SlideShare a Scribd company logo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari
bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi
pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman
dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa
Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”.
Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas
atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Ciri-ciri intelegensi yaitu Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan
proses berfikir secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung)dan Intelegensi
tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
B. Batasan Masalah
Pada makalah ini kami hanya akan membahas psikologi pendidikan dan ruang
lingkup psikologi pendidikan dan tujuan dari psikologi pendidikan itu sendiri
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan intelegensi ?
2. Apa yang dimaksud dengan bakat ?
3. Apa yang dimaksud dengan kreativitas?
D. Tujuan Penulisan
Pada makah ini kami mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana cara
mempelajari psikologi pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. INTELEGENSI
a. Pengertian Intelegensi
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian
Intelegensi yaitu sebagai berikut :
1. Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru.
2. K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan
pemahaman atau pengertian.
3. David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai
kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi
tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi
adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.
4. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: intelegensi ialah kesanggupan
untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat
berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi
sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, pendidikan atau lingkungan
tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang.
b. Kategorisasi IQ
Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang digunakan. Stanford
Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115. Lewis
Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109. Lebih jauh
lagi, Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai
toleransi 15 (berarti 85 – 115). Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ
yang didapat, harus diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
3
Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan. Bisa
menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
 70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.
 80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)
 91 – 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
 111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
 120 – 130 : Tingkat IQ superior
 131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius.
c. Multiple Inteligance
Pengukuran IQ
Tes Binet-Simon. Tes ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang telah
dikelompok-kelompokkanmenurut umur (untuk anak-anak umur 3-15 tahun).
Pertanyaanpertanyaaan itu sengaja dibuatmengenai segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Dari hasil tes ituternyata tidak tentu bahwa
usia kecerdasan itu sama dengan usia sebenarnya (usia kalender).Tes Stanford-
Binet.Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerikamengadakanbanyak
perbaikan dari tes Binet-Simon. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk
mengukurkecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.
Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu
terlaluumum.WAIS & WISC. Charles Sperrman  mengembangkan alat tes
WAIS (Wechsler AdultIntelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC(Wechsler
Intelligence Scale for Children)untuk anak-anak.
Delapan Kecerdasan Gardner
1) Inteligensi Bahasa (Linguistik intelligence)
Inteligensi linguistik merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kata-
kata, baiksecara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan-
gagasan yang dimilikinya.
2) Inteligensi Matematis-Logis (logic-mathematical intelligence)
Inteligensi matematis-logis merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan
kemampuanpenggunaan bilangan dan logika secara efektif. Termasuk dalam
4
kecerdasan ini adalahkepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi dan
perhitungan.
3) Inteligensi Ruang (spatial intelligence)
Inteligensi ruang atau inteligensi ruang visual adalah kemampuan seseorang dalam
menangkapdunia ruang visual secara tepat, seperti yang dimiliki oleh seorang
dekorator dan arsitek.
4) Inteligensi Kinestetik-Badani (bodily-kinesthetic intelligence)
Inteligensi kinestetik-badani merupakan kemampuan seseorang untuk secara
aktifmenggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan
memecahkan masalah.
5) Inteligensi Musikal (musical intelligence)
Inteligensi musikal merupakan kemampuan untuk mengembangkan dan
mengekspresikan,menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme,
melodi dan intonasi sertakemampuan memainkan alat musik,menyanyi,menciptakan
lagu dan menikmati lagu.
6) Inteligensi Interpersonal (interpersonal intelligence)
Inteligensi interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti dan
menjadi pekaterhadap perasaan, motivasi, watak, temperamen, ekspresi wajah, suara
dan isyaratdari oranglain. Secara umum, inteligensi interpersonal merupakan
kemampuanseseorang untuk menjalinrelasi dan komunikasi dengan orang lain.
7) Inteligensi Intrapersonal (intrapersonal intelligence)
Termasuk dalam inteligensi intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk
berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan-
gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan
hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan sangat tenang. Orang yang
mempunyaikecerdasan interpersonal akan dapatberkonsentrasi dengan baik.
