1. PRATIKUM ELEKTRONIKA DASAR I
TRANSISTOR SEBAGAI TEGANGAN (COMMON EMITTER)
NAMA : FEBRYANTI VIOLITA
NIM: RSA1C317014
KELOMPOK I :
1. AZIZAH PUTRI NINGSIH
2. DINDA DESMA.R
3. VISCA RIZKI . M
4. RINI SISKI
PROGRAM STUDI PENDDIKAN FISIKA PGMIPA-U
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKADAN ILMUPENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
2. I JUDUL : TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT TEGANGAN (COMMON
EMITER)
II TUJUAN :
1. Setelah melakukan pratikum ,praktikan dapat mengidentifikasi
karakteristik transistor sebagai penguat dengan benar
2. Setelah melakukan praktikum , praktikan dapat membedakan prinsip
transistor sebagai saklar dengan benar
3. Setelah melakukan praktikum , praktikan dapat menghitung penguatan
rangkaian dengan benar
III LANDASAN TEORI
Pada penguat emitor ditanahkan isyarat masuk melalui basis dan emitor
dihubungkan dengan tanah, sedangkan keluaran diambil dari kolektor . Penguat
emitor ditanahkan mempunyai impedanti masukan
1
1−α
kali lebih besar dan pada
penguat basis ditanahkan , dan impendasi keluaran transistor (1-𝞪) lebih kecil dari
pada penguat basis ditanahkan , impedansi masukan yang tak terlalui besar dan
impendasi keluaran yang terlalu kecil membuat penguat emitor ditanahkan sangat
baik digantikan dalam beberapa tahap tanpa banyak ke taksesuian impedansi pada
ahli tegangan dan satu tahap ke tahap bentuknya (sutrisno,1986:140)
Menurut (wasito,1995:180) Transistor pertemuan asa kerjannya akan ada
arus diantara terminal kolektor-emitor (arus Ic) hanya apabila ,ada arus yang
mengalir diantara terminal-terminal basis-emitor (Ib) arus maju (forward current
transfor ration ) disingkat dengan tipe :
hfe=
𝐼𝑐
𝐼𝑏
- Pada transistor daya , hanya hfe ada kira-kira 25(atau lebih)
- Untuk penguat frekuensi tinggi , ada transistor dengan hfe=1000 atau lebih
Menurut (douglas,et al ,1995:121) Parameter 2 transistor tidaklah konstan .
Meskipun tipe sama, parameter dapat berbeda . Parameter juga akan berlain lainan
bagi setelah arus yang berlainan dalam praktek dapat kita anggap , bahwa
parameter 2 adalah konstan , konduktasi Gm
𝐺𝑚 =
𝐼𝑎
𝑉𝑏𝑒
𝑚𝑎
𝑉
(𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑠)
Dimana : Is adalah arus isyarat Ac diantara kolektor emitor
Vbe adalah tegangan isyarat Ac antara basis-emitor
3. Dalam rangkaian-rangkaian penguat untuk isyarat kecil akan berlaku penguat
tegangan : A=GMx Rz dimana : R2= Rc// Rbs.
Rancangan bangun alat magnetic stirrer dengan menggunakan
mikrokolektor ∆𝑡 89552 terdiri atas 2 bagian utama , yaitu perancang perangkat
keras (hardware) dan perancang perangkat lunak (software) . perancangan
perangkat keras terdiri dari rangkaian minimum mikrokontroler . rangkaian LCD,
rangkaian keypad dan juga rangkaian catu dayasementara perancang perangkat
lunak (software) menggunakan bahasa C .
Terdapat beberapa magnet yaitu magnet pemutar dan magnet pengaduk , diaman
kekuatan magnet pemutar lebih besar dari pada magnet pengaduk . ketika magnet
juga ikut akibat gaya tarik menarik, yang terjadi antara kedua magnet tersebut .
(hariza, et al,2013 :149-150).
Menurut (youn,et al ,2002:1096) The power ampilifler one of the key
compunenls in mobile comunicantion handset determining the power
consumption ands , the battery life of the headset, and hassen are eduction in
module size supply voltage , and has aviecenal current . mare over, in order to
accommodate higher data rate and global roaming around the multistandar
communication end viroments . linearity and multimode/multionand capability are
being highlight as the most signification issves of power amplifire for present.
Keypad Mikrokontroler
Motor Dc
LCD
Magnet
batang
4. IV ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang akan digunakan:
1. Kit Komponen(toolbox)
2. Multimeter = 1 unit
3. Osiloskop = 1 unit
4. Signal Generator = 1 unit
5. Kabel Jumper = 1 meter
6. Catu Daya = 1 unit
7. Breadboard = 1 unit
8. Resistor (1 kΩ) = 2 buah
9. Resistor (10kΩ) = 2 buah
10. Kapasitor 47 nF = 2 buah
11. Kapasitor 16 nF = 1 buah
12. Transistor NPN/PNP = 1 buah
V PROSEDUR KERJA
Percobaan mengukur penguatan rangkaian common emitter
1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat
melaksanakan percobaan.
