SlideShare a Scribd company logo
R. Suharso
Melalui belajar mandiri, peserta dapat mengidentifikasi
dan menganalisis peran dan nilai-nilai perjuangan
tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan
keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa
1945-1965
 Tahun 1945 hingga 1965 adalah masa-masa sulit Republik
Indonesia untuk mempertahankan keutuhan NKRI. Dari
pergulatan ideologi dan peristiwa masa itu, lahirlah tokoh-
tokoh pejuang di tingkat pusat maupun daerah. Tokoh-
tokoh itu sebagian ada yang menjadi Pahlawan Nasional
dan sebagian lagi dilupakan peranannya. Tugas generasi
saat ini adalah mengingat dan mengingat bagaimana
republik ini telah dipertahankan mati-matian oleh para
pendahulunya
Menurut keterangan Adam
Malik, nama Haji Agus Salim
pertama kali menonjol di luar
negeri ketika diadakan
konferensi buruh sedunia di
Jenewa pada tanggal 30 Mei
1929.
Gambar 1. Presiden Soekarno,
Wapres Mohammad Hatta dan Haji
Agus Salim
Sumber: academia.edu
Pada kabinet Syahrir I Agus salim tidak duduk dalam
jajaran kabinet, ia ditugasi saat itu sebagai penasihat
menteri luar negeri Ahmad Subardjo, sebagai menteri
luar negeri pertama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia setelah proklamasi kemerdekaannnya. Baru,
pada kabinet Syahrir II yang dibentuk pada tanggal 12
Maret 1946 Agus salim ditunjuk sebagai menteri luar
negeri muda, dengan sutan syahrir yang langsung
merangkap jadi menteri luar negeri.
Misi diplomatik RI yang di pimpin
H. Agus salim ke beberapa negara
Arab, beranggotakan juga
Muhammad Rasyidi, Nazir
Pamuntjak, abdul Kadir dan
A.R.Baswedan. Akibat usaha ini
negara-negara Islam mengakui
Republik Indonesia secara de jure.
Pada tanggal 10 Juni 1947 Haji
Agus Salim menanda-tangani
persahabatan antara Republik
Indonesia dan Mesir di Kairo.
Gambar 2. Agus Salim bersama AR
Baswedan, saat berada di Timur
Tengah
Sumber: Academia.edu
Delegasi Republik Indonesia
kemudian melanjutkan
perjalanan menuju ke Republik
Siria. Perjanjian diplomatik
dengan suriah itu juga mengakui
secara de jure adanya Republik
Indonesia. Perjanjian ini
ditandatangani pada tanggal 2
Juli 1947.
Gambar 3. HAS bersama Hasan Al-
Banna
Sumber: hariansejarah.id
Agus Salim merupakan seorang ahli diplomasi yang
namanya dikenal dunia. Berkat peran aktifnya dalam
mempertahankan dan menunjukan eksistensi Republik
Indonesia di mata masyarakat internasional, Agus Salim
kemudian digelari sebagai Pahlawan Nasional pada
tahun 1961 melalui SK Presiden: Keppres No. 657
Ketika pendudukan Jepang, ia
masuk tentara Pembela Tanah Air
(Peta) di Bogor yang begitu tamat
pendidikan, langsung menjadi
Komandan Batalyon di Kroya.
Menjadi Panglima Divisi
V/Banyumas sesudah TKR
terbentuk, dan akhirnya terpilih
menjadi Panglima Angkatan Perang
Republik Indonesia (Panglima TNI). Gambar 4. Panglima Besar
Soedirman
Sumber: academia.edu
 Sudirman merupakan tokoh penting dalam revolusi.
Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia
yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap
bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus
ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan
memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan
perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa
ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang
dilahirkan oleh revolusi negeri ini.
Melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945,
ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima
Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya
pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal
diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi
ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui
Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya
sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.
Adegan Soekarno dan Sudirman
di samping merupakan politik
citra yang dilakukan Bung Karno
untuk mengabarkan kepada
dunia bahwa relasi sipil-militer
masih baik-baik saja dalam situasi
revolusi
Gambar 5. Presiden Soekarno dan
Jenderal Sudirman
Sumber: Wikipedia.id
Perang gerilya adalah tekhnik mengepung dengan cara tak
terkesan (infisibble).Perang gerilya adalah bentuk perang yang
tak terbelit dengan cara resmi pada ketentuan perang.Saat itu
perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman. Perang gerilya
bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
 Menghindari perang terbuka
 Menghantam musuh dengan cara tiba-tiba
 Menghilang ditengah lebatnya hutan alias kegelapan malam
 Menyamar sebagai rakyat biasa.
Gambar 6. Keadaan Geografis Indonesia Pasca
Perjanjian Linggarjati dan Renville
Sumber: zenius.net
Di saat Indonesia sedang benar-benar di
ambang kehancuran, seorang
