RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Apa itu kerangka karangan?
Apa saja manfaat dalam menyusun kerangka karangan?
Menyusun kerangka karangan
Tipe-tipe susunan kerangka karangan
Macam-macam kerangka karangan
Syarat-syarat kerangka karangan
Apa itu kerangka karangan?
Apa saja manfaat dalam menyusun kerangka karangan?
Menyusun kerangka karangan
Tipe-tipe susunan kerangka karangan
Macam-macam kerangka karangan
Syarat-syarat kerangka karangan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
4. Setiap penulis maupun
pembicara dalam
menyampaikan buah
pikiran, pendapat, dan
pernyataan tentu akan
memakai bahasa yang baik,
tepat, dan benar,
sehingga karangan atau
tutur tersebut menjadi
bernilai, dan berbobot.
Jadi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang-
mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur
sapa.
5. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata dan
kejelasan lafal untuk
memperoleh efek tertentu dalam
berbicara di depan umum atau
dalam mengarang.
āHarimurti Kridalaksanaā
6. Diksi adalah pilihan kata atau
mengenai pengertian kata-kata mana
yang digunakan untuk menyampaikan
suatu gagasan, penggungkapan yang
tepat, dan gaya penyampaian kata
yang lebih baik sesuai situasi.
āGorys Kerafā
7. ā¢Diksi yang baik : Pilihan kata secara efektif dan tepat
di dalam makna serta sesuai bentuk
pokok masalah atau peristiwa
Mengungkapkan gagasan
sesuai dengan konteks
8. Bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat
dicapai apabila pilihan kata/diksi diperhatikan
dengan baik. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian.
Ketepatan artinya kata-kata yang dipilih itu dapat
mengungkap-kan dengan tepat apa yang ingin
diungkapkan, sehingga tafsiran pembaca sesuai
dengan apa yang dimaksud penulis.
Kesesuaian artinya menuntut kecocokan antara
kata-kata yang dipakai dengan kesempatan dan
keadaan pembaca.
Persyaratan Diksi
9. ļ Membedakan secara cermat denotasi dan
konotasi.
ļ Membedakan dengan cermat kata-kata yang
hampir bersinonim.
ļ Membedakan kata-kata yang mirip dengan
ejaan.
ļ Menghindari pemakaian kata-kata ciptaan
sendiri.
ļ Selalu waspada terhadap penggunaan kata
asing.
ļ Kata kerja yang menggunakan kata depan
digunakan secara idiomatis.
ļ Membedakan kata umum dan kata khusus.
ļ Memperhatikan perubahan makna pada kata
yang sudah dikenal.
ļ Memperhatikan pilihan kata.
ļ Menghindari jargon dalam tulisan untuk
pembaca umum.
ļ Menggunakan kata-kata ilmiah dalam situasi
khusus.
ļ Menghindari kata-kata slang.
ļ Tidak menggunakan kata percakapan dalam
tulisan.
ļ Hindari pemakaian kata usang.
Ruang Lingkup Diksi
10.
11. KATA-KATA
ILMIAH
JARGON
Kata dan frasa khusus yang digunakan oleh
kelompok orang tertentu
Inflasi Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
OTW on the way yang artinya dalam perjalanan
Kep Kapten
Situasi dan kondisi yang
mempengaruhi pemilihan
kata-kata yang akan
digunakan.
Kata Ilmiah Kata Populer
Harmonis ā Sesuai
Fraksi ā Pecahan
Eksentrik ā Aneh
Argumen ā Bukti
Konklusi ā Kesimpulan
12. Anjir Kepo Baper
SLANG
KATA
ā¢ Ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman,
dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk
komunikasi intern dengan maksud agar yang bukan anggota
kelompok tidak mengerti (bahasa gaul).
Bokap Gokil Cowo
BERPASANGAN
IDIOMATIK
ā¢ Menggunakan kata berpasangan (idiomatik) dan berlawanan makna
dengan cermat
sesuai bagi
bukan hanya
bukan hanya
SALAH
sesuai dengan
Melainkan juga
tidak hanya
BENAR
14. Makna
ā¢ Arti : Penggunaan Kata tepat pada posisi kalimat
ā¢ Contoh:Tendanganku melambung di atas gawang.
Gramatikal
ā¢ Arti : Penggunaan kata berdasarkan bentuk dasar kata melalui
afiksasi, reduplikasi, dan kata majemuk.
