SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
LAPORAN KASUS:
GASTROENTERITISAKUTDENGANDEHIDRASIBERAT
Yudha Satria
03010285
Pembimbing:
dr. Tri Yanti Rahayuningsih, Sp.A
IDENTITAS
DATA PASIEN AYAH IBU
Nama An. J Tn. A Ny. A
Umur 1 tahun 9 hari 26 tahun 24 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan
Alamat Jl. Kemakmuran no 64 RT 01 RW 05
Agama Islam Islam Islam
Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa
Pendidikan - SMA SMA
Pekerjaan - Pegawai -
Penghasilan - Rp 2.000.000,- -
Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung
Asuransi BPJS
No. RM 09705880
ANAMNESIS
• Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap ibu
kandung pasien pada hari Jumat, 20 Mei 2016 di RSUD Kota
Bekasi.
Keluhan Utama
• BAB cair
Keluhan tambahan
• Muntah, batuk
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
BAB cair
sejak 2 hr
SMRS
3 hari SMRS 
mengalami batuk
pilek. Batuk
berdahak, dahak
sulit dikeluarkan.
batuk darah,
suara mengi dan
sesak napas
disangkal.
Batuk tersebut
disertai dengan
demam. Demam
tinggi, timbul tiba
– tiba, terus
menerus namun
demam menurun
bila diberi obat
penurun panas.
BAB cair 2x/hr
berwarna kuning
tanpa darah dan
jumlahnya tidak
terlalu banyak.
4 jam SMRS  BAB cair
sebanyak 4X, berwarna
kuning dengan ampas dan
lendir tanpa darah,
jumlahnya setengah gelas
aqua, bau busuk atau bau
asam pada BAB disangkal.
muntah sebanyak 2 kali,
muntah setiap diberikan
makanan, muntah berisi
susu. Ibu mengaku keluhan
ini diperberat jika pasien
mengonsumsi susu
formula.
Ibu pasien menyangkal
adanya muntah yang
proyektil, muntah darah
dan muntah berwarna
hijau. Ibu pasien juga
menyangkal adanya kejang
dan keluhan pada BAK.
Pasien menjadi lebih diam,
tampak sangat lemas,
tidak mau makan dan
minum sama sekali, masih
menangis namun tidak
keluar air mata dan
tangisannya cepat mereda.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien belum penah
mengalami hal
serupa dan tidak
pernah dirawat di RS
Riwayat alergi obat
dan makanan
disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama.
Riwayat adanya penyakit jantung bawaan, penyakit paru seperti
asma, batuk-batuk lama atau pengobatan flek paru juga disangkal.
Riwayat alergi makanan dan obat disangkal.
Riwayat Lingkungan Perumahan
• Keadaan lingkungan rumah dan sanitasi baik, ventilasi dan
pencahayaan baik.
Riwayat Sosial Ekonomi
• Penghasilan kurang
Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal
• Ibu memeriksakan kehamilannya secara teratur di bidan sebulan
sekali. Mendapatkan suntikan TT 2x. Tidak pernah menderita
penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan selama kehamilan
disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat
minum obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal, riwayat demam
selama kehamilan disangkal. Riwayat penyakit jantung, asma, TB,
perdarahan dan trauma disangkal. Selama hamil, ibu makan 3 kali
sehari, berupa nasi, lauk-pauk dengan variasi telur, tahu, tempe,
sayuran dan susu.
Kesan: Riwayat kehamilan dan perawatan prenatal baik.
Riwayat Persalinan
• Tempat kelahiran : RS
• Penolong persalinan : Dokter Sp.OG
• Cara persalinan : Sectio caesaria a/i gawat janin
• Masa gestasi : aterm
• Air ketuban : Ibu tidak tahu
• Berat badan lahir : 2400 gram
• Panjang badan lahir : 47 cm
• Lingkar kepala : Ibu lupa
• Langsung menangis : Ya
• Nilai APGAR : Ibu tidak tahu
• Kelainan bawaan : Tidak ada
Kesan: Neonatus aterm, lahir pervagimam, bayi dalam keadaan bugar.
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
• Pemeliharaan setelah kehamilan dilakukan di Puskesmas secara teratur
sebulan sekali dan anak dalam keadaan sehat.
Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal baik
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan :
• Pertumbuhan gigi I : 6 bulan (normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
• Tengkurap : 4 bulan (normal: 3-4 bulan)
• Duduk : 6 (normal: 6 bulan)
• Berdiri : 9 (normal: 9-12 bulan)
• Berjalan : 12 (normal: 13 bulan)
• Bicara : 9 bulan (normal: 9-12 bulan)
Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan normal.
Riwayat makan
ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim
0-2 + - - -
2-4 + - - -
4-6 + - - -
6-8 +/+ + + +
8-10 +/+ + + +
Riwayat imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 2 bln
- - - - -
DPT 2 bln 4 bln -
- - -
POLIO 1 bln 2 bln
- - - -
CAMPAK -
- - - - -
HEPATITIS B 1 bln
- - - - -
Riwayat imunisasi dasar: tidak lengkap
Pemeriksaan fisik
• CM/TSS, tampak kurus, sesak (-), ptekie (-), nafas cuping hidung(-)
Keadaan Umum
• Nadi : 110 x/menit, reguler, isi cukup, kuat
• Laju nafas : 24 x/menit, reguler
• Suhu : 36,6˚C (aksila)
Tanda Vital
• BB: 7 kg
• TB: 67 cm
Antropometri
Kepala :
Mesocephali, warna rambut hitam,
distribusi merata
Mata :
CA -/-, SI -/-,
pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+
THT :
Otorhea -/-, rinorhea -/-, septum deviasi (-)
faring hiperemis (-), uvula di tengah,T1-T1
Leher :
KGB dan tiroid TTM
Thorax : Bentuk (N), simetris +/+
Cor : BJ I-II (N), murmur (-) gallop (-)
Pulmo : SN vesikular (+/+) rhonki (-/-)
wheezing (-/-)
Abdomen :
Datar, BU (+) 3 x/menit
NTE (-), supel, timpani
Hepatomegali (-),
shifting dullness (-)
Extremitas :
Akral hangat,(+), CRT <2”, edema (-),
sianosis (-)
Genitalia :
Tidak ada kelainan
Status
Generalisata
Data Antropometri
Anak laki – laki berusia 1 tahun 9 hari
Berat badan 7 kg
Tinggi badan 67 cm
Lingkar kepala 45 cm
Pemeriksaan Status Gizi
Pertumbuhan persentil anak menurut CDC adalah sebagai
berikut:
1.BB/U= 7/7,4 x 100% = 94,5% (berat badan normal
menurut umur)
2.TB/U = 67/66 x 100% = 101% (tinggi badan tinggi
menurut umur)
3.BB/TB = 7/7,6 x 100% = 92,1% (status gizi baik)
Kesan: Anak laki-laki 1 tahun 9 hari, status gizi baik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah 16 Mei 2016 IGD RSUD Kota Bekasi
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Darah lengkap
Leukosit 26.1 103/ul 5 – 10
Hitung jenis
Basofil
Eusinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
0
0
2
74
19
5
%
%
%
%
%
%
< 1
1 – 3
2 – 6
52 – 70
20 – 40
2 – 8
Eritrosit 3.24 106/ul 4 – 5
Hemoglobin 8.5 g/dl 11 – 14.5
Hematokrit 25.3 % 40 – 54
MCV 78.0 U 75 – 87
MCH 26.1 Pcg 24 – 30
MCHC 33.5 g/dL 31 – 367
Trombosit 430 103/ul 150 – 400
LED 8 mm 0 – 10
Kimia klinik
GDS 85 Mg/dL 60 – 110
Elektrolit
