SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM DIGITAL
RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER
Oleh :
Nama : Ayu Purwati
NIM : 14302241028
Kelas : Pendidikan Fisika I
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEPADAMKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2016
Percobaan 3
RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER
A. Tujuan Praktikum
1. Membandingkan hasil praktikum dengan teori
2. Mengetahui cara kerja rangkaian penjumlah dan pengurang biner,
B. Alat – alat
1. Catu daya (5V)
2. Multimeter
3. LED
4. IC dengan seri 7408, 7432, 7486, 7404
5. Kabel penghubung
C. Langkah Percobaan
1. Merangkai Rangkaian seperti gambar berikut :
a. Full Adder
Input C Input B Input A
7486 7408 7432
Os
Oc
b. Full Substractor
2. Mengatur Vcc sebesar 5 volt sebelum masuk pada rangkaian,
3. Memberi nilai pada input untuk masing – masing rangkaian full adder dan full
substractor sesuai dengan tabel kebenaran yang telah ditentukan,
4. Mengamati hasil keluaran dengan memperhatikan LED yang menyala,
5. Menghitung besar tegangan keluaran pada masing – masing LED,
6. Mencatat hasil yang diperoleh.
D. Landasan Teori
Di dalam mesin hitung digital, seperti kalkulator dan komputer, terdapat suatu
rangkaian yang berfungsi untuk melaksanakan operasi-operasi aritmatik seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berbagai operasi aritmatik
dalam komputer maupun kalkulator dilaksanakan dalam bentuk biner. Alasan
menggunakan bilangan biner adalah karena kerja dari rangkaian digital didasarkan
pada pulsa-pulsa berbentuk kotak yang hanya memiliki keadaan hidup (tinggi) atau
mati (rendah). (Sumarna, 2015)
Cara menjumlahkan dua bilangan secara bersusun adalah dengan
menempatkan posisi bilangan yang berderajad sama dalam satu kolom, misalnya
satuan dari bilangan pertama berada pada satu kolom dengan satuan dari bilangan ke
dua, puluhan bilangan pertama terletak pada satu kolom dengan puluhan bilangan ke
dua, dan seterusnya. Proses penjumlahan pada suatu kolom harus ditambah dengan
simpanan (carry) yang dihasilkan dari proses penjumlahan pada kolom sebelumnya
(jika ada). Cara penjumlahan bilangan biner serupa dengan penjumlahan pada
bilangan desimal. Dalam proses penjumlahan bilangan biner juga dikenal simpanan
Input A Input B Input C
7486 7404 7408 7432
Os
Oc
(carry). Pada bilangan biner dikenal posisi satuan (20), duaan (21), empatan (22),
delapanan (23) dan seterusnya. (Sumarna, 2015)
Aturan penjumlahan bilangan biner adalah:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
Dalam bentuk biner tidak dikenal 1 + 1 = 2, karena 2 bukan merupakan bilangan
biner. Sehingga 1 + 1 = 0 dengan simpanan 1, dan 1 + 1 + 1 = 1 dengan simpanan 1.
Simpanan 1 berarti menambahkan 1 ke dalam kolom posisi berikutnya yaitu di
sebelah kiri tempat simpanan tadi dihasilkan. (Sumarna,2015)
Rangkaian penjumlah biner dapat disusun dengan gerbang logika. Untuk
menjumlahkan bilangan biner 1 bit (pada posisi satuan saja) digunakan rangkaian
penjumlah paro (Half Adder) dan tidak melibatkan simpanan. Padahal proses
penjumlahan pada umumnya melibatkan simpanan. Suatu rangkaian yang memenuhi
syarat tersebut dikenal sebagai rangkaian penjumlah penuh (full adder). Tentu saja
rangkaian penjumlah penuh memiliki tiga terminal masukan dan dua terminal
