1. Laporan Kasus Junior Infeksi
Pembimbing :
dr MMDEAH Hapsari SpA(K)
Dr Nahwa Arkhaesi Sp A
Seorang anak laki- laki
dengan DHF grade II
Gizi Baik Perawakan normal
2. Kasus
An. Hanif Arya Kusuma
11 tahun 4 bulan
Alamat : Muktiharjo Kidul Genuk
NO CM :C422246/ 7306860
MRS : 3 Juni 2013
kg
3. Anamnesa
Alloanamnesis dengan ibu penderita
± 5 hari SMRS anak demam tinggi mendadak, terus
menerus, menggigil (-) demam lebih tinggi pada malam
hari tetapi ibu tidak mengukur suhu tubuh anak dengan
termometer. Demam turun bila diberi obat penurun
panas, lalu naik kembali.
Batuk (-), pilek (-), sakit kepala (-), nyeri sendi (-), nyeri
otot (-), nyeri belakang bola mata (-) bintik-bintik merah
seperti digigit nyamuk (-), mimisan (-), gusi berdarah (-
),mual (+) muntah (-), nyeri ulu hati (+), lemah (-), keluar
cairan dari telinga (-),BAB seperti petis (-), nyeri saat
BAK (-), riwayat pergi ke daerah endemis malaria (-),
riwayat kontak dengan unggas yang mati mendadak (-),
riwayat tinggal di daerah banjir (-) orang tua dibawa
ke dokter umum,di diagnosa demam tifoid.
6 hari
± 4 hari SMRS anak masih demam
tinggi disertai sakit kepala (+),
lemah(+), mual (+), muntah (+), nyeri
otot (+), bintik merah seperti digigit
nyamuk (+) di tangan, kaki, dan
sedikit di wajah. Anak dibawa lagi ke
dokter umum, di diagnosa DBD,
disarankan rawat inap, orangtua
menolak.
.
4 hari
4. Anamnesa…………2
.± 2 jam SMRS anak masih demam, keluhan masih sama
dengan sebelumnya. Bintik merah seperti digigit nyamuk
(+) bertambah banyak. Anak bertambah lemah, nyeri
kepala (+), mual (+), muntah (+), nyeri otot (+) kemudian
dibawa ke Puskesmas dilakukan tes lab darah dengan
hasil Hb: 6,4; Ht:47; Leukosit: 2100 dirujuk ke RS
Dr.Kariadi untuk rawat inapC1L2
2 jam
Anak dirawat 5 hari, nafsu makan mulai meningkat, tidak ada
keluhan gastrointestinal,keadaan umum anak tampak baik, hasil
labolatorium hb,ht,trombosit meningkat kemudian anak
diperbolehkan pulang karena perbaikan
5hari
5. Riwayat penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini
Tidak ada teman atau tetangga pasien yang
sakit DBD
6. Riwayat pemberian diet
Riwayat makan dan minum anak sebelum sakit
ASI : sejak lahir s/d 2,5 tahun anak minum ASI.
Susu formula sejak 2 tahun 3-4x/hari @150-180
cc (30 cc ≈ 1 sdt tkr) habis.
Bubur sejak 6 bln-8 bln 2-3x/hari @ 1mangkok
kcl, sering habis
Nasi tim sejak 8 bln-12 bln 2-3x/hari @ 1
mangkok kcl, sering habis
Nasi, lauk telur, tahu, tempe, ikan, sayur 3x/hari
@ 1 piring kecil, sering habis
Kesan : Kualitas dan kuantitas cukup
7. RIWAYAT KEHAMILAN,
PERSALINAN & KB
Periksa di
Puskesmas
ANC (+) 4X,
ANB (-)
Prenatal Natal
Tidak
ada
keluhan,
bayi
sehat
Postnatal
No Kehamilan dan Persalinan Tgl Lahir/Umur
1. Lahir bayi perempuan, spontan di
bidan, BBL: 3800 gr
1 November 1994
2. Lahir bayi laki-laki, spontan di
bidan, BBL: 3700 gr
26 Januari 2002
3. Lahir bayi perempuan, spontan di
rumah, dibantu bidan BBL: 3500 gr
22 Juni 2006
Riwayat KB:
Ibu sudah steril
8. Pemeriksaan fisik
Perut datar
turgor baik
nyeri epigastrium
Hepar 3 cm
tajam,kenyal rata,
lien S0, ascites (-)
Redup lapangan paru
kanan SD vesikuler +/+ ↓
Hantaran -/- Ronkhi -/-
Ptekie(+)
Tangan dan kaki
9. X-FOTO THORAX AP RLD
•Cor : CTR = 42%
•Bentuk dan letak normal
•Pulmo: corakan vaskuler
normal
•Tak tampak bercak pada
kedua kapangan paru
•Hemidiafragma kanan setinggi
costa IX posterior sinus
costofrenikus kanan kiri lancip
•Pada posisi RLD tampak
opasitas homogeny pada lateral
hemithoraks kanan dengan
pleural index 11
Kesan : Cor tak tampak membesar
Tak tampak bercak pada kedua
lapangan paru
•Efusi pleura kanan (PEI=11)
12. TERAPI :
Terapi intra vena
Infus RL 5cc/kgBB/jam → 50 tpm (IGD)
RL 3cc/kgBB/jam 30tpm (4jam)
RL 1,5cc/kgBB/jam15 tpm
2A ½ NS 960/40/10 tpm
Terapi peroral
Parasetamol 500 mg / 4-6 jam ( t ≥ 38 C)
Diet
3 x nasi
3 x 200 cc susu
Program :
Evaluasi KU, tanda vital, tanda-tanda
syok, perdarahan spontan, diuresis
Cek DR serial per 6 jam
Cek IgM dan Ig G dengue blot
BC dan diuresis/12 jam
13. PEMBAHASAN
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Demam 2-7 hari, tinggi, mendadak
Nyeri kepala
lesu, lemah
Mual, muntah
Nyeri otot & sendi
Perdarahan spontan (perd. Kulit & mimisan)
Ruam
Diare kadang-kadang
Hepatomegali (kelainan fx hati)
14. PROGRESS NOTE
Demam(-)
ptekie(+)
Odem
palpebra (+)
hepar 3 cm
4/6/2013
Edema
Palpebra (-/-)
5/6/2013
Ptechie di wajah dan
ekstremitas (-), hepar
teraba 2 cm di bawah
arcus costa
7/6/2013
Program:
Infus 2A1/2N/960/
10 tpm
Program:
Infus2A1/2N /960/
10 tpm
RL 5cc/kgBB/jam → 50 tpm
RL 3cc/kgBB/jam 30tpm
2A ½ N / 960/10 tpm
17. Pasen ini didapatkan bahwa IgG Dengue (+) sedangkan IgM (-),
Dinterpretasikan bahwa pasien dulu sudah pernah menderita demam
Dengue dan kali ini mendapat infeksi Dengue Sekunder. pada infeksi
sekunder, IgG akan muncul terlebih dahulu
18. Demam Berdarah Dengue
Peningkatan permeabilitas kapiler → perembesan plasma,
hipovolemia, dan syok→ ekstravasasi cairan ke rongga pleura da
rongga peritoneal (selama 24-48 jam)
Fase kritis : hari ke-3 hingga ke -5 perjalanan penyakit
- suhu mulai turun
- dapat merupakan tanda awal syok pada DBD berat
Perdarahan dapat berupa petekie, epistaksis, melena, ataupun
hematuria.