SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
SISTEM PENDIDIKAN
PESANTREN DI INDONESIA
Oleh:
FITRIA ZAHARAH
Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun
lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di
Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang
dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah
nusantara.
Topik
Pembahasan:
• Pengertian pesantren
• Sejarah berdirinya
pesantren
• Konsep pendidikan
pesantren
• Perubahan konsep
pendidikan yang terjadi
pada pesantren dalam
menghadapi tantangan
modernisasi pendidikan
Pengertian Pesantren
Secara Etimologi:
1) Berasal dari kata santri yang diberikan imbuhan awalan pe-
dan akhiran –an berarti “tempat tinggal santri”,
2) Berasal dari kata “sant” (manusia baik) dengan suku kata “ira”
(suka menolong), sehingga pesantren dapat didefinisikan
sebagai tempat pendidikan manusia baik-baik.
3) Kata santri diperkirakan berasal dari bahasa Tamil, yang
berarti guru mengaji.
4) Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kata santri
berasal dari bahasa India yang berasal dari kata “shastni”
yang bermakna buku-buku suci.
Pengertian Pesantren
Samsul Nizar (2007)
Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran
agama, umumnya dengan cara non-klasikal, di mana seorang
kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri
berdasarkan kitab-kitab yang di tulis dalam bahasa Arab oleh
ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di
pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.
Definisi pesantren menurut Ensiklopedi Islam untuk Pelajar
adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang
berkembang beberapa abad lalu di Indonesia sebagai tempat
para santri belajar agama Islam dengan menerapkan
moralitas Islam pebagai pedoman
Versi pertama. Pesantren berakar pada tradisi
Islam sendiri, yaitu tradisi tarekat. Pesantren
mempunyai kaitan yang erat dengan tempat
pendidikan yang khas bagi kaum sufi.
Pemimpin terekat itu disebut kiai, yang
mewajibkan pengikut-pengikutnya untuk
melakukan suluk selama empat puluh hari
dalam satu tahun dengan cara tinggal
anggota tarekat dalam sebuah masjid untuk
melakukan ibadah-ibadah di bawah
kiai.
Sejarah Berdirinya Pesantren Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Departemen
Agama pada tahun 1984-1985 diperoleh keterangan
bahwa pesantren tertua didirikan pada tahun 1062
dengan nama Pesantren Jan Tampes II di Pamekasan
Madura.
Versi kedua. Pengambil alihan dari sistem
pesantren yang diadakan oleh orang-orang
Hindu di Nusantara. Di dasarkan pada fakta
bahwa jauh sebelum datangnya Islam ke
Indonesia lembaga pesantren sudah ada di
Indonesia.
Pendirian pesantren pada masa itu
dimaksudkan sebagai tempat mengajarkan
ajaran-ajaran agama Hindu dan tempat
membina kader-kader penyebar Hindu.
Pendapat lain mengatakan berdirinya pesantren di Indonesia, dimulai dan di bawa oleh
Wali Songo, sehingga dapat diperkirakan bahwa pesantren pertama didirikan oleh Syekh
Maulana Malik Ibrahim atau disebut juga Syekh Maulana Maghribi yang merupakan Wali
Songo pertama.
Konsep Pendidikan Pesantren
Tujuan Unsur – Unsur Jenis
Tujuan umum, untuk membina warga Negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan
ajaran-ajaran Islam dan menanamkan rasa keagamaan pada semua segi kehidupan serta
orang yang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan Berdirinya Pesantren
Tujuan khusus,
• Mendidik santri menjadi anggota masyarakat yang muslim serta bertakwa kepada Allah SWT,
berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan lahir bathin serta sebagai warga Negara
yang berpancasila.
• Mendidik santri agar menjadi manusia muslim selaku kader ulama, muballigh, berjiwa ikhlas,
tabah, tangguh, wiraswasta dan mengamalkan syariah secara utuh dan dinamis.
• Mendidik santri untuk membantu mengingatkan kesejahteraan sosial masyarakat dalam
rangka usaha pembangunan masyarakat dan bangsa.
Pondok
Unsur-Unsur Pesantren
Masjid Santri Kiai
Kitab Klasik
Pesantren Salafiyah
(tradisional)
Jenis-Jenis Pesantren
Pondok pesantren khalafiyah adalah pondok pesantren yang
menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan pendekatan
modern melalui suatu pendidikan formal, baik madrasah (MI,
MTs, MA atau MAK) maupun sekolah (SD, SMP, SMA dan SMK)
atau nama lainya. Sebagaimana sekolah-sekolah pada
umumnya, pada pesantren khalafiyah diberlakukan
pendekatan klasikal pembelajaran secara berjenjang dan
berkesinambungan, dengan program-program yang
didasarkan pada satuan waktu, seperti catur wulan, semester,
tahun kelas dan seterusnya.
Pesantren Khalafiyah
(modern)
Pondok pesantren ini menyelenggarakan pelajaran
dengan pendekatan tradisional, sebagaimana yang
berlangsung sejak awal pertumbuhannya,
pembelajaran dilakukan secara individual atau
kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab
klasik berbahasa Arab, penjenjangan tidak
didasarkan pada satu waktu tetapi berdasarkan
tamatnya kitab yang dipelajari.
Konsep Pendidikan Pesantren
8 ciri pendidikan di Pesantren:
• Adanya hubungan yang akrab antara santri dan kiainya
• Adanya kepatuhan santri kepada kiai
• Hidup hemat dan penuh kesederhanaan
• Kemandirian
• Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan
• Kedisiplinan
• Berani menderita untuk mencapai suatu tujuan
• Pemberian ijazah
Kurikulum
Pada pesantren tradisional, tidak ada istilah kurikulum seperti yang biasanya ditemukan pada
pendidikan formal, namun yang dikenal adalah istilah manhaj. Manhaj dapat diartikan sebagai
arah pembelajaran tertentu. Manhaj tidak berbentuk seperti jabaran silabus, melainkan berupa
funun kitab-kitab yang diajarkan pada para santri.
Pesantren modern menggunakan system pendidikan yang mengkombinasikan antara
pesantren tradisional dan juga model pendidikan formal dengan mendirikan satuan pendidikan
semacam SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA bahkan sampai pada perguruan tinggi.
Metode Pembelajaran
• Metode Sorogan
• Metode ini merupakan ciri khas dari pesantren. Kata sorogan ini berasal dari kata sorog dari bahasa
Jawa yang bermakna menyodorkan. Jadi di dalam metode ini santri manghadap kiai seorang demi
seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajarinya. Metode ini termasuk metode belajar
individual karena santri secara perorangan berhadapan langsung dengan seorang guru atau kiai.
• Metode Wetonan
• Istilah weton berasal dalam bahasa Jawa yang berarti waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada
waktu tertentu, yaitu sebelum atau sesudah melakukan shalat fardhu atau pada hari-hari tertentu.
Metode ini dilaksanakan saat kiai membacakan kitab kuning, sementara santri duduk disekeliling kiai
mendengarkan dan memahami serta memberikan makna di kitabnya tentang materi yang sedang
dibacakan kiai. Di Jawa Barat metode ini disebut dengan bandongan.
• Metode Hafalan
• Ini merupakan metode dimana santri menghapal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang
dipelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki oleh santri ini kemudian dihafalkan
di hadapan kiai atau utadz.
Metode modern
• Metode Musyawarah
• Nama lain dari metode ini adalah bahtsul masa'il. Metode ini merupakan metode pembelajaran
yang serupa dengan metode diskusi atau seminar. Beberapa orang santri dengan jumlah tertentu
membentuk halaqah yang dipimpin langsung seorang kiai atau ustadz senior untuk membahas atau
mengkaji persoalan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaan, para santri dengan
bebas mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau pendapatnya.
• Metode Demonstrasi atau Praktik Ibadah
• Metode ini merupakan cara pembelajaran dimana santri memperagakan tata cara pelaksanaan
ibadah tertentu yang dilakukan secara pribadi maupun kelompok di bawah bimbingan kiai
atau ustadz.
Perubahan konsep pendidikan yang terjadi pada pesantren
dalam menghadapi tantangan modernisasi pendidikan
Masa kejayaan pesantren berlangsung sekitar abad ke 16 dimana pesantren menjadi satu-
satunya lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.
Tantangan pertama datang dari masa kolonialisme Belanda dimana Belanda datang dan
memperkenalkan sistem pendidikan sekolah
