Dokumen tersebut membahas tentang manajemen airway dan pernapasan dalam keadaan darurat. Airway dan pernapasan harus dijaga untuk memastikan suplai oksigen yang memadai ke seluruh tubuh. Gangguan airway dan pernapasan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti kegagalan mengenali airway tersumbat, keterlambatan menjaga airway, aspirasi, atau trauma dada. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain mengamati jalan napas
2. Pengertian
Tindakan Yang
dilakukan untuk
membebaskan jalan
napas dengan tetap
memperhatikan
kontrol servikal
Tujuan
Membebaskan jalan napas
untuk menjamin jalan
masuknya udara ke paru
secara normal sehingga
menjamin kecukupan
oksigen tubuh
Forman_Doc
AIRWAY MANAGEMENT
3. Kematian karena masalah airway
disebabkan oleh :
• Kegagalan mengenal airway yang tersumbat
• Terlambatnya menjaga jalan nafas
• Keterlambatan membantu ventilasi
• Kesulitan tehnis dalam menjaga airway
• Aspirasi gaster
Forman_Doc
7. WASPADA TRAUMA CERVICAL
• Multitrauma
• Trauma kapitis + penurunan kesadaran
• Luka kranial dari klavikula
• Mekanisme cedera mendukung
“Setiap usaha memperbaiki Airway
akan berpotensi menggerakkan kepala”
IMOBILSASI KEPALA DAN LEHER
Forman_Doc
8. OBSTRUKSI TOTAL ( CHOKING )
• Kesulitan bernafas
• Batuk tidak berbunyi ( Silent
cough )
• Kebiruan ( sianosis )
• Tidak mampu berbicara
• Biasanya korban memegang
daerah leher ( Universal
Choking Sign )
Forman_Doc
22. Blind Naso-tracheal :
Sambil mendengar
pernafasan
Dorong saat inspirasi
Bila suara hilang
kemungkinan masuk
esofagus
Hati-hati bila fraktur
basis kranii
23. Oro-Tracheal :
Dapat tanpa /
dengan pelemas
otot
Selalu persiapan
yang baik
(lampu, Cuff)
Selalu bersiap
untuk kriko –
tiroidotomi
Ingat : STATICS
24. Nedle Krikotirodotomi :
Ditusukkan lewat membrana
kriko-tiroidea
Sambung dengan oksigen,
1 detik tutup, 4 detik buka
Waktu ekstra 30-45 meni