SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
β€œJEMBATAN WHEATSTONE”
TANGGAL PENGUMPULAN : 7th
of March 2018 M
TANGGAL PRAKTIKUM : 12th
of March 2018 M
WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB
NAMA : Utut Muhammad
NIM : 11170163000059
KELOMPOK / KLOTER : Empat/ Satu
NAMA :
1. Fadli Maulana. F (11170163000047)
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B
LABORATORIUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
β€œJEMBATAN WHEATSTONE”
TUGAS AKHIR PRAKTIKUM
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Dapat menentukan harga hambatan dengan metode jembatan
Wheatstone.
2. Memahami metode jembatan Wheatstone.
3. Membandingkan nilai hambatan yang digunakan saat praktikum dengan
nilai hambatan hasil perhitungan.
4. Mengatahui prinsio kerja jembatan Wheatstone.
5. Membuktikan seberapa besar nilai resistor yang belum diketahui pada
rangkaian seri dan pararel.
B. DASAR TEORI
Jembatan wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan
untuk mengukur hambatan yang belum diketahui. Selain itu jembatan
wheatstone digunkaan untuk mengoreksi kesalahan yang dapat terjadi
dalam pengukuran hambatan menggunakan Hukum Ohm. (Sutrisno.
File.upi.edu).
Jembatan wheatstone merupakan metode untuk mengukur hambatan
secara tidak langsung dan lebih teliti bila dibandingkan dengan Ohmeter.
Jika pada rangkaian jembatan wheatstone galvanometer menunjukkan
angka nol, maka perkalian hambatan yang saling berhadapannya sama
besar. (Cunayah, 2006: 422)
Jembatan wheatstone ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada
tahun 1833 dan dikembangkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun
1843. Jembatan wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik
untuk mengukur suatu hambatan yang tidak diketahui harganya. Kegunaan
dari jembatan wheatstone yaitu mengukur nilai suatu hambatan dengan cara
arus pada galvanometer D sehingga dapat dirumuskan perkalian silang.
Cara kerjanya yaitu sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
tegangan yang di hubungkan melalui dua titik diagonal pada kedua diagonal
lainnya dimana galvanometer ditempatkan. (Pratama, 2010: 387)
Galvanometer sendiri merupakan alat yang dapat mengukur kuat
arus yang sangat kecil. Galvanometer dalam proses pengerjaannya
menggunakan arus gulungan putar yang terdiri dari sebuah magnet yang
tidak bergerak dan sebuah potongan kawat yang merupakan satu bagian
yang mudah bergerak dan dilalui arus listrik. (Suryanto, 1999: 4)
Prinsip kerja hambatan wheatstone sering digunakan dalam
menetukan suatu nilai tahanan atau impedansi dalam suatu rangkaian listrik.
Tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat aliran elektron. Makin
tinggi hambatan makin kecil arus untuk suatu satu tegangan V kita
kemudian mendefinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik
dengan hambatannya. Ketika kita gabungkan hal ini dengan kesebandingan
di atas. Kita dapatkan 𝐼 =
𝑉
𝑅
. Hubungan ini sering dituliskan 𝑉 = 𝐼 π‘₯ 𝑅
tetapi lebih berupa deskripsi mengenai kelas bahan tertentu. Resistor
mempunyai hambatan mulai kurang dari satu Ohm sampai jutaan Ohm.
(Giancoli, 2001: 74)
R1, R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui,
sedangkan Rx adalah hambatan yang akan dicari besarnya. Pada keadaan
setimbang galvanometer akan menunjukkan angka nol. Karena tidak ada
arus yang mengalir pada galvanometer. Hambatan listrik merupakan
karakteristik suatu bahan penghantar listrik / konduktor, yang dapat di
gunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu
rangkaian. (Sugiyono, 2009: 92)
C. ALAT dan BAHAN
NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1
Rheostat
(satu buah)
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
2
Galvanometer
(satu buah)
3
Catu Daya
(Satu buah)
4
Resistor
(Satu buah)
5
Kabel Penghubung
(Secukupnya)
6 Penggaris
D. LANGKAH KERJA
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1 Siapkan alat dan bahan
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
2
Hubungkan Catu daya dengan
Rheostat
3
Hubungkan rheostat dengan
papan resistor
4
Hubungkan rheostat dengan
galvanometer
Percobaan I
Rangkaian Seri
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1
Ketika alat sudah siap buat lah
rangkaian seri
2
Papan resistor yang dibuat
secara seri dan disambung
dengan Galvanometer.
3 Hidupkan catudaya
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
4
Lihat pada galvanometer,
dalam posisi galvanometer ke
arah sebelah kiri.
5
Atur rheostat agar
galvanometer sampai titik nol.
Percobaan II
Rangkaian Pararel
NO GAMBAR LANGKAH KERJA
1
Ketika alat sudah siap buat lah
rangkaian pararel
2
Papan resistor yang dibuat
secara pararel dan disambung
dengan Galvanometer.
3 Hidupkan catudaya
4
Lihat pada galvanometer,
dalam posisi galvanometer ke
arah sebelah kiri.
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
5
Atur rheostat agar
galvanometer sampai titik nol.