ā¢ Contoh :
ā¢ Ibu beli bakso. (Afiksasi) Kata beli afiksasi me- : membeli
ā¢ Pohon-pohon itu tumbang diterjang badai. (reduplikasi: pepohonan)
ā¢ Orang tua itu berdiri di depan pintu. (kata majemuk orangtua:orang
yang lebih tua, orangtua: Bapak/Ibu kandung.
Kebakuan
ā¢ Arti : Penggunaan Kata yang sesuai dengan kaidah abahasa
Indonesia
ā¢ Contoh:
ā¢ Apotik menjadi apotek Praktek menjadi praktik
ā¢ Mesjid menjadi masjid Tehnik menjadi teknik
Sosial
ā¢ Arti : Penggunaan kata sesuai dengan pemakaian masyarakat
ā¢ Contoh :
ā¢ Bini menjadi istri Cewe menjadi cewek Cowo menjadi cowok
ā¢ Duit menjadi uang Gua menjadi saya Bokin menjadi pacar
KETEPATAN
KESESUAIAN
15. Makna
Adik mendapatkan urutan pertama di kelasnya
Urutan ā peringkat (sinonim)
Gramatikal
Polusi itu dapat akibatkan pencemaran udara
Akibatkan-mengakibatkan (imbuhan)
Sosial
Cewek - Wanita Bini - Istri
Cowok - Pria Eyang - Kakek/nenek
Kata Baku
Kata tidak baku Kata Baku
Exstra - Ekstra
Karir - Karier
20. KONSEP KALIMAT
Kalimat dasar adalah kalimat yang sudah mempunyai unsur sekurang-kurangnya subjek
(S) dan predikat (P). Dengan kata lain, kalimat dasar adalah yang mempunyai satu
klausa, dan unsur-unsurnya sudah lengkap, serta dimulai dengan huruf kapital dan
diakhir dengan intonasi final (., !, dan ?).
CONTOH:
1. Dani datang.
S P
2. Anak itu pandai.
S P
3. Dia Pergi.
S P
3. Pergilah Kau!
P S
21. CONTOH:
1. Anak itu pandai.
S P
2. Gina berasal dari Bandung.
S P K
3. Marisa Kehilangan jejak hidup.
S P O Pel
4. Agus membaca buku.
S P O
5. Tarwanto mengirim dokumen.
S P O
6. Inah menjahit baju di kamar.
S P O K
Pel
Struktur Kalimatā¦
22. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan
mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan
Ridwan)
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
(Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi)
Kalimat efektif merupakan kalimat yang tersusun atas kaidah yang berlaku, seperti
unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat), memperhatikan
ejaan yang disempurnakan dan juga cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
24. ā¢ Kalimat memiliki subjek Tidak terdapat Predikat kalimat
Dan predikat yang jelas Subjek ganda tidak didahului
kata āyangā
ā Di dalam buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan profesinal.
ā Bagi mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca dan memahami
buku ini dengan seksama.
Perbaikannya:
ā¢ Buku ini akan membahas cara-cara menjadi penyunting yang baik dan profesinal.
ā¢ Mahasiswa yang berkeinginan menjadi seorang penyunting harus membaca dan memahami buku
ini dengan seksama.
KESEPADANAN
Keparalelan : Kesamaan bentuk kata (bentuk pertama nomina,
seterusnya juga nomina)
Contoh : Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Perbaikan:
Kenaikan diganti dengan dinaikkan (kata kerja)
25. Kehematan yaitu mempergunakan kata,
frase, atau bentuk lain secara hemat.
Contoh:
1. Karena ia tidak diundang, ia tidak datang (salah)
Karena tidak diundang, ia tidak datang (benar)
2. Penonton serentak berdiri setelah mereka melihat
idolanya datang.
Penonton serentak berdiri setelah melihat idolanya
datang.
Kecermatan:kalimat itu tidak menafsirkan
tafsiran ganda.
Contoh:
1. Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.(salah)
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribu. (benar)
2. Suntingan ini saya akan laporkan kepada redaksi.(salah)
Suntingan ini akan saya laporkan kepada redaksi. (benar)
26. Kelogisan:kalimat itu bisa diterima
akal sehat.
Contoh 1:
Waktu dan tempat kami persilakan
(salah)
Kepada bapakā¦kami persilahkan
(benar)
Contoh 2:
Orang yang membeli ayam
harus diikat kakinya. (salah)
Ayam yang dibeli seseorang
harus diikat kakinya. (benar)