Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang masalah sosial dan faktor pemicu yang muncul dari dampak perubahan sosial.
2. Pengertian perubahan sosial dan masalah sosial dijelaskan beserta pandangan para ahli.
3. Dampak perubahan sosial mencakup dampak positif seperti kemajuan iptek dan dampak negatif seperti kerugian masyarakat.
4. Kategori masalah s
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
1. MASALAH SOSIAL DAN FAKTOR PEMICU YANG
MUNCUL DARI DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
Mata Kuliah : Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Dosen Pengampu : Dr. Risma M. Sinaga, M. Hum.
Oleh
Armadira Eno Pangestika
1513033049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang atas
kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Masalah Sosial
Dan Faktor Pemicu Yang Muncul Dari Dampak Perubahan Sosial.
Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dengan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bandar Lampung, 2 Juli 2018
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………... I
KATA PENGANTAR………………………………………………. II
DAFTAR ISI………………………………………………………… III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........…………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ...........………………………………………. 3
1.3 Tujuan ...………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perubahan Sosial dan Masalah Sosial ……………... 4
2.2 Dampak Perubahan Sosial …………...........................………... 7
2.3 Kategori Masalah Sosial yang Muncul dari Dampak
Perubahan Sosial ........................................................................ 9
2.4 Faktor Pemicu Masalah Sosial ………………………………..... 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .....…………………………………………………. 23
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PEMDAHULUAN
1.4 Latar Belakang
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga
makhluk sosial, dimana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya.
Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau disebut juga interaksi
sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nnilai sosial yang berlaku dan diterapkan
dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial
itu sendiri dapat berlangsung dengan baik.
Didalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia tidak lepas dari hubungan antara
satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari individu ataupun
kelompok lain untuk dapat berinteraksi atau bertukar pikiran. Menurut Prof. Dr.
Soerjono Soekamto, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan
sosial. Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain
maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.
Dalam berinteraksi di kehidupan bermasyarakat, setiap individu diwajibkan untuk
memiliki kesadaran akan kewajibannya sebagai anggota kelompok masyarakat.
Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu
sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang di harapkan. Selain itu jika proses
sosial tidak berjalan dengan baik maka akan timbul masalah sosial. Masalah sosial
dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang
tidak diharapkan.
Masalah sosial menemui pengertiaannya sebagai sebuah kondisi yang tidak
diharapkan dan dianggap dapat merugikan kehidupan sosial serta bertentangan
5. dengan standar sosial yang telah disepakati. Keberadaan masalah sosial ditengah
kehidupan masyarakat dapat diketahui secara cermat melalui beberapa proses dan
tahapan analitis, yang salah satunya berupa tahapan diagnosis. Dalam
mendiagnosis masalah sosial diperlukan sebuah pendekatan sebagai perangkat
untuk membaca aspek masalah secara konseptual. Eitzen membedakan adanya
dua pendekatan yaitu person blame approach dan system blame approach (hlm.
153). Person blame approach merupakan suatu pendekatan untuk memahami
masalah sosial pada level individu.
Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan adalah adanya unsur-unsur baru dan
lama yang bertentangan secara bersamaan yang memengaruhi norma-norma dan
nilai-nilai sehingga menimbulkan ketidakserasian yang dapat dipulihkan kembali
setelah terjadi suatu perubahan.
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (social equilibrium) merupakan
keadaan yang diinginkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan
sebagai suatu keadaan ketika lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok
benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu
secara psikologis merasakan akan adanya ketenteraman karena tidak adanya
pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai.
Setiap kali terjadi gangguan terhadap kehidupan, masyarakat dapat menolaknya
atau mengubah susunan lembaga-lembaga kemasyarakatannya dengan maksud
menerima unsur yang baru. Akan tetapi, kadang unsur yang baru dipaksakan
masuknya oleh suatu kekuatan. Jika masyarakat tidak dapat menolaknya karena
unsur baru tersebut tidak menimbulkan kegoncangan, pengaruhnya tetap ada,
tetapi sifatnya dangkal dan terbatas pada bentuk luarnya. Norma-norma dan nilai-
nilai sosial tidak akan terpengaruh olehnya dan dapat berfungsi secara wajar.
Kadang unsur-unsur baru dan lama yang bertentangan secara bersamaan
memengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang kemudian berpengaruh pula pada
warga masyarakat. Hal itu berarti ada gangguan yang terus-menerus terhadap
6. keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti bahwa ketegangan-ketegangan
serta kekecewaan di antara para warga tidak mempunyai saluran pemecahan.
1.5 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perubahan sosial dan masalah sosial?
2. Apa dampak perubahan sosial?
3. Bagaimana kategori masalah sosial yang muncul dari dampak perubahan
sosial?
4. Apa faktor pemicu masalah ssosial?
1.6 Tujuan
1. Mengetahui pengetian perubahan sosial dan masalah sosial.
2. Mengetahui dampak perubahan sosial.
3. Mengetahui kategori masalah sosial yang muncul dari dampak perubahan
sosial.
