Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi kita, karena di media mungkin kita sudah sering mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia. Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Mengenai kapan Islam masuk ke Indonesia dan siapa pembawanya terdapat beberapa teori yang mendukungnya.
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
1. PROSES MASUK DAN
BERKEMBANGNYA AGAMA DAN
KEBUDAYAAN ISLAM DI
INDONESIA
Mata Kuliah: Indonesia Sampai Abad XV
Dosen : Chery Saputra, S.Pd.M.Pd.
2. KELOMPOK 2 :
• Adiansyah 1513033027
• Armadira Eno Pangestika 1513033049
• Devi Fatmala 1513033029
• Ila Putri Fadila 1513033003
3. Awal Masuknya Islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat tentang masuknya Islam ke
Indonesia;
• Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
1. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), adanya
catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa
pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim
yang berkunjung ke Kalingga.
2. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954),
diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim
yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
4. 3. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago,
di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada
di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-
699 M.
4. Prof. Sayed Qodratullah Fatima dalam Islam comes to
Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum
Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.
5. T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of
The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa
Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah
(Abad 7 M).
5. • Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya
makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik,
yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan
rombongannya. Pada makam itu terdapat
prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun
(dimasehikan 1082).
6. • Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
1. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia
menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin
Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
2. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut
adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
3. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse
Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten,
menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke
13.
4. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck
Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan
bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13,
berdasarkan saudah adanya beberapa kerajaaan islam di
kawasan Indonesia.
7. Pembawa Islam ke Indonesia
1. Gujarat (India)
Pedagang Islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan
bukti-bukti antar lain:
• Ukiran batu nisan gaya Gujarat.
• Adat istiadat dan budaya India islam.
2. Persia
Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan
beberapa bukti antar lain:
• Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
• Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
• Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
8. 3. Arab
Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai
kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:
• Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa
Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan
Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya,
sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.
• Munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di
lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan
islam.
4. China
Para pedagang dan angkatan laut China (Ma Huan,
Laksamana Cheng Ho/Dampo awan), mengenalkan islam di
pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti
antar lain :
• Gedung Batu di semarang (masjid gaya China).
• Beberapa makam China muslim.
• Beberapa wali yang dimungkinkan keturunan China.
9. Teori Masuknya Islam ke Indonesia
1. Teori Gujarat
Teori Gujarat menyatakan bahwa Islam masuk
ke Nusantara pada abad ke-13 berdasarkan
bukti batu nisan Sultan pertama dari Kerajaan
Samudera Pasai, yakni Sultan Malik Al-Saleh
yang wafat pada 1297 yang becorak Hinduistis.
10. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck
Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard
H.M.Vlekke. Para ahli yang mendukung teori
Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada
saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu
adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga
bersumber dari keterangan Marcopolo dari
Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak
(Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa
di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk
Islam dan banyak pedagang Islam dari India
yang menyebarkan ajaran Islam.
11. 2. Teori Makkah
Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia
pada abad ke 7 dan pembawanya Berasal dari Arab (Mesir).
Dasar teori :
• Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera
sudah terdapat
• perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa
pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton
sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
• Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i,
dimana pengaruh mazhab Syafi’I terbesar pada waktu itu
adalah Mesir dan Mekkah.Sedangkan Gujarat/India adalah
penganut mazhab Hanafi.
• Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Almalik, yaitu
gelar tersebut berasal dari Mesir.
12. Pendukung teori Makkah ini adalah
Hamka, Van Leur dan T.W.Arnold. Para ahli yang
mendukung teori ini menyatakan bahwa abad
13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi
masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya
yaitu abad ke7 dan yang berperan besar
terhadap proses penyebarannya adalah bangsa
Arab sendiri.
13. 3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia
abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran).
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan
budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas
meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi
Muhammad, yang sangat dijunjung oleh orang Syiah /
Islam Iran.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar
dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
14. c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem
mengeja huruf Arab untuk tanda- tanda bunyi
Harakat dalam pengajian Al-Qur’an tingkat awal.
d. Penggunaan gelar Syah di Kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara
e. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim
tahun 1419 di Gresik.
f. Adanya perkampungan Leren / Leran di Giri
daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu
Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan
P.A. Hussein Jayadiningrat.
