SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
Sejarah masuknya Islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung demikian lama, sebagian 
berpendapat bahwa Islam masuk pada abad ke-7 M yang datang lansung dari Arab. Pendapat lain 
mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13, dan ada juga yang berpendapat bahwa Islam 
masuk pada sekitar abad ke 9 M atau 11 M . Perbedaan pendapat tersebut dari pendekatan historis 
semuanya benar, hal tersebut didasar bukti-bukti sejarah serta peneltian para sejarawan yang 
menggunakan pendekatan dan metodenya masing-masing. 
Berdasarakan beberapa buku dan keterangan sumber referensi sejarah, bahwa Islam mulai 
berkembang di Nusantara sekitar abad 13 M . hal tersebut tak lepas dari peran tokoh serta ulama 
yang hidup pada saat itu, dan diantara tokoh yang sangat berjasa dalam proses Islamisasi di 
Nusantara terutama di tanah Jawa adalah “ Walisongo”. Peran Walisongo dalam proses Islamisas i 
di tanah Jawa sangat besar. Tokoh Walisongo yang begitu dekat dikalangan masyarakat muslim 
kultural Jawa sangat mereka hormati. Hal ini karena ajaran-ajaran dan dakwahnya yang unik serta 
sosoknya yang menjadi teladan serta ramah terhadap masyarakat Jawa sehingga dengan mudah 
Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara. 
B. Rumusan Masalah 
Sejarah perkembangan islam di Indonesia, di Dunia dan risalah dakwah Walisongo 
demikian panjang. Mereka berdakwah dengan perjuangan yang begitu giat, karena masyarakat 
Nusantara pada waktu itu sebagian besar beragama Hindu-Budha yang berada dibawah kekuasaan 
Majapahit. Walisongo hidup pada masa merosotnya era kekuasaan Hindu-Budha Majapahit. 
Jatuhnya Majapahit diberi tanda candra sengkala yang berbunnyi “Sirna Ilang Kertaning Bhumi”, 
Sirna = 0, Hilang = 0, Kerta = 4, dan Bhumi = 1, Hal ini dapat kita simpulkan bahwa jatuhnya 
kerajaan Majapahit terjadi pada tahun saka 1400 yang pada saat itu bersamaan juga dengan era 
kebangkitan Walisongo. 
Selanjutnya, bagaimanakah Walisongo dalam menjalankan misi Islamisasi di Tanah Jawa, 
melalui apa saja Walisongo dalam menjalankan dakwahnya, serta bagaimanakah hubungan 
“Walisongo” dengan Kerajan-Kerajan Islam di tanah Jawa, kemudian, peninggalan-peninggla n 
Walisongo apa saja yang pengaruhnya amat begitu kental di kalangan masyarakat. semua 
permasalahan tersebut akan sedikit diuraikan dalam makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan 
menjadi sumber pengetahuan serta pemicu baik bagi mahasiswa lain maupun setiap pembaca 
pemerhati sejarah, khususnya Sejarah Islam di Nusantara. 
C. Tujuan Penulisan 
Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis sejarah islam, 
perkembangan islam di Dunia dan risalah dakwah walisongo mulai dari titik awal penyebaran 
hingga perkembangannya dalam proses Islamisasi di tanah Jawa dan sekitarnya, menjelaska n 
hubungan antara Walisongo dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, khusunya kerajaan 
Islam di Jawa.
BAB II 
Perkembangan Islam di Indonesia 
2 
A. Proses Masuknya Islam di Indonesia 
Kedatangan Islam di Indonesia, tidak dapat diketahui dengan pasti. Diperkirakan 
kedatangan yang pertama adalah di Aceh. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya makam-makam. 
Menurut Ma Huan yang datang ke Majapahit tahun 1413, bahwa ada 3 golongan 
penduduk Majapahit yaitu orang-orang Islam yang datang dari Barat, orang-orang Cina yang 
kebanyakan memeluk Islam dan selebihnya rakyat yang menyembah berhala. Banyak pendapat 
para ahli yang mengemukakan tentang teori-teori masuknya Islam di Indonesia, diantaranya adalah 
: 
1. M.C. Ricklefs dari Australian National University menyebutkan 2 proses masuknya Islam ke 
nusantara yaitu : 
a) Penduduk pribumi mengalami kontak dengan agama Islam dan kemudian 
menganutnya. 
b) Orang-orang asing (Arab, India, Cina) yang telah memeluk agama Islam tinggal 
secara tetap di suatu wilayah Indonesia, kawin dengan penduduk asli, dan 
mengikuti gaya hidup lokal sedemikian rupa sehingga mereka sudah menjadi orang 
Jawa, Melayu, atau suku lainnya. 
2. Teori lain seputar masuknya Islam dari Timur Tengah ke nusantara diajukan Supartono 
Widyosiswoyo. Menurutnya, penetrasi tersebut dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu : 
a) Jalur Utara adalah proses masuknya Islam dari Persia dan Mesopotamia. Dari sana, Islam 
beranjak ke timur lewat jalur darat Afganistan, Pakistan, Gujarat, lalu menempuh jalur laut 
menuju Indonesia. Lewat Jalur Utara ini, Islam tampil dalam bentuk barunya yaitu aliran 
Tasawuf. Dalam aliran ini, Islam dikombinasikan dengan penguatan pengalaman personal 
dalam pendekatan diri terhadap Tuhan. Aliran inilah yang secara cepat masuk dan 
melakukan penetrasi penganut baru Islam di nusantara. Aceh merupakah salah satu basis 
persebaran Islam pada Jalur Utara ini. 
b) Jalur Tengah adalah proses masuknya Islam dari bagian barat lembah Sungai Yordan dan 
bagian timur semenanjung Arabia (Hadramaut). Dari sini Islam menyebar dalam 
bentuknya yang relatif asli, di antaranya adalah aliran Wahabi. Pengaruh terutama cukup 
mengena di wilayah Sumatera Barat. Ini dapat terjadi oleh sebab dari Hadramaut perjalanan 
laut dapat langsung sampai ke pantai barat pulau Sumatera. 
c) Jalur Selatan pangkalnya adalah di wilayah Mesir. Saat itu Kairo merupakan pusat 
penyiaran agama Islam yang modern dan Indonesia memperoleh pengaruh tertama dalam 
organisasi keagamaan yang disebut Muhammadiyah. Kegiatan lewat jalur ini terutama 
pendidikan, dakwah, dan penentangan bid’ah.
3. Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur 
Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori 
Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang 
permasalahan waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau 
pembawa agama Islam ke Nusantara. 
a) Teori Gujarat. Teori ini berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Hal ini juga bersumber dari 
keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) 
tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam 
dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam. 
b) Teori Makkah. Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap 
teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia 
pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Para ahli yang mendukung 
teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya 
ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap 
proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. 
c) Teori Persia.Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan 
pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia 
dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti peringatan 10 Muharram atau Asyura 
atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh 
orang Syiah/Islam Iran. Selain itu, ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 
1419 di Gresik. 
Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan 
damai pada abad ke-7 dan mengalami perkembangannya pada abad ke-13. Proses masuk dan 
berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan melalui beberapa 
jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan 
Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan 
itu dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada 
yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendir ika n 
perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering 
bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam 
semakin cepat berkembang. 
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang 
menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Islam juga 
disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. 
Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia. 
B. Pengaruh Perkembangan Islam terhadap Peradaban 
3 
1. Pengaruh Islam di Bidang Bahasa
Konversi Islam nusantara awalnya terjadi di sekitar semenanjung Malaya. Menyusul 
konversi tersebut, penduduknya meneruskan penggunaan bahasa Melayu. Melayu lalu digunakan 
sebagai bahasa dagang yang banyak digunakan di bagian barat kepulauan Indonesia. Seiring 
perkembangan awal Islam, bahasa Melayu pun memasukkan sejumlah kosakata Arab ke dalam 
struktur bahasanya. Bahkan, Taylor mencatat sekitar 15% dari kosakata bahasa Melayu merupakan 
adaptasi bahasa Arab. Selain itu, terjadi modifikasi atas huruf-huruf Pallawa ke dalam huruf Arab, 
dan ini kemudian dikenal sebagai huruf Jawi. 
Bersamaan naiknya Islam menjadi agama dominan kepulauan nusantara, terjadi 
sinkretisasi atas bahasa yang digunakan Islam. Sinkretisasi terjadi misalnya dalam struktur 
penanggalan Çaka. Penanggalan çaka berbasis penanggalan Matahari (syamsiah, mirip gregorian), 
sementara penanggalan Islam berbasis peredaran Bulan (qamariah). Hasilnya pada 1625, Agung 
Hanyakrakusuma mendekritkan perubahan penanggalan Çaka menjadi penanggalan Jawa yang 
sudah banyak dipengaruhi budaya Islam. Nama-nama bulan yang digunakan tetap 12, sama dengan 
penanggalan Hijriyah (versi Islam). Penyebutan nama bulan mengacu pada bahasa Arab seperti 
Sura (Muharram atau Assyura dalam Syiah), Sapar (Safar), Mulud (Rabi’ul Awal), Bakda Mulud 
(Rabi’ul Akhir), Jumadilawal (Jumadil Awal), Jumadilakir (Jumadil Akhir), Rejeb (Rajab), Ruwah 
(Sya’ban), Pasa (Ramadhan), Sawal (Syawal), Sela (Dzulqaidah), dan Besar (Dzulhijjah). Namun, 
penanggalan hariannya tetap mengikuti penanggalan Çaka sebab saat itu penanggalan harian Çaka 
paling banyak digunakan penduduk sehingga tidak bisa digantikan begitu saja tanpa menciptakan 
perubahan radikal dalam aktivitas masyarakat (revolusi sosial). 
Selain pembagian bulan, bahasa Arab merambah ke dalam kosakata. Sama dengan 
sejumlah bahasa Sanskerta yang diakui selaku bagian dari bahasa Indonesia, kosakata Arab pun 
akhirnya masuk ke dalam struktur bahasa Indonesia, yang sedikit contohnya sebagai berikut: 
Kosakata Indonesia yang dipengaruhi Bahasa Arab 
Arab Indonesia Arab Indonesia 
isnain Senin (dua) `ajā'ib Ajaib 
tsalasa Selasa (tiga) `aib Aib (malu) 
arbain Rabu (empat) Ahl Ahli 
kamis Khamis (lima) `ādil Adil 
jumu’ah Jumat (ramai) `abd Abdi 
badan Tubuh Abadī Abadi 
Yatim Yatim Abad Abad 
4
wujud Wujud (rupa) Dahsha Dahsyat 
usquf Pemimpin gereja Dalīl Dalil (bukti) 
Umr Umur ghaira Gairah (hasrat) 
daraja Derajat Wajh Wajah 
darura Darurat wājib Wajib 
awwal Awal walīy Wali 
Atlas Atlas waṣīya Wasiat 
Asli Asli wilāya Wilayah 
‘amal Amal yaqīn Yakin 
Ala Alat ya`nī Yakni 
Alama Alamat Nashichah Nasehat/nasihat 
Alami Alami Ijazah Ijazah/ijasah 
Bahasa Arab ini bahkan semakin signifikan di abad ke-18 dan 19 di Indonesia, di mana 
masyarakat nusantara lebih familiar membaca huruf Arab ketimbang Latin. Bahkan, di masa 
kolonial Belanda, mata uang ditulis dalam huruf Arab Melayu, Arab Pegon, ataupun Arab Jawi. 
Tulisan Arab pun masih sering diketemukan sebagai keterangan dalam batu nisan. 
5 
2. Pengaruh Islam di Bidang Pendidikan 
Salah satu wujud pengaruh Islam yang lebih sistemik secara budaya adalah pesantren. Asal 
katanya pesantren kemungkinan shastri (dari bahasa Sanskerta) yang berarti orang-orang yang tahu 
kitab suci agama Hindu. Atau, kata cantrik dari bahasa Jawa yang berarti orang yang mengikut i 
kemana pun gurunya pergi. Fenomena pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk. 
Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, 
kurikulum dan proses pendidikan pesantren diambil alih Islam. 
Pada dasarnya, pesantren adalah sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal 
bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut Kyai. Asrama siswa 
berada di dalam kompleks pesantren di mana kyai berdomisili. Dengan kata lain, pesantren dapat 
diidentifikasi adanya lima elemen pokok yaitu: pondok, masjid, santri, kyai, dan kitab-kitab klasik
(kitab kuning). Melalui pesantren, budaya Islam dikembangkan dan beradaptasi dengan budaya 
lokal yang berkembang di sekitarnya tanpa mengakibatkan konflik horisontal signifikan. 
3. Pengaruh Islam di Bidang Arsitektur dan Kesenian 
Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Masjid-masjid awal yang dibangun pasca 
penetrasi Islam ke nusantara cukup berbeda dengan yang berkembang di Timur Tengah. Salah 
satunya tidak terdapatnya kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan semacam meru, susunan 
limas tiga atau lima tingkat, serupa dengan arsitektur Hindu. Masjid Banten memiliki meru lima 
tingkat, sementara masjid Kudus dan Demak tiga tingkat. Namun, bentuk bangunan dinding yang 
bujur sangkar sama dengan budaya induknya. 
Perbedaan lain, menara masjid awalnya tidak dibangun di Indonesia. Menara dimaksudkan 
sebagai tempat mengumandakan adzan, seruan penanda shalat. Peran menara digantikan bedug 
atau tabuh sebagai penanda masuknya waktu shalat. Setelah bedug atau tabuh dibunyika n, 
mulailah adzan dilakukan. Namun, ada pula menara yang dibangun semisal di masjid Kudus dan 
Demak. Uniknya, bentuk menara di kedua masjid mirip bangunan candi Hindu. Meskipun di masa 
kini telah dilengkapi menara, bangunan-bangunan masjid jauh di masa sebelumnya masih 
mempertahankan bentuk lokalnya, terutama meru dan limas bertingkat tiga. 
Pusara Makam adalah lokasi dikebumikannya jasad seseorang pasca meninggal dunia. 
Setelah pengaruh Islam, makam seorang berpengaruh tidak lagi diwujudkan ke dalam bentuk candi 
melainkan sekadar cungkup. Lokasi tubuh dikebumikan ini ditandai pula batu nisan. Nisan 
merupakan bentuk penerapan Islam di Indonesia. Nisan Indonesia bukan sekadar batu, melainka n 
terdapat ukiran penanda siapa orang yang dikebumikan. 
Ajaran Islam melarang kreasi makhluk bernyawa ke dalam seni. Larangan dipegang para 
penyebar Islam dan orang-orang Islam Indonesia. Sebagai pengganti kreativitas, mereka aktif 
membuat kaligrafi serta ukiran tersamar. Misalnya bentuk dedaunan, bunga, bukit-bukit karang, 
pemandangan, serta garis-garis geometris. Termasuk ke dalamnya pembuatan kaligrafi huruf Arab. 
Ukiran misalnya terdapat di Masjid Mantingan dekat Jepara, daerah Indonesia yang terkenal 
karena seni ukirnya. 
6
BAB III 
Kerajaan-Kerajaan Islam 
7 
1. Kerajaan Samudra Pasai 
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini 
didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al- Saleh, sebagai raja pertama yang memerinta h 
tahun 1285 – 1297. Kerajaan ini masih ada sampai abad ke-15. Pusat kerajaaan Samudera Pasai 
kemudian dipindah ke Pase. 
2. Kerajaan Demak 
Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa dengan rajanya yaituRade n 
Patah. Demak dengan cepat mencapai kejayaannya, terutama setelah Malaka jatuh ke Portugis. 
Putranya yang bernama Pati Unus yang bergelar Pangeran Sabrang Lor sangat berjasa membantu 
ayahnya meluaskan dan memperkuat kedudukan kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam. Raden 
Patah wafat tahun 1518 dan diganti oleh Pati Unus. 
3. Kerajaan Banten 
Daerah ujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, 
di bawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak. 
Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepada putranya yang 
bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon, dan lebih menekuni hal 
keagamaan. Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan 
dasar-dasar pemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama, yang 
memerintah tahun 1552 – 1570. 
4. Kerajaan Mataram 
Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai 
oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) 
yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi perang saudara 
di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang. Kerajaan Mataram mengalami 
kejayaan pada masa pemerintahan Raden Rangsang (1613-1645) yang terkenal dengan nama 
Sultan Agung. Sultan Agung wafat pada tahun 1645. 
5. Kerajaan Gowa – Tallo 
Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1605. Dengan raja pertama Kerajaan 
Tallo adalah Karaeng Mattoaya yang bergelar Sultan Abdullah. Raja Gowa yaitu Daeng Manrabia 
bergelar Sultan Alaudin.
8 
6. Kerajaan Ternate – Tidore 
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Keadaan Maluku yang subur 
dan diliputi oleh hutan rimba, maka daerah Maluku terkenal sebagai penghasil rempah seperti 
cengkeh dan pala. 
7. Kerajaan Aceh 
Masa kerajaan Aceh dicapai dalam masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). 
Ia kemudian digantikan oleh menantunya, Iskandar Tani. Namun ketika Iskandar Tani wafat tahun 
1641, kekuasaan Aceh menjadi menurun. Hal ini terjadi karena perselisihan di kalangan sendiri 
dan juga karena Belanda berhasil merebut Malaka dari tangan Portugis tahun 1941. 
8. Kerajaan Malaka 
Malaka sebelumnya adalah kota kecil. Namun di bawah pemerintahan Sultan Mudzafar 
Syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan antara timur dan barat. Malaka mencapai 
puncak kebesarannya di bawah Sultan Mansyur Syah (1458-1477) dan dilanjutkan oleh Sultan 
Alaudin Syah (1477-1488). Malaka mengalami kemunduran ketika pemerintah Sultan Mahmud 
Syah (1488-1511). Kejayaan Malaka berakhir ketika orang-orang Portugis berhasil mengalahka n 
Malaka pada tahun1511. 
A. Peninggalan-Peninggalan kerajaan Islam 
Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara 
kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam dapat 
kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni. 
a. Peninggalan dalam Bentuk Bangunan 
Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana/keraton, dan makam 
(nisan). 
1) Masjid 
Masjid merupakan tempat shalat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah. Namun, 
biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Alun-alun adalah tempat 
bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan rajanya sebagai 
sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak sebagai imam dalam memimpin salat. 
Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri khas sebuah 
masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas 
makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas.
Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya 
bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung 
yang terbuka. Dengan demikian, masjid dengan bentuk seperti ini mendapat pengaruh dari 
9 
Hindu-Buddha. 
Beberapa di antara masjid-masjid khas Indonesia memiliki menara, tempat muadzin 
menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya, menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk 
dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki 
fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat 
mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul 
dengan irama tertentu. Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain 
pada beberapa masjid berikut: 
(1) Masjid Banten (bangun beratap tumpang) 
(2) Masjid Demak (dibangun para wali) 
(3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru) 
(4) Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang) 
(5) Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang) 
(6) Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar siar 
pertama di Kalteng) 
(7) Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda) 
2) Makam dan Nisan 
Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam 
biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam 
tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal antara 
lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja. 
Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut 
cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, 
Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain. Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam 
dapat kita lihat antara lain pada beberapa makam berikut. 
(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat) 
(2) Makam Walisongo 
(3) Makam Imogiri (Yogyakarta)
10 
(4) Makam Raja Gowa 
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada beberapa 
nisan berikut: 
(1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf 
Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan 
bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M); 
(2) Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan 
Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M); 
(3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin; 
(4) Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan 
(5) Batu nisan di Troloyo dan Trowulan. 
b. Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni 
Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti seni ukir, seni 
pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat ini dapat dijumpai pada 
masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada 
seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai 
tanda (harakat, biasa disebut arab gundul). 
Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah kaligrafi. Kaligrafi 
adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab. Kaligrafi dapat ditemukan pada 
makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai. 
Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim menghasi lka n 
beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad, dan kitab-kitab. Syair banyak 
dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya yang terkenal adalah Syair Dagang, 
Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si Dang Fakir. Syair-syair sejarah peninggala n 
Islam antara lain Syair Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair - 
syair fiksi antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan. Hikayat adalah karya sastra 
yang berisi cerita atau dongeng yang sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam 
berupa hikayat antara lain, Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), 
Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar 
Manikam.
Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan Islam berupa suluk 
antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk 
Malang Sumirang. 
Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat 
yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa babad antara lain Babad Tanah Jawi, 
Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, 
Babad Gianti. Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, Us-Salatin 
Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung. 
11 
B. Ulama-Ulama Awal di Indonesia 
Ulama adalah sebutan bagi para mubaligh yang pekerjaannya lebih khusus mengajarkan 
agama Islam dan benar-benar menguasai dan memahami mengenai seluk beluk agam dan ajaran 
Islam. Dengan adanya para ulama ini tentu akan lebih mudah dalam proses Islamisasi dan 
memperdalam tentang agama Islam. Ada dua cara yang dilakukan oleh para ulama untuk 
menyebarkan agama dan ajaran Islam, yakni Membentuk kader-kader ulama, yaitu dengan 
menyelenggarakan pengajaran dan pendidikan Islam melalui Pendidikan pesantren-pesantren di 
Jawa, dayah di Aceh, dan surau Minangkabau yang akan bertugas sebagai mubaligh ke daerah-daerah. 
Melalui karya-karya yang tersebar dan dirasa di berbagai tempat yang jauh. Karya-kaarya 
tersebut menggambarkan perkembangan pemikiran dan ilmu- illmu keagamaan di Indonesia pada 
masa itu. Para ulama di Indonesia banyak bermunculan sekitar abad ke-16 dan 17 Masehi. Berikut 
adalah nama-nama ulama awal di Indonesia serta beberapa penjelasannya. 
1) Hamzah Fansuri 
Hamzah Fansuri dilahirkan pada akhir abad ke-16 di Barus, Sumatra Utara. Pada tahun 
1726, Francois Valentijn dalam bukunya Oud en Nieuw Oost-Indie pada bab mengenai Sumatra 
menyebutkan banwa Hamzah Fansuri adalah sebagai penyair yang dilahirkan di Fansur. 
Hamzah Fansuri telah mengembara ke berbagai tempat untuk menambah pengeteahuannya 
seperti Mekah, Madinah, Baghdad, Kudus, dan tempat-tempat jawa lainnya. Ia menguasai bahasa 
Arab dan Parsi di samping bahasa Melayu yang memang menjadi bahasa ibunya. 
Hamzah Fansuri adalah mengembang tarekat wujudiyah atau Martabat Tujuh. Menurutnya 
yang disebut wujud iru hanya satu, walaupun kelihatannya banyak. Wujud yang satu itu
mempunyai dua dimensi, yang meliputi dimensi batin (isi) dan dimensi lahir (kulit). Semua benda 
yang tampak itu merupakan perwujudan dari dimensi batin, yaitu wujud yang hakiki, yang tiada 
lain adalah Allah. 
12 
2) Syeikh Abdul Qadir Al Fathani 
Kedudukan Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani dari sudut ilmu 
pengetahuan adalah setaraf dengan ulama-ulama besar yang berada di Mekah dan Madinah pada 
zaman itu. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani menjalankan tugas ulama dengan 
aktivitis pengajarannya di Masjidil Haram, Mekah dan di rumahnya sendiri. 
Syeikh al-Fathani menyebut bahwa ayahnya, Syeikh Wan Muhammad Zain al-Fathani 
lahir dalam tahun 1233 H/1817 M. Diriwayatkan bahawa Syeikh Abdul Qadir al-Fathani itu lebih 
tua daripada Syeikh Muhammad Zain al-Fathani. Riwayat lain menyebut bahwa usia Syeikh Abdul 
Qadir al-Fathani lebih tua sekitar lima tahun daripada Syeikh Wan Muhammad Zain al-Fathani. 
Jadi, berarti Syeikh Abdul Qadir al-Fathani lahir dalam tahun 1228 H/1813 M. Diriwayatkan pula 
bahawa Syeikh Abdul Qadir al-Fathani lebih tua daripada Syeikh Nawawi al-Bantani (Imam 
Nawawi Tsani).Syeikh Nawawi al-Bantani lahir dalam tahun 1230 H/1814 M. Kedua-dua ulama 
yang berasal dari Patani dan Banten itu bersahabat ketika kedua-duanya belajar di Mekah. Kedua-duanya 
menerima bai`ah Thariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah daripada Syeikh Ahmad Khatib 
Sambas (1217 H/1802 M-1289 H/1872 M). Dalam beberapa hal Syeikh Nawawi Banten belajar 
kepada Syeikh Abdul Qadir al-Fathani, di antaranya ilmu qiraah. Dan demikian sebaliknya dalam 
beberapa hal Syeikh Abdul Qadir al-Fathani belajar pula kepada Syeikh Nawawi al-Bantani. 
Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani telah menyelamatkan cukup banyak 
karya yang masih dalam bentuk tulisan tangan (manuskrip) yang dikarang oleh ulama dunia 
Melayu, terutama sekali karya-karya Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani. Selain memelihara 
manuskrip dengan rapi, Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani pula telah melakukan 
pentahqiqan dan pentashhihan beberapa buah kitab yang dianggap penting, yang secara tradisinya 
banyak diajarkan dari sebelum hingga zaman beliau. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al- 
Fathani ini sangat penting bagi orang-orang Melayu yang berada di Mekah pada zamannya. Beliau 
adalah guru bagi seluruh ulama Asia Tenggara, pakar tempat rujukan dalam semua bidang
keilmuan keislaman. Telah disebutkan bahawa Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani 
adalah keluarga dekat kepada Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani, maka Syeikh Abdul Qadir 
bin Abdur Rahman al-Fathani inilah yang pertama mengambil tempat kemasyhuran Syeikh Daud 
bin Abdullah al-Fathani setelah beliau meninggal dunia. Pengetahuan Islam dan predikat ulama 
pada peribadi Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani tidak pernah diragukan oleh para 
ulama yang sezaman dengan beliau. 
Kedudukan Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani dari sudut ilmu 
pengetahuan adalah setaraf dengan ulama-ulama besar yang berada di Mekah dan Madinah pada 
zaman itu. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani menjalankan tugas ulama dengan 
aktiviti pengajarannya di Masjidil Haram, Mekah dan di rumahnya sendiri. 
Suatu hal yang menarik disebut di sini bahawa Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al- 
Fathani adalah seorang ulama yang besar pengaruhnya di kalangan Thariqat Syathariyah. Syeikh 
Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani adalah seorang Mursyid dalam Thariqat Syathariyah 
tersebut. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani menerima Thariqat Syathariyah 
adalah secara langsung kepada Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani. Oleh sebab Syeikh Abdul 
Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani telah diperbolehkan mentawajjuh, membai'ah, dan 
mengijazahkan Thariqat Syathariyah tersebut, maka pengaruh beliau lebih besar di kalangan 
masyarakat pengamal sufi Islami. Syeikh Wan Ali Kutan al-Kalantani dipercayai telah menerima 
Thariqat Syathariyah daripada Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani kerana ulama 
yang berasal dari Kelantan itu tidak bertemu ketika dewasa dengan Syeikh Daud bin Abdullah al- 
Fathani. Syeikh Abdul Qadir al-Fathani bin Abdur Rahman al-Fathani sekurang-kurangnya telah 
menghasilkan 14 buah karangan, namun kerana kekurangan ruangan perbicaraan tentangnya 
terpaksa ditangguhkan. 
3) Syeikh Muhammad Mukhtar (Tuan Mukhtar Bogor) 
Nama lengkap beliau ialah Syeikh Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughri al-Batawi 
al-Jawi. Lahir di Bogor, Jawa Barat, pada hari Khamis, 14 Sya’ban 1278 H/14 Februari 1862 M, 
wafat di Mekah, 17 Shafar 1349 H/13 Juli 1930 M. Tuan Mukhtar Bogor menguasai banyak bidang 
disiplin ilmu termasuk ilmu- ilmu hadis, beliau berpegang dengan Mazhab Syafi’ie, pengikut setia 
13
Mazhab Ahlis Sunnah wal Jamaah aliran Imam Abu Hasan al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur al- 
Maturidi. Beliau memperoleh pendidikan dari orang tuanya sendiri. Dalam tahun 1299 H/1881 M 
melanjutkan pelajarannya di Betawi/Jakarta, belajar kepada al-Allamah al-Habib Utsman bin Aqil 
bin Yahya, Mufti Betawi. Melalui ulama Arab keturunan Rasulallah s.a.w tersebut Tuan Mukhtar 
Bogor hafal matan-matan ilmu. 
Syeikh Muhammad Mukhtar Bogor menghasilkan karya yang tersebar berupa cetakan ada 
yang ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu. 
14 
4) Syeikh Abdul Hamid 
Nama lengkapnya ialah Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud. Ayah dan datuk neneknya 
berasal dari Talu, Minangkabau. Abdul Hamid dilahirkan di Tanjung Balai Asahan tahun 1298 
H/1880 M. Wafat pada hari Khamis, petang Jumaat pada 10 Rabiulakhir 1370 H/18 Februari 1951 
M. 
Selain mengarang kitab, Abdul Hamid juga pernah menerbitkan majalah bahasa Arab dan 
Melayu yang diberi judul Majallah `Ulumil Islamiyah. 
5) Syamsudin al Sumatrani 
Ilmuwan muslim yang merupakan murid Hamzah Fansuri. Syamsudin menulis buku yang 
berjudul Mir’atul Mu’minin (Cermin Orang beriman), 1601 M. 
6) Nuruddin al Raniri 
Ulama yang berasal dari aceh yang banyak menuangkan hasi pemikirannya tentang ajaran 
Islam dalam berbagai buku. Ia berasal dari Ranir, Gujarat (India) dan keturunan bangsa quraisy 
Hadramaut. Raniri dikenal sebagai orang yang giat membela ajaran Ahlussunah Waljamaah. 
Menurut catatan Ahmad Daudi, karyanya yang sudah diketahui yaitu 29 buah. 
Raniri berusaha melenyapkan pemikiran Hamzah Fansuri. Dalam dunia tasawuf, paham 
Raniri dalam banyak hal lebih cocok dengan ilmu kalam.
15 
7) Syeikh Kuala (Abdurauf) 
Berasal dari kerajaan Aceh dari Singkel. Dilahirkan kira-kira tahun 1620. Abdurauf 
mendalami ilmu pengetahuan di Mekkah dan Madinah. Dia menghidupakan kembali ajaran 
tasawuf yang sebelumnya dikembangkan oleh Hamzah Fansuri. Abduraug juga membuat tafsir 
AlQur’an dalam bahasa Melayu dan Jawa. 
8) Syeikh Yusuf Makasar 
Di Sulawesi, pemikiran tasawuf juga berkembang melalui Syeikh Yusuf Makasar (1626-1699) 
yang lama belajar di Timur Tengah. Karya-karyanya diperkirakan berjumlah 20 buah dan masih 
dalam bentuk naskah yang belum diterbitkan. 
9) Syeikh Muhammad Arsyad al Banjari (1710-1812 M) 
Ulama yang muncul sekitar abad ke-19 M, pemikirannya tidak mengenai tasawuf, tetapi 
pemikiran fiqih. Ia menulis kitab Sabilul Muhtadin, sebuah kitab fiqih dan kitab Perukunan 
Melayu. 
10) Haji Ahmad Rifangi (1786-1875 M) 
Berasal dari kalisasak yang menuis banyak buku, diantaranya Husnul Mathalib, asnal 
Maqashid, Jam’u l Masa’ilAbyanul Hawa’ij, dan Ri’ayatul Himmah, yang umumnya membahas 
ushuluddin, fiqih, dan tasawuf. 
11) Syeikh Nawawi 
Syeikh Nawawi berasal dari Banten menulis tidak kurang dari 26 buah kitab, yang terkenal 
diantaranya adalah al Tafsir al Munir. 
Masih banyak lagi ulama-ulama awal di Indonesia yang harus kita ketahui. 
C. Wali songo 
1. Maulana Malik Ibrahim
Nama aslinya adalah maulana Makhdum Ibrahim assamarkhandi, diperkirakan lahir 
disamarkhand persia tengah pada abad ke 14M, terkadang Maulana Malik ibrahim disebut syeikh 
Maghribi. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak ulama terkenal disamudra pasai, sekaligus ayah 
dari sunan Giri(raden paku). Maulana malik ibrahim pernah bermukim di cempa (kamboja) selama 
13 tahun dan menikah dengan putri raja cempa. Dari perkawinan ini lahir dua putra yaitu raden 
rahmat dan sayyid Ali Murtadza alias raden santri. 
Maulana Malik Ibrahim memilih jalur pendidikan sebagai media dakwahnya, pesantern 
merupakan bentuk pendidikan yang digagas oleehnya. Dimaksudkan untuk menampung dan 
menjawab permasalah-permasalahan soal keagamaan, serta menghimpun santri. Sunan Gresik 
dianggap sebagai bapak spiritual walisongo. Beliau wafat tanggal 12 robiul awal 822H, bertepatan 
dengan 8 april 1419 M, sedangkan makamnya terletak di perkuburan gapura wetan,gresik. 
16 
2. Sunan Ampel 
Nama aslinya adalah Raden Rahmat, ia adalah putera sunan Gresikdan istrinya yang 
bernama Dewi Candra Wulan. 
Sebagai langkah awal, sunan Ampel membangun pesantren di Ampel Denta, dekat 
Surabaya, melaui pesantrenya. Sunan Ampel mendidik kader-kader dai yang kemudian di kirim 
keseluruh jawa. Murid-muridnya yang terkenal antara lain : Raden Paku(sunan Giri), Raden 
Patah(sunan Demak), Raden Makhdum Ibrahim(sunan Bonang), Syarifudin (sunan Drajat), 
Maulana Ishak(penyebar Islam blambangan). Sunan Ampel dikenal sebagai tokoh pencipta dan 
perencanaan kerajaan Islam dijawa, dalam dakwahnya. 
Sunan Ampel mengkhawatirkan penyimpangan akibat-akibat tradisi masyarakat jawa 
seperti kenduri, selametan dan sesaji yang hidup dikalangan masyarakat. Namun ia tetap 
menoleransi. Dalam praktikanya para wali memasukkan nilai- nilai ajaran Islam kedalam tradisi 
tersebut. 
3. Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) 
Ia adalah putra dari sunan Ampel dan istrinya Chandrawati. Dalam aktifitas dakwahnya, 
sunan Bonang mengganti nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat. Hal itu dimaksudkan 
upaya persuasif terhadap penganut ajaran Hindu dan Budha. Sunan Bonang memanfaatkan tradisi 
wayang untuk menyampaikan dakwahnya, syair lagu, gamelan ciptaan para wali dan sunan bonang 
pada khususnya berisi tentang ajaran Tauhid dan peribadatan. Sunan bonang wafat pada tahun 
1525 di makamkan di Tuban. 
4. Raden mas Syahid (Sunan Kalijaga) 
Nama aslinya adalah raden mas syahid, ayahnya bernama raden sahur tumenggung 
wilatikta yang menjadi bupati Tuban, sedangkan ibunya Dewi ningrum.
Dalam berdakwah, sunan Kalijaga mempunyai pola yang sama dengan gurunya yaitu 
sunan Bonang, Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk dakwah, karena itu 
Ia toleran dengan budaya lokal. Bila dipahamai secara lahiriyah, maka ajaran sunan Kalijaga 
terkesan Sinkretisme dalam mengenalkan Islam, sebab dalam melaksanakan dakwahnya, ia 
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beliau 
wafat pada pertengahan abad ke 15 dan dimakamkan didesa kadilangu demak. 
17 
5.Raden Paku (Sunan Giri) 
Sunan Giri adalah putra Maulana Ishak (sunan Ampel). Sunan Giri adalah saudara ipar dari raden 
patah, dikarenakan istri mereka bersaudara. Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren sebagai basis 
dakwahnya. Dari pesantren inilah lahir juru dakwah yang kemudian menyiarkan agama keluar pulau jawa. 
Sunan Giri juga dikenal sebagai seorang pendidik yang menerapkan permainan yang bersifat agamis, 
bebrapa karyanya adalah tembang jemuran, jelungan, jor, gula ganti, lir ilir, dan cubleg-cubleg suweng, 
yang kemudian dikembangkan oleh Raden Ranggawarsita. 
6. Raden Qosim Syarifudin (Sunan Drajat) 
Nama aslinya adalah Raden Qasim/ syarifudin. Raden Qasim adalah putera sunan Ampel 
dari istri kedua yang bernama dewi candrawati. 
Hal yang membedakannya dari wali yang lain adalah kepekaanya terhadap masalah-masa la h 
sosial. Dalam dakwahnya lebih mengedepankan tema-tema kepedulian sosial dan kegotong 
royongan, ia pun senantiasa memberikan teladan dengan memberi pertolongan kepada kaum 
lemah. Sunan Drajat sangat memahami bahwa menyantuni anak yatim dan fakir miskin merupakan 
kewajiban yang dianjurkan agama Islam. 
7. Ja’far Sadiq (Sunan Kudus) 
Nama aslinya adalah ja’far shodiq, ia dikenal dengan seorang pujangga. Sunan kudus 
adalah putra raden Usman Haji yang menyiarkan islam di daerah jipang panolan,blora, jawa 
Tengah. Diantara walisongo, sunan Kudus mendapat julukan Walal ilmi, karena keluasan ilmunya. 
Dia sangat menguasai ilmu- ilmu agama, terutama fiqh, ushul fiqh, tauhid, hadist, tafsir serta 
logika. 
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol 
hindu budha serta memainkan peran sebagai sesosok pujangga. Ia menciptakan lagu- lagu 
dan cerita-cerita keagamaan. Beliau wafat tahun 1550M dan dimakamkan dikomplek menara 
kudus. 
8. Raden Umar Sa’id (sunan Muria) 
Sunan Muria adalah putra sunan kalijaga, nama aslinya adalah raden umar sa’id/Raden 
sa’id. Semasa kecilnya dikenal dengan nama Prawoto.
Ciri khas sunan Muria adalah menjadikan desa-desa terpencil sebagai medan dakwahnya. 
Ia terkenal sebagai wali yang lebih gemar menyendiri, bertempat tinggal didaerah terpencil, dan 
bergaul dengan rakyat kebanyakan. Dalam rangka dakwahnya, ia mengadakan kursus-kursus bagi 
para pedagang, nelayan,ataupun masyarakat kecil lainya. 
18 
9. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung jati) 
Nama lainya adalah syarif Hidayatullah/ Fatahillah, terkadang juga dikenal Falatehan. 
Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan timur tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati 
rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan yang menghubungkan antar wilayah. 
Bersama putranya Maulana Hasanudin, sunan Gunungjati juga melakukan ekspedisi ke banten, 
penguasa setempat pucuk umam menyerahkan secara sukarela penguasaan wilayah banten tersebut 
yang kemudian menjadi cikal bakal kesultanan banten. Ia wafat dalam usia 120 tahun dan 
dimakamkan didaerah gunung sembung, Gunungjati. 
D. Peranan Walisongo 
1. Sebagai penyiar agama islam 
2. Sebagai penasehat raja - raja islam 
3. Sebagai pendukung kerajaan - kerajaan islam 
4. Sebagai pelopor pengembang kebudayaan daerah yang disesuaikan dengan ajaran islam
BAB IV 
Perkembangan Islam di dunia 
19 
A. Asia 
a. Cina 
Di Cina terdapat lebih dari 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beagama islam. 
Termasuk etnis Huizu, Uygur, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain sebagainya. Penduduk islam 
tinggal merata di seluruh Cina. Termasuk provinsi Gansu, Qinghai, wilayah otonomi Xinjiang, 
dan wilayah otonomi Ningxia. Agama islam sudah tidak asing lagi bagi Negara ini. Ia telah 
menjadi salah satu agama yang penting bagi di Cina. 
Zaman Dinasti Yuan merupakan zaman yang penting bagi perkembangan agama islam 
di Cina. Agama islam berkembang pesat dan menjadi makmur pada zaman ini. Pada zaman ini, 
islam memiliki kedudukan yang penting dalam arena ekonomi dan masyarakat. Pemerintah telah 
menjamin kebebasanuntuk melaksanakan shalat, upacara ritual, serta budaya social. Sebagai 
perbandingan terhadap minoritas lainnya, mereka juga diberi kebebasan untuk men jalin hubungan 
denga masyarakat muslim di dunia. Perintah juga menyediakan biaya untuk memperbaiki mesjid, 
dan memberi dasar keutamaan bagi umat islam. 
Sekarang umat islam dan bukan islam adalah sama rata. Penduduk bekerja sama dalam 
melakukan kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka bersatu padu dalam memberika n 
sumbangan bagi pembangunan Negara. Bahkan hingga saat ini jumlah penduduk muslim di Cina 
mencapai 200 juta jiwa. Umat muslim di Cina juga menghormati kepercayaan Cina, sepreti Yung 
Dan Yang. 
Islam di Cina kental dengan kebudayaan. Kondisinya mirip dengan Indonesia. Rumah 
hunian masyarakat Cina mengambil budaya setempat. Arsitektur mesji, yaitu kubahnya dibuat 
model Cina. 
Para ulama di Cina telah mampu menterjemahkan Al-Quran, bahkan sampai 
penterjemahan teks agama yang lain juga telah dilakukan. Seperti Hadits Arba’in An Nawawy
juga mampu dilakukan. Orang-orang yang yelah berjasa melakukannya antara lain, Syikh Wang 
20 
Jing Chai dan Yang Shi Chian. 
Masyarakat Cina hidup berkelompok. Hal ini memudahkan mereka dalam mencari 
makanan yang halal. Karena hanya di perkampungan muslimlah kita bisa menemukan makanan 
yang halal.tampilan restoran muslim di cina mirip dengan restoran mandarin.kita harus 
memperhatikan tulisan Cina, Qingzhen Cai, yamg artnya nmasakan halal atau Qingzhen 
Restaurant, yang menyedikan masakan halal, tertera di setiap restoran Cina. 
b. Jepang 
Pada saat ini islam sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat di jepang. 
Berdasarkan perkiraan Islamic Centre, jumlah penganut agama islam di jepang suadah mencapai 
70.000 smpai debgan 200.000 orang. Penganut islam terbanyak adalah bersal dari luar jepang. 
Menurut Michael penn, dari total keseluruhan penganut islam di jepang hanya sekitar 10 % yang 
merupakn berasal dari penduduk asli jepang. Sedanmgkan 90 % merupakan penduduk pendatang 
dai luar jepang. Sebagian besar pemeluk agama islam di jepang adalah para pelajar dan para 
imigran dari Negara- Negara asia tenggara dan timur tengah.merkatersebar di banyak tempat, 
seperti di Tokyo, Nagoya, Osaka, Kobe dan tempat-tempat lainnya.salah satu sebab agama islam 
bisa berkembang di jepang adalah karena bagusnya iklim toleransi 
yang ada di masyarakat jepang. Dan adanya jaminan kebebasan beargama oleh pemerintah jepang. 
Toleransi penduduk asli terhadap agama baru sangat tinggi. Misalnya saja : pada jamuan makan / 
minum selalu ditanyakan apakah ada yang berpantang terhadap daging atau minuman yang 
mengandung alkohol. 
Di jepang terdapat ratusan mesjid. Jumlah mesjid terbanyak berada di daerah Tokyo. 
Mesjid tertua adalah Mesjid Kobe. Mesjid terbaru sekarang dadlah mesjid gitu yang terletak di 
daerah Provinsi Aichi. Dakwah-dakwah dilakukan secara terorganisir dan rapi dan juga dilakukan 
secara individual kepada kelurga. Dakwah-dakwah dilakukan secara rutin terhadap komunitas-komunitas 
muslim di sini. Di Negara ini terdapat beberapa organisasi islam, dintaranya Japan 
Muslim Asociatin dan Japan Islamic Congres. Negara ini pernah menyelenggarakan seminar 
internasional yang diselenggarakan oleh JIC (Japan Isl;Amic Congres). Dengan adanya organisas i 
ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan agama islam di jepang. Organisasi ini 
menyediakan markas kegiatan social pendidikan dan social keagamaan. Organisasi keagamaan
juga menyelenggarakan acara bersama dan juga diskusi untuk menambah pengetahuan keislama n. 
Selain itu acara ini juga efektif dalam membina persaudaraan sesama muslim. Dengan adanya 
organisasi keagamaan ini merupakan salah satu upaya yang mampu men dorong pengembangan 
agama islam serta mengenalkan agama islam secara lebih luas pada masyarakat Jepang dan 
cosmopolitan. 
21 
c. Asia Tenggara 
Tahap-tahap Perkembangan Islam 
1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M) 
Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di kawasan Asia 
Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang Muslim dengan penduduk 
setempat. 
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam 
Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada 
permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat 
hubungan perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan 
mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan. 
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun 
yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M. Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya 
