1. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 1
Abstrak—Tujuan dapat membuat grafik pengisian
dan pengosongan kapasitor, menentukan waktu
dan kapa-sitas kapasitor dan mengenali batas
toleransi kom-ponen. Dilakukan 2 percobaan
(pengisian dan pengosongan) dengan manipulasi
t={10 s, 20 s, 30 s, dan 40 s}. Percobaan 1, pada
C=4,7.10-3F nilai Vc berturut-turut {(6,0±0,1) V,
(6,0±0,1) V dan (6,0±0,1) V}. Dengan q=C.v didapat
muatan {28,2.10-3 C} pada C=1.10-4F nilai Vc
berturut-turut {(6,2±0,1) V, (6,2±0,1) V dan
(6,2±0,1) V }. Dengan q= {6.10-4 C}. Percobaan 1,
pada C=4,7.10-3F nilai Vc berturut-turut {(0,6±0,1)
V, (0,6±0,1) V dan (0,6±0,1) V}. Dengan q=C.v
didapat muatan {28,2.10-3 C} pada C=1.10-4F nilai
Vc berturut-turut {(0,2±0,1), (0,0±0,1)dan
(0,0±0,1)}. Dengan q= {6.10-4 C}.
Pada percobaan, grafik sudah sesuai dengan
hipotesis, namun jika dibandingkan dengan
teoritis, nilainya berbeda. Hal ini dikarenakan
ketidaktelitian praktikan dalam megukur dan
kesalahan komponen alat
Kata Kunci—Kapasitor,pengisian,pengosongan
dan eksponensial.
PENDAHULUAN
Kapasitor adalah suatu komponen elektronik yang
memiliki fungsi untuk menyimpan muatan. Suatu
kapasitor yang terpasang pada rangkaian akan
membuat beda potensial yang ada dan arus yang
mengalir menjadi nol. Hal ini dikarenakan kapasitor
menyimpan muatan dan memiliki beda potensialantara
ujung-ujung kapasitor. Pengisian kapasitor memiliki
persamaan tertentu yang dapat ditentukan kapan
kapasitor mencapai titik/muatan maksimumnya.
Begitu pula dengan pengosongan kapasitor, muatan
akan keluar dari kapasitor dan beda potensial pada
kedua ujung kapasitor akan menurun pada selang
waktu tertentu. Pada praktikum kali ini akan dibahas
mengenai pengisian dan pengosongan kapasitor.
Darilatar belakang di atas,ditarik rumusan masalah?
“Bagaimanakah hubungan antara kuat arus listrik dan
beda potensial kapasitor terhadap pertambahan waktu
yang terjadi pada kapasitor?”
Adapun tujuan praktikum adalah dapat membuat
grafik pengisian dan pengosongan muatan kapasitor,
menentukan waktu dan kapasitas kapasitor dan
mengenali batas toleransi komponen.
I.KAJIAN TEORI
Kondensator atau sering disebut sebagai ka-
pasitor adalah suatu alat yang dapat me-
nyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan
yang disebut Farad dari nama Michael Faraday.
Satuan dari kapasitansikondensator
adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan yang
terlalu besar, sehingga digunakan:
Pikofarad ( ) =
Nanofarad ( ) =
Microfarad ( ) =
Kapasitansi dari kondensatordapat ditentukan dengan
rumus:
(1)
: Kapasitansi
: permitivitas hampa
: permitivitas relatif
: luas pelat
:jarak antar pelat/tebal dielektrik
[5]
Sifat-sifat kapasitor pada umumnya :
RANGKAIAN PENGISIAN DAN
PENGOSONGAN KAPASITOR
(E-2)
Wahyu Aji Pratama, Fitriani Setiasih, Ichwan Rismayandie, Nanik Lestari, Siva soraya, Syara Suciati, Viky
Fatmawati, asisten praktikum Andy Azhari
Jurusan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Banjarmasin 70123
e-mail: info@unlam.ac.id
2. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 2
-Kapasitor terhadap tegangan dc merupakan
hambatan yang sangat besar.