putera Minangkabau yang telah ditempa
oleh kedisiplinan belajar yang
mencengangkan, oleh keluasan wawasan
yang didapat dari melahap 16 peti buku
yang selalu ia bawa kemanapun. Dengan
kepiawaiannya berargumentasi dan
berdialektika, Hatta berhasil mendesak
Belanda sekaligus mengambil simpatik
seluruh dunia pada KMB (23 Agustus-2
November 1949).
Gambar 7. Bung Hatta dalam KMB
1949
Sumber: Wikipedia.id
Hatta pada penumpasan pemberontakan komunis di
Madiun 1948 yang menambah simpatik pihak Amerika
(yang anti-komunis) terhadap Indonesia (Ricklefs,
1991). Ditambah dengan penyalahgunaan alokasi
dana setelah Perang Dunia II yang seharusnya
digunakan Belanda untuk membangun negara, malah
digunakan untuk menyerang negara lain. Bung Hatta
dapat pulang ke tanah air dengan senyum lebar penuh
kemenangan, karena dirinya telah berhasil
menghadiahkan NKRI (kecuali Irian Barat) sebuah
pengakuan kedaulatan resmi dari Belanda dan juga
dunia internasional.
Program pokok dari kabinet ini adalah:
 Menggiatkan usaha keamanan dan
ketentraman
 Mencapai konsolidasi dan
menyempurnakan susunan
pemerintahan
 Menyempurnakan organisasi Angkatan
Perang
 Mengembangkan dan memperkuat
ekonomi rakyat
 Memperjuangkan penyelesaian
masalah Irian Barat.
Gambar 8. Kabinet Natsir
Sumber: Wikipedia.id
Dalam bidang ekonomi kabinet ini memperkenalkan sistem ekonomi
Gerakan Benteng yang direncanakan oleh Menteri Ekonomi, Sumitro
Djojohadikusumo. Program ini bertujuan untuk mengubah struktur
ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan
ekonomi Indonesia). Programnya adalah:
 Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.
 Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi
kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi
nasional.
 Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing
dan diberikan bantuan kredit.
 Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan
berkembang menjadi maju.
Kabinet Natsir sendiri kemudian berakhir disebabkan oleh
adanya mosi tidak percaya dari PNI di Parlemen Indonesia
menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai
DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah
No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan
Masyumi. Mosi tersebut disampaikan kepada parlemen
tanggal 22 Januari 1951 dan memperoleh kemenangan,
sehingga pada tanggal 21 Maret 1951 Natsir harus
mengembalikan mandatnya kepada Presiden.
Program pokok dari Kabinet Soekiman adalah:
 Menjamin keamanan dan ketentraman
 Mengusahakan kemakmuran rakyat dan
memperbaharui hukum agraria agar sesuai
dengan kepentingan petani.
 Mempercepat persiapan pemilihan umum.
 Menjalankan politik luar negeri secara bebas
aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah RI secepatnya.
 Menyiapkan undang-undang tentang
pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama,
penetapan upah minimum, dan penyelesaian
pertikaian buruh.
Gambar 9. Kabinet Sukiman
Sumber: academia.edu
Kabinet ini mengutamakan skala prioritas terhadap
peningkatan keamanan dan ketentraman negara, RMS. dan
lainnya. Akan tetapi kabinet ini kemudian mengalami
sandungan setelah parlemen mendengar bahwa kabinet ini
menjalin kerja sama dengan blok barat, yaitu Amerika
Serikat. Kabinet Sukiman ditenggarai melakukan
Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri
Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat
Merle Cochran.
Kabinet Sukiman sendiri memiliki hubungan yang kurang
harmonis dengan militer dan kurang prograsif menghadapi
pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi
Selatan. Parlemen pada akhirnya menjatuhkan mosi tidak
percaya kepada Kabinet Sukiman. Sukiman kemudian harus
mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.
Program dalam negeri:
 Menyelenggarakan pemilihan umum untuk
memilih Dewan Konstituante, DPR, dan
DPRD
 Meningkatkan kemakmuran rakyat,
 Meningkatkan pendidikan rakyat, dan
 Pemulihan stabilitas keamanan negara
Program luar negeri:
 Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-
Belanda,
 Pengembalian Irian Barat ke pangkuan
Indonesia, serta
 Menjalankan politik luar negeri yang bebas-
aktif.
Gambar 10. Kabinet Wilopo
Sumber: Wikipedia.id
Dalam menjalankan tugasnya Kabinet Wilopo menghadapi
krisis ekonomi, defisit kas negara, dan meningkatnya tensi
gangguan keamanan yang disebabkan pergerakan gerakan
sparatis yang progresif. Ketimpangan Jawa dan luar Jawa
membuat terjadi gelombang ketidakpuasan di daerah yang
memperparah kondisi politik nasional. Kabinet Wilopo juga
harus menghadapi konflik 17 Oktober 1952 yang
menempatkan TNI sebagai alat sipil dan munculnya masalah
intern dalam TNI sendiri.
Munculnya Peristiwa Tanjung Morawa mengenai persoalan
tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli), Peristiwa Tanjung
