Similar to TERAPI CAIRAN OPTIMAL (20)

Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdf
Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdfManajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdf
Manajemen cairan dan elektrolit 8 september 2022.pdf
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptxAquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
Aquatic and Physical Therapy Center by Slidesgo.pptx
 
Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2Cairan dan elektrolit perioperatif2
Cairan dan elektrolit perioperatif2
 
Terapi intravena
Terapi intravenaTerapi intravena
Terapi intravena
 
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptxCairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan  .pptx
Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx
 
Pendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokPendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis Syok
 
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasiModul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
Modul 9 kgd gangguan keseimbangan cairan sinkronisasi
 
REFERAT AYU_MILA.pptx
REFERAT AYU_MILA.pptxREFERAT AYU_MILA.pptx
REFERAT AYU_MILA.pptx
 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptx
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
 
Ppt_syok.pptx
Ppt_syok.pptxPpt_syok.pptx
Ppt_syok.pptx
 
Ngaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptxNgaji HD Juni 2021.pptx
Ngaji HD Juni 2021.pptx
 
Syok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptxSyok Hemoragic 2021.pptx
Syok Hemoragic 2021.pptx
 
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolitP2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Asuhan keperawatan hemodialisa
Asuhan keperawatan hemodialisaAsuhan keperawatan hemodialisa
Asuhan keperawatan hemodialisa
 
Cairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.pptCairan dan elektrolit.ppt
Cairan dan elektrolit.ppt
 
Continuos Renal (AIDIL) (1).ppt
Continuos Renal (AIDIL) (1).pptContinuos Renal (AIDIL) (1).ppt
Continuos Renal (AIDIL) (1).ppt
 
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
179176886-High-Alert-NaCl-3-pptx.pptx
 

Recently uploaded

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Recently uploaded (20)