-Kapasitor terhadap tegangan ac mempunyai
resistansi yang berubah-ubah sesuai dengan
frequency kerja.
-Kapasitor terhadap tegangan ac akan menimbulkan
pergeseran fasa, dimana arus 900 mendahului
tegangannya.
Resistansidari sebuah kapasitorterhadap tegangan
ac disebut reaktansi. Disimbolkan dengan Xc, besarnya
reaktansi kapasitor ditulis dengan rumus :
Xc = 1/2πfc (2)
Dimana :
Xc = Reaktansi kapasitif (ohm)
f = frekuensi kerja rangkain dalam satuan hertz
c = kapasitansi (farad) .
Besarnya kapasitansi atau kapasitas total (Ct) pada
kapasitor yang dirangkai seri seperti gambar dibawah
dapat dirumuskan sebagai berikut.
Gambar 1. Rangkaian seri
Untuk kapasitor yang dirangkai paralel nilai
kapasitansi atau kapasitas total (Ct)untuk rangkaian
seperti berikut adalah.
Gambar 1. Rangkaian paralel
[4]
Berdasarkan nilainya, kapasitor dibedakan atas
kapasitor tetap dan kapasitor variabel. Berdasarkan
bahan dielektriknya, kapasitor dibedakan atas
kapasitor kertas, mika, plastik, elektrolit dan kapasitor
udara. Berdasarkan contoh penggunaan kapasitor
dalam rangkaian elektronika berdasarkan fungsinya :
1. Pencari gelombang pada radio
2. Menyimpan energi listrik pada lampu blitz
3. Sebagai alat untuk memperhalus riak dari
tegangan AC yang terdapat dioda
didalamnya.
[1]
Pengisian Muatan
Perhatikan gambar :
Gambar 3. Rangkaian kapasitor
Berdasarkan hukum kirchoff maka dari gambar di
atas diperoleh :
∑ 𝑉 = 0
𝜀 − 𝑉𝑅 − 𝑉𝑐 = 0
𝜀 = 𝑉𝑅 + 𝑉𝑐 (3)
Ketika saklar ditutup (t=0) muatan pada kapasitor
adalah nol, dan arus awalnya (I0) maksimum :
𝐼0 =
𝜀
𝑅
(4)
Jika persamaan (3) dideferensialkan terhadap waktu
maka
𝜕𝜀
𝜕𝑡
=
𝜕𝑉 𝑅
𝜕𝑡
+
𝜕𝑉𝑐
𝜕𝑡
𝜕𝜀
𝜕𝑡
=
𝜕(𝐼. 𝑅)
𝜕𝑡
+
𝜕(
𝑄
𝐶
)
𝜕𝑡
0 = 𝑅
𝜕𝐼
𝜕𝑡
+
1
𝐶
𝜕𝑄
𝜕𝑡
0 = 𝑅
𝜕𝐼
𝜕𝑡
+
1
𝐶
𝐼
−𝑅.