Morawa merupakan peristiwa bentrokan antara aparat
kepolisian dengan para petani liar yang di dukung PKI
mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur
(Deli). Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak
percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo.
Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada
presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
Program pokok dari Kabinet Ali
Sastroamijoyo I:
 Meningkatkan keamanan dan
kemakmuran
 Menyelenggarakan Pemilu dengan
segera
 Pembebasan Irian Barat secepatnya
 Pelaksanaan politik bebas-aktif
 Peninjauan kembali persetujuan KMB.
 Penyelesaian pertikaian politik.
Gambar 11. Kabinet Ali Sastroamidjoyo I
Sumber: sejarahindonesiadahulu.blogspot.co.id
Dalam menjalankan fungsinya, kabinet ini berhasil melakukan suatu
prestasi yaitu:
 Merampungkan persiapan pemilu yang akan diselenggarakan 29
September 1955
 Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955
Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 memiliki pengaruh dan arti
penting bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa
Asia- Afrika dan juga membawa akibat yang lain, seperti :
 Berkurangnya ketegangan dunia
 Australia dan Amerika mulai berusaha menghapuskan politik
diskriminasi ras di negaranya.
 Indonesia mendapatkan dukungan diplomasi dari negara Asia-Afrika
dalam usaha penyatuan Irian Barat di PBB
Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I, Menteri
Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan
sistem ekonomi yang dikenal dengan sistem Ali-Baba. Sistem
ekonomi Ali-baba diperuntukan menggalang kerjasama
ekonomi antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan
Ali dan penguaha Tionghoa yang diidentikkan dengan Baba.
Pelaksanaan sistem ekonomi Ali-Baba tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Para pengusaha pribumi akhirnya
hanya dijadikan sebagai alat bagi para pengusaha Tionghoa
untuk mendapatkan kredit dari pemerintah. Kabinet Ali ini
juga sama seperti kabinet terdahulu mengalami permasalahan
mengatasi pemberontakan di daerah seperti DI/TII di Jawa
Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh. Terjadinya Peristiwa 27 Juni
1955, yaitu peristiwa yang menunjukkan adanya kemelut
dalam tubuh TNI-AD memperburuk usaha peningkatan
keamanan negara.
Program pokok dari Kabinet Burhanuddin
Harahap adalah:
 Mengembalikan kewibawaan pemerintah,
yaitu mengembalikan kepercayaan
Angkatan Darat dan masyarakat kepada
pemerintah
 Melaksanakan pemilihan umum menurut
rencana yang sudah ditetapkan dan
mempercepat terbentuknya parlemen
baru
 Masalah desentralisasi, inflasi,
pemberantasan korupsi
 Perjuangan pengembalian Irian Barat
 Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan
politik luar negeri bebas aktif.
Gambar 12. Pengambilan Sumpah Jabatan
PM Burhanudin Harahap
Sumber: hariansejarah.id
Kabinet Burhanuddin Harap ini mencatatkan sejumlah
keberhasilan dalam menjalankan fungsinya, seperti:
 Keberhasilan menyelenggarakan Pemilu pada 29 September
1955 untuk memilih anggota DPR dan 15 Desember untuk
memilih Dewan Konstituante.
 Membubarkan Uni Indonesia-Belanda
 Menjalin hubungan yang harmonis dengan Angkatan Darat
 Bersama dengan Polisi Militer melakukan penangkapan para
pejabat tinggi yang terlibat korupsi
Pemilu yang dilakukan pada tahun 1955 menghasilkan 4 partai
besar di Parlemen yaitu, PNI, NU, Masyumi, dan PKI. Pemilu itu
diikuti oleh 27 dari 70 partai yang lolos seleksi. Kabinet ini
mengalami ganggung ketika kebijakan yang diambil
berdampak pada banyaknya mutasi dalam lingkungan
pemerintahan yang dianggap menimbulkan ketidaktenangan.
Kabinet ini sendiri mengembalikan mandatnya kepada
Presiden Soekarno ketika anggota Parlemen yang baru kurang
memberikan dukungan kepada kabinet (Noer, 1983).
Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo II
adalah Program kabinet ini disebut Rencana
Pembangunan Lima Tahun yang memuat program
jangka panjang, sebagai berikut:
 Perjuangan pengembalian Irian Barat
 Pembentukan daerah-daerah otonomi dan
mempercepat terbentuknya anggota-anggota
DPRD.
 Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan
pegawai.
 Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
 Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi
ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat.
 Pembatalan KMB
 Pemulihan keamanan dan ketertiban,
pembangunan lima tahun, menjalankan politik luar
negeri bebas aktif
 Melaksanakan keputusan KAA.
Gambar 13. PM Ali Sastroamidjoyo
bersama dengan Pemimpin Revolusi
China Mao Tse Tung
Sumber: brilio.net
Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari Parlemen dan
