SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
SEMIKONDUKTOR 
oleh: Ichwan Yelfianhar 
dirangkum dari berbagai sumber
Pengertian Umum 
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat 
setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk 
oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi 
bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan 
konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah 
dari satu atom penyusun ke atom penyusun lain dengan 
perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberian 
tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh 
karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah 
menghantar.
KONSEP PITA ENERGI SEMIKONDUKTOR 
Hukum dasar yang menjelaskan hubungan antara elektron dengan kulit 
orbit : 
 elektron bergerak dalam kulit orbit. Elektron tidak dapat mengelilingi inti 
atom dalam ruangan yang ada antara dua buah kulit orbit. 
 setiap kulit orbit berhubungan dengan sebuah range energi 
khusus,elektron-elektron yang bergerak dalam suatu kulit orbit akan 
memilki sejumlah energi yang sama. 
Catatan : level energi dalam kulit akan meningkat ketika makin jauh dari 
inti atom. Hal ini dapat disimpulkan maka elektron valensi selalu memilki 
level energi yang tertinggi dalam setiap atom. 
 elektron untuk berpindah dari suatu kulit ke kulit yang lain menyerap 
energi untuk menyesuaikan level energi antara level energi kulit awal 
dengan level energi kulit yang dituju. 
 Jika suatu atom menyerap cukup energi untuk berpindah dari suatu kulit 
yang satu kekulit yang lain, sebenarnya elektron ini kembali melepaskan 
energi yang diserapnya dan mengembalikannya ke kulit energi yang 
rendah
Celah & level energi Silikon 
Pita Konduksi 
Celah Energi 
Pita Valensi 
e4=1.8eV 
e3=0.7eV 
e2 
e1
Pita energi untuk Konduktor, semi 
konduktor, dan Isolator
Karakteristik Bahan Semikonduktor 
 Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada sistem 
periodik golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan 
Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal 
intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi 
sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek 
panas pada pembuatan semikonduktor laser. 
 Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang 
dibentuk dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 
dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) 
sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor 
gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II 
dan VI misalnya CdTe dan ZnS.
Tabel Bahan Semikonduktor
Tabel Karakteristik Semikonduktor
Struktur Ikatan Atom Semikonduktor 
Struktur ikatan atom bahan semikonduktor dapat 
diamati pada Silikon (Si), Germanium (Ge) dan Galium 
Arsenida (GaAs). Hampir semua bahan semikonduktor 
yang dibentuk memiliki struktur ikatan kovalen, baik 
pada semikonduktor elemental maupun semikonduktor 
gabungan. Semikonduktivitas dapat terjadi dengan 
memberikan energi maupun pengotor (dopping) 
sehingga pada ikatan kovalen yang sempurna akan 
terbentuk hole atau kelebihan elektron, sehingga 
muncul sifat semikonduktor.
Jenis Semikonduktor 
Berdasarkan mekanisme terbentuknya gejala semi-konduktivitas, 
semikonduktor terdiri atas: 
Semikonduktor Intrinsik 
Terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki 
ikatan kovalen sempurna seperti Si, Ge, C dan 
sebagainya. 
Semikonduktor Ekstrinsik 
Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori 
oleh atom dopping sebagai penghasil elektron 
konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe – N ( 
Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P (Silikon 
+ Boron, Galium atau Indium)
Semikonduktor Intrinsik 
Mekanisme terbentuknya semikonduktor intrinsik 
diperlihatkan pada semikonduktor murni seperti Si. 
Pada kondisi normal atom – atom Si saling berikatan 
melalui 4 ikatan kovalen (masing – masing memiliki 2 
elektron valensi). Ketika suhu dinaikkan maka stimulasi 
panas akan mengganggu ikatan valensi ini sehingga 
salah satu elektron valensi akan berpindah ke pita 
konduksi. Lokasi yang ditinggalkan oleh elektron valensi 
ini akan membentuk hole. Pasangan hole dan elektron 
ini menjadi pembawa muatan dalam semikonduktor 
intrinsik. Proses ini diperlihatkan pada gambar berikut:
Semikonduktor Intrinsik 
a. Kondisi normal b. Kondisi terstimulasi