keluaran.
Gambar : Rangkaian Half Adder
Rangkaian penjumlah penuh (Full Adder)
Setiap rangkaian penjumlah penuh memiliki lima terminal, tiga terminal
sebagai masukan (A, B, dan Ci ) dan dua terminal sebagai keluaran (S dan C0 ). Oleh
karena itu, untuk selanjutnya rangkaian penjumlah penuh digambarkan dengan simbol
seperti tampak pada gambar berikut.
Tabel berikut adalah tabel kebenaran suatu rangkaian dengan tiga masukan A,
B, dan Ci serta dengan dua keluaran S dan C0 (full adder).
Baris
Ke
Masukan Keluaran
A B C S Co
0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0
2 0 1 0 1 0
3 0 1 1 0 1
4 1 0 0 1 0
5 1 0 1 0 1
6 1 1 0 0 1
7 1 1 1 1 1
Sama seperti rangkaian penjumlahan biner, pada rangkaian pengurangan biner
juga dapat dibagi menjadi half subtactor dan full subtractor. Rangkaian half subtractor
merupakan dasar untuk menyusun atau membuat rangkaian full subtractor.
(www.uniksharianja.com, 2015)
Half subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk
melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half
substractor mempunyai karakteristik : 2 masukan yaitu input A dan B serta 2 keluaran
yaitu Difference (Dif) dan Borrow (Br). (Anonim, 2009)
Rangkaian full subtractor digunakan untuk melakukan operasi pengurangan
bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Dengan 3 terminal input yang dimilikinya yaitu
A, B, serta terminal Borrow input dan 2 terminal output yaitu Dif dan Borrow out.
Secara blok diagram dapat digambarkan sebagai berikut :
E. Data Hasil Percobaan
a. Full adder
No
Input Os Oc
Cin A B LED Volt LED Volt
1 0 0 0 padam 0,4V padam 0,4V
2 0 0 1 nyala 2,2V padam 0,4V
3 0 1 0 nyala 2,2V padam 0,4V
4 0 1 1 padam 0,4V nyala 2,2V
5 1 0 0 nyala 2,2V padam 0,4V
6 1 0 1 padam 0,4V nyala 2,2V
7 1 1 0 padam 0,4V nyala 2,2V
8 1 1 1 nyala 2,2V nyala 2,2V
Gambar hasil percobaan:
b. Full subtractor
No
Input Dif Br-out
C A B LED Volt LED Volt
1 0 0 0 padam 0,4V padam 0,2V
2 0 0 1 nyala 2V nyala 2V
3 0 1 0 nyala 2V padam 0,2V
4 0 1 1 padam 0,4V padam 0,2V
5 1 0 0 nyala 2V nyala 2V
6 1 0 1 padam 0,4V nyala 2V
7 1 1 0 padam 0,4V padam 0,2V
8 1 1 1 nyala 2V nyala 2V
Gambar hasil praktikum :
F. Analisis Data
a. Full Adder
Dengan metode peta karnaugh
No Cin A B
Penjumlahan
(Cin+A+B)
Hasil
1 0 0 0 0 + 0 + 0 0 dengan carry 0
2 0 0 1 0 + 0 + 1 1 dengan carry 0
3 0 1 0 0 + 1 + 0 1 dengan carry 0
4 0 1 1 0 + 1 + 1 0 dengan carry 1
5 1 0 0 1 + 0 + 0 1 dengan carry 0
6 1 0 1 1 + 0 + 1 0 dengan carry 1
7 1 1 0 1+ 1 + 0 0 dengan carry 1
8 1 1 1 1 + 1 + 1 1 dengan carry 0
No Cin A B Os Oc
1 0 0 0 0 0
2 0 0 1 1 0
Dari tabel kebenaran dapat dituliskan aljabar boole untuk Os dan Oc
Os = ̅̅̅̅̅ĀB + ̅̅̅̅̅A ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB
Oc = ̅̅̅̅̅AB + Cin ̅B + CinA ̅ + CinAB
Persamaan diatas disederhanakan dengan menggunakan peta karnaugh :
K-Map untuk Os :
Sehingga persamaan aljabar boole Os adalah:
Os = ̅̅̅̅̅ ̅B + ̅̅̅̅̅ ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB
= ̅̅̅̅̅(A B) + Cin(̅̅̅̅̅̅̅̅
= Cin (A B)
K-Map untuk Oc :
Sehingga persamaan aljabar boole Oc adalah :
Oc = BCin + BA + CinA
3 0 1 0 1 0
4 0 1 1 0 1
5 1 0 0 1 0
6 1 0 1 0 1
7 1 1 0 0 1
8 1 1 1 1 1
Tabel kebenaran berdasarkan Proteus
b. Full Subtractor
No Cin A B Os Oc
1 0 0 0 0 0
2 0 0 1 1 0
3 0 1 0 1 0
4 0 1 1 0 1
5 1 0 0 1 0
6 1 0 1 0 1
