Dokumen tersebut membahas perencanaan strategis dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan Islam. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah awal yang penting untuk mencapai tujuan suatu lembaga, dan mencakup penentuan visi, misi, analisis lingkungan, penetapan strategi dan rencana aksi, serta pemantauan pelaksanaan.
3. Pengertian Perencanaan Strategik
Perencanaan merupakan salah satu hal penting yang perlu dibuat untuk setiap usaha
dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Demikian pula halnya dalam pendidikan Islam perencanaan harus dijadikan langkah
pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola
pendidikan Islam.
Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr ayat 18
َو ،ٍدَغِل ْتَم َّدَق اَّم ٌسْفَن ْرُظْنَْتلَو َهللا اْوُقَّات اْوُنَم اَءَنْيِذَّلا َاهُّيَأ َايَخ َهللا َّنِإ ،َهللا اْوُقَّاتَنْوُلَمْعَت اَِِب ٌرْيِب(18)
Hai Orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Perencanaan dari sistem manajemen lembaga pendidikan Islam merupakan langkah
pertama yang harus benar-benar diperhatikan oleh manajer dan pengelola
pendidikan Islam.
4. • Kedua, dengan perencanaan, maka dapat dilakukan
suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa
pelaksanaan yang akan dilalui.
• Ketiga, perencanaan memberikan kesempatan untuk
memilih berbagai alternative tentang cara terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang
terbaik.
• Keempat, dengan perencanaan dapat dilakukan skala
prioritas.
• Kelima, dengan adanya rencana, maka akan ada suatu
alat pengukur atau standar untuk mengadakan
5. Perencanaan strategis adalah usaha sistematis
formal dari suatu perusahaan
untuk memperjelas sasaran utama, kebijakan-
kebijakan dan strategi.
Menurut Asnawir perencanaan startegik adalah
proses pemikiran tujuan perusahaan atau
organisasi, penentuan kebijakan, dan program
yang perlu untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Tri Hani Handoko => 9 manfaat
Perencanaan
1. membantu manajemen untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan- perubahan lingkungan;
2. membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-
masalah utama;
3. memungkinkan manajer memahami keseluruhan
gambaran;
4. membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;
5. memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;
6. memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara
berbagai bagian organisasi;
7. membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih
7. Metode Perencanaan Strategis
Pertama, pendekatan dari atas ke bawah, biasanya dibuat oleh
prusahaan yang bersifat sentralisasi.
Kedua, pendekatan dari bawah, yaitu metode rancangan
perencanaan darai bawah ke atas.
Ketiga, pendekatan interkatif adalah pendekatan manajer dari
pusat bersama direksi-direksi berdialog secara terus menrus
selama penyusunan rencana, termasuk juga berdialog dengan
para staf pusat dan divisi-divisi.
Keempat, pendekatan perencanaan secara tim adalah
pendekatan yang lebih banyak dilakukan pada perusahaan
kecil dan bersifat sentralisasi.
Kelima, pendekatan tingkat ganda adalah pendekatan strategi
dirumuskan secara independen pada tingkat korporasi dan
pada tingkat unit bisnis.
8. Muatan-muatan Perencanaan
Strategis di Perguruan Tinggi
Islam
1. Pertama, profil Perguruan Tinggi Agam Islam, meliputi bidang
kelembagaan, bidang ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaaan, sarana dan prasarana
pendidikan.
2. Kedua, kekuatan yang tersedia, meliputi kelembagaan letak geografis,
faktor hsitoris ketenagaan, kurikulum, perpustakaan, penelitian,
penerbitan danpengabdian masyarakat.
3. Ketiga, kelemahan-kelemahan yang masih dipunyai, meliputi persepsi
masyarakat, tradisi akademis dan etos kerja, pendanaan, pengembangan
sumber daya manusia, otonomi lembaga, ketenagaan, perpustakaan,
penelitian, penerbitan, dan pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana.
4. Keempat, beberapa peluang yang meliputi kelembagaan, ketenagaan,
kurikulum, perpustakaan, penelitian, penerbitan, dan pengabdian kepada
masyarakat, kemahasiswaan, saran dan parsarana.