1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

TERAPI CAIRAN OPTIMAL

  • 1. TERAPI CAIRAN Pembimbing: dr. Fredi Heru Irwanto, Sp. An. KAKV Oleh: Sarah Asy-syaja’ah, S.Ked 04084822225041 Talitha Noer Azaliya, S,Ked 04084822225016 BAGIAN/KSM ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA RSUD Siti Fatimah Az-Zahrah Palembang 2023 REFERAT
  • 2. OUTLINE PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN 01 02 03 04
  • 4. PENDAHULUAN Cairan  komponen penting dalam tubuh manusia (50-60% dari komposisi tubuh manusia) Dibutuhkan oleh sel-sel tubuh  menjaga dan mempertahankan fungsinya. Terapi cairan  Perhatikan: jenis cairan, jumlah cairan, dan waktu pemberian cairan. Keterlambatan resusitasi cairan  peningkatan mortalitas pasien
  • 6. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH Distribusi cairan Laki-laki dewasa Perempuan dewasa Bayi Total cairan tubuh (%) 60 50 75 Intraseluler 40 30 40 Ekstraseluler Plasma Interstitial 20 5 15 20 5 15 35 5 30 Sumber: Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton dan Hall. 13th ed. Jakarta: EGC; 2018. 285–300 p
  • 7. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH Gambar 1. Kompartemen cairan tubuh.
  • 8. MEKANISME PERPINDAHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH Proses perpindahan air dari larutan konsentrasi tinggi  konsentrasi rendah sampai terjadi kesetimbangan/homo gen. Difusi Perpindahan molekul melalui membran semipermeabel dari larutan konsentrasi rendah  konsentrasi tinggi hingga kadarnya sama. Osmosis Adanya perbedaan tekanan antara 2 ruang yang dibatasi oleh membran. Cairan keluar dari daerah tekanan tinggi  bertekanan rendah Filtrasi Mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah konsentrasi rendah  konsentrasi lebih tinggi. Memerlukan energi (ATP)  melawan perbedaan konsentrasi. Transpor Aktif
  • 9. DISTRIBUSI PEMASUKAN DAN PENGELUARAN CAIRAN Sumber pemasukan cairan pada keadaan normal: Makan & minum, air yang diperoleh dari hasil metabolisme Pengeluaran cairan: Urin, feses, dan insensible water loss (keringat dan pernapasan) Keseimbangan Cairan Tubuh = Keseimbangan jumlah Cairan yang masuk = Cairan yang keluar Kebutuhan cairan: UMUR, BERAT BADAN 0-1 thn : 120 ml/KgBB 1-3 thn : 100 ml/KgBB 3-6 thn : 90 ml/Kg/BB 7 thn : 70 ml/KgBB Dewasa : 40-50 ml/KgBB 0 – 10 kg :100 ml/KgBB 10 – 20 kg : 1000 ml + 50 ml/KgBB (Jika > 10 kg) Jika > 20kg : 1500 ML + 20 ml/KgBB (jika > 20 kg) Dewasa : 40-50 ml/KgBB Sumber: Miller RD. (2015). Miller’s Anesthesia 8th Edition. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders
  • 10. Feses 1500 ml/ hari di dalam mukosa usus besar IWL Dewasa: 200-400 ml/hari Urin OU : 1400-1500 ml/ 24 jam atau 30- 50 ml/jam DISTRIBUSI PEMASUKAN DAN PENGELUARAN CAIRAN Pengeluaran cairan: IWL (Insensible Water Loss), feses, urin Sumber: Miller RD. (2015). Miller’s Anesthesia 8th Edition. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders Stoelting RK, et al. (2015). Intravenous Fluids and Electrolytes. Handbook of Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice 3rd ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
  • 11. TERAPI CAIRAN • Tindakan untuk mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis dengan cairan infus kristaloid atau koloid secara intravena. • Fungsi: mengganti defisit cairan saat puasa sebelum saat dan sesudah pembedahan, perdarahan yang terjadi, dan mengganti cairan yang pindah ke rongga ketiga. • Pemberian cairan dimulai bila penderita mengalami hipovolemia.
  • 12. TERAPI CAIRAN Gambar 2. Tanda Kehilangan Cairan1
  • 13. TERAPI CAIRAN •Untuk menggantikan kehilangan akut cairan tubuh atau ekspansi cepat dari cairan intravaskuler untuk memperbaiki perfusi jaringan. Misalnya syok dan luka bakar. •Pemberian infus NS, RA, atau RL sebanyak 20 ml/kg selama 30-60 menit. •Syok hemoragik  2-3 L dalam 10 menit. Terapi Cairan Resusitasi Terapi Cairan Rumatan •Untuk memelihara keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. •Dewasa  30-35 ml/kgBB/hari dan elektrolit utama Na+=1-2 mmol/kgBB/hari dan K+= 1mmol/kgBB/hari. •Pemberian infus cairan elektrolit dengan kandungan karbohidrat (KA-EN, dextran+salin, DGAA, ringer’s
  • 15. • Kristaloid berisi elektrolit (kalium, natrium, kalsium, klorida) • Tidak mengandung partikel onkotik sehingga akan berpindah dari intravaskular menuju ruang interstisial dan hanya menyisakan 1/3 jumlah cairan di ruang intravaskular. • Waktu paruh intravaskular: 20 – 30 menit, dengan perbandingan 3:1 • Keuntungan: murah, mudah dibuat, tidak menimbulkan reaksi imun • Jenis  hipertonik, hipotonik, isotonik KRISTALOID
