3. Sisa pembakaran dibilas dalam air :
Mengendap :
CaCO3 MgO Bolus/Al-silikat Talk/ Mg-silikat
(alkalis) (alkalis) (netral) (netral)
Larut :
Na2CO3
(alkalis)
Dilarutkan dalam HCl encer :
Larut :
CaCl2 MgCl2
Mengendap :
Bolus Talk
Uji karbonat :
Pembentukan
CO2 dan
pengeruhan
larutan
Ba(OH2)
Uji Ca :
-Warna nyala
merah bata
- sebagai
endapan Ca-
oksalat
Uji Mg :
-Sebagai
endapan
Mg(NH4)PO4
- dengan
larutan
kuning titan
(basa)
berwarna
merah terang
Peleburan :
(CaF2 + H2SO4)
Sisa dilarutkan dalam H2O
Al2(SO4)3 MgSO4
Uji Al :
-Sebagai
endapan
Al(OH3)
berwarna ungu
setelah
ditambahkan
CaF2 dan
fenolftalein
- warna merah
ungu dengan
khinalizarin
Uji Mg :
Lihat MgCl2
4. umumnya lebih sukar dilakukan dibandingkan
pemisahan zat pembawa anorganik
dapat dilakukan dengan teknik ekstraksi dengan
menggunakan pelarut yang sesuai atau dengan teknik
SPE
zat pembawa pokok (karbohidrat) dipisahkan dengan
menggunakan etanol setelah terlebih dahulu diasamkan
dengan asam tartrat, namun amilum tidak dilakukan
dengan cara ini karena dapat menimbulkan gumpalan
yang menganggu.
Identifikasi karbohidrat (monosakarida) dapat dilakukan
dengan reaksi Molisch, dan beberapa uji karbohidrat
lainnya.
5. larutan Titik didih identifikasi
Metilen klorida 39 – 42 oC Reaksi positif dengan AgNO3,
Terjadi reduksi Cu2O dengan pereaksi fehling.
Aseton 55 -57 oC Reaksi idioform positif
Pemeriksaan golongan metilen aktif
Kloroform 59 – 62 oC Uji ion klorida positif
Terjadi reduksi Cu2O dengan pereaksi fehling.
Metanol 64 – 65 oC Setelah perlakuan awal kemudian dengan Pereaksi
schiff terbentuk warna merah
Karbontetraklor
ida
76 -77 oC Tidak terjadi reduksi Cu2O dengan pereaksi fehling.
Reaksi isonitril positif
Etanol 78 oC Reaksi idioform positif
Isopropanolol 81 – 83 oC Reaksi idioform positif
Air 100 oC Dengan campuran CuSO4 berwarna biru
Asam asetat 118 – 119 oC Pereaksi FeCl3 berwarna merah
Analisis larutan pembawa dilakukan dengan destilasi dan pemisahan.
Hasil destilasi ditentukan titik didihnya.
6. Turunan salisilat
(Asam salisilat, Na salisilat, Salisilamida,
Asetosal)
Turunan anilin
(Asetanilida, Paracetamol)
Turunan Pyrazolon
(Antipirin, Piramidon, Antalgin)
Turunan asam barbiturat
(Barbital, Luminal)
Alkaloida ksantan
(Kafein, Theobramin, Theofilin,
Aminofilin)
Turunan Pyridin
(Nikotinamida, Piperazin sitrat)
Bahan lain
(Talk, Bolus alba, ZnO, Bromural,
Bismut subnitrat, Ca laktat)
Golongan sulfa
(Sulfanilamid, Sulfaguanidin, Sulfathiazol,
Sulfasetamida)
Lokal anastetik
(Prokain HCl, Benzokain, Lidokain)
Antibiotik
(kloramfenikol, Tetrasiklin, Hexamin,
Penisilin)
Pemanis dan pengawet
(Na benzoat, Nipagin, Siklamat Na,
Sakarin Na)
Alkaloida
(Papaverin HCl, Efedrin HCl,
Atropin sulfat, Kodein fosfat)
Antihistamin
(CTM, Prometazin)
Vitamin
(Vitamin B1, B2, B6, C)
7. Identifikasi awal senyawa obat yang telah
terekstraksi yang diperiksa organoleptiknya
meliputi bentuk, bau, rasa, dan kelarutan.
Percobaan pendahuluan berupa kelarutan
dalam asam dan basa, analisis unsur N, S, dan
halogen, kemudian diperiksa gugus fungsinya.