8) Inteligensi Lingkungan/Natural (natural intelligence)
Inteligensi lingkungan atau natural memiliki kemampuan mengerti flora dan fauna
dengan baik,dapat memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara
produktif dalambertani,berburu dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
B. BAKAT
a. Pengertian Bakat
5
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan
pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
1) Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya
dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-
kesanggupan tertentu.”
2) Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau
diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan
yang nyata.”
3) .Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya
pendidikan dan latihan.”
4) Menurut Guilford bakat adalah kecakapan yang dimiliki seseorang sejak lahir untuk
melakukan sesuatu.
5) Menurut Sukardi bakat adalah kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan
dirinya dapat berkembang dimasa yang akan dating.
b. Jenis-Jenis Bakat
Berkaitan dengan adanya perbedaan individual, setiap anak memiliki
bakat yang berbeda-beda. Semiawan dan Munandar (Ali & Asrori, 2005)
mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi
maupun yang sudah terwujud, menjadi lima bidang, yaitu:
1. bakat akademik khusus
2. bakat kreatif produktif
3. bakat seni
4. bakat kinestetik/psikomotorik serta,
5. Bakat sosial
Termasuk ke dalam bakat akademik khusus, misalnya bakat
untuk memahamikonsep yang berkaitan dengan angka-angka
(numeric), logika bahasa (verbal), dansejenisnya. Bakat khusus dalam
bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam halmenciptakan sesuatu
yang baru, misalnya menghasilkan program komputer
terbaru,arsitektur terbaru, dan sejenisnya. Bakat khusus kreatif
produktif akan dibahas lebihmendalam pada subunit 3. Bakat khusus
6
dalam bidang seni,misalnya mampumengaransemen musik yang
digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktuyang singkat,
dan mampu melukis dengan indah dalam waktu yang relatif
singkat.Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, antara lain sepak bola
dan bulu tangkis.Adapun bakat khusus di bidang sosial antara lain
mahir melakukan negosiasi,menawarkan suatu produk, berkomunikasi
dalam organisasi,dan mahir dalam kepemimpinan.
c. Factor-Factor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat
Bakat sebagai potensi masih memerlukan latihan dan pengembangan
agar dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi. Sejumlah faktor yang
mempengaruhi perkembangan bakat khusus dikelompokkan ke dalam dua
golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Ali & Asrori, 2005).
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Faktor-faktor internal tersebut mencakup: minat,motif berprestasi, keberanian
mengambil resiko, ulet dan tekun, serta kegigihan dan daya juang.
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungantempat seorang anak tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor
eksternal meliputi:kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana
dan prasarana, dukungandan dorongan orang tua/keluarga, lingkungan tempat
tinggal, dan pola asuh. Siswa yang memiliki ketekunan, kegigihan,
keberanian, motif berprestasiyang tinggi, serta minat pada bidang tertentu
akan mampu mengembangkan bakatnya dengan dukungan/dorongan dari
lingkungan, melalui kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan diri,
serta menyediakan sarana dan prasarana antara lain tempat berlatih dan alat-
alat yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan bakat dan
minat anak) akan mencapai prestasi yang optimal. Pencapaian prestasi akan
meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri merupakan aspek
kepribadian yang penting bagi seseorang untuk mengembangkan diri.
C. KREATIVITAS
a. pengertian kreativitas
7
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian
Kreativitas yaitu sebagai berikut :
1) David Campbell, Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang
mendatangkan hasil dengan kandungan ciri ;Inovatif : belum pernah ada, segar,
menarik, aneh, mengejutkan dan teobosan baru.Berguna : lebih enak, lebih baik,
lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan masalah, mengurangi
hambatan.Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.
2) James R Evan, menyatakan kreativitas adalah keterampilan untuk membentuk
kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran.
Setiap kreasi merupakan kombinasi baru dari ide-ide dan produk yang inovatif, seni
dalam pemenuhan kebutuhan manusia.
3) Michael A.West, menyatakan bahwa kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan
berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang
lebih baik. Kreativitas merupakan salah satu bagian dasar dari usaha manusia.
Kreativitas melibatkan kita dalam penemuan-penemuan terus-menerus cara baru dan
baik dalam mengerjakan berbagai hal. Atau dalam pengertian yang lebih luas,
kreativitas terkait dengan penggunaan berbagai potensi yang dimiliki, baik
pengetahuan, intuisi maupun imajinasi sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan ide-idebaru yang lebih baik dan bermanfaat.
4) Rawlinson (1979:9) mengemukakan Kreativitas merupakan kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru yang merupakan
kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan yang
telah ada.
b. karakteristik individu kreatif
Motivasi atau dorongan dari dalam diri untuk berbuat sesuatu antara lain:
 Pengabdian untuk pengikatan diri terhadap
 suatu tugas
 Rasa ingin tahu
 Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang
 dirasakan sebagai tantangan
 Berani mengambil resiko untuk membuat
 Kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain
 Tidak mudah putus asa
8
c. factor-factor yang mempengaruhi perkembangan kreatif
Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang
secara optimal. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan kreativitas. Amabile (Munandar, 1999) mengungkapkan sikap
orang tua yang secara langsung mempengaruhi kreativitas anaknya. Beberapa
faktor yang menentukan adalah:
 Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan
kepada anak.Orang tua tidak otoriter, tidak terlalu membatasi
kegiatan anak, dan tidak terlalu cemas mengenai anak mereka.
 Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu,
percaya akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan
anak mereka. Sikap orang tua seperti ini akan menumbuhkan
kepercayaan diri anak untuk melakukan sesuatu yang orisinal.
 Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat
dengan suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan,
penolakan, atau rasa terpisah. Tetapi, keterikatan emosi yang
berlebihan juga tidak menunjang pengembangan kreativitas karena
anak akan bergantung kepada orang lain dalam menentukan
pendapat atau minat. Perasaan disayangi dan diterima tetapi tidak
terlalu tergantung kepada orang tua akan menimbulkan keberanian
anak untuk menentukan pendapatnya.
 Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi
anak, mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan
menghasilkan karya-karya yang baik. Tetapi, mereka tidak terlalu
menekankan mencapai angka atau nilai tinggi, atau mencapai
peringkat tertinggi.
 Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri
amat penting karena orang tua merupakan model bagi anak. Orang
tua anak yang kreatif merasa aman dan yakin tentang diri sendiri,
tidak mempedulikan status sosial dan tidak terlalu terpengaruh oleh
tuntutan sosial. Mereka juga mempunyai banyak minat di dalam dan
di luar rumah. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif
9
memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-
hal yang kreatif.
Torrance (Ali & Asrori, 2005) menambahkan bahwa ada lima bentuk
interaksi orang tua dengan anak yang dapat mendorong perkembangan
kreativitas. Liama hal tersebut adalah:
1. menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim
2. menghormati gagasan-gagasan imajinatif
3. menunjukkan kepada anak bahwa gagasan yang dikemukakan anak
bernilai
4. memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar atas prakarsanya
sendiri atau memberikan reward kepada anak setelah ia menyelesaikan
suatu pekerjaan
5. memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar tanpa suasana
penilaian.
Jadi, bagaimana sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya dapat
mendorong berkembangnya kreativitas. Interaksi antara orang tua dan anaknya
bukanlah interaksi yang didasarkan atas situasi stimulus-respon. Orang tua dan
anak adalah subjek yang saling berinteraksi secara seimbang dan saling tukar
pengalaman
d. Implikasi Intelgensi, Bakat Dan Kreativitas Dalam Pembelajaran
Maker (Munandar, 1999) menekankan modifikasi kurikulum untuk anak
berbakat. Modifikasi kurikulum yang dimaksud mencakup materi yang diberikan,
proses atau metode pembelajaran, produk yang diharapkan, lingkungan belajar.
1. Modifikasi materi kurikulum: siswa berbakat memiliki kemampuan untuk
belajarketerampilan dan konsep yang lebih maju. Guru dapat menyediakan materi
yang lebih kompleks. Ada program dalam memodifikasi materi, seperti kelas yang
maju lebih cepat, pengelompokkan silang tingkat, belajar mandiri, sistem maju
berkelanjutan, dan pemadatan kurikulum.
2. Metode proses/metode pembelajaran: guru dapat menggunakan teknik mengajukan
pertanyaan tingkat-tingkat, simulasi, membuat kontrak belajar (perjanjian antara guru
dan siswa tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa), penggunaan mentor, dan
10
pemecahan masalah. Guru juga dituntut lebih tekun dalam memantau kemajuan siswa
secara perorangan.
3. Modifikasi produk belajar: memberikan alternatif kepada siswa mengenai produk
yang akan dihasilkan dan kesempatan untuk merancang produknya sendiri (misalnya
melalui jurnal, menulis untuk koran sekolah, melakukan drama,wawancara, atau kritik
untuk menyampaikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam satuan pokok
bahasan pada mata pelajaran tertentu). Guru memerlukan sarana untuk menyalurkan
produk-produk siswa tersebut. Guru dapat mengadakan pekan raya sains, konferensi
penemu muda tingkat sekolah, atau pameran-pameran.
4. Modifikasi lingkungan belajar: lingkungan yang mendukung berkembangnya bakat
dan kreativitas adalah lingkungan yang memungkinkan semua siswa merasa bebas
untuk belajar sesuai dengan caranya sendiri. Guru yang mengajar bagaimana
menggunakan bahan, sumber, waktu, dan bakat mereka untuk menguasai bidang-
bidang minatnya. Lingkungan yang berpusat pada siswa memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (Parke dalam Munandar 1999).
 Siswa menjadi mitra dalam membuat keputusan tentang kurikulum.
 Pola duduk yang memudahkan belajar.
 Kegiatan dan kesibukan di dalam kelas.
 Rencana belajar yang diindividualkan berdasarkan kontrak belajar dengan tiap
siswa.
 Keputusan dibuat bersama oleh guru dan siswa (misalnya dalam menyusun
aturan kelas, menentukan kegiatan belajar, waktu dan kecepatan belajar, dan
evaluasi belajar)
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi intelensi adalah intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. Sedangka peran intelegensi itu
sendiri yaitu kecerdasan seseorang yang dapat mempengaruhi kreativitas,bakat dan
prestasi belajar.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, berkat usaha dan juga bantuan dari berbagai pihak
baik secara langsung atau tidak langsung. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan .Oleh karena itu penulis meminta kepada semua rekan-rekan agar dapat
memberikan saran dan kritik yang membangun agar dalam penulisan makalah yang selanjutnya akan
menjadi lebih baik di kemudian hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa,D.s dan Nyonya Gunarsa.1986 psikologi .jakarta : Gunung Mulia
Hurlock ,E.B.1990. Psikologi Perkembangan .Jakarta :Erlangga.