  • 16. Gambar 3. Cairan Isotonis, Hipertonis, dan Hipotonis. KRISTALOID
  • 17. HIPERTONIK • Dextrose 5% dalam ½ NS, Dextrose 5% dalam NS, Saline 3%, Saline 5%, dan Dextrose 5% dalam RL • Pengendalian TIK atau kebutuhan resusitasi intravaskuler cepat • (+) : memperbaiki aliran darah ke organ-organ vital • (-): hipernatremia dan HIPOTONIK • Dextrose 5% dalam air, ½ Normal Saline • Ketika cairan hipotonis diberikan, cairan dengan cepat akan berpindah dari intravaskular ke sel. ISOTONIK • RL, NS (NaCl 0.9%), dan Dextrose 5% dalam ¼ NS. • (+) : mudah didapat, mudah penyimpanan, bebas reaksi, menurunkan viskositas darah, dapat segera mengatasi defisit volume sirkulasi KRISTALOID
  • 18. KOLOID • Cairan koloid: mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan lama dalam ruang intravaskular. • Kegunaan: defisit cairan berat, sebagai ‘plasma expander’, seperti syok hipovolemik/hermorhagik, hipoalbuminemia berat, kehilangan protein (contoh: luka bakar) • Kerugian : mahal dan dapat menimbulkan reaksi anafilaktik (walau jarang) dan dapat menyebabkan gangguan pada cross match
  • 19. JENIS CAIRAN KOLOID Alami • Fraksi protein plasma 5% dan albumin manusia (5% dan 25%) Sintetik • Dextran • Hydroxylethyl Starch (HES) • Gelatin
  • 20. JENIS CAIRAN ALBUMIN • Waktu paruh albumin dalam plasma adalah sekitar 16 jam, dengan sekitar 90% tetap bertahan dalam intravaskular 2 jam setelah pemberian DEKSTRAN KOLOID • Berasal dari molekul polimer glukosa dengan jumlah yang besar • Sediaan: Dextran 40 (Rheomacrodex), Dextran 70 (Macrodex) • Jarang digunakan karena: efek samping gagal ginjal, gangguan fungsi platelet, koagulopati dan cross-matching darah
  • 21. JENIS CAIRAN HETASTARCH • Hydroxylethyl Starch (Hetastarch) merupakan golongan nonantigenik • Indikasi: terapi dan profilaksis defisiensi volume (hipovolemia) dan syok (terapi penggantian volume) • Kontraindikasi: gagal jantung kongestif berat, gagal ginjal, gangguan koagulasi berat (kecuali mengancam nyawa) GELATIN KOLOID • biasanya berasal dari collagen bovine • Indikasi: untuk penggantian volume primer pada kasus hipovolemia, stabilisasi sirkulasi perioperatif • Kontraindikasi: gagal jantung kongestif, syok normovolemik • Pemberian gelatin yang berlebihan: menimbulkan reaksi alergik (kemerahan & pireksia sampai reaksi anafilaksis)
  • 22. JENIS CAIRAN Sifat Kristaloid Koloid Berat molekul Lebih kecil Lebih besar Distribusi Lebih cepat 20-30 menit Lebih lama dalam sirkulasi (3-6 jam) Faal hemostasis Tidak ada pengaruh Mengganggu Penggunaan Dehidrasi Perdarahan masif Koreksi perdarahan Diberikan 2-3 kali jumlah perdarahan Sesuai jumlah perdarahan Efek Volume Intravaskuler Ada Ada dan lebih baik (efisien, volume lebih kecil dan menetap lebih lama) D 02 sistemik - Lebih tinggi Edema paru + + Edema perifer Sering Jarang Koagulopati - Dextran > hetastarch Aliran urine Lebih besar GFR menurun Reaksi imun Tidak ada Jarang Harga Murah Albumin mahal, non albumin sedang
  • 23. JALUR PEMBERIAN TERAPI CAIRAN KANULASI VENA PERIFER KANULASI VENA SENTRAL
  • 25. 1) Assessment • Nilai ABCDE. Apakah pasien dalam keadaan hipovolemi dan butuh resusitasi cairan? • Indikator: 1. TD sistolik < 100 mmHg 2. Nadi > 90 bpm 3. CRT > 2 detik 4. RR > 20 x/m 5. NEWS ≥ 5 6. Respon dari passive leg raising 45°
  • 26. 1) Assessment • Nilai kebutuhan cairan dan elektrolit : ⮚ Anamnesis ⮚ Pemeriksaan Fisik ⮚ Monitoring ⮚ Pemeriksaan Laboratorium
  • 27. 2) Resuscitation • Inisiasi: 1. Identifikasi respon tubuh pasien 2. Berikan bolus cairan kristaloid 500 ml dalam waktu < 15 menit
  • 28. 2) Resuscitation • Lakukan reassessment ABCDE • Nilai: 1. Apakah pasien masih butuh resusitasi cairan? 2. Apakah pada pasien ada tanda- tanda syok?
  • 29. 3) Routine Maintenance • Terapi rumatan diberikan: 1. Air 25-30 ml/kgBB/hari 2. Na/K/Cl 1 mmol/kgBB/hari 3. Glukosa 50-100 g/hari • Reassessment dan monitoring • Hentikan pemberian caira IV bila sudah tidak diperlukan
  • 30. 4) Replacement & Redistribution • Apakah pada pasien ada kehilangan cairan atau elektrolit secara terus menerus, gangguan distribusi atau gangguan lain? • Berikan tambahan kebutuhan maintenance sesuai dengan defisit/kelebihan cairan/elektrolit yang dialami oleh pasien
