SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Siswanto, Ir. MT. dkk.
Diperbaruhi dari :
R Rizal Isnanto, 2009. Buku Ajar Etika Profesi, Progdi Sistem Komputer Undip.
 Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung
mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan
orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa
penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang
sangat penting
 Adalah Sebagian kumpulan kapasitas seseorang untuk
bereaksi serah dengan tujuan, berfikir rasional dan mengelola
lingkungan secara efektif.
 Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal :
1. Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang
terjadi dalam kehidupan manusia.
2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan
baru untuk diselesaikan.
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan
memunculkan penghargaan dalam budaya seorang
Individu
 To judge well (dapat menilai).
 To comprehend well (memahami secara keseluruhan).
 To Reason well (memberi alasan dengan baik)
1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi
yang bersangkutan.
2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien).
3. Masalah mengandung tingkat kesulitan.
4. Keterangan pemecahannya dapat diterima.
5. Sering menggunakan abstraksi.
6. Bercirikan kecepatan.
7. Memerlukan pemusatan perhatian.
1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan.
2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan
fungsinya, erat kaitan dengan umur.
3. Pembentukan ; pengaruh dari luar.
4. Minat
5. Kebabasan ; terutama dalam memecahkan masalah.
 IQ (Intellegence Qoutient)
 EQ (Emotional Qoutient)
 AQ (Adversity Qoutient)
 SQ (Spiritual Qoutient)
 CQ (Creativity Qoutient)
 Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk
berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola
dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
 Very Superior : 130 –
 Superior : 120 – 129
 Brght normal : 110 – 119
 Average : 90 – 109
 Dull normal : 80 – 89
 Borderline : 70 – 79
 Mental Defective : 69 and bellow
 Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat berkurang jika
pelaku profesi mencari informasi dangan berbagai
cara/strategi bekerja, dengan berbagai alternative, banyak
pikiran untuk keberhasilan dalam berkarya.
 Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa diciptakan melalui
pemberian motivasi atau menumbuhkan motivasi diri sendiri
dengan konsep bekerja yang berfokus pada kelebihan-
kelebihan yang dimiliki setiap individu.
 Emosi adalah letupan perasaan seseorang
 Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri,
perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola
emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain
(DANIEL GOLDMAN).
 Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi
(PETER SALOVELY & JOHN MAYER)
 Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,
kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).
1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
3. Kemampuan memotivasi diri.
4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
 Menghargai emosi negative orang lain.
 Sabar menghadapi emosi negative orang lain.
 Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.
 Emosi negative untuk membina hubungan.
 Peka terhadap emosi orang lain.
 Saat emosional adalah saat mendengarkan.
 Berempati
 Mangungkapkan dan memahami perasaan.
 Mengendalikan amarah.
 Kemandirian.
 Kemampuan menyesuaikan diri.
 Disukai
 Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
 EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi.
 Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi-
emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat
diluar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga.
 90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.
 Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %
1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang
memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam
bagaimana kita mengendalikan emosi.
2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun
memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang
serupa.
3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang
dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang negative.
4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah.
5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri.
6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri.
7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita
miliki.
8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan
berbagi bersama.
 Meningkatkan kecerdasan dengan “masuk kedalam hati dan
keluar dari fikiran”.
 Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.
 Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami,
menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai
kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
 Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi
utamanya dalam hidup.
 Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara
spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa
menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar
sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual “SQ”.
1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat.
2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman.
3. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan
penderitaan.
4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan.
5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan
penderitaan.
Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental
berlaku secara universal bagi seluruh umat.
Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang berupa nilai-nilai
yang permanen dan mendasar.
 Prinsip kebenaran.
 Prinsip Keadilan.
 Prinsip Kebaikan.
 Visi adalah cara pandang bagaimana memandang sesuatu
dengan visi yang benar.
 “NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL WITHOUT
LAW”
 Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi
haruslah yang beraga dalam arti beriman dan bertakwa,
bermoral dalam arti taat pada hukum.
 Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang
penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi
serta semua bidang dalam usaha lainnya.
1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide.
2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam
pendekatan jalam pemecahan masalah.
3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil
sebagai hasil pemikiran sendiri.
4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara
terperinci.
5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali
suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah
lazim.
1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah gagasn
dan ide prmecahan masalah dengan lancar).
2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang
berbeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah
)
 Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut
gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan
mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik
orang lain.
1. Kuantitas gagasan.
2. Teknik brainstorming.
3. Sinektik.
4. Memfokuskan tujuan.
 SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat
kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi, adalah mereka yang
kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan-
terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau
permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang
mereka geluti.
 Adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang untuk dapat
bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu
mengatasi tantangan hidup.
 AQ tingkat “Quitters” (orang-orang yang berhenti).
 AQ tingkat “ Campers” (Orang yang berkemah)
 AQ tingkat “Climbers” (Orang yang mendaki)
 AQ rendah (0 – 50)
 AQ sedang (95 – 134)
 AQ tinggi (166 – 200)
 Merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk
menelaan tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/ karier.
 “S” Strenght (kekuatan) adalah sebuah potensi yang ada
pada diri sendiri yang mendukung cita-cita/karier.
 “W” Weakness (Kelemahan) adalah seluruh kekurangan
yang ada pada diri sendiri dan kurang mendukung cita-
cita/karier.
 “O” Opportunity (peluang) adalah segala sesuatu yang
dapat menunjang keberhasilan cita-cita/karier.
 “T” Traits (Ancaman) adalah segala sesuatu yang dapat
menggagalkan rencana cita-cita/karier yang berasal dari
diri sendiri atau lingkungan.
Masalah
timbul
Keputusan
Persepsi
Keputusan
Emosional
Keputusan
Spiritual
Kebebasan
memilih
Sumber : Ari Ginanjar, ESQ Power 2003
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi

More Related Content

What's hot

Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitaspjj_kemenkes
 
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)Dk Rakhman
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensipendkhususB
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)Zara Neur
 
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner
Belajar dengan multiple intelligences howard gardnerBelajar dengan multiple intelligences howard gardner
Belajar dengan multiple intelligences howard gardnersanjayajo
 
inteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaran
inteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaraninteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaran
inteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam PembelajaranMaryanto Wibowo
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)Annisa NC
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalahpjj_kemenkes
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaFitry Fitros
 
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)cik noorlyda
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)windi rahmawati
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
Pengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didikPengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didikTohir Haliwaza
 

What's hot (20)

Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
Multiple intelligence (kecerdasan majemuk)
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 
Kecerdasan Ganda
Kecerdasan GandaKecerdasan Ganda
Kecerdasan Ganda
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
Teori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagaiTeori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagai
 
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner
Belajar dengan multiple intelligences howard gardnerBelajar dengan multiple intelligences howard gardner
Belajar dengan multiple intelligences howard gardner
 
Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 
inteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaran
inteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaraninteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaran
inteligensi, multiple inteligensi dan Implikasinya dalam Pembelajaran
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1
 
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
PSIKOLOGI UMUM (berpikir dan intelegensi)
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannya
 
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Pengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didikPengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didik
 
Teori Pelbagai Kecerdasan Multiple Intelligences
Teori Pelbagai Kecerdasan Multiple IntelligencesTeori Pelbagai Kecerdasan Multiple Intelligences
Teori Pelbagai Kecerdasan Multiple Intelligences
 

Similar to Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi

Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesIsmail Mamat
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalFeldi Modole
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangTogar Simatupang
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxCandraDewi69
 
Menuju Karakter Manusia Unggul 2
Menuju Karakter Manusia Unggul 2Menuju Karakter Manusia Unggul 2
Menuju Karakter Manusia Unggul 2Akhmad Yafiz Syam
 
Kecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanKecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanmamawanqry
 
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...asri lestari
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalismeFaktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalismecusterjohny
 
4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometriklaichunseong
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarRiva Warid
 

Similar to Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi (20)

Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Etika Profesi
Etika ProfesiEtika Profesi
Etika Profesi
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence Competencies
 
Kecerdasan emosi
Kecerdasan emosiKecerdasan emosi
Kecerdasan emosi
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Pb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pmPb 9. proses berpikir dan pm
Pb 9. proses berpikir dan pm
 
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan PersonalBab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
Bab ii (kajian teor ii) Kecerdasan Personal
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
Berpikir kreatif (Risna Husainiah)
 
Menuju Karakter Manusia Unggul 2
Menuju Karakter Manusia Unggul 2Menuju Karakter Manusia Unggul 2
Menuju Karakter Manusia Unggul 2
 
Kecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depanKecerdasan masa depan
Kecerdasan masa depan
 
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
4 kewirausahaan, asri lestari, hapzi ali, kreatifitas dan innovasi, mercu bua...
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalismeFaktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
Faktor yang berperan dalam mengembangkan profesionalisme
 
4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik4 pentaksiran psikometrik
4 pentaksiran psikometrik
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
 
Full write up
Full write up Full write up
Full write up
 

Recently uploaded

ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfimad362574
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxJeckyReyhanAditya
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...ayinaini27
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptssuserd13850
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingalisudrajat22
 