E. DATA PERCOBAAN
Percobaan I
Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %)
Ulangan Panjang AD (cm) Panjang BD (cm)
1 7 6
2 6,8 6,2
Rata-rata 6,9 6,1
Nilai 100 Β± 5 % 100 Β± 5 %
Percobaan II
Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %)
Ulangan Panjang AD (cm) Panjang BD (cm)
1 3 10
2 2,9 10,1
Rata-rata 2,95 10,05
Nilai 4,7 Β± 5 % 4,7 Β± 5 %
Percobaan III
Nilai hambatan resistor Rx yang dihasilkan data diatas
F. PENGOLAHAN DATA
Nilai Rx :
Rx pada R1 : 𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐷
Rx pada R2 : 𝑅π‘₯ =
𝑅2 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐷
No Keadaan Nilai Rx Ω
1 Rx diserikan dengan R1 100 Ω Β± 5 %
2 Rx diserikan dengan R2 4,7 Ω Β± 5 %
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
Pada resistor R1 diketahui: cokelat, hitam, cokelat, dan emas
Pada resistor R2 diketahui: kuning, ungu, emas, dan emas
No Rx pada R1 No Rx pada R2
1
Dik:
R1 = 100 Ω
BD = 6 cm / 6, 10βˆ’2
AB = 7 cm / 7, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
100 π‘₯ 6,10βˆ’2
7, 10βˆ’2
𝑅 = 85.71 Ω
1
Dik:
R1 = 4,7 Ω
BD = 10 cm / 10, 10βˆ’2
AB = 3 cm / 3, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
4.7 π‘₯ 10,10βˆ’2
3, 10βˆ’2
𝑅 = 15.67 Ω
2
Dik:
R1 = 100 Ω
BD = 6,2 cm / 6.2, 10βˆ’2
AB = 6,8 cm / 6.8, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
100 π‘₯ 6.2,10βˆ’2
6.8, 10βˆ’2
𝑅 = 91.18 Ω
2
Dik:
R1 = 4,7 Ω
BD = 10,1 cm / 10.1, 10βˆ’2
AB = 2,9 cm / 2.9, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
4.7 π‘₯ 10.1,10βˆ’2
2.9, 10βˆ’2
𝑅 = 16.37 Ω
Rata-rata
No 𝑋̅ Pada Rx (R1) No 𝑋̅ Pada Rx (R2)
1
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
𝑅1 + 𝑅2
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
85.71 + 91.18
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
85.71 + 91.18
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ = 88.445 Ω
1
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
𝑅1 + 𝑅2
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
15.67 + 16.37
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
15.67 + 16.37
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ = 16.02 Ω
Standar Devisiasi
Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %)
Panjang AD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 7 6,9 0,1 0,01
2 6,8 6,9 -0,1 0,01
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,02
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,02
1
= √0,02 = 0.14
Standar Devisiasi
Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %)
Panjang BD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 6 6,1 -0,1 0,01
2 6,2 6,1 0,1 0,01
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,02
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,02
1
= √0,02 = 0.14
Percobaan II
Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %)
Panjang AD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 3 2,95 0,05 0,0025
2 2,9 2,95 -0,05 0,0025
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,005
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,005
1
= √0,005 = 0.07
Percobaan II
Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %)
Panjang BD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 10 10,05 0,05 0,0025
2 10,1 10,05 -0,05 0,0025
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,005
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,005
1
= √0,005 = 0.07
Kesalahan Relatif pada R1:
%:
|𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–|
𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–
π‘₯100%
%:
|88.445 βˆ’ 100|
100
π‘₯100%
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
%:
|11.555|
100
π‘₯100%
% = 11.555 %
Kesalahan Relatif pada R2:
%:
|𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–|
𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–
π‘₯100%
%:
|16.02 βˆ’ 4.7|
4.7
π‘₯100%
%:
|11.32|
100
π‘₯100%
% = 11.32 %
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini mengenai jembatan wheatstone bertujuan
untuk mencari nilai hambatan Rx. Pada praktikum ini dilakukan dua kali
pengulangan, dimana setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak
dua kali.
Hambatan yang akan dicari atau belum diketahui nilainya dapat
dilakukan dengan cara menggeser rheostat hingga galvanometer
menunjukkan angka nol. Catu daya yang digunakan untuk mengalirkan
aliran listrik sehingga jarum pada galvanometer dapat bergerak.
Pada percobaan pertama dengan menggunakan resistor sebesar 100
Ω Β± 5 % diperoleh nilai resistor yang hampir mendekati nilai tersebut. Hal
ini dapat diakibatkan karena kesalahan pada saat melihat nilai pada rheostat
yang diukur dengan penggaris pada saat praktikum. Pada percobaan
pertama ini praktikan merangkai resistor secara seri, sebelum mencari nilai
resistor yang belum diketahui praktikan harus mengatahui nilai hambatan
pada R1. Dengan melihat kode warna, atau dengan menggunakan
multitester. Pada saat power catu daya dihidupkan jarum galvanometer akan
menyimpang hal ini berarti adanya arus listrik yang mengalir pada
galvanometer karena prinsip kerja jembatan wheatstone adalah
keseimbangan maka jarum galvanometer harus tepat berada di nol dengan
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
menggeser-geser rheostatnya. Jika sudah teapatberada di nol hal ini berarti
sudah tidak ada lagi arus yang mengalir dalam keadaan seperti dikatakan
seimbang. Percobaan ini sesuai dengan Hukum Ohm I, Kirchof I yang
menyatakan dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah
penurunan potential sama dengan nol.