Presiden Soekarno, sehingga dianggap sebagai titik tolak dari
periode planning and investment. Kabinet ini berhasil
melakukan pembatalan seluruh perjanjian KMB. Pada masa
kabinet ini muncul gelombang anti Cina di masyarakat,
meningkatnya pergolakan dan kekacauan di daerah yang
semakin menguat, serta mengarah pada gerakan sparatisme
dengan pembentukan dewan militer di Sumater dan Sulawesi.
Lambatnya pertumbu han ekonomi dan pembangunan
mengakibatkan krisis kepercayaan daerah luar Jawa dan
menganggap pemerintah pilih kasih dalam melakukan
pembangunan. Pembatalan KMB menimbulkan masalah baru
khususnya mengenai nasib modal pengusaha Belanda di
Indonesia. Timbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI
mengakibatkan mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi
membuat kabinet hasil Pemilu ini jatuh dan menyerahkan
mandatnya pada presiden (Muljana, 2008).
Program pokok dari Kabinet
Djuanda dikenal sebagai Panca
Karya yaitu:
 Membentuk Dewan Nasional
 Normalisasi keadaan RI
 Melancarkan pelaksanaan
Pembatalan KMB
 Perjuangan pengembalian Irian
Jaya
 Mempergiat/mempercepat
proses Pembangunan
Gambar 14. Pengembalian Mandat
Kabinet Karya dari PM Djuanda kepada
Presiden Soekarno
Sumber: kepustakaan-presiden.pnri.go.id
Presiden Soekarno juga pernah mengusulkan dibentuknya Dewan
Nasional ini sebagai langkah awal demokrasi terpimpin (Kahin,
1952).Pada masa kabinet Juanda, terjadi pergolakan-pergolakan di
daerah-daerah yang menghambat hubungan antara pusat dan
daerah. Untuk mengatasinya diadakanlah Musyawarah Nasional atau
Munas di Gedung Proklamasi Jalan Pegangsaan Timur No. 56 tanggal
14 September 1957. Munas tersebut membahas beberapa hal, yaitu
masalah pembangunan nasional dan daerah, pembangunan
angkatan perang, dan pembagian wilayah Republik Indonesia. Munas
selanjutnya dilanjutkan dengan musyawarah nasional pembangunan
(MUNAP) pada bulan November 1957 (Hapsari, 2015).
Keberhasilan Kabinet Karya yang paling menguntungkan
kedaulatan Indonesia dengan dikeluarkannya Deklarasi Djuanda
yang mengatur batas wilayah kepulauan Indonesia. Kemudian
dikuatkan dengan peraturan Pemerintah pengganti Undang-
Undang No. 4 prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia.
Pasca Deklarasi Djuanda, perairan Indonesia bertambah luas
sampai 13 mil yang sebelumnya hanya 9 mil (Kardiman, 2015).
Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia
mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale
Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939).
Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di
wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan
setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil
dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas
melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut (Kahin,
1952).
Gagalnya usaha untuk kembali ke
UUD 1945 dengan melalui
Konstituante dan rentetan peristiwa-
peristiwa politik yang mencapai
klimaksnya dalam bulan Juni 1959,
akhirnya mendorong Presiden
Soekarno untuk sampai kepada
kesimpulan bahwa telah muncul
suatu keadaan kacau yang
membahayakan kehidupan negara.
Atas kesimpulannya tersebut,
Presiden Soekarno pada tanggal 5
Juli 1959 mengeluarkan dekrit
Gambar 15. Soekarno Berpidato di Depan
Pejabat Tinggi Negara pada Masa
Demokrasi Terpimpin
Sumber: katailmu.com
Gambar 16. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Sumber: wikipedia.id
Kehidupan Soekarno menyokong pemikiran Soekarno.
Kemiskinan dalam kehidupan Soekarno melahirkan buah-
buah pemikiran bijaksana yang berjalan sesuai dengan
norma-norma masyarakat (Adams, 2011:27-33).
NASIONALISME
AGAMA
KOMUNISME
Kelahiran Dekrit presiden 5 Juli dilatar belakangi atas konvensi
pertemuan Soekarno dengan Perdana Menteri Djuanda, Wakil
Ketua Dewan Nasional Roslan Abdoelgani, KASAD A. H.
Nasution, Menteri Negara Moh. Yamin, Ketua Mahkamah
Agung Mr. Wiryono dan Direktur Kabinet Presiden Mr. Tamzil
pada Tanggal 4 Juli 1959, pada saat itulah gagasan kembali ke
UUD 1945 mendapati konvensi tentang kelahiran dekrit
presiden 5 juli. Presiden mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959
sebagai solusi dari kemacetan politik melalui pembentukan
kepemimpinan yang kuat (Budiarjo, 1998:4).
Demokrasi Terpimpin
sebenarnya, terlepas dari
pelaksanaannya yang dianggap
otoriter, dapat dianggap
sebagai suatu alat untuk
mengatasi perpecahan yang
muncul di dataran politik
Indonesia dalam pertengahan
tahun 1950-an (Feith, 1995).
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Peran dan
nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam
mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada
masa 1945-1965. Untuk memperdalam kajian dan latihan,
silakan mengerjakan tugas dan tes di bawah.

