SlideShare a Scribd company logo
TANGGUNG JAWAB AUDITOR
by Ely Suhayati SE MSi AK
   Ari Bramasto SE MSi Ak
Tanggung Jawab Auditor vs
Tanggung Jawab Manajemen
Auditor mempunyai tanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit. Pekerjaan
auditor ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan
yang memadai apakah laporan keuangan klien yang
diaudit bebas dari salah saji material
Tanggung Jawab Manajemen
 ï‚—Manajemen perusahaan (klien) bertanggung jawab atas
   laporan keuangan perusahaannya. Manajemen
   bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan
   akuntansi yang sehat, membangun dan memelihara
   pengendalian intern, serta melaksanakan kewajiban
   mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi
   yang konsisten dalam laporan keuangan.
Tanggung Jawab Auditor

1.   Independensi Auditor
2.   Keyakinan yang Memadai (Reasonable Assurance)
3.   Tanggung jawab Terhadap Fraud dan Illegal Acts
4.   Tanggung jawab Terhadap Masalah Going Concern
5.   Membuat Laporan Auditor Independen
ï‚—
1. Independensi Auditor
Independen artinya tidak mudah dipengaruhi, netral, karena
  auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
  umum. Auditor tidak dibenarkan memihak kepada
  kepentingan siapa pun.
Sikap mental independensi yang merupakan persyaratan
  wajib dalam pelaksanaan penugasan, meliputi independen
  dalam fakta (in fact) dan dalam penampilan (in
  appearance).
2. Reasonable Assurance (Keyakinan Memadai)
                                   Memadai)


a. Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan
   melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan
   memadai bahwa laporan keuangan terbebas dari salah
   saji material.
   Laporan auditor yang berisi tentang pendapat auditor
   atas laporan keuangan didasarkan pada konsep
   pemerolehan keyakinan memadai.
b. Suatu audit tidak memberikan jaminan atas akurasi
   laporan keuangan.
Alasan mengapa suatu audit tidak memberikan jaminan bahwa laporan
  keuangan dapat memberikan keyakinan mutlak adalah karena :
ï‚— Laporan keuangan yang dibuat manajemen (klien) tidak diharapkan
  dapat memberikan keyakinan absolute.
ï‚— Kesimpulan yang dihasilkan dari pelaksanaan audit hanya berdasarkan
  pada fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengujian-pengujian atas
  laporan keuangan
ï‚— Kebutuhan untuk menerapkan pertimbangan professional dalam
  mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor risiko kecurangan dan
  kondisi lain
3. Pendeteksian Errors & Fraud
Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama
   memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai
   bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Salah saji
   dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan maupun karena
   kecurangan.
ï‚— ERROR (KEKELIRUAN) meliputi
  Kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan data akuntansi yang
 menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.
  Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari
 kecerobohan atau salah tafsir fakta.
  Kekeliruan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan
 jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan
•FRAUD (KECURANGAN)

ï‚— Pengertian Fraud (dalam KUHP) :
ï‚— Mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang
  lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum
ï‚— Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
  melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan untuk
  memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagaian adalah
  kepunyaan orang lain. Atau supaya membuat utang maupun piutang
  terhapus
ï‚— Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang kepunyaan
  orang lain tapi dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
ï‚— Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
  melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau kebohongan,
  menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
  kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus
  piutangnya.
ï‚— Merugikan pemberi piutang dalam keadaan pailit.
Cabang- cabang Fraud :