Pada percobaan kedua dengan menggunakan resistor 4,7 Ω Β± 5 %
didapatkan hasil nilai hambatan yang tidak mendekati nilai resistor tersebut.
Jika dibandingkan dengan warna resistor yang telah diketahui nilainya
cukup amat jauh. Pada percobaan yang kedua ini merangkai dengan
rangkaian secara seri pararel dan nilai resistor yang belum diketahui, resistor
yang belum diketahui nilainya pada saat rangkaian diserikan lebih besar
dengan rangkaian yang dipararelkan.
Antara percobaan pertama dan percobaan kedua sebenarnya sama,
hanya saja resistor yang digunakan berbeda nilainya. Perbedaan hal ini nilai
resistor dapat dipengaruhi berbahagia faktor seperti salah melihat gelang
warna resistor sehingga menyebabkan kesalahan pada nilainya.
Pada percobaan ini praktikan telah melakukan percobaan jembatan
wheatstone untuk mencari nilai hambatan yang belum diketahui harganya.
Praktikan melakukan dua kali pengulangan yitu percobaan pertama R yang
belum diketahui hambatannya diserikan dengan R1 yaitu 85.71 Ω dan pada
pada percobaan kedua pada R2 adalah 15, 67 ohm, data ini adalah data pada
percobaan pertama dengan RI dan R2.
Tentu saja pada praktikum ini masih ada kesalahan-kesalahan yang
terjadi pada percobaan jembatan wheatstone ini yang diantaranya, pada saat
melihat jarum galvanometer, jarumnya tidak tepat diangka nol dan ketika
melihat jarum tersebut, mata dengan jarum penunjuknya tidak lurus, dan
pada saat mengukur panjang AD, dan panjang BD, kurang teliti karena
sempitnya ruang gerak pada rheostat untuk mengukur panjang AD dan
panjang BD, dan praktikan dapat melakukan percobaan ini sampai selesai
dengan bimbingan ka Ika.
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM
1. Hitunglah hambatan resistor yang dihasilkan pada langkah 1, dan 2!
Jawab:
No Rx pada R1 No Rx pada R2
1
Dik:
R1 = 100 Ω
BD = 6 cm / 6, 10βˆ’2
AB = 7 cm / 7, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
100 π‘₯ 6,10βˆ’2
7, 10βˆ’2
𝑅 = 85.71 Ω
1
Dik:
R1 = 4,7 Ω
BD = 10 cm / 10, 10βˆ’2
AB = 3 cm / 3, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
4.7 π‘₯ 10,10βˆ’2
3, 10βˆ’2
𝑅 = 15.67 Ω
2
Dik:
R1 = 100 Ω
BD = 6,2 cm / 6.2, 10βˆ’2
AB = 6,8 cm / 6.8, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
100 π‘₯ 6.2,10βˆ’2
6.8, 10βˆ’2
𝑅 = 91.18 Ω
2
Dik:
R1 = 4,7 Ω
BD = 10,1 cm / 10.1, 10βˆ’2
AB = 2,9 cm / 2.9, 10βˆ’2
Dit Rx?
𝑅π‘₯ =
𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷
𝐴𝐡
𝑅π‘₯ =
4.7 π‘₯ 10.1,10βˆ’2
2.9, 10βˆ’2
𝑅 = 16.37 Ω
Rata-rata
No 𝑋̅ Pada Rx (R1) No 𝑋̅ Pada Rx (R2)
1
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
𝑅1 + 𝑅2
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
85.71 + 91.18
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
85.71 + 91.18
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ = 88.445 Ω
1
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
𝑅1 + 𝑅2
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
15.67 + 16.37
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
15.67 + 16.37
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ = 16.02 Ω
Kesalahan Relatif pada R1:
%:
|𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–|
𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–
π‘₯100%
%:
|88.445 βˆ’ 100|
100
π‘₯100%
%:
|11.555|
100
π‘₯100%
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
% = 11.555 %
Kesalahan Relatif pada R2:
%:
|𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–|
𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–
π‘₯100%
%:
|16.02 βˆ’ 4.7|
4.7
π‘₯100%
%:
|11.32|
100
π‘₯100%
% = 11.32 %
Standar Devisiasi
Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %)
Panjang AD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 7 6,9 0,1 0,01
2 6,8 6,9 -0,1 0,01
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,02
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,02
1
= √0,02 = 0.14
Standar Devisiasi
Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %)
Panjang BD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 6 6,1 -0,1 0,01
2 6,2 6,1 0,1 0,01
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,02
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,02
1
= √0,02 = 0.14
Percobaan II
Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %)
Panjang AD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 3 2,95 0,05 0,0025
2 2,9 2,95 -0,05 0,0025
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,005
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,005
1
= √0,005 = 0.07
Percobaan II
Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %)
Panjang BD
Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2
1 10 10,05 0,05 0,0025
2 10,1 10,05 -0,05 0,0025
βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )2 0,005
𝑠 = √
βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠
𝑑=1 )