7 1 1 0 0 1
8 1 1 1 1 1
D
Dengan metode Peta karnaugh :
No Cin A B
Pengurangan
(A-B-Cin)
Hasil
1 0 0 0 0 – 0 – 0 0 dengan borrow 0
2 0 0 1 0 – 1 – 0 1 dengan borrow 1
3 0 1 0 1 – 0 – 0 1 dengan borrow 0
4 0 1 1 1 – 1 – 0 0 dengan borrow 0
5 1 0 0 0 – 0 – 1 1 dengan borrow 1
6 1 0 1 0 – 1 – 1 0 dengan borrow 1
7 1 1 0 1 – 0 – 1 0 dengan borrow 0
8 1 1 1 1 – 1 – 1 1 dengan borrow 1
No Cin A B Dif Br-out
1 0 0 0 0 0
2 0 0 1 1 1
3 0 1 0 1 0
4 0 1 1 0 0
5 1 0 0 1 1
6 1 0 1 0 1
7 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 1
Dari tabel kebenaran dapat dituliskan aljabar boole untuk Dif dan Br-out
Dif = ̅̅̅̅̅ ̅B + ̅̅̅̅̅ ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB
Br-out = ̅̅̅̅̅ ̅B + Cin ̅ ̅ + Cin ̅ + CinAB
Persamaan diatas dapat disederhanakan dengan peta karnaugh :
K-Map untuk Dif :
Sehingga persamaan aljabar boole untuk Dif adalah :
Dif = ̅̅̅̅̅ ̅B + ̅̅̅̅̅ ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB
= ̅̅̅̅̅(A B) + Cin(̅̅̅̅̅̅̅̅
= Cin (A B)
K-Map untuk Br-out :
Sehingga persamaan aljabar boole untuk Br-out adalah :
Br-out = ĀCin + ĀB + CinB
Tabel berdasarkan Proteus :
No Cin A B Dif Br-out
1 0 0 0 0 0
2 0 0 1 1 1
3 0 1 0 1 0
BA
C
BA
C
G. Pembahasan
Pada praktikum yang dilaksanakan pada 14 Maret 2016, menjelaskan tentang
rangkaian penjumlah dan pengurang biner. Rangkaian penjumlah dan pengurang
biner, dapat disusun menggunakan gerbang logika.
Half Adder (Rangkaian Penjumlah Paro) merupakan rangkaian yang
digunakan untuk menjumlahkan biner 1 bit. Namun Half Adder tidak melibatkan
simpanan, padahal proses penjumlahan pada umumnya melibatkan simpanan. Suatu
rangkaian yang memenuhi syarat tersebut dikenal sebagai rangkaian penjumlah penuh
(full adder). Sehingga pada praktikum ini menggunakan rangkaian penjumlah penuh
(full adder ). Untuk rangkaian penjumlah penuh dibutuhkan IC 7486 (Gerbang Logika
EX-OR), 7408 (Gerbang Logika AND) dan 7432 (Gerbang Logika OR). Sehingga
rangkaian full adder terdapat 3 terminal masukan dan 2 terminal keluaran. Berikut
rangkaian full adder yang digunakan :
4 0 1 1 0 0
5 1 0 0 1 1
6 1 0 1 0 1
7 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 1
Tabel kebenaran yang dihasilkan adalah :
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, hasil tabel kebenaran yang
diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu perhitungan penjumlahan manual dan
analisa hasil menggunakan program Proteus.
Dengan menggunakan Peta Karnaugh yang telah dijabarkan pada analisa data,
diperoleh aljabar boole full adder untuk keluaran Sum dan Keluaran Carry, yaitu :
Os = Cin (A B)
Oc = BCin + BA + CinA
Sehingga dapat dipahami cara kerja dari rangkaian penjumlah yaitu
penjumlahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan
sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan masukan A dan B
dengan keluaran SUM 1 dan Carry 1 (SUM dihasilkan dari gerbang EX-OR dan
Carry dihasilkan dari gerbang AND). Selanjutnya nilai SUM 1 dari half adder
pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran
half adder kedua yaitu SUM 2 itulah yang menjadi keluaran jumlahan untuk SUM.
Kemudian Carry 1 pada half adder pertama diproses dengan carry 2 yang merupakan
keluaran dari half adder kedua pada gerbang OR.
No Cin A B Os Oc
1 0 0 0 0 0
2 0 0 1 1 0
3 0 1 0 1 0
4 0 1 1 0 1
5 1 0 0 1 0
6 1 0 1 0 1
