SlideShare a Scribd company logo
2 
Uraian Materi 
A. Konsep intelegensia 
Pada kehidupan sehari-hari kita menemukan ada orang yang mampu 
mengerjakan soal secara cepat dan benar, tapi ada pula yang lambat. Kita 
dapat katakana berbeda tingkat intelegensianya. Apa yang dimaksud dengan 
intelegensia? 
1. Pengertian Intelegensia (IQ) 
Secara harfiah kata intelegensia berasal dari bahasa Inggris “ intelegence 
= inteliligere” yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama 
lain. Berdasarkan tersebut beberapa ahli mengemukan pengertian intele-gensia, 
diantaranya : 
a. Thorndike, menyatakan intelegensi adalah hal yang dapat dinilai se-bagai 
kemampuan untuk menentukan ketidaklengkapan kemungk-inan- 
kemungkinan dalam perjuangan hidup individu. 
b. Binet, menyatakan intelegensi adalah kemampuan untuk menetap-kan 
dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penye-suaian 
dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk bersikap kritis 
terhadap diri sendiri. 
c. David Wechsler, mendefisikan intelegensi adalah kemampuan indivi-du 
untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan 
menguasai lingkungan secara efektif. Kemampuan yang dimaksud 
adalah kemampuan umum dan khusus. Kemampuan umum berkai-tan 
dengan bidang perdagangan, ilmu pasti dan bahasa, sedang-kan 
kemampuan khusus berkaitan dengan kemampuan analisa, ke-mampuan 
mensintesa atau mengorganisasikan fakta, daya ingat dan 
kreativitas. 
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan inteligensi ada-lah 
kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, 
dan menghadapi lingkungannya secara efektif. 
Sedangkan IQ ≈ Intelligence Quotient artinya hasil bagi taraf ke-cerdasan. 
IQ dinyatakan dalam jumlah skor yang diperoleh dari sebuah 
alat tes kecerdasan, tetapi ini hanya memberikan sedikit indikasi menge- 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
nai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan 
seseorang secara keseluruhan. Pengukuran intelegensi dilakukan dengan 
menggunakan alat yang disebut psikotest. Hasil pengukuran intelegensi 
bermanfaat dalam pendidikan dan penempatan jabatan. 
2. Pengukururan intelegensia (IQ) 
Prinsip pengukuran intelegensi adalah membandingkan individu yang 
ditest dengan norma tertentu, yaitu intelegensi kelompok sebaya. Cara 
untuk mengetahui IQ seseorang adalah dengan membandingkan antara 
umur kecerdasan (mental age= MA) dengan umur kalender (chronolog-ical 
age= CA) 
Rumus : 
MA = mental age, diperoleh dari hasil test intelegensi 
CA = chronological age, diperoleh dari menghitung umur berdasarkan 
tanggal kelahiran 
Jenis tes intelegensi dikelompok menjadi : 
a. Tes intelegensi individual, seperti : Stanford – Binet Intelegence Scale, 
Wechsler Bellleve Intelegence Scale (WBIS), Wechsler Intelegence Scale 
for Children (WISC), Wechsler Adult Intelegence Scale (WAIS), Wechsler 
Preschool and Primer Scale of Intelegence (WPPSI) 
b. Tes intelegensi kelompok, seperti : Pintner Cuningham Primary Test, 
The California Test of Mental Maturity, The Henmon Nelson Test Men-tal 
Ability, Otis Lennon Mental Ability Test dan Progressive Matrices 
c. Tes intelegensi dengan tindakan 
Tingkat dan klasifikasi IQ,dapat dilihat pada table berikut: 
IQ KLASIFIKASI RATA-RATA 
PENDUDUK 
TINGAT SEKOLAH 
< 67 Terbelakang 2,2 Tidak bisa mengikuti sekolah 