Natrium (Na) 136 Mmol/L 135 – 145
Kalium (K) 2.8 Mmol/L 3.5 – 5.0
Chlorida (Cl) 101 Mmol/L 94 – 111
2. Gambaran darah tepi
• Eritrosit : Normositik
normokrom
• Ret HE : 24 pg ( 26 – 37
pg)
• Leukosit : Jumlah
meningkat, hipersegmentasi +,
granula toksik +, vakuolisasi +,
limfosit atipik +
• Trombosit : Jumlah
meningkat
• Kesan : Anemia normositik
normokrom dengan leukositosis,
limfosit atipik dan trombositosis
reaktif akibat proses infeksi
3. Foto thorax
• Kesan: Bronkopneumonia
PENATALAKSANAAN
• Asupan cairan
• IVFD Tridex 27A  700 cc/ hari
• Medikamentosa:
• Cefotaxime 2 x 600 mg
• L-Bio 2 x 1 sach
• L-Zink 2 x 5 ml
• Ranitidin 2 x 10 mg
• Dexamethasone 3 x 1 mg
• Edukasi ibu pasien
PROGNOSIS
• Ad vitam : Ad Bonam
• Ad functionam : Dubia Ad Bonam
• Ad sanationam : Dubia Ad Bonam
FOLLOW UP
TGl 16 Mei 2016 di Melati (H1)
S BAB cair (+) hari ke 3, lemas (+) batuk (+), sesak (+), abdominal discomfort (+) mual (+) muntah (-), makan(↓), minum(↓) ,
BAK (+)
O TD : tidak dilakukan, S: 36,30 C
KU: TSB/somnolen, sesak (+)
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-)
Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-)
Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor lambat
Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (+), CRT>2s
A GEA dengan dehidrasi berat
Syok hipovolemia
ISPA
P Medikamentosa:
O2 3-4 lpm
RL 40 tpm
Inj. Cefotaxime 2 x 200 mg
Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg
Inj. Paracetamol 70 mg (k/p)
Inj. Ranitidine 2 x 10 mg
Po. Lacto – B 2 x ½ cth
Po. Paracetamol 3 x 1 cth
Po. Zinc 1 x 1 cth
Non-medikamentosa:
 Tirah Baring
 Edukasi pasien
 Banyak minum
 Diet lunak
 Observasi KU dan tanda vital
Pemeriksaan
 Darah lengkap
17 Mei 2016 di Melati (H2)
BAB cair (+) hari ke 4, lemas (+) batuk (+), sesak (+), abdominal discomfort (+) mual (+) muntah (-), makan(↓), minum(↓) , BAK (+)
TD : tidak dilakukan
HR: 150x/m, RR: 28x/m, S: 370 C
KU: TSB/somnolen, sesak (+)
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-)
Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-)
Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor baik
Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-), CRT<2s
GEA dengan dehidrasi berat
Syok hipovolemia
ISPA
Pro PICU
Medikamentosa:
O2 3-4 lpm
RL 600 cc / hari
Inj. Cefotaxime 2 x 300 mg
Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg
Inj. Paracetamol 70 mg (k/p)
Inj. Ranitidine 2 x 10 mg
Po. Lacto – B 2 x 1 cth
Po. Zinc 2 x 5 mg
Non-medikamentosa:
Tirah Baring
Edukasi pasien
Observasi KU dan tanda vital
Pemeriksaan
Darah lengkap, GDS, elektrolit
Ro thorax
Instruksi:
IVFD Tridex 27A  700cc/hr
Pasang NGT  untuk diet
Laboratorium Darah 17 Mei 2016 pukul 21.05 R.Melati
RSUD Kota Bekasi
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
Rujukan
Darah rutin
Leukosit 31.6 103/ul 5 – 10
Hemoglobin 9.0 g/dl 13 – 17.5
Hematokrit 27.0 % 40 – 54
Trombosit 457 103/ul 150 – 400
18 Mei 2016 di Melati (H3)
BAB cair (-), lemas (+) batuk (+), sesak (-), mual (-) muntah (-), makan(↓), minum(+) , BAK (+)
TD : tidak dilakukan
HR: 100x/m, RR: 24x/m, S: 370 C
KU: TSS/apatis, sesak (↓)
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-)
Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-)
Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor baik
Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-), CRT<2s
GEA dengan dehidrasi berat perbaikan
Bronkopneumonia
Medikamentosa:
O2 3-4 lpm
IVFD Tridex 27A 700 cc/hr
Inj. Cefotaxime 2 x 300 mg
Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg
Inj. Paracetamol 70 mg (k/p)
Inj. Ranitidine 2 x 10 mg
Po. Lacto – B 2 x 1 cth
Po. Zinc 2 x 5 mg
Non-medikamentosa:
Tirah Baring
Edukasi pasien
Observasi KU dan tanda vital
Laboratorium Darah 18 Mei 2016 pukul 17.52 R.Melati RSUD Kota
Bekasi (post transfusi)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Darah rutin
Leukosit 29.7 103/ul 5 – 10
Hemoglobin 13.4 g/dl 13 – 17.5
Hematokrit 37.6 % 40 – 54
Trombosit 316 103/ul 150 – 400
Instruksi:
Transfusi PRC 75
cc dengan
pemberian diuretic
(inj. Furosemide 7
mg iv)
Inj. Cefotaxime 2
x 600 mg
19 Mei 2016 di Melati (H4) 20 Mei 2016 di Melati (H5)
BAB cair (-), lemas (+) batuk (↓), sesak (-), mual (-)
muntah (-), makan(+), minum(+) , BAK (+)
BAB cair (-), lemas (-), rewel, batuk (↓), sesak (-), mual (-
) muntah (-), makan(+), minum(+) , BAK (+)
TD : tidak dilakukan
HR: 100x/m, RR: 24x/m, S: 36,70 C
KU: TSS/CM, sesak (-)
Mata : CA (+/+), SI (-/-)
Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-)
Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-)
Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor baik
Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-),
CRT<2s
TD : tidak dilakukan
HR: 110x/m, RR: 24x/m, S: 370 C
KU: TSS/CM, sesak (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Paru : SN Vesikular, Rh(-/-), Wh(-/-)
Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-)
Abdomen: datar, supel, BU(+), turgor baik
Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-),
CRT<2s
GEA dengan dehidrasi berat perbaikan
Bronkopneumonia
GEA dengan dehidrasi berat perbaikan
Bronkopneumonia
Medikamentosa:
IVFD Tridex 27A 700 cc/hr
Inj. Cefotaxime 2 x 600 mg
Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg
Inj. Paracetamol 70 mg (k/p)
Inj. Ranitidine 2 x 10 mg
Po. Lacto – B 2 x 1 cth
Po. Zinc 2 x 5 mg
Non-medikamentosa:
Tirah Baring
Edukasi pasien
Observasi KU dan tanda vital
Medikamentosa:
IVFD Tridex 27A 700 cc/hr
Inj. Cefotaxime 2 x 600 mg
Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg
Inj. Paracetamol 70 mg (k/p)
Inj. Ranitidine 2 x 10 mg
Po. Lacto – B 2 x 1 cth
Po. Zinc 2 x 5 mg
Non-medikamentosa:
Tirah Baring
Edukasi pasien
Observasi KU dan tanda vital
Instruksi:
-Acc pulang
-Kontrol ke poli Anak
ANALISA
KASUS
ANAK LAKI, 1 TAHUN 3 HARI
3 hr SMRS  batuk + demam + BAB cair
4 jam SMRS  BAB cair > 4x, muntah 2x
Pasien menjadi diam, sangat lemas, tidak
mau makan dan minum sama sekali,
masih menangis namun tidak keluar air
mata dan tangisannya cepat mereda
PF: HR 150x/m; RR 32x/m; mata cekung,
turgor kulit lambat, akral dingin, CRT > 2
s
Dehidrasi berat
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
• Gastroenteritis atau diare  buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah
padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, lebih
dari 200 gram atau 200 ml/24 jam.
• Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer
lebih dari 3x sehari baik disertai lendir dan darah maupun
tidak.1
Klasifikasi
1. Diare cair akut
 Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3
kali per hari, disertai dengan perubahan konsitensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa lender dan darah yang berlangsung kurang dari
satu minggu.1
 Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan
penyebab utama kematian bagi penderita diare.
Diare kronik
• >15 hari.
• Patogenesis lebih kompleks + berbagai factor.
• penyebab :
• diare osmotic, diare sekretorik,
• malabsorbsi,
• defek system pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit,
• motilitas dan waktu transit usus abnormal,
• gangguan permeabilitas usus
• eksudasi cairan, elektrolit dan mucus yang berlebihan.
• kelainan pada organ : pancreas, hati dan usus.
Diare enterovasif
• Ada gejala demam dan tinja berdarah.
• berlaku secara invasive
• sering terjadi di kolon
• frekuensi BAB sering tapi sedikit-sedikit dan sering diawali
dengan diare air
• Sulit dibedakan dengan Irritable Bowel Disease (IBD).
• Pemeriksaan lab :banyak leukosit di tinja
• kultur tinja : bakteri seperti Salmonella, Shigella dan
Campylobacter.
Diare enterotoksigenik
• non invasive
• terdapat mual
• gejala tanpa demam dan tanpa darah.
• Tinjanya adalah kolera tinja yaitu seperti cucian beras dan
disertai muntah.
• Penyebab lain: bahan toksik pada makanan (logam berat
misalnya preservative kaleng, nitrit, pestisida, histamine pada
ikan).
• Pemeriksaan lab : tidak ada leukosit di tinja.
• Patogennya : ETEC, G.lamblia, rotavirus, virus cholera dan
jamur.
Diare persisten
• Diare tipe ini pada mulanya akut
• berlangsung lebih dari 14 hari
• dimulai dengan diare akut atau disentri.
• Diare kronik tidak sama dengan diare persisten.
• Faktor resiko:
• anak berusia < 1 tahun
• malnutrisi
• minum susu formula
• baru mengalami diare akut.
ETIOLOGI (umum)
• Infeksi
infeksi enteral infeksi parenteral
bakteri
(Shigella, E.coli, Salmonella, Vibrio,
Yersinia dll)
intoksikasi makanan: beracun,
mengandung logam berat, mengandug
bacteria (Clostridium perfringens,
B.cereus, S.aureus dll)
virus
(Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus,
cytomegalovirus, echovirus, HIV)
alergi : susu sapi, makanan tertentu
parasit
(Protozoa seperti Entamoeba
histolytica, Giardia lamblia, dll)
malabsorpsi/maldigesti :
monosakarida, lemak, asam amino
tertentu
cacing
(A.lumbricoides, cacing tambang,
Trichuris trichiura, S.stercoralis,
cestodiasis dll)
ETIOLOGI (umum)
• Imunodefisiensi
• hipogamaglobulinemia
• penyakit granulomatose kronik
• defisiensi IgA
• imunodefisiensi IgA
• Terapi obat
• antibiotic, kemoterapi, antacid
ETIOLOGI (umum)
• Tindakan tertentu
• gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi terapi radiasi
• Lain-lain
• sindrom Zollinger-Ellison
• hipersekresi asam lambung, ulserasi peptik parah, dan sel tumor
islet non-beta pankreas (gastrinoma).
• neuropati autonomic
• neuropati diabetic.
PATOGENESIS
• MEKANISME DASAR
1. Gangguan
osmotic
(diare osmotic)
makanan atau zat
yang tidak dapat
terserap
tekanan osmotic
dalam rongga usus
meninggi
pergeseran air dan
elektrolit ke dalam
rongga usus
Isi rongga usus
yang berlebihan
merangsang usus
untuk
mengeluarkannya
diare
Mekanisme dasar
2. Gangguan sekresi (diare sekretorik)
diare
peningkatan isi rongga usus (volume tinja yang banyak sekali)
peningkatan sekeresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus
Akibat rangsangan tertentu (misalnya oleh enterotoksin) pada
dinding usus
Mekanisme dasar
• 3. Gangguan motilitas usus
• Hiperperistaltik :berkurang kesempatan usus
untuk menyerap makanandiare.
• peristaltic usus menurun  bakteri tumbuh
berlebihan diare
• Penyebab yang lain:
• diabetes mellitus
• pasca vagotomi
• hipertiroid.
Mekanisme dasar
• 4. Malabsorbsi asam empedu, malabsorpsi
lemak
• gangguan pembentukan/ produksi micelle
empedu
• penyakit saluran bilier dan hati
Mekanisme dasar
• Diare infeksi
• Disebabkan oleh infeksi dinding usus.
Faktor kausal (agent) Faktor pejamu (host)
Kemampuan tubuh untuk
mempertahan diri terhadap organism
yang dapat menimbulkan diare akut,
terdiri dari factor pertahanan saluran
cerna seperti keasaman lambung,
motilitas usus, imunitas dan
lingkungan flora normal usus.
Daya penetrasi yang dapat merusak sel
mukosa, kemampuan menghasilkan
toksin yang mempengaruhi sekresi
cairan usus halus serta daya lekat
kuman.
