SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Cairan Resusitasi
Anatomi dan Fisiologi
• Cairan tubuh didistribusikan 
kompartemen Intraseluler (Total
cairan tubuh) dan Ekstraseluler
(Interstisial, intravascular, trans
selular)
• Predominan elektrolit cairan tubuh
 Sodium (dominan extraseluler) &
Potasium (dominan cairan
intraseluler)
• Sodium dan magnesium  minor
kation intraseluler
• Kalsium magnesium  minor
kation cairan ekstraseluler
Komposisi normal cairan tubuh
• Total Body water
Laki – laki  60% dari berat badan
Perempuan  50 % dari berat badan
• Komponen
Intraseluler – 2/3 dari cairan tubuh – 40%
dari berat badan
Ekstraseluler – 1/3 dari cairan tubuh – 20%
dari berat badan
• Total volume darah – 7% dari berat
badan
(Schwartz’s principles of surgery, 9 th ed.2010)
Tujuan cairan resusitasi
• 1. Mengontrol perdarahan
• 2. Mengembalikan kembali cairan yang hilang
• 3. Mencapai kembali perfusi dan fungsi organ (Hemodinamik )
• 4. Substate (Oksigen, elektrolit) delivery melalui administrasi
cairan dan elektrolit
• Ketika administrasi per oral tidak bisa  Mengganti kehilangan
cairan  Intervena (IV)
JENIS CAIRAN RESUSITASI
Jenis Cairan Resusitasi
• Cairan Intravena, dibagi menjadi 2 kelas :
1. Kristaloid
Cairan elektrolit dalam air yang dapat bergerak bebas dari area
vascular ke dalam interstitum (Mengandung konsentrasi sodium
dan chloride
2. Koloid
Suspensi molekul yang lebih besar, relatif tidak dapat berpenetrasi
pada semi permeable membrane kapiler yang sehat (Karena berat
molekul) Wallace, 2022
Jenis Cairan
Koloid Kristaloid
Natural Albumin NaCl 0,9%
Syntesis Dextran Ringer Solution
Gelatin Ringer Lactate
HES. (Hydroxyethyl
starch)
Ringer Acetate
Glucose
Kristakoloid :
Merupakan larutan
yang terdiri dari
elektrolit
Koloid : Cairan yang
terdiri dari elektrolit &
makromolekul
Koloid
• Cairan yang mengandung molekul yang tidak larut :
Protein, kompleks polisakarida, albumin dalam
plasma
• Koloid secara spesifik  menyebar ke volume
intravascular  terdistribusi secara cepat ke
kompartemen interstisial
• Menetap dalam intravaskuler cukup lama (3-6 jam) 
Untuk pasien deficit cairan berat (hipoalbumin &
kehilangan protein jumlah besar)
• Koloid  pilihan ketika administrasi kristaloid tidak
memberikan hasil yang baik
• Contoh larutan : Koloid alami  Albumin
Koloid sintetik  Dextran, Hydroxylethyl Starch
(Hetastarch), Gelatin
Kristaloid
• Inexpensive, tersedia secara luas, paling
sering digunakan  ”First-line” cairan
resusitasi
• Mekanisme : Intravaskular  Interstisial 
Distribusi ke kompartemen ekstravaskular
• Hanya 25 % cairan di pemberian awal yang
berada di intravascular  Butuh volume 3-
4 x dari volume plasma yang hilang
• Terbagi menjadi : Cairan Hipotonis, Cairan
Isotonik, Cairan Hipertonik
Hipotonis
• Cairan yang mengandung lebih sedikit
partikel / elektrolit dari yang ditemukan di
normal sel dan darah.
• Tekanan osmotic lebih rendah dari cairan
tubuh.
• Cairan berpindah dari intravascular ke
interstisial intrasel
• Contoh larutan : Dextrose 5%, Half normal
saline
Cairan Isotonis
• Cairan yang memiliki konsentrasi elektrolit yang
sama dengan elektrolit plasma
• Bertahan di intravascular  interstisial dan intrasel
secara seimbang
• Tekanan osmotic hampir sama dengan plasma
• Contoh larutan :
1. Saline (0,9% sodium chloride)
2. Balanced Crystalloids (ec Ringer lactat,
Hartmann’s solution, Plasma – Lyte, Normosol,
Isolyte)
Cairan hipertonis
• Cairan yang berisi lebih banyak elektrolit dari
plasma tubuh
• Tekanan osmotic > cairan normal tubuh
• Cairan-elektrolit dari intrasel & interstitial
tertarik ke dalam kompartemen intravaskuler
• Contoh larutan : Dextrose 5% dalam half
saline, D5 dalam normal saline
Keseimbangan Cairan