hias makam dari abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang berupa 
do'a-do'a kepada Allah. 
2. Terbentuknya kerajaan Islam (13-16M) 
Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai 
terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai 
kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya 
dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri 
kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. 
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat 
Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Di bagian lain, di 
Jawa saat itu sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, 
terutama di pesisir utara. 
3. Pelembagaan Islam 
Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat kekuasaan, 
merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para 
penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi 
kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi. Dengan kata lain, Islam 
dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan 
elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah. 
Pengaruh islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas 
ke wilayah-wilayah lain di asia tenggara.
Islam Begitu cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena Dalam 
Penyebaran dan perkembangannya, dengan jalan damai. tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun 
kekerasan untuk islamisasi ini. 
22 
B. Afrika 
Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika mencakup beberapa 
wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai 
Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini 
hanya sebagiannya saja. 
a. Mesir 
Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya Islam di benua ini, 
penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs jutanya beragama Kristen selebihnya 
beragama Islam. Bahkan, di kota Iskandariyah hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran 
umat Nasrani Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat delapan 
universitas diantara yang termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh 
Bani Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak mahasiswa-mahasiswa yang belajar dari 
seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang kebanyakan mendapat beasiswa untuk belajar ilmu 
agama maupun pendidikan umum seperti kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya. 
Sementara itu, perluasan pengaruh Islam di kawasan Tunisia telah terjadi sejak 
pemerintahan Khalifah Usman bin Affan tahun 23-35 H (644-656 M) oleh Panglima Abdullah bin 
Sa’ad bin Abi Sarah dengan menghancurkan tentara Romawi yang telah jatuh reputasinya. 
Sehingga pasukan Abdullah bin sa’ad dengan mudah menguasainya. Sedang masuknya Islam ke 
Maghribil Aqsha atau Afrika Utara sesudah berdirnya daulah Bani Umayah dibawah pimpinan 
Khalifah Walid bin Abdul Malik, yang memberikan tugas tersebut kepada Panglima Musa bin 
Nushair yang akhirnya ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu. 
b. Libya 
Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di Timur Tengah, dengan luas 
1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari bangsa Arab, Barbar serta Palestina hampir 
seluruhnya beragama Islam. Rakyat hidup dari sektor pertanian, dan setelah ditemukan sumur - 
sumur minyak berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga kerja dalam industri ini, 
selebihnya mengandalkan tenaga-tenaga asing. 
c. Nigeria 
Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak yang diekspor 
ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Penduduknya terdiri atas macam-macam 
suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan 75 % beragama Islam selebihnya Kristen maupun Animisme.
Negeri-negeri yang menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini penduduknya 
mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia. 
23 
d. Aljazair 
Aljazair diperintah oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 M, oleh Vandala pada tahun 
534 - 690 M, akhir abad ke-7 dikuasai umat islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh 
Prancis, dan baru tanggal 3 juli 1962 memperoleh kemerdekaan. 
Selain itu, di Aljazair terdapat Kementrian Agama ( Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah ), 
yang tugas umumnya mengembangkan studi Islam dan mengenal tradisi Islam serta ideology 
islam. Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang 
pertama di Batman (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga Al-Jir (1980). 
e. Tunisia 
Islam masuk ke Tunisia pada tahun 670 M. semenjak itu Tunisia diperintah oleh penguasa - 
penguasa islam. Kemudian pada tahun 1881 M. Muhammad Sadiq, raja dari kerajaan Hunaisiyah, 
menyerah pada Prancis. Sejak itu, Tunisia menjadi jajahan Perancis sampai dengan memperole h 
kemerdekaannya pada tahun 1965 M. 
Tunisia mempunyai peranan besar dalam sejarah perkembangan Islam. Melalui lembaga 
pendidikan Jam’iyah Zaitunah, yang kemudian berubah menjadi Institut Ilmu-ilmu Islam, kader-kader 
ulama dididik dan dilatih agar kemudian menjadi ulama besar. Lembaga pendidikan tersebut 
berada dalam pengarahan dan pengawasan pemerintah Tunisia. 
Tunisia aktif dalam Organisasi Konfrerensi Islam ( OKI ), dan ikut menentuka n 
pengambilan keputusan tentang kebijakan-kebijakan diplomasi Timur Tengah, terutama yang 
menyangkut konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Palestina dan Israel. 
f. Mauritania 
Sebagaimana diketahui, Islam dianut oleh 100% penduduk Mauritania sejak abad ke-10. 
Dan lebih perkasa lagi, setelah Bani Hasaniyah menguasai Mauritania pada abad ke-16. Baik suku 
bangsa Moor/Berber (putih dan hitam), Pulaar (Fulani) Soninke, Tukolor atau Wolof adalah 
penganut Islam yang setia, sejak berabad-abad lalu. Mereka menganut madzhab Sunni, sedangkan 
aliran sufi yang dianut adalah sufi Qadiriyah. 
Mauritania dikenal sangat kental sebagai Republik Islam. Islam diterapkan dalam segala 
faktor kehidupan, baik sosial, politik, budaya maupun ekonomi. Oleh karena itu, Islam di 
Mauritania tidak perlu diperjuangkan seperti negara-negara Afrika hitam lainnya, namun perlu 
dikembangkan dengan benar, sesuai al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Dalam Konstitusi yang telah 
diratifikasi pada tanggal 20 Juli 19991 ditegaskan bahwa ‘Mauritania adalah Republik Islam yang 
tak dapat diubah’. Selanjutnya dalam pasal 5 UUD tersebut dinyatakan bahwa ‘Islam adalah agama 
penduduk dan negara’. Dengan dua ayat tersebut menunjukkan bahwa Mauritania bukan negara
sekuler, dan terjemahan selanjutnya adalah bahwa setiap penduduk Mauritania adalah Muslim, 
dan pegawai negeri di negara tersebut secara resmi harus beragama Islam. 
Namun, menyusul peristiwa pemboman WTC New York pada tanggal 11 September 2001, 
pemerintah Mauritania tidak ingin dijadikan sasaran kemaranah Barat, karena semata Mauritania 
adalah negara Islam. Seluruh kegiatan keagamaan di Mauritania di bawah pengawasan 
Kementerian Pengembangan dan Kebudayaan Islam. Sehingga pemerintah akan mudah 
mengontrol, apakah kehidupan keberagamaan di Mauritania masih tetap moderat atau sudah 
sampai pada tahap ekstrim. Karena perlu diingat, bahwa memang Pemerintah Mauritania 
mempunyai kedekatan hubungan, baik dengan Amerika Serikat maupun Israel. 
Pemerintah Mauritania, yang memang sebagai Negara Islam, tentu tak mau tercemar oleh 
kegiatan asing (baca: kegiatan ekstremis), semisal al-Qaedah, yang bisa saja meracuni generasi 
muda. Saat ini, memang banyak generasi muda Islam di belahan dunia manapun, sangat membenci 
terhadap ambivalensi politik luar negeri Amerika Serikat, yang dianggap sangat memusuhi Islam, 
sehingga mereka banyak terjebak pada tindakan terror sebagaimana dilakukan oleh al-Qaedah. 
Oleh karena itu, Mauritania sebagai negara Islam, tak ingin dianggap sebagai negara Islam yang 
suka dengan kekerasan dan memusuhi negara atau agama lain. Bila ini terjadi, tentu akan 
membahayakan pemerintah Mauritania sendiri. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri 
Mauritania, Sheikh Al Avia Ould Mohamed Khounala pada tanggal 18 Mei 2003 yang lalu. 
Mauritania adalah negara Islam tak terkenal di Afrika Utara, ternyata sangat membanggakan bagi 
perkembangan Islam di dunia. 
24 
g. Sudan 
Ahli-ahli penyelidik keturunan bangsa-bangsa di dunia sampai sekarang selalu menjadikan 
bangsa ini sebagai objek penyelidikan, tetapi yang jelas bahwa di sebelah utara kebanyakan dari 
mereka adalah keturunan dari Kaukasus, dan di sebelah selatan adalah keturunan Negro. 
Sesungguhnya pun demikian, tapi ada juga keturunan Al-Baqqarah yang hidup di sebelah selatan 
berbaur dengan keturunan Negro. 
Sejarah Negara Sudan sangat erat kaitannya dengan sejarah Negara Mesir. Ketika Mesir 
diperintah oleh Islam pimpinan Umar bin Ash, maka untuk mengamankan daerah perbatasan 
selatan, diutuslah Abdullah bin Sa’id bin Abis Sarah mengepalai satu angkatan bersenjata 
ke Noubahtahun 20 H. pada saat itu juga kawasan ini menjadi kawasan kekuasaan dinasti 
Umayyah, namun di akhir-akhir pemerintahannya Sudan menjadi tempat pelarian orang-orang 
yang tidak senang kepada pemerintahan Umayyah. 
Mula-mulanya Sudan tidak merasakan propaganda Syi’ah Fatimiyah karena mereka adalah 
pengikut mazhab Sunni, menyebabkan berturut-turut Fatimiyah memasuki daerah itu, tetapi lama-lama 
mereka merasakan juga sehingga golongan Fatimiyah lari ke daerah Noubakhususnya pada 
masuknya golongan Ajjubiyah. Lepas dari semua persoalan itu, ternyata pada abad ke Sembilan 
sesudah adanya saling pengertian diantara golongan Islam dan golongan Noubah, sehingga raja 
Noubah yang bernama Zakharia bin Bahnis mengutus anaknya yang beragama Masehi yang 
bernama George kepada khalifah di Baghdad untuk menyusun suatu perjanjian damai. Pada abad
kesepuluh yaitu setelah George naik tahta dilakukanlah usaha-usaha yang dilakukan untuk 
menjadikan Negara Islam, namun usaha itu gagal. 
Awalnya agama masehi berjalan dengan baik di Noubah dan mereka terus memperkuat 
kedudukan mereka dengan tidak mengacuhkan serangan-serangan yang dilakukan oleh Mesir. 
Namun kira-kira abad ke-13 akhir maka arab berhasil menyelundup masuk ke daerah Noubah 
dengan cara imigran dan melakukan perkawinan dengan gadis-gadis di Noubah dan akhirnya 
menguasaai kerajaan-kerajaan di Noubah. Dengan demikian maka mulailah bertumbuhan 
kerajaan-kerajaan Islam dibeberapa daerah diseluruh Sudan yang terpenting diantaranya adalah 
Kerajaan Alfunji (1505-1820), Kesultanan Darafura (1638-1875), Kerajaan Taqli (1570-akhir 
abad ke-19). 
Pada masa pemerintahan Umayyah dating pula keturunan Arab dari sebelah danau Tsaad 
melalui Padang Pasir Barat mendirikan Kerajaan Fung di Sannar (1505-1821) sampai akhir perang 
Turki. Berkat dari berkembangnya Dinasti Fung ini maka perkembangan Islam pun ikut 
berkembang sampai pada daerah perbatasan Ethiopia. Penyebaran Islam tidak disebarkan dengan 
kekerasan, dan sampai saat ini agama Islam di Sudan terus berkembang dan memiliki Jemaah yang 
besarterutama di Sudan utara. Cara penyebaran Islam di Negara ini juga yang paling penting adalah 
dengan aliran tasawuf dan gerakan filsafat Islam pada umumnya. Sehingga di Sudan sendiri 
terkenal beberapa tarekat yaitu diantaranyaTarekat Marghaniyah, Tarekat Ismailiyah, Tarekat 
Samaniyah, Tarekat Majzubiyah, Tarekat Idrisiyah, Tarekat Tijaniyah, Tarekat Kadariyah, Tarekat 
Sjazaliyah. 
25 
h. Ethiopia 
Pada abad keempat agama Masehi telah mempunyai hubungan dengan Gereja Qithbi di 
Iskandariyah. Gereja mempunyai tanah yang luas didaerah ini yang dapat mebelanja i sejumah 
pendeta-pendetanya, sehingga sebagian penduduk menganut agama Masehi. Kaum muslimin di 
kota Adisabeba hanya sedkit sekali, kebanyakan mereka erada di daerah timur dan selatan. Umat 
Islam di Negara ini menganut Aliran Syafi’I dan berpusat dikota Harar. Islam masuk ke Negara 
ini dari Sudan dan mereka mendirikan Masjid-masjid, sedangkan sekolah-sekolah Islam juga 
didirikan oleh pemerintah untuk keperluan anak-anak mereka. 
i. Negara Eritheria 
Perkembangan Islam pertama kali di Negara ini terjadi ditangan penduduk kepulauan 
diabad ke-12, kemudian berangsur-angsur masuk kedaratan pada abad ke-16 khususnya oleh raja-raja 
Islam yang berdiam di tepi pantai dengan pertolongan Pemerintah Turkia, kemudian oleh 
pemerintah Mesir, hingga pada Abad ke-19 hampir seluruh Negara ini menganut agama Islam. 
Selain daripada itu juga pada suku-suku Bajah yang telah menganut Islam banyak juga mempunyai 
jasa atas perkembangan Islam di sini, terutaama mereka dating dari dari sebelah barat sekitar tahun 
1556 M. 
Adapun urutan suku-suku yang telah menganut Islam dari Timur ke Barat adalah sebagai 
berikut:
1. 140.000 suku Ubilit dan Banu Amir (Bajah) dari permualaan Islam. 
2. 60.000 suku Mariya, turunan Takil, turunan Abraha dan turunan Syahajin. 
3. 15.000 suku Bijun, Bughuts, dan Mansa (masuk Islam antara tahun 1830-1850 M) 
26 
4. 20.000 suku Baraja dan Kanamah. 
5. 16.000 suku Sahu atau ‘Uz Muhammad. 
6. 10.000 suku Danakah (‘Affar) 
Adapun beberapa tarekat diantaranya yaitu Shufiyah seperti Tijaniyah, Kadariyah, 
Samaniyah, Chulutiyah, Syajaliyah, dan Marganiyah dan mereka semua ini adalah orang yang 
pemberani, ahli taqwa dan kaum yang saleh. 
j. Uganda 
Islam mulai masuk ke Uganda pada tahun 1852 dikala pemerintahan raja Suna (1833-1860 
M), yaitu dibawa oleh khalifah yangdatang dari Zanzibar berbondong-bondong tiap tahun. Pada 
tahun 1860-1884 raja Mitisiya memerintah dan iapun memeluk agama Islam atas bantuan Maulaya 
bin Salim, sehingga sejak tahun 1880 dijadikannya Islamsebagai agama resmi kemudian dikala 
digantikan oleh cucunya Muwanaya (1884-1897 M) dari golongan Protestan dan Katholik 
tantangan yang amat hebat dengan bantuan Raja Karima yang memerintah daerah Unwah. 
Perkembangan Islam di Afrika Selatan 
Sejarawan Afrika Selatan ada yang berpendapat bahwa orang Islam pertama di Afrika 
Selatan ini adalah kaum Mardyker yang datang dari Kepulauan Maluku tahun 1658. Mereka 
didatangkan oleh VOC sebagai pasukan pengaman dari serbuan penduduk asli setempat Juga 
dimanfaatkan pula sebagai buruh kerja paksa (penelitian Dr. A. Davids). Kemudian pada tahun 
1667 tiba pula sekelompok buangan politik dari Sumatera, yang merupakan penganut faham 
tarekat Syekh Qadiriyyah Dua di antara mereka kemudian malah mengembangkan komunitas 
sosial tersendiri di daerah Constantia, distrik di pinggiran kota Cape Town sekarang yang saat itu 
masih berupa hutan. Karenanya tak heran jika di Groot Constantia dan Klein Constantia sekarang 
didapati makam-makam Islam yang disebut Karamat. Dan banyak masyarakat yang juga 
menziarahinya sebagaimana mereka menziarahi makam-makam keramat lainnya semisal Keramat 
Luar Batang di Jakarta Utara atau Karamat Tuang Guru Macassar Faure tempat disemayamkannya 
jasad Syekh Yusuf pada jaman dahulu. 
C. Australia 
Australia merupakan benua yang berdiri dalam satu Negara, artinya satu Negara yang 
menempati satu benua tidak seperti di benua Asia, Eropa, Afrika maupun benua Amerika yang 
dihuni oleh berbagai bangsa dan Negara. Australia didominasi penduduk kulit putih keturunan 
Inggris. Penduduknya terbagi dari berbagai etnis yaitu Aborigin sebagai penduduk pribumi, Kulit
putih keturunan Eropa, penduduk keturunan Asia baik dari Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Barat 
maupun dari Asia selatan. Islam mempunyai sejarah yang lama dan beraneka ragam di 
Australia. Semasa penempatan Eropa awal, setengah kelasi dan bantuan Muslim telah tiba di 
Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka karena mereka tidak meningga lka n 
kesan apa-apa, kecuali beberapa rujukan di sana sini kepada nama mereka. Saat 
penempatan Eropa awal, beberapa pelaut dan tahanan muslim telah tiba di Australia tetapi tidak 
banyak yang diketahui tentang mereka karena mereka tidak meninggalkan efek apa-apa, kecuali 
beberapa referensi. Sehingga abad ke-19 bahwa suatu kehadiran Islam yang tetap tidak dikenali. 
Pada tahun 1870-an , penyelam-penyelam Melayu Muslim telah diambil sebagai 
penyelam mutiara melalui perjanjian dengan Belanda untuk mengerjakan kawasan-kawasan 
perburuan mutiara di Australia Barat dan Wilayah Utara . Pada tahun 1875, ada 1.800 orang 
penyelam Melayu yang bekerja di Australia Barat. Kebanyakan mereka kemudian pulang ke 
negara masing-masing. Unta di import ke Australia sejak dari tahun 1860-an untuk 
membantu penjelajah Eropa membukakan kawasan pedalaman yang kering. Para juru latih unta 
juga berimigrasi ke sini untuk mengendalikan unta-unta yang diperkenalkan untuk memenuhi 
permintaan logistik di gurun- gurun Australia yang amat luas. Kebanyakan juru latih ini adalah 
Muslim dan walaupun mereka datang dari berbagai negara, mereka biasanya dirujuk di Australia 
sebagai ” Afghan “, perkataan bahasa Inggris untuk “orang Afghanistan” . Oleh 
sebab pengetahuan dan kemahiran kaum juru latih itu tentang unta, mereka telah diberikan 
penghargaan untuk menyelamatkan banyak penjelajah Eropa yang amat penting untuk 
penjelajahan. Disebabkan sumbangan mereka, landasan kereta api utara-selatan dinamai 
sebagai The Ghan , singkatan untuk “The Afghan” .Karena kontribusi mereka, jalan kereta 
api utara-selatan dinamai sebagai The ghan , singkatan untuk “The Afghan”. 
Islam di Australia merupakan kelompok agama terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa 
Agama“ dan Buddhisme. Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk 
Australia adalah Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas keagamaan, 
masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam secara etnis atau secara 
ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Dengan demikian, bagian-bagia n 
berbeda di dalam komunitas Muslim Australia juga dapat mendukung identitas tambahan, terbebas 
dari identitas Muslim mereka, mereka sering berhubungan dengan teman non-Muslim, di Australia 
maupun luar negeri. 
Meskipun kemunculannya sebagai agama di Australia sering dianggap sebagai “baru” bagi 
warga non-Muslim Australia dan lebih dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang 
beragam termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua 
India, dan Afrika Sub-Sahara, faktanya, Islam memiliki sejarah yang panjang di Australia. Sejarah 
ini merentang tidak hanya ke beberapa Muslim yang tiba sebagai bagian dari kontak pertama Eropa 
dan masa colonial, tapi juga ke masa sebelumnya dan kemunculan awal Kristen sebagai agama 
non-pribumi yang dominan jumlah penganutnya. 
27
Sumber: Biro Statistik Australia 1981-2006 Sensus Populasi dan Perumahan 
28 
D. Eropa dan Amerika 
Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika. Islam 
kini makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Sejak menyebarnya Islam ke 
Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, 
panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur 
penyebaran dakwah dan syiar Islam. 
Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat. 
Sebuah angka statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta 
jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu 
dari empat penduduk dunia beragama Islam. 
Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center, sebuah kelompok pencari fakta Amerika 
yang menyediakan informasi mengenai isu, sikap, dan tren yang membentuk Amerika dan dunia 
melalui sebuah jajak pendapat publik. Dalam studinya yang berjudul “Memetakan Populasi 
Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim Dunia”, 
kelompok ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di negara-negara 
non-Muslim. 
Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki 
sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. 
Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 16 juta 
Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim 
sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 
1,3 juta jiwa. 
Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, 
Swiss, Belgia, dan lainnya. Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, 
sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut 
mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.
Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di 
negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara 
itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan 
Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk 
Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen 
dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika. 
Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di 
Barat, terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya 
dilaporkan oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut. Muslim di AS, 
misalnya, secara umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta sementara Prancis lebih dari enam 
juta. 
29
BAB V 
KESIMPULAN 
Agama Islam merupakan Agama yang universal, yang tidak hanya membawa hal - hal 
tentang agama, tetapi juga membawa kebudayaannya yang tentu saja dapat berpengaruh terhadap 
suatu negara manapun. Dan mempengaruhi terhadap berbagai hal, di antaranya pegaruh dibidang 
bahasa, pengaruh di bidang pendidikan, arsitektur dan juga kesenian. 
Yang kita lihat islam mulai ada dimana-mana. Namun, Bangsa Barat sekarang mulai 
melakukan pengaruhnya kembali ke seluruh dunia. Kita harus tetap menjaga, tetap dalam satu 
keyakinan agar bangsa Barat tidak bisa menembus kembali pertahanan Islam kita. Kedatangan 
islam membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan social, ekonomi maupun politik di 
dunia. 
Saran 
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki 
kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala 
kerendahan hati saya sangat berharap ada kritikan dan saran yang sifatnya untuk membangun. 
Terakhir saya berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi saya begitu juga pembaca. 
30