More Related Content

Similar to 14259123.ppt

BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
yayu setia
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
Gungun Misbah Gunawan
 
Kelompok 3 sejarah
Kelompok 3 sejarahKelompok 3 sejarah
Kelompok 3 sejarah
Gusti Ayu Putu Ajeng
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ssuser9d992b
 
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan IndonesiaUsaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Niken Halimy
 
bab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdf
bab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdfbab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdf
bab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdf
FemiNofita
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
siti nurbayani
 
Agresi militer belanda ii
Agresi militer belanda iiAgresi militer belanda ii
Agresi militer belanda ii
hery purwanto
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
Apronicha Bimbii
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SitiNurhalimah95
 
Perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan
Perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaanPerjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan
Perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan
Dianisa Sarjani
 
Kelompok xiii
Kelompok xiiiKelompok xiii
Kelompok xiii
H0123456789
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesiaSiti Jum'atun
 
BAB I Disintegrasi Bangsa.pptx
BAB I Disintegrasi Bangsa.pptxBAB I Disintegrasi Bangsa.pptx
BAB I Disintegrasi Bangsa.pptx
NurfitriAzizah2
 
Snu pemberontakan pki madiun
Snu pemberontakan pki madiunSnu pemberontakan pki madiun
Snu pemberontakan pki madiun
wahyuni070289
 
11
1111
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
yudikrismen1
 
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunPemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di Madiun
Dhimas Ilya'sa
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 

Similar to 14259123.ppt (20)

BAB 1.pptx
BAB 1.pptxBAB 1.pptx
BAB 1.pptx
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
 
pki madiun
pki madiunpki madiun
pki madiun
 
Kelompok 3 sejarah
Kelompok 3 sejarahKelompok 3 sejarah
Kelompok 3 sejarah
 
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdfppt sejarah indo ukbm 4.pdf
ppt sejarah indo ukbm 4.pdf
 
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan IndonesiaUsaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
Usaha Bangsa Indonesia Untuk Merebut dan Mempertahankan Indonesia
 
bab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdf
bab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdfbab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdf
bab-1-perjuangan-menghadapi-ancaman-disintegrasi-bangsa_compress.pdf
 
KEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONALKEBANGKITAN NASIONAL
KEBANGKITAN NASIONAL
 
Agresi militer belanda ii
Agresi militer belanda iiAgresi militer belanda ii
Agresi militer belanda ii
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
Perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan
Perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaanPerjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan
Perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan
 
Kelompok xiii
Kelompok xiiiKelompok xiii
Kelompok xiii
 
pergerakan kebangsaan di indonesia
 pergerakan  kebangsaan di indonesia pergerakan  kebangsaan di indonesia
pergerakan kebangsaan di indonesia
 
BAB I Disintegrasi Bangsa.pptx
BAB I Disintegrasi Bangsa.pptxBAB I Disintegrasi Bangsa.pptx
BAB I Disintegrasi Bangsa.pptx
 
Snu pemberontakan pki madiun
Snu pemberontakan pki madiunSnu pemberontakan pki madiun
Snu pemberontakan pki madiun
 
11
1111
11
 
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan PancasilaBab II Sejarah Perumusan Pancasila
Bab II Sejarah Perumusan Pancasila
 
Pemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di MadiunPemberontakan PKI di Madiun
Pemberontakan PKI di Madiun
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 

Recently uploaded

Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
Universitas Sriwijaya
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
refandialim
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
vannia34
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
Universitas Sriwijaya
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 

Recently uploaded (13)

Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC  ADMINISTRATION model tradisional administras...
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptxPPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
PPT (EKOSISTEM) - Refandi Alim - Bahan Ajar Magang.pptx
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 

