Penelitian ini membandingkan pengaruh pendekatan konstruktivisme dan konvensional terhadap keterampilan metakognisi matematika siswa SMA. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivisme, yang melibatkan tahap apersepsi, eksplorasi, diskusi dan pengembangan konsep, Meningkatkan keterampilan metakognisi siswa dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis dan kreatif dibanding
1. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
“Selamat Datang Di Slide Persentasi Sidang Skripsi Tahun 2014” “Karya Ilmiah Ini ditulis oleh Titin Riyanti”, “Dipersembahkan Kepada Orang Tua Tercinta ”
Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme terhadap
Keterampilan Metakognisi Matematika Siswa
Di susun oleh :
Titin Riyanti
09221067
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2014
Copyrigth@ Titin Riyanti_2014
2. Kondisi Umum
Kondisi Ideal
Kondisi di Lapangan
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
3. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Apakah penerapan pendekatan
konstruktivisme berpengaruh
signifikan terhadap keterampilan
metakognisi matematika siswa di
kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1
Palembang?
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
4. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Yamin (2008:3) menyatakan bahwa:
Pendekatan konstruktivisme adalah
pendekatan yang tidak berdasarkan
pada kegiatan pemindahan
pengetahuan dari guru kepada siswa,
melainkan suatu kegiatan yang
memungkinkan siswa membangun
sendiri pengetahuannya.
2.1 Pendekatan
Konstruktivisme
2.3 Keterampilan
Metakognisi
Matematika
5. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Menurut Yamin (2008:12) mengemukakan
bahwa:
Keterampilan metakognisi merupakan sejumlah
keterampilan yang dimiliki oleh siswa-siswa
dalam mengatur dan mengontrol proses
berfikirnya. Dalam keterampilan ini terdapat
prinsip refleksi, yaitu siswa belajar melalui
aktifitas atau pekerjaan sendiri dan kemudian
mengkaji ulang dari pekerjaan yang telah
dilakukannya.
2.1 Pendekatan
Konstruktivisme
2.3 Keterampilan
Metakognisi
Matematika
6. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
3.1 Prosedur
Penelitian
3.2 Teknik
Pengumpulan Data
3.3 Teknik Analisis
Data
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Analisis Data
Tahap Penarikan Kesimpulan
7. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
3.1 Prosedur
Penelitian
3.2 Teknik
Pengumpulan Data
3.3 Teknik Analisis
Data
Dokumentasi
Foto dan Data Nilai Ulangan Harian
Observasi
Lembar Observasi
Tes
Post-test berbentuk soal uraian
8. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Dokumentasi dari Nilai Ulangan Harian
Uji Homogenitas, Uji Normalitas Data dan
Uji Perbedaan Rata-rata
Observasi dari Lembar Observasi
Rating Scale
Tes dari Soal Post-test Uraian
Uji Homogenitas, Uji Normalitas Data dan
Uji Perbedaan Rata-rata
3.1 Prosedur
Penelitian
3.2 Teknik
Pengumpulan Data
3.3 Teknik
Analisis Data
9. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
4.1 Analisis Data
Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
Nilai Ulangan Kelas eksperimen
dan Kelas Kontrol
Post-test Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Uji
Homogenitas
Ho ditolak, terdapat
perbedaan secara signifikan
varians keterampilan
metakognisimatematika antara
kedua kelas, berarti data
tersebut homogen
Ho ditolak, terdapat perbedaan secara
signifikan varians keterampilan
metakognisimatematika antara kedua
kelas, berarti data tersebut homogen
Uji
Normalitas
Ho diterima, sampel
berasal dari populasi yang tidak
berdistribusi normal
Ho diterima, sampel berasal dari
populasi yang tidak berdistribusi
normal.
Uji
Hipotesis
Ho diterima, Tidak
terdapat perbedaan rata-rata
keterampilanmetakognisi
matematika siswa pada kedua
kelas
Ho ditolak, pendekatan
konstruktivismememberi pengaruh
terhadap keterampilanmetakognisi
matematika siswa
10. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
2. Analisis Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran (LOKP) Kelas
Eksperimen
Tahap apersepsi serta tahap diskusi dan penjelasan konsep
keterampilanmetakognisimatematika yang muncul kriterianya sangat
baik
Tahap eksplorasi serta pengembangan dan aplikasi konsep
keterampilanmetakognisimatematika yang muncul kriterianya cukup
baik
Keterampilanmetakognisimatematika siswa pada setiap tahap
pendekatan konstruktivisme kriterianya baik.
4.1 Analisis Data
Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
11. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
4.1 Analisis Data
Hasil
Penelitian
4.2 Pembahasan
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pertemuan
Pertama
Tahap apersepsi, eksplorasi serta diskusi dan
penjelasan konsep
Guru menjelaskan materi, siswa
mengerjakan latihan soal
Pertemuan
Kedua
Tahap pengembangan dan aplikasi konsep Siswa mengerjakan tugas
Nilai
Ulangan
Rata-ratanya 50,66
Muncul Keterampilan berpikir kreatif dan
Pemecahan masalah.
Belummuncul Keterampilan berpikir kritis dan
Pengambilan keputusan.
Rata-ratanya 50,45.
Muncul Keterampilan berpikir kreatif dan
Pemecahan masalah
Tidak muncul Keterampilan berpikir kritis
dan Pengambilan keputusan.
Nilai
Post-test
Rata-ratanya 81,45.
Muncul keterampilan berpikir kreatif,
pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
Jarang muncul keterampilan berpikir kritis.
Rata-ratanya 65,91.
Muncul keterampilan berpikir kreatif, dan
pemecahan masalah
Tidak muncul keterampilan berpikir kritis
dan pengambilan keputusan.
12. BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan bahwa keterampilan metakognisi matematika
siswa pada kelas dengan pendekatan konstruktivisme lebih
baik daripada pendekatan konvensional. Selain itu,
pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme dapat meningkatkan keterampilan
metakognisi matematika siswa. Dengan kata lain, penerapan
pendekatan konstruktivisme memberi pengaruh yang
signifikan terhadap keterampilan metakognisi matematika
siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1 Palembang.
Keterampilan metakognisi tersebut, terdiri dari (1)
keterampilan pemecahan masalah; (2) keterampilan
pengambilan keputusan; (3) keterampilan berpikir kritis; (4)
keterampilan berpikir kreatif.
5.1 Kesimpulan