4. Mengetahui faktor pemicu Masalah sosial.
7. BAB II
PEMBAHASAN
2.5 Pengertian Perubahan Sosial dan Masalah Sosial
1. Pengertian Perubahan Sosial
Secara Umum, Pengertian Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi
pada masyarakat mengenai nilai-nilai sosia, norma, dan berbagai pola dalam
kehidupan manusia. Hakikatnya, setiap masyarakat diseluruh dunia akan
mengalami perubahan-perubahan yang diketahui jika membandingkan suatu
masyarakat di masa tertentu dengan masyarkat di masa lampau. Sehingga
dapat dikatakan bahwa masyarakat pada dasarnya terus menerus mengalami
perubahan. Akan tetapi masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain
tidak selalu sama karena terdapat suatu masyarakat dengan perubahan yang
lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat lainnya.
Pengertian perubahan sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Gllin: Pengertian perubahan sosial menurut Gillin adalah perubahan
yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima
karena adanya perubhan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau penemuan-
penemuan baru dalam masyarakat.
Mac Iver: Menurut Mac Iver, pengertian perubahan sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social
relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium)
hubungan sosial.
Emile Durkheim: Pengertian perubahan sosial menurut Emile
Durkheim bahwa perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil faktor-
faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat
dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam
kondisi masyaakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
8. William F. Ogburn: Pengertian perubahan sosial menurut William F.
Ogburn bahwa arti perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup
unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang
menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial.
Kingsley Davis: Pengertian perubahan sosial menurut Kingsley Darvis
adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat.
Selo Soemardjan: Pengertian perubahan sosial meurut Selo Soemardjan
adalah segala perubahan pada berbagai lembaga masyarakat dalam
suatu lingkungan masyarakat yang memengaruhi sistem sosial,
termasuk di dalamnya nilai sosial, sikap, pola perilaku antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Samuel Koenig: Pengertian perubahan sosial menurut Samuel Koenig
adalah modifikasi dari pola kehidupan masyarakat.
Karl Marx: Pengertian perubahan sosial menurut Karl Marx adalah
perubahan-perubahan yang terjadi karena perkemangan teknologi atua
kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang
berubah.
2. Pengertian Masalah Sosial
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang lahir dari suatu masyarakat yang
tidak ideal, atau dengan kata lain masalah sosial adalah ketidaksesuaian
unsur-unsur masyarakat yang dapat membahayakan kehidupan dari kelompok
sosial. Untuk lebih jelasnya, Masalah Sosial adalah suatu kondisi yang dapat
muncul dari keadaan masyarakat yang kurang atau tidak ideal, hal tersebut
akan terus ada dalam kehidupan apabila masih terdapat kebutuhan masyarakat
yang tidak terpenuhi.
9. Pengertian perubahan sosial menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Jenssen, 1992.
Menurutnya, Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan
kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan
situasi yang seharusnya.
Arnold Rose
Menurutnya, masalah sosial dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yag
telah mempengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga mereka percaya
bahwa situasi itu adalah sebab dari kesulitan mereka. Situasi itu dapat
diubah.
Raab dan Selznick
Menurut mereka, masalah sosial adalah masalah hubungan sosial yang
menantang masyarakat itu sendiri atau menciptakan hambatan atas
kepuasan banyak orang.
Richard dan Richard
Menurut mereka, Masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang
tidak diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota
masyarakat.
Soerjono Soekanto
Menurutnya, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur
kebudayaan atau masyarakat yang dapat membehayakan kehiduapan
kelompok sosial.
Martin S. Weinberg
Menurutnya, masalah sosial merupakan situasi yang dinyatakan sebagai
keadaan yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat
yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat melakukan suatu
tindakan guna mengubah situasi tersebut.
Bulmer dan Thompson
Menurut mereka, masalah sosial ialah suatu kondisi yang terjadi dimana
dapat mengancam nilai-nilai didalam masyarakat sehingga berakibat
pada sebagian besar dari anggota masyarakat.
10. 2.6 Dampak Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki dampak/akibat baik itu dampak
positif maupun dampak negatif dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai
berikut.
1. Dampak Positif Perubahan Sosial
Dampak positif dalam perubahan sosial menunjukkan bahwa memberikan
pengaruh dalam kemajuan kehidupan masyarakat. Macam-macam dampak
positif perubahan sosial adalah sebagai berikut.
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai
baru untuk mendorong berbagai inovasi dalam kemudahan kehidupan
masyarakat menuju perubahan sosial ke arah modernisasi.
b. Tercipta Lapangan Kerja Baru,
Mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan mutinasional
yang berkembang secara global dan pembukaan udstri kecil, tentu saja
memberikan banyak lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga
kerja secara maksimal.
c. Tercipta Tenaga Kerja Profesional,
Untuk mendukung persaingan industri maka diperlukan tenaga kerja
yang terampil, cakap, ahli dan professional
d. Nilai dan Norma Baru terbentuk
Karena perubahan akan terjadi terus menerus sehingga memerlukan nilai-
nilai dan norma dalam menjaga arus perubahan berdasarkan nilai dan
norma tanpa menghalangi terjadi perubahan sosial.
e. Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat
produksi yang tepat dalam menghasilkan produk lebih cepat, lebih
banyak dan tepat sasaran.
