3. Kedatangan Islam Ke
Nusantara
Masuknya agama dan budaya Islam ke Indonesia
dipengaruhi oleh adanya hubungan perdagangan Asia kuno,
yang dilakukan oleh bangsa Cina dan India, yang mendorong
pedagang lainnya seperti pedagang dari Arab, Persia, Gujarat
untuk ikut serta dalam hubungan perdagangan tersebut. Hal
itu menyebabkan kota-kota pelabuhan yang berfungsi sebagai
tempat transit seperti Indonesia, ramai dikunjungi orang,
sehingga dapat berkembang menjadi pusat-pusat
perdagangan dunia.
Dari hubungan perdagangan tersebut, mereka dapat
saling mengenal budaya yang dibawa oleh masing-masing
pedagang. Untuk itu banyak pedagang Arab, Persia, dan
Gujarat yang menetap dan menikah dengan penduduk
setempat, sehingga budaya Islam dan agama Islam dapat
dengan mudah disebarkan di berbagai wilayah Indonesia
melalui pendekatan budaya.
4. Teori Pembawa Agama Islam di Indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia menurut Suryanegara dalam bukunya yang
berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu:
1) Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori
ini adalah:
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam di Indonesia.
b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur
Indonesia –Cambay – Timur Tengah – Eropa.
c. Adanya Batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Sultan Malik Al-Shaleh
pada tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye,W.F.
Stutterheim dan Bernard H. M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori
Gujarat, memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan
politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai.
5. 2) Teori Mekkah
Teori ini merupakan teori baru yang
muncul sebagai sanggahan terhadap teori
lama yaitu teori Gujarat.Teori Makkah
berpendapat bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya
berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini
adalah:
a. Pada abad ke-7 yaitu tahun 674 di pantai
barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam, dengan pertimbangan
bahwa pedagang Arab sudah mendirikan
perkampungan sejak abad ke-4. Hal ini juga
sesuai dengan berita dari Cina.
b. Kerajaan Samudera Pasai penganut aliran
mahzab Syafi’i, dimana pengaruh
mahzab Syafi’i terbesar pada waktu itu
adalah Mesir dan Mekah. Sedangkan
Gujarat/India adalah penganut mahzab
Hanafi.
6. 3) Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia abad 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran).
Dasar teori ini adalah kesamaan budaya
Persia dengan budaya masyarakat Islam
Indonesia seperti:
a) Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas
meninggalnya Hasan dan Husein, cucu
Nabi Muhammad, yang sangat di junjung
oleh orang Syiah/Islam Iran.
b) Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh
Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaituAl –
Hallaj.
7. Sumber Masuknya Agama Islam di
Indonesia
a.Sumber dari Luar Negeri
1. Berita Arab : adanya sebutan untuk Kerajaan Sriwijaya
dengan Zabaq, Zabay, atau Sribusa.
2. Berita Eropa : perjalanan Marcopolo yang pernah singgah
di Kerajaan Perlak yang masyarakatnya telah memeluk
agama Islam.
3. Berita India : para pedagang Gujarat menyebarkan agama
Islam di sepanjang daerah pesisir pantai.
4. Berita Cina : ditemukannya perkampungan Islam di pesisir
pantai utara Jawa Timur.
8. b. Sumber dalam Negeri
1. Makam Syekh Maulana Malik
Ibrahim di Gresik yang pada nisannya
terdapat tulisan Arab.
2. Makam Sultan Malikul Saleh di
Sumatra Utara yng pada nisannya
terdapat tulisan Arab.
3. Penemuan Batu di Lerang (dekat
Gresik) yang menggunakan huruf dan
bahasa Arab yang memuat tentang
9. Faktor Penyebab Islam
Berkembang Cepat
1. Ajarannya sederhana, mudah
dimengerti dan diterima.
2. Syarat untuk masuk Islam sangat
mudah, yaitu hanya dengan
mengucapkan kalimat syahadat.
3. Agama Islam tidak mengenal
kasta, sehingga semua orang boleh
untuk memeluk agama Islam.
4.Upacara-upacara keagamaan
bersifat sederhana.
5. Islam disebarkan secara damai
10. Saluran Persebaran Islam di
Indonesia
a. Proses hubungan perdagangan yang dilakukan
antara pedagang lokal dengan para pedagang
asing.
b. Perkawinan yang dilakukan para pedagang Arab,
Persia, dan Gujarat dengan penduduk asli
Indonesia, sehingga dapat tercipta akulturasi
budaya.
c. Dakwah, yaitu melakukan ceramah di tempat-
tempat ramai seperti di pasar dan masjid.
d. Mendirikan pondok pesantren yang mengajarkan
agama Islam.
e. Pengobatan secara Islam dengan menggunakan
doa-doa Islami.
f. Kesenian yaitu penyebaran agama Islam dengan