68 – 79 Perbatasan 6,7 Dapat mempelajari sesuatu tapi 
lambat 
80 – 90 Kurang dari rata-rata 16, 1 Dapat menyelesaikan SD 
91 – 110 Rata-rata 50, 0 Dapat menyelesaikan sekolah 
lanjutan 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
4 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
111 – 119 Diatas rata-rata 16, 1 Dapat menyelesaikan sekoah 
lanjutan tanpa kesulitan 
120 – 127 Superior 6,7 Dapat menyelesaikan universitas 
tanpa banyak kesulitan 
˃ 168 Sangat superior 2,2 Orang yang sangat pandai, sep-erti 
sarjana terkemuka 
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensia 
Ada tiga faktor yang mempengaruhi intelegensia, yaitu : 
a. Herediter (pembawaan), ini merupakan factor utama dan terpenting 
menentukan intelegensi 
b. Kematangan, ini menyangkut pertumbuhan fisik dan perkembangan 
psikologis yang dipengaruhi factor internal. 
c. Pembentukan, yaitu perkembangan individu yang dipengaruhi factor 
lingkungan. 
4. Gangguan intelegensia (RM) 
Retardasi mental adalah keadaan dengan intelegensi kurang (abnormal) 
sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kanak). Atau 
keadaan kekuarangan intelegensi sehingga daya guna social dan dalam 
pekerjaan seseorang menjadi terganggu. 
Tanda-tanda seseorang mengalami retardasi mental adalah : 
a. Taraf kecerdasan (IQ) rendah 
b. Daya ingat (memori) lemah 
c. Ketidakmampuan social, yaitu tidak mampu mengurus diri 
d. Arah minat sangat terbatas pada hal-hal tertentu yang sederhana 
e. Perhatian labil, mudah berpindah-pindah 
f. Miskin dan keterbatasan emosi (hanya perasaan senang, takut, marah, 
benci dan terkejut) 
g. Apatis, acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya 
h. Kelainan jasmani yang khas, seperti : badan terlalu kecil, kepala terlalu 
besar, mulut melongo, mata sipit, badan bungkuk atau tampak tidak 
sehat. 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
Jenis retardasi mental berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi : 
a. Retardasi mental primer, kemungkinan factor penyebabnya keturunan 
(genetic) dan kemungkinan tidak diketahui (retardasi mental simplek) 
b. Retardasi mental sekunder, ini disebabkan factor luar yang diketahui 
dan mempengaruhi otak baik masa prenatal, perinatal maupun post 
natal, misalnya infeksi/intoksikasi, rudapaksa, gangguan metabolism/ 
gizi, penyakit otak, kelainan kromosom, prematuritas dan akibat gang-guan 
jiwa berat. 
Berdasarkan taraf intelegensinya, orang dengan keterbelakangan mental 
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : 
a. Idiot, taraf IQ paling rendah ( dibawah 20), perkembangan jiwanya ti-dak 
akan lebih dari usia 3 tahun, sekalipun usia kalendernya remaja 
atau dewasa. Mereka tidak dapat bicara, tidak dapat berjalan, terus 
ngompol dan harus ditolong selama hidupnya. 
b. Imbesil, mempunyai IQ 20 – 50, dapat mencapai taraf usia kejiwaan 3 
sampai 7 tahun. Dapat diajari memelihara diri sendiri dalam kebutuhan 
sederhana dan menjaga diri dari bahaya, misalnya buang air, memakai 
baju, menghidari api, berteduh dari hujan dan sebagainya. Mereka 
juga memerlukan bantuan orang lain seumur hidupnya. 
c. Debil atau Moron, taraf IQ 50 – 70, mereka dapat mencapai taraf 
usia kejiwaan 7,5 – 10,5 tahun. Mereka masih dapat diajari berhitung, 
menulis dan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana, sekalipun ha-rus 
dilakukan dengan penuh kesabaran dan waktu yang lama. 