𝜕𝐼
𝜕𝑡
=
1
𝐶
𝐼
3. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 3
𝜕𝐼
𝐼
= −
1
𝑅𝐶
. 𝜕𝑡
Integralkan kedua ruas
∫
𝜕𝐼
𝐼
= −
1
𝑅𝐶
∫ 𝜕𝑡
𝐿𝑛
𝐼 𝑡
𝐼0
= −
𝑡
𝑅𝐶
𝐼 𝑡
𝐼0
= 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶
𝐼 𝑡 = 𝐼0. 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶 (5)
Dengan 𝐼0 =
𝜀
𝑅
Jika persamaan 𝐼𝑡 =
𝜀
𝑅
. 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶 didistribusikan
maka :
𝜀 = 𝑉𝑅 + 𝑉𝑐
𝜀 = 𝐼 𝑡 𝑅 + 𝑉𝑐 (𝑡)
𝜀 =
𝜀
𝑅
𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶 . 𝑅 + 𝑉𝑐 (𝑡)
𝜀 = 𝜀 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶 + 𝑉𝑐 (𝑡)
Besar tegangan kapasitorsebagai fungsiwaktu
𝑉𝑐 = 𝜀 − 𝜀. 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶
𝑉𝑐 = 𝜀(1 − 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶) (6)
Pengosongan muatan kapasitor
𝐼( 𝑡) =
𝜕𝑞
𝜕𝑡
=
𝜕(𝑞0.𝑒−
𝑡
𝑅𝐶)
𝜕𝑡
= −
𝑞0
𝑅𝐶
𝑒−
𝑡
𝑅𝐶 (7)
Besar energi yang tersimpan di dalam kapasitor
adalah :
𝑈 =
1
2
𝑞𝑣 =
1
2
𝑞𝜀 =
1
2
𝜀2
(8)
[2]
Bila sebuah kapasitor diisi melalui sebuah
hambatan yang cukup besar, maka tegangan yang
melintang kapasitor akan naik. Kenaikan tegangan
semakin lama semakin lambat karena muatan yang
sudah berada di dalam kapasitor akan melawan
pertambahan muatan itu. Perlawanan ini semakin lama
semakin kuat sesuai dengan bertambah besarnya
jumlah muatan dalam kapasitor.
Selanjutnya dari persamaan tersebut maka grafiknya
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik penurunan I terhadap t
[3]
IV. METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan antara lain 1
buah power supply, 1 buah multimeter dan 4 buah
kabel penghubung.
Hipotesis
“Pada pengisian kapasitor, semakin bertambahnya
waktu yang diberlakukan pada rangkaian, maka
semakin besar pula tegangan yang terbaca pada
kapasitor dan semakin kecil kuat arus listrik yang
mengalir masing-masing secara eksponensial”
“Pada pengosongan kapasitor, semakin lama waktu
yang diberlakukan pada rangkaian, maka semakin kecil
tegangan yang terbaca pada kapasitor dan semakin
kecil pula arus yang keluar dari kapasitor masing-
masing berubah secara eksponensial.”
Identifikasi dan Definisi overasional Variabel.
Pada percobaan ini, kami melakukan 2 buah
percobaan. Percobaan pertama yaitu percobaan
pengisian muatan kapasitor dan percobaan kedua
pengosongan muatan kapasitor. Pada percobaan
pertama, variabel manipulasinya adalah waktu;
variabel kontrol yaitu tegangan sumber, kapasitansi
kapasitor dan resistansi resistor; dan variabel
responnya adalah tegangan kapasitor. Pada percobaan
kedua, variabel manipulasinya adalah waktu; variabel
kontrol yaitu tegangan sumber, kapasitansi kapasitor
dan resistansi resistor; dan variabel responnya adalah
tegangan kapasitor.
Selama percobaan pertama(pengisian muatan
kapasitor) , memanipulasi waktu selama 4 kali, yaitu
10 s, 20 s , 30 s dan 40 s yang ditentukan menggunakan
stopwatch.Selama percobaan dikontrol nilai hambatan
yang digunakan, yaitu R = 47 Ω , sumber tegangan
yang digunakan sebesar 6 V, dan nilai kapasitansi
kapasitor sebesar C1 = 4,7.10-3 F dan C2 (sebagai
pembanding) = 1.10-4 F . Adapun variabel responnya
adalah tegangan pada kapasitor yang didefinisikan
I
I(t) = .e-
4. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 4
sebagai tegangan pada ujung-ujung kapasitor yag
terbaca pada voltmeter dengan satuan Volt (V). Selama
percobaan kedua (pengosongan muatan kapasitor),
memanipulasi waktu selama 4 kali, yaitu 10 s,20 s , 30
s dan 40 s yang ditentukan menggunakan stopwatch.
Selama percobaan dikontrol nilai hambatan yang
digunakan, yaitu R = 47 Ω , sumber tegangan yang
digunakan sebesar6 V, dan nilai kapasitansi kapasitor
sebesarC1 = 4,7.10-3 F dan C2 (sebagai pembanding) =
1.10-4 F. Adapun variabel responnya adalah tegangan
pada kapasitor yang didefinisikan sebagai tegangan
pada ujung-ujung kapasitor yag terbaca pada voltmeter
dengan satuan Volt (V).