11. 2. Dampak Negatif Perubahan Sosial
Dampak negatif dalam perubahan sosial menunjukkan kerugian yang dialami
oleh masyarakat, baik itu kerugian material maupun non material. Macam-
macam dampak negatif dalam perubahan sosial adalah sebagai berikut.
a. Terjadinya Disintegrasi Sosial,
Disintegrasi terjadi karena adanya evolusi, kesenjangan sosial,
perbedaan kepentingan yang mendorong perpecahan dalam
masyarakat.
b. Terjadinya Pergolakan Daerah, pergolakan di daerah dapat terjadi
karena akibat dari:
Perbedaan agama, ras suku bangsa, dan politik
Tidak memperhatikan tatanan hidup
Mengabaikan nilai dan norma
Kesenjangan ekonomi
c. Kenakalan Remaja
Muncul akibat pengaruh perubahan sosial nilai-nilai kebebasan
budaya barat yang diadopsi tanpa menyesuaikan kondisi kebudayaan
sendiri.
d. Terjadi Kerusakan Lingkungan
e. Eksistensi Adat Istiadat Berkurang
Nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena
dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zmana, dan digantikan
dengan nilai kebudayaan modern.
f. Lembaga Sosial tidak Berfungsi Secara Optimal
Menyalah gunakan kedudukan dan wewenang
g. Munculnya Paham Duniawi
Konsumenisme, paham/ideologi yang menjadikan seseorang
mengonumsi/memakai barang-barang secara berlebihan.
Sirkulasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan
agama.
12. Hedonisme, merupakan paham yang menganggap hidup bertujuan
untuk mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan menghindari
perasangka-perasangka yang menyakitkan.
2.7 Kategori Masalah Sosial yang Muncul dari Dampak Perubahan Sosial
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diharapkan dalam suatu kelompok
masyarakat dan terjadi secara terus menerus sehingga membutuhkan penyelesaian
terhadap kondisi tersebut. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi beberapa
kategori berdasarkan akibat dari perubahan sosial yang terjadi di dalam
masyarakat anatara lain, yaitu:
1. Masalah Ekonomi
Masalah Ekonomi merupakan masalah terbesar yang terjadinya pada masalah
sosial. Setiap masyarakat pasti pernah mengalaminya dalam setiap perubahan
sosial yang dialami di masyarakat. Adapun masalah ekonomi yang terjadi
dalam masyarakat, antara lain :
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan masalah ekonomi yang sering terjadi di
masyarakat. Kemiskinan merupakan suatu kendala dalam masyarakat
ataupun dalam rung lingkup yang lebih luas. Kemiskinan menjadi
masalah sosial karena ketika kemiskinan mulai merabah atau bertambah
banyak maka angka kriminalitas yang ada akan meningkat. Banyak orang
saat ini menerjemahkan kemiskinan sebagai pangkal penyebab masalah
sosial dan ekonomi. Kini kemiskinan menjadi masalah sosial akibat dari
perubahan sosisal yang ada di masyarakat, yaitu ketika stratifikasi antara
masyarakat sudah menciptakan tingkatan atau garis-garis pembatas.
Sehingga adanya kejanggalan atau batas pemisah dalam interaksi atau
komunikasi antara orang yang berada di tingkatan yang dibawah dan di
atasnya.
Kemiskinan juga sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang
akhirnya akan merusak lingkungan itu sendiri. Penduduk miskin yang
terdesak akan mencari lahan-lahan kritis atau lahan-lahan konservasi
13. sebagai tempat pemukiman. Lahan-lahan yang seharusnya berfungsi
sebagai kawasan penyangga atau mempunyai fungsi konservasi tersebut
akan kehilangan fungsi lingkungannya setelah dimanfaatkan untuk
kawasan pemukiman. Akibat berikutnya, maka akan menyebabkan
terjadinya ketidakseimbangan lingkungan.
Selain itu, penduduk miskin pun akan sulit dalam hal mencari lapangan
pekerjaan, penduduk miskin tanpa mata pencaharian akan memanfaatkan
lingkungan sekitar, sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhannya tanpa
mempertimbangkan kaidah-kaidah ekologis yang berlaku. Karena
desakan ekonomi, banyak penduduk yang dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya memasuki kawasan-kawasan yang sebenarnya dilindungi,
apabila tidak dicegah dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama
menyebabkan kawasan lindung akan berkurang bahkan hilang sama
sekali, yang berdampak pada hilangnya fungsi lingkungan (sebagai
pemberi jasa lingkungan). Selain itu menyebabkan tindakan kriminal
yang menyebabkan permasalahan baru dalam hal masalah sosial.
Pengangguran
Masalah pengangguran juga erat kaitannya dengan masalah kemiskinan
yang terjadi di dalam masyarakat. Pengangguran atau disebut juga tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang
sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
dapat menyebabkan penurunan pembangunan, mengapa? Karena
penghasilan masyarakat yang menurun akan menurunkan pajak yang
harus dibayarkan dan menurunnya pajak yang dibayarkan akan
berdampak pada proses pembangunan yang berakibat tertinggalnya
negara kita dengan negara lain.