GEJALA KLINIS
Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera
Gejala klinis :
Masa Tunas
Panas
Mual, muntah
Nyeri perut
Nyeri kepala
lamanya sakit
17-72 jam
+
Sering
Tenesmus
-
5-7 hari
24-48 jam
++
Jarang
Tenesmus, kramp
+
>7hari
6-72 jam
++
Sering
Tenesmus,kolik
+
3-7 hari
6-72 jam
-
+
-
-
2-3 hari
6-72 jam
++
-
Tenesmus, kramp
-
variasi
48-72 jam
-
Sering
Kramp
-
3 hari
Sifat tinja:
Volume
Frekuensi
Konsistensi
Darah
Bau
Warna
Leukosit
Lain-lain
Sedang
5-10x/hari
Cair
-
Langu
Kuning hijau
-
anorexia
Sedikit
>10x/hari
Lembek
+
-
Merah-hijau
+
Kejang+
Sedikit
Sering
Lembek
Kadang
Busuk
Kehijauan
+
Sepsis +
Banyak
Sering
Cair
-
-
Tak berwarna
-
Meteorismus
Sedikit
Sering
Lembek
+
-
Merah-hijau
-
Infeksi sistemik+
Banyak
Terus menerus
Cair
-
Amis khas
Seperti air
cucuian beras
-
-
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
Symptom Minimal atau tanpa
dehidrasi, kehilangan
BB<5%
Dehidrasi ringan sedang,
kehilangan BB 5%-10%
Dehidrasi berat, kehilangan
BB>10%
Kesadaran Baik Normal, lelah, gelisah,
irritable
Apatis, letargi, idak sadar
Denyut jantung Normal Normal meningkat Takikardi, bradikardi, (kasus
berat)
Kualitas nadi Normal Normal melemah Lemah, kecil tidak teraba
Pernapasan Normal Normal-cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cowong Sangat cowong
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Cubitan kulit Segera kembali Kembali<2 detik Kembali>2detik
Cappilary refill Normal Memanjang Memanjang, minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin,mottled, sianotik
Kencing Normal Berkurang Minimal
Penatalaksanaan
Pemberian cairan pada diare
dehidrasi murni
1. Jenis Cairan
 Cairan rehidrasi oral
○ Formula lengkap, mengandung NaCl, NaHCO3, KCl, dan Glukosa
○ Formula sederhana, hanya mengandung NaCl dan sukrosa atau karbohidrat
lain.
 Cairan parenteral
2. Jalan pemberian cairan
 Peroral untuk dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi dan bila
anak mau minum serta kesadaran baik.
 Intragastrik untuk dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi,
tetapi anak tidak mau minum, atau kesadaran menurun.
 Intravena untuk dehidrasi berat.
3. Jumlah cairan
Jumlah cairan yang hilang didasarkan pada berat badan dan usia
anak
TATALAKSANA
 Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga, ASI
oralit diberikan tiap BAB atau muntah dengan dosis :
 < 1 tahun : 50-100 cc
 1-5 tahun : 100-200 cc
 > 5 tahun : semaunya
 Dehidrasi tidak berat (ringan-sedang)
 Oralit 75 cc/kg/4 jam dilanjutkan pemberian cairan tiap BAB
 Bisa peroral, NGT, parenteral.
 Dehidrasi berat : rehidrasi parenteral dengan cairan RL
atau ringer asetat 100 cc/kgBB :
 < 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam 1 jam I, 70 cc/kgBB dalam 5 jam
 > 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam ½ jam I, 70 cc/kgBB dalam 2½
jam
4. Seng ( Zinc )
• Seng merupakan mikronutrien komponen berbagai enzim dalam tubuh yang
penting antara lain untuk sintesis DNA. Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF
telah merekomendasikan penggunaan seng pada anak dengan diare dengan
dosis 20 mg per hari selama 10-14 hari, dan pada bayi<6 bulan dengan dosis
10 mg per hari selama 10-14 hari
5. Pemberian makanan selama dan setelah diare
• Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan setelah
sembuh. Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrien sebanyak
anak mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan aan
mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal termasuk kemampuan
menerima dan mengabsorbsi berbagai nutrien, sehingga memburuknya
status gizi dapat dicegah atau paling tidak dikurangi. Bayi yang minum ASI
harus diteruskan sesering mungkin dan selama anak mau. Bayi yang tidak
mium ASI harus diberi susu yang biasa diminum paling tidak setiap 3 jam.
6. Terapi Medikamentosa
7. Probiotik dan Prebiotik
KOMPLIKASI
1. DEHIDRASI
Jenis dehidrasi Kadar ion Na+ dalam plasma
Dehidrasi hipotonik/ dehidrasi
hiponatremia
Kurang kadar Na+ dalam plasma
(<130 mEq/l)
Dehidrasi isotonic 130-150 mEq/l
Dehidrasi hipertonik lebih dari 150 mEq/l
2.gangguan keseimbangan asam-
basa
• asidosis metabolik
• kehilangan NaHCO3 melalui tinja
• penimbunan asam laktat
• produk metabolic bersifat asam yang tidak dapat dikeluarkan
(oliguria atau anuria)
• hipokalemia:
• gelaja hipotoni otot, bradikardia, ileus paralitik
• hipoglikemi:
• Gizi buruk: cadangan glikogen kurang, ggn.absorbsi glukosa
• Lemas, tremor, berkeringat, pucat, kejang, syok
3. Gangguan gizi
 masukan makanan berkurang
 anoreksia, muntah, memuasakan, memberi makanan encer
• berkurang penyerapan makanan terutama lemak dan protein
• Kerusakan vili usus
• Defisiensi lactase = malabsorbsi laktosa
• Berkurang konsentrasi asam empedu
• Transit makanan melalui usus meningkat
• Meningkatnya kebutuhan zat makanan
• meningkatnya metabolism dan kebutuhan untuk memperbaiki epitel usus
4. Gangguan sirkulasi darah
• Syok hipovolemik
• Akral dingin
• Kesadaran menurun
• Nadi kecil, cepat
• tekanan darah menurun
• kulit lembab berkeringat dingin
• pucat, sianosis
PENCEGAHAN
• Faktor kebersihan
• mencuci tangan dengan sabun
• Penyiapan makanan yang higienis
• Penyediaan air minum yang bersih
• Kebersihan perorangan
• Cuci tangan sebelum makan
• Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet)
• Tempat buang sampah yang memadai
• Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
• Lingkungan hidup yang sehat
PENCEGAHAN
• pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan
• vaksin rotavirus per-oral
• Pemberian gizi yang baik kepada anak.
PROGNOSIS
• Pasien diare akut disebabkan infeksi virus sembuh dengan baik
tanpa komplikasi sekiranya diberikan terapi rehidrasi yang
tepat.
• Dehidrasi berat tanpa terapi rehidrasi yang adekuat dapat
menyebabkan shock hipovolemia yang berakhir dengan
kematian.