Langkah Kerja
Pengisian muatan kapasitor
Pertama-tama memperhatikan power supply,
memilih keluaran DC yang variabel/tegangan dapat
diubah dengan memilih tombol tengah. Kemudian
memperhatikan voltmeter yang digunakan, mengatur
agar dapat mengukur tegangan hingga 6 volt.
Memperhatikan polaritas voltmeter jangan sampai
terbalik. Mencatat hambatan dalamnya jika ada.
Menyusun alat seperti gambar rangkaian tetapi tanpa
kapasitor. Menutup saklar dan mengatur tegangan
masukan hinggavoltmeter menunjukkan 6 volt. Buka
kembali saklar setelah mengukur tegangan masuknya.
Kemudian mengosongkan muatan kapasitor.
Memasang kapasitor pada tempatnya sesuai dengan
gambar atau simbolnya. Menutup saklar dengan
serentak menekan tombol stopwatch lalu mencatat
tegangan dan kuat arus yang mengalir sesaat setelah
saklar ditutup dan ketika timer/stopwatch
menunjukkan 10,20,30 dan 40 detik.
Pengosongan muatan kapasitor
Setelah mencatat tegangan pada bagian pengisian
kapasitor, mencatat tegangan yang terbaca pada
voltmeter, membuka saklar/lepaskan hubungan ke
sumber tegangan. Menjalankan stopwatch serentak
dengan membuka saklar. Mengamati perubahan
tegangan pada pengosongan kapasitor. Mencatat
tegangan yang terbaca pada volt meter ketika
stopwatch sesaat setelah saklar ditutup dan ketika
menunjukkan angka 10,20,30, dan 40 sekon.
Kemudian mencatat hasil pada lembar pengamatan.
TABEL PENGAMATAN
Tabel 1. Tabel pengisian muatan kapasitor
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
sekon
(𝑽𝒄𝟏 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
(𝑽𝒄𝟐 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
1 10,00 6,0 6,2
2 20,00 6,0 6,2
3 30,00 6,2 6,2
4 40,00 6,2 6,2
Tabel 1. Tabel pengosongan muatan kapasitor
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
sekon
(𝑽𝒄𝟏 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
(𝑽𝒄𝟐 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
1 10,00 0,6 0,2
2 20,00 0,6 0
3 30,00 0,6 0
4 40,00 0,6 0
TEKNIK ANALISIS
1. Pengisian muatan kapasitor
𝑉𝑐 = 𝜀(1 − 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶)
𝐼 𝑡 =
𝜀
𝑅
𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶
𝑞 = 𝑐. 𝑣
2. Pengosongan muatan kapasitor
𝑉𝑐 = 𝜀(𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶)
𝐼 𝑡 = −
𝜀
𝑅
𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶
𝑞 = 𝑐. 𝑣
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk dapat
membuat grafik pengisian dan pengosongan muatan
kapasitor, menentukan waktu dan kapasitas kapasitor
dan mengenali batas toleransi komponen.
5. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 5
Pada praktikum dilakukan 2 percobaan, yaitu
percobaan pengisian muatan kapasitor dan
pengosongan muatan kapasitor.
Percobaan pertama
Pada percobaan pertama, dilakukan dengan
memanipulasi waktu pada saat pengisian berturut-turut
10,20,30 dan 40 sekon. Respon yang ingin diukur
adalah besarnya tegangan pada kapasitor yang diamati
yaitu C1 = 4,7.10-3 F dan C2= 1.10-4 F. dari hasil
percobaan, didapatkan data hasil percobaan sebagai
berikut.
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
sekon
(𝑽𝒄𝟏 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
(𝑽𝒄𝟐 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
1 10,00 6,0 6,2
2 20,00 6,0 6,2
3 30,00 6,2 6,2
4 40,00 6,2 6,2
Adapun dengan memasukkan kedalam persamaan
𝑉𝑐 = 𝜀(1 − 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶)
Didapatkan data sebagai berikut.