More Related Content

What's hot

Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMasuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMaya Sy
 
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIASEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIAMuhammad Haj
 
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali pptPerjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali pptPutri Sanuria
 
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di IndonesiaProses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesiairdadarmaputri
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]Lydia Nurkumalawati
 
Teori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantaraTeori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantaraHieronimus Zonnwells
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaMuhammad Firdaus
 
Masuk dan-berkembanganya-islam
Masuk dan-berkembanganya-islamMasuk dan-berkembanganya-islam
Masuk dan-berkembanganya-islamnovianingrum2
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARANamaku Merah
 
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di IndonesiaProses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di IndonesiaUNIB
 
Proses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di IndonesiaProses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesiaulvamaria85
 
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesiaProses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesiaArmadira Enno
 
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di IndonesiaSuci Mairoza Sya
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaEvi Yuniar
 
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)Rizqi Rindra Firmansyah
 
Sejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesia
Sejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesiaSejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesia
Sejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesiaLydia Agnes Gracia
 

What's hot (20)

Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMasuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
 
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIASEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
 
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali pptPerjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
Perjalanan islam ke indonesia dan peranan wali ppt
 
Teori masuknya islam
Teori masuknya islamTeori masuknya islam
Teori masuknya islam
 
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di IndonesiaProses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
Proses Masuk & Berkembangnya Agama & Kebudayaan Islam Di Indonesia
 
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
PPT Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara [SEJARAH ISLAM]
 
Teori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantaraTeori – teori masuknya islam ke nusantara
Teori – teori masuknya islam ke nusantara
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Masuk dan-berkembanganya-islam
Masuk dan-berkembanganya-islamMasuk dan-berkembanganya-islam
Masuk dan-berkembanganya-islam
 
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARARAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
RAHMAD ISLAM BAGI NUSANTARA
 
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di IndonesiaProses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
Proses Masuknya & Berkembangnya Islam di Indonesia
 
Proses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di IndonesiaProses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses Masuk dan Perkembangan Kebudayaan Islam di Indonesia
 
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesiaProses masuk dan berkembangnya  agama dan kebudayaan islam di indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di indonesia
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam serta Kerajaan Islam di Indonesia
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
Proses masuknya islam ke indonesia (SMAN 19 SURABAYA)
 
Sejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesia
Sejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesiaSejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesia
Sejarah proses awal penyebaran islam di kepulauan indonesia
 
Proses masuknya islam ke indonesia
Proses masuknya islam ke indonesiaProses masuknya islam ke indonesia
Proses masuknya islam ke indonesia
 
Modul 8 kb 3
Modul 8 kb 3Modul 8 kb 3
Modul 8 kb 3
 

Similar to Pembahasann makalah

MAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docx
MAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docxMAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docx
MAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docxdanny110359
 
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMakalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMyAdobe
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaFernalia Halim
 
PPT Agama Kelompok 4.pptx
PPT Agama Kelompok 4.pptxPPT Agama Kelompok 4.pptx
PPT Agama Kelompok 4.pptxCFAMBIS
 
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...AndikaRoyRahmawan
 
S p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesia
S p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesiaS p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesia
S p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesiaLtfltf
 
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantaraSejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantaraNabila Maharani Febrina
 
Sejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawaSejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawaMuhamadRahul
 
Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaHIA Class.
 