B. Konsep Kreatifitas 
1. Pengertian Kreatifitas 
Kreativitas adalah sutau kemampuan untuk memecahkan masalah, yang 
memberikan individu menciptakan ide-ide asli/ adaptif fungsi kegunaan-nya 
secara penuh untuk berkembang. 
Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, 
melihat subyek dari perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombi-nasi 
baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran. 
Jadi kreativitas dalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide atau 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
6 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
membentuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan apa yang dipikirnya. 
Kreativitas mengandung unsur-unsur pengetahuan, imajinasi dan evalu-asi 
2. Karakteristik individu yang mendukung kreatifitas 
Ada 14 karakteristik individu yang mendukung kreativitas, yaitu : 
1) Kesadaran dan kepekaan (senstivitas) terhadap masalah, individu 
yang kreatif memiliki kesadaran tinggi dan kepekaan yang tajam ter-hadap 
lingkungan dimana ia berada,dibanding individu yang lain 
2) Ingatan (memory), individu yang kreatif memiliki daya ingat yang 
menonjol, ingatan jangka panjang yang baik, menyimpan banyak in-formasi 
untuk menghasilkan ide-ide kreatif 
3) Kelancaran, individu yang kreatif mempunyai kemampuan untuk 
membangkitkan sejumlah ide besar dengan mudah 
4) Fleksibilitas, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk mem-bangkitkan 
banyak ide 
5) Disiplin dan keteguhan diri, individu yang kreatif tidak saja mengem-bangkan 
ide-ide baru, tetapi bekerja keras dan teguh untuk mengem-bangkannya 
6) Keaslian, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk meng-hasilkan 
ide-ide, cara pemecahan masalah, menggunakan hal-hal 
atau situasi dengan cara yang luar biasa 
7) Peyesuaian diri (adaptasi), individu yang kreatif terbuka terhadap 
pengalaman baru 
8) Permainan intelektual, individu yang kreatif memiliki kesukaan meng-gali 
ide-ide untuk kepentingan mereka sendiri 
9) Humor, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk bereaksi se-cara 
spontan terhadap kejanggalan makna atau pelaksanaan 
10) Nonkonformitas, individu yang kreatif memiliki dorongan yang ber-beda, 
berani mengambil resiko atas kegagalan 
11) Toleran terhadap ambigius, individu yang kreatif secara aktif mengu-sahakan 
ketidakpastian kompleksitas dan ketidakteraturan dijadikan 
tantangan untuk menghasilkan kepuasan 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
12) Kepercayaan diri, individu yang kreatif memiliki kepercayaan diri da-lam 
dirinya yang berharga terhadap karyanya dan sebuah penger-tian 
tentang misi atu keharusan. 
13) Skeptisisme, individu yang kreatif skeptis terhadap ide-ide yang diter-ima 
dan sering memainkan (pembelaan yang menentang apa yang 
dianggap baik) serta mempersoalkan fakta-fakta atau dugaan-du-gaan 
14) Intelegensi, individu yang kreatif memiliki IQ di atas rata-rata 
3. Hubungan intelengesia dan kreatifitas 
Kreativitas berkembang karena dipengaruhi factor dominan in-telegensi. 
Orang yang kreatif, umumnya memiliki tingkat intelegensi yang 
tinggi atau orang yang intelegensinya tinggi umumnya memiliki kreatii-tas 
yang tinggi pula. Dengan demikian antara intelegensi dan kreativitas 
memiliki hubungan yang erat. 
4. Faktor yang mempengaruhi intelegensi dan kreativitas 
