3. Ciri Manajemen
• Adanya kelompok manusia, yaitu yang
terdiri atas dua orang atau lebih
Adanya kerjasama dari kelompok
tersebut
• Adanya kegiatan proses/usaha
• Adanya tujuan
6. Definisi organisasi;
• Unit social (atau pengelompokan manusia) yang sengaja
dibentuk dan dibentuk kembali dengan penuh
pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
tertertu.
• Wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih
hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu
secara sendiri-sendiri.
• Merupakan suatu unit terkoordinasi yang terdiri
setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran
tertentu atau serangkaian sasaran
ORGANISASI
7. Merupakan keadaan
yang dikehendakai pada
masa akan datang yang
senantiasa dikejar oleh
organisasi agar dapat
direalisasikan.
Tujuan Organisasi
8. memberikan pengarahan dengan
cara menggambarkan keadaan
masa akan datang yang senantiasa
berusaha dikejar dan diwujudkan
oleh organisasi.
sebagai tolak ukur bagi para ilmuan
di bidang organisasi guna yang
berusaha mengetahui seberapa
jauh suatu organisasi berjalan
secara baik.
FUNGSI DARI TUJUAN ORGANISASI
9. Prinsip-prinsip Organisasi
Kejelasan tujuan yang ingin dicapai
Pemahaman tujuan oleh para anggota
organisasi
Penerimaan tujuan oleh para anggota
organisasi
Kesatuan arah
Kesatuan perintah
Fungsionalisasi
Deliniasi berbagai tugas
Keseimbangan antara wewenang dan
tanggung jawab
13. NILAI DIRI
NILAI TOKOH BOBOT
NILAI
SAYA
SELISIH YANG HARUS DILAKUKAN
JUJUR 10 4 6
Mulai hari ini, semua pembicaraan
dan amal akan saya landasi pada niat
ikhlas karena Allah.
Saya akan berusaha melepaskan riya
pada diri saya
Saya akan senantiasa berusaha bicara
dalam kebenaran dan apa yang saya
yakini
Dan seterusnya...
SABAR
AMANAH
ADIL
BIJAKSANA
RENDAH HATI
BERANI
TEGAS
SEDERHAN
BIJAKSANA
RELA BERKORBAN
15. Kepemimpinan, sebuah sunatullah
“Ketahuilah bahwa setiap kamu
adalah pemimpin dan setiap
pemimpin bertanggung jawab atas
kepemimpinannya. Setiap kepala
negara adalah pemimpin dan ia
bertanggung jawab atas
kepemimpinannya (rakyat). Seorang
perempuan/ibu adalah pemimpin
dalam rumah tangga suaminya dan
anak-anaknya; ia bertanggung atas
kepemimpinannya. Seorang
pelayan/hamba sahaya adalah
pemimpin atas harta tuannya dan ia
bertanggung jawab atas
kepemimpinannya. Ketahuilah
bahwa setiap kamu adalah pemimpin
dan masing-masing
mempertanggungjawabkan atas
kepemimpinannya.”
(HR. Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu
Dawud, Tirmidzi dari Ibnu Umar)
Unsur Kepemimpinan:
Tanggung jawab,
kewenangan & hak pengambilan
keputusan yang diamanatkan
kepada seorang pemimpin.
Kepemimpinan adalah
fitrah manusia
(memimpin & dipimpin).
Fungsi Kepemimpinan :
Problem solver & Sosial
Cakupan Kepemimpinan :
Diri sendiri, Dalam Komunitas,
Kepemimpinan Ide (ideologis)
16. Kepemimpinan Atas Diri Sendiri
Memimpin pola pikir dan pola sikap pribadi agar
pemenuhan dan penyaluran kebutuhan jasmani
dan naluri senantiasa sesuai dan dapat
dipertanggunggjawabkan kepada sang Pencipta.
potensi hidup
kebutuhan jasmani
naluri
Akal
17. Kepemimpinan Dalam Komunitas
Pengerahan dan pemberdayaan segenap
komponen komunitas agar secara bersama-sama
dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dimana
interaksi antar individunya berada dalam koridor
ide, perasaan dan aturan yang sama yang berasal
dari sumber kebenaran.
Interaksi
antar
individu
(3 in 1)
Ide/pemikiran
Perasaan
Peraturan
TEAM
18. Kepemimpinan Ide
Ide dasar yang menjadi arahan dan rujukan bagi
kepemimpinan atas diri sendiri dan komunitas.
