SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
KESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Yuswandi
ASUPAN KELUARAN
KESEIMBANGAN
RELATIF SAMA
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR
TUBUH YANG UTAMA
Intake (Range) Output (range)
AIR (ml)
Air minum = 1400 – 1800
Airdalam makanan= 700 – 1000
Air hasil oksidasi = 300 - 400
1.Urine = 1400 – 1.800
2.Faeces = 100
3.Kulit = 300 - 500
4.Paru-paru = 600 - 800
TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200
VOLUME
KOMPOSISI
CES
CIS
KEGAWATAN
KEMATIAN
Ex :
Diare
Terbakar
Pendarahan
Dll.
CAIRAN
MANAGEMENT
KOMPOSISI CAIRAN
• Semua cairan tubuh adalah air larutan
pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):
• Air adalah senyawa utama dari tubuh
manusia.
• Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan rata-rata wanita
mengandung 55% air dari berat badannya.
CAIRAN
Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis
substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-
elektrolit.
1. Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi
(terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan
positif dalam larutan.
Kation ekstraselular utama adalah
natrium (Na+), sedangkan kation
intraselular utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk muatan
negatif dalam larutan.
Anion ekstraselular utama adalah klorida
( Clˉ ), sedangkan anion intraselular
utama adalah ion fosfat (PO4-).
2. Non-elektrolit : Substansi seperti
glokusa dan urea yang tidak
berdisosiasi dalam larutan.
Non-elektrolit lainnya yang secara klinis
penting mencakup kreatinin dan
bilirubin.
Insensible Loss (IWL)
❑ Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru
❑ Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat
menggunakan penghitungan sebagai berikut :
❑ DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
❑ ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
❑ Jika ada kenaikan suhu :
❑ IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas
lipid dan protein
b. membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT
c. membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS.
Contoh :
epitelium mukosa dari lambung dan usus,
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
❑ Osmolalitas
❑ Tonisitas
1). Larutan isotonik → NaCl 0,9%
larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan
osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada
pergerakan air.
2). Larutan hipotonik →NaCl 0.45%
larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik
lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel.
3). Larutan hipertonik →NaCL 3%, dekstrosa 50%
larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang
lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.
ELEKTROLIT
❑Elektrolit merupakan molekul terionisasi yang terdapat
di dalam darah, jaringan, dan sel tubuh.
❑Molekul tersebut, baik yang positif (kation) maupun
yang negatif (anion) menghantarkan arus listrik dan
membantu mempertahankan pH dan level asam basa
dalam tubuh.
❑Elektrolit juga memfasilitasi pergerakan cairan antar dan
dalam sel melalui suatu proses yang dikenal sebagai
osmosis dan memegang peraran dalam pengaturan
fungsi neuromuskular, endokrin, dan sistem ekskresi.
• Elektrolit merupakan zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Ion (+) disebut
Kation sedangkan Ion (-) disebut Anion.
Cairan intraseluler :
a. Kation : Kalium (K+)
Magnesium (Mg+)
b. Anion : Fosfat (PO4)
Sulfat
Protein
Cairan ekstraseluler :
a. Kation : Natrium (Na+)
b. Anion : Clorida (Cl-)