Tantangan kedua datang dari kaum reformis muslim. Pada abad kedua puluh, kaum reformis
meyakini bahwa untuk menjawab tantangan pemerintah kolonial Belanda dan kristenisasi, perlu
diadakan modernisasi pendidikan Islam.
Pertama, mereka yang mendirikan sekolah-sekolah umum, tetapi diberi muatan Islam. Kedua,
mereka yang mendirikan madrasah modern, yang secara terbatas mengadopsi substansi dan
metodologi pendidikan modern yang diperkenalkan oleh Belanda
Usaha yang dilakukan pesantren dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan
melakukan penyesuaian terhadap sistem pendidikannya dengan melakukan
modernisasi pendidikan pesantren. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan
menghasilkan pengembangan kurikulum pendidikan pesantren dengan memasukkan
mata pelajaran-mata pelajaran umum, mengadakan sistem perjenjangan (sistem
classical), dan perubahan manajemen pesantren.
Tujuan dari modernisasi pendidikan pesantren ini adalah untuk mempertahankan
keberadaan pesantren yang mulai tersaingi dengan munculnya sekolah sekolah umum
maupun sekolah madrasah. Pada perkembangannya, kurikulum di pesantren semakin
terbuka dengan memasukkan banyak mata pelajaran umum di dalam kurikulum
pendidikannya, pengajaran keterampilan-keterampilan tertentu, namun tetap
mengajarkan kitab-kitab kuning yang menjadi cirri khas pesantren.
Pondok Pesantren Tebuireng
Pondok Pesantren Tebuireng didirikan oleh KH. Hasyim Asyari pada tahun 1889 M.
Metode pembelajaran yang digunakan pesantren Tebuireng pada awal pendiriannya adalah
metode pendidikan tradisional, seperti sarogan, wetonan dan bandongan. Materi pelajaran pun
hanya sebatas pengetahuan keagamaan. Namun sejak tahun 1916 M, terjadi perubahan di
pesantren ini dengan dimulainya sistem pendidikan madrasah dan pada tahun 1919M terdapat
penambahan mata pelajaran yang harus dipelajari para santri dengan dimasukkannya mata
pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia (Melayu), Matematika, Ilmu Bumi, Bahasa Belanda
dan Sejarah. Perubahan ini merupakan usulan dari putra tertua KH. Hasyim, yakni KH. Wahid
Hasyim untuk mengembangkan inisiatif dan kepribadian para santri dalam rangka peningkatan
kualitas kemampuan santri. Hal ini juga didasari dengan semakin banyaknya pendirian sekolah
umum oleh kolonial Belanda.
Refleksi
Pendidikan di dalam pesantren pada awalnya adalah sistem pendidikan agama yang berdiri
sendiri dan terpisah dari pengajaran ilmu pengetahuan dimana pada awalnya ilmu
pengetahuan diluar ilmu agama tidak diajarkan
Pengajaran tentang ilmu pengetahuan non-agama diperkenalkan di Indonesia pada zaman
Belanda. Pada masa ini pengenalan terhadap cara penulisan huruf latin, berhitung, pelajaran
IPA, sejarah mulai dilaksanakan. Sehingga pada awal diperkenalkannya sekolah umum di
Indonesia memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun pada hakikatnya,
kedua ilmu tersebut dibutuhkan bagi seorang individu dalam menjalani hidupnya agar
mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
Pemakalah membayangkan apabila Belanda tidak menjajah Indonesia maka di dalam sistem
pendidikan Indonesia tidak di kenal sistem pendidikan umum. Pendidikan di Indonesia pastinya
akan berbasis agama yang merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi manusia di dunia
maupun akhirat. Namun, ilmu agama saja sebenarnya tidak cukup untuk mencapai kemajuan di
bidang pendidikan, karena perbaduan ilmu agama dan ilmu pengetahuanlah yang sebenarnya
menjadi landasan majunya sistem pendidikan di suatu negara.
Bila pendidikan awal di Indonesia yakni system pendidikan pesantren tidak mengalami
modernisasi, bisa saja beberapa perguruan tinggi termashur di Indonesia seperti UI, ITB, IPB, UGM
dan sebagainya tidak dikenal dan didirikan di Indonesia. Padahal, perguruan tinggi yang
disebutkan di atas, pada saat ini, memiliki peran dalam mengharumkan nama Indonesia di tingkat
internasional. Jadi, hikmah dari ini modernisasi pendidikan pesantren ini, menurut pemakalah,
membuka pintu untuk memperlebar khasanah pendidikan di Indonesia untuk bergerak kea rah
yang lebih baik sehingga tidak perlu untuk disesali.

