2. PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI PENDEKATAN
KONTEKSTUAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA
KELAS X DI MAN 2 PALEMBANG
Disusun Oleh
Nama : Nur Asiah
Nim : 09 221 047
Pembimbing I : Dr. Ismail, M. Ag
Pembimbing II : M. Win Afgani, S. Si, M. Pd
3. Pada dasarnya, pendidikan bertujuan untuk
membekali orang dengan pengetahuan
dan pengalaman serta untuk menghadapi
berbagai masalah dalam kehidupan sehari-
hari yang terkadang mengenai hal-hal
yang sukar dan pemecahannya tidak dapat
diperoleh dengan segera. Hal seperti itu
dalam matematika biasanya berupa
pemecahan masalah matematika.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
4. Dalam interaksi belajar mengajar, perlu
Model
Pembelajara
n
Model
Pembelajara
n
Pendekatan
Pembelajara
n
Pendekatan
Pembelajara
n
Media
Pembelajara
n
Media
Pembelajara
n
5. Madrasah Aliyah Negeri 2 Palembang , dengan alasan :
1. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa
3.Berdasarkan RPP
4. Pengalaman belajar disana
6. RUMUSAN MASALAH
“Apakah terdapat pengaruh penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw melalui pendekatan kontekstual
dan media pembelajaran terhadap
kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa kelas X di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Palembang?”
7. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
melalui pendekatan kontekstual dan media
pembelajaran terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa kelas
X di Madrasah Aliyah Negeri 2 Palembang.
10. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Menggunakan Pendekatan Kontekstual dan Media Pembelajaran
• Guru menjelaskan secara umum mengenai materi dan mengaitkan materi pada masalah
kehidupan nyata dan diselesaikan dengan menggunakan media kartu.
• Guru mempersiapkan siswa untuk dibagi dalam kelompok asal yang terdiri dari 4 – 5 orang
(masyarakat belajar).
• Guru memberikan masalah berupa LKS untuk siswa kerjakan secara berkelompok
• Guru mengarahkan siswa untuk berbagi tugas menjadi anggota kelompok ahli dalam setiap
kelompok asal.
• Guru memberikan kesempatan siswa berdiskusi untuk membangun (kontruktivisme) pengetahuan
dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS yang diberikan.
• Guru memantau kerja setiap kelompok dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika
mengalami kesulitan.
• Guru meminta para anggota kelompok ahli untuk kembali ke kelompok asal dan berdiskusi untuk
membangun (kontruktivisme) pengetahuan yang diperolehnya kepada anggota-anggota kelompok
asalnya dan menemukan (inkuiri) jawaban LKS yang diberikan.
• Guru meminta perwakilan siswa dari anggota kelompok asal mempresentasikan jawaban di depan
kelas (pemodelan), sedangkan kelompok lain memberikan tanggapannya. Guru memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal – hal yang kurang dimengerti.
• Guru mengadakan evaluasi, baik secara individual ataupun kelompok untuk mengetahui
kemajuan belajar dengan memberikan soal-soal latihan yang dikerjakan masing- masing individu
(penilaian autentik). Dan bagi yang memperoleh nilai hasil belajar sempurna di beri
penghargaan.
• Guru meminta siswa mengemukakan pendapat dari pengalaman belajarnya (refleksi).
11. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa
Aspek yang dinilai dari hasil tes berdasarkan kemampuan pemecahan
masalah antara lain sebagai berikut:
•Kemampuan memahami masalah
Aspek yang dinilai : a. pemahaman apa yang diketahui
b. pemahaman apa yang ditanyakan
•Kemampuan merencanakan penyelesaian masalah
Aspek yang dinilai : a. ketepatan strategi pemecahan masalah
b. relevansi konsep yang dipilih dengan permasalahan
•Kemampuan melaksanakan rencana penyelesaian masalah
Aspek yang dinilai : a. ketepatan model matematika yang
digunakan
b. kebenaran dalam melakukan operasi hitung
•Kemampuan memeriksa hasil yang diperoleh
Aspek yang dinilai : a. kebenaran jawaban
12. Materi Pembelajaran
• Standar Kompetensi
Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dan
pertidaksamaan satu variabel.
• Kompetensi Dasar
Berdasarkan silabus matematika SMA kelas X, kompetensi dasar yang ingin dicapai
dalam materi pembelajaran Sistem Persamaan Linier dan Kuadrat adalah sebagai
berikut:
– Menyelesaikan sistem persamaan linear dan sistem persamaan campuran linear
dan kuadrat dalam dua variabel.
– Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear.
– Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dan penafsirannya.
– Menyelesaikan pertidaksamaan satu variabel yang melibatkan bentuk pecahan
aljabar.
– Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan satu variabel.
– Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan
pertidaksamaan satu variabel dan penafsirannya.
13. • Bentuk Umum sistem persamaan liniear 2 Variabel
• Bentuk Umum Sistem Persamaan linier 3 variabel
x, y, z adalah variabel
• Dalam kehidupan sehari-hari digunakan model matematika yang
berbentuk persamaan linear dan kuadrat. Langkah-langkah
penyelesaian masalah:
– Nyatakan besaran yang ada dalam masalah sebagai variable,
misalnya x, y atau z.
– Hubungkan variabel-variabel tersebut dalam suatu persamaan
dengan mengingat syarat-syarat berlakunya variable.
– Selesaikan sistem persamaan tersebut.
14. Media Pembelajaran dengan Bentuk Model Kartu
untuk Menyelesaikan Persamaan Linear
• Langkah-langkah penggunaan media kartu dalam penyelesaian sistem
persamaan liniear dua variabel:
– Sediakan enam macam kartu yang berbeda warna dan bentuk
– Kemudian ditetapkan aturan setiap kartu mewakili enam jenis nilai.
– Amati soal dan lakukan pemodelan tiap jenis nilai dengan jenis kartu
yang telah ditetapkan.
– Langkah terakhir lakukan proses perhitungan dengan cara
menambahkan untuk jenis kartu yang sejenis.
• Kesepakatan :
= x = y = 1
= - x = - y = -1
Pembuat nol : = 0 = 0 = 0
15. HIPOTESIS
Bertitik tolak dari tinjauan teoritis maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut : ada pengaruh penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
pendekatan kontekstual dan menggunakan media terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X
di MA Negeri 2 Palembang.
16. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
“EKSPERIMEN”
Desain Penelitian
“Posttest Only Control Design”
Variabel Penelitian
•Pengajaran matematika dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual dan
penggunaan media sebagai variabel bebas.
•Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
X di MAN 2 Palembang sebagai variabel terikat.
17. Definisi Operasional
• Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual
dan penggunaan media adalah model pembelajaran dimana dengan
pendekatan kontekstual guru mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan situasi dunia nyata siswa dan menggunakan media dalam
menafsirkannya, kemudian guru membagi siswa dalam kelompok yang
jumlah masing-masing kelompok sesuai dengan jumlah yang akan dibahas.
Kemudian siswa membentuk kelompok ahli yakni mereka berkumpul
dengan siswa lain yang mendapatkan bagian yang sama dari kelompok lain.
Dalam kelompok ahli mereka bekerja sama mempelajari / mengerjakan
bagian yang mereka bahas. Kemudian masing-masing siswa kembali ke
kelompok asalnya dan membagikan apa yang telah dipelajarinya kepada
rekan-rekan dalam kelompoknya.
• Kemampuan pemecahan masalah matematika kelas X di MAN 2 Palembang
adalah kesanggupan siswa untuk menyelesaikan suatu masalah yang berupa
soal-soal pemecahan masalah yaitu dalam penelitian ini berupa soal cerita
yang termasuk dalam masalah nonrutin, dengan cara menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang
belum dikenal sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya.
18. Populasi dan Sampel
Populasi
Sampel, teknik cluster sampling
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X.1 17 26 43
X.2 16 28 44
X.3 15 30 45
X.4 14 30 44
X.5 16 28 44
X.6 13 31 44
X.7 20 24 44
19. Prosedur Penelitian
• Tahap Persiapan
Mengidentifikasi permasalahan
Merencanakan pembelajaran (RPP), bahan ajar serta alat dan bahan yang akan
digunakan dalam penelitian
Melakukan observasi ke tempat penelitian
Melakukan perizinan tempat untuk penelitian
Menentukan dan memilih sampel dari populasi yang telah ditentukan
Menyusun instrument penelitian
• Tahap Pelaksanaan
Memberikan perlakuan, yakni melaksanakan pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual dan
media pembelajaran
Memberikan posttest
• Tahap Penyelesaian
• Menganalisis data yang diperoleh
• Mendeskripsikan hasil pengolahan data
• Menyusun laporan penelitian
21. Teknik Analisis Data
• Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus Chi-kuadrat. Adapun langkah kerjanya
menurut Arikunto (2010 : 360) sebagai berikut:
1. Membuat daftar frekuensi.
2. Menentukan batas-batas kelas interval.
3. Menentukan titik tengah kelas interval (X) sejajar dengan kelas interval yang bersangkutan.
4. Menuliskan frekuensi (f) bagi tiap-tiap kelas interval, sejajar dengan kelas interval yang
bersangkutan.
5. Menentukan fX hasil kali frekuensi dengan titik tengah.
6. Menghitung angka standar atau z-score batas nyata kelas interval.
7. Menentukan batas daerah dengan menggunakan table “luas daerah di bawah lengkung normal
standar dari 0 ke z”.
8. Dengan diketahui batas daerah dapat diketahui luas daerah untuk tiap-tiap kelas interval, yaitu
selisih dari kedua batasnya.
9. Luas daerah menggambarkan persentase bagian dalam bandingannya dengan luas seluruh kurva
yang berjumlah 100%.
10. Dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat diperlukan biaya bilangan yang menunjukkan
frekuensi yang diobservasi (fo) dan frekuensi yang diharapkan (fh).
22. • Uji Homogenitas
Untuk pengujian homogenitas ada beberapa cara, salah satunya adalah Varian
terbesar dibandingkan varian terkecil. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut: (Husaini dan Purnomo, 2008 : 133)
1. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.
2. Tulis Ha dan Ho dalam bentuk statistik.
3. Cari Fhitung dengan menggunakan rumus :
4. Tetapkan taraf signifikansi ( )α
5. Hitung Ftabel dengan rumus
Ftabel = F1/2 α (dk varian terbesar – 1, dk Varian terkecil -1)
Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel
6. Tentukan criteria pengujian Ho yaitu :
Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho diterima (homogen).
7. Bandingkan Fhitung dengan Ftabel,
8. Buatlah kesimpulannya
23. • Uji Hipotesis
H0 = Tidak ada pengaruh pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan
kontekstual dan menggunakan media terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. (µ1 = µ2 )
Ha = Ada pengaruh pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dengan pendekatan kontekstual dan
menggunakan media terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa. (µ1 > µ2 )
24. • Uji t
Kriteria pengujian adalah H0
diterima jika thitung
< ttabel.
H0
ditolak jika thitung
> ttabel
.