Bikarbonat (HCO3
-)
• Komposisi dari CIS bervariasi menurut fungsi suatu sel.
• Namun terdapat perbedaan umum antara CIS dan cairan
interstitial.
•
• CIS mempunyai kadar Na+, Cl- dan HCO3- yang lebih rendah
dibanding CES dan mengandung lebih banyak ion K+ dan
fosfat serta protein yang merupakan komponen utama intra
seluler
• Komposisi CIS ini dipertahankan oleh membran plasma sel
dalam keadaan stabil namun tetap ada pertukaran.
• Transpor membran terjadi melalui mekanisme pasif seperti
osmosis dan difusi, yang mana tidak membutuhkan energi
sebagaimana transport aktif
CIS
. . . .
. . . . . . .
. . . . . . .
. . .
..
. . . .
. . .
. . . .
. . .
. . . .
. . .
.
.
. .
.
. .
.
. .
.
.
ISF
INTERSTETIAL FLUID
Pembuluh
Darah
INTRA VASCULAR FLUID
IVF
INTRA VASCULAR FLUID
• Dua kompartemen terbesar dari cairan ekstrasluler adalah cairan
interstisiel, yang merupakan tiga perempat cairan ekstraseluler,
dan plasma, yaitu seperempat cairan ekstraseluler.
• Plasma adalah bagian darah nonselular dan terus menerus
berhubungan dengan cairan interstisiel melalui celah-celah
membran kapiler.
• Celah ini bersifat sangat permeabel terhadap hampir semua zat
terlarut dalam cairan ekstraseluler, kecuali protein.
• Karenanya, cairan ekstraseluler terus bercampur, sehingga plasma
dan interstisiel mempunyai komposisi yang sama kecuali untuk
protein, yang konsentrasinya lebih tinggi pada plasma.
CES
• Cairan transeluler merupakan cairan yang
disekresikan dalam tubuh terpisah dari plasma
oleh lapisan epithelial serta peranannya tidak
terlalu berarti dalam keseimbangan cairan tubuh,
akan tetapi pada beberapa keadaan dimana terjadi
pengeluaran jumlah cairan transeluler secara
berlebihan maka akan tetap mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
• Cairan yang termasuk cairan transseluler yaitu
:Cairan serebrospinal, cairan dalam kelenjar limfe,
cairan intra okular, cairan gastrointestinal dan
empedu, cairan pleura, peritoneal, dan perikardial.
CAIRAN TRANSELULER
KOMPOSISI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
BAYI DAN ANAK
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
DEWASA
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan
Penyebab peningkatan kebutuhan cairan harian
• Demam ( kebutuhan meningkat 12% setiap 10 C,
jika suhu > 370 C )
• Hiperventilasi
• Suhu lingkungan yang tinggi
• Aktivitas yang ekstrim / berlebihan
• Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare atau
poliuria
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan
Penyebab penurunan kebutuhan cairan harian :
• Hipotermi ( kebutuhannya menurun 12% setiap 1
C, jika suhu <37 C )
• Kelembaban lingkungan yang sangat tinggi
• Oliguria atau anuria
• Hampir tidak ada aktivitas
• Retensi cairan misal gagal jantung
Proses Pergerakan Cairan Tubuh
Transpor pasif
Difusi dan osmosis
Transpor aktif
pompa Na-K yang memerlukan ATP
• CIS : K, ion Mg dan ion
fosfat
• CES : Na, Cl
• Air melintasi membran sel dengan mudah, tetapi
zat-zat lain sulit atau diperlukan proses khusus
supaya dapat melintasinya karena itu komposisi
elektrolit di dalam dan di luar sel berbeda.
a. Osmosis
• Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel
(permeabel selektif dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih
tinggi hingga kadarnya sama.
• Membran semipermeabel : membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak
dapat dilalui zat terlarut misalnya protein.
• Tekanan osmotik plasma darah ialah 285 ± 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan
osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,96%, Dekstrosa 5%, Ringer-laktat),
lebih rendah disebut hipotonik (akuades) dan lebih tinggi disebut hipertonik.
b. Difusi
• Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori.
• Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah.
Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati
pori-pori tersebut.
• Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
c. Pompa Natrium Kalium
• Pompa natrium kalium merupakan suatu proses
transport yang memompa ion natrium keluar
melalui membran sel dan pada saat bersamaan
memompa ion kalium dari luar ke dalam.
• Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk
mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel.
Perubahan Cairan Tubuh
1. Volume
• Kekurangan : dehidrasi
• kelebihan : iatrogenik
2. Konsentrasi : deficit natrium, kalium, clorida
3. Komposisi.
• Perubahan komposisi itu dapat terjadi tersendiri tanpa
mempengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler.
• Ex : kenaikan konsentrasi K dalam darah dari 4 mEq
menjadi 8 mEq, tidak akan mempengaruhi osmolaritas
cairan ekstraseluler tetapi sudah cukup mengganggu otot
jantung
Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit
• Gastroenteritis, demam tinggi ( DHF, tifoid )
• Kasus pembedahan ( appendektomi, splenektomi, section cesarea,
histerektomi )
• Penyakit lain yang menyebabkan pemasukan dan pengeluaran tidak
seimbang ( kehilangan cairan melalui muntah )
Gangguan Elektrolit
Gangguan Elektrolit
Terapi Cairan
Pemilihan Cairan
Kristaloid
Pemilihan Cairan
Koloid
• Cairan koloid disebut juga sebagai cairan pengganti
plasma atau biasa disebut “plasma expander”.
• Di dalam cairan koloid terdapat zat/bahan yang
mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas
osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung
bertahan agak lama dalam ruang intravaskuler.
1. Albumin
Albumin merupakan larutan koloid murni yang
berasal dari plasma manusia. Albumin dibuat
dengan pasteurisasi pada suhu 600C dalam 10 jam
untuk meminimalisir resiko transmisi virus
hepatitis B atau C atau pun virus imunodefisiensi.
Waktu paruh albumin dalam plasma adalah sekitar
16 jam, dengan sekitar 90% tetap bertahan dalam
intravascular 2 jam setelah pemberian.
2. Dekstran
• Dekstran 70 6 % digunakan pada syok hipovolemik dan
untuk profilaksis tromboembolisme dan mempunyai waktu
paruh intravaskular sekitar 6 jam.
• Pemakaian dekstran untuk mengganti volume darah atau
plasma hendaknya dibatasi sampai 1 liter (1,5 gr/kgBB)
karena risiko terjadi perdarahan abnormal.
• Disfungsi trombosit dan penurunan fibrinogen dan
faktor VIII
• Batas dosis dekstran yaitu 20 ml/kgBB/hari.
3. Gelatin
Gelatin dapat diberikan pada pasien dengan
gangguan fungsi ginjal bahkan pada pasien yang
menjalani hemodialisis.
Indikasi gelatin : Penggantian volume primer pada
hipovolemia, stabilisasi sirkulasi perioperatif.
Sedangkan kontraindikasi adalah infark miokard
yang masih baru terjadi, gagal jantung kongestif
dan syok normovolemik.
Hati2 alergi
4. Hydroxylethyl Starch (HES)
Indikasi pemberian HES :
• Terapi dan profilaksis defisiensi volume (hipovolemia)
• syok (terapi penggantian volume) berkaitan dengan
pembedahan (syok hemoragik), cedera (syok
traumatik), infeksi (syok septik), kombustio (syok
kombustio).
• kontra indikasi :
• Gagal jantung kongestif berat, Gagal ginjal (kreatinin
serum >2 mg/dL dan >177 mikromol/L)..
Pemilihan Cairan pengganti untuk kehilangan cairan
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

