Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, mulai dari Meganthropus, Pithecanthropus, hingga Homo. Jenis-jenis tersebut berbeda dalam ukuran otak, postur tubuh, dan tingkat perkembangan. Temuan-temuan fosil manusia purba memberikan gambaran evolusi manusia secara berkelanjutan di Indonesia.
4. • Di Indonesia, fosil manusia purba sebagian besar ditemukan di Jawa.
Temuan-temuan di Jawa memiliki arti penting karena berasal dari segala
zaman atau lapisan Pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan
badaniah manusia tersebut.
• Sistem yang dipergunakan dalam penggolongan makhluk hidup adalah
sistem yang berdasarkan evolusi. Evolusi biologis yang berlangsung
berjuta tahun tidak meninggalkan bukti secara lengkap dan jelas.
6. 1. MEGANTHROPUS ( Manusia Besar )
• Meganthropus berasal dari dua kata, megas artinya besar atau
raksasa dan anthropus artinya manusia.
• Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan oleh Van
Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran.
• Hasil penemuannya ini sering dikenal dengan nama Meganthropus
Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa.
7. • Ciri-ciri :
a. memiliki tulang pipi yang tebal,
b. memiliki otot rahang yang kuat,
c. tidak memiliki dagu
d. memiliki tonjolan belakang yang tajam,
e. memiliki tulang kening yang menonjol,
f. memiliki perawakan yang tegap,
g. memakan tumbuh-tumbuhan, dan
h. hidup berkelompok dan berpindah-pindah.
8. 2. PITHECANTHROPUS
( Manusia Kera Berjalan Tegak )
• Pithecanthropus merupakan jenis yang
paling banyak ditemukan di Indonesia.
• Fosil ini berasal dari Pleostosen bawah dan
tengah. Mereka hidup dengan cara berburu
makanan. Mereka sudah memakan segala,
tetapi makanannya belum diolah.
9. Jenis-jenis Pithecanthropus :
a.Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak.
Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di Trinil. Memiliki ciri-
ciri :
-Volume otak mencapai 900 cc. Volume otak manusia medern
lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.
- Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.
- Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.
- Berat badannya sekitar 100 kg.
- Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.
- Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun
yang lalu.
10. b. Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur
oleh Von Koenigswald. Makhluk ini diperkirakan
hidup sekitar 2,5 -2,25 tahun yang lalu.
Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap,
mukanya menonjol ke depan dengan kening yang
tebal dan tulang pipi yang kuat.
11. c. Pithecanthropus Robustus artinya
Manusia Kera yang kuat.
Fosil ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun
1939 di Trinil, lembah Bengawan Solo. Memiliki ciri-ciri :
- Tinggi badan sekitar 165 - 180 cm
- Volume otak berkisar antara 750 - 1000 cc
- Bentuk tubuh & anggota badan tegap
- Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
- Geraham besar dengan rahang yang kuat
- Bentuk tonjolan kening tebal
- Bagian belakang kepala tampak menonjol
12. 3. HOMO
• Homo merupakan manusia purba terakhir yang ditemukan di
Indonesia.
• Ciri-ciri manusia purba homo :
- Muka lebar dengan hidung yang lebar
- Mulutnya menonjol dahinya juga masih
menonjol
- Bentuk fisiknya sudah seperti manusia
sekarang tingginya 130–210 cm berat badan
30–150 kg hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu.
13. • Jenis-jenis homo yang ditemukan :
a.Homo Soloensis adalah manusia dari
Solo ditemukan di Ngandong, lembah
Bengawan Solo antara tahun 1931–
1934. Penemunya adalah Ter Haar
dan Oppenorth. Kehidupan Homo
Soloensis sudah lebih maju dengan
berbagai alat untuk memenuhi
kebutuhan dan mempertahankan
hidup dari berbagai ancaman.
14. b. Homo Wajakensis
Berarti manusia dari Wajak.
Eugene Dubois menemukan fosil
ini pada tahun 1889 di dekat
Wajak, Tulungagung Jawa Timur.
Homo Wajakensis diperkirakan
menjadi nenek moyang dari ras
Australoid yang merupakan
penduduk asli Australia.
15. c. Homo Sapiens
Jenis manusia purba yang
memiliki bentuk tubuh
yang sama dengan manusia
sekarang. Mereka telah
memiliki sifat seperti
manusia sekarang.
Kehidupan mereka sangat
sederhana, dan hidupnya
mengembara.
16. • Homo Sapiens digolongkan
sebagai berikut
- Manusia wajak
(homo wajakensis)
merupakan satu – satunya temuan di
Indonesia yang untuk sementara dapat
disejajarkan perkembangannya dengan
manusia modern awal dari akhir Kala
Pleistosen. Pada tahun 1889, manusia
Wajak ditemukan oleh B.D. Van
Rietschoten di sebuah ceruk di lereng
pegunungan karst di barat laut
Campurdarat, dekat Tulung Agung,
Jawa Timur.
17. • -Manusia Liang Bua
Manusia Liang Bua ditemukan
oleh Peter Brown dan Mike J
Morwood pada tahun 2003
lalu. Temuan itu dianggap
sebagai penemuan spesies
baru yang kemudian diberi
nama homo floresiensis
sesuia dengan tempat
ditemukannya fosil manusia
Liang Bua.
Liang Bua adalah sebuah gua yang
dingin. Sebuah gua yang sangat lebar
dan tinggi dengan permukaan tanah
yang datar, merupakan tempat
bermukim yang nyaman bagi
manusia pada masa praaksara.