8. Warna
Bau
Kelarutan dalam asam dan basa
Kuning – jingga :
Hijau – kuning :
Dantron, menadion, tetrasiklin, riboflafin
(fluoresensi UV), nitrofurantoin.
Rutosida
Aromatis :
Menusuk :
Pemijaran, karamel :
Pemijaran, merkaptan :
Pemijaran, amoniak :
Pelarut organik
Asam organik yang mudah menguap
Gula, asam tartrat, amilum
Senyawa tiourea, sulfatiazol
Ureida, asam amida, barbiturat
Larut dalam 3N NaOH (basa) :
Larut dalam 3N H2SO4 (asam) :
Asam karbonat, fenol, senyawa
nitro, tiazida, sulfonamid,
riboflavin, teobramin, oksazepam
Basa fraksi III, kinin, kinidin.
9. Analisis unsur Nitrogen, Sulfur, dan Halogen
Pemeriksaan Nitrogen (Lassaigne)
Dalam tabung pijar + 20-50 g bahan + Na, dipanaskan.
Sampel + Fe (II)Sulfat (dididihkan) besi hiroksida dilarutkan
dengan 6 N HCl warna biru
Pemeriksaan Sulfur
50 mg bahan + 1,0 ml H2O2 30% dan 2 tetes larutan
Fe(III)klorida 10 % encerkan dengan air + 1,0 ml 3N HCl
dan 1,0 ml larutan BaCl2 5 % endapan putih BaSO4.
Pemeriksaan Halogen (Beilstein)
Bahan diletakkan pada keping tembaga lalu dibakar dengan api
nyala warna hijau karena terbentuk tembaga-halogen yang
menguap
10. Senyawa Nitrogen terdapat dalam bentuk nitrat dan nitrit;
sebagai senyawa nitro; amin primer, sekunder, atau tersier
yang bersifat basa; sebagai amonium kuartener; golongan
amin aromatik; asam amida netral; asam amino; dan dalam
bentuk lain.
Semua nitrat larut dalam air, dengan menambahkan FeSO4
dan H2SO4 pekat terbentuk cincin berwarna coklat.
Pemeriksaan Senyawa nitro aromatik (niklosamida,
nitrazepam, kloramfenikol)
50 mg zat dalam 3 ml etanol 4 ml air + 200 mg Zn + 3 ml
HCl encer dipanaskan 2 ml filtrat + 2 tetes pereaksi
diazzo I + diazzo II terbentuk endapan jingga
[pereaksi Diazzo I ( 10 g NaNO2 dalam 100 ml aquadest),
pereaksi Diazzo II (0,25 g 2-naftol dalam 100 ml 3N NaOH)]
11. Pemeriksaan basa amin
sampel + pereaksi mayer (suasana asam H2SO4) endapan
kekuningan
Pereaksi Mayer (1,35 g HgCl2 dalam 100 ml larutan KJ 5 %)
Pemeriksaan amin alifatik primer (reaksi Senfol)
sampel dalam etanol + karbondisulfida dipanaskan sisa
larutan + larutan Hg(II)klorida 5 % bau khas ‘mustard’
Pemeriksaan amin aromatik primer (reaksi Diazzo)
benzokain, etakridin, PAS, prokain, dan sulfonamid.
50 mg zat dalam 1 ml 3N HCl + 2 tetes pereaksi Diazzo I +
Diazzo II endapan merah jingga
Pemeriksaan amin sekunder
zat dalam 2 ml 3N HCl (didinginkan 5oC) + 2 ml NaNO2 1 %
encerkan dengan 5 ml air + dikocok 2 x eter diuapkan
sisa penguapan + 50 mg fenol (dipanaskan lalu
didinginkan) + 1 ml H2SO4 terbentuk warna biru-hijau
pekat jika dituang dalam air berubah jadi merah
12. Pemeriksaan amin alifatik primer dan aromatik (reaksi Isonitril)
zat dalam etanol + kloroform + basa alkali (dipanaskan)
tercium bau khas isonitril
Pemeriksaan asam amino (reaksi Ninhidrin)
1 ml sampel netral + 2 tetes larutan ninhidrin 1 % dalam air
dipanaskan sampai mendidih terbentuk warna kemerahan,
ungu, atau biru.
Positif untuk efedrin, tolbutamid, antazolin, asam askorbat.