More Related Content

Similar to Presentation_GEA.ppt

BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 
Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021budimansekali
 
PPT Ujian Isna Zahra.pptx
PPT Ujian Isna Zahra.pptxPPT Ujian Isna Zahra.pptx
PPT Ujian Isna Zahra.pptxIsnaZahra4
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITPKharima SD
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
kasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdfkasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdfAsri83231
 
Lapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisLapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisaindrayoga
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Argo Dio
 
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalPortofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalAditya Prabawa
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
Presentasi leukemia
Presentasi leukemiaPresentasi leukemia
Presentasi leukemiahendytea
 
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengueSeorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengueArgo Dio
 

Similar to Presentation_GEA.ppt (20)

BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 
Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021Cc bangsal rs uns 20 september 2021
Cc bangsal rs uns 20 september 2021
 
PPT Ujian Isna Zahra.pptx
PPT Ujian Isna Zahra.pptxPPT Ujian Isna Zahra.pptx
PPT Ujian Isna Zahra.pptx
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 
Anemia kehamilan (2)
Anemia kehamilan (2)Anemia kehamilan (2)
Anemia kehamilan (2)
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
kasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdfkasus-kolelitiasis_compress.pdf
kasus-kolelitiasis_compress.pdf
 
CAP (3).pptx
CAP (3).pptxCAP (3).pptx
CAP (3).pptx
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Lapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitisLapsus poliomyelitis
Lapsus poliomyelitis
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalPortofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
Ppt dhf
Ppt dhfPpt dhf
Ppt dhf
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
ssd
ssdssd
ssd
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptxKasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
 
Presentasi leukemia
Presentasi leukemiaPresentasi leukemia
Presentasi leukemia
 
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengueSeorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
Seorang anak laki laki dengan sindrom syok dengue
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Presentation_GEA.ppt

  • 2. IDENTITAS DATA PASIEN AYAH IBU Nama An. J Tn. A Ny. A Umur 1 tahun 9 hari 26 tahun 24 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan Alamat Jl. Kemakmuran no 64 RT 01 RW 05 Agama Islam Islam Islam Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa Pendidikan - SMA SMA Pekerjaan - Pegawai - Penghasilan - Rp 2.000.000,- - Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung Asuransi BPJS No. RM 09705880
  • 3. ANAMNESIS • Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap ibu kandung pasien pada hari Jumat, 20 Mei 2016 di RSUD Kota Bekasi. Keluhan Utama • BAB cair Keluhan tambahan • Muntah, batuk
  • 4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG BAB cair sejak 2 hr SMRS 3 hari SMRS  mengalami batuk pilek. Batuk berdahak, dahak sulit dikeluarkan. batuk darah, suara mengi dan sesak napas disangkal. Batuk tersebut disertai dengan demam. Demam tinggi, timbul tiba – tiba, terus menerus namun demam menurun bila diberi obat penurun panas. BAB cair 2x/hr berwarna kuning tanpa darah dan jumlahnya tidak terlalu banyak. 4 jam SMRS  BAB cair sebanyak 4X, berwarna kuning dengan ampas dan lendir tanpa darah, jumlahnya setengah gelas aqua, bau busuk atau bau asam pada BAB disangkal. muntah sebanyak 2 kali, muntah setiap diberikan makanan, muntah berisi susu. Ibu mengaku keluhan ini diperberat jika pasien mengonsumsi susu formula. Ibu pasien menyangkal adanya muntah yang proyektil, muntah darah dan muntah berwarna hijau. Ibu pasien juga menyangkal adanya kejang dan keluhan pada BAK. Pasien menjadi lebih diam, tampak sangat lemas, tidak mau makan dan minum sama sekali, masih menangis namun tidak keluar air mata dan tangisannya cepat mereda.
  • 5. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien belum penah mengalami hal serupa dan tidak pernah dirawat di RS Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
  • 6. Riwayat Penyakit Keluarga • Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama. Riwayat adanya penyakit jantung bawaan, penyakit paru seperti asma, batuk-batuk lama atau pengobatan flek paru juga disangkal. Riwayat alergi makanan dan obat disangkal. Riwayat Lingkungan Perumahan • Keadaan lingkungan rumah dan sanitasi baik, ventilasi dan pencahayaan baik. Riwayat Sosial Ekonomi • Penghasilan kurang
  • 7. Riwayat Kehamilan dan Pemeriksaan Prenatal • Ibu memeriksakan kehamilannya secara teratur di bidan sebulan sekali. Mendapatkan suntikan TT 2x. Tidak pernah menderita penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan selama kehamilan disangkal, riwayat trauma selama kehamilan disangkal, riwayat minum obat tanpa resep dokter dan jamu disangkal, riwayat demam selama kehamilan disangkal. Riwayat penyakit jantung, asma, TB, perdarahan dan trauma disangkal. Selama hamil, ibu makan 3 kali sehari, berupa nasi, lauk-pauk dengan variasi telur, tahu, tempe, sayuran dan susu. Kesan: Riwayat kehamilan dan perawatan prenatal baik.
  • 8. Riwayat Persalinan • Tempat kelahiran : RS • Penolong persalinan : Dokter Sp.OG • Cara persalinan : Sectio caesaria a/i gawat janin • Masa gestasi : aterm • Air ketuban : Ibu tidak tahu • Berat badan lahir : 2400 gram • Panjang badan lahir : 47 cm • Lingkar kepala : Ibu lupa • Langsung menangis : Ya • Nilai APGAR : Ibu tidak tahu • Kelainan bawaan : Tidak ada Kesan: Neonatus aterm, lahir pervagimam, bayi dalam keadaan bugar.
  • 9. Riwayat Pemeliharaan Postnatal • Pemeliharaan setelah kehamilan dilakukan di Puskesmas secara teratur sebulan sekali dan anak dalam keadaan sehat. Kesan: riwayat pemeliharaan postnatal baik
  • 10. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan : • Pertumbuhan gigi I : 6 bulan (normal: 5-9 bulan) Psikomotor • Tengkurap : 4 bulan (normal: 3-4 bulan) • Duduk : 6 (normal: 6 bulan) • Berdiri : 9 (normal: 9-12 bulan) • Berjalan : 12 (normal: 13 bulan) • Bicara : 9 bulan (normal: 9-12 bulan) Kesan : Riwayat pertumbuhan dan perkembangan normal.
  • 11. Riwayat makan ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim 0-2 + - - - 2-4 + - - - 4-6 + - - - 6-8 +/+ + + + 8-10 +/+ + + +
  • 12. Riwayat imunisasi Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur) BCG 2 bln - - - - - DPT 2 bln 4 bln - - - - POLIO 1 bln 2 bln - - - - CAMPAK - - - - - - HEPATITIS B 1 bln - - - - - Riwayat imunisasi dasar: tidak lengkap
  • 13.
