Teori masuknya Islam ke Indonesia bervariasi antara abad ke-7 hingga abad ke-13 M. Bukti awal kehadiran Islam di Jawa antara lain makam Fatimah binti Maimun abad ke-11 M, masjid-masjid kuno, dan ragam hias kaligrafi pada prasasti makam. Kota-kota baru seperti Demak dan Cirebon mulai bermunculan sejak zaman Islam.
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
ham makalah
1. 1 | I h s a n
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masuknya agama Islam di Nusantara tidak lepas dari berbagai
pendapat, ada yang berpendapat bahwa masuknya agama Islam di
Nusantara pada abad ke-7 dan itulah yang dipercayai oleh banyak ahli
sejarah. Masuknya negara Islam di Nusantara pada abad ke-7 berdasarkan
berita Cina zaman Dinasti Tang berita itu memuat bahwasannya ada
permukiman pedagang Muslim dari Arab di Desa Baros daerah pantai
barat Sumatera Utara. Abad ke-13 masehi menunjukan pada
perkembangan Islam bersamaan dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan catatan marcopolo bahwa ia
pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan berjumpa dengan orang-orang
yang menganut agama Islam.
Latar belakang masuknya Islam di Indonesia diwali dengan
hubungan dagang antara Bangsa Arab dengan bangsa Indonesia. Dan
hubungan dagang tersebut terjadi sekitar abad ke-4 M. Sbagai bukti
adanya hubungan dagang antara bangsa Arab dan Bangsa Indonesia, antara
lain:
Chau-Ju-Kua, seorang pakar ternama di bidang perdagangan lar
negeri di Pelabuhan kanton sekitar abad ke-4H, berdasarkan pengalaman
kerjanya yang telah menyusun sebuah buku dalam bahasa Cina yang di
beri judul “Ju-fan JI ai (kenag-kenangan tentang bangsa Arab)”. Ia
memperkirakan perjalanan melalui laut Cina melalui San-Fotsi di sumatera
Timur, karena itulah ia menamakan Sumatera sebagai salah satu lintas
bangsa-bangsa dan lumbung perdagangan dunia.1
Dari berbagai simpang siuran pendapat inilah kami akan
memaparkan sedikit tentang teori masuknya Islam di Nusantara.
1 Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, Pustaka Rizki Utama, 2009 hal 178
2. 2 | I h s a n
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan pengetahuan seputar masuknya Islam dan
pengaruhnya di jawa, berikut adalah rumusan masalah yang akan dibahas.
1. Bagaimanakah teori masuknya Islam di Nusantara?
2. Bagaimanakah Awal datangnya Islam di Jawa?
3. Apa bukti Pertama Islam di Jawa?
4. Siapakah Tokoh-Tokoh Pembawa dann Penyebar Islam di Jawa?
5. Bagaimanakah Saluran Islam di Jawa?
6. Bagaimanakah Peran Walisongo dalm penyebaran dan perkembangan
Islam di pulau Jawa?
7. Bagaimanakah pola-pola da’wah yang dikembangkan walisongo?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Masuknya Islam di nusantara
Mengenai peran perdagangan di Indonesia dan para pedagang
dalam mengeislamkan Indonesia, dimana pengarauh dan penyebaran Islam
efektif sekali. Disebabakan oleh banyak orang Islam yang memeluk gama
Islam sebalum mengetahui syariat agamanya secara rinci. Ada dua
fenomena yang menyertai masuknya Islam ke berbagai kepulauna di
Indonesia, yaitu:
1. Masyarakat pribumi menyambut agama Islam denagn antusias
sekali, sehingga dalam abad berikutnya Agama Islam
merupakan agama mayoritas mutlak dalam masyarakat.
2. Indonesia yang Islami atau dengan kata lain Indonesia yang
telah memilih ntuk dirinya Agama Islam, tidak saja tercantum
dala al-Quran dan sunnh Nabi yang tidak bisa ditipu dan
dipalsu, kan tetapi juga dalam kerangka umum, baik dalam
bentuk ritual maupun tata cara dan akhlak sehari-hari.2
2 Fatah Syukur ibid hlm 179.
3. Teori tentang masuknya islam di indonesia ada beberapa pendapat dari
para ahli sejarah, yaitu:
1. Dr. Hamka . Agam islam masuk ke indonesia pada tahun 674 M.
Berdasarkan catatan Tiongkok saat itu datang seorang utusan raja arab
Ta Cheh (kemungkinan besar adalah muawiyah ibn Abi sufyan) ke
kerajaan Ho Ling (kaling/kalingga) untuk membuktikan keadilan,
kemakmuran, keamanan,pemerintah Ratu Sima di Jawa.