14259123.ppt

  • 2. Melalui belajar mandiri, peserta dapat mengidentifikasi dan menganalisis peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945-1965
  • 3.  Tahun 1945 hingga 1965 adalah masa-masa sulit Republik Indonesia untuk mempertahankan keutuhan NKRI. Dari pergulatan ideologi dan peristiwa masa itu, lahirlah tokoh- tokoh pejuang di tingkat pusat maupun daerah. Tokoh- tokoh itu sebagian ada yang menjadi Pahlawan Nasional dan sebagian lagi dilupakan peranannya. Tugas generasi saat ini adalah mengingat dan mengingat bagaimana republik ini telah dipertahankan mati-matian oleh para pendahulunya
  • 4.
  • 5. Menurut keterangan Adam Malik, nama Haji Agus Salim pertama kali menonjol di luar negeri ketika diadakan konferensi buruh sedunia di Jenewa pada tanggal 30 Mei 1929. Gambar 1. Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Haji Agus Salim Sumber: academia.edu
  • 6. Pada kabinet Syahrir I Agus salim tidak duduk dalam jajaran kabinet, ia ditugasi saat itu sebagai penasihat menteri luar negeri Ahmad Subardjo, sebagai menteri luar negeri pertama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaannnya. Baru, pada kabinet Syahrir II yang dibentuk pada tanggal 12 Maret 1946 Agus salim ditunjuk sebagai menteri luar negeri muda, dengan sutan syahrir yang langsung merangkap jadi menteri luar negeri.
  • 7. Misi diplomatik RI yang di pimpin H. Agus salim ke beberapa negara Arab, beranggotakan juga Muhammad Rasyidi, Nazir Pamuntjak, abdul Kadir dan A.R.Baswedan. Akibat usaha ini negara-negara Islam mengakui Republik Indonesia secara de jure. Pada tanggal 10 Juni 1947 Haji Agus Salim menanda-tangani persahabatan antara Republik Indonesia dan Mesir di Kairo. Gambar 2. Agus Salim bersama AR Baswedan, saat berada di Timur Tengah Sumber: Academia.edu
  • 8. Delegasi Republik Indonesia kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke Republik Siria. Perjanjian diplomatik dengan suriah itu juga mengakui secara de jure adanya Republik Indonesia. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 2 Juli 1947. Gambar 3. HAS bersama Hasan Al- Banna Sumber: hariansejarah.id
  • 9. Agus Salim merupakan seorang ahli diplomasi yang namanya dikenal dunia. Berkat peran aktifnya dalam mempertahankan dan menunjukan eksistensi Republik Indonesia di mata masyarakat internasional, Agus Salim kemudian digelari sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1961 melalui SK Presiden: Keppres No. 657
  • 10.
  • 11. Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Gambar 4. Panglima Besar Soedirman Sumber: academia.edu
  • 12.  Sudirman merupakan tokoh penting dalam revolusi. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.
  • 13. Melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.
  • 14. Adegan Soekarno dan Sudirman di samping merupakan politik citra yang dilakukan Bung Karno untuk mengabarkan kepada dunia bahwa relasi sipil-militer masih baik-baik saja dalam situasi revolusi Gambar 5. Presiden Soekarno dan Jenderal Sudirman Sumber: Wikipedia.id
  • 15. Perang gerilya adalah tekhnik mengepung dengan cara tak terkesan (infisibble).Perang gerilya adalah bentuk perang yang tak terbelit dengan cara resmi pada ketentuan perang.Saat itu perang gerilya dipimpin oleh Jenderal Sudirman. Perang gerilya bangsa Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:  Menghindari perang terbuka  Menghantam musuh dengan cara tiba-tiba  Menghilang ditengah lebatnya hutan alias kegelapan malam  Menyamar sebagai rakyat biasa.
  • 16.
  • 17. Gambar 6. Keadaan Geografis Indonesia Pasca Perjanjian Linggarjati dan Renville Sumber: zenius.net
  • 18. Di saat Indonesia sedang benar-benar di ambang kehancuran, seorang putera Minangkabau yang telah ditempa oleh kedisiplinan belajar yang mencengangkan, oleh keluasan wawasan yang didapat dari melahap 16 peti buku yang selalu ia bawa kemanapun. Dengan kepiawaiannya berargumentasi dan berdialektika, Hatta berhasil mendesak Belanda sekaligus mengambil simpatik seluruh dunia pada KMB (23 Agustus-2 November 1949). Gambar 7. Bung Hatta dalam KMB 1949 Sumber: Wikipedia.id
  • 19. Hatta pada penumpasan pemberontakan komunis di Madiun 1948 yang menambah simpatik pihak Amerika (yang anti-komunis) terhadap Indonesia (Ricklefs, 1991). Ditambah dengan penyalahgunaan alokasi dana setelah Perang Dunia II yang seharusnya digunakan Belanda untuk membangun negara, malah digunakan untuk menyerang negara lain. Bung Hatta dapat pulang ke tanah air dengan senyum lebar penuh kemenangan, karena dirinya telah berhasil menghadiahkan NKRI (kecuali Irian Barat) sebuah pengakuan kedaulatan resmi dari Belanda dan juga dunia internasional.
  • 20.
  • 21. Program pokok dari kabinet ini adalah:  Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman  Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan  Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang  Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat  Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat. Gambar 8. Kabinet Natsir Sumber: Wikipedia.id
  • 22. Dalam bidang ekonomi kabinet ini memperkenalkan sistem ekonomi Gerakan Benteng yang direncanakan oleh Menteri Ekonomi, Sumitro Djojohadikusumo. Program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia). Programnya adalah:  Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.  Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.  Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan kredit.  Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