More Related Content

What's hot

Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
Levi Rolan
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaIkhsan Muhammad
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
AisyahTamara
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
FATHATUL FIKRIYAH
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
nindypratiwi
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Zulfa Meizanita
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
Melda Amelia
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiMaya Sy
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islamikholidi14
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Michelle Rumawir
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
HilmawanAan
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Retno Nindia
 
Teori Vygotsky
Teori VygotskyTeori Vygotsky
Teori Vygotsky
tria rahayu
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
saiful anwar
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
Narendra
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
Raja Aidil Angkat
 

What's hot (20)

Tokoh Psikoanalisa
Tokoh PsikoanalisaTokoh Psikoanalisa
Tokoh Psikoanalisa
 
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
 
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniMakalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia dini
 
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivanTeori kepribadian menurut harry stack sullivan
Teori kepribadian menurut harry stack sullivan
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
Masa Dewasa
Masa DewasaMasa Dewasa
Masa Dewasa
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
 
Psikologi islami
Psikologi islamiPsikologi islami
Psikologi islami
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Psikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndikePsikologi belajar thorndike
Psikologi belajar thorndike
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Teori Vygotsky
Teori VygotskyTeori Vygotsky
Teori Vygotsky
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 

Viewers also liked

Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
mahbub mawardi
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.atho7
 
Karakteristik kognitif siswa presentasi
Karakteristik kognitif siswa presentasiKarakteristik kognitif siswa presentasi
Karakteristik kognitif siswa presentasi
Ikak Waysta
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
eka septarianda
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 
teori dan ilmu kecerdasan
teori dan ilmu kecerdasanteori dan ilmu kecerdasan
teori dan ilmu kecerdasan
mahbub mawardi
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensipendkhususB
 

Viewers also liked (9)

Pengukuran Psikologi
Pengukuran PsikologiPengukuran Psikologi
Pengukuran Psikologi
 
Intelegensi
IntelegensiIntelegensi
Intelegensi
 
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsaIlmu dan pembangunan karakter bangsa
Ilmu dan pembangunan karakter bangsa
 
Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.Tugas power point tentang iq.
Tugas power point tentang iq.
 