More Related Content

What's hot

Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islamizzulislam_id
 
Konsep pendidikan ibnu khaldun
Konsep pendidikan ibnu khaldunKonsep pendidikan ibnu khaldun
Konsep pendidikan ibnu khaldunWidodo Winarso
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenabdusshofi
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalahHamdan Rifa'i
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamIstna Zakia Iriana
 
Modul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di Nusantara
Modul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di NusantaraModul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di Nusantara
Modul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di NusantaraIstna Zakia Iriana
 
FILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANIFILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANILina Marlina
 
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahpengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahDiyach Ashfye
 
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDINPOLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDINDarussalam Win
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
ppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuUsmawatidewi
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanBagoes Bhaghazkharaa
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
 
Pesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiyahyanursidik
 

What's hot (20)

Periodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah IslamPeriodisasi Sejarah Islam
Periodisasi Sejarah Islam
 
Konsep pendidikan ibnu khaldun
Konsep pendidikan ibnu khaldunKonsep pendidikan ibnu khaldun
Konsep pendidikan ibnu khaldun
 
KB 1 Konsep Dasar Profesi
KB 1 Konsep Dasar ProfesiKB 1 Konsep Dasar Profesi
KB 1 Konsep Dasar Profesi
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalah
 
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam IslamModul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
Modul Struktur Keilmuan PAI- KB 1 Ilmu Dalam Islam
 
Modul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di Nusantara
Modul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di NusantaraModul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di Nusantara
Modul SKI- KB 3 Perkembangan Islam Di Nusantara
 
FILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANIFILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANI
FILSAFAT ISLAM: PENGERTIAN, SEJARAH, OBJEK, HUBUNGANNYA DENGAN FILSAFAT YUNANI
 
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyahpengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
pengertian, objek kajian, tujuan dan manfaat studi Masail fiqhiyah
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDINPOLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
POLA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Bank, rente dan fee
Bank, rente dan feeBank, rente dan fee
Bank, rente dan fee
 
ppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmuppt hadits tentang menuntut ilmu
ppt hadits tentang menuntut ilmu
 
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
 
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
 
Pesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasiPesantren dalam era globalisasi
Pesantren dalam era globalisasi
 

Similar to Sistem Pendidikan Pesantren di Indonesia

Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenKurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenOmay Komarudin
 
Makalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahsyaifulanam27
 
Modernisasi pesantren
Modernisasi pesantrenModernisasi pesantren
Modernisasi pesantreniwan Alit
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxZukét Printing
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfZukét Printing
 
Menata arah pembaharuan pesantren
Menata arah pembaharuan pesantrenMenata arah pembaharuan pesantren
Menata arah pembaharuan pesantrenM Tata Taufik
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfReskipernanda
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfReskipernanda
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfReskipernanda
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahIzzanAlbari
 
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantrenErta Erta
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 

Similar to Sistem Pendidikan Pesantren di Indonesia (20)

Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenKurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren
 
Makalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolah
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Corak pesantren
Corak pesantrenCorak pesantren
Corak pesantren
 
Makalah rara
Makalah raraMakalah rara
Makalah rara
 
Modernisasi pesantren
Modernisasi pesantrenModernisasi pesantren
Modernisasi pesantren
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docx
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdf
 
Menata arah pembaharuan pesantren
Menata arah pembaharuan pesantrenMenata arah pembaharuan pesantren
Menata arah pembaharuan pesantren
 
Lembaga
LembagaLembaga
Lembaga
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
 
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
 
Makalah 1.docx
Makalah 1.docxMakalah 1.docx
Makalah 1.docx
 
Kurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyahKurikulum pesantren salafiyah
Kurikulum pesantren salafiyah
 
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
 
Pesantren Perguruan Tinggi dan Modern
Pesantren Perguruan Tinggi dan ModernPesantren Perguruan Tinggi dan Modern
Pesantren Perguruan Tinggi dan Modern
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Sistem Pendidikan Pesantren di Indonesia