π‘›βˆ’1
= √
0,005
1
= √0,005 = 0.07
2. Bandingkan nilai hambatan resistor yang dihasilkan!
Jawab:
No 𝑋̅ Pada Rx (R1) No 𝑋̅ Pada Rx (R2)
1
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
𝑅1 + 𝑅2
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
85.71 + 91.18
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
85.71 + 91.18
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ = 88.445 Ω
1
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
𝑅1 + 𝑅2
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
15.67 + 16.37
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ =
15.67 + 16.37
2
𝑅𝑋̅̅̅̅ = 16.02 Ω
Kesalahan Relatif pada R1: ( %=11.555 %)
Kesalahan Relatif pada R2: ( %=11.320 %)
Pada hambatan nilai resistor ini berbeda dengan nilai resistor R1 dan
R2, kenapa? Karena mungkin pada saat praktikum praktikan kurang teliti
pada saat melihat data yang ada pada rheostat teresbut, dan juga berbeda
dengan nilai resistornya sehingga nilai resistor R1 adalah R = 100 Ω Β± 5 %,
dan pada R2 adalah R = 4,7 Ω Β± 5 %. Hasil yang lebih besar adalah pada
rangkaian seri di R1, artinya gelang warna resistorpun sangat berpengaruh
untuk menentukan nilai pada praktikum jembatan wheatstone ini.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
1. Jembatan wheatstone menggunakan Hukum Kirchoff satu dan dua
dimana arus pada kedua ujung sama besar sehingga menghasilkan nilai
0 pada galvanometer.
2. Metode jembatan wheatstone digunakan untuk mengukur metode
hambatan yang belum diketahui nilainya dengan cara mengkalikan
dengan silang.
3. Jembatan wheatstone dapat digunakan untuk mencari nilai suatu
hambatan yang belum diketahui nilainya.
4. Prinsip kerja jembatan wheatstone menggunakan tiga hukum, yaitu:
Hukum Ohm, Hukum I kirchoff, Hukum II Kirchoff.
5. Nilai Rx lebih besar pada saat diserikan pada R1, karena nilai resistor
yang lebih besar.
J. KOMENTAR
a. Sebaiknya para praktikan sebelum melakukan praktikum ini harus
mempelajari apa yang akan di praktikumkan agar dapat membuat
rangkaian dengan benar.
b. Diharapkan saat sedang melakukan praktikum, praktikan harus lebih
teliti.
c. Praktikan harus adanya saling kekerja samaan dalam praktikum
jembatan wheatstone ini.
K. DAFTAR PUSTAKA
Cunayah. (2006). Fisika. Jakarta: Erlangga
Giancoli, D. C. (2001). Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Pratama. (2010). fisika bahan listrik. yogyakarta: pustaka belajar.
Sugiyono, Vani. (2009). Fisika. Surabaya: PT. Kawan Pustaka.
Suryanto. (1999). Fisika teknik pengukuran. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno. file upi. jembatan wheatstone.pdf. Jakarta: Erlangga
WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD
L. LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
Β 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanKLOTILDAJENIRITA
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
Β 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
Β 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
Β 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
Β 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMdenson siburian
Β 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
Β 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaAnnisa Icha
Β 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiWidya arsy
Β 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
Β 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impulsumammuhammad27
Β 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
Β 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
Β 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)umammuhammad27
Β 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
Β 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibelumammuhammad27
Β 

What's hot (20)

Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Β 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
Β 
Resonansi Bunyi
Resonansi BunyiResonansi Bunyi
Resonansi Bunyi
Β 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
Β 
Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
Β 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Β 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Β 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Β 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Β 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Β 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Β 
Laporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas ResonansiLaporan Fisdas Resonansi
Laporan Fisdas Resonansi
Β 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
Β 
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
1 b 11170163000059_laporan_momentum dan impuls
Β 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Β 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
Β 
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
1 b 11170163000059_utut muhammad_laporan akhir pp (pemuaian panjang)
Β 
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Β 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
Β 

Similar to JEMBATAN WHEATSTONE

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm iumammuhammad27
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm iumammuhammad27
Β 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
Β 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Annisa Icha
Β 
Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1 Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1 Rinanda S
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rspumammuhammad27
Β 
434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx
434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx
434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptxSitinurhidayati24
Β 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmNurul Hanifah
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm iiumammuhammad27
Β 
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian KelistrikanRangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikanfairuz059