a. Factor intrinsik, seperti intelegensi, bakat, minat, kepribadian dan 
perasaan 
b. Faktor ekstrinsik, seperti adat istiadat, social-budaya, pendidikan dan 
lingkungan. 
5. Halangan untuk kreatifitas 
Belahan otak manusia mempunyai fungsi berbeda. Belahan otak 
kanan berfungsi untuk tingkah laku kreatif, yaitu kemampuan mengem-bangkan 
ide-ide dan memvisualisasikan. Sedangkan belahan otak kiri un-tuk 
pemikiran yudisial, menganalisa, membandingkan dan memilih. 
Hambatan untuk mengembangkan kreativitas umumnya karena 
factor kebiasaan. Menurut James L. Adam yang dikutip James R. Evans 
menyebutkan 4 faktor yang menjadi halangan terhadap kreativitas, yaitu : 
a. Halangan perceptual, yaitu halangan yang mencegah individu meneri- 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
8 
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 
ma dengan jelas suatu masalah atau informasi, sehingga kemampuan 
memecahkan masalah terganggu. 
b. Halangan emosional, yaitu halangan karena : 
1) Takut membuat kesalahan atau mengambil resiko 
2) Ketidakmampuan mentoleransi ambiugitas, kebutuhan akan kea-manan 
dan keteraturan 
3) Acuan menilai ide-ide daripada membangkitkan dan mengem-bangkannya 
4) Ketidakmampuan bersikap santai dan melupakan masalah untuk 
sementara waktu 
5) Terlalu bermotivasi untuk berhasil dengan cepat 
6) Kurang konrol imajinatif 
7) Ketidakmampuan membendakan realitas dan fantasi 
c. Halangan budaya dan lingkungan, yaitu halangan yang diperoleh dari 
unsure-unsur dan pola-pola budaya yang hidup ditengah-tengah 
masyarakat, dalam bentuk larangan atau tabu 
d. Halangan intelektual dan ekspresi, yaitu halangan yang berkaitan den-gan 
taktik mental yang tidak efisien atau kurangnya bahan intelektual. 
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
Rangkuman 
Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir 
secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. IQ (Intelligence 
Quotient) merupakan jumlah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan, 
dikenal dengan nama psikotest. Hasil test diklasifikasikan dan diprediksi tingkat 
kemampuan akademik yang dapat dicapai. Kemampuan intelegensi dipengaruhi 
faktor herediter, kematangan dan pembentukan. 
Retardasi mental (RM) adalah keadaan kekuarangan intelegensi sehingga 
daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi terganggu. RM ber-dasarkan 
faktor penyebabnya dibedakan menjadi RM primer dan RM sekunder. 
Sedangkan berdasarkan taraf intelegensinya digolongkan menjadi idiot, imbesil 
dan debil. 
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide atau memben-tuk 
kombinasi-kombinasi baru berdasarkan apa yang dipikirnya. Kretaifitas men-gandung 
unsur-unsur pengetahuan, imajinasi dan evaluasi. 
Karakteristik individu yang kreativitas memiliki : kesadaran dan kepekaan, 
ingatan yang menonjol, kelancaran ide, fleksibilitas, disiplin dan tangguh, keaslian 
ide, adaptif, permainan intelektual, humor, non konformitas,toleran terhadap am-bigius, 
kepercayaan diri, skeptisme dan IQ diatas rata-rata. Kemampuan intele-gensi 
berbanding lurus, dipengaruhi faktor intrinsic dan ekstrinsik. Ada 4 faktor 
yang menjadi penghalang kreatifitas, diantaranya halangan perceptual, emosion-al, 
budaya dan lingkungan serta intelektual dan ekspresi 
9 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban

More Related Content

What's hot

Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 
Berpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalahBerpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalahOnong Van Djomon
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Widiastutiwiwi
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensi
Lisa Sasmita
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
Diandra Devikha
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
ejak19
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiMaya Sy
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)Zara Neur
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Siti Nor BahijAh
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensipendkhususB
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Billy Brilliantana
 
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
Semut Hitam
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikPak Teh Naim
 
Pemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif groupPemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif groupMazmon Mahmud
 
39111278 alam-belajar-gaya-berfikir
39111278 alam-belajar-gaya-berfikir39111278 alam-belajar-gaya-berfikir
39111278 alam-belajar-gaya-berfikirFadSha Dzilla
 
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiTeori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiAwatif Atif
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
eka septarianda
 

What's hot (20)

Berfikir
BerfikirBerfikir
Berfikir
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1
 
Berpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalahBerpikir dan pemecahan masalah
Berpikir dan pemecahan masalah
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensi
 
Definisi berpikir
Definisi berpikirDefinisi berpikir
Definisi berpikir
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
 
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
 
Pemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif groupPemikiran kritis dan kreatif group
Pemikiran kritis dan kreatif group
 
39111278 alam-belajar-gaya-berfikir
39111278 alam-belajar-gaya-berfikir39111278 alam-belajar-gaya-berfikir
39111278 alam-belajar-gaya-berfikir
 
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran KomunikasiTeori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
Teori dan Jenis Pemikiran- Kemahiran Komunikasi
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
 

Viewers also liked

Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
pjj_kemenkes
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPangestu S
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZIJENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
pjj_kemenkes
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Makalah logika
Makalah logika Makalah logika
Makalah logika
Nur Aqwamah
 
Disaster management ppt
Disaster management pptDisaster management ppt
Disaster management pptAniket Pingale
 

Viewers also liked (8)

Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Askep kardiovaskuler
Askep kardiovaskulerAskep kardiovaskuler
Askep kardiovaskuler
 
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar SPitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
Pitting Edema. KMB 1. By Pangestu Chaesar S
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZIJENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Makalah logika
Makalah logika Makalah logika
Makalah logika
 
edema
edemaedema
edema
 
Disaster management ppt
Disaster management pptDisaster management ppt
Disaster management ppt
 

Similar to Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah

Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
pjj_kemenkes
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
Devia Titania
 
Etika Profesi
Etika ProfesiEtika Profesi
Etika Profesi
PT Telkom Indonesia
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Mitha Ye Es
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
Narendra
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
Narendra
 
8004852 perbezaan-individu
8004852 perbezaan-individu8004852 perbezaan-individu
8004852 perbezaan-individuFiqrie Shamsuri
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
pjj_kemenkes
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
pjj_kemenkes
 
KONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASANKONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASAN
IkhwanNandaGagan
 
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Rahmatullah Agustina
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
EVAMEINORAFITRI
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
dunia-AUD
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
Nur IB
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
RivaNadia
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesIsmail Mamat
 

Similar to Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah (20)

Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Isi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensiIsi makalah intelegensi
Isi makalah intelegensi
 
Etika Profesi
Etika ProfesiEtika Profesi
Etika Profesi
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1Makalah psikologi pendidikan 1
Makalah psikologi pendidikan 1
 
Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 
8004852 perbezaan-individu
8004852 perbezaan-individu8004852 perbezaan-individu
8004852 perbezaan-individu
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
KONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASANKONSEP KECERDASAN
KONSEP KECERDASAN
 
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)Power Point Bimbingan Konseling (BK)
Power Point Bimbingan Konseling (BK)
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence Competencies
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah

  • 1. 2 Uraian Materi A. Konsep intelegensia Pada kehidupan sehari-hari kita menemukan ada orang yang mampu mengerjakan soal secara cepat dan benar, tapi ada pula yang lambat. Kita dapat katakana berbeda tingkat intelegensianya. Apa yang dimaksud dengan intelegensia? 1. Pengertian Intelegensia (IQ) Secara harfiah kata intelegensia berasal dari bahasa Inggris “ intelegence = inteliligere” yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Berdasarkan tersebut beberapa ahli mengemukan pengertian intele-gensia, diantaranya : a. Thorndike, menyatakan intelegensi adalah hal yang dapat dinilai se-bagai kemampuan untuk menentukan ketidaklengkapan kemungk-inan- kemungkinan dalam perjuangan hidup individu. b. Binet, menyatakan intelegensi adalah kemampuan untuk menetap-kan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan penye-suaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri. c. David Wechsler, mendefisikan intelegensi adalah kemampuan indivi-du untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan umum dan khusus. Kemampuan umum berkai-tan dengan bidang perdagangan, ilmu pasti dan bahasa, sedang-kan kemampuan khusus berkaitan dengan kemampuan analisa, ke-mampuan mensintesa atau mengorganisasikan fakta, daya ingat dan kreativitas. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan inteligensi ada-lah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Sedangkan IQ ≈ Intelligence Quotient artinya hasil bagi taraf ke-cerdasan. IQ dinyatakan dalam jumlah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan, tetapi ini hanya memberikan sedikit indikasi menge- Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 2. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan nai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Pengukuran intelegensi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut psikotest. Hasil pengukuran intelegensi bermanfaat dalam pendidikan dan penempatan jabatan. 2. Pengukururan intelegensia (IQ) Prinsip pengukuran intelegensi adalah membandingkan individu yang ditest dengan norma tertentu, yaitu intelegensi kelompok sebaya. Cara untuk mengetahui IQ seseorang adalah dengan membandingkan antara umur kecerdasan (mental age= MA) dengan umur kalender (chronolog-ical age= CA) Rumus : MA = mental age, diperoleh dari hasil test intelegensi CA = chronological age, diperoleh dari menghitung umur berdasarkan tanggal kelahiran Jenis tes intelegensi dikelompok menjadi : a. Tes intelegensi individual, seperti : Stanford – Binet Intelegence Scale, Wechsler Bellleve Intelegence Scale (WBIS), Wechsler Intelegence Scale for Children (WISC), Wechsler Adult Intelegence Scale (WAIS), Wechsler Preschool and Primer Scale of Intelegence (WPPSI) b. Tes intelegensi kelompok, seperti : Pintner Cuningham Primary Test, The California Test of Mental Maturity, The Henmon Nelson Test Men-tal Ability, Otis Lennon Mental Ability Test dan Progressive Matrices c. Tes intelegensi dengan tindakan Tingkat dan klasifikasi IQ,dapat dilihat pada table berikut: IQ KLASIFIKASI RATA-RATA PENDUDUK TINGAT SEKOLAH < 67 Terbelakang 2,2 Tidak bisa mengikuti sekolah 68 – 79 Perbatasan 6,7 Dapat mempelajari sesuatu tapi lambat 80 – 90 Kurang dari rata-rata 16, 1 Dapat menyelesaikan SD 91 – 110 Rata-rata 50, 0 Dapat menyelesaikan sekolah lanjutan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 3. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 111 – 119 Diatas rata-rata 16, 1 Dapat menyelesaikan sekoah lanjutan tanpa kesulitan 120 – 127 Superior 6,7 Dapat menyelesaikan universitas tanpa banyak kesulitan ˃ 168 Sangat superior 2,2 Orang yang sangat pandai, sep-erti sarjana terkemuka 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensia Ada tiga faktor yang mempengaruhi intelegensia, yaitu : a. Herediter (pembawaan), ini merupakan factor utama dan terpenting menentukan intelegensi b. Kematangan, ini menyangkut pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis yang dipengaruhi factor internal. c. Pembentukan, yaitu perkembangan individu yang dipengaruhi factor lingkungan. 