   - Corruption
   - Asset Misappropiation
   - Fraudulent Statements

Mencegah Fraud
ï‚— Tingkatkan Pengendalian intern
ï‚— Menanamkan kesadaran tentang adanya fraud (fraud awareness)
ï‚— Upaya menilai resiko terjadinya fraud (fraud risk assesment)
ï‚— Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan tenaga psikolog dan
  hindari katebelece dalam penerimaan pegawai.
ï‚— Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai dan timbulkan
  sense of belonging
ï‚— Lakukan pembinaan rohani
ï‚— Berikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan kecurangan dan
  berikan prestasi bagi pegawai yang berprestasi
Jenis kecurangan (fraud) dalam audit laporan keuangan
1. Fraudulent Financial Reporting
    Salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
    pengungkapan dalam laporan keuangan
2. Misappropiation of Assets
     Salah saji yang timbul dari pencurian assets entitas yang
    mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai prinsip
    akuntansi yang berlaku umum.
  Kecurangan ini mencakup tindakan:
         - Penggelapan tanda terima barang/uang
         - Pencurian assets
         - Tindakan yang menyebabkan entitas harus membayar atas
          harga barang yang tidak diterima.
Kecurangan (Fraud) lebih sulit dideteksi oleh auditor dibandingkan
  dengan error. Karena Fraud seringkali mencakup unsur kolusi dan
  pemalsuan dokumen.
Auditor terikat kode etik untuk tidak mengungkapkan fraud kepada
  pihak entitas luar, kecuali untuk memenuhi peraturan, diminta oleh
  pengadilan, atau ditanyakan oleh successor auditor.
Pendeteksian Illegal Client Acts

Illegal Client Acts merupakan tindakan melanggar hukum
   atau peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Tanggungjawab Auditor dalam Mendeteksi Illegal Acts :
ï‚—Penentuan apakah suatu tindakan klien itu dipandang
   sebagai pelanggaran hukum, biasanya hal tersebut berada
   diluar kompetensi profesional auditor.
ï‚—Auditor harus mendeteksi dan melaporkan salah saji akibat
   tindakan melanggar hukum yang berdampak langsung dan
   material terhadap jumlah-jumlah dalam laporan keuangan.
5 Tanggungjawab Terhadap Masalah Going Concern
Kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan
  keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang
  menunjukkan hal yang berlawanan
Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai
  kemampuan entitas dalam mempertahankan keangsungan hidupnya
  dalam jangka waktu yang pantas dengan cara :
  a. Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang
      dilaksanakan dalam perencanaan, pengumpulan bukti audit
  b. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian maka
         - Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen
         - Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut
          dapat secara efektif dilaksanakan
  c. mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil kesimpulan
     apakah ia masih memiliki kesangsian besar mengenai
     kemampuan entitas
Signifikan tidaknya kondisi atau peristiwa akan tergantung
   atas keadaan dan beberapa diantaranya kemungkinan
   hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama
   dengan kondisi atau peristiwa yang lain.
Peristiwa atau kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Trend negatif
2. Petunjuk lain tentang kesulitan keuangan
3. Masalah intern
4. Masalah ekstern yang telah terjadi
Pertimbangan auditor yang berhubungan dengan rencana
   manajemen dapat berupa:
1. Rencana menjual aktiva
2. Rencana rekstrukturisasi utang
3. Rencana untuk mengurangi pengeluaran
4. Rencana untuk menaikkan modal pemilik
Pertimbangan dampak informasi kelangsungan hidup entitas
  terhadap laporan auditor
ï‚— Bila auditor tidak menyangsikan, maka auditor memberikan pendapat wajar
  tanpa pengecualian
ï‚— Apabila auditor menyangsikan maka auditor wajib mengevaluasi rencana
  manajemen atau auditor berkesimpulan tidak dapat secara efektif mengurangi
  dampak negatif maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat.
ï‚— Apabila auditor telah berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara
  efektif dilaksanakan maka auditor harus mempertimbangkan mengenai
  kecukupan pengungkapan Apabila auditor berkesimpulan bahwa
  pengungkapan tersebut memadai maka ia akan memberikan pendapat wajar
  tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kemapuan satuan
  usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.
ï‚— Jika auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut tidak memadai
  maka ia akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat
  tidak wajar karena terdapat terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi
  yang berlaku umum.
Laporan Auditor
 Auditor dapat menyatakan pendapat-pendapat dalam
    laporan auditor sebagai berikut:
 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian
 2. Pendapat wajar dengan pengecualian
 3. Tidak memberikan pendapat
 4. Pendapat tidak wajar
Wajar tanpa Syarat (Unqualified Opinion)



Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan
   bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam
   semua hal yang material, posisi keuangan suatu entitas,
   hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
   yang berlaku umum di Indonesia.
Kondisi Yang Harus Dipenuhi Untuk Standard Unqualified
1. Laporan keuangan lengkap
2. Ketiga standar umum dalam standar auditing dipenuhi
3. Ketiga standar pelaksanaan dipenuhi
4. Laporan keuangan disajikan sesuai prinsip akuntansi yang
   berlaku umum
Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan
   keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
   posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip
   akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal yang
   berkaitan dengan yang dikecualikan.
Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia
   harus :
1. Menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih
   paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat.
2. Mencantumkan juga bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk
   ke paragraf penjelasan di dalam paragraf pendapat.
3. Berisi kata kecuali atau pengecualian dalam suatu frasa.
Pendapat wajar dengan pengecualian ini dinyatakan bilamana:


1. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya
   pembatasan terhadap lingkup audit
2. Laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip
   akuntansi yang berdampak material.
Pendapat tidak Wajar (Adverse Opinion)


Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan
  keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan,
  hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
  yang berlaku umum di Indonesia.
Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar auditor harus
  menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf
  pendapat dalam laporannya yaitu:
   ï‚—Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar
   ï‚—Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian
      pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil
      usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk
      dilaksanakan
Pernyataan tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of
 Opinion)



Suatu pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan
   bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan
   keuangan.
Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat,
   laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif
   yang mendukung pernyataan tersebut.
Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak
   diberikan karena auditor yakin, atas dasar auditnya bahwa
   terdapat penyimpangan material dari prisnip akuntansi.
Terdapat tiga tingkatan materialitas dalam mempertimbangkan
jenis laporan auditor yang harus dibuat:


1. Jumlah tidak Material (Immaterial)
2. Jumlah material tetapi tidak mengganggu laporan
   keuangan secara keseluruhan
3. Sangat material sehingga kewajaran laporan keuangan
   diragukan
Cara lazim untuk mengukur materialitas, jika manajemen
menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum :


1. Jumlah rupiah dan tolok ukurnya
2. Daya ukur
3. Sifat salah saji

More Related Content

What's hot

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Asep suryadi
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Nisa Uzumakiy
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Tika Evitasuhri
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Fox Broadcasting
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Dhita Arum
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Rose Meea
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Sujatmiko Wibowo
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuwinson_akuntansi
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
Sudybrt Sudybrt
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNSISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNRatih Kumala Dewi
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 

What's hot (20)

Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan bebanMakalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNSISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 

Viewers also liked

Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Dwi Wahyu
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorDwi Wahyu
 
Kewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-pptKewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-ppt
Ayun Sri Rezkiana
 
10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecuranganIndra Yu
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Jiantari Marthen
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
rizal hadi
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2
milanovira
 
Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
chikma jaoharah
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Dayati Dokpopers
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifDwi Wahyu
 
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab ManajemenKerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Angely Putry
 
Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26
died21
 
Makalah audit maeriality
Makalah audit maerialityMakalah audit maeriality
Makalah audit maeriality
anggitarasmana
 
Bab 9 Materi Pengauditan 1
Bab 9 Materi Pengauditan 1Bab 9 Materi Pengauditan 1
Bab 9 Materi Pengauditan 1Eka Sepriani
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditingdewi masita
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
Danang Mahendra
 
Deteksi fraud dan audit investigatif
Deteksi fraud  dan audit investigatifDeteksi fraud  dan audit investigatif
Deteksi fraud dan audit investigatif
Ainul Yaqin
 