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptxAllisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptxherybudi1
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8trisvo
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaTeye Onti
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaTeye Onti
 
sejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdf
sejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdfsejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdf
sejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdfIlmaHamalaNurFaiza
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaAlvinDwi
 
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)AHMAD ASMUI
 
Kemuhammadiyahan 2.pptx
Kemuhammadiyahan 2.pptxKemuhammadiyahan 2.pptx
Kemuhammadiyahan 2.pptxirnichristina
 

Similar to Pembahasann makalah (20)

MAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docx
MAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docxMAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docx
MAKALAH AGAMA RAHMAT ISLAM BAGI NUSANTARA.docx
 
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docxMakalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
Makalah_Sejarah_Masuknya_Islam_di_Indonesia.docx
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
PPT Agama Kelompok 4.pptx
PPT Agama Kelompok 4.pptxPPT Agama Kelompok 4.pptx
PPT Agama Kelompok 4.pptx
 
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...
 
S p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesia
S p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesiaS p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesia
S p i masuknya islam di asia tenggara dan di indonesia
 
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantaraSejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
Sejarah : Perkembangan agama islam di nusantara
 
Sejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawaSejarah keberadaan islam di tanah jawa
Sejarah keberadaan islam di tanah jawa
 
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajibPpt sejarah bab 4 sma x wajib
Ppt sejarah bab 4 sma x wajib
 
Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di IndonesiaPenyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran Islam di Indonesia
 
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptxAllisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
Allisha (05) XII MIPA 3 PPT PAI Bab 9.pptx
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
sejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdf
sejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdfsejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdf
sejarahmasuknyaislamdiindonesia-151217061442.pdf
 
Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02
Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02
Perkembanganislamdiindonesia 121224210937-phpapp02
 
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)
 
Indra AKBID PARAMATA
Indra AKBID PARAMATA Indra AKBID PARAMATA
Indra AKBID PARAMATA
 
Kemuhammadiyahan 2.pptx
Kemuhammadiyahan 2.pptxKemuhammadiyahan 2.pptx
Kemuhammadiyahan 2.pptx
 

More from Wisnu Gilang Ramadhan

More from Wisnu Gilang Ramadhan (10)

Jenis-jenis laporan
Jenis-jenis laporanJenis-jenis laporan
Jenis-jenis laporan
 
Hakikat dan Pengembangan Proses Pembelajaran
Hakikat dan Pengembangan Proses PembelajaranHakikat dan Pengembangan Proses Pembelajaran
Hakikat dan Pengembangan Proses Pembelajaran
 
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling di Sekolah (SD, SMP dan SMA)
 
learning together; throughout our lives unesco
 learning together; throughout our lives unesco learning together; throughout our lives unesco
learning together; throughout our lives unesco
 
learning to know
learning to knowlearning to know
learning to know
 
learning to do
learning to dolearning to do
learning to do
 
learning to be
learning to belearning to be
learning to be
 
Prinsip belajar
Prinsip belajarPrinsip belajar
Prinsip belajar
 
Karakteristik Guru Efektif Psikologi Pendidikan
Karakteristik Guru Efektif Psikologi PendidikanKarakteristik Guru Efektif Psikologi Pendidikan
Karakteristik Guru Efektif Psikologi Pendidikan
 
Landasan Historis Pendidikan
Landasan Historis Pendidikan Landasan Historis Pendidikan
Landasan Historis Pendidikan
 