  • 1. SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN DI INDONESIA Oleh: FITRIA ZAHARAH
  • 2. Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang telah berdiri sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan sampai sekarang di Indonesia. Keberadaan pesantren di Indonesia di perkirakan bermula pada saat masuknya ajaran islam di Indonesia yang dibawa oleh pedagang-pedagang Islam, wali, mubaligh dan sebagainya ke wilayah nusantara.
  • 3. Topik Pembahasan: • Pengertian pesantren • Sejarah berdirinya pesantren • Konsep pendidikan pesantren • Perubahan konsep pendidikan yang terjadi pada pesantren dalam menghadapi tantangan modernisasi pendidikan
  • 4. Pengertian Pesantren Secara Etimologi: 1) Berasal dari kata santri yang diberikan imbuhan awalan pe- dan akhiran –an berarti “tempat tinggal santri”, 2) Berasal dari kata “sant” (manusia baik) dengan suku kata “ira” (suka menolong), sehingga pesantren dapat didefinisikan sebagai tempat pendidikan manusia baik-baik. 3) Kata santri diperkirakan berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji. 4) Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa India yang berasal dari kata “shastni” yang bermakna buku-buku suci.
  • 5. Pengertian Pesantren Samsul Nizar (2007) Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara non-klasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang di tulis dalam bahasa Arab oleh ulama abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut. Definisi pesantren menurut Ensiklopedi Islam untuk Pelajar adalah lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkembang beberapa abad lalu di Indonesia sebagai tempat para santri belajar agama Islam dengan menerapkan moralitas Islam pebagai pedoman
  • 6. Versi pertama. Pesantren berakar pada tradisi Islam sendiri, yaitu tradisi tarekat. Pesantren mempunyai kaitan yang erat dengan tempat pendidikan yang khas bagi kaum sufi. Pemimpin terekat itu disebut kiai, yang mewajibkan pengikut-pengikutnya untuk melakukan suluk selama empat puluh hari dalam satu tahun dengan cara tinggal anggota tarekat dalam sebuah masjid untuk melakukan ibadah-ibadah di bawah kiai. Sejarah Berdirinya Pesantren Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh Departemen Agama pada tahun 1984-1985 diperoleh keterangan bahwa pesantren tertua didirikan pada tahun 1062 dengan nama Pesantren Jan Tampes II di Pamekasan Madura. Versi kedua. Pengambil alihan dari sistem pesantren yang diadakan oleh orang-orang Hindu di Nusantara. Di dasarkan pada fakta bahwa jauh sebelum datangnya Islam ke Indonesia lembaga pesantren sudah ada di Indonesia. Pendirian pesantren pada masa itu dimaksudkan sebagai tempat mengajarkan ajaran-ajaran agama Hindu dan tempat membina kader-kader penyebar Hindu. Pendapat lain mengatakan berdirinya pesantren di Indonesia, dimulai dan di bawa oleh Wali Songo, sehingga dapat diperkirakan bahwa pesantren pertama didirikan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim atau disebut juga Syekh Maulana Maghribi yang merupakan Wali Songo pertama.
  • 7. Konsep Pendidikan Pesantren Tujuan Unsur – Unsur Jenis
  • 8. Tujuan umum, untuk membina warga Negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dan menanamkan rasa keagamaan pada semua segi kehidupan serta orang yang berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan Berdirinya Pesantren Tujuan khusus, • Mendidik santri menjadi anggota masyarakat yang muslim serta bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, keterampilan lahir bathin serta sebagai warga Negara yang berpancasila. • Mendidik santri agar menjadi manusia muslim selaku kader ulama, muballigh, berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, wiraswasta dan mengamalkan syariah secara utuh dan dinamis. • Mendidik santri untuk membantu mengingatkan kesejahteraan sosial masyarakat dalam rangka usaha pembangunan masyarakat dan bangsa.