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
sekon
𝑽𝒄𝟏 (V) 𝑽𝒄𝟐 (V)
1 10,00 6 6
2 20,00 6 6
3 30,00 6 6
4 40,00 6 6
Adapun dengan memasukkan kedalam persamaan
𝐼 𝑡 = −
𝜀
𝑅
𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶
𝑞 = 𝑐. 𝑣
Didapatkan It dan q sebagai berikut.
Pada C1
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
Sekon
𝑰 (A) 𝒒 (C)
1 10,00 2,79.10-21 2,82.10-2
2 20,00 0,61.10-40 2,82.10-2
3 30,00 0,13.10-59 2,82.10-2
4 40,00 0,29.10-79 2,82.10-2
Pada C2
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
Sekon
𝑰 (A) 𝒒 (C)
1 10,00 0 6.10-4
2 20,00 0 6.10-4
3 30,00 0 6.10-4
4 40,00 0 6.10-4
Pada tabel di atas, dilihat dari data kapasitor pertama
(C1) data hasil percobaan menampilkan nilai tegangan
yang bernilai 6 Volt pada t= 10 dan 20 sekon dan 6,2
Volt pada t= 30 dan 40 sekon. Adapun secara teoritis
nilai tegangan bernilai 6 volt. Seharusnya baik teoritis
dan percobaan didapatkan nilai yang sama dan sesuai,
namun berdasarkan percobaan, batas toleransi
tegangan minimum dari 6,2 Volt dapat menjadi 6,1
Volt, sehingga terdapat selisih sebesar0,1 Volt. Selisih
ini membuat ketidaksesuaian pada hasil percobaan dan
teoritis dikarenakan ketidaktelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran.
Adapun dilihat dari C2 nya pada percobaan
menunjukkan nilai yang konstan sebesar6,2 Volt. Jika
kita analisis, seharusnya nilai yang terbaca pada
voltmeter tidak lebih dari 6 volt karena kita mengatur
agar Vs = 6 Volt. Jadi, bisa dimungkinkan kesalahan
terletak pada ketidaktelitian praktikan atau karena
faktor alatnya.
Adapun grafiknya dapat dilihat sebagai berikut.
Pengisian pada kapasitor dengan C1= 4,7 . 10-3 Farad
Secara Percobaan
Pengisian pada kapasitor dengan C2= 1 . 10-4 Farad
Secara Percobaan
Pengisian pada kapasitor Secara Teoritis dengan C1=
4,7 . 10-3 Farad
Pengisian pada kapasitor Secara Teoritis dengan C2=
1 . 10-4 Farad
0
5
10
0 20 40 60
Tegangan
Tegangan
0
5
10
0 20 40 60
Tegangan
Tegangan
0
5
10
0 20 40 60
Tegangan
Tegangan
6. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 6
Grafik Pengisian Arus Secara Teoritis Pada C1
Grafik Pengisian Arus Secara Teoritis Pada C2
Grafik Pengisian Muatan pada C1
Grafik Pengisian Muatan pada C2
Dari grafik yang diperoleh, terlihat bahwa, pada
tegangan kapasitor bertambah seiring dengan
bertaambahnya waktu secara eksponensial. Kuat arus
listrik berkurang secara eksponensial terhadap waktu
dan muaan bertambah secara eksponensial terhadap
waktu, hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang
diajukan.
Adapun dengan membandingkan besar kapasitansi
antara C1 dan C2 didapatkan hasil bahwa nilai muatan
yang ditampung oleh C2 lebih banyak karena
kapasitansinya besar. Pada perhitungan teoritis, nilai I
pada C1 lebih lambat menurun daripada pada C2. Pada
perhitungan, nilai C2 sudah menunjuk nilai nol.
Padahal di C1 belum sampai di angka nol. Ini
menandakan bahwa semakin besar kapasitansi,
semakin cepat arus menurun secara eksponensial
terhadap waktu. Adapu tegangan yang dihasilkan
bernilai sama.