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxPert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxkrisddaparchitect
 
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxPPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxsrirahayu566632
 

Recently uploaded (8)

ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdfppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
ppt-bab-8-adab-menggunakan-media-sosial.pdf
 
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptxPeran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
Peran CSR Dalam Pembangunan ( Paparan Kendari 2024).pptx
 
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan kepada khalayak yang luas, u...
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.pptTEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
TEKNIK WAWANCARA dalam ilmu komunikasi.ppt
 
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konselingWawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
Wawancara dan Observasi alat non tes bimbingan konseling
 
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptxPert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
Pert 1(definisi-elemen perancangan kota).pptx
 
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptxPPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
PPT PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR.pptx
 

Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi

  • 1. Siswanto, Ir. MT. dkk. Diperbaruhi dari : R Rizal Isnanto, 2009. Buku Ajar Etika Profesi, Progdi Sistem Komputer Undip.
  • 2.  Orang yang mempunyai IQ Tinggi tapi EQ rendah cenderung mengalami kegagalan yang lebih besar dibanding dengan orang yang IQ nya rata-rata tapi EQ nya tinggi, artinya bahwa penggunaan EQ atau olah rasa justru menjadi hal yang sangat penting  Adalah Sebagian kumpulan kapasitas seseorang untuk bereaksi serah dengan tujuan, berfikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif.
  • 3.  Kecerdasan (Intelligen) mencakup 3 hal : 1. Kemampuan untuk menyelasaikan masalah yang terjadi dalam kehidupan manusia. 2. Kemampuan untuk menghasilkan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan. 3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang akan memunculkan penghargaan dalam budaya seorang Individu
  • 4.  To judge well (dapat menilai).  To comprehend well (memahami secara keseluruhan).  To Reason well (memberi alasan dengan baik)
  • 5. 1. Masalah yang dihadapi merupakan masalah baru bagi yang bersangkutan. 2. Serasi tujuan dan ekonomis (efisien). 3. Masalah mengandung tingkat kesulitan. 4. Keterangan pemecahannya dapat diterima. 5. Sering menggunakan abstraksi. 6. Bercirikan kecepatan. 7. Memerlukan pemusatan perhatian.
  • 6. 1. Pembawaan ; Kapasitas/ batas kesanggupan. 2. Kematangan; telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya, erat kaitan dengan umur. 3. Pembentukan ; pengaruh dari luar. 4. Minat 5. Kebabasan ; terutama dalam memecahkan masalah.
  • 7.  IQ (Intellegence Qoutient)  EQ (Emotional Qoutient)  AQ (Adversity Qoutient)  SQ (Spiritual Qoutient)  CQ (Creativity Qoutient)
  • 8.  Intellegensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta mengelola dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)
  • 9.  Very Superior : 130 –  Superior : 120 – 129  Brght normal : 110 – 119  Average : 90 – 109  Dull normal : 80 – 89  Borderline : 70 – 79  Mental Defective : 69 and bellow
  • 10.  Frustasi dan kegagalan dalam bekerja dapat berkurang jika pelaku profesi mencari informasi dangan berbagai cara/strategi bekerja, dengan berbagai alternative, banyak pikiran untuk keberhasilan dalam berkarya.  Situasi yang kondusif untuk bekerja bisa diciptakan melalui pemberian motivasi atau menumbuhkan motivasi diri sendiri dengan konsep bekerja yang berfokus pada kelebihan- kelebihan yang dimiliki setiap individu.
  • 11.  Emosi adalah letupan perasaan seseorang  Kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan berhubungan dengan orang lain (DANIEL GOLDMAN).  Kemampuan mengerti dan mengendalikan emosi (PETER SALOVELY & JOHN MAYER)  Bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri, kepekaan sosisl dan adaptasi sosial (SEAGEL).
  • 12. 1. Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri). 2. Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri). 3. Kemampuan memotivasi diri. 4. Kemampuan mengendalikan emosi orang lain. 5. Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
  • 13.  Menghargai emosi negative orang lain.  Sabar menghadapi emosi negative orang lain.  Sadar dan menghargai emosi diri sendiri.  Emosi negative untuk membina hubungan.  Peka terhadap emosi orang lain.  Saat emosional adalah saat mendengarkan.