  • 14. Pemeriksaan fisik • CM/TSS, tampak kurus, sesak (-), ptekie (-), nafas cuping hidung(-) Keadaan Umum • Nadi : 110 x/menit, reguler, isi cukup, kuat • Laju nafas : 24 x/menit, reguler • Suhu : 36,6˚C (aksila) Tanda Vital • BB: 7 kg • TB: 67 cm Antropometri
  • 15. Kepala : Mesocephali, warna rambut hitam, distribusi merata Mata : CA -/-, SI -/-, pupil isokor, RCL +/+, RCTL +/+ THT : Otorhea -/-, rinorhea -/-, septum deviasi (-) faring hiperemis (-), uvula di tengah,T1-T1 Leher : KGB dan tiroid TTM Thorax : Bentuk (N), simetris +/+ Cor : BJ I-II (N), murmur (-) gallop (-) Pulmo : SN vesikular (+/+) rhonki (-/-) wheezing (-/-) Abdomen : Datar, BU (+) 3 x/menit NTE (-), supel, timpani Hepatomegali (-), shifting dullness (-) Extremitas : Akral hangat,(+), CRT <2”, edema (-), sianosis (-) Genitalia : Tidak ada kelainan Status Generalisata
  • 16. Data Antropometri Anak laki – laki berusia 1 tahun 9 hari Berat badan 7 kg Tinggi badan 67 cm Lingkar kepala 45 cm Pemeriksaan Status Gizi Pertumbuhan persentil anak menurut CDC adalah sebagai berikut: 1.BB/U= 7/7,4 x 100% = 94,5% (berat badan normal menurut umur) 2.TB/U = 67/66 x 100% = 101% (tinggi badan tinggi menurut umur) 3.BB/TB = 7/7,6 x 100% = 92,1% (status gizi baik) Kesan: Anak laki-laki 1 tahun 9 hari, status gizi baik.
  • 17. PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium Darah 16 Mei 2016 IGD RSUD Kota Bekasi Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Darah lengkap Leukosit 26.1 103/ul 5 – 10 Hitung jenis Basofil Eusinofil Batang Segmen Limfosit Monosit 0 0 2 74 19 5 % % % % % % < 1 1 – 3 2 – 6 52 – 70 20 – 40 2 – 8 Eritrosit 3.24 106/ul 4 – 5 Hemoglobin 8.5 g/dl 11 – 14.5 Hematokrit 25.3 % 40 – 54 MCV 78.0 U 75 – 87 MCH 26.1 Pcg 24 – 30 MCHC 33.5 g/dL 31 – 367
  • 18. Trombosit 430 103/ul 150 – 400 LED 8 mm 0 – 10 Kimia klinik GDS 85 Mg/dL 60 – 110 Elektrolit Natrium (Na) 136 Mmol/L 135 – 145 Kalium (K) 2.8 Mmol/L 3.5 – 5.0 Chlorida (Cl) 101 Mmol/L 94 – 111
  • 19. 2. Gambaran darah tepi • Eritrosit : Normositik normokrom • Ret HE : 24 pg ( 26 – 37 pg) • Leukosit : Jumlah meningkat, hipersegmentasi +, granula toksik +, vakuolisasi +, limfosit atipik + • Trombosit : Jumlah meningkat • Kesan : Anemia normositik normokrom dengan leukositosis, limfosit atipik dan trombositosis reaktif akibat proses infeksi 3. Foto thorax • Kesan: Bronkopneumonia
  • 20. PENATALAKSANAAN • Asupan cairan • IVFD Tridex 27A  700 cc/ hari • Medikamentosa: • Cefotaxime 2 x 600 mg • L-Bio 2 x 1 sach • L-Zink 2 x 5 ml • Ranitidin 2 x 10 mg • Dexamethasone 3 x 1 mg • Edukasi ibu pasien
  • 21. PROGNOSIS • Ad vitam : Ad Bonam • Ad functionam : Dubia Ad Bonam • Ad sanationam : Dubia Ad Bonam
  • 22. FOLLOW UP TGl 16 Mei 2016 di Melati (H1) S BAB cair (+) hari ke 3, lemas (+) batuk (+), sesak (+), abdominal discomfort (+) mual (+) muntah (-), makan(↓), minum(↓) , BAK (+) O TD : tidak dilakukan, S: 36,30 C KU: TSB/somnolen, sesak (+) Mata : CA (+/+), SI (-/-) Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-) Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-) Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor lambat Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (+), CRT>2s A GEA dengan dehidrasi berat Syok hipovolemia ISPA P Medikamentosa: O2 3-4 lpm RL 40 tpm Inj. Cefotaxime 2 x 200 mg Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg Inj. Paracetamol 70 mg (k/p) Inj. Ranitidine 2 x 10 mg Po. Lacto – B 2 x ½ cth Po. Paracetamol 3 x 1 cth Po. Zinc 1 x 1 cth Non-medikamentosa:  Tirah Baring  Edukasi pasien  Banyak minum  Diet lunak  Observasi KU dan tanda vital Pemeriksaan  Darah lengkap
  • 23. 17 Mei 2016 di Melati (H2) BAB cair (+) hari ke 4, lemas (+) batuk (+), sesak (+), abdominal discomfort (+) mual (+) muntah (-), makan(↓), minum(↓) , BAK (+) TD : tidak dilakukan HR: 150x/m, RR: 28x/m, S: 370 C KU: TSB/somnolen, sesak (+) Mata : CA (+/+), SI (-/-) Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-) Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-) Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor baik Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-), CRT<2s GEA dengan dehidrasi berat Syok hipovolemia ISPA Pro PICU Medikamentosa: O2 3-4 lpm RL 600 cc / hari Inj. Cefotaxime 2 x 300 mg Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg Inj. Paracetamol 70 mg (k/p) Inj. Ranitidine 2 x 10 mg Po. Lacto – B 2 x 1 cth Po. Zinc 2 x 5 mg Non-medikamentosa: Tirah Baring Edukasi pasien Observasi KU dan tanda vital Pemeriksaan Darah lengkap, GDS, elektrolit Ro thorax Instruksi: IVFD Tridex 27A  700cc/hr Pasang NGT  untuk diet Laboratorium Darah 17 Mei 2016 pukul 21.05 R.Melati RSUD Kota Bekasi Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Darah rutin Leukosit 31.6 103/ul 5 – 10 Hemoglobin 9.0 g/dl 13 – 17.5 Hematokrit 27.0 % 40 – 54 Trombosit 457 103/ul 150 – 400
  • 24. 18 Mei 2016 di Melati (H3) BAB cair (-), lemas (+) batuk (+), sesak (-), mual (-) muntah (-), makan(↓), minum(+) , BAK (+) TD : tidak dilakukan HR: 100x/m, RR: 24x/m, S: 370 C KU: TSS/apatis, sesak (↓) Mata : CA (+/+), SI (-/-) Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-) Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-) Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor baik Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-), CRT<2s GEA dengan dehidrasi berat perbaikan Bronkopneumonia Medikamentosa: O2 3-4 lpm IVFD Tridex 27A 700 cc/hr Inj. Cefotaxime 2 x 300 mg Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg Inj. Paracetamol 70 mg (k/p) Inj. Ranitidine 2 x 10 mg Po. Lacto – B 2 x 1 cth Po. Zinc 2 x 5 mg Non-medikamentosa: Tirah Baring Edukasi pasien Observasi KU dan tanda vital Laboratorium Darah 18 Mei 2016 pukul 17.52 R.Melati RSUD Kota Bekasi (post transfusi) Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Darah rutin Leukosit 29.7 103/ul 5 – 10 Hemoglobin 13.4 g/dl 13 – 17.5 Hematokrit 37.6 % 40 – 54 Trombosit 316 103/ul 150 – 400 Instruksi: Transfusi PRC 75 cc dengan pemberian diuretic (inj. Furosemide 7 mg iv) Inj. Cefotaxime 2 x 600 mg
