Laporan praktikum elektronika dasar 1 membahas ciri statik transistor. Praktikum ini bertujuan untuk memahami cara kerja rangkaian common emitter dan mengukur parameter seperti hfe, hoe, dan tanggapan amplitudo penguat. Dilakukan pengukuran tegangan masukan, keluaran, dan perhitungan peguat tegangan.
1. LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1
“CIRI STATIK GELOMBANG”
DI SUSUN OLEH:
Nama : SUYONO
NIM : RRA1C312008
Kelompok : II ( Dua )
Asisten : 1. M. ARFAH
Nama kelompok :
1. ASIAH
2. DHEA TIANA VERA
3. DIFA JEFRI OKTIVIA DEWI
4. EKA SULASTRI
5. SYIDIK DWI SETIANTO
6. MARDIAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2013
2. Modul III
JUDUL : CIRI STATIK TRANSISTOR
HARI/TANGGAL : Jum’at, 16 MEI 2014
TEMPAT : Laboratorium MIPA, Universitas Jambi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Transistor merupakan komponen elrktronika yang berfungsi sebagai penguat
arus, stabilisasi, penyaklaran, dll.Dalam adaptor transistor berfungsi sebagai sebagai
stabilizer, untuk penyetabil arus yang keluar dari blok filter. Pada umumnya transistor dibagi
dua yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Dan dari pembagian ini akan di klasifikasikan
lagi tergantung jenis jenis transistor tersebut.
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis ditanahkan. Penguat ini
dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran, tetapi tidak
penguatan arus. Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran
seperti pada penguat common emitter. Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama, kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada
penguat common emiter. Penguat common basis sering digunakan pada frekwensi tinggi
yang menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor
lainnya. Di atas frekwensi corner kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian akan
menghasilkan pentanahan sinyal AC yang efektif pada basis transistor. Untuk mengetahui
lebih lanjut tentang penguat basis ditanahkan maka praktikum ini dilakukan
3. 1.2. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan pratikum,pratikan diharapkan telah memiliki kemampuan :
1. Memahami cara kerja rangkaian common emitter
2. Menghitung hfe dan hoe dari kurva karakteristik keluaran transistor
3. Membuat transistor bekerja dengan titik-q di tengah garis beban, pada daerah saturasi, dan
pada cut off, serta menjelaskan bentuk-bentuk isyarat keluaran saat transistor bekerja pada
titik operasi yang bersangkutan
4. Mengukur hambatan masukan penguat dan hambatan keluaran penguat
5. Mengukur tanggapan amplitudo penguat
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ciri statik transistor ini adalah
sebagai berikut :
1. Osiloskop(satu buah) 2. Multimeter (satu buah)
3. Travo (satu buah) 4. Papan rangkaian (satu buah)
5. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Mengitung peguat tegangan
1. Gambar Isyarat
Isyarat Masukan
Vi= 3 kotak x 5 volt/div = 15 volt.
Isyarat Keluaran
Vo= 1kotak = 1, pada tegangan keluaran ada 4 kotak maka 4 kotak x 5 volt/div = 20 volt.
Maka didapat lah harga masing Vo dan Vi yaitu = 20 volt dan 15 volt.
3.2. Pembahasan
Sebelum kami melukan praktikum, kami harus mengetahui alat-alat yang mau
digunakan dalam praktikum kali ini. Setelah kami mengetahui alat-alatnya kami disuruh
merangkai rangkaian CE yang sebelumnya diberi contoh rangkaian CE yang sudah di
rangkai, atau juga bisa melihat contoh rangkaiannya pada penuntun pratikum pada modul tiga
ini.
Berikut adalah gambar rangkaian CE yang kelompok kami rangkai.
Setelah kami bisa merangkai rangkaian CE pada papan rangkaian secara benar, kami
memberikan tegangan VCC = 12 Volt. dan kami mengatur potensiometer VR agar VCE = 6
Volt.
Pada keadaan ini kami mengukur beda tegangannya kedua ujung RC, menggunakan
multitester yaitu dengan kaki kolektor dilepas untuk menghitung tegangan dengan
6. multitester, dan didapat harganya V=8x10/10= 8 volt. Kemudian nilai RC didapat dengan
mengamati warna yang tertera di resistor tersebut yaitu dengan warnanya :
Orange putih coklat, sehingga didapat harga RC adalah 390 volt.
