Teks tersebut membahas tentang intelegensi, bakat, dan kreativitas. Intelegensi didefinisikan sebagai kemampuan mental untuk berfikir secara rasional dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Bakat adalah kecakapan yang dimiliki sejak lahir untuk melakukan sesuatu, yang tergantung pada faktor internal dan eksternal. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide atau karya baru melalui kombinasi pen
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiDedy Wiranto
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori konstruktivisme vygotsky
kelebihan dan kekurangan teori vygotsky
implikasi teori vygotsky dalam pembelajaran matematika
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.
Teori perkembangan Kognitif Vygotsky
Teori konstruktivisme vygotsky
kelebihan dan kekurangan teori vygotsky
implikasi teori vygotsky dalam pembelajaran matematika
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
teologi islam muncul pada masa nabi muhammad saw wafat sehingga menimbulkan banyak masalah pada umat islam kala itu sahabat-sahabt rasullullah yaitu pada masa sahabat umar bin khatab berakhir sehingga terjadi kekosongan kepemimpinan muncul dua kelompok besar yang dipimpin oleh sahabat nabi yaitu usman bin afwan dan ali bin abi thalib kedua kelompok besar ini melakukan musyawarah yang akhirnya usman bin affan lah yang mendapat suara terbanyak untuk menjadi pemegang kekuasaan namun, dilain pihak kelompok ali sangat tidak terima dengan hasil musyawarah akhirnya terjadilah perang antara mereka itulah awal mula munculnya teologi islam.
Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi.
Power point psikologi umum tentang intelegensieka septarianda
intelegensi terdiri dari 3 komponen, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri (autocriticism).
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari
bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi
pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman
dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa
Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”.
Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas
atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Ciri-ciri intelegensi yaitu Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan
proses berfikir secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung)dan Intelegensi
tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
B. Batasan Masalah
Pada makalah ini kami hanya akan membahas psikologi pendidikan dan ruang
lingkup psikologi pendidikan dan tujuan dari psikologi pendidikan itu sendiri
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan intelegensi ?
2. Apa yang dimaksud dengan bakat ?
3. Apa yang dimaksud dengan kreativitas?
D. Tujuan Penulisan
Pada makah ini kami mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana cara
mempelajari psikologi pendidikan.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. INTELEGENSI
a. Pengertian Intelegensi
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian
Intelegensi yaitu sebagai berikut :
1. Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
2. K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan
pemahaman atau pengertian.
3. David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai
kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi
tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.
4. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: intelegensi ialah kesanggupan
untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat
berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi
sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, pendidikan atau lingkungan
tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang.
b. Kategorisasi IQ
Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang digunakan. Stanford
Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115. Lewis
Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109. Lebih jauh
lagi, Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai
toleransi 15 (berarti 85 – 115). Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ
yang didapat, harus diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
3. 3
Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan. Bisa
menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.
80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
91 – 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120 – 130 : Tingkat IQ superior
131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius.
c. Multiple Inteligance
Pengukuran IQ
Tes Binet-Simon. Tes ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikelompok-kelompokkanmenurut umur (untuk anak-anak umur 3-15 tahun).
Pertanyaanpertanyaaan itu sengaja dibuatmengenai segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Dari hasil tes ituternyata tidak tentu bahwa
usia kecerdasan itu sama dengan usia sebenarnya (usia kalender).Tes Stanford-
Binet.Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerikamengadakanbanyak
perbaikan dari tes Binet-Simon. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk
mengukurkecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu
terlaluumum.WAIS & WISC. Charles Sperrman mengembangkan alat tes
WAIS (Wechsler AdultIntelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC(Wechsler
Intelligence Scale for Children)untuk anak-anak.
Delapan Kecerdasan Gardner
1) Inteligensi Bahasa (Linguistik intelligence)
Inteligensi linguistik merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-
kata, baiksecara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan-
gagasan yang dimilikinya.
2) Inteligensi Matematis-Logis (logic-mathematical intelligence)
Inteligensi matematis-logis merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan
kemampuanpenggunaan bilangan dan logika secara efektif. Termasuk dalam
4. 4
kecerdasan ini adalahkepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi dan
perhitungan.