ISI PIRINGKU MALA.pptx
ISI PIRINGKU MALA.pptxISI PIRINGKU MALA.pptx
ISI PIRINGKU MALA.pptxMalaAhdina1
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitViodeta Viodeta
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungGunk Arie'sti
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitSulistia Rini
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)Dodit Mujiono
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikReza Oktarama
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Raden Saputra
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)adeputra93
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolitMoh. Wildan
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2Warnet Raha
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahMey Sari
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basasasmiyanto
 

What's hot (20)

PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
ISI PIRINGKU MALA.pptx
ISI PIRINGKU MALA.pptxISI PIRINGKU MALA.pptx
ISI PIRINGKU MALA.pptx
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
hemostasis dan komponen
hemostasis dan komponenhemostasis dan komponen
hemostasis dan komponen
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
LAPORAN BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Penyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematikPenyakit jantung rematik
Penyakit jantung rematik
 
Biokimia Darah
Biokimia DarahBiokimia Darah
Biokimia Darah
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)Metabolisme air (4)
Metabolisme air (4)
 
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
(1) Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Anemia power point 2
Anemia power point 2Anemia power point 2
Anemia power point 2
 
Hemostasis uii
Hemostasis uiiHemostasis uii
Hemostasis uii
 
2. sistem pencernaan
2. sistem pencernaan2. sistem pencernaan
2. sistem pencernaan
 
PPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darahPPT Komposisi darah dan golongan darah
PPT Komposisi darah dan golongan darah
 
Keseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - BasaKeseimbangan Asam - Basa
Keseimbangan Asam - Basa
 

Similar to KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptDeziIlham2
 
Homeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaHomeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaSAPRIL1
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CYNTHIA487534
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitryan ryno
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1pjj_kemenkes
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanGlennbolang
 
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptxShinShintara1
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanyohanes meor
 
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptxnopi27
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitValny Majid
 

Similar to KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT (20)

Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
Homeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaHomeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basa
 
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)CAIRAN_TUBUH (download from internet)
CAIRAN_TUBUH (download from internet)
 
Benda Cair dan Gas
Benda Cair dan GasBenda Cair dan Gas
Benda Cair dan Gas
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
.13184877.ppt
.13184877.ppt.13184877.ppt
.13184877.ppt
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Cairan.new
Cairan.newCairan.new
Cairan.new
 
Cairan.new
Cairan.newCairan.new
Cairan.new
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
 
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahanterapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
terapi cairan pada tatalaksana dehidrasi dan syok hipovolemik serta perdarahan
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
PR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptxPR TERAPI CIARAN.pptx
PR TERAPI CIARAN.pptx
 
Powerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuhPowerpoint sap cairan tubuh
Powerpoint sap cairan tubuh
 
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx3. Askep Cairan dan  elektrolit_Purwoko.pptx
3. Askep Cairan dan elektrolit_Purwoko.pptx
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
1. KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT, & ASAM BASA.pptx
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