  • 10. Pesantren Salafiyah (tradisional) Jenis-Jenis Pesantren Pondok pesantren khalafiyah adalah pondok pesantren yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan dengan pendekatan modern melalui suatu pendidikan formal, baik madrasah (MI, MTs, MA atau MAK) maupun sekolah (SD, SMP, SMA dan SMK) atau nama lainya. Sebagaimana sekolah-sekolah pada umumnya, pada pesantren khalafiyah diberlakukan pendekatan klasikal pembelajaran secara berjenjang dan berkesinambungan, dengan program-program yang didasarkan pada satuan waktu, seperti catur wulan, semester, tahun kelas dan seterusnya. Pesantren Khalafiyah (modern) Pondok pesantren ini menyelenggarakan pelajaran dengan pendekatan tradisional, sebagaimana yang berlangsung sejak awal pertumbuhannya, pembelajaran dilakukan secara individual atau kelompok dengan konsentrasi pada kitab-kitab klasik berbahasa Arab, penjenjangan tidak didasarkan pada satu waktu tetapi berdasarkan tamatnya kitab yang dipelajari.
  • 11. Konsep Pendidikan Pesantren 8 ciri pendidikan di Pesantren: • Adanya hubungan yang akrab antara santri dan kiainya • Adanya kepatuhan santri kepada kiai • Hidup hemat dan penuh kesederhanaan • Kemandirian • Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan • Kedisiplinan • Berani menderita untuk mencapai suatu tujuan • Pemberian ijazah
  • 12. Kurikulum Pada pesantren tradisional, tidak ada istilah kurikulum seperti yang biasanya ditemukan pada pendidikan formal, namun yang dikenal adalah istilah manhaj. Manhaj dapat diartikan sebagai arah pembelajaran tertentu. Manhaj tidak berbentuk seperti jabaran silabus, melainkan berupa funun kitab-kitab yang diajarkan pada para santri. Pesantren modern menggunakan system pendidikan yang mengkombinasikan antara pesantren tradisional dan juga model pendidikan formal dengan mendirikan satuan pendidikan semacam SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA bahkan sampai pada perguruan tinggi.
  • 13. Metode Pembelajaran • Metode Sorogan • Metode ini merupakan ciri khas dari pesantren. Kata sorogan ini berasal dari kata sorog dari bahasa Jawa yang bermakna menyodorkan. Jadi di dalam metode ini santri manghadap kiai seorang demi seorang dengan membawa kitab yang akan dipelajarinya. Metode ini termasuk metode belajar individual karena santri secara perorangan berhadapan langsung dengan seorang guru atau kiai. • Metode Wetonan • Istilah weton berasal dalam bahasa Jawa yang berarti waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada waktu tertentu, yaitu sebelum atau sesudah melakukan shalat fardhu atau pada hari-hari tertentu. Metode ini dilaksanakan saat kiai membacakan kitab kuning, sementara santri duduk disekeliling kiai mendengarkan dan memahami serta memberikan makna di kitabnya tentang materi yang sedang dibacakan kiai. Di Jawa Barat metode ini disebut dengan bandongan. • Metode Hafalan • Ini merupakan metode dimana santri menghapal teks atau kalimat tertentu dari kitab yang dipelajarinya dalam jangka waktu tertentu. Hafalan yang dimiliki oleh santri ini kemudian dihafalkan di hadapan kiai atau utadz.
  • 14. Metode modern • Metode Musyawarah • Nama lain dari metode ini adalah bahtsul masa'il. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang serupa dengan metode diskusi atau seminar. Beberapa orang santri dengan jumlah tertentu membentuk halaqah yang dipimpin langsung seorang kiai atau ustadz senior untuk membahas atau mengkaji persoalan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pelaksanaan, para santri dengan bebas mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau pendapatnya. • Metode Demonstrasi atau Praktik Ibadah • Metode ini merupakan cara pembelajaran dimana santri memperagakan tata cara pelaksanaan ibadah tertentu yang dilakukan secara pribadi maupun kelompok di bawah bimbingan kiai atau ustadz.
  • 15. Perubahan konsep pendidikan yang terjadi pada pesantren dalam menghadapi tantangan modernisasi pendidikan Masa kejayaan pesantren berlangsung sekitar abad ke 16 dimana pesantren menjadi satu- satunya lembaga pendidikan yang ada di Indonesia. Tantangan pertama datang dari masa kolonialisme Belanda dimana Belanda datang dan memperkenalkan sistem pendidikan sekolah Tantangan kedua datang dari kaum reformis muslim. Pada abad kedua puluh, kaum reformis meyakini bahwa untuk menjawab tantangan pemerintah kolonial Belanda dan kristenisasi, perlu diadakan modernisasi pendidikan Islam. Pertama, mereka yang mendirikan sekolah-sekolah umum, tetapi diberi muatan Islam. Kedua, mereka yang mendirikan madrasah modern, yang secara terbatas mengadopsi substansi dan metodologi pendidikan modern yang diperkenalkan oleh Belanda