Celah Energi Semikonduktor Intrinsik 
Besar energi yang dibutuhkan 
untuk membentuk pasangan 
elektron dan hole pada semi-konduktor 
intrinsik ditentukan 
oleh jarak celah energi antara 
pita valensi dengan pita konduksi 
semakin jauh jaraknya maka 
semakin besar energi yang 
dibutuhkan untuk membentuk 
elektron – hole sebagai pembawa 
muatan. Pada Si dibutuhkan 
energi Eg = 1,12 eV.
Celah Energi Semikonduktor Intrinsik 
Semakin kecil celah energi maka jumlah pembawa muatan semakin 
meningkat. Sehingga konduktivitas dari unsur golongan IV pada 
sistem periodik meningkat dari karbon ke silikon, germanium dan 
timah putih. Konduktivitas ini merupakan sifat dasar dari bahan 
dan tidak ditimbulkan oleh kotoran, oleh karena itu dinamakan 
semikonduktivitas intrinsik. Perbandingan celah energi unsur pada 
golongan IV diperlihatkan pada gambar berikut:
Semikonduktor Ekstrinsik 
Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme 
doping, yang dimaksudkan untuk mendapatkan elektron 
valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen 
sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan listrik. 
Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan 
atom pengotor ke bahan semikonduktor murni sehingga 
apabila atom pengotor memiliki kelebihan elektron 
valensi (valensi 5) akan terdapat elektron bebas yang 
dapat berpindah. Apabila semikonduktor murni 
diberikan pengotor dengan valensi kurang (valensi 3) 
maka akan terbentuk area kosong (hole) yang menjadi 
pembawa muatan. Mekanisme ini menentukan jenis 
semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P)
Semikonduktor Tipe-N 
Bahan silikon diberi doping 
phosphorus atau arsenic yang 
pentavalen yaitu bahan kristal 
dengan inti atom memiliki 5 
elektron valensi. Dengan doping, 
Silikon yang tidak lagi murni ini 
(impurity semiconductor) akan 
memiliki kelebihan elektron. 
Kelebihan elektron membentuk 
semikonduktor tipe-n. 
Semikonduktor tipe-n disebut juga 
donor yang siap melepaskan 
elektron.
Semikonduktor Tipe-P 
Kalau Silikon diberi doping Boron, 
Gallium atau Indium, maka akan 
didapat semikonduktor tipe-p. 
Untuk mendapatkan silikon tipe-p, 
bahan dopingnya adalah bahan 
trivalen yaitu unsur dengan ion 
yang memiliki 3 elektron pada 
pita valensi. Karena ion silikon 
memiliki 4 elektron, dengan 
demikian ada ikatan kovalen yang 
bolong (hole). Hole ini digambar-kan 
sebagai akseptor yang siap 
menerima elektron. Dengan 
demikian, kekurangan elektron 
menyebabkan semikonduktor ini 
menjadi tipe-p.
Mobilitas Muatan Pada Semikonduktor 
Semikonduktor mempunyai pembawa muatan negatif dan positif. 
Elektron yang melompat ke pita konduksi disebut pembawa 
muatan jenis negatif. Konduktivitas yang dihasilkan tergantung 
pada mobilitas n dalam pita konduksi semikonduktor. 
Lubang elektron yang terjadi dalam pita valensi merupakan 
pembawa muatan jenis positif. Konduktivitas yang dihasilkan 
tergantung pada mobilitas p dalam pita valensi semikonduktor. 
Sehingga konduktivitas seluruhnya merupakan gabungan dari 
keduanya, dirumuskan : 
Dengan n : jumlah pembawa muatan 
  mobilitas muatan 
q : besar muatan yang dibawa (0,16 x 10-18 Coulomb)
Mobilitas Muatan Pada Semikonduktor 
Pada semikonduktor intrinsik pembawa muatan negatif adalah 
elektron yang berpindah ke pita konduksi sehingga meninggalkan 
lubang (hole) pada pita konduksi sebagai pembawa muatan positif 
sehingga nn = np, dan persamaan konduktifitas ( dapat 
disederhanakan. 
Pada semikonduktor ekstrinsik nn tidak sama dengan np sehingga 
bentuk persamaan tersebut dapat tetap digunakan. 
Mobilitas elektron dalam suatu semikonduktor lebih besar daripada 
mobilitas lubang elektron dalam semikonduktor yang sama. 
Sehingga karakteristik konduktivitas semikonduktor tipe –n 
berbeda dengan dengan semikonduktor tipe –p.
Pengaruh Suhu terhadap Konduktivitas 
Semikonduktor 
Konduktivitas semikonduktor meningkat dengan meningkatnya 
suhu. Hal ini dapat disebabkan karena : 
Jumlah pembawa muatan n, bertambah sebanding dengan 
jumlah elektron yang dapat melompati celah. Pada suhu 
0oK, tidak ada elektron yang mempunyai cukup energi 
untuk melompat, akan tetapi dengan naiknya suhu, energi 
elektron bertambah, pada 20oC, sejumlah elektron valensi 
dalam silikon, germanium dan timah memiliki energi Eg 
sebesar celah energi yang dibentuk. 