  • 3. INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA Intake (Range) Output (range) AIR (ml) Air minum = 1400 – 1800 Airdalam makanan= 700 – 1000 Air hasil oksidasi = 300 - 400 1.Urine = 1400 – 1.800 2.Faeces = 100 3.Kulit = 300 - 500 4.Paru-paru = 600 - 800 TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200
  • 6. • Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut): • Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. • Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. CAIRAN
  • 7. Solut (terlarut) Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non- elektrolit. 1. Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+).
  • 8. Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-). 2. Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan. Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
  • 9. Insensible Loss (IWL) ❑ Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru ❑ Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut : ❑ DEWASA = 15 cc/kg BB/hari ❑ ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari ❑ Jika ada kenaikan suhu : ❑ IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
  • 10. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit 1. Usia 2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak 4. Stres 5. Sakit 6. Temperatur lingkungan 7. Diet
  • 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan air dan zat terlarut 1. Membran Membran semipermeabel tubuh meliputi : a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan terdiri atas lipid dan protein b. membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT c. membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV dari CTS. Contoh : epitelium mukosa dari lambung dan usus,
  • 12. 2. Proses transpor 3. Konsentrasi cairan tubuh ❑ Osmolalitas ❑ Tonisitas 1). Larutan isotonik → NaCl 0,9% larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. 2). Larutan hipotonik →NaCl 0.45% larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel. 3). Larutan hipertonik →NaCL 3%, dekstrosa 50% larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel.
  • 13. ELEKTROLIT ❑Elektrolit merupakan molekul terionisasi yang terdapat di dalam darah, jaringan, dan sel tubuh. ❑Molekul tersebut, baik yang positif (kation) maupun yang negatif (anion) menghantarkan arus listrik dan membantu mempertahankan pH dan level asam basa dalam tubuh. ❑Elektrolit juga memfasilitasi pergerakan cairan antar dan dalam sel melalui suatu proses yang dikenal sebagai osmosis dan memegang peraran dalam pengaturan fungsi neuromuskular, endokrin, dan sistem ekskresi.
  • 14. • Elektrolit merupakan zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Ion (+) disebut Kation sedangkan Ion (-) disebut Anion. Cairan intraseluler : a. Kation : Kalium (K+) Magnesium (Mg+) b. Anion : Fosfat (PO4) Sulfat Protein Cairan ekstraseluler : a. Kation : Natrium (Na+) b. Anion : Clorida (Cl-) Bikarbonat (HCO3 -)
  • 15. • Komposisi dari CIS bervariasi menurut fungsi suatu sel. • Namun terdapat perbedaan umum antara CIS dan cairan interstitial. • • CIS mempunyai kadar Na+, Cl- dan HCO3- yang lebih rendah dibanding CES dan mengandung lebih banyak ion K+ dan fosfat serta protein yang merupakan komponen utama intra seluler • Komposisi CIS ini dipertahankan oleh membran plasma sel dalam keadaan stabil namun tetap ada pertukaran. • Transpor membran terjadi melalui mekanisme pasif seperti osmosis dan difusi, yang mana tidak membutuhkan energi sebagaimana transport aktif CIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ISF INTERSTETIAL FLUID Pembuluh Darah INTRA VASCULAR FLUID IVF INTRA VASCULAR FLUID
  • 16. • Dua kompartemen terbesar dari cairan ekstrasluler adalah cairan interstisiel, yang merupakan tiga perempat cairan ekstraseluler, dan plasma, yaitu seperempat cairan ekstraseluler. • Plasma adalah bagian darah nonselular dan terus menerus berhubungan dengan cairan interstisiel melalui celah-celah membran kapiler. • Celah ini bersifat sangat permeabel terhadap hampir semua zat terlarut dalam cairan ekstraseluler, kecuali protein. • Karenanya, cairan ekstraseluler terus bercampur, sehingga plasma dan interstisiel mempunyai komposisi yang sama kecuali untuk protein, yang konsentrasinya lebih tinggi pada plasma. CES
  • 17. • Cairan transeluler merupakan cairan yang disekresikan dalam tubuh terpisah dari plasma oleh lapisan epithelial serta peranannya tidak terlalu berarti dalam keseimbangan cairan tubuh, akan tetapi pada beberapa keadaan dimana terjadi pengeluaran jumlah cairan transeluler secara berlebihan maka akan tetap mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. • Cairan yang termasuk cairan transseluler yaitu :Cairan serebrospinal, cairan dalam kelenjar limfe, cairan intra okular, cairan gastrointestinal dan empedu, cairan pleura, peritoneal, dan perikardial. CAIRAN TRANSELULER