Dengan harga V= 8 volt. Rc= 390 Ω maka, dengan persamaan hukum ohm kami dapat
menghitung harga Ic. Yaitu dengan rumus Ic=V/R. Didapatlah harga Ic=8 volt/390 Ω =
0,0205 A.
Setelah kami mendapat harga Ic selanjutnya kami mengukur harga dari VBE dan IB.
Cara mencarinya Dengan itu menghubungkannya kabel berwarna hitam pada multitester di
emitor dan kabel yang berwarna merah ke basis (kaki dari transistor) maka di dapatlah harga
VBE adalah 6 volt.
Kemudian langkah selanjutnya adalah mengukur dan mencatat tegangan keluaran Vo
dan tegangan Vi dengan menggunakan osiloskop.
Dengan ini di dapatlah Vo= 1kotak = 1,
pada tegangan keluaran ada 4 kotak maka 4 kotak x 5 volt/div = 20 volt.
Kemudian pada nilai Vi= 3 kotak x 5 volt/div = 15 volt.
Maka didapat lah harga masing Vo dan Vi yaitu = 20 volt dan 15 volt.
Kami hanya melakukan percobaan hanya satu kali dengan mengingat waktu yang terbatas.
BAB 4
PENUTUP
7. 4.1. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut, jadi bisa disimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini.
1. Cara kerja rangkaian common emitter yang paling sering digunakan adalah untuk
berbagai aplikasi yang menggunakan transistor, sebab titik ground atau titik tegangan
0 volt dihubungkan pada titik emitor.
2. Cara mengukur tegangan masuk dan tegangan keluar adalah dengan cara dengan
menggunakan osiloskop.
3. Jika kita belum mengetahui letak kaki basis pada transistor, kita dapat menggunakan
multimeter digital untuk menghitung nilainya.
4. Untuk menghitung arus pada collector, yaitu dengan melepaskan kaki kolektor,
kemudian di ukur menggunakan multimeter digital.
5. Untuk menghitung arus pada basis, yaitu dengan melepaskan kaki basis, kemudian di
ukur menggunakan multimeter digital.
4.2. Lampiran
8. Komponen-komponen Elektronika BesertaFungsinya dan bentuk
sirkuit Elektronika
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara
bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro,
teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Macam-macam komponen Pasif :
- Resistor atau Tahanan
- Kapasitor atau Kondensator
- Induktor atau Kumparan
- Transformator
1. RESISTOR
Resistoradalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus
listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan
terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan
merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari
bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari
paduan resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrikyang dapat
dihantarkan. Karakteristik lai n termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan
9. daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
Satuan
Ohm (simbol: Ω adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.
Satuan yang digunakan prefix :
1. Ohm = Ω
2. Kilo Ohm = KΩ
3. Mega Ohm = MΩ
KΩ = 1 000Ω
MΩ = 1 000 000Ω
TABEL WARNA RESISTOR
Warna Pita pertama Pita kedua
Pita ketiga
(pengali)
Pita keempat
(toleransi)
Pita kelima
(koefisien suhu)
Hitam 0 0 × 100
Cokelat 1 1 ×101 ± 1% (F) 100 ppm
Merah 2 2 × 102 ± 2% (G) 50 ppm
Jingga (oranye) 3 3 × 103 15 ppm
Kuning 4 4 × 104 25 ppm
Hijau 5 5 × 105 ± 0.5% (D)
10. Biru 6 6 × 106 ± 0.25% (C)
Ungu 7 7 × 107 ± 0.1% (B)
Abu-abu 8 8 × 108 ± 0.05% (A)
Putih 9 9 × 109
Emas × 10-1 ± 5% (J)
Perak × 10-2 ± 10% (K)
Kosong ± 20% (M)
Komponen Elektronika dan fungsinya. Dimulai dari yang simple simple saja,
misalkan seperti resistor, kapasitor, induktor, diode dan lain sebagainya. Mari kita bahas
satu persatu.
Tahanan listrik yang ada pada sebuah penghantar dilambangkan dengan huruf R tahanan
merupakan komponen yang didesain untuk memiliki besar tahanan tertentu dan disebut
pula sebagai resistor.
Beberapa kategori resistor adalah resistor linear dan resistor non linear. Resistor linear
adalah resistor yang bekerja sesuai dengan hukum ohm sedangkan Resistor non Linear
adalah resistor yang dimana perubahan nilainya dikarenakan oleh kepekaan tertentu (peka
cahaya, peka panas, peka tegangan listrik).