  • 31. TARGET TERAPI Optimasi pengiriman oksigen • Hb > 9 g/dl, cukup > 7 g/dl pada pasca syok • Saturasi > 92% • MVO2 > 60%, sCVO2 > 70% • Normalisasi serum laktat (< 2,2 mM/L) Hemodinamik • MAP > 60 mmHg • CVP 8-12 mmHg, PAOP 12- 15 mmHg • CI > 2,1 L/min/m² Reverse organ system dysfunction • Reverse encephalopathy • Produksi urin > 0,5 ml/kgBB/jam
  • 34. KESIMPULAN ● Terapi cairan yang ideal adalah dengan melakukan pemberian cairan adekuat dalam waktu relatif cepat pada pasien gawat yang mengalami kekurangan cairan. ● Prinsip utama dari terapi cairan adalah menjaga keseimbangan masukan dan keluaran cairan, dan mengantisipasi kemungkinan kehilangan cairan yang terus berlangsung. ● Pemilihan terapi cairan berbeda-beda disesuaikan dengan usia, kondisi medis pasien dan tujuan terapi cairan, dan jenis cairan itu sendiri. ● Penggunaan cairan intravena dapat bertujuan untuk resusitasi, rumatan, maupun penggantian dan redistribusi cairan.
  • 36. ● Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management of Patients with Fluid and Electrolyte Disturbances. Dalam Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology 5thed. New York: Mc-GrawHill. 2018; 4 (49): h. 1107 –40. ● Leksana E. Dehidrasi dan Syok. Cermin Dunia Kedokt. 2015;42(5):391–4. ● urianto E, Arianti. Status Cairan Pada Pasien Pasca Pembedahan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Indones J Nurs Pract. 2018;2(2):68–76. ● Hall JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton dan Hall. 13th ed. Jakarta: EGC; 2018. 285–300 p. ● Rehatta NM, Hanindito E, Tantri AR, Redjeki IS, Soenarto RF, Bisri DY, et al. Anestesiologi dan Terapi Intensif. 1st ed. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2019. 360–369 p. ● Mangku G, Senapathi TGA. Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: Indeks; 2017. 272–301 p. ● Soenarjo, Jatmiko HD. Anestesiologi. 2nd ed. Semarang: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran UNDIP/RSUP dr. Kariadi; 2013. 256–291 p. ● Longnecker D, Newman MF, Zapol WM, Mackey SC, Sanberg WS. Anesthesiology. 3rd ed. New York: McGraw- Hill Education; 2017. ● Henderson MA, Gillon S, Al-Haddad M. Organization and Composition of Body Fluids. Anaesth Intensive Care Med. 2018;19(10):1–7.
  • 37. ● Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD. Management of Patients with Fluid and Electrolyte Disturbances. Flood P, Rathmell JP, Urman RD. Stoelting’s Pharmacology & Physiology in Anesthetic Practice. 6th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2021. 824–960 p. ● Gropper MA, Eriksson L, Fleisher LA, Wiener-Kronish JP, Cohen NH, Leslie K. Miller’s Anesthesia. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2019. ● Pudjiadi AH. Resusitasi Cairan : dari Dasar Fisiologis hingga Aplikasi Klinis. Sari Pediatri. 2017;18(5):409–16 ● MacDonald N dan Pearse RM. Are we close to the ideal intravenous fluid?. 2017:119(1);163-171 ● Cathala X, Moorley CR. Selecting IV Fluids to Manage Fluid in Critically Ill Patients. Clin Pract Rev Fluid Ther. 2018;114(12):41–4. ● Tinawi M. New Trends in the Utilization of Intravenous Fluids. Cureus. 2021;13(4):1–9. ● Finfer S, Myburgh J, Bellomo R. Intravenous Fluid Therapy in Critically Ill Adults. Nat Rev Nephrol. 2018;14(1):541–57. ● Rini IS, Suharsono T, Ulya I, Suryanto, Ningsih DK, Fathoni M. Buku Ajar Keperawatan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). 1st ed. Malang: Universitas Brawijaya Press; 2019. 55–76 p.
  • 38. ● Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reaminasi Indonesia. Panduan Tatalaksana Terapi Cairan Perioperatif. Jakarta: IDSAI; 2010. p. 108–42. ● Wiryana M, Sinardja IK, Sujana IG, Subagiartha IM, Sidemen IGPS, Suranadi IW, et al. Buku Panduan Belajar Koas Ilmu Anestesiologi dan Terapi Intensif. 1st ed. Bali: Udayana University Press; 2017. 17–26 p. ● Excellence NI for H and C. Guidelines NICE : Intravenous Fluid Therapy in Adults in Hospital. United States: NICE; 2017. p. 4–13. ● Surakarta IPR. Terapi Cairan. Denpasar: Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Terapi Intensif Universitas Udayana; 2017. 6–20 p. ● Abayadeera A, Pinto V. Fluid Therapy - Conceptual Changes. Sri Lankan J Anaesthesiol. 2015;1(1):1–4. ● Hansen B. Fluid Overload. Front Vet Sciene. 2021;8(1):1–7. ● Granado RC-D, Mehta RL. Fluid Overload in the ICU : Evaluation and Management. BMC Nephrol. 2016;17(109):1– 9.