  • 23. Kabinet Natsir sendiri kemudian berakhir disebabkan oleh adanya mosi tidak percaya dari PNI di Parlemen Indonesia menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disampaikan kepada parlemen tanggal 22 Januari 1951 dan memperoleh kemenangan, sehingga pada tanggal 21 Maret 1951 Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.
  • 24.
  • 25. Program pokok dari Kabinet Soekiman adalah:  Menjamin keamanan dan ketentraman  Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani.  Mempercepat persiapan pemilihan umum.  Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya.  Menyiapkan undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja sama, penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh. Gambar 9. Kabinet Sukiman Sumber: academia.edu
  • 26. Kabinet ini mengutamakan skala prioritas terhadap peningkatan keamanan dan ketentraman negara, RMS. dan lainnya. Akan tetapi kabinet ini kemudian mengalami sandungan setelah parlemen mendengar bahwa kabinet ini menjalin kerja sama dengan blok barat, yaitu Amerika Serikat. Kabinet Sukiman ditenggarai melakukan Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran.
  • 27. Kabinet Sukiman sendiri memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan militer dan kurang prograsif menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan. Parlemen pada akhirnya menjatuhkan mosi tidak percaya kepada Kabinet Sukiman. Sukiman kemudian harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.
  • 28.
  • 29. Program dalam negeri:  Menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR, dan DPRD  Meningkatkan kemakmuran rakyat,  Meningkatkan pendidikan rakyat, dan  Pemulihan stabilitas keamanan negara Program luar negeri:  Penyelesaian masalah hubungan Indonesia- Belanda,  Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta  Menjalankan politik luar negeri yang bebas- aktif. Gambar 10. Kabinet Wilopo Sumber: Wikipedia.id
  • 30. Dalam menjalankan tugasnya Kabinet Wilopo menghadapi krisis ekonomi, defisit kas negara, dan meningkatnya tensi gangguan keamanan yang disebabkan pergerakan gerakan sparatis yang progresif. Ketimpangan Jawa dan luar Jawa membuat terjadi gelombang ketidakpuasan di daerah yang memperparah kondisi politik nasional. Kabinet Wilopo juga harus menghadapi konflik 17 Oktober 1952 yang menempatkan TNI sebagai alat sipil dan munculnya masalah intern dalam TNI sendiri.
  • 31. Munculnya Peristiwa Tanjung Morawa mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli), Peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa bentrokan antara aparat kepolisian dengan para petani liar yang di dukung PKI mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur (Deli). Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
  • 32.
  • 33. Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo I:  Meningkatkan keamanan dan kemakmuran  Menyelenggarakan Pemilu dengan segera  Pembebasan Irian Barat secepatnya  Pelaksanaan politik bebas-aktif  Peninjauan kembali persetujuan KMB.  Penyelesaian pertikaian politik. Gambar 11. Kabinet Ali Sastroamidjoyo I Sumber: sejarahindonesiadahulu.blogspot.co.id
  • 34. Dalam menjalankan fungsinya, kabinet ini berhasil melakukan suatu prestasi yaitu:  Merampungkan persiapan pemilu yang akan diselenggarakan 29 September 1955  Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada tahun 1955 Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 memiliki pengaruh dan arti penting bagi solidaritas dan perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia- Afrika dan juga membawa akibat yang lain, seperti :  Berkurangnya ketegangan dunia  Australia dan Amerika mulai berusaha menghapuskan politik diskriminasi ras di negaranya.  Indonesia mendapatkan dukungan diplomasi dari negara Asia-Afrika dalam usaha penyatuan Irian Barat di PBB
  • 35. Pada masa pemerintahan kabinet Ali Sastroamidjojo I, Menteri Perekonomian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo memperkenalkan sistem ekonomi yang dikenal dengan sistem Ali-Baba. Sistem ekonomi Ali-baba diperuntukan menggalang kerjasama ekonomi antara pengusaha pribumi yang diidentikkan dengan Ali dan penguaha Tionghoa yang diidentikkan dengan Baba.
  • 36. Pelaksanaan sistem ekonomi Ali-Baba tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para pengusaha pribumi akhirnya hanya dijadikan sebagai alat bagi para pengusaha Tionghoa untuk mendapatkan kredit dari pemerintah. Kabinet Ali ini juga sama seperti kabinet terdahulu mengalami permasalahan mengatasi pemberontakan di daerah seperti DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh. Terjadinya Peristiwa 27 Juni 1955, yaitu peristiwa yang menunjukkan adanya kemelut dalam tubuh TNI-AD memperburuk usaha peningkatan keamanan negara.
  • 37.
  • 38. Program pokok dari Kabinet Burhanuddin Harahap adalah:  Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah  Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru  Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi  Perjuangan pengembalian Irian Barat  Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif. Gambar 12. Pengambilan Sumpah Jabatan PM Burhanudin Harahap Sumber: hariansejarah.id
  • 39. Kabinet Burhanuddin Harap ini mencatatkan sejumlah keberhasilan dalam menjalankan fungsinya, seperti:  Keberhasilan menyelenggarakan Pemilu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan 15 Desember untuk memilih Dewan Konstituante.  Membubarkan Uni Indonesia-Belanda  Menjalin hubungan yang harmonis dengan Angkatan Darat  Bersama dengan Polisi Militer melakukan penangkapan para pejabat tinggi yang terlibat korupsi