Balance Cairan
• Keseimbangan cairan  keseimbangan input dan
output cairan pada tubuh  Proses metabolic dan
fungsi
• Regulasi dari water input:
1. Mekanisme pertama : Rasa Haus
Dari tekanan osmotic cairan extraselular oleh
hipotalamus
2. Water output : Rata – rata kehilangan cairan/ hari :
2500 ml (1500ml urin, 400 ml dievaporasi saluran
pernafasan, 400 ml di evaporasi kulit, 100 ml
dikeringat dan 100 ml di feses)
(Welch, 2010).
Dehidrasi
• Dehidrasi  Kehilangan 1% atau lebih massa tubuh  Akibat kehilangan cairan
• Gejala  Gangguan fungsi kognitif, sakit kepala, fatigue dan kulit kering
• Dehidrasi berat  Shock hypovolaemic, kegagalan dan kematian fungsi organ
• Pada kondisi dehidrasi  osmoreseptor  merangsang minum dan pelepasan
hormon antidiuretik (ADH) ↓ kehilangan air  ↓ volume urin  urin yang lebih
pekat (Thornton, 2010).
• Selama masa kekurangan cairan  kelenjar adrenal  aldosteron,  reabsorpsi
natrium dari tubulus ginjal distal dan saluran pengumpul (collecting duct) 
diserap kembali, mempertahankan homeostasis.
Pemeriksaan Keseimbangan Cairan & Hidrasi
1. Pemeriksaan Klinis
• Observasi :
• 1. Vital sign
• 2. Capillary Refill time (CRT)
• 3. Elastisitas Kulit (Turgor)
• 4. Berat Badan
• 5. Output urine
(Scales and Pilsworth (2008)
2. Pemeriksaan kimia
darah dan status Hidrasi
• Sodium
• Potasium
• Bikarbonat
• Blood urea nitrogen
(BUN)
KEBUTUHAN CAIRAN
PASIEN SEHAT NORMAL
• 10 kg pertama : dikali 100 ml/kgBB
• 10 kg kedua : Dikali 50 ml/kgBB
• Sisanya : Dikali 20 ml/kgBB
RUMATAN CAIRAN MENURUT HOLLYDAY-SEGAR
Contoh: Pasien dengan BB
50 kg, berapa kebutuhan
cairan selama 24 jam?
Jawab:
10 x 100 = 1000
10 x 50 = 500
30 x 20 = 600
Jadi kebutuhan cairan
pasien 1000+500+6000 =
2100 ml/hari
PASIEN DENGAN CHF
Pada pasien dengan CHF, kebutuhan cairan menurun, oleh karena itu jumlah cairan
dikurangi menjadi 70-80% dari kebutuhan rumatan normal.
Contoh:
Pasien dengan CHF BB 50 kg, berapa kebutuhan cairan selama 24 jam?
• 10 x 100 = 1000
• 10 x 50 = 500
• 30 x 20 = 600
• 1000+500+6000 = 2100 ml
• 70% x 2100 = 1470 ml
• 80% x 2100 = 1680 ml
Jadi kebutuhan cairan pasien 1470-1680 ml/hari
PASIEN DENGAN CKD
Pada pasien ginjal, intake cairan yang direkomendasikan bergantung
pada jumlah urin 24 jam, yaitu jumlah urin 24 jam sebelumnya
ditambahkan IWL.
Contoh:
BB pasien = 50 kg
Urin output 24 jam terakhir = 300 ml
IWL : 15x50(BB) = 750 ml
Kebutuhan cairan pasien dalam 24 jam = 300 ml + 750 ml = 1050 ml
KOMPLIKASI TERAPI CAIRAN
• Komplikasi yang paling sering terjadi adalah cairan yang masuk ke dalam tubuh terlalu
banyak.
• Ketika hal ini terjadi, jantung gagal memompa volume sirkulasi yang terekspansi
secara efektif.
• Distensi berlebih pada ventrikel kiri dapat menyebabkan gagal jantung, dengan
konsekuensi berupa edema paru.
• Pasien dengan edema paru akan memendekkan pernapasan dan menyebabkan
batuk, terdengar crackles pada auskultasi dan penurunan saturasi oksigen.
• Manifestasi klinis ini seringkali diikuti oleh meningkatnya denyut jantung.
• Gagal ginjal dan kerusakan ventrikel yang sudah ada dapat memperburuk kondisi.
• Sindrom kompartemen abdomen dan sindrom distres resprasi akut adalah
konsekuensi dari kelebihan resusitasi cairan dan kelebihan cairan.
TERIMA KASIH
Mohon Asupan
Trauma
• Kehilangan darah akut  Mekanisme kompensasi
 Mengembalikan volume deficit  Menjaga
perfusi organ vital yang adekuat
• Kehilangan darah  kompensasi hemodinamik 
mengembalikan volume.
• Kehilangan darah akut  lebih dari 5% - 10%
• Kehilangan darah > 20 %  Cairan resusitasi  O2
ke organ vital
• Indikasi dari resusitasi --> Tekanan darah sistolik 
< 80 – 85 mm Hg / terjadi penurunan yang cepat,
penurunan mental status tanpa bukti cedera kepala

More Related Content

Similar to Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx

Gangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiGangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiAyu Andriyani
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhYulisa Andari
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanyohanes meor
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxssuserdc4acc
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxAyuMustika17
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxkanh27
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1pjj_kemenkes
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxSukriSultra
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxLaksanakanTerbaru
 
13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx
13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx
13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptxXuanHuaLai1
 
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptxCAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptxwindaeka9
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxHalimahPramudiyanti
 

Similar to Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx (20)

Gangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasiGangguan osmoregulasi
Gangguan osmoregulasi
 
Cairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuhCairan & elektrolit tubuh
Cairan & elektrolit tubuh
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatanGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit_materi bagi mahasiswa keperawatan
 
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptxReferat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
Referat_Terapi Cairan_ Sarah Talitha_edit.pptx
 
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.pptx
 
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).pptCairan dan Elektrolit (2).ppt
Cairan dan Elektrolit (2).ppt
 
.13184877.ppt
.13184877.ppt.13184877.ppt
.13184877.ppt
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Terapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & ElektrolitTerapi Cairan & Elektrolit
Terapi Cairan & Elektrolit
 
MTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptxMTE Terapi Cairan.pptx
MTE Terapi Cairan.pptx
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Anfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budionoAnfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budiono
 
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptxKEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
KEBUTUHAN_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT.pptx
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
Kebutuhan Electrolit
Kebutuhan ElectrolitKebutuhan Electrolit
Kebutuhan Electrolit
 
13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx
13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx
13 Homeostasis & Sistem Urinari.pptx
 
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptxCAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
CAIRAN & ELEKTROLIT.pptx
 
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptxGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (Inggar Armytasari) (1).pptx
 
Hemodialisis
HemodialisisHemodialisis
Hemodialisis
 

Recently uploaded

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 

Recently uploaded (20)