Pengangguran juga dapat menurunkan produtivitas dan pendapatan
masyarakat yang berakibat pada penurunan pendapatan perkapita dan
kemiskinan. Bukan hanya dibidang ekonomi, dari segi psikologis
14. individu yang mengaggur pun berdampak negatif, contohnya stress,
malu, hilangnya percaya diri dan lainnya. Lalu meningkatnya jumlah
kriminalitas yang sebabkan oleh kemiskinan, mencuri untuk melanjutkan
kehidupan, ironis tapi nyata. Dari segi sosial, kesenjangan sosial yang
terlihat begitu jelas. Inilah mengapa pengangguran masih menjadi
masalah penting di Indonesia.
Kriminalitas
Kriminalitas adalah semua perilaku warga masyarakat yang bertentangan
dengan norma-norma hukum pidana. Kriminalitas yang terjadi di
lingkungan masyarakat dapat dipengaruhi olehbeberapa faktor, baik dari
dalam maupun luar individu. Tindakan kriminalitas yang ada
dimasyarakat sangat beragam bentuknya, seperti pencurian, perampokan,
pembunuhan,dan lain sebagainya. Tindakan kriminalitas yang terjadi di
masyarakat harus menjadi perhatian aparat polisi dan masyarakat sekitar.
Pada saat ini kebutuhan masyarakat akan menjadi sangat tinggi karena
dipicu oleh perubahan sosial yang ada di masyarakat baik, primer
maupun skunder dan sebagian orang lain mencari jalan pintas untuk
memenuhi kebutahannya dengan melakukan tindakan kriminal dan
bahkan disertai dengan tindakan kekerasan.
2. Masalah Budaya
Yang dimaksud kebudayaan adalah perkembangan budaya setelah adanya
perubahan-perubahan sosial yang ada dalam masyarakat yang mempunyai
peran dalam memicu timbulnya permasalahan sosial. Seharusnya faktor
budaya ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan penanganan yang
tepat tanggap, hal seperti ini sebenarnya mencerminkan tradisi dan kebiasaan
masyarakat.
Tingkah laku pemuda
Di zaman modern seperti ini permasalahan budaya adalah permasalahan
yang memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah banyaknya
budaya asing yang masuk dan menjadi pujaan baru bagi generasi muda
Indonesia. Bentuknya yang asing dianggap lebih menarik sehingga
15. kebudayaan lokal yang sudah ada menjadi sepi peminat. Masuknya
budaya asing ini merupakan salah satu contoh perubahan sosial
budaya yang terjadi sehingga mempengaruhi tingkah laku generasi muda.
Contoh masalah sosial budaya yang menjangkiti pemuda salah satunya
adalah berpacaran.
Walaupun terdiri dari beberapa aliran keyakinan, pada umumnya
Indonesia merupakan sebuah negara yang religus. Hanya saja, nilai-nilai
tersebut perlahan mulai hilang karena banyaknya budaya asing yang
masuk seperti berpacaran. Bagi masyarakat luar negeri berpacaran di
tempat umum mungkin adalah hal yang normal dan wajar. Namun
berbeda terjadi di Indonesia karena berpacaran biasanya dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Dan dengan masalah sosial budaya ini, kini banyak
pemuda yang mulai berpacaran dan bermesra-mesraan di depan publik
dan mulai menjurus kepada kenakalan-kenalakan remaja yang lainnya.
Salah satu cara budaya asing masuk kedalam Indonesia adalah melalui
berbagai bentuk kerjasama Internasional yang dijalin Indonesia dengan
negara lainnya.
Korupsi
Jika ada yang bertanya kenapa korupsi masih ada di Indonesia dan
kenapa tidak bisa diberantas, jawabannya adalah karena korupsi sudah
menjadi budaya. Korupsi bukanlah tentang satu atau dua orang. Korupsi
adalah sistem yang melibatkan banyak orang yang terlibat didalamnya.
Inilah contoh masalah sosial budaya lain yang ada di Indonesia saat ini.
Sudah banyak cara dilakukan sebagai upaya mengatasi masalah
sosial budaya ini. Hanya saja, seperti disinggung diawal, korupsi sudah
menjadi penyakit sosial yang menjangkiti masyarakat dan sulit untuk
diberantas. Padahal korupsi sangat merugikan banyak pihak hanya untuk
memuaskan nafsu pribadi pelakunya. Contoh masalah sosial budaya ini
tidak bisa ditangani seorang diri. Melainkan dibutuhkan banyak pihak
16. yang saling percaya dan terintegrasi dan berpegang pada satu sistem yang
kuat. Tanpa sistem yang kuat, korupsi akan semakin sulit diberantas.
Rokok
Merokok sudah menjadi contoh fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat karena kini sebagian besar lapisan masyarakat merupakan
seorang perokok. Baik perokok aktif ataupun perokok pasif. Salah satu
lapisan masyarakat yang paling menjadi sorotan adalah seorang anak
bawah umur atau remaja yang sudah menjadi perokok aktif. Merokok
kini sudah menjadi sebuah budaya karena keadaan lingkungan yang
mendukungnya. Seperti misalnya sebuah kewajaran jika ada balita yang
sudah menjadi perokok aktif karena lingkungan tempat tinggalnya
merupakan lingkungan perokok. Disana merokok sudah dianggap wajar
bahkan saat balita tersebut merokok, hal tersebut dianggap lucu dan
bukanlah sebuah permasalahan besar.