Architect of change
Director of change
Agent of change
Social
engineering
20. Posisi Sains dalam Perspektif Islam
Kebenaran sains
bersifat fakta. Nilainya
bisa benar dan bisa
salah tergantung pada
kecermatan
pengamatan dan
kepintaran dalam
memformulasikan
dalam kata-kata atau
perlambang-
perlambang. Karena
mengandalkan
pengamatan, maka
kebenaran sains
bersifat universal. Siapa
pun dapat
menemukannya.
Kebenaran sains dapat berbenturan dengan kebenaran
I’tiqadi (keyakinan) dan kebenaran syar’iy. Ketika
rumusan dalam sains (sosial) bertentangan dengan
aqidah dan syariah, maka rumusan itu harus dinyatakan
salah.
Sains merupakan tools atau alat untuk optimasi
kepemimpinan (efisiensi & efektifitas).
Sains diupayakan agar berbasis tauhid
(berlandaskan kebenaran I’tiqadi dan syar’iy) dan
bernuansa relijius (memuat kebenaran waqi’iy/fakta).
21. Kepemimpinan dalam perspektif sains
Stogdill (1974)
menyimpulkan banyak
sekali definisi tentang
kepemimpinan. Namun
demikian semua
definisi yang ada
mempunyai unsur
yang sama.
Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan
yang mampu menggugah yang dipimpin
(followers) untuk mencapai kinerja yang
memuaskan.
Kepemimpinan harus memiliki :
- Kejujuran terhadap diri sendiri (integrity),
- Sikap pertanggungjawaban yang tulus (compassion),
- Pengetahuan (cognizance),
- Keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan
(commitment),
- Kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain
(confidence), &
- Kemampuan untuk meyakinkan orang lain dalam
membangun organisasi (communication).
Traits Model of
Leadership
(1900 - 1950-an)
Contingency Model
(1960-an – 1980-an)
Model of Situational
Leadership
(1970-an -1980-an)
Model of Effective
Leaders
(1960-an – 1980-an)
Model of
Transformational
Leadership
(1970-an – 1990-an)
Kepemimpinan yang ideal adalah
Kepemimpinan Transformasional…
22. Mengapa Kepemimpinan Transformasional?
4 Dimensi (4I)
Kepemimpinan Transformasional
(Bass & Avolio, 1994; Sarros & Butchatsky, 1996)
Idealized
Influence
Inspirational
motivation
Intellectual
stimulation
Individualized
consideration
Perilaku pemimpin yang membuat
pengikut kagum, hormat & percaya.
Pemimpin mampu mengartikulasi
harapan pengikut, komit terhadap
tujuan & mampu gugah spirit tim
melalui penumbuhan entusiasme &
optimisme.
Pemimpin mampu tumbuhkan ide
baru, beri solusi kreatif & motivasi
pada pengikut untuk cari pendekatan
yang baru dalam pelaksanaan tugas.
Pemimpin mau dengarkan masukan
pengikut & perhatikan kebutuhan
pengikut akan pengembangan karir.
Breakthrough
leadership
Pemimpin mampu
membawa perubahan
yang mendasar & besar
dalam kehidupan
pengikut karena memiliki
pemikiran metanoiac
(meta = perubahan,
nous/noos = pikiran;
Yunani).
Model kepemimpinan yang
dinilai tepat & mampu untuk
terus-menerus meningkatkan
efisiensi, produktivitas &
inovasi guna meningkatkan
daya saing organisasi dalam
dunia yang makin kompetitif.
23. Menuju Kepemimpinan Transformasional
4 Dimensi (4I)
Kepemimpinan
Transformasional
Idealized
Influence
Inspirational
motivation
Intellectual
stimulation
Individualized
consideration
Syarat (Kotter,
1997; Covey, 2000)
Worldview
Nilai-nilai pribadi
Motivasi
Pengetahuan mengenai
industri & organisasi
Relasi yang kuat dalam
industri & organisasi
Kemampuan/Keahlian
Reputasi & catatan rekor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
• Manajemen
• Keorganisasian
• Komunikasi
• Pengambilan Keputusan
• dll.
25. Roadmap Kepemimpinan Transformasional Islami
Ubah
paradigma
Kenali Potensi
Pahami hakikat
diri
Terima & syukuri
diri
Lejitkan
Kompetensi
Tingkatkan diri
Analisa SWOT diri
Kembangkan diri
Matangkan
Emosi
Kendalikan diri
Muhasabah diri
Perbaikan diri
tiada akhir
Ranah
Individu
Pengendalian
Strategi
Implementasi
Strategi
Analisis
Lingkungan
Formulasi
Strategi
Model Manajemen Strategis
Pendekatan
TEAM
dalam
koridor
syariah
Ranah
Organisasi