Teks tersebut membahas tentang pengertian dan macam-macam konjungsi. Konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan klausa, kalimat, dan paragraf. Terdapat tiga jenis konjungsi yaitu konjungsi antar klausa (koordinatif, subordinatif, korelatif), konjungsi antar kalimat, dan konjungsi antar paragraf. Teks ini memberikan contoh untuk setiap jenis konjungsi.
Dijelaskan perbedaan kalimat pasif dengan di- dan ter- dan dengan awalan persona pelaku. juga, diperlihatkan contoh kalimat pasif inversi yang cukup membingungkan
Direct Indirect
memang agak susah sih ni, tapi semoga bermanfaat dan kalian cepet ngerti
kalo kalian mau cepat bisa bikin banyak banyak kalimat itu tipsnya
Dijelaskan perbedaan kalimat pasif dengan di- dan ter- dan dengan awalan persona pelaku. juga, diperlihatkan contoh kalimat pasif inversi yang cukup membingungkan
Direct Indirect
memang agak susah sih ni, tapi semoga bermanfaat dan kalian cepet ngerti
kalo kalian mau cepat bisa bikin banyak banyak kalimat itu tipsnya
Memuat materi tentang Pronoun secara lengkap. Ayo belajar bersama English Cafe! (0361) 8889 123
www.englishcafe.co.id
Jl. Gunung Soputan I No. 16A Denpasar
We'll get you addicted to English!
Memuat materi tentang Pronoun secara lengkap. Ayo belajar bersama English Cafe! (0361) 8889 123
www.englishcafe.co.id
Jl. Gunung Soputan I No. 16A Denpasar
We'll get you addicted to English!
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGERTIAN KONJUNGSI
Adalah kata tugas yang fungsinya
menghubungkan antarklausa, antarkalimat,
dan antarparagraf. Kata penghubung
antarklausa biasanya terletak di tengah-
tengah kalimat, sedangkan kata penghubung
antarkalimat di awal kalimat (setelah tanda
titik, tanda tanya, dan tanda seru), adapun
kata penghubung antar paragraf letaknya di
awal paragraf
5. A. Konjungsi Koordinatif,
Yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang memiliki status konjuksi
setara (sintaksis yang sama).
Contoh:
• Atau (menyatakan pemilihan).
• Dan (menyatakan penambahan).
• Tetapi (menyatakan perlawanan).
6. B. Konjungsi Subordinatif,
• Yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status
konjungsi bertingkat (sintaksis yang tidak sama).
Contoh:
• Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya (menyatakan
pengandaian).
• Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan).
• Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala (menyatakan syarat).
• Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (menyatakan
pemiripan).
• Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab).
• Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun (menyatakan
konsesif)
• Hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) (menyatakan akibat).
• Bahwa (menyatakan penjelasan).
• Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu,
sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).
7. C. Konjungsi korelatif
Yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan
kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara (sintaksis yang
sama).
• Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh
salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Contoh:
• Tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
• Jangankan …, …pun .
• Bukan hanya …, melainkan …
• Apa(kah) … atau …
• (Se)demikian (rupa) … sehingga…
• Baik … maupun …
• Entah … entah …
8. 2. Konjungsi antar Kalimat
Adalah konjungsi yang menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena
itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat
yang baru dan selalu huruf pertamanya ditulis
dengan huruf kapital karena merupakan awal
dari satu kalimat.
9. Contoh:
– Biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun
demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun
demikian/begitu (menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu).
– Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi
pula, selain itu (menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan
lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya).
– Sebaliknya (menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya).
– Sesungguhnya, bahwasannya (menyatakan keadaan yang
sebenarnaya).
– Malahan, bahkan (menyatakan menguatkan keadaan yang
dinyatakan sebelumnya).
– Akan tetapi, namun, kecuali itu (menyatakan pertentangan dengan
keadaan sebelumnya).
– Dengan demikian (menyatakan konsekuensi).
– Oleh karena itu, oleh sebab itu (menyatakan akibat).
– Sebelum itu (menyatakan kejadian yang mendahului hal yang
dinyatakan sebelumnya).
10. Konjungsi antar Paragraf
• Konjungsi antar paragraf adalah konjungsi (kata
penghubung) yang menghubungkan satu paragraf dengan
paragraf lainnya. Konjungsi ini berfungsi untuk menjadikan
suatu paragraf unity, coherent, dan sistematis. Konjungsi ini
biasanya berada di awal paragaraf.
Contoh:
• Terlebih lagi ….
• Disamping …..
• Tak hanya sebagai …
• Oleh karena itu …
• Berdasarkan …