Β 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalSiti Suryanah
Β 
Laporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deuiLaporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deuiRandi Setiawan
Β 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searahSimon Patabang
Β 
Unit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikUnit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikIndra S Wahyudi
Β 

Similar to JEMBATAN WHEATSTONE (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm i
Β 
LAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETERLAPORAN GALVANOMETER
LAPORAN GALVANOMETER
Β 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Β 
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
Β 
Jembatan wheastone (1)
Jembatan wheastone (1)Jembatan wheastone (1)
Jembatan wheastone (1)
Β 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
Β 
BAB VI
BAB VIBAB VI
BAB VI
Β 
Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1 Tugas 1 -- multimeter 1
Tugas 1 -- multimeter 1
Β 
Job 09
Job 09Job 09
Job 09
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
2 b 59_utut muhammad_laporan_rsp
Β 
434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx
434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx
434472604-Power-Point-Fisika-Bab-Listrik-Dinamis.pptx
Β 
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohmLaporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
Β 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum ohm ii
Β 
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian KelistrikanRangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Rangkaian Resistor dan Rangkaian Kelistrikan
Β 
Laporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika DigitalLaporan Counter Elektronika Digital
Laporan Counter Elektronika Digital
Β 
Laporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deuiLaporan praktikum elka deui
Laporan praktikum elka deui
Β 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
Β 
P2 eldas
P2 eldasP2 eldas
P2 eldas
Β 
Unit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrikUnit 1 prinsip dasar listrik
Unit 1 prinsip dasar listrik
Β 

More from umammuhammad27

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeumammuhammad27
Β 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulumammuhammad27
Β 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)umammuhammad27
Β 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirumammuhammad27
Β 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesumammuhammad27
Β 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurementumammuhammad27
Β 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridgeumammuhammad27
Β 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelumammuhammad27
Β 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diodeumammuhammad27
Β 

More from umammuhammad27 (20)

Space and astronomy science resume
Space and astronomy science resumeSpace and astronomy science resume
Space and astronomy science resume
Β 
Simple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandulSimple harmonic movement in bandul
Simple harmonic movement in bandul
Β 
Resistor
ResistorResistor
Resistor
Β 
Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)Rc range (resistor with capacitor)
Rc range (resistor with capacitor)
Β 
Ohm law i
Ohm law iOhm law i
Ohm law i
Β 
Modulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntirModulus young and ayunan puntir
Modulus young and ayunan puntir
Β 
Magnetic field
Magnetic fieldMagnetic field
Magnetic field
Β 
Cinetic and static friction styles
Cinetic and static friction stylesCinetic and static friction styles
Cinetic and static friction styles
Β 
Capacitors
CapacitorsCapacitors
Capacitors
Β 
Calorimeter
CalorimeterCalorimeter
Calorimeter
Β 
Basic measurement
Basic measurementBasic measurement
Basic measurement
Β 
Atwood aircraft
Atwood aircraftAtwood aircraft
Atwood aircraft
Β 
Wheatstone bridge
Wheatstone bridgeWheatstone bridge
Wheatstone bridge
Β 
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibelSimple harmonic movement in bandul reversibel
Simple harmonic movement in bandul reversibel
Β 
Project board
Project boardProject board
Project board
Β 
Power supply
Power supplyPower supply
Power supply
Β 
Ohm law ii
Ohm law iiOhm law ii
Ohm law ii
Β 
Multimeter
MultimeterMultimeter
Multimeter
Β 
Moment inertia
Moment inertiaMoment inertia
Moment inertia
Β 
Light emitting diode
Light emitting diodeLight emitting diode
Light emitting diode
Β 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
Β 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
Β 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
Β 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
Β 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
Β 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
Β 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
Β 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Β 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Β 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
Β 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Β 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Β 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
Β 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Β 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Β 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
Β 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Β 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Β 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Β 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Β 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Β 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Β 

JEMBATAN WHEATSTONE