Sehingga distribusi elektron pada semikonduktor yang 
mendapatkan energi thermal adalah: 
dimana, ni adalah jumlah elektron/m3 dalam pita konduksi.
Pengaruh Suhu terhadap Konduktivitas 
Semikonduktor 
Dalam sela energi E rata-rata terdapat ditengah-tengah celah, 
sebanding dengan Eg/2, sehingga persamaan sebelumnya menjadi: 
Dengan: T adalah suhu absolut (K) 
k adalah konstanta Boltzmann (86,1 x 10-6 eV/K) 
Konduktivitas  berbanding lurus dengan jumlah muatan n, oleh 
karena itu: 
dimana 0 adalah konstanta pembanding yang mencakup faktor-faktor, 
q dan  dari persamaan tadi.
Pengaruh Suhu terhadap Konduktivitas 
Semikonduktor 
Mobilitas  memang tergantung pada suhu akan tetapi 
perubahan tersebut berada dalam batas-batas daerah 
kerja semikonduktor umumnya dan kecil bila 
dibandingkan dengan perubahan eksponensial dari 
jumlah pembawa muatan n, oleh karena itu : 
Bila konduktivitas (atau tahanan) semikonduktor diukur 
di laboratorium maka Eg dapat dihitung dari kemiringan 
kurva, ln T terhadap Eg (kemiringan = - Eg/2k). 
sebaliknya bila diketahui Eg dan , kita dapat 
menghitung  pada suhu tertentu.
Pemanfaatan Semikonduktor 
Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi 
bahan listrik yang memungkinkan pembuatan 
komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga 
peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang 
lebih kecil. Beberapa komponen elektronik yang 
menggunakan bahan semikonduktor yaitu: 
Dioda 
Transistor 
IC (Integated Circuit) 
Mikroprosesor
Dioda 
 Diode merupakan peranti semikonduktor yang dasar. 
Diode memiliki banyak tipe dan tiap tipe memiliki 
fungsi dan karakteristik masing-masing. 
 Kata Diode berasal dari Di (Dua) & Ode (Elektrode), 
jadi Diode adalah komponen yang memiliki dua 
terminal atau dua electrode yang berfungsi sebagai 
penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata 
lain diode bekerja sebagai Konduktor bila beda 
potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu 
(Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai 
Isolator bila beda potensial listrik diberikan dalam 
arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari 
diode adalah diode sambungan PN.
Kurva Karakteristik Diode
LAPISAN PENGOSONGAN DIODA
Bias Forward pada Diode
Bias Reverse pada Diode
Light Emiting Diode (LED)
Transistor 
Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari 
materi semikonduktor yang dapat mengatur tegangan 
dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat 
berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang 
elektronik. 
Transistor dapat digunakan pada: 
 Rangkaian Switching 
 Rangkaian Penguat 
 Rangkaian Osilasi 
 Sensor
Transistor 
Transistor yang umum digunakan dinamakan Bipolar 
Junction Transistor (BJT) karena dirancang dari semi 
konduktor tipe N dan P yang dihubungkan melalui 
penghubung (junction). Bagian – bagiannya antara lain:
Transistor 
Transistor BJT ada dua jenis yaitu: 
 Tipe NPN 
 Tipe PNP
Transistor 
Prinsip kerja transistor BJT diperlihatkan pada gambar 
berikut:
Transistor 
Arus masuk ke terminal emiter akan di salurkan ke 
terminal kolektor dan basis. Besar arus yang dihasilkan 
diterminal kolektor dapat diatur dengan mengatur 
tegangan yang diberikan antara terminal basis dan 
emiter. Besar arus yang diperoleh pada terminal 
kolektor dirumuskan: 
Dengan I0 = arus emiter, V0 = tegangan emiter – basis, 
B = konstanta basis
Integrated Circuit (IC) 
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik 
yang terdiri atas beberapa terminal transistor yang 
tergabung membentuk gerbang. Masing – masing 
gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk 
logika tertentu yang dapat mengendalikan 
pengoperasian suatu perangkat elektronik. 
Gabungan dari beberapa buah IC dan komponen lain 
dapat diproduksi dengan menggunakan bahan 
semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini 
kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang 
berkembang hingga sekarang.
Perkembangan IC 
Teknologi Nama Jumlah 
Komponen 
Tahun 
SSI Small Scale Integrated <100 Awal 1960 
MSI Medium Scale 
Integrated 
100-1000 Awal 1960 
LSI Large Scale Integrated 1000-10000 Awal 1970 
VLSI Very Large Scale 
Integrated 
10000-10000 Akhir 1970 
ULSI Ultra Large Scale 
Integrated 
100000> Awal 1980
Macam-macam Semikonduktor dan 
penggunaannya
Macam-macam Semikonduktor dan 
penggunaannya