05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 

Cairan Resusitasi dan Keseimbangan cairan .pptx

  • 2. Anatomi dan Fisiologi • Cairan tubuh didistribusikan  kompartemen Intraseluler (Total cairan tubuh) dan Ekstraseluler (Interstisial, intravascular, trans selular) • Predominan elektrolit cairan tubuh  Sodium (dominan extraseluler) & Potasium (dominan cairan intraseluler) • Sodium dan magnesium  minor kation intraseluler • Kalsium magnesium  minor kation cairan ekstraseluler
  • 3. Komposisi normal cairan tubuh • Total Body water Laki – laki  60% dari berat badan Perempuan  50 % dari berat badan • Komponen Intraseluler – 2/3 dari cairan tubuh – 40% dari berat badan Ekstraseluler – 1/3 dari cairan tubuh – 20% dari berat badan • Total volume darah – 7% dari berat badan (Schwartz’s principles of surgery, 9 th ed.2010)
  • 4. Tujuan cairan resusitasi • 1. Mengontrol perdarahan • 2. Mengembalikan kembali cairan yang hilang • 3. Mencapai kembali perfusi dan fungsi organ (Hemodinamik ) • 4. Substate (Oksigen, elektrolit) delivery melalui administrasi cairan dan elektrolit • Ketika administrasi per oral tidak bisa  Mengganti kehilangan cairan  Intervena (IV)
  • 6. Jenis Cairan Resusitasi • Cairan Intravena, dibagi menjadi 2 kelas : 1. Kristaloid Cairan elektrolit dalam air yang dapat bergerak bebas dari area vascular ke dalam interstitum (Mengandung konsentrasi sodium dan chloride 2. Koloid Suspensi molekul yang lebih besar, relatif tidak dapat berpenetrasi pada semi permeable membrane kapiler yang sehat (Karena berat molekul) Wallace, 2022
  • 7. Jenis Cairan Koloid Kristaloid Natural Albumin NaCl 0,9% Syntesis Dextran Ringer Solution Gelatin Ringer Lactate HES. (Hydroxyethyl starch) Ringer Acetate Glucose Kristakoloid : Merupakan larutan yang terdiri dari elektrolit Koloid : Cairan yang terdiri dari elektrolit & makromolekul
  • 8. Koloid • Cairan yang mengandung molekul yang tidak larut : Protein, kompleks polisakarida, albumin dalam plasma • Koloid secara spesifik  menyebar ke volume intravascular  terdistribusi secara cepat ke kompartemen interstisial • Menetap dalam intravaskuler cukup lama (3-6 jam)  Untuk pasien deficit cairan berat (hipoalbumin & kehilangan protein jumlah besar) • Koloid  pilihan ketika administrasi kristaloid tidak memberikan hasil yang baik • Contoh larutan : Koloid alami  Albumin Koloid sintetik  Dextran, Hydroxylethyl Starch (Hetastarch), Gelatin
  • 9. Kristaloid • Inexpensive, tersedia secara luas, paling sering digunakan  ”First-line” cairan resusitasi • Mekanisme : Intravaskular  Interstisial  Distribusi ke kompartemen ekstravaskular • Hanya 25 % cairan di pemberian awal yang berada di intravascular  Butuh volume 3- 4 x dari volume plasma yang hilang • Terbagi menjadi : Cairan Hipotonis, Cairan Isotonik, Cairan Hipertonik
  • 10. Hipotonis • Cairan yang mengandung lebih sedikit partikel / elektrolit dari yang ditemukan di normal sel dan darah. • Tekanan osmotic lebih rendah dari cairan tubuh. • Cairan berpindah dari intravascular ke interstisial intrasel • Contoh larutan : Dextrose 5%, Half normal saline
  • 11. Cairan Isotonis • Cairan yang memiliki konsentrasi elektrolit yang sama dengan elektrolit plasma • Bertahan di intravascular  interstisial dan intrasel secara seimbang • Tekanan osmotic hampir sama dengan plasma • Contoh larutan : 1. Saline (0,9% sodium chloride) 2. Balanced Crystalloids (ec Ringer lactat, Hartmann’s solution, Plasma – Lyte, Normosol, Isolyte)
  • 12. Cairan hipertonis • Cairan yang berisi lebih banyak elektrolit dari plasma tubuh • Tekanan osmotic > cairan normal tubuh • Cairan-elektrolit dari intrasel & interstitial tertarik ke dalam kompartemen intravaskuler • Contoh larutan : Dextrose 5% dalam half saline, D5 dalam normal saline