15. Perkembangan Kebudayaan Islam di
Indonesia
1. Seni Bangunan
Beberapa bentuk bangunan yang merupakan
peninggalan sejarah bercorak Islam umumnya
berupa masjid dan keraton. Berbeda dengan
masjid-masjid di India dan Asia Tengah yang
umumnya berbentuk kubah pada bagian atapnya,
masjid-masjid peninggalan sejarah bercorak Islam di
Indonesia umumnya berbentuk menyerupai kuil
Hindu.
16. Beberapa bangunan yang merupakan
peninggalan sejarah bercorak Islam adalah :
• Masjid Demak di Kadilangu,
• Masjid Kudus di Kudus,
• Masjid Cirebon di Cirebon,
• Masjid Agung Banten di Serang,
• Istana Gowa di Makassar
17. 2. Seni Rupa
Seni ukir relief yang
menghias Masjid, makam
Islam berupa suluran
tumbuh-tumbuhan namun
terjadi pula Sinkretisme
(hasil perpaduan dua aliran
seni logam), agar didapat
keserasian, misalnya ragam
hias pada gambar 3 ditengah
ragam hias suluran terdapat
bentuk kera yang distilir.
18. 3. Aksara dan Seni Sastra
Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:
– Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal
dari peristiwa atau tokoh sejarah. Contoh hikayat
yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat
Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu),
Hikayat Sri Rama (Hindu).
– Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton
sering dianggap sebagai peristiwa sejarah,
contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad
Cirebon.
19. – Suluk adalah kitab yang
membentangkan soal-soal
tasawwuf, contohnya Suluk Sukarsa,
Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang
dan sebagainya.
– Primbon adalah hasil sastra yang
sangat dekat dengan Suluk karena
berbentuk kitab yang berisi
ramalan-ramalan, keajaiban dan
penentuan hari baik/buruk.
20. 4. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang bercorak
Islam, rajanya bergelar Sultan atau
Sunan seperti halnya para wali dan
apabila rajanya meninggal tidak lagi
dimakamkan dicandi/dicandikan
tetapi dimakamkan secara Islam.
21. 5. Sistem Kalender
Setelah berkembangnya Islam, Sultan Agung
dari Mataram menciptakan kalender Jawa,
dengan menggunakan perhitungan peredaran
bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan
perubahan pada nama-nama bulan seperti
Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan
diganti dengan Pasa.
22. 6. Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan memiliki
beberapa macam bentuk,
di antaranya tarian, musik,
atau lakon-lakon tertentu
semacam wayang.
23. Adapun faktor lain yang mendukung penyebaran Islam
cepat berkembang di Indonesia adalah seperti berikut:
• Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima.
• Syaratnya mudah, hanya dengan mengucapkan kalimat
syahadat, yang berisi pengakuan adanya Tuhan Yang
Maha Esa dan Muhammad utusan Tuhan.
• Islam tidak mengenal kasta, sehingga lebih mudah
menarik bagi rakyat biasa yang jumlahnya justru lebih
besar.
• Upacara-upacara keagmaan sangat sederhana.
• Islam disebarkan dengan cara damai lewat kesenian
dan akulturasi dengan kebudayaan setempat.
24. Peran Walisongo dalam
Menyebarkan Islam Di Indonesia
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah
wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-
13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik.
Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam
di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau
merupakan perancang pembangunan Masjid
Demak.
3. Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan
Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya.
Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
4. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari
Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban,
Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat
bijaksana.
25. 5. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan
Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang
pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama
dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
6. Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa,
yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Menyiarkan agama dengan metode bermain.
7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus,
Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah
Masjid dan Menara Kudus.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di
lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus,
Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
9. Sunan Gunung Jati (Fatahillah atau Faletehan) yang
berasal dari Samudra Pasai. Ia dapat merebut Sunda
Kelapa, Banten dan kemudian menetap di Gunung Jati
dekat Cirebon.
26. Selain wali songo terdapat juga Ulama seperti :
• Syekh Siti Jenah atau Syekh Lemah
Abang, Karena mengajarkan ilmu
tasawwuf, yang belum tepat pada saat
itu, maka ia
dihukum bakar dan tidak dianggap
termasuk kedalam wali songo.
• Hamzah Fansuri, Naruddin Ar-Raniri
adalah pemikir sekaligus penulis yang
produktif pada awal masa
perkembangan Islam. Ia berkedudukan
di Klaten, ia menyebarkan agama Islam
melalui pendidikan di pondok
pesantren.