Pemeriksaan golongan guanidin (reaksi Sakaguchi)
1 mg zat dalam 5 ml air + 1 ml NaOH 10 % dalam 1 ml
larutan 1-naftol 0,05 % dalam etanol dinginkan pada 15oC +
3 tetes larutan natrium hipobromit terbentuk warna merah
ungu
larutan hipobromid (2 g NaOH dalam 7,5 ml air + 0,5 ml
brom + air sampai 10 ml)
Pemeriksaan turunan piridin
100 mg zat + 100 mg natrium karbonat kering dipanaskan
tercium bau piridin
13. Reaksi Fehling
20 mg zat + campuran Fehling I dan II dipanaskan
terbentuk endapan tembaga(I) oksida berwarna merah bata
Pereaksi Fehling I (larutan CuSO4.5H2O 7 %), Pereaksi
Fehling II (35 g Kna-tartrat + 10 g NaOH + air sampai 100
ml)
Positif untuk : asam askorbat, isoniazid, hidrokortison,
sakarosa
Reaksi kalium permanganat
zat dalam air + KMnO4 0,1 % dalam air atau aseton
warna yang semula hilang berubah menjadi coklat
Positif untuk : asam askorbat, isonniazid, olefin
apabila ada basa, percobaan harus dilakukan dalam suasana
asam sulfat
Reaksi adisi dengan brom
50 mg zat dalam 2 ml asam asetat + ditetesi air brom
apabila ada ikatan tak jenuh, warna brom hilang
air brom (1,0 g Br2 atau 0,3 ml Br2 dalam 100 ml asam asetat)
14. Pemeriksaan asam organik
100 mg zat 6 tetes tionilklorida dipanaskan sisa kering
+ 1 ml hidroksilamin HCl 7 % dalam metanol yang
mengandung timolftalein 0,02 % + 2N KOH dalam
metanol warna biru didihkan dan dinginkan + 3 N
HCl warna biru hilang + Fe(III)klorida 10 % + HCl
kompleks besi-hidroksamat (warna merah)
Pemeriksaan ester (reaksi asam hidroksamat)
50 mg zat + 1 ml hiroksilaminklorida 7 % dalam metanol
perlakuan sama seperti pada asam organik asam amida
dan asam anhidrida memberikan reaksi yang sama
Pemeriksaan aldehida (reaksi Schiff)
zat dalam air + diasamkan dengan 3N HCl (pH<3) +
pereaksi Schiff terbentuk warna merah sampai ungu
Pereaksi Schiff (100 mg rosanilinklorida dalam 50 ml air
dipanaskan + 1,25 g natrium sulfit + 20 ml 6N HCl + air
sampai 100 ml)
15. Pemeriksaan hasil uraian formaldehida (reaksi asam
kromatopat)
10 mg zat dalam 2 ml asam sulfat pekat + 2-3 mg natrium
kromatoprat dipanaskan terbentuk warna biru sampai
ungu
Positif untuk : metamizol, hidroklortiazida, indometasin
Pemeriksaan gugus aktif metilen
zat dalam etanol + beberapa butir kristal 1,3-dinitrobenzol +
larutan basa alkali 15 % terbentuk warna merah
Positif untuk : diazepam, hidromorfin, oksikodon,
hidrokodon
reaksi idioform
10 mg zat + 2 ml 3N NaOH + air iodium dipanaskan
tercium bau idioform
air iodium (1,0 g I2, 20 g KI, 100 ml H2O)
Positif untuk : aseton, etanol, isopropanolol, asam laktat,
warfarin
16. Reaksi Murexid
10 mg zat + 1,5 ml hidrogen peroksida + 5 tetes asam sulfat
pekat dipanaskan sampai kering + beberapa tetes 6N
NH3 terbentuk warna merah-ungu
Positif untuk senyawa purin (teofilin, kofein, teobramin,
etofilin)
Reaksi Zwikker
10 mg zat + 10 tetes pereaksi Zwikker I + Zwikker II
terbentuk warna ungu
Pereaksi zwikker I ( kobalt (II) nitrat 1 % dalam metanol)
Pereaksi Zwikker II (piridin 10 % dalam metanol)
positif untuk barbiturat, glutetimid, fenitoin, purin,
sulfanilamid.