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
Rahayu Susanti
 

Viewers also liked (20)

Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
 
Kewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-pptKewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-ppt
 
10.audit kecurangan
10.audit kecurangan10.audit kecurangan
10.audit kecurangan
 
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2
 
Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantif
 
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab ManajemenKerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
 
Red flags fraud
Red flags fraudRed flags fraud
Red flags fraud
 
Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26
 
Makalah audit maeriality
Makalah audit maerialityMakalah audit maeriality
Makalah audit maeriality
 
Bab 9 Materi Pengauditan 1
Bab 9 Materi Pengauditan 1Bab 9 Materi Pengauditan 1
Bab 9 Materi Pengauditan 1
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Deteksi fraud dan audit investigatif
Deteksi fraud  dan audit investigatifDeteksi fraud  dan audit investigatif
Deteksi fraud dan audit investigatif
 
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...PENGARUH AUDIT TENURE,  REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE,  UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
PENGARUH AUDIT TENURE, REPUTASI AUDITOR, DISCLOSURE, UKURAN PERUSAHAAN DAN ...
 

Similar to Tanggung jawab auditor

Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
Sujatmiko Wibowo
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Risa Martia
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
Hutria Angelina Mamentu
 
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiPrinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
QamarulHuda6
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
ADE NURZEN
 
Sepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditingSepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditingelita rachmawati
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenBta Rizki
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
yenny yoris
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
Daniel Wachtel
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
gueste4aa42e
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
yusi pertiwi
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Cecylia Preketeg
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
yuki darma
 
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingPengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
ShabrinaMaulida2
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
Ilham Sousuke
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
Yizna Chaldhiidzt
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Hutria Angelina Mamentu
 
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
KevryRamdany1
 
Mengenal lebih dekat dengan audit
Mengenal lebih dekat dengan auditMengenal lebih dekat dengan audit
Mengenal lebih dekat dengan audit
savira22
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
imelimel020
 

Similar to Tanggung jawab auditor (20)

Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit AkuntansiPrinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
Prinsip Audit : Sandard Internasional Audit - Pengantar Audit Akuntansi
 
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannyaPemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
Pemahaman mengenai entitas dan lingkungannya
 
Sepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditingSepuluh standar auditing
Sepuluh standar auditing
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
Pra audit
Pra auditPra audit
Pra audit
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
 
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditingPengertian, tujuan dan fungsi auditing
Pengertian, tujuan dan fungsi auditing
 
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab audit
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
 
Mengenal lebih dekat dengan audit
Mengenal lebih dekat dengan auditMengenal lebih dekat dengan audit
Mengenal lebih dekat dengan audit
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
 

Recently uploaded

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 

Recently uploaded (17)

Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 

Tanggung jawab auditor

  • 1. TANGGUNG JAWAB AUDITOR by Ely Suhayati SE MSi AK Ari Bramasto SE MSi Ak
  • 2. Tanggung Jawab Auditor vs Tanggung Jawab Manajemen
  • 3. Auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit. Pekerjaan auditor ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan klien yang diaudit bebas dari salah saji material
  • 4. Tanggung Jawab Manajemen ï‚—Manajemen perusahaan (klien) bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaannya. Manajemen bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat, membangun dan memelihara pengendalian intern, serta melaksanakan kewajiban mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi yang konsisten dalam laporan keuangan.
  • 5. Tanggung Jawab Auditor 1. Independensi Auditor 2. Keyakinan yang Memadai (Reasonable Assurance) 3. Tanggung jawab Terhadap Fraud dan Illegal Acts 4. Tanggung jawab Terhadap Masalah Going Concern 5. Membuat Laporan Auditor Independen ï‚—
  • 6. 1. Independensi Auditor Independen artinya tidak mudah dipengaruhi, netral, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun. Sikap mental independensi yang merupakan persyaratan wajib dalam pelaksanaan penugasan, meliputi independen dalam fakta (in fact) dan dalam penampilan (in appearance).
  • 7. 2. Reasonable Assurance (Keyakinan Memadai) Memadai) a. Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji material. Laporan auditor yang berisi tentang pendapat auditor atas laporan keuangan didasarkan pada konsep pemerolehan keyakinan memadai. b. Suatu audit tidak memberikan jaminan atas akurasi laporan keuangan.
  • 8. Alasan mengapa suatu audit tidak memberikan jaminan bahwa laporan keuangan dapat memberikan keyakinan mutlak adalah karena : ï‚— Laporan keuangan yang dibuat manajemen (klien) tidak diharapkan dapat memberikan keyakinan absolute. ï‚— Kesimpulan yang dihasilkan dari pelaksanaan audit hanya berdasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengujian-pengujian atas laporan keuangan ï‚— Kebutuhan untuk menerapkan pertimbangan professional dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor risiko kecurangan dan kondisi lain
  • 9. 3. Pendeteksian Errors & Fraud Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan maupun karena kecurangan.
  • 10. ï‚— ERROR (KEKELIRUAN) meliputi Kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan data akuntansi yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan. Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari kecerobohan atau salah tafsir fakta. Kekeliruan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan
  • 11. •FRAUD (KECURANGAN) ï‚— Pengertian Fraud (dalam KUHP) : ï‚— Mengambil sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum ï‚— Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seseorang dengan kekerasan untuk memberikan barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagaian adalah kepunyaan orang lain. Atau supaya membuat utang maupun piutang terhapus ï‚— Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang kepunyaan orang lain tapi dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan ï‚— Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus piutangnya. ï‚— Merugikan pemberi piutang dalam keadaan pailit.
  • 12. Cabang- cabang Fraud : - Corruption - Asset Misappropiation - Fraudulent Statements Mencegah Fraud ï‚— Tingkatkan Pengendalian intern ï‚— Menanamkan kesadaran tentang adanya fraud (fraud awareness) ï‚— Upaya menilai resiko terjadinya fraud (fraud risk assesment) ï‚— Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan tenaga psikolog dan hindari katebelece dalam penerimaan pegawai. ï‚— Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai dan timbulkan sense of belonging ï‚— Lakukan pembinaan rohani ï‚— Berikan sanksi yang tegas bagi yang melakukan kecurangan dan berikan prestasi bagi pegawai yang berprestasi
  • 13. Jenis kecurangan (fraud) dalam audit laporan keuangan 1. Fraudulent Financial Reporting Salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan 2. Misappropiation of Assets Salah saji yang timbul dari pencurian assets entitas yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kecurangan ini mencakup tindakan: - Penggelapan tanda terima barang/uang - Pencurian assets - Tindakan yang menyebabkan entitas harus membayar atas harga barang yang tidak diterima.
  • 14. Kecurangan (Fraud) lebih sulit dideteksi oleh auditor dibandingkan dengan error. Karena Fraud seringkali mencakup unsur kolusi dan pemalsuan dokumen. Auditor terikat kode etik untuk tidak mengungkapkan fraud kepada pihak entitas luar, kecuali untuk memenuhi peraturan, diminta oleh pengadilan, atau ditanyakan oleh successor auditor.
  • 15. Pendeteksian Illegal Client Acts Illegal Client Acts merupakan tindakan melanggar hukum atau peraturan perundang-undangan Republik Indonesia. Tanggungjawab Auditor dalam Mendeteksi Illegal Acts : ï‚—Penentuan apakah suatu tindakan klien itu dipandang sebagai pelanggaran hukum, biasanya hal tersebut berada diluar kompetensi profesional auditor. ï‚—Auditor harus mendeteksi dan melaporkan salah saji akibat tindakan melanggar hukum yang berdampak langsung dan material terhadap jumlah-jumlah dalam laporan keuangan.