  • 25. 19 Mei 2016 di Melati (H4) 20 Mei 2016 di Melati (H5) BAB cair (-), lemas (+) batuk (↓), sesak (-), mual (-) muntah (-), makan(+), minum(+) , BAK (+) BAB cair (-), lemas (-), rewel, batuk (↓), sesak (-), mual (- ) muntah (-), makan(+), minum(+) , BAK (+) TD : tidak dilakukan HR: 100x/m, RR: 24x/m, S: 36,70 C KU: TSS/CM, sesak (-) Mata : CA (+/+), SI (-/-) Paru : SN Vesikular, Rh(+/+), Wh(-/-) Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-) Abdomen: cekung, supel, BU(+), turgor baik Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-), CRT<2s TD : tidak dilakukan HR: 110x/m, RR: 24x/m, S: 370 C KU: TSS/CM, sesak (-) Mata : CA (-/-), SI (-/-) Paru : SN Vesikular, Rh(-/-), Wh(-/-) Jantung : S1/S2 regular, M (-), G (-) Abdomen: datar, supel, BU(+), turgor baik Ekstremitas: oedem ekstremitas (-), akral dingin (-), CRT<2s GEA dengan dehidrasi berat perbaikan Bronkopneumonia GEA dengan dehidrasi berat perbaikan Bronkopneumonia Medikamentosa: IVFD Tridex 27A 700 cc/hr Inj. Cefotaxime 2 x 600 mg Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg Inj. Paracetamol 70 mg (k/p) Inj. Ranitidine 2 x 10 mg Po. Lacto – B 2 x 1 cth Po. Zinc 2 x 5 mg Non-medikamentosa: Tirah Baring Edukasi pasien Observasi KU dan tanda vital Medikamentosa: IVFD Tridex 27A 700 cc/hr Inj. Cefotaxime 2 x 600 mg Inj. Dexamethasone 3 x 1 mg Inj. Paracetamol 70 mg (k/p) Inj. Ranitidine 2 x 10 mg Po. Lacto – B 2 x 1 cth Po. Zinc 2 x 5 mg Non-medikamentosa: Tirah Baring Edukasi pasien Observasi KU dan tanda vital Instruksi: -Acc pulang -Kontrol ke poli Anak
  • 26. ANALISA KASUS ANAK LAKI, 1 TAHUN 3 HARI 3 hr SMRS  batuk + demam + BAB cair 4 jam SMRS  BAB cair > 4x, muntah 2x Pasien menjadi diam, sangat lemas, tidak mau makan dan minum sama sekali, masih menangis namun tidak keluar air mata dan tangisannya cepat mereda PF: HR 150x/m; RR 32x/m; mata cekung, turgor kulit lambat, akral dingin, CRT > 2 s Dehidrasi berat
  • 28. Pengertian • Gastroenteritis atau diare  buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya, lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. • Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih dari 3x sehari baik disertai lendir dan darah maupun tidak.1
  • 29. Klasifikasi 1. Diare cair akut  Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali per hari, disertai dengan perubahan konsitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.1  Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
  • 30. Diare kronik • >15 hari. • Patogenesis lebih kompleks + berbagai factor. • penyebab : • diare osmotic, diare sekretorik, • malabsorbsi, • defek system pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit, • motilitas dan waktu transit usus abnormal, • gangguan permeabilitas usus • eksudasi cairan, elektrolit dan mucus yang berlebihan. • kelainan pada organ : pancreas, hati dan usus.
  • 31. Diare enterovasif • Ada gejala demam dan tinja berdarah. • berlaku secara invasive • sering terjadi di kolon • frekuensi BAB sering tapi sedikit-sedikit dan sering diawali dengan diare air • Sulit dibedakan dengan Irritable Bowel Disease (IBD). • Pemeriksaan lab :banyak leukosit di tinja • kultur tinja : bakteri seperti Salmonella, Shigella dan Campylobacter.
  • 32. Diare enterotoksigenik • non invasive • terdapat mual • gejala tanpa demam dan tanpa darah. • Tinjanya adalah kolera tinja yaitu seperti cucian beras dan disertai muntah. • Penyebab lain: bahan toksik pada makanan (logam berat misalnya preservative kaleng, nitrit, pestisida, histamine pada ikan). • Pemeriksaan lab : tidak ada leukosit di tinja. • Patogennya : ETEC, G.lamblia, rotavirus, virus cholera dan jamur.
  • 33. Diare persisten • Diare tipe ini pada mulanya akut • berlangsung lebih dari 14 hari • dimulai dengan diare akut atau disentri. • Diare kronik tidak sama dengan diare persisten. • Faktor resiko: • anak berusia < 1 tahun • malnutrisi • minum susu formula • baru mengalami diare akut.
  • 34. ETIOLOGI (umum) • Infeksi infeksi enteral infeksi parenteral bakteri (Shigella, E.coli, Salmonella, Vibrio, Yersinia dll) intoksikasi makanan: beracun, mengandung logam berat, mengandug bacteria (Clostridium perfringens, B.cereus, S.aureus dll) virus (Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, cytomegalovirus, echovirus, HIV) alergi : susu sapi, makanan tertentu parasit (Protozoa seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dll) malabsorpsi/maldigesti : monosakarida, lemak, asam amino tertentu cacing (A.lumbricoides, cacing tambang, Trichuris trichiura, S.stercoralis, cestodiasis dll)
  • 35. ETIOLOGI (umum) • Imunodefisiensi • hipogamaglobulinemia • penyakit granulomatose kronik • defisiensi IgA • imunodefisiensi IgA • Terapi obat • antibiotic, kemoterapi, antacid
  • 36. ETIOLOGI (umum) • Tindakan tertentu • gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi terapi radiasi • Lain-lain • sindrom Zollinger-Ellison • hipersekresi asam lambung, ulserasi peptik parah, dan sel tumor islet non-beta pankreas (gastrinoma). • neuropati autonomic • neuropati diabetic.
  • 37. PATOGENESIS • MEKANISME DASAR 1. Gangguan osmotic (diare osmotic) makanan atau zat yang tidak dapat terserap tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus Isi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare
  • 38. Mekanisme dasar 2. Gangguan sekresi (diare sekretorik) diare peningkatan isi rongga usus (volume tinja yang banyak sekali) peningkatan sekeresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus Akibat rangsangan tertentu (misalnya oleh enterotoksin) pada dinding usus
  • 39. Mekanisme dasar • 3. Gangguan motilitas usus • Hiperperistaltik :berkurang kesempatan usus untuk menyerap makanandiare. • peristaltic usus menurun  bakteri tumbuh berlebihan diare • Penyebab yang lain: • diabetes mellitus • pasca vagotomi • hipertiroid.
  • 40. Mekanisme dasar • 4. Malabsorbsi asam empedu, malabsorpsi lemak • gangguan pembentukan/ produksi micelle empedu • penyakit saluran bilier dan hati
  • 41. Mekanisme dasar • Diare infeksi • Disebabkan oleh infeksi dinding usus. Faktor kausal (agent) Faktor pejamu (host) Kemampuan tubuh untuk mempertahan diri terhadap organism yang dapat menimbulkan diare akut, terdiri dari factor pertahanan saluran cerna seperti keasaman lambung, motilitas usus, imunitas dan lingkungan flora normal usus. Daya penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan menghasilkan toksin yang mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman.