3. Masalah Biologis
Masalah sosial yang muncul seperti gizi buruk, virus penyakit baru, maupun
penyakit menular. Penyakit menular dapat menjadi sebuah masalah sosial
ketika penyakit tersebut sudah menular disuatu masyarakat atau wilayah,
seperti wabah ebola, HIV, H2N1, malaria, dan lain sebagainya. Sifat dasar
manusia yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu berusaha untuk
mempertahankan diri juga merupakan faktor biologis yang menyebabkan
munculnya masalah sosial. Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor
biologis dapat di cegah dengan peningkatan fasilitas-fasilitas kesehatan,
penyuluhan kesehatan tentang pola hidup sehat dan pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan. Penyediaan lapangan kerja dan fasilitas pendidikan
juga dapat menjadi solusi tambahan.
4. Masalah Psikologis
Masalah psikologis berhubungan dengan pola pikir masyarakat atau anggota
masyarakat yang berhubungan dengan tatanan kehidupan sosial. Misalnya,
adanya gerakan separatis, adanya pemahaman aliran sesat atau penyimpangan
17. terhadap suatu agama yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam
lingkungan masyarakat. Walaupun banyak aliran yang sudah dibubarkan,
tetapi masih banyak aliran-aliran baru yang muncul dalam masyarakat yang
dapat tergolong sebagai masalah sosial saat ini. Hal ini sulit untuk di
selesaikan karena menyangkut dengan keyakinan sehingga lebih dibutuhkan
pendekatan-pendekatan yang bijak, dengan beberapa timbulnya masalah
sebagai berikut:
Masalah psikologis dapat mudah terjadi apabila psikologis suatu
masyarakat sangatlah lemah.
Masalah ini juga muncul ketika beban hidup dirasa sangat berat bagi
anggota masyarakat, seperti menumpuk nya pekerjaan yang
menimbulkan stress sehingga dapat memicu luapan emosi yang
berakibat munculnya konflik antar anggota masyarakat.
Masalah sosial ini biasa terjadi di lingkungan perkotaan.
5. Masalah IPTEK
Pada era globalisasi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sangat
berkembang pesat, kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita
hindari, karena kemajuan teknologi akan terus berkembang dengan kemajuan
ilmu pengetahuan, teknologi diciptakan bertujuan untuk mempermudah
pengguna dalam melakukan berbagai macam hal dalam aktifitas manusia, dan
memberikan manfaat positif bagi penggunanya.
Khusus teknologi informasi bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam
mendapatkan informasi, Namun teknologi informasi yang seharusnya
memberikan dampak positif disisi lain juga memberikan dampak negatif bagi
penggunannya. Meskipun banyak keuntungan dan hal positif dalam kemajuan
teknologi khususnya informasi, namun dengan berkembangnya pengetahuan
teknologi banyak pula dampak negatif dari kemajuan teknologi tersebut
dikalangan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
18. Rasa kekeluargaan yang berkurang
Hal tersebut terjadi seperti contoh didalam satu keluarga merka sibuk
dengan teknologi informasi yang mereka miliki sehinggu timbul
kesenjangan didalm satu keluarga tersebut.
Kesenjangan sosial yang semakin meningkat didalam masyarakat atau
lingkungan
Teknologi informasi seperti gadget dan lainny jika disalahgunakan dapat
menimbulkan kesenjangan sosial, seperti contoh dilingkungan
masyarakat terdapat banyak orang yang sedang berkkumpul, namun
beberapa orang mengabaikan lingkungan sekitarnya dan hanya sibuk
dengan teknologi tersebut sehingga muncul kesenjangan dalam
masyarakat.
Timbulnya fitnah atau pencemaran nama baik dalam teknologi informasi
sosial media atau media online.
Hal ini dapat terjadi dikalangan muda tua dan lainnya, mereka yang
sering bermain sosial media yang isi beritanya hoax, namun mereka ikut
serta dalam mencemarkan nama baik seseorang yang terdapat dalam
dunia internet tersebut.
Moral, etika, norma, dan kebudayaan nasional sebagai indentitas akan
tergeser oleh penyebaran budaya asing di media online atau sosmed
tersebut.
Berkembangnya informasi di dunia internet tidak hanya informasi lokal
dalam suatu negara, namun juga informasi luar negara, film eropa yang
tidak sesuai dengan kebudayaan nasional, hal ini yang memicu lunturnya
kebudayaan nasional sehingga budaya nasional akan tergeser oleh
budaya asing.
Menimbulkan sikap menutup diri dan berfikir sempit.
Sikap menutup diri ini muncul akibat teknologi informasi seperti gadget
dan media online, masyarakat yang menggunakan teknologi ini
cenderung bersikap menutup diri kepada orang lain karena
ketergantunggan teknologi ini beberapa individu akan menutup diri nya
dengan orang lain, kurangnya sosial, lebih cenderung menceritakan
19. masalahnya ke sosmed yang alhasil tidak mendapatkan saran secara
langsung, jal ini menghalangi interaksi individu terhadap masyarakat.
Menimbulkan tindakan kriminalisme.