  • 16. 5 Tanggungjawab Terhadap Masalah Going Concern Kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yang berlawanan Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan keangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas dengan cara : a. Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang dilaksanakan dalam perencanaan, pengumpulan bukti audit b. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian maka - Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen - Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat secara efektif dilaksanakan c. mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil kesimpulan apakah ia masih memiliki kesangsian besar mengenai kemampuan entitas
  • 17. Signifikan tidaknya kondisi atau peristiwa akan tergantung atas keadaan dan beberapa diantaranya kemungkinan hanya menjadi signifikan jika ditinjau bersama-sama dengan kondisi atau peristiwa yang lain. Peristiwa atau kondisi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Trend negatif 2. Petunjuk lain tentang kesulitan keuangan 3. Masalah intern 4. Masalah ekstern yang telah terjadi
  • 18. Pertimbangan auditor yang berhubungan dengan rencana manajemen dapat berupa: 1. Rencana menjual aktiva 2. Rencana rekstrukturisasi utang 3. Rencana untuk mengurangi pengeluaran 4. Rencana untuk menaikkan modal pemilik
  • 19. Pertimbangan dampak informasi kelangsungan hidup entitas terhadap laporan auditor ï‚— Bila auditor tidak menyangsikan, maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian ï‚— Apabila auditor menyangsikan maka auditor wajib mengevaluasi rencana manajemen atau auditor berkesimpulan tidak dapat secara efektif mengurangi dampak negatif maka auditor menyatakan tidak memberikan pendapat. ï‚— Apabila auditor telah berkesimpulan bahwa rencana manajemen dapat secara efektif dilaksanakan maka auditor harus mempertimbangkan mengenai kecukupan pengungkapan Apabila auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut memadai maka ia akan memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kemapuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. ï‚— Jika auditor berkesimpulan bahwa pengungkapan tersebut tidak memadai maka ia akan memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena terdapat terdapat penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum.
  • 20. Laporan Auditor Auditor dapat menyatakan pendapat-pendapat dalam laporan auditor sebagai berikut: 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian 2. Pendapat wajar dengan pengecualian 3. Tidak memberikan pendapat 4. Pendapat tidak wajar
  • 21. Wajar tanpa Syarat (Unqualified Opinion) Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kondisi Yang Harus Dipenuhi Untuk Standard Unqualified 1. Laporan keuangan lengkap 2. Ketiga standar umum dalam standar auditing dipenuhi 3. Ketiga standar pelaksanaan dipenuhi 4. Laporan keuangan disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum
  • 22. Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan dengan yang dikecualikan. Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, ia harus : 1. Menjelaskan semua alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum paragraf pendapat. 2. Mencantumkan juga bahasa pengecualian yang sesuai dan menunjuk ke paragraf penjelasan di dalam paragraf pendapat. 3. Berisi kata kecuali atau pengecualian dalam suatu frasa.
  • 23. Pendapat wajar dengan pengecualian ini dinyatakan bilamana: 1. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit 2. Laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berdampak material.
  • 24. Pendapat tidak Wajar (Adverse Opinion) Suatu pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Bila auditor menyatakan pendapat tidak wajar auditor harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya yaitu: ï‚—Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar ï‚—Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan
  • 25. Pernyataan tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion) Suatu pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Jika auditor menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor harus memberikan semua alasan substantif yang mendukung pernyataan tersebut. Pernyataan tidak memberikan pendapat harus tidak diberikan karena auditor yakin, atas dasar auditnya bahwa terdapat penyimpangan material dari prisnip akuntansi.
  • 26. Terdapat tiga tingkatan materialitas dalam mempertimbangkan jenis laporan auditor yang harus dibuat: 1. Jumlah tidak Material (Immaterial) 2. Jumlah material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan 3. Sangat material sehingga kewajaran laporan keuangan diragukan
  • 27. Cara lazim untuk mengukur materialitas, jika manajemen menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum : 1. Jumlah rupiah dan tolok ukurnya 2. Daya ukur 3. Sifat salah saji