  • 1. LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II β€œJEMBATAN WHEATSTONE” TANGGAL PENGUMPULAN : 7th of March 2018 M TANGGAL PRAKTIKUM : 12th of March 2018 M WAKTU PRAKTIKUM : 11.30-selesai WIB NAMA : Utut Muhammad NIM : 11170163000059 KELOMPOK / KLOTER : Empat/ Satu NAMA : 1. Fadli Maulana. F (11170163000047) KELAS : PENDIDIKAN FISIKA 2B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018
  • 2. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD β€œJEMBATAN WHEATSTONE” TUGAS AKHIR PRAKTIKUM A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Dapat menentukan harga hambatan dengan metode jembatan Wheatstone. 2. Memahami metode jembatan Wheatstone. 3. Membandingkan nilai hambatan yang digunakan saat praktikum dengan nilai hambatan hasil perhitungan. 4. Mengatahui prinsio kerja jembatan Wheatstone. 5. Membuktikan seberapa besar nilai resistor yang belum diketahui pada rangkaian seri dan pararel. B. DASAR TEORI Jembatan wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur hambatan yang belum diketahui. Selain itu jembatan wheatstone digunkaan untuk mengoreksi kesalahan yang dapat terjadi dalam pengukuran hambatan menggunakan Hukum Ohm. (Sutrisno. File.upi.edu). Jembatan wheatstone merupakan metode untuk mengukur hambatan secara tidak langsung dan lebih teliti bila dibandingkan dengan Ohmeter. Jika pada rangkaian jembatan wheatstone galvanometer menunjukkan angka nol, maka perkalian hambatan yang saling berhadapannya sama besar. (Cunayah, 2006: 422) Jembatan wheatstone ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada tahun 1833 dan dikembangkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Jembatan wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu hambatan yang tidak diketahui harganya. Kegunaan dari jembatan wheatstone yaitu mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus pada galvanometer D sehingga dapat dirumuskan perkalian silang. Cara kerjanya yaitu sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber
  • 3. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD tegangan yang di hubungkan melalui dua titik diagonal pada kedua diagonal lainnya dimana galvanometer ditempatkan. (Pratama, 2010: 387) Galvanometer sendiri merupakan alat yang dapat mengukur kuat arus yang sangat kecil. Galvanometer dalam proses pengerjaannya menggunakan arus gulungan putar yang terdiri dari sebuah magnet yang tidak bergerak dan sebuah potongan kawat yang merupakan satu bagian yang mudah bergerak dan dilalui arus listrik. (Suryanto, 1999: 4) Prinsip kerja hambatan wheatstone sering digunakan dalam menetukan suatu nilai tahanan atau impedansi dalam suatu rangkaian listrik. Tetapi juga pada hambatan yang diberikan kawat aliran elektron. Makin tinggi hambatan makin kecil arus untuk suatu satu tegangan V kita kemudian mendefinisikan hambatan sehingga arus berbanding terbalik dengan hambatannya. Ketika kita gabungkan hal ini dengan kesebandingan di atas. Kita dapatkan 𝐼 = 𝑉 𝑅 . Hubungan ini sering dituliskan 𝑉 = 𝐼 π‘₯ 𝑅 tetapi lebih berupa deskripsi mengenai kelas bahan tertentu. Resistor mempunyai hambatan mulai kurang dari satu Ohm sampai jutaan Ohm. (Giancoli, 2001: 74) R1, R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui, sedangkan Rx adalah hambatan yang akan dicari besarnya. Pada keadaan setimbang galvanometer akan menunjukkan angka nol. Karena tidak ada arus yang mengalir pada galvanometer. Hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan penghantar listrik / konduktor, yang dapat di gunakan untuk mengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian. (Sugiyono, 2009: 92) C. ALAT dan BAHAN NO GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN 1 Rheostat (satu buah)
  • 4. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 2 Galvanometer (satu buah) 3 Catu Daya (Satu buah) 4 Resistor (Satu buah) 5 Kabel Penghubung (Secukupnya) 6 Penggaris D. LANGKAH KERJA NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Siapkan alat dan bahan
  • 5. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 2 Hubungkan Catu daya dengan Rheostat 3 Hubungkan rheostat dengan papan resistor 4 Hubungkan rheostat dengan galvanometer Percobaan I Rangkaian Seri NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Ketika alat sudah siap buat lah rangkaian seri 2 Papan resistor yang dibuat secara seri dan disambung dengan Galvanometer. 3 Hidupkan catudaya
  • 6. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 4 Lihat pada galvanometer, dalam posisi galvanometer ke arah sebelah kiri. 5 Atur rheostat agar galvanometer sampai titik nol. Percobaan II Rangkaian Pararel NO GAMBAR LANGKAH KERJA 1 Ketika alat sudah siap buat lah rangkaian pararel 2 Papan resistor yang dibuat secara pararel dan disambung dengan Galvanometer. 3 Hidupkan catudaya 4 Lihat pada galvanometer, dalam posisi galvanometer ke arah sebelah kiri.
  • 7. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 5 Atur rheostat agar galvanometer sampai titik nol. E. DATA PERCOBAAN Percobaan I Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %) Ulangan Panjang AD (cm) Panjang BD (cm) 1 7 6 2 6,8 6,2 Rata-rata 6,9 6,1 Nilai 100 Β± 5 % 100 Β± 5 % Percobaan II Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %) Ulangan Panjang AD (cm) Panjang BD (cm) 1 3 10 2 2,9 10,1 Rata-rata 2,95 10,05 Nilai 4,7 Β± 5 % 4,7 Β± 5 % Percobaan III Nilai hambatan resistor Rx yang dihasilkan data diatas F. PENGOLAHAN DATA Nilai Rx : Rx pada R1 : 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐷 Rx pada R2 : 𝑅π‘₯ = 𝑅2 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐷 No Keadaan Nilai Rx Ω 1 Rx diserikan dengan R1 100 Ω Β± 5 % 2 Rx diserikan dengan R2 4,7 Ω Β± 5 %
  • 8. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD Pada resistor R1 diketahui: cokelat, hitam, cokelat, dan emas Pada resistor R2 diketahui: kuning, ungu, emas, dan emas No Rx pada R1 No Rx pada R2 1 Dik: R1 = 100 Ω BD = 6 cm / 6, 10βˆ’2 AB = 7 cm / 7, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 100 π‘₯ 6,10βˆ’2 7, 10βˆ’2 𝑅 = 85.71 Ω 1 Dik: R1 = 4,7 Ω BD = 10 cm / 10, 10βˆ’2 AB = 3 cm / 3, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 4.7 π‘₯ 10,10βˆ’2 3, 10βˆ’2 𝑅 = 15.67 Ω 2 Dik: R1 = 100 Ω BD = 6,2 cm / 6.2, 10βˆ’2 AB = 6,8 cm / 6.8, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 100 π‘₯ 6.2,10βˆ’2 6.8, 10βˆ’2 𝑅 = 91.18 Ω 2 Dik: R1 = 4,7 Ω BD = 10,1 cm / 10.1, 10βˆ’2 AB = 2,9 cm / 2.9, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 4.7 π‘₯ 10.1,10βˆ’2 2.9, 10βˆ’2 𝑅 = 16.37 Ω Rata-rata No 𝑋̅ Pada Rx (R1) No 𝑋̅ Pada Rx (R2) 1 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 𝑅1 + 𝑅2 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 85.71 + 91.18 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 85.71 + 91.18 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 88.445 Ω 1 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 𝑅1 + 𝑅2 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 15.67 + 16.37 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 15.67 + 16.37 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 16.02 Ω Standar Devisiasi Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %) Panjang AD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 7 6,9 0,1 0,01 2 6,8 6,9 -0,1 0,01 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,02
  • 9. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,02 1 = √0,02 = 0.14 Standar Devisiasi Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %) Panjang BD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 6 6,1 -0,1 0,01 2 6,2 6,1 0,1 0,01 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,02 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,02 1 = √0,02 = 0.14 Percobaan II Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %) Panjang AD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 3 2,95 0,05 0,0025 2 2,9 2,95 -0,05 0,0025 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,005 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,005 1 = √0,005 = 0.07 Percobaan II Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %) Panjang BD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 10 10,05 0,05 0,0025 2 10,1 10,05 -0,05 0,0025 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,005 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,005 1 = √0,005 = 0.07 Kesalahan Relatif pada R1: %: |𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–| 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘– π‘₯100% %: |88.445 βˆ’ 100| 100 π‘₯100%
  • 10. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD %: |11.555| 100 π‘₯100% % = 11.555 % Kesalahan Relatif pada R2: %: |𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–| 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘– π‘₯100% %: |16.02 βˆ’ 4.7| 4.7 π‘₯100% %: |11.32| 100 π‘₯100% % = 11.32 % G. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini mengenai jembatan wheatstone bertujuan untuk mencari nilai hambatan Rx. Pada praktikum ini dilakukan dua kali pengulangan, dimana setiap percobaan dilakukan pengulangan sebanyak dua kali. Hambatan yang akan dicari atau belum diketahui nilainya dapat dilakukan dengan cara menggeser rheostat hingga galvanometer menunjukkan angka nol. Catu daya yang digunakan untuk mengalirkan aliran listrik sehingga jarum pada galvanometer dapat bergerak. Pada percobaan pertama dengan menggunakan resistor sebesar 100 Ω Β± 5 % diperoleh nilai resistor yang hampir mendekati nilai tersebut. Hal ini dapat diakibatkan karena kesalahan pada saat melihat nilai pada rheostat yang diukur dengan penggaris pada saat praktikum. Pada percobaan pertama ini praktikan merangkai resistor secara seri, sebelum mencari nilai resistor yang belum diketahui praktikan harus mengatahui nilai hambatan pada R1. Dengan melihat kode warna, atau dengan menggunakan multitester. Pada saat power catu daya dihidupkan jarum galvanometer akan menyimpang hal ini berarti adanya arus listrik yang mengalir pada galvanometer karena prinsip kerja jembatan wheatstone adalah keseimbangan maka jarum galvanometer harus tepat berada di nol dengan
  • 11. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD menggeser-geser rheostatnya. Jika sudah teapatberada di nol hal ini berarti sudah tidak ada lagi arus yang mengalir dalam keadaan seperti dikatakan seimbang. Percobaan ini sesuai dengan Hukum Ohm I, Kirchof I yang menyatakan dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potential sama dengan nol. Pada percobaan kedua dengan menggunakan resistor 4,7 Ω Β± 5 % didapatkan hasil nilai hambatan yang tidak mendekati nilai resistor tersebut. Jika dibandingkan dengan warna resistor yang telah diketahui nilainya cukup amat jauh. Pada percobaan yang kedua ini merangkai dengan rangkaian secara seri pararel dan nilai resistor yang belum diketahui, resistor yang belum diketahui nilainya pada saat rangkaian diserikan lebih besar dengan rangkaian yang dipararelkan. Antara percobaan pertama dan percobaan kedua sebenarnya sama, hanya saja resistor yang digunakan berbeda nilainya. Perbedaan hal ini nilai resistor dapat dipengaruhi berbahagia faktor seperti salah melihat gelang warna resistor sehingga menyebabkan kesalahan pada nilainya. Pada percobaan ini praktikan telah melakukan percobaan jembatan wheatstone untuk mencari nilai hambatan yang belum diketahui harganya. Praktikan melakukan dua kali pengulangan yitu percobaan pertama R yang belum diketahui hambatannya diserikan dengan R1 yaitu 85.71 Ω dan pada pada percobaan kedua pada R2 adalah 15, 67 ohm, data ini adalah data pada percobaan pertama dengan RI dan R2. Tentu saja pada praktikum ini masih ada kesalahan-kesalahan yang terjadi pada percobaan jembatan wheatstone ini yang diantaranya, pada saat melihat jarum galvanometer, jarumnya tidak tepat diangka nol dan ketika melihat jarum tersebut, mata dengan jarum penunjuknya tidak lurus, dan pada saat mengukur panjang AD, dan panjang BD, kurang teliti karena sempitnya ruang gerak pada rheostat untuk mengukur panjang AD dan panjang BD, dan praktikan dapat melakukan percobaan ini sampai selesai dengan bimbingan ka Ika.