7 1 1 0 0 1
8 1 1 1 1 1
Sama seperti rangkaian penjumlah, rangkaian pengurang biner full substractor
juga didasari oleh rangkaian half substractor. Perbedaanya terletak pada IC yang
digunakan. Pada rangkaian pengurang (substractor) menggunakan tambahan IC 7404
yaitu gerbang NOT yang diletakan pada masing – masing half substractor yang
menghubungkan masukan ke gerbang AND. Berikut gambar rangkaian full
substractor yang digunakan.
Tabel kebenaran yang dihasilkan adalah :
No Cin A B Dif Br
1 0 0 0 0 0
2 0 0 1 1 1
3 0 1 0 1 0
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, hasil tabel kebenaran yang
diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu perhitungan pengurangan secara manual
dan analisa hasil menggunakan program Proteus.
Dengan menggunakan Peta karnaugh yang telah dijabarkan pada analisa data,
diperoleh aljabar boole full substractor untuk keluaran Difference dan Keluaran
Borrow, yaitu :
Dif = Cin (A B)
Br-out = ĀCin + ĀB + CinB
Dapat dipahami bahwa keluaran Dif sama dengan keluaran Sum pada full
adder, sedangkan perbedaan keluaran Br-out dengan keluaran Carry adalah pada input
A karena terdapat gerbang NOT.
Sehingga cara kerja dari rangkaian pengurang hampir sama dengan rangkaian
penjumlah yaitu, full substractor terdiri dari dua half substractor dan gerbag OR. Half
subtractor pertama merupakan pengurang masukan A dan B dengan keluaran Dif 1
dan Borrow 1, Selanjutnya nilai Dif 1 dari half subtractor pertama diproses pada half
adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran half adder kedua yaitu Dif
2 itulah yang menjadi keluaran pengurangan. Kemudian pinjaman atau Borrow pada
half subtractor pertama diproses dengan borrow 2 yang merupakan keluaran dari half
subtractor kedua pada gerbang OR.
4 0 1 1 0 0
5 1 0 0 1 1
6 1 0 1 0 1
7 1 1 0 0 0
8 1 1 1 1 1
H. Kesimpulan
1. Hasil yang diperoleh pada praktikum untuk full adder maupun full subtractor,
sesuai dengan teori yang ada dan sesuai dengan analisis pada Proteus
2. Cara kerja full adder:
penjumlahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan
sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan masukan A dan
B dengan keluaran SUM 1 dan Carry 1 (SUM dihasilkan dari gerbang EX-OR dan
Carry dihasilkan dari gerbang AND). Selanjutnya nilai SUM 1 dari half adder
pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai
keluaran half adder kedua yaitu SUM 2 itulah yang menjadi keluaran jumlahan
untuk SUM. Kemudian Carry 1 pada half adder pertama diproses dengan carry 2
yang merupakan keluaran dari half adder kedua pada gerbang OR.
Cara kerja full subtractor:
full substractor terdiri dari dua half substractor dan gerbag OR. Half subtractor
pertama merupakan pengurang masukan A dan B dengan keluaran Dif 1 dan
Borrow 1, Selanjutnya nilai Dif 1 dari half subtractor pertama diproses pada half
adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran half adder kedua yaitu
Dif 2 itulah yang menjadi keluaran pengurangan. Kemudian pinjaman atau
Borrow pada half subtractor pertama diproses dengan borrow 2 yang merupakan
keluaran dari half subtractor kedua pada gerbang OR.
Daftar Pustaka:
Anonim.2009.BAB VI Rangkaian - Rangkaian Aritmetik. Pdf
Ardi, Khaerul.2013.Laporan Rangkaian Aritmetika
Sumarna.2015.Rangkain Penjumlah Biner. Universitas Negeri Yogyakarta. Pdf