More Related Content

What's hot

Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)SMP IT Putra Mataram
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenDwi Karyani
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiAsjar Zitus
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Dionisius Kristanto
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)Albara I Arizona
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 

What's hot (20)

Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
 
Bab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogenBab ii atom hidrogen
Bab ii atom hidrogen
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Bahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansiBahan dielektrik dan kapasitansi
Bahan dielektrik dan kapasitansi
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)Sifat optik material (callister chapter 21)
Sifat optik material (callister chapter 21)
 
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
sistem koordinat vektor (kartesian, silindris, bola)
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Similar to SEMIKONDUKTOR

PPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxPPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxBuleFikri2
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktoroilandgas24
 
Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]Ajir Aja
 
Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Ichan Shabrina
 
8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod SemikonduktorLaily Nawi
 
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Okky Valiant
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontMarina Natsir
 
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...IPA 2014
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energiElika Bafadal
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktorfiernadr
 

Similar to SEMIKONDUKTOR (20)

MARYANTI123.docx
MARYANTI123.docxMARYANTI123.docx
MARYANTI123.docx
 
PPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptxPPT BACA FZP (1).pptx
PPT BACA FZP (1).pptx
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampakSemikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
Semikonduktor sains, teknologi, aplikasi dan dampak
 
Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]Kuliah bahan listrik_3[1]
Kuliah bahan listrik_3[1]
 
Elan (elektronika analog)
Elan (elektronika analog)Elan (elektronika analog)
Elan (elektronika analog)
 
Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)Intan gita sabrina 103224201(1)
Intan gita sabrina 103224201(1)
 
8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor8.2 Diod Semikonduktor
8.2 Diod Semikonduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
Konduktorpertemuan32011 110315162020-phpapp02
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pont
 