3) Inteligensi Ruang (spatial intelligence)
Inteligensi ruang atau inteligensi ruang visual adalah kemampuan seseorang dalam
menangkapdunia ruang visual secara tepat, seperti yang dimiliki oleh seorang
dekorator dan arsitek.
4) Inteligensi Kinestetik-Badani (bodily-kinesthetic intelligence)
Inteligensi kinestetik-badani merupakan kemampuan seseorang untuk secara
aktifmenggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan
memecahkan masalah.
5) Inteligensi Musikal (musical intelligence)
Inteligensi musikal merupakan kemampuan untuk mengembangkan dan
mengekspresikan,menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme,
melodi dan intonasi sertakemampuan memainkan alat musik,menyanyi,menciptakan
lagu dan menikmati lagu.
6) Inteligensi Interpersonal (interpersonal intelligence)
Inteligensi interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti dan
menjadi pekaterhadap perasaan, motivasi, watak, temperamen, ekspresi wajah, suara
dan isyaratdari oranglain. Secara umum, inteligensi interpersonal merupakan
kemampuanseseorang untuk menjalinrelasi dan komunikasi dengan orang lain.
7) Inteligensi Intrapersonal (intrapersonal intelligence)
Termasuk dalam inteligensi intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk
berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-
gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan
hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan sangat tenang. Orang yang
mempunyaikecerdasan interpersonal akan dapatberkonsentrasi dengan baik.
8) Inteligensi Lingkungan/Natural (natural intelligence)
Inteligensi lingkungan atau natural memiliki kemampuan mengerti flora dan fauna
dengan baik,dapat memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara
produktif dalambertani,berburu dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
B. BAKAT
a. Pengertian Bakat
5. 5
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan
pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
1) Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya
dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-
kesanggupan tertentu.”
2) Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau
diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan
yang nyata.”
3) .Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya
pendidikan dan latihan.”
4) Menurut Guilford bakat adalah kecakapan yang dimiliki seseorang sejak lahir untuk
melakukan sesuatu.
5) Menurut Sukardi bakat adalah kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan
dirinya dapat berkembang dimasa yang akan dating.
b. Jenis-Jenis Bakat
Berkaitan dengan adanya perbedaan individual, setiap anak memiliki
bakat yang berbeda-beda. Semiawan dan Munandar (Ali & Asrori, 2005)
mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi
maupun yang sudah terwujud, menjadi lima bidang, yaitu:
1. bakat akademik khusus
2. bakat kreatif produktif
3. bakat seni
4. bakat kinestetik/psikomotorik serta,
5. Bakat sosial
Termasuk ke dalam bakat akademik khusus, misalnya bakat
untuk memahamikonsep yang berkaitan dengan angka-angka
(numeric), logika bahasa (verbal), dansejenisnya. Bakat khusus dalam
bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam halmenciptakan sesuatu
yang baru, misalnya menghasilkan program komputer
terbaru,arsitektur terbaru, dan sejenisnya. Bakat khusus kreatif
produktif akan dibahas lebihmendalam pada subunit 3. Bakat khusus
6. 6
dalam bidang seni,misalnya mampumengaransemen musik yang
digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktuyang singkat,
dan mampu melukis dengan indah dalam waktu yang relatif
singkat.Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, antara lain sepak bola
dan bulu tangkis.Adapun bakat khusus di bidang sosial antara lain
mahir melakukan negosiasi,menawarkan suatu produk, berkomunikasi
dalam organisasi,dan mahir dalam kepemimpinan.
c. Factor-Factor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Bakat sebagai potensi masih memerlukan latihan dan pengembangan
agar dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi. Sejumlah faktor yang
mempengaruhi perkembangan bakat khusus dikelompokkan ke dalam dua
golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Ali & Asrori, 2005).