Percobaan kedua
Pada percobaan kedua (pengosongan kapasitor),
dilakukan dengan memanipulasi waktu pada saat
pengisian berturut-turut 10,20,30 dan 40 sekon.
Respon yang ingin diukur adalah besarnya tegangan
pada kapasitor yang diamati yaitu C1 = 4,7.10-3 F dan
C2= 1.10-4 F sebagaipembanding. dari hasil percobaan,
didapatkan data hasil percobaan sebagai berikut.
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
sekon
(𝑽𝒄𝟏 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
(𝑽𝒄𝟐 ± 𝟎, 𝟏)
Volt
1 10,00 0,6 0
2 20,00 0,6 0
3 30,00 0,6 0
4 40,00 0,6 0
Adapun dengan memasukkan kedalam persamaan
𝑉𝑐 = 𝜀(1 − 𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶)
Didapatkan data sebagai berikut.
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
sekon
𝑽𝒄𝟏 (V) 𝑽𝒄𝟐 (V)
1 10,00 1,31.10-15 0
2 20,00 0,28.10-38 0
3 30,00 6,27.10-59 0
4 40,00 1,37.10-79 0
Adapun dengan memasukkan kedalam persamaan
𝐼 𝑡 = −
𝜀
𝑅
𝑒
−
𝑡
𝑅𝐶
𝑞 = 𝑐. 𝑣
Didapatkan It dan q sebagai berikut.
Pada C1
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
Sekon
𝑰 (A) 𝒒 (C)
1 10,00 0,28.10-20 6,16.10-18
2 20,00 0,61.10-40 1,35.10-41
3 30,00 0,13.10-59 2,94.10-61
0
5
10
0 20 40 60
Tegangan
Tegangan
0
0.05
0.1
0.15
0 20 40 60
Kuat Arus
Kuat Arus
0
0.2
0 20 40 60
Kuat Arus
Kuat Arus
0
0.02
0.04
0 20 40 60
Muatan (Columb)
Y-Values
0
0.0002
0.0004
0.0006
0.0008
0 20 40 60
Muatan (Columb)
Y-Values
7. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 7
4 40,00 0,29.10-79 6,44.10-81
Pada C2
No (t± 𝟎, 𝟎𝟏)
Sekon
𝑰 (A) 𝒒 (C)
1 10,00 0 0
2 20,00 0 0
3 30,00 0 0
4 40,00 0 0
Pada tabel di atas,dilihat dari data kapasitor pertama
(C1) data hasil percobaan menampilkan nilai tegangan
yang bernilai 0,6 Volt pada t= 10 dan 40 sekon.Adapun
secara teoritis nilai tegangan sangat kecil sekali atau
mendekati nol. Seharusnya baik teoritis dan percobaan
didapatkan nilai yang sama dan sesuai.
ketidaksesuaian pada hasil percobaan dan teoritis
dikarenakan ketidaktelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran.
Adapun dilihat dari C2 nya pada percobaan dan
teoritisnya didapat nilai yang sama, yaitu 0 Volt. Hal
ini menunjukkan kesesuaian antara percobaan dan
teori, Alhamdulillah.
Adapun grafiknya dapat dilihat sebagai berikut.
Grafik Pengosongan tegangan kapasitorpada C1
secara Percobaan
Grafik Pengosongan tegangan kapasitorpada C2
secara Percobaan
Grafik Pengosongan tegangan kapasitorpada C1
secara Teoritis
Grafik Pengosongan tegangan kapasitorpada C2
secara Teoritis
Grafik Pengosongan Kuat arus pada C1
Grafik Pengosongan Kuat arus pada C2
0
10
0 20 40 60
Tegangan
Tegangan
0
2
4
6
8
0 20 40 60
Tegangan
Tegangan
0
5
10
0 20 40 60
Tegangan (V)
Tegangan (V)
0
5
10
0 20 40 60
Tegangan (V)
Tegangan (V)
0
0.1
0.2
0 20 40 60
Kuat Arus
Kuat Arus
0
0.1
0.2
0 20 40 60
Kuat Arus
Kuat Arus
8. Laboratorium Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin 8
Grafik Pengosongan muatan pada C1
Grafik Pengosongan muatan pada C2
Dari grafik yang diperoleh, terlihat bahwa ketika
saklar diputuskan pada percobaan, tegangan seketika
menurun secara eksponensial terhadap waktu, hal
tersebut juga terjadi pada arus akan keluar dari
kapasitor yang mengakibatkan terjadinya penurunan
arus yang terbaca secara teoritis dan terjadinya
penurunan jumlah muatan yang terdapat di kapasitor
dikarenakan berpindah.