4. Gangguan intelegensia (RM) Retardasi mental adalah keadaan dengan intelegensi kurang (abnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kanak). Atau keadaan kekuarangan intelegensi sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi terganggu. Tanda-tanda seseorang mengalami retardasi mental adalah : a. Taraf kecerdasan (IQ) rendah b. Daya ingat (memori) lemah c. Ketidakmampuan social, yaitu tidak mampu mengurus diri d. Arah minat sangat terbatas pada hal-hal tertentu yang sederhana e. Perhatian labil, mudah berpindah-pindah f. Miskin dan keterbatasan emosi (hanya perasaan senang, takut, marah, benci dan terkejut) g. Apatis, acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya h. Kelainan jasmani yang khas, seperti : badan terlalu kecil, kepala terlalu besar, mulut melongo, mata sipit, badan bungkuk atau tampak tidak sehat. Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 4. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan Jenis retardasi mental berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi : a. Retardasi mental primer, kemungkinan factor penyebabnya keturunan (genetic) dan kemungkinan tidak diketahui (retardasi mental simplek) b. Retardasi mental sekunder, ini disebabkan factor luar yang diketahui dan mempengaruhi otak baik masa prenatal, perinatal maupun post natal, misalnya infeksi/intoksikasi, rudapaksa, gangguan metabolism/ gizi, penyakit otak, kelainan kromosom, prematuritas dan akibat gang-guan jiwa berat. Berdasarkan taraf intelegensinya, orang dengan keterbelakangan mental dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Idiot, taraf IQ paling rendah ( dibawah 20), perkembangan jiwanya ti-dak akan lebih dari usia 3 tahun, sekalipun usia kalendernya remaja atau dewasa. Mereka tidak dapat bicara, tidak dapat berjalan, terus ngompol dan harus ditolong selama hidupnya. b. Imbesil, mempunyai IQ 20 – 50, dapat mencapai taraf usia kejiwaan 3 sampai 7 tahun. Dapat diajari memelihara diri sendiri dalam kebutuhan sederhana dan menjaga diri dari bahaya, misalnya buang air, memakai baju, menghidari api, berteduh dari hujan dan sebagainya. Mereka juga memerlukan bantuan orang lain seumur hidupnya. c. Debil atau Moron, taraf IQ 50 – 70, mereka dapat mencapai taraf usia kejiwaan 7,5 – 10,5 tahun. Mereka masih dapat diajari berhitung, menulis dan melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana, sekalipun ha-rus dilakukan dengan penuh kesabaran dan waktu yang lama. B. Konsep Kreatifitas 1. Pengertian Kreatifitas Kreativitas adalah sutau kemampuan untuk memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/ adaptif fungsi kegunaan-nya secara penuh untuk berkembang. Kreativitas adalah keterampilan untuk menentukan pertalian baru, melihat subyek dari perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombi-nasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah tercetak dalam pikiran. Jadi kreativitas dalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide atau Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 5. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan membentuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan apa yang dipikirnya. Kreativitas mengandung unsur-unsur pengetahuan, imajinasi dan evalu-asi 2. Karakteristik individu yang mendukung kreatifitas Ada 14 karakteristik individu yang mendukung kreativitas, yaitu : 1) Kesadaran dan kepekaan (senstivitas) terhadap masalah, individu yang kreatif memiliki kesadaran tinggi dan kepekaan yang tajam ter-hadap lingkungan dimana ia berada,dibanding individu yang lain 2) Ingatan (memory), individu yang kreatif memiliki daya ingat yang menonjol, ingatan jangka panjang yang baik, menyimpan banyak in-formasi untuk menghasilkan ide-ide kreatif 3) Kelancaran, individu yang kreatif mempunyai kemampuan untuk membangkitkan sejumlah ide besar dengan mudah 4) Fleksibilitas, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk mem-bangkitkan banyak ide 5) Disiplin dan keteguhan diri, individu yang kreatif tidak saja mengem-bangkan ide-ide baru, tetapi bekerja keras dan teguh untuk mengem-bangkannya 6) Keaslian, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk meng-hasilkan ide-ide, cara pemecahan masalah, menggunakan hal-hal atau situasi dengan cara yang luar biasa 7) Peyesuaian diri (adaptasi), individu yang kreatif terbuka terhadap pengalaman baru 8) Permainan intelektual, individu yang kreatif memiliki kesukaan meng-gali ide-ide untuk kepentingan mereka sendiri 9) Humor, individu yang kreatif memiliki kemampuan untuk bereaksi se-cara spontan terhadap kejanggalan makna atau pelaksanaan 10) Nonkonformitas, individu yang kreatif memiliki dorongan yang ber-beda, berani mengambil resiko atas kegagalan 11) Toleran terhadap ambigius, individu yang kreatif secara aktif mengu-sahakan ketidakpastian kompleksitas dan ketidakteraturan dijadikan tantangan untuk menghasilkan kepuasan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 6. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 12) Kepercayaan diri, individu yang kreatif memiliki kepercayaan diri da-lam dirinya yang berharga terhadap karyanya dan sebuah penger-tian tentang misi atu keharusan. 13) Skeptisisme, individu yang kreatif skeptis terhadap ide-ide yang diter-ima dan sering memainkan (pembelaan yang menentang apa yang dianggap baik) serta mempersoalkan fakta-fakta atau dugaan-du-gaan 14) Intelegensi, individu yang kreatif memiliki IQ di atas rata-rata 3. Hubungan intelengesia dan kreatifitas Kreativitas berkembang karena dipengaruhi factor dominan in-telegensi. Orang yang kreatif, umumnya memiliki tingkat intelegensi yang tinggi atau orang yang intelegensinya tinggi umumnya memiliki kreatii-tas yang tinggi pula. Dengan demikian antara intelegensi dan kreativitas memiliki hubungan yang erat. 4. Faktor yang mempengaruhi intelegensi dan kreativitas a. Factor intrinsik, seperti intelegensi, bakat, minat, kepribadian dan perasaan b. Faktor ekstrinsik, seperti adat istiadat, social-budaya, pendidikan dan lingkungan. 5. Halangan untuk kreatifitas Belahan otak manusia mempunyai fungsi berbeda. Belahan otak kanan berfungsi untuk tingkah laku kreatif, yaitu kemampuan mengem-bangkan ide-ide dan memvisualisasikan. Sedangkan belahan otak kiri un-tuk pemikiran yudisial, menganalisa, membandingkan dan memilih. Hambatan untuk mengembangkan kreativitas umumnya karena factor kebiasaan. Menurut James L. Adam yang dikutip James R. Evans menyebutkan 4 faktor yang menjadi halangan terhadap kreativitas, yaitu : a. Halangan perceptual, yaitu halangan yang mencegah individu meneri- Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 7. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan ma dengan jelas suatu masalah atau informasi, sehingga kemampuan memecahkan masalah terganggu. b. Halangan emosional, yaitu halangan karena : 1) Takut membuat kesalahan atau mengambil resiko 2) Ketidakmampuan mentoleransi ambiugitas, kebutuhan akan kea-manan dan keteraturan 3) Acuan menilai ide-ide daripada membangkitkan dan mengem-bangkannya 4) Ketidakmampuan bersikap santai dan melupakan masalah untuk sementara waktu 5) Terlalu bermotivasi untuk berhasil dengan cepat 6) Kurang konrol imajinatif 7) Ketidakmampuan membendakan realitas dan fantasi c. Halangan budaya dan lingkungan, yaitu halangan yang diperoleh dari unsure-unsur dan pola-pola budaya yang hidup ditengah-tengah masyarakat, dalam bentuk larangan atau tabu d. Halangan intelektual dan ekspresi, yaitu halangan yang berkaitan den-gan taktik mental yang tidak efisien atau kurangnya bahan intelektual. Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban
  • 8. Rangkuman Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. IQ (Intelligence Quotient) merupakan jumlah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan, dikenal dengan nama psikotest. Hasil test diklasifikasikan dan diprediksi tingkat kemampuan akademik yang dapat dicapai. Kemampuan intelegensi dipengaruhi faktor herediter, kematangan dan pembentukan. Retardasi mental (RM) adalah keadaan kekuarangan intelegensi sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi terganggu. RM ber-dasarkan faktor penyebabnya dibedakan menjadi RM primer dan RM sekunder. Sedangkan berdasarkan taraf intelegensinya digolongkan menjadi idiot, imbesil dan debil. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide atau memben-tuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan apa yang dipikirnya. Kretaifitas men-gandung unsur-unsur pengetahuan, imajinasi dan evaluasi. Karakteristik individu yang kreativitas memiliki : kesadaran dan kepekaan, ingatan yang menonjol, kelancaran ide, fleksibilitas, disiplin dan tangguh, keaslian ide, adaptif, permainan intelektual, humor, non konformitas,toleran terhadap am-bigius, kepercayaan diri, skeptisme dan IQ diatas rata-rata. Kemampuan intele-gensi berbanding lurus, dipengaruhi faktor intrinsic dan ekstrinsik. Ada 4 faktor yang menjadi penghalang kreatifitas, diantaranya halangan perceptual, emosion-al, budaya dan lingkungan serta intelektual dan ekspresi 9 Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Kunci Jawaban