  • 19. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT BAYI DAN ANAK
  • 20. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DEWASA
  • 21. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Penyebab peningkatan kebutuhan cairan harian • Demam ( kebutuhan meningkat 12% setiap 10 C, jika suhu > 370 C ) • Hiperventilasi • Suhu lingkungan yang tinggi • Aktivitas yang ekstrim / berlebihan • Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare atau poliuria
  • 22. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Penyebab penurunan kebutuhan cairan harian : • Hipotermi ( kebutuhannya menurun 12% setiap 1 C, jika suhu <37 C ) • Kelembaban lingkungan yang sangat tinggi • Oliguria atau anuria • Hampir tidak ada aktivitas • Retensi cairan misal gagal jantung
  • 23. Proses Pergerakan Cairan Tubuh Transpor pasif Difusi dan osmosis Transpor aktif pompa Na-K yang memerlukan ATP • CIS : K, ion Mg dan ion fosfat • CES : Na, Cl • Air melintasi membran sel dengan mudah, tetapi zat-zat lain sulit atau diperlukan proses khusus supaya dapat melintasinya karena itu komposisi elektrolit di dalam dan di luar sel berbeda.
  • 24. a. Osmosis • Osmosis adalah bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel (permeabel selektif dari larutan berkadar lebih rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama. • Membran semipermeabel : membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein. • Tekanan osmotik plasma darah ialah 285 ± 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,96%, Dekstrosa 5%, Ringer-laktat), lebih rendah disebut hipotonik (akuades) dan lebih tinggi disebut hipertonik.
  • 25. b. Difusi • Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. • Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke arah larutan berkonsentrasi rendah. Tekanan hidrostatik pembuluh darah juga mendorong air masuk berdifusi melewati pori-pori tersebut. • Jadi difusi tergantung kepada perbedaan konsentrasi dan tekanan hidrostatik.
  • 26. c. Pompa Natrium Kalium • Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transport yang memompa ion natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium dari luar ke dalam. • Tujuan dari pompa natrium kalium adalah untuk mencegah keadaan hiperosmolar di dalam sel.
  • 27. Perubahan Cairan Tubuh 1. Volume • Kekurangan : dehidrasi • kelebihan : iatrogenik 2. Konsentrasi : deficit natrium, kalium, clorida 3. Komposisi. • Perubahan komposisi itu dapat terjadi tersendiri tanpa mempengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler. • Ex : kenaikan konsentrasi K dalam darah dari 4 mEq menjadi 8 mEq, tidak akan mempengaruhi osmolaritas cairan ekstraseluler tetapi sudah cukup mengganggu otot jantung
  • 28. Gangguan Keseimbangan Air dan Elektrolit • Gastroenteritis, demam tinggi ( DHF, tifoid ) • Kasus pembedahan ( appendektomi, splenektomi, section cesarea, histerektomi ) • Penyakit lain yang menyebabkan pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang ( kehilangan cairan melalui muntah )
  • 33. Pemilihan Cairan Koloid • Cairan koloid disebut juga sebagai cairan pengganti plasma atau biasa disebut “plasma expander”. • Di dalam cairan koloid terdapat zat/bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama dalam ruang intravaskuler.
  • 34. 1. Albumin Albumin merupakan larutan koloid murni yang berasal dari plasma manusia. Albumin dibuat dengan pasteurisasi pada suhu 600C dalam 10 jam untuk meminimalisir resiko transmisi virus hepatitis B atau C atau pun virus imunodefisiensi. Waktu paruh albumin dalam plasma adalah sekitar 16 jam, dengan sekitar 90% tetap bertahan dalam intravascular 2 jam setelah pemberian.
  • 35. 2. Dekstran • Dekstran 70 6 % digunakan pada syok hipovolemik dan untuk profilaksis tromboembolisme dan mempunyai waktu paruh intravaskular sekitar 6 jam. • Pemakaian dekstran untuk mengganti volume darah atau plasma hendaknya dibatasi sampai 1 liter (1,5 gr/kgBB) karena risiko terjadi perdarahan abnormal. • Disfungsi trombosit dan penurunan fibrinogen dan faktor VIII • Batas dosis dekstran yaitu 20 ml/kgBB/hari.
  • 36. 3. Gelatin Gelatin dapat diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal bahkan pada pasien yang menjalani hemodialisis. Indikasi gelatin : Penggantian volume primer pada hipovolemia, stabilisasi sirkulasi perioperatif. Sedangkan kontraindikasi adalah infark miokard yang masih baru terjadi, gagal jantung kongestif dan syok normovolemik. Hati2 alergi
  • 37. 4. Hydroxylethyl Starch (HES) Indikasi pemberian HES : • Terapi dan profilaksis defisiensi volume (hipovolemia) • syok (terapi penggantian volume) berkaitan dengan pembedahan (syok hemoragik), cedera (syok traumatik), infeksi (syok septik), kombustio (syok kombustio). • kontra indikasi : • Gagal jantung kongestif berat, Gagal ginjal (kreatinin serum >2 mg/dL dan >177 mikromol/L)..
  • 38. Pemilihan Cairan pengganti untuk kehilangan cairan