Karakteristik kognitif siswa presentasi
Karakteristik kognitif siswa presentasiKarakteristik kognitif siswa presentasi
Karakteristik kognitif siswa presentasi
 
Power point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensiPower point psikologi umum tentang intelegensi
Power point psikologi umum tentang intelegensi
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
teori dan ilmu kecerdasan
teori dan ilmu kecerdasanteori dan ilmu kecerdasan
teori dan ilmu kecerdasan
 
4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi4. konsep inteligensi
4. konsep inteligensi
 

Similar to Isi makalah intelegensi

Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
ejak19
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
RivaNadia
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)Zara Neur
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
pjj_kemenkes
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
pjj_kemenkes
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
EVAMEINORAFITRI
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakMumuh Al-musthofa
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
windi rahmawati
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
Nur IB
 
intelegensi
intelegensiintelegensi
intelegensi
FeliaPutriAnggraeni
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
PENDIDIKANADALAHPENT
 
Learner differences
Learner differencesLearner differences
Learner differences
Swi Yunarti
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesIsmail Mamat
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Uwes Chaeruman
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
Narendra
 

Similar to Isi makalah intelegensi (20)

Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
 
konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)konsep indikator iq (kelompok 1)
konsep indikator iq (kelompok 1)
 
Full write up
Full write up Full write up
Full write up
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 
Intelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan KreativitasIntelegensi dan Kreativitas
Intelegensi dan Kreativitas
 
Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1Modul kegiatan-1
Modul kegiatan-1
 
Multiple intelligence
Multiple intelligenceMultiple intelligence
Multiple intelligence
 
Psikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otakPsikolog intelegensi dan otak
Psikolog intelegensi dan otak
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
keragaman siswa
keragaman siswakeragaman siswa
keragaman siswa
 
intelegensi
intelegensiintelegensi
intelegensi
 
Mengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan MajemukMengenal Kecerdasan Majemuk
Mengenal Kecerdasan Majemuk
 
Learner differences
Learner differencesLearner differences
Learner differences
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Kecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia diniKecerdasan anak usia dini
Kecerdasan anak usia dini
 
Emotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence CompetenciesEmotional Intelligence Competencies
Emotional Intelligence Competencies
 
Kecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajarKecerdasan dalam belajar
Kecerdasan dalam belajar
 
Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1Psikologi modul 3 kb 1
Psikologi modul 3 kb 1
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 