More Related Content

What's hot

sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarRinanda S
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganAnarstn
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)ayu purwati
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digitalecko gmc
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non invertingDesiani Desiani
 
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER Dionisius Kristanto
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor staffpengajar
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderAnarstn
 
Laporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaLaporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaA A
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema theveninfaqihahkam
 

What's hot (20)

sharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasarsharing belajar OP Am elektronika dasar
sharing belajar OP Am elektronika dasar
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorganPraktikum2-teorema boolean dan demorgan
Praktikum2-teorema boolean dan demorgan
 
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)Gerbang logika   ayu purwati (14302241028)
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
 
laporan penguat non inverting
laporan penguat non invertinglaporan penguat non inverting
laporan penguat non inverting
 
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
MAKALAH SISTEM KONVERTER KODE DAN ADDER
 
gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor gerbang logika dan transistor
gerbang logika dan transistor
 
Praktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorderPraktikum 4 decorder
Praktikum 4 decorder
 
Laporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang LogikaLaporan praktikum Gerbang Logika
Laporan praktikum Gerbang Logika
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
Bab 3 flip flop
Bab 3   flip flopBab 3   flip flop
Bab 3 flip flop
 
Makalah osiloskop
Makalah osiloskopMakalah osiloskop
Makalah osiloskop
 
teorema thevenin
teorema theveninteorema thevenin
teorema thevenin
 

Viewers also liked

Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Nasrudin Waulat
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Muhammad Fadlan Ariska
 
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adderLaporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adderphylush
 
Laporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang LogikaLaporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang LogikaAnnisa Aulia
 
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum  rangkaian logika gerbang dasarPraktikum  rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum rangkaian logika gerbang dasarI-one Goenaone
 
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexerBab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexerAsistenpelatih
 
Kumpulansoaljarkomlanjut
KumpulansoaljarkomlanjutKumpulansoaljarkomlanjut
KumpulansoaljarkomlanjutSatria Speed
 
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadLaporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadAhmad Ibad
 
2 definisi dan simbol flowchart
2 definisi dan simbol flowchart2 definisi dan simbol flowchart
2 definisi dan simbol flowchartGema Bangsawan
 
72681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-1672681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-16Satria Speed
 
Simbol gerbang logika
Simbol gerbang logikaSimbol gerbang logika
Simbol gerbang logikaHendra Arie
 
Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...
Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...
Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...Desiaman Thelaumbanua
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Samantars17
 
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1Mila Art
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarMoh Ali Fauzi
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukanahmad haidaroh
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegasyudhodanto
 
03 algoritma flowchart
03 algoritma flowchart03 algoritma flowchart
03 algoritma flowchartArif Rahman
 

Viewers also liked (20)

Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)Laporan 1 (adder circuit)
Laporan 1 (adder circuit)
 
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
Modul Lab Dasar Teknik Digital Departemen Teknik Elektro Universitas Sumatera...
 
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adderLaporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adder
 
Laporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang LogikaLaporan Praktikum Gerbang Logika
Laporan Praktikum Gerbang Logika
 
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum  rangkaian logika gerbang dasarPraktikum  rangkaian logika gerbang dasar
Praktikum rangkaian logika gerbang dasar
 
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexerBab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
Bab 9-teori-dan-pratikum-multiplexer-dan-demultiplexer
 
Kumpulansoaljarkomlanjut
KumpulansoaljarkomlanjutKumpulansoaljarkomlanjut
Kumpulansoaljarkomlanjut
 
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibadLaporan teknik digital ahmad khusnil ibad
Laporan teknik digital ahmad khusnil ibad
 
Silabus sistem komputer 1
Silabus sistem komputer 1Silabus sistem komputer 1
Silabus sistem komputer 1
 
2 definisi dan simbol flowchart
2 definisi dan simbol flowchart2 definisi dan simbol flowchart
2 definisi dan simbol flowchart
 
72681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-1672681707 jam-digital-at-mega-16
72681707 jam-digital-at-mega-16
 
Simbol gerbang logika
Simbol gerbang logikaSimbol gerbang logika
Simbol gerbang logika
 
Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...
Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...
Laporan pratikum 1 semester | Listing Program Pratikum Visual Basic 2010 Seme...
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex   or ,ex - nor 1
Gerbang logika dasar nand ,nor ,ex or ,ex - nor 1
 
Gerbang Logika Dasar
Gerbang Logika DasarGerbang Logika Dasar
Gerbang Logika Dasar
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan PegasLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Tetapan Pegas
 
03 algoritma flowchart
03 algoritma flowchart03 algoritma flowchart
03 algoritma flowchart
 

Similar to RANGKAIAN DIGITAL

Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorAbdulRosyid63
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdfAyuNuril1
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORAnarstn
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur KomputerRakhmi Khalida, M.M.S.I
 
5 elektronika digital
5 elektronika digital5 elektronika digital
5 elektronika digitalschlamhaff
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleNandar Jhon
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
Kuliah 4&5 sistem digital
Kuliah 4&5 sistem digitalKuliah 4&5 sistem digital
Kuliah 4&5 sistem digitalsatriahelmy
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptgerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptginamoina
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptgerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptpecahkongsi
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdfgerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdfAmeliaGusviani
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)skynet348
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Eddy_TKJ
 