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Faktor-faktor internal tersebut mencakup: minat,motif berprestasi, keberanian
mengambil resiko, ulet dan tekun, serta kegigihan dan daya juang.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungantempat seorang anak tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor
eksternal meliputi:kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana
dan prasarana, dukungandan dorongan orang tua/keluarga, lingkungan tempat
tinggal, dan pola asuh. Siswa yang memiliki ketekunan, kegigihan,
keberanian, motif berprestasiyang tinggi, serta minat pada bidang tertentu
akan mampu mengembangkan bakatnya dengan dukungan/dorongan dari
lingkungan, melalui kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan diri,
serta menyediakan sarana dan prasarana antara lain tempat berlatih dan alat-
alat yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan bakat dan
minat anak) akan mencapai prestasi yang optimal. Pencapaian prestasi akan
meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri merupakan aspek
kepribadian yang penting bagi seseorang untuk mengembangkan diri.
C. KREATIVITAS
a. pengertian kreativitas
7. 7
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian
Kreativitas yaitu sebagai berikut :
1) David Campbell, Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil dengan kandungan ciri ;Inovatif : belum pernah ada, segar,
menarik, aneh, mengejutkan dan teobosan baru.Berguna : lebih enak, lebih baik,
lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan.Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.
2) James R Evan, menyatakan kreativitas adalah keterampilan untuk membentuk
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran.
Setiap kreasi merupakan kombinasi baru dari ide-ide dan produk yang inovatif, seni
dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
3) Michael A.West, menyatakan bahwa kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan
berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang
lebih baik. Kreativitas merupakan salah satu bagian dasar dari usaha manusia.
Kreativitas melibatkan kita dalam penemuan-penemuan terus-menerus cara baru dan
baik dalam mengerjakan berbagai hal. Atau dalam pengertian yang lebih luas,
kreativitas terkait dengan penggunaan berbagai potensi yang dimiliki, baik
pengetahuan, intuisi maupun imajinasi sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan ide-idebaru yang lebih baik dan bermanfaat.
4) Rawlinson (1979:9) mengemukakan Kreativitas merupakan kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru yang merupakan
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan yang
telah ada.
b. karakteristik individu kreatif
Motivasi atau dorongan dari dalam diri untuk berbuat sesuatu antara lain:
Pengabdian untuk pengikatan diri terhadap
suatu tugas
Rasa ingin tahu
Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang
dirasakan sebagai tantangan
Berani mengambil resiko untuk membuat
Kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain
Tidak mudah putus asa
8. 8
c. factor-factor yang mempengaruhi perkembangan kreatif
Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang
secara optimal. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kreativitas. Amabile (Munandar, 1999) mengungkapkan sikap
orang tua yang secara langsung mempengaruhi kreativitas anaknya. Beberapa
faktor yang menentukan adalah:
Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan
kepada anak.Orang tua tidak otoriter, tidak terlalu membatasi
kegiatan anak, dan tidak terlalu cemas mengenai anak mereka.
Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu,
percaya akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan
anak mereka. Sikap orang tua seperti ini akan menumbuhkan
kepercayaan diri anak untuk melakukan sesuatu yang orisinal.
Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat
dengan suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan,
penolakan, atau rasa terpisah. Tetapi, keterikatan emosi yang
berlebihan juga tidak menunjang pengembangan kreativitas karena
anak akan bergantung kepada orang lain dalam menentukan
pendapat atau minat. Perasaan disayangi dan diterima tetapi tidak
terlalu tergantung kepada orang tua akan menimbulkan keberanian
anak untuk menentukan pendapatnya.
Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi
anak, mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan
menghasilkan karya-karya yang baik. Tetapi, mereka tidak terlalu
menekankan mencapai angka atau nilai tinggi, atau mencapai
peringkat tertinggi.
Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri
amat penting karena orang tua merupakan model bagi anak. Orang
tua anak yang kreatif merasa aman dan yakin tentang diri sendiri,
tidak mempedulikan status sosial dan tidak terlalu terpengaruh oleh
tuntutan sosial. Mereka juga mempunyai banyak minat di dalam dan
di luar rumah. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif
9. 9
memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-
hal yang kreatif.
