Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa reaksi kimia untuk mengidentifikasi gugus fungsional dalam senyawa organik, seperti reaksi azo untuk gugus OH aromatis, esterifikasi untuk gugus karboksil, lakmus dan p-DAB HCl untuk gugus amin, kondensasi fenilhidrazin untuk gugus karbonil, sulfonasi dan Le Rosen untuk hidrokarbon aromatis.
1. OH Aromatis
- Reaksi Azo (Diazo A : Diazo B; 1:1)
larutan sampel + Diazo A : Diazo B; 4:1/1:1 + 1-2 tetes NaOH 2N → terbentuk warna merah.
Gugus Karboksil
- Reaksi Esterifikasi
3 tetes etanol + asam salisilat, benzoat, atau asetat + H2SO4 p → (dipanaskan) tercium bau
gandapura.
Gugus Amin
- Lakmus
dipanaskan dengan NaOH akan melepaskan gas NH3 yang dapat diidentifikasi dengan lakmus
merah basah menjadi biru.
- p-DAB HCl
sampel + pereaksi → endapan kristal kuning (alifatis), kuning sampai merah (aromatis).
- Batang korek api
batang korek api (mengandung lignin) yang sudah dibasahi dengan HCl encer dicelupkan
kedalam larutan amin dalam HCl, maka batang korek api akan berwarna jingga.
Karbonil
- Reaksi Kondensasi (2 g fenilhidrazin dalam 100 ml etanol + 4 ml H2SO4/HCl p)
3 ml pereaksi + 50 mg sampel → terbentuk tetes minyak yang kemudian berubah menjadi
kristal
Hidrokarbon Aromatis
- Reaksi Sulfonasi
2 ml H2SO4 20% + 1 ml sampel → (dipanaskan) terbentuk senyawa asam sulfonat yang
dapat larut dalam air
- Reaksi Le Rosen
1 tetes sampel + 1 tetes pereaksi → terbentuk warna tergantung rantai samping hidrokarbon
aromatisnya