11. 2. Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang berfungsi untuk penyimpan muatan listrik yang
dibentuk dari dua permukaan yang berhubungan tapi dipisahkan oleh satu penyekat.
Besarnya kapasitansi dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini :
Kapasitansi C = ( Muatan Q / Tegangan V ).
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus
listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah
lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut
terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik.
Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai
berikut:
1. Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac
dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian
yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal),
artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian
yang berbeda.
2. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya
maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat
menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple.
3. Kapasitor sebagai penggeser fasa.
4. Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator.
5. Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar.
3. Transistor
12. Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit
pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus
inputnya atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat
dari sirkuit sumber listriknya.
4. Induktor
Bentuk dasar dari sebuah induktor adalah kawat yang dililitkan menjadi sebuah koil.
Induktor mempunyai sifat yang disebut dengan induktansi diri atau lebih sering disebut
dengan induktansi, artinya adalah jika arus meningkat maka medan magnet juga akan
meningkat mengikuti perbesaran dari arus.
Besar energi dalam inductor dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :
W = ½.L.I2
13. Ket :
W : energi dalam satuan Joule
L : induktansi dalam satuan Henry
I : arus dalam satuan Ampere
5. Dioda
Fungsi paling umum dari dioda adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir
dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan untuk menahan arus dari arah
sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Karenanya biasa juga disebut sebagai
penyearah :
Dioda Zener
Dioda Zener biasanya digunakan secara luas dalam sirkuit elektronik. Fungsi utamanya
adalah untuk menstabilkan tegangan.
14. Dioda LED
Dioda LED akan hidup apabila LED dialiri arus listrik, fungsi dari LED ini biasanya
hanya sebagai indikator. Atau biasa juga disebut dengan lampu indikator/
6. TRASFORMATOR /TRAFO
Trasformator adalah alat yang mempunyai fungsi menaikan atau menurunkan tegangan
input atau menurunkan tegangan output.
1. Trasformator yang berfungsi untuk menaikan tegangan input adalah trafo step up
2. Transformator yang mempunyai fungsi menurunkan tegangangan adalah trafo step
down.
Cara kerja trasformator : Arus bolak - balik ( AC ) melewati koil utama ( kumparan
primer ) yang menginduksi arus bolak - balik di koli kedua ( kuparan sekunder )
15. Pada gambar berikut adalah koleksi simbol-simbol komponen elektronika yang banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika :
SIMBOL NAMA KOMPONEN KETERANGAN
Simbol Sambungan
Kabel/ Wire Listrik Kabel penghubung (konduktor)
Koneksi kabel Terhubung
Kabel tidak koneksi Terputus (tidak terhubung)
Simbol Saklar (Switch) dan Simbol Relay
Toggle Switch SPST Terputus dalam kondisi open
Toggle Switch SPDT Memilih dua terminal koneksi
Saklar Push-Button
(NO)
Terhubung ketika ditekan
Saklar Push-Button (NC) Terputus ketika ditekan
DIP Switch Multiswitch(Saklar banyak)
Relay SPST
Koneksi (Open dan Close) digerakan oleh
elektromagnetik.