Isi makalah intelegensi

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu. Ciri-ciri intelegensi yaitu Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung)dan Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya. B. Batasan Masalah Pada makalah ini kami hanya akan membahas psikologi pendidikan dan ruang lingkup psikologi pendidikan dan tujuan dari psikologi pendidikan itu sendiri C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan intelegensi ? 2. Apa yang dimaksud dengan bakat ? 3. Apa yang dimaksud dengan kreativitas? D. Tujuan Penulisan Pada makah ini kami mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui bagaimana cara mempelajari psikologi pendidikan.
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. INTELEGENSI a. Pengertian Intelegensi Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Intelegensi yaitu sebagai berikut : 1. Claparde dan Stern mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. 2. K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian. 3. David Wechster (1986). Definisinya mengenai intelegensi mula-mula sebagai kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk mengatasi tantangan-tantangannya. Namun di lain kesempatan ia mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berfikir secara rasional dan menghadapi lingkungannya secara efektif. 4. William Stern mengemukakan batasan sebagai berikut: intelegensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa intelegensi sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, pendidikan atau lingkungan tidak begitu berpengaruh kepada intelegensi seseorang. b. Kategorisasi IQ Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang digunakan. Stanford Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115. Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109. Lebih jauh lagi, Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 – 115). Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ yang didapat, harus diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
  • 3. 3 Untuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang digunakan. Bisa menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).  70 – 79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.  80 – 90 : Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal (Dull Normal)  91 – 110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata  111 – 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)  120 – 130 : Tingkat IQ superior  131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius. c. Multiple Inteligance Pengukuran IQ Tes Binet-Simon. Tes ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dikelompok-kelompokkanmenurut umur (untuk anak-anak umur 3-15 tahun). Pertanyaanpertanyaaan itu sengaja dibuatmengenai segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Dari hasil tes ituternyata tidak tentu bahwa usia kecerdasan itu sama dengan usia sebenarnya (usia kalender).Tes Stanford- Binet.Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerikamengadakanbanyak perbaikan dari tes Binet-Simon. Tes Stanford-Binet ini banyak digunakan untuk mengukurkecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun. Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlaluumum.WAIS & WISC. Charles Sperrman  mengembangkan alat tes WAIS (Wechsler AdultIntelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC(Wechsler Intelligence Scale for Children)untuk anak-anak. Delapan Kecerdasan Gardner 1) Inteligensi Bahasa (Linguistik intelligence) Inteligensi linguistik merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan kata- kata, baiksecara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan ide-ide atau gagasan- gagasan yang dimilikinya. 2) Inteligensi Matematis-Logis (logic-mathematical intelligence) Inteligensi matematis-logis merupakan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuanpenggunaan bilangan dan logika secara efektif. Termasuk dalam
  • 4. 4 kecerdasan ini adalahkepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi dan perhitungan. 3) Inteligensi Ruang (spatial intelligence) Inteligensi ruang atau inteligensi ruang visual adalah kemampuan seseorang dalam menangkapdunia ruang visual secara tepat, seperti yang dimiliki oleh seorang dekorator dan arsitek. 4) Inteligensi Kinestetik-Badani (bodily-kinesthetic intelligence) Inteligensi kinestetik-badani merupakan kemampuan seseorang untuk secara aktifmenggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah. 5) Inteligensi Musikal (musical intelligence) Inteligensi musikal merupakan kemampuan untuk mengembangkan dan mengekspresikan,menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, peka terhadap ritme, melodi dan intonasi sertakemampuan memainkan alat musik,menyanyi,menciptakan lagu dan menikmati lagu. 6) Inteligensi Interpersonal (interpersonal intelligence) Inteligensi interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi pekaterhadap perasaan, motivasi, watak, temperamen, ekspresi wajah, suara dan isyaratdari oranglain. Secara umum, inteligensi interpersonal merupakan kemampuanseseorang untuk menjalinrelasi dan komunikasi dengan orang lain. 7) Inteligensi Intrapersonal (intrapersonal intelligence) Termasuk dalam inteligensi intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran tinggi akan gagasan- gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan pribadi, sadar akan tujuan hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan sangat tenang. Orang yang mempunyaikecerdasan interpersonal akan dapatberkonsentrasi dengan baik. 8) Inteligensi Lingkungan/Natural (natural intelligence) Inteligensi lingkungan atau natural memiliki kemampuan mengerti flora dan fauna dengan baik,dapat memahami dan menikmati alam dan menggunakannya secara produktif dalambertani,berburu dan mengembangkan pengetahuan akan alam. B. BAKAT a. Pengertian Bakat