Reaksi Vitali-Morin
5 mg zat + 0,5 ml asam nitrat berasap diuapkan sampai
kering dilarutkan dalam 5 ml aseton + ditetesi 1 ml 0,1 N
KOH-etanol timbul warna khusus
17. Warna yang timbul Senyawa
Biru – ungu
Merah – ungu
Merah darah
Merah
Merah – coklat
Merah karmin tua
Merah jingga
Endapan merah jingga
Jingga
Endapan jingga- coklat
Hijau
Ungu hijau jingga
Atropin, Skopolamin-N-butilbromida
Tetrakain, Strikhnin, Amitriptilin
Bamipin, Imipramin, Asam mefenamin
Niklosamida, Fenprokumon, Desipramin
Antazolin, Alprenolol, Trimetropim, Warfarin
Propifenazon, Tolbutamida
Fisostigmin, Parazin, Promazin
Asam salisilat, Salisilat
Prometazin, Klorpromazin, Karbokromen
Fenoksimetilpenisilin
Lidokain
Propanolol
18. Senyawa kompleks berwarna dengan krompentoksida yang larut
dalam benzol
10 mg zat dalam air + 5 tetes #N asam sulfat + 1 ml
hidrogenperoksida 3 % + 0,5 ml 0,1 N kalium bikromat + 1 ml
benzol dikocok lapisan benzol berwarna biru-ungu
Positif untuk pilokarpin, fenazon, pentetrazol, propifenazon,
klortimazol
Senyawa kompleks berwarna dengan larutan tembaga sulfat dalam
basa alkali
10 mg zat dalam 1 ml air + 3 tetes HCl + 5 tetes CuSO4 2 % + 1 ml
3N NaOH (sampai basa) terbentuk warna biru sampai ungu
Positif untuk etanolamin, asam amino, beberapa sulfonamida
Reaksi steroida
zat dalam 2 ml kloroform + 3 ml asam sulfat pekat lapisan
kloroform berwarna merah (Reaksi Salkowski)
zat dalam 2 ml kloroform + 10 tetes asam asetat anhidrida + 2 tetes
asam sulfat pekat terbentuk warna biru sampai hijau. (reaksi
Libermann-Buchard)
19.
20. PARASETAMOL SULFAMETOKSAZOL
Pemerian : bubuk putih, tak berbau,
rasa pahit
Kelarutan : air (1:100), etanol (1 :
10), aseton (1 : 20), eter (tak larut)
Pemeriksaan kualitatif
1). Reaksi besi(III) klorida biru-ungu
muda
2). 50 mg zat dalam 3N HCl
panaskan 5 menit Reaksi diazzo :
timbul warna jingga-merah
3). reaksi positif dengan asam
sulfanilat terdiazotasi
4). Parasetamol mereduksi pereaksi
Tollens
Pemerian : bubuk kristal putih
sampai kuning-putih, tak
berbau, mula-mula tak berasa
lalu agak pahit.
Kelarutan : air (tak larut),
etanol (1: 20), aseton (1 : 5), eter
(tak larut), kloroform (tak
larut)
Pemeriksaan kualitatif :
1). Reaksi diazzo positif
2). 5 mg zat dalam 0,5 ml 2N
NaOH + air ad 5 ml + 0,1 g fenol
didihkan + 1 ml natrium
hipoklorit 15 % timbul warna
kuning emas
N H2
SO 2
N H
O
N
21. DIAZEPAM NIKOTINAMID
Golongan analisis : 1B, II
Pemerian : bubuk kristal tak
berwarna, rasa agak pahit
Kelarutan : air (1:350), etanol (1 :
20), aseton (1 : 5), eter (1:50),
kloroform (1:5)
Pemeriksaan kualitatif
1). 5 mg zat + 1 ml 3N HCl
dipanaskan timbul warna kuning
lemah
2). Reaksi terhadap gugus metilen
yang aktif merah
Golongan analisis : V (II, IV)
Pemerian : bubuk kristal tak
berwarna, rasa pahit.
Kelarutan : air (1:1), etanol (1: 2),
aseton (1 : 20), eter (tak larut),
kloroform (1 : 900)
Pemeriksaan kualitatif :
1). 100 mg zat + 5 ml 6N NaOH
dipanaskan terbentuk amoniak
2). 100 mg zat + 100 mg natrium
karbonat dikeringkan tercium
bau piridin
3). 1 bagian zat + 2 bagian 2,4-
dinitroklorbenzol dilebur dan
larutkan dalam 2 ml 0,5 N etanol-
KOH terbentuk warna merah tua.
N
N
O
C l
C H 3
N
C
N H2
O