  • 12. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD H. TUGAS PASCA PRAKTIKUM 1. Hitunglah hambatan resistor yang dihasilkan pada langkah 1, dan 2! Jawab: No Rx pada R1 No Rx pada R2 1 Dik: R1 = 100 Ω BD = 6 cm / 6, 10βˆ’2 AB = 7 cm / 7, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 100 π‘₯ 6,10βˆ’2 7, 10βˆ’2 𝑅 = 85.71 Ω 1 Dik: R1 = 4,7 Ω BD = 10 cm / 10, 10βˆ’2 AB = 3 cm / 3, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 4.7 π‘₯ 10,10βˆ’2 3, 10βˆ’2 𝑅 = 15.67 Ω 2 Dik: R1 = 100 Ω BD = 6,2 cm / 6.2, 10βˆ’2 AB = 6,8 cm / 6.8, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 100 π‘₯ 6.2,10βˆ’2 6.8, 10βˆ’2 𝑅 = 91.18 Ω 2 Dik: R1 = 4,7 Ω BD = 10,1 cm / 10.1, 10βˆ’2 AB = 2,9 cm / 2.9, 10βˆ’2 Dit Rx? 𝑅π‘₯ = 𝑅1 π‘₯ 𝐡𝐷 𝐴𝐡 𝑅π‘₯ = 4.7 π‘₯ 10.1,10βˆ’2 2.9, 10βˆ’2 𝑅 = 16.37 Ω Rata-rata No 𝑋̅ Pada Rx (R1) No 𝑋̅ Pada Rx (R2) 1 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 𝑅1 + 𝑅2 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 85.71 + 91.18 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 85.71 + 91.18 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 88.445 Ω 1 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 𝑅1 + 𝑅2 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 15.67 + 16.37 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 15.67 + 16.37 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 16.02 Ω Kesalahan Relatif pada R1: %: |𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–| 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘– π‘₯100% %: |88.445 βˆ’ 100| 100 π‘₯100% %: |11.555| 100 π‘₯100%
  • 13. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD % = 11.555 % Kesalahan Relatif pada R2: %: |𝑅π‘₯ π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘˜π‘’π‘š βˆ’ 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–| 𝑅π‘₯ π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘– π‘₯100% %: |16.02 βˆ’ 4.7| 4.7 π‘₯100% %: |11.32| 100 π‘₯100% % = 11.32 % Standar Devisiasi Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %) Panjang AD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 7 6,9 0,1 0,01 2 6,8 6,9 -0,1 0,01 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,02 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,02 1 = √0,02 = 0.14 Standar Devisiasi Resistor Rx diserikan dengan resistor R1 (R = 100 Ω Β± 5 %) Panjang BD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 6 6,1 -0,1 0,01 2 6,2 6,1 0,1 0,01 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,02 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,02 1 = √0,02 = 0.14 Percobaan II Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %) Panjang AD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 3 2,95 0,05 0,0025 2 2,9 2,95 -0,05 0,0025 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,005
  • 14. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,005 1 = √0,005 = 0.07 Percobaan II Resistor Rx diserikan dengan resistor R2 (R = 4,7 Ω Β± 5 %) Panjang BD Ulangan X1 Rerata (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ… (π‘₯ βˆ’ π‘₯)Μ…Μ…Μ…2 1 10 10,05 0,05 0,0025 2 10,1 10,05 -0,05 0,0025 βˆ‘ (π‘₯1 βˆ’ π‘₯̅𝑠 𝑑=1 )2 0,005 𝑠 = √ βˆ‘ (π‘₯1βˆ’π‘₯̅𝑠 𝑑=1 ) π‘›βˆ’1 = √ 0,005 1 = √0,005 = 0.07 2. Bandingkan nilai hambatan resistor yang dihasilkan! Jawab: No 𝑋̅ Pada Rx (R1) No 𝑋̅ Pada Rx (R2) 1 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 𝑅1 + 𝑅2 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 85.71 + 91.18 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 85.71 + 91.18 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 88.445 Ω 1 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 𝑅1 + 𝑅2 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 15.67 + 16.37 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 15.67 + 16.37 2 𝑅𝑋̅̅̅̅ = 16.02 Ω Kesalahan Relatif pada R1: ( %=11.555 %) Kesalahan Relatif pada R2: ( %=11.320 %) Pada hambatan nilai resistor ini berbeda dengan nilai resistor R1 dan R2, kenapa? Karena mungkin pada saat praktikum praktikan kurang teliti pada saat melihat data yang ada pada rheostat teresbut, dan juga berbeda dengan nilai resistornya sehingga nilai resistor R1 adalah R = 100 Ω Β± 5 %, dan pada R2 adalah R = 4,7 Ω Β± 5 %. Hasil yang lebih besar adalah pada rangkaian seri di R1, artinya gelang warna resistorpun sangat berpengaruh untuk menentukan nilai pada praktikum jembatan wheatstone ini. I. KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa:
  • 15. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD 1. Jembatan wheatstone menggunakan Hukum Kirchoff satu dan dua dimana arus pada kedua ujung sama besar sehingga menghasilkan nilai 0 pada galvanometer. 2. Metode jembatan wheatstone digunakan untuk mengukur metode hambatan yang belum diketahui nilainya dengan cara mengkalikan dengan silang. 3. Jembatan wheatstone dapat digunakan untuk mencari nilai suatu hambatan yang belum diketahui nilainya. 4. Prinsip kerja jembatan wheatstone menggunakan tiga hukum, yaitu: Hukum Ohm, Hukum I kirchoff, Hukum II Kirchoff. 5. Nilai Rx lebih besar pada saat diserikan pada R1, karena nilai resistor yang lebih besar. J. KOMENTAR a. Sebaiknya para praktikan sebelum melakukan praktikum ini harus mempelajari apa yang akan di praktikumkan agar dapat membuat rangkaian dengan benar. b. Diharapkan saat sedang melakukan praktikum, praktikan harus lebih teliti. c. Praktikan harus adanya saling kekerja samaan dalam praktikum jembatan wheatstone ini. K. DAFTAR PUSTAKA Cunayah. (2006). Fisika. Jakarta: Erlangga Giancoli, D. C. (2001). Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Pratama. (2010). fisika bahan listrik. yogyakarta: pustaka belajar. Sugiyono, Vani. (2009). Fisika. Surabaya: PT. Kawan Pustaka. Suryanto. (1999). Fisika teknik pengukuran. Jakarta: Erlangga. Sutrisno. file upi. jembatan wheatstone.pdf. Jakarta: Erlangga
  • 16. WHEATSTONE BRIDGE UTUT MUHAMMAD L. LAMPIRAN