  • 40. Pemilu yang dilakukan pada tahun 1955 menghasilkan 4 partai besar di Parlemen yaitu, PNI, NU, Masyumi, dan PKI. Pemilu itu diikuti oleh 27 dari 70 partai yang lolos seleksi. Kabinet ini mengalami ganggung ketika kebijakan yang diambil berdampak pada banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan yang dianggap menimbulkan ketidaktenangan. Kabinet ini sendiri mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno ketika anggota Parlemen yang baru kurang memberikan dukungan kepada kabinet (Noer, 1983).
  • 41.
  • 42. Program pokok dari Kabinet Ali Sastroamijoyo II adalah Program kabinet ini disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun yang memuat program jangka panjang, sebagai berikut:  Perjuangan pengembalian Irian Barat  Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD.  Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.  Menyehatkan perimbangan keuangan negara.  Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat.  Pembatalan KMB  Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima tahun, menjalankan politik luar negeri bebas aktif  Melaksanakan keputusan KAA. Gambar 13. PM Ali Sastroamidjoyo bersama dengan Pemimpin Revolusi China Mao Tse Tung Sumber: brilio.net
  • 43. Kabinet ini mendapatkan dukungan penuh dari Parlemen dan Presiden Soekarno, sehingga dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and investment. Kabinet ini berhasil melakukan pembatalan seluruh perjanjian KMB. Pada masa kabinet ini muncul gelombang anti Cina di masyarakat, meningkatnya pergolakan dan kekacauan di daerah yang semakin menguat, serta mengarah pada gerakan sparatisme dengan pembentukan dewan militer di Sumater dan Sulawesi.
  • 44. Lambatnya pertumbu han ekonomi dan pembangunan mengakibatkan krisis kepercayaan daerah luar Jawa dan menganggap pemerintah pilih kasih dalam melakukan pembangunan. Pembatalan KMB menimbulkan masalah baru khususnya mengenai nasib modal pengusaha Belanda di Indonesia. Timbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI mengakibatkan mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi membuat kabinet hasil Pemilu ini jatuh dan menyerahkan mandatnya pada presiden (Muljana, 2008).
  • 45.
  • 46. Program pokok dari Kabinet Djuanda dikenal sebagai Panca Karya yaitu:  Membentuk Dewan Nasional  Normalisasi keadaan RI  Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB  Perjuangan pengembalian Irian Jaya  Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan Gambar 14. Pengembalian Mandat Kabinet Karya dari PM Djuanda kepada Presiden Soekarno Sumber: kepustakaan-presiden.pnri.go.id
  • 47. Presiden Soekarno juga pernah mengusulkan dibentuknya Dewan Nasional ini sebagai langkah awal demokrasi terpimpin (Kahin, 1952).Pada masa kabinet Juanda, terjadi pergolakan-pergolakan di daerah-daerah yang menghambat hubungan antara pusat dan daerah. Untuk mengatasinya diadakanlah Musyawarah Nasional atau Munas di Gedung Proklamasi Jalan Pegangsaan Timur No. 56 tanggal 14 September 1957. Munas tersebut membahas beberapa hal, yaitu masalah pembangunan nasional dan daerah, pembangunan angkatan perang, dan pembagian wilayah Republik Indonesia. Munas selanjutnya dilanjutkan dengan musyawarah nasional pembangunan (MUNAP) pada bulan November 1957 (Hapsari, 2015).
  • 48. Keberhasilan Kabinet Karya yang paling menguntungkan kedaulatan Indonesia dengan dikeluarkannya Deklarasi Djuanda yang mengatur batas wilayah kepulauan Indonesia. Kemudian dikuatkan dengan peraturan Pemerintah pengganti Undang- Undang No. 4 prp. Tahun 1960 tentang perairan Indonesia. Pasca Deklarasi Djuanda, perairan Indonesia bertambah luas sampai 13 mil yang sebelumnya hanya 9 mil (Kardiman, 2015).
  • 49. Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut (Kahin, 1952).
  • 50.
  • 51. Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa- peristiwa politik yang mencapai klimaksnya dalam bulan Juni 1959, akhirnya mendorong Presiden Soekarno untuk sampai kepada kesimpulan bahwa telah muncul suatu keadaan kacau yang membahayakan kehidupan negara. Atas kesimpulannya tersebut, Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mengeluarkan dekrit Gambar 15. Soekarno Berpidato di Depan Pejabat Tinggi Negara pada Masa Demokrasi Terpimpin Sumber: katailmu.com
  • 52. Gambar 16. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Sumber: wikipedia.id
  • 53. Kehidupan Soekarno menyokong pemikiran Soekarno. Kemiskinan dalam kehidupan Soekarno melahirkan buah- buah pemikiran bijaksana yang berjalan sesuai dengan norma-norma masyarakat (Adams, 2011:27-33). NASIONALISME AGAMA KOMUNISME
  • 54. Kelahiran Dekrit presiden 5 Juli dilatar belakangi atas konvensi pertemuan Soekarno dengan Perdana Menteri Djuanda, Wakil Ketua Dewan Nasional Roslan Abdoelgani, KASAD A. H. Nasution, Menteri Negara Moh. Yamin, Ketua Mahkamah Agung Mr. Wiryono dan Direktur Kabinet Presiden Mr. Tamzil pada Tanggal 4 Juli 1959, pada saat itulah gagasan kembali ke UUD 1945 mendapati konvensi tentang kelahiran dekrit presiden 5 juli. Presiden mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959 sebagai solusi dari kemacetan politik melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat (Budiarjo, 1998:4).
  • 55. Demokrasi Terpimpin sebenarnya, terlepas dari pelaksanaannya yang dianggap otoriter, dapat dianggap sebagai suatu alat untuk mengatasi perpecahan yang muncul di dataran politik Indonesia dalam pertengahan tahun 1950-an (Feith, 1995).
  • 56. Selamat, Anda telah menyelesaikan modul tentang Peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945-1965. Untuk memperdalam kajian dan latihan, silakan mengerjakan tugas dan tes di bawah.