Pembahasann makalah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Sejarah masuknya Islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung demikian lama, sebagian berpendapat bahwa Islam masuk pada abad ke-7 M yang datang lansung dari Arab. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13, dan ada juga yang berpendapat bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke 9 M atau 11 M . Perbedaan pendapat tersebut dari pendekatan historis semuanya benar, hal tersebut didasar bukti-bukti sejarah serta peneltian para sejarawan yang menggunakan pendekatan dan metodenya masing-masing. Berdasarakan beberapa buku dan keterangan sumber referensi sejarah, bahwa Islam mulai berkembang di Nusantara sekitar abad 13 M . hal tersebut tak lepas dari peran tokoh serta ulama yang hidup pada saat itu, dan diantara tokoh yang sangat berjasa dalam proses Islamisasi di Nusantara terutama di tanah Jawa adalah “ Walisongo”. Peran Walisongo dalam proses Islamisas i di tanah Jawa sangat besar. Tokoh Walisongo yang begitu dekat dikalangan masyarakat muslim kultural Jawa sangat mereka hormati. Hal ini karena ajaran-ajaran dan dakwahnya yang unik serta sosoknya yang menjadi teladan serta ramah terhadap masyarakat Jawa sehingga dengan mudah Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara. B. Rumusan Masalah Sejarah perkembangan islam di Indonesia, di Dunia dan risalah dakwah Walisongo demikian panjang. Mereka berdakwah dengan perjuangan yang begitu giat, karena masyarakat Nusantara pada waktu itu sebagian besar beragama Hindu-Budha yang berada dibawah kekuasaan Majapahit. Walisongo hidup pada masa merosotnya era kekuasaan Hindu-Budha Majapahit. Jatuhnya Majapahit diberi tanda candra sengkala yang berbunnyi “Sirna Ilang Kertaning Bhumi”, Sirna = 0, Hilang = 0, Kerta = 4, dan Bhumi = 1, Hal ini dapat kita simpulkan bahwa jatuhnya kerajaan Majapahit terjadi pada tahun saka 1400 yang pada saat itu bersamaan juga dengan era kebangkitan Walisongo. Selanjutnya, bagaimanakah Walisongo dalam menjalankan misi Islamisasi di Tanah Jawa, melalui apa saja Walisongo dalam menjalankan dakwahnya, serta bagaimanakah hubungan “Walisongo” dengan Kerajan-Kerajan Islam di tanah Jawa, kemudian, peninggalan-peninggla n Walisongo apa saja yang pengaruhnya amat begitu kental di kalangan masyarakat. semua permasalahan tersebut akan sedikit diuraikan dalam makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan menjadi sumber pengetahuan serta pemicu baik bagi mahasiswa lain maupun setiap pembaca pemerhati sejarah, khususnya Sejarah Islam di Nusantara. C. Tujuan Penulisan Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis sejarah islam, perkembangan islam di Dunia dan risalah dakwah walisongo mulai dari titik awal penyebaran hingga perkembangannya dalam proses Islamisasi di tanah Jawa dan sekitarnya, menjelaska n hubungan antara Walisongo dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, khusunya kerajaan Islam di Jawa.
  • 2. BAB II Perkembangan Islam di Indonesia 2 A. Proses Masuknya Islam di Indonesia Kedatangan Islam di Indonesia, tidak dapat diketahui dengan pasti. Diperkirakan kedatangan yang pertama adalah di Aceh. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya makam-makam. Menurut Ma Huan yang datang ke Majapahit tahun 1413, bahwa ada 3 golongan penduduk Majapahit yaitu orang-orang Islam yang datang dari Barat, orang-orang Cina yang kebanyakan memeluk Islam dan selebihnya rakyat yang menyembah berhala. Banyak pendapat para ahli yang mengemukakan tentang teori-teori masuknya Islam di Indonesia, diantaranya adalah : 1. M.C. Ricklefs dari Australian National University menyebutkan 2 proses masuknya Islam ke nusantara yaitu : a) Penduduk pribumi mengalami kontak dengan agama Islam dan kemudian menganutnya. b) Orang-orang asing (Arab, India, Cina) yang telah memeluk agama Islam tinggal secara tetap di suatu wilayah Indonesia, kawin dengan penduduk asli, dan mengikuti gaya hidup lokal sedemikian rupa sehingga mereka sudah menjadi orang Jawa, Melayu, atau suku lainnya. 2. Teori lain seputar masuknya Islam dari Timur Tengah ke nusantara diajukan Supartono Widyosiswoyo. Menurutnya, penetrasi tersebut dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu : a) Jalur Utara adalah proses masuknya Islam dari Persia dan Mesopotamia. Dari sana, Islam beranjak ke timur lewat jalur darat Afganistan, Pakistan, Gujarat, lalu menempuh jalur laut menuju Indonesia. Lewat Jalur Utara ini, Islam tampil dalam bentuk barunya yaitu aliran Tasawuf. Dalam aliran ini, Islam dikombinasikan dengan penguatan pengalaman personal dalam pendekatan diri terhadap Tuhan. Aliran inilah yang secara cepat masuk dan melakukan penetrasi penganut baru Islam di nusantara. Aceh merupakah salah satu basis persebaran Islam pada Jalur Utara ini. b) Jalur Tengah adalah proses masuknya Islam dari bagian barat lembah Sungai Yordan dan bagian timur semenanjung Arabia (Hadramaut). Dari sini Islam menyebar dalam bentuknya yang relatif asli, di antaranya adalah aliran Wahabi. Pengaruh terutama cukup mengena di wilayah Sumatera Barat. Ini dapat terjadi oleh sebab dari Hadramaut perjalanan laut dapat langsung sampai ke pantai barat pulau Sumatera. c) Jalur Selatan pangkalnya adalah di wilayah Mesir. Saat itu Kairo merupakan pusat penyiaran agama Islam yang modern dan Indonesia memperoleh pengaruh tertama dalam organisasi keagamaan yang disebut Muhammadiyah. Kegiatan lewat jalur ini terutama pendidikan, dakwah, dan penentangan bid’ah.
  • 3. 3. Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia. Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalahan waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. a) Teori Gujarat. Teori ini berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam. b) Teori Makkah. Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. c) Teori Persia.Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Selain itu, ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke-7 dan mengalami perkembangannya pada abad ke-13. Proses masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan dengan melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan itu dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendir ika n perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang. Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren. Islam juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia. B. Pengaruh Perkembangan Islam terhadap Peradaban 3 1. Pengaruh Islam di Bidang Bahasa
  • 4. Konversi Islam nusantara awalnya terjadi di sekitar semenanjung Malaya. Menyusul konversi tersebut, penduduknya meneruskan penggunaan bahasa Melayu. Melayu lalu digunakan sebagai bahasa dagang yang banyak digunakan di bagian barat kepulauan Indonesia. Seiring perkembangan awal Islam, bahasa Melayu pun memasukkan sejumlah kosakata Arab ke dalam struktur bahasanya. Bahkan, Taylor mencatat sekitar 15% dari kosakata bahasa Melayu merupakan adaptasi bahasa Arab. Selain itu, terjadi modifikasi atas huruf-huruf Pallawa ke dalam huruf Arab, dan ini kemudian dikenal sebagai huruf Jawi. Bersamaan naiknya Islam menjadi agama dominan kepulauan nusantara, terjadi sinkretisasi atas bahasa yang digunakan Islam. Sinkretisasi terjadi misalnya dalam struktur penanggalan Çaka. Penanggalan çaka berbasis penanggalan Matahari (syamsiah, mirip gregorian), sementara penanggalan Islam berbasis peredaran Bulan (qamariah). Hasilnya pada 1625, Agung Hanyakrakusuma mendekritkan perubahan penanggalan Çaka menjadi penanggalan Jawa yang sudah banyak dipengaruhi budaya Islam. Nama-nama bulan yang digunakan tetap 12, sama dengan penanggalan Hijriyah (versi Islam). Penyebutan nama bulan mengacu pada bahasa Arab seperti Sura (Muharram atau Assyura dalam Syiah), Sapar (Safar), Mulud (Rabi’ul Awal), Bakda Mulud (Rabi’ul Akhir), Jumadilawal (Jumadil Awal), Jumadilakir (Jumadil Akhir), Rejeb (Rajab), Ruwah (Sya’ban), Pasa (Ramadhan), Sawal (Syawal), Sela (Dzulqaidah), dan Besar (Dzulhijjah). Namun, penanggalan hariannya tetap mengikuti penanggalan Çaka sebab saat itu penanggalan harian Çaka paling banyak digunakan penduduk sehingga tidak bisa digantikan begitu saja tanpa menciptakan perubahan radikal dalam aktivitas masyarakat (revolusi sosial). Selain pembagian bulan, bahasa Arab merambah ke dalam kosakata. Sama dengan sejumlah bahasa Sanskerta yang diakui selaku bagian dari bahasa Indonesia, kosakata Arab pun akhirnya masuk ke dalam struktur bahasa Indonesia, yang sedikit contohnya sebagai berikut: Kosakata Indonesia yang dipengaruhi Bahasa Arab Arab Indonesia Arab Indonesia isnain Senin (dua) `ajā'ib Ajaib tsalasa Selasa (tiga) `aib Aib (malu) arbain Rabu (empat) Ahl Ahli kamis Khamis (lima) `ādil Adil jumu’ah Jumat (ramai) `abd Abdi badan Tubuh Abadī Abadi Yatim Yatim Abad Abad 4
  • 5. wujud Wujud (rupa) Dahsha Dahsyat usquf Pemimpin gereja Dalīl Dalil (bukti) Umr Umur ghaira Gairah (hasrat) daraja Derajat Wajh Wajah darura Darurat wājib Wajib awwal Awal walīy Wali Atlas Atlas waṣīya Wasiat Asli Asli wilāya Wilayah ‘amal Amal yaqīn Yakin Ala Alat ya`nī Yakni Alama Alamat Nashichah Nasehat/nasihat Alami Alami Ijazah Ijazah/ijasah Bahasa Arab ini bahkan semakin signifikan di abad ke-18 dan 19 di Indonesia, di mana masyarakat nusantara lebih familiar membaca huruf Arab ketimbang Latin. Bahkan, di masa kolonial Belanda, mata uang ditulis dalam huruf Arab Melayu, Arab Pegon, ataupun Arab Jawi. Tulisan Arab pun masih sering diketemukan sebagai keterangan dalam batu nisan. 5 2. Pengaruh Islam di Bidang Pendidikan Salah satu wujud pengaruh Islam yang lebih sistemik secara budaya adalah pesantren. Asal katanya pesantren kemungkinan shastri (dari bahasa Sanskerta) yang berarti orang-orang yang tahu kitab suci agama Hindu. Atau, kata cantrik dari bahasa Jawa yang berarti orang yang mengikut i kemana pun gurunya pergi. Fenomena pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, kurikulum dan proses pendidikan pesantren diambil alih Islam. Pada dasarnya, pesantren adalah sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut Kyai. Asrama siswa berada di dalam kompleks pesantren di mana kyai berdomisili. Dengan kata lain, pesantren dapat diidentifikasi adanya lima elemen pokok yaitu: pondok, masjid, santri, kyai, dan kitab-kitab klasik
  • 6. (kitab kuning). Melalui pesantren, budaya Islam dikembangkan dan beradaptasi dengan budaya lokal yang berkembang di sekitarnya tanpa mengakibatkan konflik horisontal signifikan. 3. Pengaruh Islam di Bidang Arsitektur dan Kesenian Masjid adalah tempat ibadah umat Islam. Masjid-masjid awal yang dibangun pasca penetrasi Islam ke nusantara cukup berbeda dengan yang berkembang di Timur Tengah. Salah satunya tidak terdapatnya kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan semacam meru, susunan limas tiga atau lima tingkat, serupa dengan arsitektur Hindu. Masjid Banten memiliki meru lima tingkat, sementara masjid Kudus dan Demak tiga tingkat. Namun, bentuk bangunan dinding yang bujur sangkar sama dengan budaya induknya. Perbedaan lain, menara masjid awalnya tidak dibangun di Indonesia. Menara dimaksudkan sebagai tempat mengumandakan adzan, seruan penanda shalat. Peran menara digantikan bedug atau tabuh sebagai penanda masuknya waktu shalat. Setelah bedug atau tabuh dibunyika n, mulailah adzan dilakukan. Namun, ada pula menara yang dibangun semisal di masjid Kudus dan Demak. Uniknya, bentuk menara di kedua masjid mirip bangunan candi Hindu. Meskipun di masa kini telah dilengkapi menara, bangunan-bangunan masjid jauh di masa sebelumnya masih mempertahankan bentuk lokalnya, terutama meru dan limas bertingkat tiga. Pusara Makam adalah lokasi dikebumikannya jasad seseorang pasca meninggal dunia. Setelah pengaruh Islam, makam seorang berpengaruh tidak lagi diwujudkan ke dalam bentuk candi melainkan sekadar cungkup. Lokasi tubuh dikebumikan ini ditandai pula batu nisan. Nisan merupakan bentuk penerapan Islam di Indonesia. Nisan Indonesia bukan sekadar batu, melainka n terdapat ukiran penanda siapa orang yang dikebumikan. Ajaran Islam melarang kreasi makhluk bernyawa ke dalam seni. Larangan dipegang para penyebar Islam dan orang-orang Islam Indonesia. Sebagai pengganti kreativitas, mereka aktif membuat kaligrafi serta ukiran tersamar. Misalnya bentuk dedaunan, bunga, bukit-bukit karang, pemandangan, serta garis-garis geometris. Termasuk ke dalamnya pembuatan kaligrafi huruf Arab. Ukiran misalnya terdapat di Masjid Mantingan dekat Jepara, daerah Indonesia yang terkenal karena seni ukirnya. 6
  • 7. BAB III Kerajaan-Kerajaan Islam 7 1. Kerajaan Samudra Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al- Saleh, sebagai raja pertama yang memerinta h tahun 1285 – 1297. Kerajaan ini masih ada sampai abad ke-15. Pusat kerajaaan Samudera Pasai kemudian dipindah ke Pase. 2. Kerajaan Demak Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa dengan rajanya yaituRade n Patah. Demak dengan cepat mencapai kejayaannya, terutama setelah Malaka jatuh ke Portugis. Putranya yang bernama Pati Unus yang bergelar Pangeran Sabrang Lor sangat berjasa membantu ayahnya meluaskan dan memperkuat kedudukan kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam. Raden Patah wafat tahun 1518 dan diganti oleh Pati Unus. 3. Kerajaan Banten Daerah ujung barat pulau Jawa yaitu Banten dan Sunda Kelapa dapat direbut oleh Demak, di bawah pimpinan Fatahillah. Untuk itu daerah tersebut berada di bawah kekuasaan Demak. Setelah Banten diislamkan oleh Fatahillah maka daerah Banten diserahkan kepada putranya yang bernama Hasannudin, sedangkan Fatahillah sendiri menetap di Cirebon, dan lebih menekuni hal keagamaan. Dengan diberikannya Banten kepada Hasannudin, maka Hasannudin meletakkan dasar-dasar pemerintahan kerajaan Banten dan mengangkat dirinya sebagai raja pertama, yang memerintah tahun 1552 – 1570. 4. Kerajaan Mataram Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang. Kerajaan Mataram mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raden Rangsang (1613-1645) yang terkenal dengan nama Sultan Agung. Sultan Agung wafat pada tahun 1645. 5. Kerajaan Gowa – Tallo Islam masuk ke kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1605. Dengan raja pertama Kerajaan Tallo adalah Karaeng Mattoaya yang bergelar Sultan Abdullah. Raja Gowa yaitu Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin.
  • 8. 8 6. Kerajaan Ternate – Tidore Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku. Keadaan Maluku yang subur dan diliputi oleh hutan rimba, maka daerah Maluku terkenal sebagai penghasil rempah seperti cengkeh dan pala. 7. Kerajaan Aceh Masa kerajaan Aceh dicapai dalam masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia kemudian digantikan oleh menantunya, Iskandar Tani. Namun ketika Iskandar Tani wafat tahun 1641, kekuasaan Aceh menjadi menurun. Hal ini terjadi karena perselisihan di kalangan sendiri dan juga karena Belanda berhasil merebut Malaka dari tangan Portugis tahun 1941. 8. Kerajaan Malaka Malaka sebelumnya adalah kota kecil. Namun di bawah pemerintahan Sultan Mudzafar Syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan antara timur dan barat. Malaka mencapai puncak kebesarannya di bawah Sultan Mansyur Syah (1458-1477) dan dilanjutkan oleh Sultan Alaudin Syah (1477-1488). Malaka mengalami kemunduran ketika pemerintah Sultan Mahmud Syah (1488-1511). Kejayaan Malaka berakhir ketika orang-orang Portugis berhasil mengalahka n Malaka pada tahun1511. A. Peninggalan-Peninggalan kerajaan Islam Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam dapat kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid, makam) dan seni. a. Peninggalan dalam Bentuk Bangunan Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana/keraton, dan makam (nisan). 1) Masjid Masjid merupakan tempat shalat umat Islam. Masjid tersebar di berbagai daerah. Namun, biasanya masjid didirikan pada tepi barat alun-alun dekat istana. Alun-alun adalah tempat bertemunya rakyat dan rajanya. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak sebagai imam dalam memimpin salat. Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas biasanya berbentuk limas.
  • 9. Jumlah atapnya selalu ganjil. Bentuk ini mengingatkan kita pada bentuk atap candi yang denahnya bujur sangkar dan selalu bersusun serta puncak stupa yang adakalanya berbentuk susunan payung-payung yang terbuka. Dengan demikian, masjid dengan bentuk seperti ini mendapat pengaruh dari 9 Hindu-Buddha. Beberapa di antara masjid-masjid khas Indonesia memiliki menara, tempat muadzin menyuarakan adzan dan memukul bedug. Contohnya, menara Masjid Kudus yang memiliki bentuk dan struktur bangunan yang mirip dengan bale kul-kul di Pura Taman Ayun. Kul-kul memiliki fungsi yang sama dengan menara, yakni memberi informasi atau tanda kepada masyarakat mengenai berbagai hal berkaitan dengan kegiatan suci atau yang lain dengan dipukulnya kul-kul dengan irama tertentu. Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada beberapa masjid berikut: (1) Masjid Banten (bangun beratap tumpang) (2) Masjid Demak (dibangun para wali) (3) Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru) (4) Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang) (5) Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang) (6) Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar siar pertama di Kalteng) (7) Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda) 2) Makam dan Nisan Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan. Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo dan makam raja-raja. Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah. Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang lain. Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain pada beberapa makam berikut. (1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat) (2) Makam Walisongo (3) Makam Imogiri (Yogyakarta)
  • 10. 10 (4) Makam Raja Gowa Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada beberapa nisan berikut: (1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M); (2) Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M); (3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin; (4) Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan (5) Batu nisan di Troloyo dan Trowulan. b. Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan seni pahat ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda (harakat, biasa disebut arab gundul). Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah kaligrafi. Kaligrafi adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab. Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai. Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim menghasi lka n beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk, babad, dan kitab-kitab. Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya yang terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan Syair Si Dang Fakir. Syair-syair sejarah peninggala n Islam antara lain Syair Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair - syair fiksi antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan. Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain, Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar Manikam.
  • 11. Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa, Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang. Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin), Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti. Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, Us-Salatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending karya Sultan Agung. 11 B. Ulama-Ulama Awal di Indonesia Ulama adalah sebutan bagi para mubaligh yang pekerjaannya lebih khusus mengajarkan agama Islam dan benar-benar menguasai dan memahami mengenai seluk beluk agam dan ajaran Islam. Dengan adanya para ulama ini tentu akan lebih mudah dalam proses Islamisasi dan memperdalam tentang agama Islam. Ada dua cara yang dilakukan oleh para ulama untuk menyebarkan agama dan ajaran Islam, yakni Membentuk kader-kader ulama, yaitu dengan menyelenggarakan pengajaran dan pendidikan Islam melalui Pendidikan pesantren-pesantren di Jawa, dayah di Aceh, dan surau Minangkabau yang akan bertugas sebagai mubaligh ke daerah-daerah. Melalui karya-karya yang tersebar dan dirasa di berbagai tempat yang jauh. Karya-kaarya tersebut menggambarkan perkembangan pemikiran dan ilmu- illmu keagamaan di Indonesia pada masa itu. Para ulama di Indonesia banyak bermunculan sekitar abad ke-16 dan 17 Masehi. Berikut adalah nama-nama ulama awal di Indonesia serta beberapa penjelasannya. 1) Hamzah Fansuri Hamzah Fansuri dilahirkan pada akhir abad ke-16 di Barus, Sumatra Utara. Pada tahun 1726, Francois Valentijn dalam bukunya Oud en Nieuw Oost-Indie pada bab mengenai Sumatra menyebutkan banwa Hamzah Fansuri adalah sebagai penyair yang dilahirkan di Fansur. Hamzah Fansuri telah mengembara ke berbagai tempat untuk menambah pengeteahuannya seperti Mekah, Madinah, Baghdad, Kudus, dan tempat-tempat jawa lainnya. Ia menguasai bahasa Arab dan Parsi di samping bahasa Melayu yang memang menjadi bahasa ibunya. Hamzah Fansuri adalah mengembang tarekat wujudiyah atau Martabat Tujuh. Menurutnya yang disebut wujud iru hanya satu, walaupun kelihatannya banyak. Wujud yang satu itu