Tindakan kriminalisme semakin cangging dengan kecanggihan teknologi
yang semakain berkembang, maraknya penipuan, seperti situs jual beli
online, melalui sosmed dan lainnya, yang tidak adanya tatap muka secara
langsung yang menyebabkan adanya penipuan, dengan iming iming
keuntungan, dan banyaknya perampok online seperti hacker yang
membobol sistem online bank
2.8 Faktor Pemicu Masalah Sosial
1. Masalah Ekonomi
Kemiskinan
Masalah kemiskinan dapat disebabkan oleh beberapa faktor pemicu,
seperti (1) angka kelahiran yang tinggi. (2) desakan ekonomi dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari (3) korban keditakadilan para
pengusaha. (adanya pembiaran-pembiaran yang dilakukan oleh penguasa
dan pengusaha). Selain itu pemicu masalah kemiskinan adalah perubahan
sosial di dalam masyarakat, karena di zaman yang modern ini banyak
harga bahan pokok dan kebutuhan lainnya naik harga. Menurut
masyarakat harga yang mahal pasti kualitas barang juga bagus, sehingga
pedagang kecil terkadang kehilangan pelanggan. Selain itu bagi
masyarakat yang kurang untuk membeli bahan pokok sangat kesulitan
karena harga di pasaran seringkali naik, sehingga mereka kesulitan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pengangguran
Masalah penggangguran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
(1) Kurangnya lapangan pekerjaan, Jumlah penduduk yang semakin
meningkat sedangkan jumlah lapangan kerja yang masih terbatas atau
masih sedikit, hal seperti ini harus segera di atasi oleh pemerintah dengan
cara menyediakan lapangan kerja yang banyak supaya dapat mengurangi
20. jumlah pengangguran. Masih banyak lulusan perguruan tinggi atau
sekolah kejuruan yang seharusnya bisa langsung mendapatkan pekerjaan
menjadi pengangguran, hal ini disebabkan, belum banyak angkatan kerja
di Indonesia yang ingin membuat lapangan pekerjaan sendiri (menjadi
pengusaha), mayoritas dari mereka mengandalkan persaingan untuk
mendapatkan pekerjaan. (2) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia
karena rendahnya kualitas pendidikan dan keterampilan, dan
berkembangnya mesin canggih yang menggantikan tenaga manusia. (3)
Minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia tetapi semakin
meningkatnya jumlah penduduk. Hal ini yang harus mendapatkan
perhatian khusus dari pemerintah dalam upaya mengatasi masalah
pengangguran yang ada. (3) keterbatasan informasi yang diterima
angkatan kerja, penyampaian informasi yang tidak merata juga menjadi
penyebab pengangguran, akan sangat terbatas jika angkatan kerja hanya
mengandalkan media koran untuk mencari pekerjaan dibandingkan
angkatan kerja yang mempunyai fasilitas untuk mengakses internet atau
televisi.
Kriminalitas
Ada beberapa hal yang mempengaruhi para pelaku dalam melakukan
tindakan kriminalitas dan kekerasan. Masalah ekonomi mungkin yang
paling berpengaruh dalam terjadi tindakan kriminal dan keadaan ini akan
semakin parah pada saat tertentu seperti misalnya pada Bulan Puasa
(Ramadhan) yang akan mendekati Hari Raya Idul Fitri.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi terjadinya tindakan kriminal
dan kekerasanantara lain sebagai berikut : (1) Pertentangan dan
persaingan kebudayaanHal ini dapat memicu suatu tindakan kriminal
yang mengacu pada kekerasan bermotif SARA (Suku, Agama, Ras,
Aliran) seperti yang terjadi pada kerusuhan di Sampit antaraorang
Madura dan orang Kalimantan. (2) Kepadatan dan komposisi
pendudukSeperti yang terjadi di kota Jakarta, karena kepadatan dan
komposisi penduk yangsangat padat dan sangat padat di suatu tempat
21. mengakibatkan meningkatnya dayasaing, tingkat strees, dan lain
sebagianya yang berpotensi mengakibatkan seseorangatau kelompok
untuk berbuat tindakan kriminal dan kekerasan. (3) Perbedaan distribusi
kebudayaanDistribusi kebudayaan dari luar tidak selalu berdampak
positif bila diterapkan padasuatu daerah atau negara. Sebagai contoh
budaya orang barat yang menggunakan.
Masalah sosial tindak kejahatan atau kriminalitas merupakan masalah
yang paling mengganggu dan mengancam ketentraman
masyarakat. Beberapa contoh tindak kejahatan adalah pencurian,
perampokan, korupsi, pembunuhan, penculikan, dan yang lainnya,
dimana tindakan ini sangat bertentangan dengan norma hukum. Adanya
masalah sosial ini erat kaitannya dengan masih adanya masalah
kemiskinan, pengangguran, pendidikan, hingga kesenjangan sosial
ekonomi. Oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama yang baik oleh
pemerintah, aparatur negara, dan masyarakat dalam upaya mengurangi
masalah tindak kejahatan atau kriminalitas dalam kehidupan masyaraka
2. Masalah Budaya
Tingkah laku pemuda
Pemuda atau remaja dikenal sebagai generasi penerus bangsa yang
diharapkan dapat berkontribusi secara positif dalam memajukan negara,
karena maju tidaknya suatu negara juga dapat dilihat dari tingkah laku
generasi mudanya. Tetapi semakin banyaknya perubahan sosial yang
terjadi semakin meningkat pula masalah sosial kenakalan remaja di
masyarakat. Masalah kenakalan remaja merupakan salah satu masalah
yang paling menonjol dari contoh kasus realita sosial dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya kualitas
pendidikan, faktor pengaruh lingkungan, dan kurangnya pengawasan
orang tua. Masalah yang sering di lakukan oleh kaum remaja adalah
tawuran, merokok, penggunaan obat-obat terlarang, dan kelakuan lainnya
yang sering meresahkan masyarakat.