  • 5. 5 Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh 1) Ngalim Purwanto (1986:28) bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu.” 2) Kartono (1995:2) menyatakan bahwa “bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” 3) .Menurut Syah Muhibbin (1999:136) mengatakan “bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.” 4) Menurut Guilford bakat adalah kecakapan yang dimiliki seseorang sejak lahir untuk melakukan sesuatu. 5) Menurut Sukardi bakat adalah kualitas yang dimiliki individu yang memungkinkan dirinya dapat berkembang dimasa yang akan dating. b. Jenis-Jenis Bakat Berkaitan dengan adanya perbedaan individual, setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Semiawan dan Munandar (Ali & Asrori, 2005) mengklasifikasikan jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud, menjadi lima bidang, yaitu: 1. bakat akademik khusus 2. bakat kreatif produktif 3. bakat seni 4. bakat kinestetik/psikomotorik serta, 5. Bakat sosial Termasuk ke dalam bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk memahamikonsep yang berkaitan dengan angka-angka (numeric), logika bahasa (verbal), dansejenisnya. Bakat khusus dalam bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam halmenciptakan sesuatu yang baru, misalnya menghasilkan program komputer terbaru,arsitektur terbaru, dan sejenisnya. Bakat khusus kreatif produktif akan dibahas lebihmendalam pada subunit 3. Bakat khusus
  • 6. 6 dalam bidang seni,misalnya mampumengaransemen musik yang digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktuyang singkat, dan mampu melukis dengan indah dalam waktu yang relatif singkat.Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, antara lain sepak bola dan bulu tangkis.Adapun bakat khusus di bidang sosial antara lain mahir melakukan negosiasi,menawarkan suatu produk, berkomunikasi dalam organisasi,dan mahir dalam kepemimpinan. c. Factor-Factor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bakat Bakat sebagai potensi masih memerlukan latihan dan pengembangan agar dapat diwujudkan dalam bentuk prestasi. Sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus dikelompokkan ke dalam dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Ali & Asrori, 2005). Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor-faktor internal tersebut mencakup: minat,motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, ulet dan tekun, serta kegigihan dan daya juang. Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungantempat seorang anak tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor eksternal meliputi:kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana, dukungandan dorongan orang tua/keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh. Siswa yang memiliki ketekunan, kegigihan, keberanian, motif berprestasiyang tinggi, serta minat pada bidang tertentu akan mampu mengembangkan bakatnya dengan dukungan/dorongan dari lingkungan, melalui kesempatan yang diberikan untuk mengembangkan diri, serta menyediakan sarana dan prasarana antara lain tempat berlatih dan alat- alat yang diperlukan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan bakat dan minat anak) akan mencapai prestasi yang optimal. Pencapaian prestasi akan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian yang penting bagi seseorang untuk mengembangkan diri. C. KREATIVITAS a. pengertian kreativitas
  • 7. 7 Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli psikologi tentang pengertian Kreativitas yaitu sebagai berikut : 1) David Campbell, Ph.D menyatakan bahwa kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil dengan kandungan ciri ;Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan teobosan baru.Berguna : lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong, memecahkan masalah, mengurangi hambatan.Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain. 2) James R Evan, menyatakan kreativitas adalah keterampilan untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau lebih konsep yang telah ada dalam pikiran. Setiap kreasi merupakan kombinasi baru dari ide-ide dan produk yang inovatif, seni dalam pemenuhan kebutuhan manusia. 3) Michael A.West, menyatakan bahwa kreativitas merupakan penyatuan pengetahuan berbagai bidang pengalaman yang berlainan untuk menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik. Kreativitas merupakan salah satu bagian dasar dari usaha manusia. Kreativitas melibatkan kita dalam penemuan-penemuan terus-menerus cara baru dan baik dalam mengerjakan berbagai hal. Atau dalam pengertian yang lebih luas, kreativitas terkait dengan penggunaan berbagai potensi yang dimiliki, baik pengetahuan, intuisi maupun imajinasi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan ide-idebaru yang lebih baik dan bermanfaat. 4) Rawlinson (1979:9) mengemukakan Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu gagasan baru maupun karya nyata baru yang merupakan kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada sehingga relatif berbeda dengan yang telah ada. b. karakteristik individu kreatif Motivasi atau dorongan dari dalam diri untuk berbuat sesuatu antara lain:  Pengabdian untuk pengikatan diri terhadap  suatu tugas  Rasa ingin tahu  Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang  dirasakan sebagai tantangan  Berani mengambil resiko untuk membuat  Kesalahan atau untuk dikritik oleh orang lain  Tidak mudah putus asa