Besar kapasitas kapasitor dari suatu kapasitor dapat
dilihat dari kombinasi warna atau tertera langsung pada
kapasitor.
Adapun dengan membandingkan besar kapasitansi
antara C1 dan C2 didapatkan hasil bahwa nilai
kapasitansi yang besar pada C2 membuat C2 cepat
untuk kehilangan muatan. Begitu pula yang terjadi
pada tegangannya dan arus yang keluar. Pada saat t=10
sekon saja, C2 sudah menunjukkan angka nol
sedangkan arus dan tegangan pada C1 belummencapai
nol. Dari grafik yang disajikan terlihat hasil percobaan
baik secara praktikum dan teoritis memperoleh hasil
yang sama.
Adapun batas toleransi kapasitor adalah batas
maksimal kapasitor dalam menyimpan muatan dan
tegangan yang diberikan pada kapasitor. Jika tegangan
pada kapasitor dilalui melebihi batas toleransi, maka
kapasitor tidak dapat bekerja dengan baik.
SIMPULAN
Pada percobaan kali ini, disumpulkan bahwa pada
pengisian kapasitor, grafik tegangan menaik secara
eksponensial terhadap waktu. Grafik kuat arus listrik
menurun secara eksponensial terhadap waktu dan
grafik muatan menaik secara eksponensial terhadap
waktu. Adapun pada pengosongan kapasitor, grafik
tegangan menurun secara eksponensial terhadap
waktu. Grafik kuat arus listrik menurun secara
eksponensial terhadap waktu dan grafik muatan
menurun secara eksponensialterhadap waktu. Adapun
semakin besar kapasitor, pada pengisian kapasitor,
maka semakin cepat arus menurun dan muatan yang
disimpan lebih besar. Pada pengosongan kapasitor,
maka semakin cepat tegangan, arus dan muatan
menjadi nol.
Besar kapasitas kapasitor dari suatu kapasitor dapat
dilihat dari kombinasi warna atau tertera langsung pada
kapasitor.
Adapun batas toleransi kapasitor adalah batas
maksimal kapasitor dalam menyimpan muatan dan
tegangan yang diberikan pada kapasitor. Jika tegangan
pada kapasitor dilalui melebihi batas toleransi, maka
kapasitor tidak dapat bekerja dengan baik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah
SWT karena berkat rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Misbah, M.Pd
selaku dosen pembimbing. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Andy Azhari selaku asisten
praktikum selama pengambilan data dan
pembimbingan pembuatan laporan. Serta tidak lupa
ucapan terimakasih ditujukan kepada kedua orang tua
yang selalu mendukung dan mendoakan. Terakhir
untuk teman-teman di kelompok yang telah membantu
banyak hal dalam menyelesaikan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Misbah. 2015. Handout Elektronika daasar.
Banjarmasin : Unlam.
[2] Salam,abdul.2015. Hand out kapasitor. Banjar-
masin : Unlam
[3] Tim Dosen Elektronika Dasar.2015.Penuntun
praktikum elektronika dasar 1.Banjarmasin :
Unlam
[4] - . “Karakteristik Dioda”, diakses 1 November
2015.http:elektronika-dasar.web.id/karakteristik-
kapasitor/.
[5] - . “Kondensator”, diakses 1 November 2015.
http:wikipedia.org/wiki/Kondensator.
0
0.01
0.02
0.03
0 20 40 60
Muatan (Columb)
Muatan
(Columb)
0
0.0005
0.001
0 20 40 60
Muatan (Columb)
Muatan
(Columb)