Album foto yang ditemukan di tempat sampah berisi foto-foto eksekusi yang dilakukan tentara Belanda di Indonesia. Foto-foto tersebut diperkirakan berasal dari album pribadi seorang tentara bernama Jacobus R. yang dikirim ke Indonesia pada masa aksi polisionil. Koran Belanda de Volkskrant melaporkan penemuan album tersebut untuk pertama kalinya.
4. Latar belakang
Isi dalam surat kabar ini adalah Pada awal bulan
Juli ini di negeri Belanda sedang hangat
hangatnya membicarakan sejarah Aksi Polisionil
Belanda di Indonesia antara 1947-1949. Semua
berawal dari sebuah album foto yang ditemukan
secara tidak sengaja di sebuah tempat sampah
di Kota Enschede dan dimuat pertama kali oleh
koran VOLKSKRANT, salah satu koran terbesar di
Belanda.
5. Gaya penulisannya :
menggunakan penulisan Belanda dangan
gambar-gambar pendukung didalamnya,
foto foto dari eksekusi yang dilakukan oleh
tentara belanda selama masa aksi polisionil
di negara jajahan Hindia Belanda. Foto foto
ini ditemukan dalam album foto pribadi
seorang tentara yang dikirim pemerintah
belanda ke Indonesia dalam sebuah misi
militer.
6. Bahasan apa yang terdapat dalam
arsip :
mengenai foto yang berisi eksekusi
dari 3 orang dari Indonesia , didalam
arsip itu dijelaskan bahwa , Eksekusi
yang dikenal adalah Rawagede di Jawa
Barat dan di Sulawesi Selatan.
7. B. Fakta Belaka
Covernya atau halaman luarnya :
covernya ada gambar yang berwarna ungu ,
gambar tersebut menggambarkan seperti badut
dan ada gambar laptopnya serta ada gambar
pendukung didalamnya sehingga terkesan asik
untuk dibaca.
Lebar dalam arsip tersebut :
kurang lebih 30 cm dalam ukuran Koran pada
umumnya.
Panjang karangannya :
panjangnya kurang lebih 9 paragraf.
10. Latar belakang
Isi dalam surat kabar ini adalah :
Eksistensi Bataviaasch
Nieuwsblad menunjukkan bahwa
kemelaratan yang merupakan dampak
kolonialisme bukan merupakan masalah
eksklusif kelompok pribumi semata, namun
juga golongan Indo-Belanda. Hal inilah
yang melahirkan gaya jurnalisme
kritis Bataviaasch Nieuwsblad, bahkan
setelah Daum meninggal pada 1898.
11. Gaya penulisannya : Menggunakan
gaya penulisan berbahasa Belanda,
dengan tidak menampilan gambar
didalam arsip ini lalu meggunakan
tahun terbit diatas tulisan atau isi
Koran atau surat kabar lalu ada
nama-nama pendukung dalam
tulisan surat kabar tersebut.
12. Bahasan apa yang terdapat dalam
arsip : yaitu membahas tentang ke
eksistensian surat kabar
Bataviaasch Nieuwsblad dan
adanya jurnalis yang sangat kritis
dalam menyajikan isi didalam surat
kabar tersebut.
14. Covernya atau halaman luarnya :
Tidak ada gambar pelengkapnya hanya
tulisan yang banyak dan tulisan yang
rapat did surat kabar tersebut.
Lebar dalam arsip tersebut : lebar
arsipnya kurang lebih 30 cm dalam
ukuran surat kabar atau Koran.
Panjang karangannya : panjang arsip
yang terdapat di Koran tersebut adalah
8-9 paragraf.
17. Terjemah De Volksrant (Koran Belanda) Mengenai
EksekusibPolisonil
Untuk pertama kali dalam sejarah, foto dari sebuah eksekusi
ditemukan, kemungkinan foto foto dari eksekusiyang dilakukan oleh
tentara Belanda selama masa aksi polisionil di negara jajahan Hindia
Belanda. Foto foto ini ditemukan dalam album foto pribadi seorang
tentara. Pada waktu itu pasukan khusus yang dikirim pemerintah
Belanda ke Indonesia dalam sebuah misi militer.
18. Penemu Album
Seorang pegawai pemerintahan kota Enschede
menemukan album tua di sebuah tempat
sampah, pegawai ini memang mengkoleksi
foto foto untuk mengilustrasikan kehidupan
dari warga kota sendiri. Album ini pasti akan
tetap ada di tempat sampai seandainya dia
tidak menyadari foto dari tawanan, ketika itu
dia melihat dekat ke album foto dan baru
menyadari bahwa dia menemukan album foto
dari sebuah eksekusi.
19. Pemilik Album
Jacobus R (Den Haag, 3 augustus 1850 – Laag-
Soeren, 14 september 1898) adalah Prajurit artileri
dari Enschede, dengan jaket, dasi, rambut mengkilap
dan kumis seperti Clark Gable. Jacob adalah anak
seorang penata rambut. Mungkin nama
panggilannya adalah Jaap atau mungkin Koos. Dia
dikirim sebagai tentara wajib militer pada 1947 tepat
sebelum agresi pertama dan kembali pada 1950.
21. Koran Pada Masa Hindia Belanda
Kemenangan Kelompok liberal di parlemen Belanda
pada 1848 memungkinkan munculnya inisiatif
perbaikan kesejahteraan koloni di tahun-tahun
setelahnya, khususnya di bidang kebebasan pers.
Kabar tersebut merupakan angin segar bagi
golongan Indo-Belanda (orang-orang yang lahir
Hindia) yang posisinya saat itu dilematis.
22. Paul Adrian Daum sebagai Pendiri
Bataviasch Nieuwslblad
Pada 1885, ia mendirikan Bataviasch
Nieuwslblad. Gaya jurnalistik Daum
yang berani, realistis, dan kritis
dalam melaporkan masalah-masalah
kehidupan Hindia dituangkan dalam
Bataviasch Nieuwslblad yang
dipimpinnya.
Bataviasch Nieuwslblad tetap eksis
sebagai koran berbahasa Belanda
terbesar selama 72 tahun sampai ia
tutup cetak di masa Indonesia
merdeka tahun 1957.
23. Bataviasch Nieuwslblad nyatanya populer
dibaca oleh kelompok gerakan nasionalis
Indonesia. Ia tercatat melaporkan pendirian
oragnisasi nasionalis Indonesia pertama,
boedi Oetomo, dan kongres pertamanya di
Yogyakarta pada 1908. Bataviasch
Nieuwslblad juga disegani dan dihormati,
kelompok nasionalis Indonesia untuk
laporannya yang objektif tentang persidangan
Sukarno oleh pemerintah Kolonial pada 1927.