22. Korupsi
Tindak korupsi pada dasarnya bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri.
Perilaku korupsi menyangkut bebagai hal yang bersifat kompleks.
Hampir semua segi kehidupan terjangkit korupsi. Apabila
disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab
korupsi yang datang dari diri pribadi, sedangkan faktor eksternal adalah
faktor penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar.
Adapun faktor internal penyebab korupsi, yaitu :
1) Aspek perilaku individu
o Sifat tamak/rakus manusia
Mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan unsur
penyebab korupsi para pelaku semacam itu datang dari dalam
diri sendiri.
o Moral yang kurang kuat
Yaitu orang-orang yang moralnya mudah lemah sehingga
mudah tergoda untuk melakukan korupsi yang biasanya
terpengaruh dari atasan,teman setingkat,bawahannya,atau pihak
lain.
o Gaya hidup yang konsumtif
Kehidupan di kota-kota besar yang menimbulkan gaya hidup
seorang konsumtif sehingga prilaku konsmtif bila tidak
diimbangi dengan pendapatan yang memadai,maka hal seperti
itu akan membuka peluang seseorang untuk melakukan tindakan
korupsi.
2) Aspek social
Yaitu perilaku korupsi yang dapat terjadi karena dorongan dari
kerabat dekat atau keluarga.
Adapun faktor internal penyebab korupsi, yaitu :
1) Aspek ekonomi
23. Pendapatan yang tidak mencukupi kebutuhan ekonomi sehingga
keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang untuk mengambil
jalan pintas dengan cara korupsi.
2) Aspek politis
Menurut rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu proses
yang di lakukan untuk mempengaruhi orang-orang agar bertingkah
laku sesuai dengan harapan masyarakat.
3) Aspek organisasi
Yaitu tidak berjalannya dengan baik suatu organisasi seperti
organisasi masyarakat yang di bentuk,sehingga akan timbul kurang
adanya sikap keteladan pimpinan,tidak adanya kultur
organisasi,kurang memadainya sistem akuntabilitas,kelemahan
sistim pengendalian manajemen,dan lemahnya suatu pengawasan.
Rokok
Sama halnya dengan poin pertama, rokok merupakan salah satu contoh
masalah sosial budaya yang dapat dengan mudah ditemukan. Salah satu
penyebabnya adalah pergaulan yang semakin bebas dan tidak terbatas.
3. Masalah Biologis
Masalah biologisterjadi karena disebabkan oleh ketidaksesuaian kondisi
lingkungan yang menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis dalam
masyarakat. Kurangnya fasilitas kesehatan yang layak dan susahnya akses
pendidikan maupun ekonomi juga menjadi faktor pendukung terjadinya
masalah sosial dalam masyarakat karena faktor biologis.
4. Masalah Psikologis
Masalah psikologis bisa menyebabkan masalah sosial jika psikologis pada
suatu masyarakat sangat lemah. Contohnya saja masyarakat yang mudah
terprovokasi untuk melakukan unjuk rasa atau demo atas perubahan kebijakan
pemerintah oleh pihak oposisi pemerintah. Tawuran antar pelajar juga bisa
menjadi salah satu contoh masalah sosial yang disebabkan oleh faktro
psikologis. Dari contoh ini bisa dilihat, bahwa faktor sosial bisa menyebabkan
24. konflik/kerusuhan antar masyarakat. Dalam hal ini, edukasi emosional
diperlukan sejak dini dalam lingkungan pendidikan formal atau dari aparatur
pemerintah kepada masyarakat sekitar.
5. Masalah IPTEK
Kemajuan Ilmu dan Teknologi yang semula bertujuan untuk mempermudah
pekerjaan manusia, tetapi kenyataannya teknologi telah menimbulkan
keresahan dan ketakutan baru bagi kehidupan manusia. Adapun pemicu
terjadinya masalah IPTEK yang ada di dalam masyarakat anatara lain sebagai
berikut :
Tidak adanya batasan usia konsumen dalam menggunakan teknologi.
Pada saat ini Teknologi informasi mudah diperoleh oleh semua
kalangan. Dari mulai anak anak, dan remaja, yang cenderung belum
bisa mempergunakan teknologi dengan baik. Diusia dini mereka telah
memiliki teknologi informasi seperti gadget canggih, laptop canggih
yang dapat berdampak negatif bagi usia muda karena mereka belum
mampu mempergunakan dengan baik, seperti anak anak yang selalu
bermain game, sehingga waktu dia untuk blajar tidak ada, kurangnya
sosialisasi mereka terhadap sesama kawan sebayanya.
Teknologi yang seharusnya memberikan informasi seperti gadget,
laptop dan lainnya sudah di fasilitasi media online, sosial media dan
lainnya sebagainya guna memperoleh informasi dan lainnya, namun hal
ini bisa berdampak negatif bagi pelajar yang cenderung terpaku dengan
gadget yang mereka miliki, hobby dengan game online dan lainnya
sebagainya sehingga menurunnya kualitas belajar bagi pelajar.