  • 8. 8 c. factor-factor yang mempengaruhi perkembangan kreatif Kreativitas membutuhkan rangsangan dari lingkungan untuk berkembang secara optimal. Beberapa ahli mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas. Amabile (Munandar, 1999) mengungkapkan sikap orang tua yang secara langsung mempengaruhi kreativitas anaknya. Beberapa faktor yang menentukan adalah:  Kebebasan: orang tua yang percaya untuk memberikan kebebasan kepada anak.Orang tua tidak otoriter, tidak terlalu membatasi kegiatan anak, dan tidak terlalu cemas mengenai anak mereka.  Respek: orang tua yang menghormati anaknya sebagai individu, percaya akan kemampuan anak mereka, dan menghargai keunikan anak mereka. Sikap orang tua seperti ini akan menumbuhkan kepercayaan diri anak untuk melakukan sesuatu yang orisinal.  Kedekatan emosi yang sedang: kreativitas akan dapat dihambat dengan suasana emosi yang mencerminkan rasa permusuhan, penolakan, atau rasa terpisah. Tetapi, keterikatan emosi yang berlebihan juga tidak menunjang pengembangan kreativitas karena anak akan bergantung kepada orang lain dalam menentukan pendapat atau minat. Perasaan disayangi dan diterima tetapi tidak terlalu tergantung kepada orang tua akan menimbulkan keberanian anak untuk menentukan pendapatnya.  Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi anak, mendorong anak untuk berusaha sebaik-baiknya, dan menghasilkan karya-karya yang baik. Tetapi, mereka tidak terlalu menekankan mencapai angka atau nilai tinggi, atau mencapai peringkat tertinggi.  Orang tua aktif dan mandiri: sikap orang tua terhadap diri sendiri amat penting karena orang tua merupakan model bagi anak. Orang tua anak yang kreatif merasa aman dan yakin tentang diri sendiri, tidak mempedulikan status sosial dan tidak terlalu terpengaruh oleh tuntutan sosial. Mereka juga mempunyai banyak minat di dalam dan di luar rumah. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif
  • 9. 9 memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk melakukan hal- hal yang kreatif. Torrance (Ali & Asrori, 2005) menambahkan bahwa ada lima bentuk interaksi orang tua dengan anak yang dapat mendorong perkembangan kreativitas. Liama hal tersebut adalah: 1. menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak lazim 2. menghormati gagasan-gagasan imajinatif 3. menunjukkan kepada anak bahwa gagasan yang dikemukakan anak bernilai 4. memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar atas prakarsanya sendiri atau memberikan reward kepada anak setelah ia menyelesaikan suatu pekerjaan 5. memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar tanpa suasana penilaian. Jadi, bagaimana sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya dapat mendorong berkembangnya kreativitas. Interaksi antara orang tua dan anaknya bukanlah interaksi yang didasarkan atas situasi stimulus-respon. Orang tua dan anak adalah subjek yang saling berinteraksi secara seimbang dan saling tukar pengalaman d. Implikasi Intelgensi, Bakat Dan Kreativitas Dalam Pembelajaran Maker (Munandar, 1999) menekankan modifikasi kurikulum untuk anak berbakat. Modifikasi kurikulum yang dimaksud mencakup materi yang diberikan, proses atau metode pembelajaran, produk yang diharapkan, lingkungan belajar. 1. Modifikasi materi kurikulum: siswa berbakat memiliki kemampuan untuk belajarketerampilan dan konsep yang lebih maju. Guru dapat menyediakan materi yang lebih kompleks. Ada program dalam memodifikasi materi, seperti kelas yang maju lebih cepat, pengelompokkan silang tingkat, belajar mandiri, sistem maju berkelanjutan, dan pemadatan kurikulum. 2. Metode proses/metode pembelajaran: guru dapat menggunakan teknik mengajukan pertanyaan tingkat-tingkat, simulasi, membuat kontrak belajar (perjanjian antara guru dan siswa tentang apa yang akan dipelajari oleh siswa), penggunaan mentor, dan
  • 10. 10 pemecahan masalah. Guru juga dituntut lebih tekun dalam memantau kemajuan siswa secara perorangan. 3. Modifikasi produk belajar: memberikan alternatif kepada siswa mengenai produk yang akan dihasilkan dan kesempatan untuk merancang produknya sendiri (misalnya melalui jurnal, menulis untuk koran sekolah, melakukan drama,wawancara, atau kritik untuk menyampaikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam satuan pokok bahasan pada mata pelajaran tertentu). Guru memerlukan sarana untuk menyalurkan produk-produk siswa tersebut. Guru dapat mengadakan pekan raya sains, konferensi penemu muda tingkat sekolah, atau pameran-pameran. 4. Modifikasi lingkungan belajar: lingkungan yang mendukung berkembangnya bakat dan kreativitas adalah lingkungan yang memungkinkan semua siswa merasa bebas untuk belajar sesuai dengan caranya sendiri. Guru yang mengajar bagaimana menggunakan bahan, sumber, waktu, dan bakat mereka untuk menguasai bidang- bidang minatnya. Lingkungan yang berpusat pada siswa memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Parke dalam Munandar 1999).  Siswa menjadi mitra dalam membuat keputusan tentang kurikulum.  Pola duduk yang memudahkan belajar.  Kegiatan dan kesibukan di dalam kelas.  Rencana belajar yang diindividualkan berdasarkan kontrak belajar dengan tiap siswa.  Keputusan dibuat bersama oleh guru dan siswa (misalnya dalam menyusun aturan kelas, menentukan kegiatan belajar, waktu dan kecepatan belajar, dan evaluasi belajar)
  • 11. 11 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Jadi intelensi adalah intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. Sedangka peran intelegensi itu sendiri yaitu kecerdasan seseorang yang dapat mempengaruhi kreativitas,bakat dan prestasi belajar. B. Saran Demikianlah makalah ini penulis buat, berkat usaha dan juga bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung atau tidak langsung. Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan .Oleh karena itu penulis meminta kepada semua rekan-rekan agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun agar dalam penulisan makalah yang selanjutnya akan menjadi lebih baik di kemudian hari.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Gunarsa,D.s dan Nyonya Gunarsa.1986 psikologi .jakarta : Gunung Mulia Hurlock ,E.B.1990. Psikologi Perkembangan .Jakarta :Erlangga.