5. Kelima, tantangan meliputi kelembagaan, ketenagaan, kurikulum,
perpustakaan, penelitian, penerbitan dan pengabdian kepada masyarakat,
9. Langkah-langkah Perencanaan
langkah-langkah perencanaan seorang perencana
(planner) hendaknya memperhatikan dan dapat
mengukur rumusan yang biasa dikenal dengan SWOT
(Strength: Kekuatan, Weaknes: Kelemahan,
Opportunity: Peluang/kesempatan, dan Treat:
Hambatan). Setelah dapat mengukur segala potensi
yang ada pada sebuah lembaga maka tentunya
seroang perencana akan lebih mudah menjabarkan
dan memprediksikan segala sesuatu yang akan terjadi
dalam penyusunan langkah-langkah perencanaan
terutama perencanaan dalam fungsi manajerial
lembaga pendidikan Islam dan dapat mempersiapkan
berbagai kemungkinan hambatan dan kendala yang
10. • Dalam buku panduan Gladian Pimpinan Satuan
Pramuka Penegak dan Pandega disebutkan bagaimana
langkah-langkah dari sebuah perencanaan, yaitu:
What, adalah upaya mempertanyakan tujuan dan
kegiatan yang akan dilaksanakan
Why, proses mempertanyakan kembali mengapa
Whatitu diambil
When, tindakan mempertanyakan bilamana
diselenggarakannya kegiatan;
Where, tindakan mempertanyakan dimana tempat
penyelenggaraannya kegiatan;
Who, tindakan mempertanyakan siapa pelaksana/
human resources;
How, tindakan mempertanyakan kemudian
merencanakan dan memutuskan bagaimana metode
kerja, kontrolling, hubungan kerja struktural, biaya,
pertanggungjawaban, dan penilaian.
11. Proses Perencanaan Strategis
• Tahap-tahap 1: Bersiap- siap
Untuk menyiapkan sedia bagi perencanaan strategi, organisasi
pertama-tama haruslah menilai apakah sudah siap. Meskipun sejumlah
masalah harus diatasi dalam menilai kesiapan, penentuan itu pada
intinya adalah apakah pemimpin organisasi itu benar-benar terlibat
pada usaha tersebut, dan apakah mereka mampu mengkhususkan
perhatian yang perlu pada “gambar besarnya” pada waktu itu.
• Tahap-tahap 2: Mempertegas Misi dan Visi
Sebuah rumusan misi itu mirip dengan alinea pengantar: rumusan misi
pemberitahu pembaca kearah tulisannya, dan juga memperhatikan
bahwa sipenulis tahu kemana arah tulisannya.
Sebuah visi adalah model mental tentang keadaan masa depan,
dibangun berdasarkan spekulasi-spekulasi yang masuk akal, asumsi-
asumsi yang masuk akal tentang masa depan, dipengaruhi penilaian
kita sendiri tentang apa yang mungkin dan berharga, sebuah visi adalah
model mental yang dapat diwujudkan oleh orang dan organisasi
melalui keterlibatan dan tindakan-tindakan mereka.
• Tahap-tahap 3: Menilai lingkungan
Setelah organinsasi mendapatan sejumlah kejelasan tentang mengapa
ia ada, apa yang dilakukannya, dan apa yang ingin dicapai, organisasi
12. • Tahap-tahap 4: Menyepakati prioritas-prioritas
Setelah misi organisasi diteguhkan dan masalah-masalah
kritisnya diidentifikasi tibalah saatnya untuk memikirkan apa
yang harus dilakukan untuk itu: Pendekatan-pendekatan luas
yang perlu diambil (strategi) dan hasil umum dan khusus yang
harus diusahakan (tujuan, sasaran jangka panjang dan jangka
pendek).
• Tahap-tahap 5: Penulisan Rencana Strategis
Langkah ini pada pokoknya adalah mempersatukan kepingan-
kepingan itu menjadi satu dokumen yang utuh. lazimnya salah
satu anggota panitia perencana, direktur eksekutif, atau bahkan
seorang konsultan perencanaan, akan menyusun draft dokumen
rencana final dan kemudian menyerahkannya untuk diperiksa
oleh semua pengambil keputusan yang utama.
• Tahap-tahap 6: Melaksanakan Rencana Strategis
Sifat rencana operasi organisasi tertentu akan dipengaruhi oleh
prioritas strategisnya, struktur organisasinya, dan proses
perencanaannya terdahulu. Produk tahap 6 adalah anggaran
dan rencana operasi tahunan yang rinci.
• Tahap-tahap 7: Memantau dan Mengevaluasi