2. Drs. Junaidi Paninduri. Agama islam masuk ke Indonesia pada tahun
670 M/ 48H, karena di bans Tapanuli, didapatkan sebuah makam yang
berangka Haa-Miim yang berarti tahun 48h/670m.
3. Masuknya Islam ke indonesia pada abad VII m/ Ih. Alasanya pada
waktu kerajaa sriwijaya mengembangkang kekuasaanyasekitar abad
VII dan VIII m. Dan ada juga di selat malaka sudah mulai lalu lalang
pedagang muslim dalam perjalananya ke negara-negara di asia
tenggara dan asia timur termasuk Indonesia.
3 | I h s a n
4. Haji Abu Bakar Aceh, memberikan kesimpulan bahwa:
a. Islam masuk ke indonesia mula pertama di Aceh, tidak mungkin di
daerah lain.
b. Penyiar islam pertama di indonesi tidak hanya terdiri dari saudagar
india dar gujarat dan juga mubalig-mubalig islam dari bangsa
Arab.
5. Masuknya Islam ke indonesia pada abad IX hingga XI M. Alasanya
karena pada waktu itu sudah terbentuk komunitas masyarakat islam.
6. Menurut C. Snouck Hurgronje, mengatakan bahwa masuknya Islam
keindonesia kira-kira setengah abad sebelim kota Baghdad di taklukan
oleh raja Hulagu pada tahun 125m. Atau pada tahun ke 13M,
berdasarkan atas beberapa sumber seperti tulisan-tulisan pada batu
nisan dan dari berbagai catatan perjalanan, di antaranya dari seorang
Venezia yang bernama Marco polo pada abad XIII dan dari seorang
Arab yang bernama ibn Batullah dalam abad XIV.3
2.Awal Datangnya Islam di Jawa
Kebanyakan pedagang muslim di kerala4 yang berasal dari teluk persia
mereka menganut mazhab syafi’i. Sedang kerala sendiri berfungsi sebagai
persinggahan para pedagang Sumatera, melayu, dan cina. Kekuatan hubungan
3 Fatah syukur,Ibid, halm. 179-180.
4 Kerala merupakan sumber utama lada yang pening dalam hubungan dagang antara Arab dan
India, Asia tenggara dan Cina ini berada di Gujarat. Mark R. Ward, Islam Jawa, Kesalehan
Normatif Unsur Kebatinan, Lkis, Yogyakarta bekerja sama dengan The Asia Foundation, 1999,
hlm, 79-89.
4. dagang dan hukum ini menunjukan kerala merupakan salah satu sumber
islamisasi di Jawa dan bagia Indonesia. Kesamaan arsitektur Masjid kian
memperkokoh posisi. Di kerala banyak terdapat Masjid yang terbuat dari kayu
dan bata merah mempunyai atap bersusun tiga. Masjid Agung Demak sebagai
masjid tertua di pulau jawa memiliki pola . Organisasi keagamaan Masyarakat
Kerala dan santri Jawa tradisional sangat mirip yaitu berorientasi pada Ulama.
Keadaan ini terjadi pada abad ke 13M, yaitu ketika kota baghdad hancur
digempur oleh pasukan tartal dan mongol, jalan lintas perdagangan antara barat
dan timur beralih ke Gujarat. Demikian juga kapal dagang masyarakat
Indonesia berduyun-duyun berlabuh di kota gujarat. Dengan hubungan dagang
ini banyak masyarakat kecil masuk agama Islam seperti para anak kapal
(juragan dan kelasinya). Pemusatanya di daerah pelabuhan seperti jepara, tuban
dan gresik yang sejak prabu Erlangga bertahta (1019-1041m), telah dibuka
hubungan dagang dengan bangsa lain.
Melihat makam-makam muslim yang ada di gresik yaitu makam wanita
muslimah Fhatimah bnti Maimun, nisannya yang berangka tahun
475H/1082M, serta makam ulama persia Malik Ibrahim, nisan yang berangka
tahun 882H/1419M, menjadi tanda bukti bahwa waktu itu rakya jelata gresik
banyak menganut agama Islam. Jadi pada waktu zaman prabu Kertawijaya
(1447M), para bangsawan dan punggawa telah ada yang menganut agama
Islam. Ini di karenakan berita tentang kejayaan agama Islam di wilayah timur,
di persia, Afganistan, Balustistan(pakistan) di india sungai Gangga sampai
Benggala. Di tanah aceh dan malaka dapat tersebar dengan cepat Di kota
pelabuhan Jawa. Keadan yang demikian merupakan sumbangan moral dan
kebanggaan dalam hati rakyat Majapahit yang sedang rapuh karena gila
jabatan. Apalagi islam progresif terhadap agama Hindu saat itu.