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
Material semikonduktor_RIZAL NASRUL EFENDI (14708251091)_ARNA PUTRI (14708251...
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi7.bab vii -pita_energi
7.bab vii -pita_energi
 
Jawaban eldas
Jawaban eldasJawaban eldas
Jawaban eldas
 
Elektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - SemikonduktorElektronika Analog - Semikonduktor
Elektronika Analog - Semikonduktor
 
Ch 2. Semikonduktor.pptx
Ch 2. Semikonduktor.pptxCh 2. Semikonduktor.pptx
Ch 2. Semikonduktor.pptx
 
Eldas pak andi
Eldas pak andiEldas pak andi
Eldas pak andi
 
ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 

Recently uploaded (9)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 

SEMIKONDUKTOR

  • 1. SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber
  • 2. Pengertian Umum Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberian tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.
  • 3. KONSEP PITA ENERGI SEMIKONDUKTOR Hukum dasar yang menjelaskan hubungan antara elektron dengan kulit orbit :  elektron bergerak dalam kulit orbit. Elektron tidak dapat mengelilingi inti atom dalam ruangan yang ada antara dua buah kulit orbit.  setiap kulit orbit berhubungan dengan sebuah range energi khusus,elektron-elektron yang bergerak dalam suatu kulit orbit akan memilki sejumlah energi yang sama. Catatan : level energi dalam kulit akan meningkat ketika makin jauh dari inti atom. Hal ini dapat disimpulkan maka elektron valensi selalu memilki level energi yang tertinggi dalam setiap atom.  elektron untuk berpindah dari suatu kulit ke kulit yang lain menyerap energi untuk menyesuaikan level energi antara level energi kulit awal dengan level energi kulit yang dituju.  Jika suatu atom menyerap cukup energi untuk berpindah dari suatu kulit yang satu kekulit yang lain, sebenarnya elektron ini kembali melepaskan energi yang diserapnya dan mengembalikannya ke kulit energi yang rendah
  • 4. Celah & level energi Silikon Pita Konduksi Celah Energi Pita Valensi e4=1.8eV e3=0.7eV e2 e1
  • 5. Pita energi untuk Konduktor, semi konduktor, dan Isolator
  • 6. Karakteristik Bahan Semikonduktor  Semikonduktor elemental terdiri atas unsur – unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.  Semikonduktor gabungan (kompon) terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik golongan IIB dan IIIA (valensi 2 dan 3) dengan non logam pada golongan VA dan VIA (valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8). Semikonduktor gabungan III dan V misalnya GaAs dan InP, sedangakan gabungan II dan VI misalnya CdTe dan ZnS.
  • 9. Struktur Ikatan Atom Semikonduktor Struktur ikatan atom bahan semikonduktor dapat diamati pada Silikon (Si), Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Hampir semua bahan semikonduktor yang dibentuk memiliki struktur ikatan kovalen, baik pada semikonduktor elemental maupun semikonduktor gabungan. Semikonduktivitas dapat terjadi dengan memberikan energi maupun pengotor (dopping) sehingga pada ikatan kovalen yang sempurna akan terbentuk hole atau kelebihan elektron, sehingga muncul sifat semikonduktor.
  • 10. Jenis Semikonduktor Berdasarkan mekanisme terbentuknya gejala semi-konduktivitas, semikonduktor terdiri atas: Semikonduktor Intrinsik Terbentuk dari semikonduktor murni yang memiliki ikatan kovalen sempurna seperti Si, Ge, C dan sebagainya. Semikonduktor Ekstrinsik Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil elektron konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe – N ( Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P (Silikon + Boron, Galium atau Indium)