  • 12. mempunyai dua dimensi, yang meliputi dimensi batin (isi) dan dimensi lahir (kulit). Semua benda yang tampak itu merupakan perwujudan dari dimensi batin, yaitu wujud yang hakiki, yang tiada lain adalah Allah. 12 2) Syeikh Abdul Qadir Al Fathani Kedudukan Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani dari sudut ilmu pengetahuan adalah setaraf dengan ulama-ulama besar yang berada di Mekah dan Madinah pada zaman itu. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani menjalankan tugas ulama dengan aktivitis pengajarannya di Masjidil Haram, Mekah dan di rumahnya sendiri. Syeikh al-Fathani menyebut bahwa ayahnya, Syeikh Wan Muhammad Zain al-Fathani lahir dalam tahun 1233 H/1817 M. Diriwayatkan bahawa Syeikh Abdul Qadir al-Fathani itu lebih tua daripada Syeikh Muhammad Zain al-Fathani. Riwayat lain menyebut bahwa usia Syeikh Abdul Qadir al-Fathani lebih tua sekitar lima tahun daripada Syeikh Wan Muhammad Zain al-Fathani. Jadi, berarti Syeikh Abdul Qadir al-Fathani lahir dalam tahun 1228 H/1813 M. Diriwayatkan pula bahawa Syeikh Abdul Qadir al-Fathani lebih tua daripada Syeikh Nawawi al-Bantani (Imam Nawawi Tsani).Syeikh Nawawi al-Bantani lahir dalam tahun 1230 H/1814 M. Kedua-dua ulama yang berasal dari Patani dan Banten itu bersahabat ketika kedua-duanya belajar di Mekah. Kedua-duanya menerima bai`ah Thariqat Qadiriyah-Naqsyabandiyah daripada Syeikh Ahmad Khatib Sambas (1217 H/1802 M-1289 H/1872 M). Dalam beberapa hal Syeikh Nawawi Banten belajar kepada Syeikh Abdul Qadir al-Fathani, di antaranya ilmu qiraah. Dan demikian sebaliknya dalam beberapa hal Syeikh Abdul Qadir al-Fathani belajar pula kepada Syeikh Nawawi al-Bantani. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani telah menyelamatkan cukup banyak karya yang masih dalam bentuk tulisan tangan (manuskrip) yang dikarang oleh ulama dunia Melayu, terutama sekali karya-karya Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani. Selain memelihara manuskrip dengan rapi, Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani pula telah melakukan pentahqiqan dan pentashhihan beberapa buah kitab yang dianggap penting, yang secara tradisinya banyak diajarkan dari sebelum hingga zaman beliau. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al- Fathani ini sangat penting bagi orang-orang Melayu yang berada di Mekah pada zamannya. Beliau adalah guru bagi seluruh ulama Asia Tenggara, pakar tempat rujukan dalam semua bidang
  • 13. keilmuan keislaman. Telah disebutkan bahawa Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani adalah keluarga dekat kepada Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani, maka Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani inilah yang pertama mengambil tempat kemasyhuran Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani setelah beliau meninggal dunia. Pengetahuan Islam dan predikat ulama pada peribadi Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani tidak pernah diragukan oleh para ulama yang sezaman dengan beliau. Kedudukan Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani dari sudut ilmu pengetahuan adalah setaraf dengan ulama-ulama besar yang berada di Mekah dan Madinah pada zaman itu. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani menjalankan tugas ulama dengan aktiviti pengajarannya di Masjidil Haram, Mekah dan di rumahnya sendiri. Suatu hal yang menarik disebut di sini bahawa Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al- Fathani adalah seorang ulama yang besar pengaruhnya di kalangan Thariqat Syathariyah. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani adalah seorang Mursyid dalam Thariqat Syathariyah tersebut. Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani menerima Thariqat Syathariyah adalah secara langsung kepada Syeikh Daud bin Abdullah al-Fathani. Oleh sebab Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani telah diperbolehkan mentawajjuh, membai'ah, dan mengijazahkan Thariqat Syathariyah tersebut, maka pengaruh beliau lebih besar di kalangan masyarakat pengamal sufi Islami. Syeikh Wan Ali Kutan al-Kalantani dipercayai telah menerima Thariqat Syathariyah daripada Syeikh Abdul Qadir bin Abdur Rahman al-Fathani kerana ulama yang berasal dari Kelantan itu tidak bertemu ketika dewasa dengan Syeikh Daud bin Abdullah al- Fathani. Syeikh Abdul Qadir al-Fathani bin Abdur Rahman al-Fathani sekurang-kurangnya telah menghasilkan 14 buah karangan, namun kerana kekurangan ruangan perbicaraan tentangnya terpaksa ditangguhkan. 3) Syeikh Muhammad Mukhtar (Tuan Mukhtar Bogor) Nama lengkap beliau ialah Syeikh Muhammad Mukhtar bin Atharid al-Bughri al-Batawi al-Jawi. Lahir di Bogor, Jawa Barat, pada hari Khamis, 14 Sya’ban 1278 H/14 Februari 1862 M, wafat di Mekah, 17 Shafar 1349 H/13 Juli 1930 M. Tuan Mukhtar Bogor menguasai banyak bidang disiplin ilmu termasuk ilmu- ilmu hadis, beliau berpegang dengan Mazhab Syafi’ie, pengikut setia 13
  • 14. Mazhab Ahlis Sunnah wal Jamaah aliran Imam Abu Hasan al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur al- Maturidi. Beliau memperoleh pendidikan dari orang tuanya sendiri. Dalam tahun 1299 H/1881 M melanjutkan pelajarannya di Betawi/Jakarta, belajar kepada al-Allamah al-Habib Utsman bin Aqil bin Yahya, Mufti Betawi. Melalui ulama Arab keturunan Rasulallah s.a.w tersebut Tuan Mukhtar Bogor hafal matan-matan ilmu. Syeikh Muhammad Mukhtar Bogor menghasilkan karya yang tersebar berupa cetakan ada yang ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Melayu. 14 4) Syeikh Abdul Hamid Nama lengkapnya ialah Syeikh Abdul Hamid bin Mahmud. Ayah dan datuk neneknya berasal dari Talu, Minangkabau. Abdul Hamid dilahirkan di Tanjung Balai Asahan tahun 1298 H/1880 M. Wafat pada hari Khamis, petang Jumaat pada 10 Rabiulakhir 1370 H/18 Februari 1951 M. Selain mengarang kitab, Abdul Hamid juga pernah menerbitkan majalah bahasa Arab dan Melayu yang diberi judul Majallah `Ulumil Islamiyah. 5) Syamsudin al Sumatrani Ilmuwan muslim yang merupakan murid Hamzah Fansuri. Syamsudin menulis buku yang berjudul Mir’atul Mu’minin (Cermin Orang beriman), 1601 M. 6) Nuruddin al Raniri Ulama yang berasal dari aceh yang banyak menuangkan hasi pemikirannya tentang ajaran Islam dalam berbagai buku. Ia berasal dari Ranir, Gujarat (India) dan keturunan bangsa quraisy Hadramaut. Raniri dikenal sebagai orang yang giat membela ajaran Ahlussunah Waljamaah. Menurut catatan Ahmad Daudi, karyanya yang sudah diketahui yaitu 29 buah. Raniri berusaha melenyapkan pemikiran Hamzah Fansuri. Dalam dunia tasawuf, paham Raniri dalam banyak hal lebih cocok dengan ilmu kalam.
  • 15. 15 7) Syeikh Kuala (Abdurauf) Berasal dari kerajaan Aceh dari Singkel. Dilahirkan kira-kira tahun 1620. Abdurauf mendalami ilmu pengetahuan di Mekkah dan Madinah. Dia menghidupakan kembali ajaran tasawuf yang sebelumnya dikembangkan oleh Hamzah Fansuri. Abduraug juga membuat tafsir AlQur’an dalam bahasa Melayu dan Jawa. 8) Syeikh Yusuf Makasar Di Sulawesi, pemikiran tasawuf juga berkembang melalui Syeikh Yusuf Makasar (1626-1699) yang lama belajar di Timur Tengah. Karya-karyanya diperkirakan berjumlah 20 buah dan masih dalam bentuk naskah yang belum diterbitkan. 9) Syeikh Muhammad Arsyad al Banjari (1710-1812 M) Ulama yang muncul sekitar abad ke-19 M, pemikirannya tidak mengenai tasawuf, tetapi pemikiran fiqih. Ia menulis kitab Sabilul Muhtadin, sebuah kitab fiqih dan kitab Perukunan Melayu. 10) Haji Ahmad Rifangi (1786-1875 M) Berasal dari kalisasak yang menuis banyak buku, diantaranya Husnul Mathalib, asnal Maqashid, Jam’u l Masa’ilAbyanul Hawa’ij, dan Ri’ayatul Himmah, yang umumnya membahas ushuluddin, fiqih, dan tasawuf. 11) Syeikh Nawawi Syeikh Nawawi berasal dari Banten menulis tidak kurang dari 26 buah kitab, yang terkenal diantaranya adalah al Tafsir al Munir. Masih banyak lagi ulama-ulama awal di Indonesia yang harus kita ketahui. C. Wali songo 1. Maulana Malik Ibrahim
  • 16. Nama aslinya adalah maulana Makhdum Ibrahim assamarkhandi, diperkirakan lahir disamarkhand persia tengah pada abad ke 14M, terkadang Maulana Malik ibrahim disebut syeikh Maghribi. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak ulama terkenal disamudra pasai, sekaligus ayah dari sunan Giri(raden paku). Maulana malik ibrahim pernah bermukim di cempa (kamboja) selama 13 tahun dan menikah dengan putri raja cempa. Dari perkawinan ini lahir dua putra yaitu raden rahmat dan sayyid Ali Murtadza alias raden santri. Maulana Malik Ibrahim memilih jalur pendidikan sebagai media dakwahnya, pesantern merupakan bentuk pendidikan yang digagas oleehnya. Dimaksudkan untuk menampung dan menjawab permasalah-permasalahan soal keagamaan, serta menghimpun santri. Sunan Gresik dianggap sebagai bapak spiritual walisongo. Beliau wafat tanggal 12 robiul awal 822H, bertepatan dengan 8 april 1419 M, sedangkan makamnya terletak di perkuburan gapura wetan,gresik. 16 2. Sunan Ampel Nama aslinya adalah Raden Rahmat, ia adalah putera sunan Gresikdan istrinya yang bernama Dewi Candra Wulan. Sebagai langkah awal, sunan Ampel membangun pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya, melaui pesantrenya. Sunan Ampel mendidik kader-kader dai yang kemudian di kirim keseluruh jawa. Murid-muridnya yang terkenal antara lain : Raden Paku(sunan Giri), Raden Patah(sunan Demak), Raden Makhdum Ibrahim(sunan Bonang), Syarifudin (sunan Drajat), Maulana Ishak(penyebar Islam blambangan). Sunan Ampel dikenal sebagai tokoh pencipta dan perencanaan kerajaan Islam dijawa, dalam dakwahnya. Sunan Ampel mengkhawatirkan penyimpangan akibat-akibat tradisi masyarakat jawa seperti kenduri, selametan dan sesaji yang hidup dikalangan masyarakat. Namun ia tetap menoleransi. Dalam praktikanya para wali memasukkan nilai- nilai ajaran Islam kedalam tradisi tersebut. 3. Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) Ia adalah putra dari sunan Ampel dan istrinya Chandrawati. Dalam aktifitas dakwahnya, sunan Bonang mengganti nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat. Hal itu dimaksudkan upaya persuasif terhadap penganut ajaran Hindu dan Budha. Sunan Bonang memanfaatkan tradisi wayang untuk menyampaikan dakwahnya, syair lagu, gamelan ciptaan para wali dan sunan bonang pada khususnya berisi tentang ajaran Tauhid dan peribadatan. Sunan bonang wafat pada tahun 1525 di makamkan di Tuban. 4. Raden mas Syahid (Sunan Kalijaga) Nama aslinya adalah raden mas syahid, ayahnya bernama raden sahur tumenggung wilatikta yang menjadi bupati Tuban, sedangkan ibunya Dewi ningrum.
  • 17. Dalam berdakwah, sunan Kalijaga mempunyai pola yang sama dengan gurunya yaitu sunan Bonang, Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk dakwah, karena itu Ia toleran dengan budaya lokal. Bila dipahamai secara lahiriyah, maka ajaran sunan Kalijaga terkesan Sinkretisme dalam mengenalkan Islam, sebab dalam melaksanakan dakwahnya, ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Beliau wafat pada pertengahan abad ke 15 dan dimakamkan didesa kadilangu demak. 17 5.Raden Paku (Sunan Giri) Sunan Giri adalah putra Maulana Ishak (sunan Ampel). Sunan Giri adalah saudara ipar dari raden patah, dikarenakan istri mereka bersaudara. Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren sebagai basis dakwahnya. Dari pesantren inilah lahir juru dakwah yang kemudian menyiarkan agama keluar pulau jawa. Sunan Giri juga dikenal sebagai seorang pendidik yang menerapkan permainan yang bersifat agamis, bebrapa karyanya adalah tembang jemuran, jelungan, jor, gula ganti, lir ilir, dan cubleg-cubleg suweng, yang kemudian dikembangkan oleh Raden Ranggawarsita. 6. Raden Qosim Syarifudin (Sunan Drajat) Nama aslinya adalah Raden Qasim/ syarifudin. Raden Qasim adalah putera sunan Ampel dari istri kedua yang bernama dewi candrawati. Hal yang membedakannya dari wali yang lain adalah kepekaanya terhadap masalah-masa la h sosial. Dalam dakwahnya lebih mengedepankan tema-tema kepedulian sosial dan kegotong royongan, ia pun senantiasa memberikan teladan dengan memberi pertolongan kepada kaum lemah. Sunan Drajat sangat memahami bahwa menyantuni anak yatim dan fakir miskin merupakan kewajiban yang dianjurkan agama Islam. 7. Ja’far Sadiq (Sunan Kudus) Nama aslinya adalah ja’far shodiq, ia dikenal dengan seorang pujangga. Sunan kudus adalah putra raden Usman Haji yang menyiarkan islam di daerah jipang panolan,blora, jawa Tengah. Diantara walisongo, sunan Kudus mendapat julukan Walal ilmi, karena keluasan ilmunya. Dia sangat menguasai ilmu- ilmu agama, terutama fiqh, ushul fiqh, tauhid, hadist, tafsir serta logika. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol hindu budha serta memainkan peran sebagai sesosok pujangga. Ia menciptakan lagu- lagu dan cerita-cerita keagamaan. Beliau wafat tahun 1550M dan dimakamkan dikomplek menara kudus. 8. Raden Umar Sa’id (sunan Muria) Sunan Muria adalah putra sunan kalijaga, nama aslinya adalah raden umar sa’id/Raden sa’id. Semasa kecilnya dikenal dengan nama Prawoto.
  • 18. Ciri khas sunan Muria adalah menjadikan desa-desa terpencil sebagai medan dakwahnya. Ia terkenal sebagai wali yang lebih gemar menyendiri, bertempat tinggal didaerah terpencil, dan bergaul dengan rakyat kebanyakan. Dalam rangka dakwahnya, ia mengadakan kursus-kursus bagi para pedagang, nelayan,ataupun masyarakat kecil lainya. 18 9. Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung jati) Nama lainya adalah syarif Hidayatullah/ Fatahillah, terkadang juga dikenal Falatehan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan timur tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan yang menghubungkan antar wilayah. Bersama putranya Maulana Hasanudin, sunan Gunungjati juga melakukan ekspedisi ke banten, penguasa setempat pucuk umam menyerahkan secara sukarela penguasaan wilayah banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal kesultanan banten. Ia wafat dalam usia 120 tahun dan dimakamkan didaerah gunung sembung, Gunungjati. D. Peranan Walisongo 1. Sebagai penyiar agama islam 2. Sebagai penasehat raja - raja islam 3. Sebagai pendukung kerajaan - kerajaan islam 4. Sebagai pelopor pengembang kebudayaan daerah yang disesuaikan dengan ajaran islam
  • 19. BAB IV Perkembangan Islam di dunia 19 A. Asia a. Cina Di Cina terdapat lebih dari 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beagama islam. Termasuk etnis Huizu, Uygur, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain sebagainya. Penduduk islam tinggal merata di seluruh Cina. Termasuk provinsi Gansu, Qinghai, wilayah otonomi Xinjiang, dan wilayah otonomi Ningxia. Agama islam sudah tidak asing lagi bagi Negara ini. Ia telah menjadi salah satu agama yang penting bagi di Cina. Zaman Dinasti Yuan merupakan zaman yang penting bagi perkembangan agama islam di Cina. Agama islam berkembang pesat dan menjadi makmur pada zaman ini. Pada zaman ini, islam memiliki kedudukan yang penting dalam arena ekonomi dan masyarakat. Pemerintah telah menjamin kebebasanuntuk melaksanakan shalat, upacara ritual, serta budaya social. Sebagai perbandingan terhadap minoritas lainnya, mereka juga diberi kebebasan untuk men jalin hubungan denga masyarakat muslim di dunia. Perintah juga menyediakan biaya untuk memperbaiki mesjid, dan memberi dasar keutamaan bagi umat islam. Sekarang umat islam dan bukan islam adalah sama rata. Penduduk bekerja sama dalam melakukan kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka bersatu padu dalam memberika n sumbangan bagi pembangunan Negara. Bahkan hingga saat ini jumlah penduduk muslim di Cina mencapai 200 juta jiwa. Umat muslim di Cina juga menghormati kepercayaan Cina, sepreti Yung Dan Yang. Islam di Cina kental dengan kebudayaan. Kondisinya mirip dengan Indonesia. Rumah hunian masyarakat Cina mengambil budaya setempat. Arsitektur mesji, yaitu kubahnya dibuat model Cina. Para ulama di Cina telah mampu menterjemahkan Al-Quran, bahkan sampai penterjemahan teks agama yang lain juga telah dilakukan. Seperti Hadits Arba’in An Nawawy
  • 20. juga mampu dilakukan. Orang-orang yang yelah berjasa melakukannya antara lain, Syikh Wang 20 Jing Chai dan Yang Shi Chian. Masyarakat Cina hidup berkelompok. Hal ini memudahkan mereka dalam mencari makanan yang halal. Karena hanya di perkampungan muslimlah kita bisa menemukan makanan yang halal.tampilan restoran muslim di cina mirip dengan restoran mandarin.kita harus memperhatikan tulisan Cina, Qingzhen Cai, yamg artnya nmasakan halal atau Qingzhen Restaurant, yang menyedikan masakan halal, tertera di setiap restoran Cina. b. Jepang Pada saat ini islam sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat di jepang. Berdasarkan perkiraan Islamic Centre, jumlah penganut agama islam di jepang suadah mencapai 70.000 smpai debgan 200.000 orang. Penganut islam terbanyak adalah bersal dari luar jepang. Menurut Michael penn, dari total keseluruhan penganut islam di jepang hanya sekitar 10 % yang merupakn berasal dari penduduk asli jepang. Sedanmgkan 90 % merupakan penduduk pendatang dai luar jepang. Sebagian besar pemeluk agama islam di jepang adalah para pelajar dan para imigran dari Negara- Negara asia tenggara dan timur tengah.merkatersebar di banyak tempat, seperti di Tokyo, Nagoya, Osaka, Kobe dan tempat-tempat lainnya.salah satu sebab agama islam bisa berkembang di jepang adalah karena bagusnya iklim toleransi yang ada di masyarakat jepang. Dan adanya jaminan kebebasan beargama oleh pemerintah jepang. Toleransi penduduk asli terhadap agama baru sangat tinggi. Misalnya saja : pada jamuan makan / minum selalu ditanyakan apakah ada yang berpantang terhadap daging atau minuman yang mengandung alkohol. Di jepang terdapat ratusan mesjid. Jumlah mesjid terbanyak berada di daerah Tokyo. Mesjid tertua adalah Mesjid Kobe. Mesjid terbaru sekarang dadlah mesjid gitu yang terletak di daerah Provinsi Aichi. Dakwah-dakwah dilakukan secara terorganisir dan rapi dan juga dilakukan secara individual kepada kelurga. Dakwah-dakwah dilakukan secara rutin terhadap komunitas-komunitas muslim di sini. Di Negara ini terdapat beberapa organisasi islam, dintaranya Japan Muslim Asociatin dan Japan Islamic Congres. Negara ini pernah menyelenggarakan seminar internasional yang diselenggarakan oleh JIC (Japan Isl;Amic Congres). Dengan adanya organisas i ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan agama islam di jepang. Organisasi ini menyediakan markas kegiatan social pendidikan dan social keagamaan. Organisasi keagamaan
  • 21. juga menyelenggarakan acara bersama dan juga diskusi untuk menambah pengetahuan keislama n. Selain itu acara ini juga efektif dalam membina persaudaraan sesama muslim. Dengan adanya organisasi keagamaan ini merupakan salah satu upaya yang mampu men dorong pengembangan agama islam serta mengenalkan agama islam secara lebih luas pada masyarakat Jepang dan cosmopolitan. 21 c. Asia Tenggara Tahap-tahap Perkembangan Islam 1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M) Fase ini diyakini sebagai fase permulaan dari proses sosialisasi Islam di kawasan Asia Tenggara, yang dimulai dengan kontak sosial budaya antara pendatang Muslim dengan penduduk setempat. Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan. Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M. Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang berupa do'a-do'a kepada Allah. 2. Terbentuknya kerajaan Islam (13-16M) Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama di pesisir utara. 3. Pelembagaan Islam Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi. Dengan kata lain, Islam dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di asia tenggara.