3.Bukti pertama Islam di Jawa
1. Makam
Bukti sejarah yang paling faktual barangkali aadalah ditemukannya
batu nisan kubur Fatimah binti Maimun d Leran Gresik yang berangka tahun
475 H (1082M). Maqoutte seperti dikutip Sartono Kartdojo mengatakan bahwa
4 | I h s a n
5. batu nisan itu mungkin merupakan bukti yang konkrit bagi kedatangan Isalm di
jawa.5
Pada nisan makam itu tercantum prasasti berhuruf dan berbahasa
arab, yang menyatakan bahwa makam itu adalah kuburan fatimah Binti
Maimun bin Habatallah yang meninggal paa tanggal 7 Rajab 475 H bertepatan
dengan tanggal 1 desember 1082 M, yang berarti masih pada zaman kediri
(1042-1222).6 Dikampung gapuro kota gresik juga terdapat makam kuno, yaitu
kubur Malik Irahim yang meninggal tanggal 12 Robiul Awwal 822 H.
Bertepatan tanggal 8 april 1419.7 Sementara itu, Ricklefs dalam uraiannya
mengatakan bahwa serangkaian batu nisan yang sangat penting ditemukan
dikuburan-kuburan di Jawa Timur yaitu di Triwulan dan Troloyo, didekat situs
majapahit yang bersifat Hindu-Budha. Batu-batu itu menunjukan makam orang
muslim, tetapi lebih banyak menggunakan angka tahun saka India dengan
angka-angka jawa kuno pada batu-batu nisan itu menunjukan bahwa hampir
dapat dipastikan.
2.Masjid
Sumber sejarah dalam bentuk arkeologi yang berupa bangunan
masjid juga banyak ditemukan di Jawa. Berdirinya sebuah msjid di suatu
wilayah akan memberikan petunjuk adanya komunitas muslim di wilayah
tersebut. Masjid menjadi tempat utama tidak saja dalam beribadah kepada
Than, tetapi lebih dari itu masjid dikalangan umat Islam berfungsi ebagai
Islamic Center. Hal yang sama fungsi itu juga tampak pada masjid-masjid yang
didirikan oleh Rasulullah. Untuk menyebut masjid-masjid di Jawa yang awal
memang membutuhkan penelitian tesendiri (mungkin Masjid Demak bisa
menjadi contoh). Namun, kalau kita lihat dari corak arsiteknya, masjid-masjid
di jawa pada garis besarnya beratap tumpang berdenah persegi, beukuran
relatif besar, terdiri atas ruang utama, pewatren serambi, mempunyai ruang
5 Sartono Kartodirjo dkk, Sejarah Nasional Indonesia, jilid III , (DEPDIKBUD), 1975, hlm 89
6 Dr. R. Soekmono, Pengantar Sejarah kebudayaan Indonesia 2, Pn. Kanisius, Yogyakarta, 1994,
hlm 57
7 Inajati AM Romli, Islam dan Kebudayaan Jawa suatu kajian arkeologi, makalah dari yayasan
Javanologi Yogyakarta, hlm 3
5 | I h s a n
6. mihrab, ada tempat mengambil air wudhu, ada kolam didepan serambi, dan
mempunyai pagar keliling. Selain itu, didalam bangunan masjid terdapat
beberapa kelengkapan tergantung pada jenis masjidnya. Antara lain: mimbar
maqsuro, bedug, kentongan tentang menara, masjid kuno di Jawa kebanyakan
justru tidak memilikinya. Masjid-masjid kuno di Jawa banyak mempunyai
ornamentasi, kecuali pada mimbarnya.8
3. Ragam Hias
Dengan diterimanya ajaran islam sebagai penutup agama yang baru
di Jawa, lahirlah beberapa ragam hias baru, yaitu kaligrafi, dan stiliran. Epitaph
pada bebrapa nisan kubur Triloyo menunjukan adanya kesalahan-kesalahan
penulisan tanda vokal, betuk huruf arab yang tidak mengalir dengan luwes.
Prasasti huruf arab pada makam fatimah binti Maimun yang jauh lebih tua
justru menampakan segi keindahannya dan dapat digolongkan ke dalam huruf
arab gaya kufi. Namun prasasti dengan angka-angka Jawa kuno pada nisan-nisn
6 | I h s a n
troloyo tampak luwes, tidak kaku.
Selain munculnya ornamentasi dengan menggunakan huruf-huruf
arab muncuknya pula ragam hias baru, yaitu stiliran penggayaan terhadap
ragam hias bintang. Dalam ragam hias baru ini binatang sebagai motif utama
digayakan dengan menggunakan ragam hias tumbuhan sedemikian rupa
sehingga seringkali untuk mengidentifikasinya harus dilakukan pengamatan
secara cermat. Contoh-contoh yang bagus ditampilkan antara lain pada
sebagian panil relif di mantingan gapura B di Sendangduwur.