Relay SPDT
Jumper Koneksi dengan pemasangan jumper
Solder Bridge Koneksi dengan cara disolder
Simbol Ground
16. Earth Ground Referensi 0 sebuah sumber listrik
Chassis Ground
Ground yang dihubungkan pada body sebuah rangkaian
listrik
Common/ Digital
Ground
Simbol Resistor
Resistor
Resistor berfungsi untuk menahan arus yang mengalir
dalam rangkaian listrik
Resistor
Potensio Meter
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai
resistansi dari 3 titik terminal dapat diatur
Potensio Meter
Variable Resistor
Menahan arus dalam rangkaian listrik tetapi nilai
resistansi dari 2 titik terminal dapat diatur
Variable Resistor
Simbol Condensator (Kapasitor)
Condensator Bipolar
Berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara
waktu
Condensator Nonpolar
Condensator Bipolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Kapasitor berpolar Electrolytic Condensator (ELCO)
Kapasitor Variable Condensator yang nilai kapasitansinya dapat diatur
Simbol Kumparan (Induktor)
17. Induktor, lilitan,
kumparan, spul, coil
Dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus
listrik
Induktor dengan inti besi Kumparan dengan inti besi seperi pada trafo
Variable Induktor Lilitan yang nilai induktansinya dapat diatur
Simbol Power Supply
Sumber tegangan DC Menghasilkan tegangan searah tetap (konstan)
Sumber Arus Menghasilkan sumber arus tetap
Sumber tegangan AC
Sumber teganga bolak-balik seperti dari PLN
(Perusahaan Listrik Negara)
Generator
Penghasil tegangan listrik bolah-balik seperti
pembangkit listrik di PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Battery Menghasilkan tegangan searah tetap
Battery lebih dari satu
Cell
Menghasilkan tegagan searah tetap
Sumber tegangan yang
dapat diatur
Sumber tegangan yang berasal dari rangkaian listrik lain
Sumber arus yang dapat
diatur
Sumber arus yang berasal dari rangkaian listrik lain
Simbol Meter(Alat Ukur)
Volt Meter Mengukur tegangan listrik dengan satuan Volt
Ampere Meter Mengukur arus listrik dengan satuan Ampere
Ohm Meter Mengukur resistansi dengan satuan Ohm
18. Watt Metter Mengukur daya listrik dengan satuan Watt
Simbol Lampu
Lampu
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrikLampu
Lampu
Simbol Dioda
Dioda
Berfungsi sebagai penyearah yang dapat mengalirkan
arus listrik satu arah (forward bias)
Dioda Zener Penyetabil Tegangan DC (Searah)
Dioda Schottky
Dioda dengan drop tegangan rendah, biasanya terdapat
dalam IC logika
Dioda Varactor Gabungan Dioda dan Kapasitor
Dioda Tunnel Dioda Tunnel
LED (Light Emitting
Diode)
Akan menghasilkan cahaya ketika dialiri arus listrik DC
satu arah
Photo Dioda Menhasilkan arus listrik ketika mendapat cahaya
Simbol Transistor
Transitor Bipolar NPN
Arus listrik akan mengalir (EC) ketika basis (B) diberi
positif
Transistor Bipolar PNP
Arus listrik akan mengalir (CE) ketika basis (B) diberi
negatif
Transitor Darlington
Gabungan dari dua transistor Bipolar untuk
meningkatkan penguatan
19. Transistor JFET-N Field Effect Transistor kanal N
Transistor JFET-P Field Effect Transistor kanal P
Transistor NMOS Transistor MOSFET kanal N
Transistor PMOS Transistor MOSFET kanal P
Simbol Komponen Lain
Motor Motor Listrik
Trafo, Transformer,
Transformator
Penurun dan penaik tegangan AC (Bolak Balik)
Bel Listrik Berbunyi ketika dialiri arus listrik
Buzzer Penghasil suara buzz saat dialiri arus listrik
Fuse, Sikring
Pengaman. Akan putus ketika melebihi kapasitas arus
Fuse, Sikring
Bus
Terdiri dari banyak jalur data atau jalur addressBus
Bus
Opto Coupler
Sebagi isolasi antar dua rangkaian yang berbeda.
Dihubungkan oleh cahaya
Speaker Mengubah signal listrik menjadi suara
Mic, Microphone Mengubah signal suara menjadi arus listrik
20. Op-Amp, Operational
Amplifier
Penguat signal input
Schmitt Trigger Dapat mengurangi noise
ADC, Analog to Digital Mengubah signal analog menjadi data digital
DAC, Digital to Analog Mengubah data digital menjadi signal analog
Crystal, Ocsilator Penghasil pulsa
Simbol Antenna
Antenna
Pemancar dan penerima signa radio
Antenna
Dipole Antenna Gabungan dari simple Antenna
Simbol Gerbang Logika (Digital)
NOT Gate Output akan merupakan kebalikan input
AND Gate Output akan 0 jika salah satu input 0
NAND Gate Output akan 1 jika salah satu input 0
OR Gate Output akan 1 jika salah satu input 1
NOR Gate Output akan0 jika salah satu input 1
EX-OR Gate Output akan 0 jika input sama
D-Flip-Flop Dapat berfungsi sebagai penyimpad data
21. Multiplexer 2 to 1
Menyeleksi salah satu data input yang akan dikirim ke
output
Multiplexer 4 to 1
D-Multiplexer 1 to 4
Menyeleksi data input untuk dikirim ke salah satu
output