  • 14.  Berempati  Mangungkapkan dan memahami perasaan.  Mengendalikan amarah.  Kemandirian.  Kemampuan menyesuaikan diri.  Disukai  Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi.
  • 15.  EQ dianggap sebagai persyaratan bagi kesuksesan pribadi.  Alasan utamanya adalah masyarakat percaya bahwa emosi- emosi sebagai masalah pribadi dan tidak memiliki tempat diluar inti batin seseorang juga batas-batas keluarga.
  • 16.  90 % prestasi kerja ditentukan oleh EQ.  Pengetahuan dan teknis hanya berkontribusi 4 %
  • 17. 1. Paham pentingnya peran emosi dan pemahaman yang memungkinkan anda merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi. 2. Mengekspresikan kanyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang persoalan yang serupa.
  • 18. 3.Mengekang emosi adalah tindakan yang tidak sehat yang dapat mengarahkan kita kepada hal-hal yang negative. 4. Mempertajam intuisi pemecahan masalah. 5. Mengetahui keterbatasan diri sendiri. 6. Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri. 7. Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki. 8. Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian,dan berbagi bersama.
  • 19.  Meningkatkan kecerdasan dengan “masuk kedalam hati dan keluar dari fikiran”.
  • 20.  Spiritual adalah inti dari pusat diri sendiri.  Kecerdasan spiritual adalah sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
  • 21.  Pencarian manusia akan makna hidup merupakan motivasi utamanya dalam hidup.  Kearifan spiritual adalah sikap hidup arif dan bijak secara spiritual, yang cenderung lebih bermakna dan bijak, bisa menyikapi segala sesuatu secara lebih jernih dan benar sesuai hati nurani kita, kecerdasan spiritual “SQ”.
  • 22. 1. Memiliki prinsip dan visi yang kuat. 2. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman. 3. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan. 4. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan. 5. MAmpu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan.
  • 23. Prinsip adalah suatu kebenaran yang hakiki dan fundamental berlaku secara universal bagi seluruh umat. Prinsip merupakan pedoman berprilaku, yang berupa nilai-nilai yang permanen dan mendasar.
  • 24.  Prinsip kebenaran.  Prinsip Keadilan.  Prinsip Kebaikan.
  • 25.  Visi adalah cara pandang bagaimana memandang sesuatu dengan visi yang benar.
  • 26.  “NO RELIGION WITHOUT MORAL, NO MORAL WITHOUT LAW”  Oleh karena itu SDM sebagai pelaksana suatu profesi haruslah yang beraga dalam arti beriman dan bertakwa, bermoral dalam arti taat pada hukum.
  • 27.  Adalah potensi seseorng untuk memunculkan sesuatu yang penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi serta semua bidang dalam usaha lainnya.
  • 28. 1. Kelancaran : Kemampuan memproduksi banyak ide. 2. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalam pemecahan masalah. 3. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri. 4. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci. 5. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.
  • 29. 1. Kepasihan (kemampuan menghasilkan sejumlah gagasn dan ide prmecahan masalah dengan lancar). 2. Keluwesan (Kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah )
  • 30.  Kebiasaan, waktu, dibanjiri masalah, tidak ada masalah, takut gagal, kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang, kegiatan mental yang sulit diarahkan, tahut bersenang-senang, kritik orang lain.
  • 31. 1. Kuantitas gagasan. 2. Teknik brainstorming. 3. Sinektik. 4. Memfokuskan tujuan.
  • 32.  SDM sebagai pelaksana suatu profesi dengan tingkat kecerdasan kreativitas (CQ) yang tinggi, adalah mereka yang kreatif, mampu mencari dan menciptakan terobosan- terobosan dalam membatasi berbagai kendala atau permasalahan yang muncul dalam lembaga profesi yang mereka geluti.
  • 33.  Adalah kemampuan/ kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup.
  • 34.  AQ tingkat “Quitters” (orang-orang yang berhenti).  AQ tingkat “ Campers” (Orang yang berkemah)  AQ tingkat “Climbers” (Orang yang mendaki)
  • 35.  AQ rendah (0 – 50)  AQ sedang (95 – 134)  AQ tinggi (166 – 200)
  • 36.  Merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk menelaan tingkat keberhasilan pencapaian cita-cita/ karier.
  • 37.  “S” Strenght (kekuatan) adalah sebuah potensi yang ada pada diri sendiri yang mendukung cita-cita/karier.  “W” Weakness (Kelemahan) adalah seluruh kekurangan yang ada pada diri sendiri dan kurang mendukung cita- cita/karier.  “O” Opportunity (peluang) adalah segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan cita-cita/karier.  “T” Traits (Ancaman) adalah segala sesuatu yang dapat menggagalkan rencana cita-cita/karier yang berasal dari diri sendiri atau lingkungan.