4. Tata kota
Dalam maa Islam, di Jawa muncul kota-kota baru di wilayah panta
dan perdalaman seperti Demak, Cirebon, Banten, Pajang, dan kota Gedhe.
Kota-kota itu ada yang masih hidupterus, dan ada pula yang sudah mati hampir
tidak berbekas lagi. Akan tetapi dari data arkeologi yang terkumpul dapat
diketahui komponen utama kota-kota tersebut, yaitu kraton, alun-alun, masjid
agung, pasar, pemukiman penduduk, pemakaman serta sarana pertahanan
keamanan.
8 Inajati Romli, Ibid hlm 6
7. 7 | I h s a n
4.Tokoh-tokoh pembawa dan penyebar Islam di Jawa
5. Saluran Islam di Jawa
1. Melalui pedaganag muslim dari Arab, Persia dan India
Ini menjadikan petinggi Majapahit, pemilik kapal, dan banyak bupati
masuk Islam. Namun karena faktor hubunganekonomi dengan pedagang muslim
dan perkembangan selanjutnyavmereka mengambil perdagangan dan kekuasaan
ditempat tinggalnya.
2. Saluran tasawuf
Tasawuf yang diajarkan memiliki persamaan dengan aliran pikiran
penduduk pribumi yang sebelumnyamenganut agama Hindu seperti yang
dilakukan Sunan Bonang.
3. Saluran Pendidikan
Ini dilakukan baik melalui pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan guru-gur agama, kyai-kyai dan ulama-ulama.
4. Saluran Politik
Dijawa demi menambah orang yang memeluk agama Islam, banyak
kerajaan Islam seperti yang dilakukan kerajaan Demak.
5. Saluran kesenian
Saluran yang paling terkenal adlah pertunjukan wayang. Sebagian diambil
dari Maha Barata dan Ramayana9 karena wayang sangat kuat pengaruhnya dalam
kehidupan Jawa. Karena didalamnya terdapat unsur hiburan dan tuntunan, dan ini
juga diperlihatkan orang Jawa meniati untuk menyediakan tempat khusus untuk
pagelaran Jawa.10
6. Saluran pernikahan
Jika pedagang luar cukup lama tinggal di suatu tempat, sering terjalin
hubungan antara orang asing yang dihormati serta berguna itu, dengan putri atau
saudara permpuan setempat. Hukum perkawinan Islam memungkinkan itu.11
9 Yatim Badri, Sejarah Peradaban islam, Grafindo Persada, Jakarta, 1994, hlm 201-203
10 Sujatmo, Wayang dan Budaya Jawa, Dahara Prize Semarang, 1989, hlm 18-19
11 H.J de Graaf, THG. CH. Pijeaud, kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, Raja Garfindo Persada,
Jakarta, 1985, hlm 31
8. 8 | I h s a n
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Bagaimanakah hadits tentang ihsan
عن ابي هريرة رضي الله عنه قال...."ما الاحسا ن قا ل ان تعبد الله كا نك تراه فان لم
تراه فا نه يراك...
Artinya :Dari Abu hurairah ra.Nabi Muhammad SAW
bersabda:”................beritahu aku tentang ihsan”.lalu beliau Nabi
bersabda:”ihsanadalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan
engkau melihatnya, jika engkau melihatnya maka Dia melihat kau.
2. Pengertian ihsan
Ihsan menurut penjelasan dalm kitab Jawahirul Bukhori” ikhlas adalah
mengerjakan sesuatu karena Allah SWT,
9. Dari tinjauan syariat, kata in berarti beribadah kepada Allah seolah-olah
kau melihatnya, dan apabila kau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia
melihatmu.
9 | I h s a n
3.macam-macam ihsan :
1. ihsan kepada Allah
Yaitu berbuat baik bahkan yang terbaik dalam mengabdi kepada
Allah.
2.ihsan kepada manusia
Yaitu berbuat baik kepada orang lain dengan niat yang tulus, tanpa
pamrih dan penuh kasih sayang.
3.ihsan kepada hewan dan makhluk lainnya
Yaitu berbuat baik kepada semua makhluk Allah termasuk hewan
dan yang lainnya baik dalam hal menyayangi, menjaga, dll.
B. Kritik dan saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun semoga makalah ini dapat
memberikan gambaran tentang ihsan. Penulis menyadari bahwa nakalah ii
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis butuhkan dari pembaca
sehingga tercapainya kesempurnaan dalam tugas berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bukhari Imam. 1980, Sahih al-Bukhari. Beirut: Dar-al-Fikr
Kabbani, M.Hisyam. 1998, Tasawuf dan Ihsan, Jakarta: PT.SERAMBI
ILMU MUSTIKA.
http://zuhdidh.blogspot.com/2011/04/bersikap-ihsan-achmad-zuhdi-dh.
html