  • 22. Islam Begitu cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena Dalam Penyebaran dan perkembangannya, dengan jalan damai. tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan untuk islamisasi ini. 22 B. Afrika Pemabahasan mengenai masuk dan berkembangnya Islam di Afrika mencakup beberapa wilayah negara yaitu Mesir, Libia, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania, Nigeria, Mali, Pantai Gading, Sudan, Ethiopia, Kenya, Zambia dan lain-laannya. Namun yang akan dibahas kali ini hanya sebagiannya saja. a. Mesir Mesir adalah kawasan Afrika pertama yang menerima masuknya Islam di benua ini, penduduknya lebih kurang 42 juta jiwa, dimana sekitar tigs jutanya beragama Kristen selebihnya beragama Islam. Bahkan, di kota Iskandariyah hingga kini masih terjaga segala macam kebesaran umat Nasrani Orthodox tanpa diganggu keberadaannya oleh umat Islam. Di Mesir terdapat delapan universitas diantara yang termashyur ke seluruh dunia ialah Al-Azhar di Kairo yang didirikan oleh Bani Fathimiyah pada tahun 972 M. Disana banyak mahasiswa-mahasiswa yang belajar dari seluruh dunia termasuk dari Indonesia yang kebanyakan mendapat beasiswa untuk belajar ilmu agama maupun pendidikan umum seperti kedokteran, tekhnik dan lain-lainnya. Sementara itu, perluasan pengaruh Islam di kawasan Tunisia telah terjadi sejak pemerintahan Khalifah Usman bin Affan tahun 23-35 H (644-656 M) oleh Panglima Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah dengan menghancurkan tentara Romawi yang telah jatuh reputasinya. Sehingga pasukan Abdullah bin sa’ad dengan mudah menguasainya. Sedang masuknya Islam ke Maghribil Aqsha atau Afrika Utara sesudah berdirnya daulah Bani Umayah dibawah pimpinan Khalifah Walid bin Abdul Malik, yang memberikan tugas tersebut kepada Panglima Musa bin Nushair yang akhirnya ditunjuk sebagai gubernur wilayah itu. b. Libya Negeri Mouamar Ghadafi ini merupakan kawasan terpanas di Timur Tengah, dengan luas 1.795.540 km berpenduduk ± 3 juta jiwa terdiri dari bangsa Arab, Barbar serta Palestina hampir seluruhnya beragama Islam. Rakyat hidup dari sektor pertanian, dan setelah ditemukan sumur - sumur minyak berkualitas tinggi sebagian penduduknya menjadi tenaga kerja dalam industri ini, selebihnya mengandalkan tenaga-tenaga asing. c. Nigeria Nigeria terletak di sebelah barat Afrika termasuk negara yang kaya minyak yang diekspor ke Amerika Serikat terbesar kedua setelah Saudi Arabia. Penduduknya terdiri atas macam-macam suku bangsa berjumlah ± 90 juta dan 75 % beragama Islam selebihnya Kristen maupun Animisme.
  • 23. Negeri-negeri yang menikmati pengaruh Islam di kawasan Afrika dan hingga kini penduduknya mayoritas beragama Islam antara lain Maroko, Sudan, Al-Jazair, dan Ethiopia. 23 d. Aljazair Aljazair diperintah oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 M, oleh Vandala pada tahun 534 - 690 M, akhir abad ke-7 dikuasai umat islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Prancis, dan baru tanggal 3 juli 1962 memperoleh kemerdekaan. Selain itu, di Aljazair terdapat Kementrian Agama ( Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah ), yang tugas umumnya mengembangkan studi Islam dan mengenal tradisi Islam serta ideology islam. Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang pertama di Batman (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga Al-Jir (1980). e. Tunisia Islam masuk ke Tunisia pada tahun 670 M. semenjak itu Tunisia diperintah oleh penguasa - penguasa islam. Kemudian pada tahun 1881 M. Muhammad Sadiq, raja dari kerajaan Hunaisiyah, menyerah pada Prancis. Sejak itu, Tunisia menjadi jajahan Perancis sampai dengan memperole h kemerdekaannya pada tahun 1965 M. Tunisia mempunyai peranan besar dalam sejarah perkembangan Islam. Melalui lembaga pendidikan Jam’iyah Zaitunah, yang kemudian berubah menjadi Institut Ilmu-ilmu Islam, kader-kader ulama dididik dan dilatih agar kemudian menjadi ulama besar. Lembaga pendidikan tersebut berada dalam pengarahan dan pengawasan pemerintah Tunisia. Tunisia aktif dalam Organisasi Konfrerensi Islam ( OKI ), dan ikut menentuka n pengambilan keputusan tentang kebijakan-kebijakan diplomasi Timur Tengah, terutama yang menyangkut konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Palestina dan Israel. f. Mauritania Sebagaimana diketahui, Islam dianut oleh 100% penduduk Mauritania sejak abad ke-10. Dan lebih perkasa lagi, setelah Bani Hasaniyah menguasai Mauritania pada abad ke-16. Baik suku bangsa Moor/Berber (putih dan hitam), Pulaar (Fulani) Soninke, Tukolor atau Wolof adalah penganut Islam yang setia, sejak berabad-abad lalu. Mereka menganut madzhab Sunni, sedangkan aliran sufi yang dianut adalah sufi Qadiriyah. Mauritania dikenal sangat kental sebagai Republik Islam. Islam diterapkan dalam segala faktor kehidupan, baik sosial, politik, budaya maupun ekonomi. Oleh karena itu, Islam di Mauritania tidak perlu diperjuangkan seperti negara-negara Afrika hitam lainnya, namun perlu dikembangkan dengan benar, sesuai al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Dalam Konstitusi yang telah diratifikasi pada tanggal 20 Juli 19991 ditegaskan bahwa ‘Mauritania adalah Republik Islam yang tak dapat diubah’. Selanjutnya dalam pasal 5 UUD tersebut dinyatakan bahwa ‘Islam adalah agama penduduk dan negara’. Dengan dua ayat tersebut menunjukkan bahwa Mauritania bukan negara
  • 24. sekuler, dan terjemahan selanjutnya adalah bahwa setiap penduduk Mauritania adalah Muslim, dan pegawai negeri di negara tersebut secara resmi harus beragama Islam. Namun, menyusul peristiwa pemboman WTC New York pada tanggal 11 September 2001, pemerintah Mauritania tidak ingin dijadikan sasaran kemaranah Barat, karena semata Mauritania adalah negara Islam. Seluruh kegiatan keagamaan di Mauritania di bawah pengawasan Kementerian Pengembangan dan Kebudayaan Islam. Sehingga pemerintah akan mudah mengontrol, apakah kehidupan keberagamaan di Mauritania masih tetap moderat atau sudah sampai pada tahap ekstrim. Karena perlu diingat, bahwa memang Pemerintah Mauritania mempunyai kedekatan hubungan, baik dengan Amerika Serikat maupun Israel. Pemerintah Mauritania, yang memang sebagai Negara Islam, tentu tak mau tercemar oleh kegiatan asing (baca: kegiatan ekstremis), semisal al-Qaedah, yang bisa saja meracuni generasi muda. Saat ini, memang banyak generasi muda Islam di belahan dunia manapun, sangat membenci terhadap ambivalensi politik luar negeri Amerika Serikat, yang dianggap sangat memusuhi Islam, sehingga mereka banyak terjebak pada tindakan terror sebagaimana dilakukan oleh al-Qaedah. Oleh karena itu, Mauritania sebagai negara Islam, tak ingin dianggap sebagai negara Islam yang suka dengan kekerasan dan memusuhi negara atau agama lain. Bila ini terjadi, tentu akan membahayakan pemerintah Mauritania sendiri. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Mauritania, Sheikh Al Avia Ould Mohamed Khounala pada tanggal 18 Mei 2003 yang lalu. Mauritania adalah negara Islam tak terkenal di Afrika Utara, ternyata sangat membanggakan bagi perkembangan Islam di dunia. 24 g. Sudan Ahli-ahli penyelidik keturunan bangsa-bangsa di dunia sampai sekarang selalu menjadikan bangsa ini sebagai objek penyelidikan, tetapi yang jelas bahwa di sebelah utara kebanyakan dari mereka adalah keturunan dari Kaukasus, dan di sebelah selatan adalah keturunan Negro. Sesungguhnya pun demikian, tapi ada juga keturunan Al-Baqqarah yang hidup di sebelah selatan berbaur dengan keturunan Negro. Sejarah Negara Sudan sangat erat kaitannya dengan sejarah Negara Mesir. Ketika Mesir diperintah oleh Islam pimpinan Umar bin Ash, maka untuk mengamankan daerah perbatasan selatan, diutuslah Abdullah bin Sa’id bin Abis Sarah mengepalai satu angkatan bersenjata ke Noubahtahun 20 H. pada saat itu juga kawasan ini menjadi kawasan kekuasaan dinasti Umayyah, namun di akhir-akhir pemerintahannya Sudan menjadi tempat pelarian orang-orang yang tidak senang kepada pemerintahan Umayyah. Mula-mulanya Sudan tidak merasakan propaganda Syi’ah Fatimiyah karena mereka adalah pengikut mazhab Sunni, menyebabkan berturut-turut Fatimiyah memasuki daerah itu, tetapi lama-lama mereka merasakan juga sehingga golongan Fatimiyah lari ke daerah Noubakhususnya pada masuknya golongan Ajjubiyah. Lepas dari semua persoalan itu, ternyata pada abad ke Sembilan sesudah adanya saling pengertian diantara golongan Islam dan golongan Noubah, sehingga raja Noubah yang bernama Zakharia bin Bahnis mengutus anaknya yang beragama Masehi yang bernama George kepada khalifah di Baghdad untuk menyusun suatu perjanjian damai. Pada abad
  • 25. kesepuluh yaitu setelah George naik tahta dilakukanlah usaha-usaha yang dilakukan untuk menjadikan Negara Islam, namun usaha itu gagal. Awalnya agama masehi berjalan dengan baik di Noubah dan mereka terus memperkuat kedudukan mereka dengan tidak mengacuhkan serangan-serangan yang dilakukan oleh Mesir. Namun kira-kira abad ke-13 akhir maka arab berhasil menyelundup masuk ke daerah Noubah dengan cara imigran dan melakukan perkawinan dengan gadis-gadis di Noubah dan akhirnya menguasaai kerajaan-kerajaan di Noubah. Dengan demikian maka mulailah bertumbuhan kerajaan-kerajaan Islam dibeberapa daerah diseluruh Sudan yang terpenting diantaranya adalah Kerajaan Alfunji (1505-1820), Kesultanan Darafura (1638-1875), Kerajaan Taqli (1570-akhir abad ke-19). Pada masa pemerintahan Umayyah dating pula keturunan Arab dari sebelah danau Tsaad melalui Padang Pasir Barat mendirikan Kerajaan Fung di Sannar (1505-1821) sampai akhir perang Turki. Berkat dari berkembangnya Dinasti Fung ini maka perkembangan Islam pun ikut berkembang sampai pada daerah perbatasan Ethiopia. Penyebaran Islam tidak disebarkan dengan kekerasan, dan sampai saat ini agama Islam di Sudan terus berkembang dan memiliki Jemaah yang besarterutama di Sudan utara. Cara penyebaran Islam di Negara ini juga yang paling penting adalah dengan aliran tasawuf dan gerakan filsafat Islam pada umumnya. Sehingga di Sudan sendiri terkenal beberapa tarekat yaitu diantaranyaTarekat Marghaniyah, Tarekat Ismailiyah, Tarekat Samaniyah, Tarekat Majzubiyah, Tarekat Idrisiyah, Tarekat Tijaniyah, Tarekat Kadariyah, Tarekat Sjazaliyah. 25 h. Ethiopia Pada abad keempat agama Masehi telah mempunyai hubungan dengan Gereja Qithbi di Iskandariyah. Gereja mempunyai tanah yang luas didaerah ini yang dapat mebelanja i sejumah pendeta-pendetanya, sehingga sebagian penduduk menganut agama Masehi. Kaum muslimin di kota Adisabeba hanya sedkit sekali, kebanyakan mereka erada di daerah timur dan selatan. Umat Islam di Negara ini menganut Aliran Syafi’I dan berpusat dikota Harar. Islam masuk ke Negara ini dari Sudan dan mereka mendirikan Masjid-masjid, sedangkan sekolah-sekolah Islam juga didirikan oleh pemerintah untuk keperluan anak-anak mereka. i. Negara Eritheria Perkembangan Islam pertama kali di Negara ini terjadi ditangan penduduk kepulauan diabad ke-12, kemudian berangsur-angsur masuk kedaratan pada abad ke-16 khususnya oleh raja-raja Islam yang berdiam di tepi pantai dengan pertolongan Pemerintah Turkia, kemudian oleh pemerintah Mesir, hingga pada Abad ke-19 hampir seluruh Negara ini menganut agama Islam. Selain daripada itu juga pada suku-suku Bajah yang telah menganut Islam banyak juga mempunyai jasa atas perkembangan Islam di sini, terutaama mereka dating dari dari sebelah barat sekitar tahun 1556 M. Adapun urutan suku-suku yang telah menganut Islam dari Timur ke Barat adalah sebagai berikut:
  • 26. 1. 140.000 suku Ubilit dan Banu Amir (Bajah) dari permualaan Islam. 2. 60.000 suku Mariya, turunan Takil, turunan Abraha dan turunan Syahajin. 3. 15.000 suku Bijun, Bughuts, dan Mansa (masuk Islam antara tahun 1830-1850 M) 26 4. 20.000 suku Baraja dan Kanamah. 5. 16.000 suku Sahu atau ‘Uz Muhammad. 6. 10.000 suku Danakah (‘Affar) Adapun beberapa tarekat diantaranya yaitu Shufiyah seperti Tijaniyah, Kadariyah, Samaniyah, Chulutiyah, Syajaliyah, dan Marganiyah dan mereka semua ini adalah orang yang pemberani, ahli taqwa dan kaum yang saleh. j. Uganda Islam mulai masuk ke Uganda pada tahun 1852 dikala pemerintahan raja Suna (1833-1860 M), yaitu dibawa oleh khalifah yangdatang dari Zanzibar berbondong-bondong tiap tahun. Pada tahun 1860-1884 raja Mitisiya memerintah dan iapun memeluk agama Islam atas bantuan Maulaya bin Salim, sehingga sejak tahun 1880 dijadikannya Islamsebagai agama resmi kemudian dikala digantikan oleh cucunya Muwanaya (1884-1897 M) dari golongan Protestan dan Katholik tantangan yang amat hebat dengan bantuan Raja Karima yang memerintah daerah Unwah. Perkembangan Islam di Afrika Selatan Sejarawan Afrika Selatan ada yang berpendapat bahwa orang Islam pertama di Afrika Selatan ini adalah kaum Mardyker yang datang dari Kepulauan Maluku tahun 1658. Mereka didatangkan oleh VOC sebagai pasukan pengaman dari serbuan penduduk asli setempat Juga dimanfaatkan pula sebagai buruh kerja paksa (penelitian Dr. A. Davids). Kemudian pada tahun 1667 tiba pula sekelompok buangan politik dari Sumatera, yang merupakan penganut faham tarekat Syekh Qadiriyyah Dua di antara mereka kemudian malah mengembangkan komunitas sosial tersendiri di daerah Constantia, distrik di pinggiran kota Cape Town sekarang yang saat itu masih berupa hutan. Karenanya tak heran jika di Groot Constantia dan Klein Constantia sekarang didapati makam-makam Islam yang disebut Karamat. Dan banyak masyarakat yang juga menziarahinya sebagaimana mereka menziarahi makam-makam keramat lainnya semisal Keramat Luar Batang di Jakarta Utara atau Karamat Tuang Guru Macassar Faure tempat disemayamkannya jasad Syekh Yusuf pada jaman dahulu. C. Australia Australia merupakan benua yang berdiri dalam satu Negara, artinya satu Negara yang menempati satu benua tidak seperti di benua Asia, Eropa, Afrika maupun benua Amerika yang dihuni oleh berbagai bangsa dan Negara. Australia didominasi penduduk kulit putih keturunan Inggris. Penduduknya terbagi dari berbagai etnis yaitu Aborigin sebagai penduduk pribumi, Kulit
  • 27. putih keturunan Eropa, penduduk keturunan Asia baik dari Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Barat maupun dari Asia selatan. Islam mempunyai sejarah yang lama dan beraneka ragam di Australia. Semasa penempatan Eropa awal, setengah kelasi dan bantuan Muslim telah tiba di Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka karena mereka tidak meningga lka n kesan apa-apa, kecuali beberapa rujukan di sana sini kepada nama mereka. Saat penempatan Eropa awal, beberapa pelaut dan tahanan muslim telah tiba di Australia tetapi tidak banyak yang diketahui tentang mereka karena mereka tidak meninggalkan efek apa-apa, kecuali beberapa referensi. Sehingga abad ke-19 bahwa suatu kehadiran Islam yang tetap tidak dikenali. Pada tahun 1870-an , penyelam-penyelam Melayu Muslim telah diambil sebagai penyelam mutiara melalui perjanjian dengan Belanda untuk mengerjakan kawasan-kawasan perburuan mutiara di Australia Barat dan Wilayah Utara . Pada tahun 1875, ada 1.800 orang penyelam Melayu yang bekerja di Australia Barat. Kebanyakan mereka kemudian pulang ke negara masing-masing. Unta di import ke Australia sejak dari tahun 1860-an untuk membantu penjelajah Eropa membukakan kawasan pedalaman yang kering. Para juru latih unta juga berimigrasi ke sini untuk mengendalikan unta-unta yang diperkenalkan untuk memenuhi permintaan logistik di gurun- gurun Australia yang amat luas. Kebanyakan juru latih ini adalah Muslim dan walaupun mereka datang dari berbagai negara, mereka biasanya dirujuk di Australia sebagai ” Afghan “, perkataan bahasa Inggris untuk “orang Afghanistan” . Oleh sebab pengetahuan dan kemahiran kaum juru latih itu tentang unta, mereka telah diberikan penghargaan untuk menyelamatkan banyak penjelajah Eropa yang amat penting untuk penjelajahan. Disebabkan sumbangan mereka, landasan kereta api utara-selatan dinamai sebagai The Ghan , singkatan untuk “The Afghan” .Karena kontribusi mereka, jalan kereta api utara-selatan dinamai sebagai The ghan , singkatan untuk “The Afghan”. Islam di Australia merupakan kelompok agama terbesar keempat, setelah Kristen, “Tanpa Agama“ dan Buddhisme. Menurut sensus 2006, sekitar 340.392 orang atau 1.71% dari penduduk Australia adalah Muslim. Menjadi komunitas yang ditetapkan berdasarkan identitas keagamaan, masyarakat Muslim Australia merupakan masyarakat yang paling beragam secara etnis atau secara ras, dengan anggota dari berbagai latar belakang etnis dan ras. Dengan demikian, bagian-bagia n berbeda di dalam komunitas Muslim Australia juga dapat mendukung identitas tambahan, terbebas dari identitas Muslim mereka, mereka sering berhubungan dengan teman non-Muslim, di Australia maupun luar negeri. Meskipun kemunculannya sebagai agama di Australia sering dianggap sebagai “baru” bagi warga non-Muslim Australia dan lebih dikenal karena gelombang migrasi dari Dunia Muslim yang beragam termasuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Asia Tenggara, Balkan di Eropa, Anak benua India, dan Afrika Sub-Sahara, faktanya, Islam memiliki sejarah yang panjang di Australia. Sejarah ini merentang tidak hanya ke beberapa Muslim yang tiba sebagai bagian dari kontak pertama Eropa dan masa colonial, tapi juga ke masa sebelumnya dan kemunculan awal Kristen sebagai agama non-pribumi yang dominan jumlah penganutnya. 27
  • 28. Sumber: Biro Statistik Australia 1981-2006 Sensus Populasi dan Perumahan 28 D. Eropa dan Amerika Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya di Eropa dan Amerika. Islam kini makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Sejak menyebarnya Islam ke Eropa pada abad ke-7 Masehi melalui Andalusia (Spanyol) oleh pasukan Thariq bin Ziyad, panglima tentara dari Dinasti Bani Umayyah, benua putih dan biru itu seakan menjadi lahan subur penyebaran dakwah dan syiar Islam. Dalam 30 tahun terakhir, jumlah kaum Muslimin di seluruh dunia telah meningkat pesat. Sebuah angka statistik menunjukkan, pada tahun 1973 penduduk Muslim dunia sekitar 500 juta jiwa. Namun, saat ini jumlahnya naik sekitar 300 persen menjadi 1,57 miliar jiwa. Tercatat, satu dari empat penduduk dunia beragama Islam. Data ini diungkapkan oleh Pew Research Center, sebuah kelompok pencari fakta Amerika yang menyediakan informasi mengenai isu, sikap, dan tren yang membentuk Amerika dan dunia melalui sebuah jajak pendapat publik. Dalam studinya yang berjudul “Memetakan Populasi Muslim Global: Sebuah Laporan Tentang Jumlah dan Distribusi Populasi Muslim Dunia”, kelompok ini mengindikasikan bahwa seperlima kaum Muslim (300 juta) tinggal di negara-negara non-Muslim. Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 16 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa. Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, dan lainnya. Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa.
  • 29. Studi tersebut mengatakan bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika. Data yang disampaikan oleh pihak Pew Research Center mengenai populasi Muslim di Barat, terutama di Eropa dan AS itu bertolak belakang dengan perhitungan yang biasanya dilaporkan oleh organisasi-organisasi Muslim di kawasan-kawasan tersebut. Muslim di AS, misalnya, secara umum diyakini berjumlah lebih dari tujuh juta sementara Prancis lebih dari enam juta. 29
  • 30. BAB V KESIMPULAN Agama Islam merupakan Agama yang universal, yang tidak hanya membawa hal - hal tentang agama, tetapi juga membawa kebudayaannya yang tentu saja dapat berpengaruh terhadap suatu negara manapun. Dan mempengaruhi terhadap berbagai hal, di antaranya pegaruh dibidang bahasa, pengaruh di bidang pendidikan, arsitektur dan juga kesenian. Yang kita lihat islam mulai ada dimana-mana. Namun, Bangsa Barat sekarang mulai melakukan pengaruhnya kembali ke seluruh dunia. Kita harus tetap menjaga, tetap dalam satu keyakinan agar bangsa Barat tidak bisa menembus kembali pertahanan Islam kita. Kedatangan islam membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan social, ekonomi maupun politik di dunia. Saran Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya sangat berharap ada kritikan dan saran yang sifatnya untuk membangun. Terakhir saya berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi saya begitu juga pembaca. 30