2. Periksa semua bahan dan peralatan, pastikan semua dalam kondisi yang baik.
3. Buatlah rangkaian common emitter sepertigambar dibawah ini!
5. 4. Berikan tegangan VCC sebesar 12V (RB=10k, RC=1k, RE=1k), potensiometer
(RV) 10k, kapasitor (bagian basis dan emitter) adalah 47μF, kapasitor (bagian
output) adalah 16 μF, praktikan diperbolehkan menggunakan nilai komponen
yang berbeda dengan mencatatkannya).
5. Pada potensiometer(Rv) hubungkan hanya pada kaki 2 dan 3, atau 1 dan 2.
Kemudian kaki-kaki tersebut dihubungkan pada multimeter dan atur
potensiometer (Rv) agar VCE bernilai 6 Volt
6. Ukur beda tegangan pada resistor RC, lalu hitung arus IC.
7. Ukur nilai tegangan VBEdan arus IBdengan menggunakan multimeter.
8. Berikan sinyal input pada rangkaian berupa sinyal sinusoidal dengan
amplitudo input dari 50mV sampai 250mV dengan selang 50mV. Atur
besarnya tegangan dan besar frekuensi agar signal dapat teramati dengan baik
pada layar osiloskop.
9. Ukur dan catat besarnya tegangan output (Vout) dan tegangan input (Vin).
Amati sinyal input dan sinyal output, apakah terjadi perbedaan fasa atau
tidak.
VI DATA HASIL
SATUAN (NILAI)
Vcc 12 v
Vce 10,3 v
Vbe 6,9 v
Ib 0,05 A
Ic 0,09 A
Vin 5,6 v
Vout 15,4 v
6. VII PEMBAHASAN
Transistor merupakan komponen monokristal semikonduktor dimana dalam
komponen terdapat dua pertemuan antara P-N sehingga dapat dibuat dua
rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-N. Seperti kita ketahui bahwa transistor
merupakan komponen yang dapat memperbesar level sinyal keluaran sampai
beberapa kali sinyal masukan. Kelebihan dari transistor penguat tidak hanya
menguatkan sinyal, tapi transisor ini juga bisa digunakan untuk penguat arus,
penguat tegangan, dan penguat daya. Agar suatu transistor sebagai penguat dapat
bekerja secara optimal, maka harus dibutuhkan titik penguat transistor dan juga
harus sama dengan yang ditentukan oleh garis beban AC/DC.
Pada percobaan ini dilakukan dua pengamatan yaitu pada penentuan bias
transistor dan pengamatan pada transistor common emitter. Pada pengamatan bias
transistor diperoleh hasil pembacaan pada multimeter yaitu pada saat Vcc 12V ,
Vce 10,3V , Vbe 6,9V , Ib 0,05 A , Ic 0,09A , dan dapat lah Vin dan Vout nya
yaitu : Vin 5,6V dan Vout 16,4 V
Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
hambatan yang dipasang pada potensiometer, maka semakin tinggi pula arus
IC yang diperoleh begitu pula VCE nya. Adapun kesalahan yang terjadi pada
pengamatan bisa disebabkan kurangnya ketelitian praktikan, kesalahan
pembacaan multimeter dan potensiometer.
Pengamatan selanjutnya adalah menentukan besar penguatan pada transistor.
Melalui hasil pengukuran diperoleh nilai tegangan masukan (Vin) sebesar 5,6 V,
sedangkan nilai tegangan keluaran (Vout) sebesar 16,4V dan dengan demikian
diperoleh besar penguatan pada transistor sebesar 21,739 kali. Hal ini sesuai
dengan teori yang ada dimana transistor berfungsi sebagai penguat.
Berdasarkan grafik hubungan kaua arus dan tegangan dapat dilihat bahwa
semakin besar arus maka tegangannya juga semakin besar, atau grafiknya linear.
Namun pada hasil pengamatan yang dilakukan terjadi kesalahan data yang
berkemungkinan disebabkan oleh kerusakan alat yang digunakan atau yang
disebut dengan galat instrument.
7. VIII KESIMPULAN
Pada pratikum yang telah kami lakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Transistor merupakan sebuah alat yang digunakan sebagai sumber
tegangan
2. Rangkaian bias transistor common emiter adalah suatu rangkaian yang
menggunakan common emiter sebagai penguat arus. Dimana transistor ini
ditandai dengan symbol sirkit
3. Besar penguat transistor pada rangkaian common emiter dapat diketahui
dengan membandingkan tegangan keluaran (Vpp output) dengan tegangan
masuk (Vpp input).
8. DAFTAR PUSTAKA
Harizal faisal,wildian,megorry yufi.2013 ,Rancangan bangun magnetic
siltrrer berbasis mikronssolev ΔT 895226 dengan pengaturan waktu
melalui keyboard. Padang:universitas Andalas .vol.2,no3,julli2013
Suryono,Herman dwi.2011, Elektronika Teori dan penerapaan .
Jember:PT cerdas ulet kreatif
Wasito.1994, Vademekum Elektronika , Jakarta : PT Gramedia pustaka
utama
Younsubnoh,chul soon park, DCS/W-CDMA dual-band MMIC power
amplifire with a newly proposed Linearizing bias circuit . vol
37,no9,September 2002.
Zuhal,2004. Prinsip dasar elektronika .Jakarta:PT gramedia pustaka utama