2. SYOK
Keadaan dimana aliran
darah tidak memadai
untuk memenuhi
permintaan kebutuhan
oksigen jaringan
Hipoksia jaringan dan
sel
Gangguan metabolism
sel sehingga
kerusakannya ireversibel
3. KLASIFIKASI SYOK HEMORAGIK
Pre-syok (compensated)
• Perdarahan kurang dari 15 %
(750 ml )volume darah.
• Pasien mengeluh pusing
• Takikardi ringan dengan
sistolik 90 – 100 mmHg
Syok Ringan (compensated)
• Perdarahan 15 – 30 % (750 – 1500 ml)
volume darah.
• Penurunan perfusi jaringan dan organ
non vital.
• Volume urin normal atau sedikit
berkurang, dan mungkin terjadi
asidosis metabolik.
• Pasien terlihat gelisah, berkeringat
dingin, haus
• Tekanan darah sistolik 80 – 90 mmHg.
4. KLASIFIKASI SYOK HEMORAGIK
Syok Sedang
• Terjadi penurunan perfusi pada
organ yang tahan terhadap
iskemia waktu singkat (hati, usus,
dan ginjal)
• Timbul oligouria (urin kurang dari
0,5 ml/kgBB/jam) dan asisdosis
metabolic.
• Tekanan darah sistolik antara 70 –
80 mmHg
Syok Berat
• Perfusi didalam jaringan otak
dan jantung sudah tidak
adekuat → Mekanisme
kompensasi vasokontriksi pada
organdan jantung
• Terjadi anuria dan penurunan
kesadaran, sudah ada gejala
hipoksia
5.
6. GEJALA KLINIS
Syok Ringan Syok Sedang Syok Berat
Takikardia minimal.
Hipotensi sedikit.
Vasokontriksi tepi ringan (kulit
dingin, pucat, basah)
Urin normal / sedikit
berkurang.
Pasien mengeluh merasa
dingin.
Takikardia 100 – 120 x /
menit.
Hipotensi sistolik 90 – 100
mmHg.
Oligouria/anuria.
Penderita merasa haus.
Takikardia <120 x / menit
Hipotensi sistolik <60 mmHg.
Pucat sekali.
Anuria, agitasi, kesadaran
menurun.
8. TATALAKSANA
ABCDE
• Tanda-tanda vital, produksi urin, tingkat kesadaran
Terapi awal cairan
• Larutan isotonic (RL atau NaCl fisiologik)
• Mengisi intravaskuler dalam waktu singkat dan juga menstabilkan
volume vaskuler dengan cara menggantikar, kehilangan cairan
berikutnya ke dalam ruang interstitial dan intraseluler
9. TATALAKSANA
mengganti setiap
mililiter darah yang
hilang dengan 3 ml
cairan kristaloid
resusitasi volume
plasma yang hilang
ke dalam ruang
interstitial dan
intraseluler
hukum "3 untuk 1"
penting untuk
menilai respon
penderita kepada
resusitasi cairan dan
bukti perfusi dan
oksigenasi end- organ
yang memadai
10. RESPON TATALAKSANA
RESPON CEPAT RESPON
SEMENTARA
TANPA RESPON
Tanda vital Kembali ke normal Perbaikan
sementara, tensi
dan nadi kembali
turun
Tetap abnormal
Kehilangan darah Minimal (10-20%) Sedang (20-40%) Berat (>40%)
Kebutuhan
kristaloid
Sedikit Banyak Banyak
Kebutuhan darah Sedikit Sedang-banyak Segera
11. KESIMPULAN
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang dapat terjadi saat tubuh tidak mendapat
aliran darah yang adekuat. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ, oleh
karena itu syok membutuhkan penanganan segera.
Secara umum penatalaksanaan syok adalah dengan cara memperbaiki perfusi
jaringan, mencari penyebab, mengatasi penyebab, mengatasi komplikasi dan
mempertimbangkan terpai lanjutan.
Terapi cairan resusitasi pada pasien syok hemoragik perlu mendapat perhatian lebih
serius untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas