Dokumen tersebut membahas masa Demokrasi Liberal di Indonesia antara tahun 1950-1959. Masa ini ditandai dengan sering bergantinya kabinet akibat banyaknya partai politik namun tidak ada yang mempunyai mayoritas. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan politik dan ekonomi. Pemerintah berupaya meningkatkan stabilitas dengan kebijakan ekonomi seperti devaluasi mata uang dan nasionalisasi bank, namun kondisi ekonomi masih sulit.