  • 11. Semikonduktor Intrinsik Mekanisme terbentuknya semikonduktor intrinsik diperlihatkan pada semikonduktor murni seperti Si. Pada kondisi normal atom – atom Si saling berikatan melalui 4 ikatan kovalen (masing – masing memiliki 2 elektron valensi). Ketika suhu dinaikkan maka stimulasi panas akan mengganggu ikatan valensi ini sehingga salah satu elektron valensi akan berpindah ke pita konduksi. Lokasi yang ditinggalkan oleh elektron valensi ini akan membentuk hole. Pasangan hole dan elektron ini menjadi pembawa muatan dalam semikonduktor intrinsik. Proses ini diperlihatkan pada gambar berikut:
  • 12. Semikonduktor Intrinsik a. Kondisi normal b. Kondisi terstimulasi
  • 13. Celah Energi Semikonduktor Intrinsik Besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk pasangan elektron dan hole pada semi-konduktor intrinsik ditentukan oleh jarak celah energi antara pita valensi dengan pita konduksi semakin jauh jaraknya maka semakin besar energi yang dibutuhkan untuk membentuk elektron – hole sebagai pembawa muatan. Pada Si dibutuhkan energi Eg = 1,12 eV.
  • 14. Celah Energi Semikonduktor Intrinsik Semakin kecil celah energi maka jumlah pembawa muatan semakin meningkat. Sehingga konduktivitas dari unsur golongan IV pada sistem periodik meningkat dari karbon ke silikon, germanium dan timah putih. Konduktivitas ini merupakan sifat dasar dari bahan dan tidak ditimbulkan oleh kotoran, oleh karena itu dinamakan semikonduktivitas intrinsik. Perbandingan celah energi unsur pada golongan IV diperlihatkan pada gambar berikut:
  • 15. Semikonduktor Ekstrinsik Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme doping, yang dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan listrik. Mekanisme ini dilakukan dengan jalan memberikan atom pengotor ke bahan semikonduktor murni sehingga apabila atom pengotor memiliki kelebihan elektron valensi (valensi 5) akan terdapat elektron bebas yang dapat berpindah. Apabila semikonduktor murni diberikan pengotor dengan valensi kurang (valensi 3) maka akan terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme ini menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P)
  • 16. Semikonduktor Tipe-N Bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
  • 17. Semikonduktor Tipe-P Kalau Silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambar-kan sebagai akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian, kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini menjadi tipe-p.
  • 18. Mobilitas Muatan Pada Semikonduktor Semikonduktor mempunyai pembawa muatan negatif dan positif. Elektron yang melompat ke pita konduksi disebut pembawa muatan jenis negatif. Konduktivitas yang dihasilkan tergantung pada mobilitas n dalam pita konduksi semikonduktor. Lubang elektron yang terjadi dalam pita valensi merupakan pembawa muatan jenis positif. Konduktivitas yang dihasilkan tergantung pada mobilitas p dalam pita valensi semikonduktor. Sehingga konduktivitas seluruhnya merupakan gabungan dari keduanya, dirumuskan : Dengan n : jumlah pembawa muatan   mobilitas muatan q : besar muatan yang dibawa (0,16 x 10-18 Coulomb)
  • 19. Mobilitas Muatan Pada Semikonduktor Pada semikonduktor intrinsik pembawa muatan negatif adalah elektron yang berpindah ke pita konduksi sehingga meninggalkan lubang (hole) pada pita konduksi sebagai pembawa muatan positif sehingga nn = np, dan persamaan konduktifitas ( dapat disederhanakan. Pada semikonduktor ekstrinsik nn tidak sama dengan np sehingga bentuk persamaan tersebut dapat tetap digunakan. Mobilitas elektron dalam suatu semikonduktor lebih besar daripada mobilitas lubang elektron dalam semikonduktor yang sama. Sehingga karakteristik konduktivitas semikonduktor tipe –n berbeda dengan dengan semikonduktor tipe –p.
  • 20. Pengaruh Suhu terhadap Konduktivitas Semikonduktor Konduktivitas semikonduktor meningkat dengan meningkatnya suhu. Hal ini dapat disebabkan karena : Jumlah pembawa muatan n, bertambah sebanding dengan jumlah elektron yang dapat melompati celah. Pada suhu 0oK, tidak ada elektron yang mempunyai cukup energi untuk melompat, akan tetapi dengan naiknya suhu, energi elektron bertambah, pada 20oC, sejumlah elektron valensi dalam silikon, germanium dan timah memiliki energi Eg sebesar celah energi yang dibentuk. Sehingga distribusi elektron pada semikonduktor yang mendapatkan energi thermal adalah: dimana, ni adalah jumlah elektron/m3 dalam pita konduksi.