  • 16. Usaha yang dilakukan pesantren dalam menghadapi tantangan tersebut adalah dengan melakukan penyesuaian terhadap sistem pendidikannya dengan melakukan modernisasi pendidikan pesantren. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan menghasilkan pengembangan kurikulum pendidikan pesantren dengan memasukkan mata pelajaran-mata pelajaran umum, mengadakan sistem perjenjangan (sistem classical), dan perubahan manajemen pesantren. Tujuan dari modernisasi pendidikan pesantren ini adalah untuk mempertahankan keberadaan pesantren yang mulai tersaingi dengan munculnya sekolah sekolah umum maupun sekolah madrasah. Pada perkembangannya, kurikulum di pesantren semakin terbuka dengan memasukkan banyak mata pelajaran umum di dalam kurikulum pendidikannya, pengajaran keterampilan-keterampilan tertentu, namun tetap mengajarkan kitab-kitab kuning yang menjadi cirri khas pesantren.
  • 17. Pondok Pesantren Tebuireng Pondok Pesantren Tebuireng didirikan oleh KH. Hasyim Asyari pada tahun 1889 M. Metode pembelajaran yang digunakan pesantren Tebuireng pada awal pendiriannya adalah metode pendidikan tradisional, seperti sarogan, wetonan dan bandongan. Materi pelajaran pun hanya sebatas pengetahuan keagamaan. Namun sejak tahun 1916 M, terjadi perubahan di pesantren ini dengan dimulainya sistem pendidikan madrasah dan pada tahun 1919M terdapat penambahan mata pelajaran yang harus dipelajari para santri dengan dimasukkannya mata pelajaran umum seperti Bahasa Indonesia (Melayu), Matematika, Ilmu Bumi, Bahasa Belanda dan Sejarah. Perubahan ini merupakan usulan dari putra tertua KH. Hasyim, yakni KH. Wahid Hasyim untuk mengembangkan inisiatif dan kepribadian para santri dalam rangka peningkatan kualitas kemampuan santri. Hal ini juga didasari dengan semakin banyaknya pendirian sekolah umum oleh kolonial Belanda.
  • 18. Refleksi Pendidikan di dalam pesantren pada awalnya adalah sistem pendidikan agama yang berdiri sendiri dan terpisah dari pengajaran ilmu pengetahuan dimana pada awalnya ilmu pengetahuan diluar ilmu agama tidak diajarkan Pengajaran tentang ilmu pengetahuan non-agama diperkenalkan di Indonesia pada zaman Belanda. Pada masa ini pengenalan terhadap cara penulisan huruf latin, berhitung, pelajaran IPA, sejarah mulai dilaksanakan. Sehingga pada awal diperkenalkannya sekolah umum di Indonesia memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Namun pada hakikatnya, kedua ilmu tersebut dibutuhkan bagi seorang individu dalam menjalani hidupnya agar mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.
  • 19. Pemakalah membayangkan apabila Belanda tidak menjajah Indonesia maka di dalam sistem pendidikan Indonesia tidak di kenal sistem pendidikan umum. Pendidikan di Indonesia pastinya akan berbasis agama yang merupakan ilmu yang sangat bermanfaat bagi manusia di dunia maupun akhirat. Namun, ilmu agama saja sebenarnya tidak cukup untuk mencapai kemajuan di bidang pendidikan, karena perbaduan ilmu agama dan ilmu pengetahuanlah yang sebenarnya menjadi landasan majunya sistem pendidikan di suatu negara. Bila pendidikan awal di Indonesia yakni system pendidikan pesantren tidak mengalami modernisasi, bisa saja beberapa perguruan tinggi termashur di Indonesia seperti UI, ITB, IPB, UGM dan sebagainya tidak dikenal dan didirikan di Indonesia. Padahal, perguruan tinggi yang disebutkan di atas, pada saat ini, memiliki peran dalam mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Jadi, hikmah dari ini modernisasi pendidikan pesantren ini, menurut pemakalah, membuka pintu untuk memperlebar khasanah pendidikan di Indonesia untuk bergerak kea rah yang lebih baik sehingga tidak perlu untuk disesali.