Torrance (Ali & Asrori, 2005) menambahkan bahwa ada lima bentuk
interaksi orang tua dengan anak yang dapat mendorong perkembangan
kreativitas. Liama hal tersebut adalah:
1. menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim
2. menghormati gagasan-gagasan imajinatif
3. menunjukkan kepada anak bahwa gagasan yang dikemukakan anak
bernilai
4. memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar atas prakarsanya
sendiri atau memberikan reward kepada anak setelah ia menyelesaikan
suatu pekerjaan
5. memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar tanpa suasana
penilaian.
Jadi, bagaimana sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya dapat
mendorong berkembangnya kreativitas. Interaksi antara orang tua dan anaknya
bukanlah interaksi yang didasarkan atas situasi stimulus-respon. Orang tua dan
anak adalah subjek yang saling berinteraksi secara seimbang dan saling tukar
pengalaman
d. Implikasi Intelgensi, Bakat Dan Kreativitas Dalam Pembelajaran
Maker (Munandar, 1999) menekankan modifikasi kurikulum untuk anak
berbakat. Modifikasi kurikulum yang dimaksud mencakup materi yang diberikan,
proses atau metode pembelajaran, produk yang diharapkan, lingkungan belajar.
1. Modifikasi materi kurikulum: siswa berbakat memiliki kemampuan untuk
belajarketerampilan dan konsep yang lebih maju. Guru dapat menyediakan materi
yang lebih kompleks. Ada program dalam memodifikasi materi, seperti kelas yang
maju lebih cepat, pengelompokkan silang tingkat, belajar mandiri, sistem maju
berkelanjutan, dan pemadatan kurikulum.
2. Metode proses/metode pembelajaran: guru dapat menggunakan teknik mengajukan
pertanyaan tingkat-tingkat, simulasi, membuat kontrak belajar (perjanjian antara guru
dan siswa tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa), penggunaan mentor, dan
10. 10
pemecahan masalah. Guru juga dituntut lebih tekun dalam memantau kemajuan siswa
secara perorangan.
3. Modifikasi produk belajar: memberikan alternatif kepada siswa mengenai produk
yang akan dihasilkan dan kesempatan untuk merancang produknya sendiri (misalnya
melalui jurnal, menulis untuk koran sekolah, melakukan drama,wawancara, atau kritik
untuk menyampaikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam satuan pokok
bahasan pada mata pelajaran tertentu). Guru memerlukan sarana untuk menyalurkan
produk-produk siswa tersebut. Guru dapat mengadakan pekan raya sains, konferensi
penemu muda tingkat sekolah, atau pameran-pameran.
4. Modifikasi lingkungan belajar: lingkungan yang mendukung berkembangnya bakat
dan kreativitas adalah lingkungan yang memungkinkan semua siswa merasa bebas
untuk belajar sesuai dengan caranya sendiri. Guru yang mengajar bagaimana
menggunakan bahan, sumber, waktu, dan bakat mereka untuk menguasai bidang-
bidang minatnya. Lingkungan yang berpusat pada siswa memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (Parke dalam Munandar 1999).
Siswa menjadi mitra dalam membuat keputusan tentang kurikulum.
Pola duduk yang memudahkan belajar.
Kegiatan dan kesibukan di dalam kelas.
Rencana belajar yang diindividualkan berdasarkan kontrak belajar dengan tiap
siswa.
Keputusan dibuat bersama oleh guru dan siswa (misalnya dalam menyusun
aturan kelas, menentukan kegiatan belajar, waktu dan kecepatan belajar, dan
evaluasi belajar)
11. 11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi intelensi adalah intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. Sedangka peran intelegensi itu
sendiri yaitu kecerdasan seseorang yang dapat mempengaruhi kreativitas,bakat dan
prestasi belajar.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, berkat usaha dan juga bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung atau tidak langsung. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan .Oleh karena itu penulis meminta kepada semua rekan-rekan agar dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun agar dalam penulisan makalah yang selanjutnya akan
menjadi lebih baik di kemudian hari.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa,D.s dan Nyonya Gunarsa.1986 psikologi .jakarta : Gunung Mulia
Hurlock ,E.B.1990. Psikologi Perkembangan .Jakarta :Erlangga.