3. Lingkar Lengan Atas (cm)
Yakni mengukur bagian tengah antara acromion dan olecranon
Alat yang digunakan yakni insertion tape dari fiberglass atau kertas berlapis plastik
Syarat pengukuran LLA
1. Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif (biasanya kiri)
2. Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup pakaian
3. Otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang
4. Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah
dilipat-lipat sehingga permukaannya sudah tidak rata
4. Cara pengukuran LLA
1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon
3. Tentukan titik tengan lengan
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan samapi cukup
terukur lingkar lengan
5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar
6. Cara pembacaan skala yang benar
5. Rumus LLA
Laki-laki 29,5 cm
Prempuan 28,5 cm
INTERPRETASI
Baik > 85%
Kurang 75, 1% – 85%
Buruk < 75%
6. 2. Tebal Lipatan Kulit
Tempat Pemeriksaan TLK
1. M Biceps brachii
2. M. triceps brachii
3. Suprailiaca
4. Subscapula
5. Mid Axillaris
6. Abdominalis
7. Femoralis
8. Infrascapula
9. M. Gastrocnemius
Alat : Skinfold Calipers
Syarat : Alat ukur harus
dalam keadaan baik dan
bagian yang diukur
terbebas dari pakaian
7. Cara pengukuran TLK
1. Pasien melipat siku 90 %
2. Ambil lipatan kulit dengan arah vertikal pada jarak antara
penonjolan lateral processus acromion dan batas inferior
processus olecranon
3. Ukur pada sisi samping lengan dengan menggunakan pita
pengukur lalu tandai garis tengahnya dengan menggunakan spidol
4. Gunakan caliper/lange lalu ukur tebal lipatan kulit sekitar 1 cm
diatas tanda spidol yang dibuat
5. Menghitung dan menginterpretasikan hasil pengukuran TLK
8. Rumus
Standar
• Laki-laki : 12,5 cm
• Perempuan : 16,5 cm
Interpretasi
• Baik > 90%
• Kurang 60,5 – 90%
• Buruk < 60%
9. Hubungan LLA dan TLK
Cara singkat
Ө Lengan =
Ө Otot = Ө Lengan – TLK
O Otot = Ө otot x 3,14
10. WHR
• Merupakan metode sederhana untuk
membandingkan kandungan lemak tubuh
bagian atas (pinggang dan area
abdomen)dengan kandungan lemak tubuh
bagian bawah (panggul dan bokong).
• Alat yang digunakan: meteran
• Tempat pengukuran :
• Pinggang : pertengahan arcus costae XII – SIAS
• Panggul : pertengahan M. gluteus maximus
11. • Rumus penentuan status gizi berdasarkan
WHR:
WHR = L Pi
L Pa
• Nilai standar:
– Laki-laki : 0,9
– Perempuan : 0,85
13. Salah satu metode ‘diet assessment’ yang
dapat mengevaluasi secara kasar diet
seseorang dengan cara mengevaluasi
makanan apa saja yang dikonsumsi per hari
(24 jam)
15. Glikemik Indeks
Pengelompokan bahan makanan oleh karena kemampuannya
dalam meningkatkan kadar glukosa darah
Low ≤ 55
Medium 56 – 69
High > 70
Glikemik Load
Berdasarkan efek terhadap level glukosa darah dalam 3 jam
Low ≤ 10
Medium 11 – 19
High ≥ 20
17. Tujuan : Mempertahankan BB berdasarkan umur, JK, dan kerja fisik
Syarat :
1. Energi sesuai kebutuhan
2. Protein agak tinggi yaitu 1 – 1,2 g/kgBB
3. Pada keadaan akut, lemak tidak boleh diberikan
4. Bila perlu berikan suplemen vitamin ADEK
5. Serat tinggi terutama dalam bentuk pectin yang dapat mengikat
kelebihan asam empedu dalam saluran cerna
6. Tidak merangsang saluran cerna
18. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
1. Diet Rendah Lemak I
Diberikan kepada pasien kolesistisis dan kolelithiasis dengan kolik akut.
Makanan yang dapat diberikan berupa buah-buahan dan mineral.
Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali A danC.
Sebaiknya selama 1-2 hari saja
2. Diet Rendah Lemak II
Keadaan akut yang sudah dapat diatasi, pasien dengan penyakit kronis yang
terlalu gemuk
dalam bentuk cincang, lunak atau biasa,rendah energi, kalsium, B1
3. Diet Rendah Lemak III
Pasien dengan penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dan cukup
nafsu makan
makanan lunak atau biasa
Cukup energi dan semua zat gizi
19. Bahan makanan yag tidak dianjurkan
makanan/daging berlemak
makanan yang digoreng
makanan yang menimbulkan gas
20. Diet Rendah Kalori
Tujuan :
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi
sesuai dengan umur, jenis kelamin, dan
kebutuhan fisik
2. IMT Normal yaitu 18,5 – 22,9 kg/m2
3. Mengurangi asupan sehingga tercapai
penurunan BB sebanyak ½ - 1 kg/minggu.
Pastikan bahwa yang berkurang adalah sel lemak
dengan mengukur TLK dan Lingkar pinggang
21. Syarat
1. Energi rendah ditujukan untuk menurunkan berat badan
2. Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1,5 gr/kg BB/hari, 15-20% dari
kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat lebih rendah, yaitu 55-65% dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
6. Dianjurkan untuk 3 kali makan sesuai dengan kebutuhan
7. Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan
8. Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari
22. 1. Diet rendah kalori I : 1200 kalori/hari
2. Diet rendah kalori II : 1500 kalori/hari
3. Diet rendah kalori III : 1700 kalori/hari
23.
24. Tujuan :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan
menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin (endogenous atau
exogenous), dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai berat badan
normal
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan
insulin seperti hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama
serta masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal
25. Syarat :
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat nadan
normal
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-55% dari kebutuhan energi total
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebuthan energi total, yaitu
60-70%
5. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas
6. Asupan serat dianjurkan 25 gr/hari
7. Pasien DM dengan TD normal diperbolehkan mengonsumsi natrium
dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari
8. Cukup vitamin dan mineral
26.
27. 1. Subjective data
• Identity
• History diet
• Food recall 24 jam
2. Objective data
• Antropometri
• Pemeriksaan fisis
• Pemeriksaan laboratorium
29. Satuan IMT : Berat Badan (BB) dalam kg
Tinggi Badan (TB) dalam meter (m)
IMT = BB
(TB)2
30. Status IMT ( kg/m2 )
Resiko
Komorbiditas
Kurang < 18,5 Rendah
Normal 18,5 – 22,9 Normal
Overweight 23 – 24, 9 Meningkat
Obes 1 25 – 29,9 Moderat
Obes 2 > 30 Berat
31. • Dapat dihitung dengan menggunakan rumus Harris-
Benedict, sbb:
Laki-laki
BEE = 66 + 13,7W + 5H – 6,8A
Perempuan
BEE = 655 + 9,6W + 1,7H – 4,7A
• Tentukan jenis dietnya
• Menyusun menu pagi-malam
• Menghitung jumlah kalori, HA, lemak, dan protein
• Pemberian nutrisi harus adekuat, masing-masing + 10%