  • 42. GEJALA KLINIS Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera Gejala klinis : Masa Tunas Panas Mual, muntah Nyeri perut Nyeri kepala lamanya sakit 17-72 jam + Sering Tenesmus - 5-7 hari 24-48 jam ++ Jarang Tenesmus, kramp + >7hari 6-72 jam ++ Sering Tenesmus,kolik + 3-7 hari 6-72 jam - + - - 2-3 hari 6-72 jam ++ - Tenesmus, kramp - variasi 48-72 jam - Sering Kramp - 3 hari Sifat tinja: Volume Frekuensi Konsistensi Darah Bau Warna Leukosit Lain-lain Sedang 5-10x/hari Cair - Langu Kuning hijau - anorexia Sedikit >10x/hari Lembek + - Merah-hijau + Kejang+ Sedikit Sering Lembek Kadang Busuk Kehijauan + Sepsis + Banyak Sering Cair - - Tak berwarna - Meteorismus Sedikit Sering Lembek + - Merah-hijau - Infeksi sistemik+ Banyak Terus menerus Cair - Amis khas Seperti air cucuian beras - -
  • 43. PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI Symptom Minimal atau tanpa dehidrasi, kehilangan BB<5% Dehidrasi ringan sedang, kehilangan BB 5%-10% Dehidrasi berat, kehilangan BB>10% Kesadaran Baik Normal, lelah, gelisah, irritable Apatis, letargi, idak sadar Denyut jantung Normal Normal meningkat Takikardi, bradikardi, (kasus berat) Kualitas nadi Normal Normal melemah Lemah, kecil tidak teraba Pernapasan Normal Normal-cepat Dalam Mata Normal Sedikit cowong Sangat cowong Air mata Ada Berkurang Tidak ada Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering Cubitan kulit Segera kembali Kembali<2 detik Kembali>2detik Cappilary refill Normal Memanjang Memanjang, minimal Ekstremitas Hangat Dingin Dingin,mottled, sianotik Kencing Normal Berkurang Minimal
  • 45.
  • 46. Pemberian cairan pada diare dehidrasi murni 1. Jenis Cairan  Cairan rehidrasi oral ○ Formula lengkap, mengandung NaCl, NaHCO3, KCl, dan Glukosa ○ Formula sederhana, hanya mengandung NaCl dan sukrosa atau karbohidrat lain.  Cairan parenteral 2. Jalan pemberian cairan  Peroral untuk dehidrasi ringan, sedang dan tanpa dehidrasi dan bila anak mau minum serta kesadaran baik.  Intragastrik untuk dehidrasi ringan, sedang atau tanpa dehidrasi, tetapi anak tidak mau minum, atau kesadaran menurun.  Intravena untuk dehidrasi berat. 3. Jumlah cairan Jumlah cairan yang hilang didasarkan pada berat badan dan usia anak
  • 47. TATALAKSANA  Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga, ASI oralit diberikan tiap BAB atau muntah dengan dosis :  < 1 tahun : 50-100 cc  1-5 tahun : 100-200 cc  > 5 tahun : semaunya  Dehidrasi tidak berat (ringan-sedang)  Oralit 75 cc/kg/4 jam dilanjutkan pemberian cairan tiap BAB  Bisa peroral, NGT, parenteral.  Dehidrasi berat : rehidrasi parenteral dengan cairan RL atau ringer asetat 100 cc/kgBB :  < 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam 1 jam I, 70 cc/kgBB dalam 5 jam  > 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam ½ jam I, 70 cc/kgBB dalam 2½ jam
  • 48. 4. Seng ( Zinc ) • Seng merupakan mikronutrien komponen berbagai enzim dalam tubuh yang penting antara lain untuk sintesis DNA. Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF telah merekomendasikan penggunaan seng pada anak dengan diare dengan dosis 20 mg per hari selama 10-14 hari, dan pada bayi<6 bulan dengan dosis 10 mg per hari selama 10-14 hari 5. Pemberian makanan selama dan setelah diare • Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan setelah sembuh. Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrien sebanyak anak mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan aan mempercepat kembalinya fungsi usus yang normal termasuk kemampuan menerima dan mengabsorbsi berbagai nutrien, sehingga memburuknya status gizi dapat dicegah atau paling tidak dikurangi. Bayi yang minum ASI harus diteruskan sesering mungkin dan selama anak mau. Bayi yang tidak mium ASI harus diberi susu yang biasa diminum paling tidak setiap 3 jam. 6. Terapi Medikamentosa 7. Probiotik dan Prebiotik
  • 49. KOMPLIKASI 1. DEHIDRASI Jenis dehidrasi Kadar ion Na+ dalam plasma Dehidrasi hipotonik/ dehidrasi hiponatremia Kurang kadar Na+ dalam plasma (<130 mEq/l) Dehidrasi isotonic 130-150 mEq/l Dehidrasi hipertonik lebih dari 150 mEq/l
  • 50. 2.gangguan keseimbangan asam- basa • asidosis metabolik • kehilangan NaHCO3 melalui tinja • penimbunan asam laktat • produk metabolic bersifat asam yang tidak dapat dikeluarkan (oliguria atau anuria) • hipokalemia: • gelaja hipotoni otot, bradikardia, ileus paralitik • hipoglikemi: • Gizi buruk: cadangan glikogen kurang, ggn.absorbsi glukosa • Lemas, tremor, berkeringat, pucat, kejang, syok
  • 51. 3. Gangguan gizi  masukan makanan berkurang  anoreksia, muntah, memuasakan, memberi makanan encer • berkurang penyerapan makanan terutama lemak dan protein • Kerusakan vili usus • Defisiensi lactase = malabsorbsi laktosa • Berkurang konsentrasi asam empedu • Transit makanan melalui usus meningkat • Meningkatnya kebutuhan zat makanan • meningkatnya metabolism dan kebutuhan untuk memperbaiki epitel usus
  • 52. 4. Gangguan sirkulasi darah • Syok hipovolemik • Akral dingin • Kesadaran menurun • Nadi kecil, cepat • tekanan darah menurun • kulit lembab berkeringat dingin • pucat, sianosis
  • 53. PENCEGAHAN • Faktor kebersihan • mencuci tangan dengan sabun • Penyiapan makanan yang higienis • Penyediaan air minum yang bersih • Kebersihan perorangan • Cuci tangan sebelum makan • Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet) • Tempat buang sampah yang memadai • Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan • Lingkungan hidup yang sehat
  • 54. PENCEGAHAN • pemberian ASI eksklusif minimal 6 bulan • vaksin rotavirus per-oral • Pemberian gizi yang baik kepada anak.
  • 55. PROGNOSIS • Pasien diare akut disebabkan infeksi virus sembuh dengan baik tanpa komplikasi sekiranya diberikan terapi rehidrasi yang tepat. • Dehidrasi berat tanpa terapi rehidrasi yang adekuat dapat menyebabkan shock hipovolemia yang berakhir dengan kematian.