Proses masuknya agama Islam ke Nusantara melibatkan interaksi pedagang dan pengembara Muslim dengan masyarakat lokal sejak abad ke-7 M. Berbagai pendapat menyebutkan sumber masuknya Islam dari Gujarat, Persia, dan Arab, melalui jalur perdagangan dan penyebaran ajaran. Bukti awal keberadaan Islam di Indonesia ditemukan dari prasasti dan makam yang bertanggal abad ke-10-15 M.
Pai, proses masuknya islam ke nusantara ( setia pradana & zais mubarok )
1. PROSES MASUKNYA AGAMA
ISLAM KE NUSANTARA
1. Kedatangan islam ke Nusantara mempunyai
sejarah yang panjang .
2. satu diantaranya adalah tentang interaksi ajaran
islam dengan masyarakat di Nusantara yang
kemudian memeluk islam.
3. Wujud dari keberlangsungan interaksi yang
hingga kini masih terlihat adanya banyaknya
umat Muslim indonesia yang menjalankan
ibadah haji dan umrah.
4. Terdapat berbagai pendapat mengenai proses
masuknya islam ke kepulauan indonesia,
terutama perihal waktu dan tempat asalnya.
2. Pertama, sarjana – sarjana Barat-kebanyakan dari
Negeri Belanda mengatakan bahwa islam yang masuk
ke kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad
ke-13 M atau abad ke-7 H, Gujarat ini terletak di India
bagian barat, berdekatan dengan laut Arab. letaknya
sangat strategis berada di jaur perdagangan antara timur
dan barat.
pendapat J.Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck
Hurgronye, dan J.P Moquetta (1912). Argumentasinya
didasarkan pada batu nisan Sultan Malik AL-Saleh yang
wafat pada 17 Dzulhijjah 831 H atau 1297 M di pasai
Aceh.
Menurutnya, batu nisan diPasai memiliki bentuk yang
sama dengan batu nisan yang terdapat di Kambay,
Gujarat. Moquetta kemudian berkesimpulan bahwa batu
nisan tersebut diimpor dari Gujarat , atau setidaknya
dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang
3. Kedua, Hoesein Djajadiningrat mengatakan
bahwa islam yang masuk ke Indonesia berasal
Persia (Iran sekarang) didasarkan pada
kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Parsi dan
Indonesia. Contoh : Tradisi merayakan 10
Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum
syiah atas kematian Husein Bin Ali.
Ketiga, Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim
Amrullah) mengatakan bahwa islam berasal
dari tanah kelahiranya, yaitu Arab atau Mesir.
Proses ini berlangsung pada abad-abad
pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Menurut
Anthony H. Johns proses islamisasi dilakukan
oleh para musafir (kaum pengembara) yang
datang ke kepulauan Indonesia.
4. Pada pertengahan abad ke-15, ibukota
Campa, wijaya jatuh ke tangan Vietnam
yang datang dari Utara.
Dalam kenangan historis Jawa, Campa
selalu diingat dalam kaitanya dengan
islamisasi.
Sehingga mata rantai proses islamisasi
di kepulauan Indonesia masih terus
berlangsung jaringan kolektif keislaman
di kepulauan Indonesia inilah nantinya
yang mempercepat proses terbentuknya
nasionalisme Indonesia.
5. Masuknya agama Islam ke Indonesia
dapat diketahui juga dari beberapa
sumber yang dapat memberitakannya.
Sumber sejarah itu dapat digolongkan
menjadi sumber ekstern (dari luar
negeri) dan sumber intern (dari dalam
negeri).
6. a. Sumber Eksternal
1) Berita dari Arab
Pada abad ke-7 ketika Kerajaan
Sriwijaya sedang berkembang telah
banyak pedagang Arab yang
mengadakan hubungan dengan
masyarakat Kerajaan Zabag/Sriwijaya.
7. 2) Berita dari Eropa
Pada tahun 1292 Marco Polo (Italia) adalah orang
Eropa pertama yang menginjakkan kaki di Indonesia
ketika kembali dari Cina untuk menuju Eropa melalui
jalan laut. Ketika ia singgah di Perlak (Peureulak)
penduduknya telah memeluk agama Islam dan telah
terdapat kerajaan bercorak Islam, yakni Kerajaan
Samudra Pasai.
3) Berita dari India
Para pedagang Gujarat dari India di samping
berdagang juga menyebarkan agama Islam di pesisir
pantai.
4) Berita dari Cina
Dikatakan oleh Ma Huan (sekretaris Laksamana
Cheng Ho) bahwa pada tahun 1400 telah ada
pedagang-pedagang Islam yang tinggal di pantai
utara Jawa.
8. b. Sumber Internal
Sumber intern yang menjadi bukti
masuknya Islam di Indonesia, antara lain
sebagai berikut. 1) Batu Nisan Fatimah
binti Maimun (1028) yang bertuliskan
Arab di Leran (Gresik).
2) Makam Sultan Malik Al Saleh (1297)
di Sumatera.
3) Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim
(1419) di Gresik.