  • 14. Balance Cairan • Keseimbangan cairan  keseimbangan input dan output cairan pada tubuh  Proses metabolic dan fungsi • Regulasi dari water input: 1. Mekanisme pertama : Rasa Haus Dari tekanan osmotic cairan extraselular oleh hipotalamus 2. Water output : Rata – rata kehilangan cairan/ hari : 2500 ml (1500ml urin, 400 ml dievaporasi saluran pernafasan, 400 ml di evaporasi kulit, 100 ml dikeringat dan 100 ml di feses) (Welch, 2010).
  • 15. Dehidrasi • Dehidrasi  Kehilangan 1% atau lebih massa tubuh  Akibat kehilangan cairan • Gejala  Gangguan fungsi kognitif, sakit kepala, fatigue dan kulit kering • Dehidrasi berat  Shock hypovolaemic, kegagalan dan kematian fungsi organ • Pada kondisi dehidrasi  osmoreseptor  merangsang minum dan pelepasan hormon antidiuretik (ADH) ↓ kehilangan air  ↓ volume urin  urin yang lebih pekat (Thornton, 2010). • Selama masa kekurangan cairan  kelenjar adrenal  aldosteron,  reabsorpsi natrium dari tubulus ginjal distal dan saluran pengumpul (collecting duct)  diserap kembali, mempertahankan homeostasis.
  • 16. Pemeriksaan Keseimbangan Cairan & Hidrasi 1. Pemeriksaan Klinis • Observasi : • 1. Vital sign • 2. Capillary Refill time (CRT) • 3. Elastisitas Kulit (Turgor) • 4. Berat Badan • 5. Output urine (Scales and Pilsworth (2008) 2. Pemeriksaan kimia darah dan status Hidrasi • Sodium • Potasium • Bikarbonat • Blood urea nitrogen (BUN)
  • 18. PASIEN SEHAT NORMAL • 10 kg pertama : dikali 100 ml/kgBB • 10 kg kedua : Dikali 50 ml/kgBB • Sisanya : Dikali 20 ml/kgBB RUMATAN CAIRAN MENURUT HOLLYDAY-SEGAR Contoh: Pasien dengan BB 50 kg, berapa kebutuhan cairan selama 24 jam? Jawab: 10 x 100 = 1000 10 x 50 = 500 30 x 20 = 600 Jadi kebutuhan cairan pasien 1000+500+6000 = 2100 ml/hari
  • 19. PASIEN DENGAN CHF Pada pasien dengan CHF, kebutuhan cairan menurun, oleh karena itu jumlah cairan dikurangi menjadi 70-80% dari kebutuhan rumatan normal. Contoh: Pasien dengan CHF BB 50 kg, berapa kebutuhan cairan selama 24 jam? • 10 x 100 = 1000 • 10 x 50 = 500 • 30 x 20 = 600 • 1000+500+6000 = 2100 ml • 70% x 2100 = 1470 ml • 80% x 2100 = 1680 ml Jadi kebutuhan cairan pasien 1470-1680 ml/hari
  • 20. PASIEN DENGAN CKD Pada pasien ginjal, intake cairan yang direkomendasikan bergantung pada jumlah urin 24 jam, yaitu jumlah urin 24 jam sebelumnya ditambahkan IWL. Contoh: BB pasien = 50 kg Urin output 24 jam terakhir = 300 ml IWL : 15x50(BB) = 750 ml Kebutuhan cairan pasien dalam 24 jam = 300 ml + 750 ml = 1050 ml
  • 21. KOMPLIKASI TERAPI CAIRAN • Komplikasi yang paling sering terjadi adalah cairan yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak. • Ketika hal ini terjadi, jantung gagal memompa volume sirkulasi yang terekspansi secara efektif. • Distensi berlebih pada ventrikel kiri dapat menyebabkan gagal jantung, dengan konsekuensi berupa edema paru. • Pasien dengan edema paru akan memendekkan pernapasan dan menyebabkan batuk, terdengar crackles pada auskultasi dan penurunan saturasi oksigen. • Manifestasi klinis ini seringkali diikuti oleh meningkatnya denyut jantung. • Gagal ginjal dan kerusakan ventrikel yang sudah ada dapat memperburuk kondisi. • Sindrom kompartemen abdomen dan sindrom distres resprasi akut adalah konsekuensi dari kelebihan resusitasi cairan dan kelebihan cairan.
  • 23. Trauma • Kehilangan darah akut  Mekanisme kompensasi  Mengembalikan volume deficit  Menjaga perfusi organ vital yang adekuat • Kehilangan darah  kompensasi hemodinamik  mengembalikan volume. • Kehilangan darah akut  lebih dari 5% - 10% • Kehilangan darah > 20 %  Cairan resusitasi  O2 ke organ vital • Indikasi dari resusitasi --> Tekanan darah sistolik  < 80 – 85 mm Hg / terjadi penurunan yang cepat, penurunan mental status tanpa bukti cedera kepala