Iklan yang tidak pantas dalam website atau media online dan sosial
media. Didalam media online dan sosial media, banyak keuntungan
yang didapat dalam mendapatkan informasi, media online adalah
penyalur informasi tercepat dibandingkan media cetak dan elekronik
lainnya. Tidak hanya sebagai pusat informasi, namun dengan
25. berkembangnya IPTEK media online dan sosmed sering digunakan
penggunannya sebagai media penyalur informasi atau media bisnis
dibidang dagang jasa atau barang yang lebih dikenal internet marketing.
Namun apa jadinya jika pusat informasi yang seharusnya memberikan
informasi yang positif namun didalamnnya terdapat iklan yang tidak
pantas atau tidak etis, seperti iklan dewasa 18+, yang sering muncul
didalam website atau sosial media, terdapat website pornografi yang
seharusnya tidak baik dilihat namun dapat dilihat dengan mudahnya
bagi siswa ataupun mahasiswa ( kalangan pelajar) secara tidak langsung
hal ini menyebabkan prilaku atau moral yang tidak baik dan
menghancurkan masa depan untuk kaum muda yang masi memiliki cita
cita bagi bangsa dan negara.
Kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak
Teknologi informasi seperti gadget dan laptop memang sangat
diperlukan pada saat ini untuk mendapatkan informasi yang diperlukan,
terkadang orangtua bermaksud memberikan laptop, gadget untuk
membantu proses belajar anaknya dalam mencari informasi yang
diperlukan, namun jika kurang pengawasan yang seharusnya anak
tersebut mendapatkan informasi seputar pelajaran jika tidak adanya
pengawasan mereka akan melihat konten atau iklan yang tidak
sepantasnya untuk diliihat, bermain game online, dan lain sebagainya,
hal ini tentu menjadi dampak negatif bagi anak yang tidak sepenuhnya
dalam pengawasan orangtua.
Peran pemerintah yang kurang sigap dalam memfilter atau memilah dan
memblokir media online, sosial media yang masuk dimasyarakat
Kurangnya ketegasan pemerintah dalam urusan media online, masi
banyak konten pornografi, kekerasan dan lainnya yang masi bisa di
buka dengagn bebas, pemerintah tidak memberikan sanksi yang tegas
bagi pembuat konten yang tidak pantas tersebut, sehingga pembuat
konten masi dengan bebas menyebarluaskan file yang seharusnya tidak
pantas untuk disebarkan.
26. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian Perubahan Sosial adalah perubahan yang terjadi pada
masyarakat mengenai nilai-nilai sosia, norma, dan berbagai pola dalam
kehidupan manusia. Sedangkan masalah sosial adalah suatu kondisi yang
lahir dari suatu masyarakat yang tidak ideal, atau dengan kata lain masalah
sosial adalah ketidaksesuaian unsur-unsur masyarakat yang dapat
membahayakan kehidupan dari kelompok sosial.
2. Perubahan sosial dalam masyarakat memiliki dampak/akibat baik itu
dampak positif maupun dampak negatif dalam kehidupan masyarakat.
3. Masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diharapkan dalam suatu
kelompok masyarakat dan terjadi secara terus menerus sehingga
membutuhkan penyelesaian terhadap kondisi tersebut. Masalah sosial
dapat dikategorikan menjadi beberapa kategori berdasarkan akibat dari
perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
4. Dalam masalah sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat, pasti ada
sebab atau pemicu sehingga masalah-masalah itu muncul. Perubahan
sosial pada masyaraka tjuga merupakan menjadi salah satu faktor
munculnya masalah-masalah sosial dalam masyarakat modern.
27. DAFTAR PUSTAKA
Iqbal Faqri, Muhammad. 2012. Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial.
Https://ikbalkb05.wordpress.com/2012/06/23/kemiskinan-sebagai-masalah-
sosial/. Diunduh pada tanggal 30 Juli 2018. Pukul 22.45 wib.
Mas. 2017. Pengertian Masalah Sosial Menurut Para Ahli.
Http://www.pelajaran.co.id/2017/24/pengertian-masalah-sosial-menurut-para-
ahli-faktor-penyebab-dan-dampak-masalah-sosial.html. Diunduh pada tanggal 30
Juli 2018. Pukul 22.45 wib.
Nisya, Lora. 2018. Pengangguran Sebagai Maslaha Sosial.
Https://loraanisya.wordpress.com/2013/10/18/pengangguran-sebagai-masalah-
sosial/. Diunduh pada tanggal 30 Juli 2018. Pukul 23.45 wib.
Pramudya, Edi. 2017. Masalah Sosial Yang Terjadi.
Http://erdinpramudya.blogspot.com/2017/09/masalah-sosial-yang-terjadi-di.html.
Diunduh pada tanggal 30 Juli 2018. Pukul 00.45 wib.
Puspita, Melly. Permasalahan Yang Timbul Akibat Dari.
Http://mellypuspita699.blogspot.com/2017/06/permasalahan-yang-timbul-akibat-
dari.html. Diunduh pada tanggal 30 Juli 2018. Pukul 23.35 wib.