  • 21. Pengaruh Suhu terhadap Konduktivitas Semikonduktor Dalam sela energi E rata-rata terdapat ditengah-tengah celah, sebanding dengan Eg/2, sehingga persamaan sebelumnya menjadi: Dengan: T adalah suhu absolut (K) k adalah konstanta Boltzmann (86,1 x 10-6 eV/K) Konduktivitas  berbanding lurus dengan jumlah muatan n, oleh karena itu: dimana 0 adalah konstanta pembanding yang mencakup faktor-faktor, q dan  dari persamaan tadi.
  • 22. Pengaruh Suhu terhadap Konduktivitas Semikonduktor Mobilitas  memang tergantung pada suhu akan tetapi perubahan tersebut berada dalam batas-batas daerah kerja semikonduktor umumnya dan kecil bila dibandingkan dengan perubahan eksponensial dari jumlah pembawa muatan n, oleh karena itu : Bila konduktivitas (atau tahanan) semikonduktor diukur di laboratorium maka Eg dapat dihitung dari kemiringan kurva, ln T terhadap Eg (kemiringan = - Eg/2k). sebaliknya bila diketahui Eg dan , kita dapat menghitung  pada suhu tertentu.
  • 23. Pemanfaatan Semikonduktor Semikonduktor merupakan terobosan dalam teknologi bahan listrik yang memungkinkan pembuatan komponen elektronik dalam wujud mikro, sehingga peralatan elektronik dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil. Beberapa komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu: Dioda Transistor IC (Integated Circuit) Mikroprosesor
  • 24. Dioda  Diode merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe dan tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing.  Kata Diode berasal dari Di (Dua) & Ode (Elektrode), jadi Diode adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial listrik diberikan dalam arah yang berlawanan (Bias Reverse) Tipe dasar dari diode adalah diode sambungan PN.
  • 30. Transistor Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor yang dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalir melewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar elektronik dan gerbang elektronik. Transistor dapat digunakan pada:  Rangkaian Switching  Rangkaian Penguat  Rangkaian Osilasi  Sensor
  • 31. Transistor Transistor yang umum digunakan dinamakan Bipolar Junction Transistor (BJT) karena dirancang dari semi konduktor tipe N dan P yang dihubungkan melalui penghubung (junction). Bagian – bagiannya antara lain:
  • 32. Transistor Transistor BJT ada dua jenis yaitu:  Tipe NPN  Tipe PNP
  • 33. Transistor Prinsip kerja transistor BJT diperlihatkan pada gambar berikut:
  • 34. Transistor Arus masuk ke terminal emiter akan di salurkan ke terminal kolektor dan basis. Besar arus yang dihasilkan diterminal kolektor dapat diatur dengan mengatur tegangan yang diberikan antara terminal basis dan emiter. Besar arus yang diperoleh pada terminal kolektor dirumuskan: Dengan I0 = arus emiter, V0 = tegangan emiter – basis, B = konstanta basis
  • 35. Integrated Circuit (IC) Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri atas beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing – masing gerbang dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yang dapat mengendalikan pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC dan komponen lain dapat diproduksi dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip. Chip multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga sekarang.
  • 36. Perkembangan IC Teknologi Nama Jumlah Komponen Tahun SSI Small Scale Integrated <100 Awal 1960 MSI Medium Scale Integrated 100-1000 Awal 1960 LSI Large Scale Integrated 1000-10000 Awal 1970 VLSI Very Large Scale Integrated 10000-10000 Akhir 1970 ULSI Ultra Large Scale Integrated 100000> Awal 1980