Similar to RANGKAIAN DIGITAL (20)

Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
8-Rangkaian-Kombinasional.pdf
 
Gerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NORGerbang Universal NAND dan NOR
Gerbang Universal NAND dan NOR
 
Pertemuan 3 orkom
Pertemuan 3 orkomPertemuan 3 orkom
Pertemuan 3 orkom
 
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur KomputerPerkuliahan ke 5  Organisasi Arsitektur Komputer
Perkuliahan ke 5 Organisasi Arsitektur Komputer
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
5 elektronika digital
5 elektronika digital5 elektronika digital
5 elektronika digital
 
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-booleCourse 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
Course 3-gerbang-logika-dan-aljabar-boole
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Kuliah 4&5 sistem digital
Kuliah 4&5 sistem digitalKuliah 4&5 sistem digital
Kuliah 4&5 sistem digital
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptgerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptgerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.ppt
 
Pertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkomPertemuan 6 orkom
Pertemuan 6 orkom
 
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdfgerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
gerbang-logika-dan-aljabar-boole.pptx.pdf
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
PPT pertemuan 3.pptx
PPT pertemuan 3.pptxPPT pertemuan 3.pptx
PPT pertemuan 3.pptx
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)
 

Recently uploaded

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 

Recently uploaded (7)

Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 

RANGKAIAN DIGITAL

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER Oleh : Nama : Ayu Purwati NIM : 14302241028 Kelas : Pendidikan Fisika I LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEPADAMKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2016
  • 2. Percobaan 3 RANGKAIAN PENJUMLAH DAN PENGURANG BINER A. Tujuan Praktikum 1. Membandingkan hasil praktikum dengan teori 2. Mengetahui cara kerja rangkaian penjumlah dan pengurang biner, B. Alat – alat 1. Catu daya (5V) 2. Multimeter 3. LED 4. IC dengan seri 7408, 7432, 7486, 7404 5. Kabel penghubung C. Langkah Percobaan 1. Merangkai Rangkaian seperti gambar berikut : a. Full Adder Input C Input B Input A 7486 7408 7432 Os Oc
  • 3. b. Full Substractor 2. Mengatur Vcc sebesar 5 volt sebelum masuk pada rangkaian, 3. Memberi nilai pada input untuk masing – masing rangkaian full adder dan full substractor sesuai dengan tabel kebenaran yang telah ditentukan, 4. Mengamati hasil keluaran dengan memperhatikan LED yang menyala, 5. Menghitung besar tegangan keluaran pada masing – masing LED, 6. Mencatat hasil yang diperoleh. D. Landasan Teori Di dalam mesin hitung digital, seperti kalkulator dan komputer, terdapat suatu rangkaian yang berfungsi untuk melaksanakan operasi-operasi aritmatik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berbagai operasi aritmatik dalam komputer maupun kalkulator dilaksanakan dalam bentuk biner. Alasan menggunakan bilangan biner adalah karena kerja dari rangkaian digital didasarkan pada pulsa-pulsa berbentuk kotak yang hanya memiliki keadaan hidup (tinggi) atau mati (rendah). (Sumarna, 2015) Cara menjumlahkan dua bilangan secara bersusun adalah dengan menempatkan posisi bilangan yang berderajad sama dalam satu kolom, misalnya satuan dari bilangan pertama berada pada satu kolom dengan satuan dari bilangan ke dua, puluhan bilangan pertama terletak pada satu kolom dengan puluhan bilangan ke dua, dan seterusnya. Proses penjumlahan pada suatu kolom harus ditambah dengan simpanan (carry) yang dihasilkan dari proses penjumlahan pada kolom sebelumnya (jika ada). Cara penjumlahan bilangan biner serupa dengan penjumlahan pada bilangan desimal. Dalam proses penjumlahan bilangan biner juga dikenal simpanan Input A Input B Input C 7486 7404 7408 7432 Os Oc
  • 4. (carry). Pada bilangan biner dikenal posisi satuan (20), duaan (21), empatan (22), delapanan (23) dan seterusnya. (Sumarna, 2015) Aturan penjumlahan bilangan biner adalah: 0 + 0 = 0 0 + 1 = 1 1 + 0 = 1 Dalam bentuk biner tidak dikenal 1 + 1 = 2, karena 2 bukan merupakan bilangan biner. Sehingga 1 + 1 = 0 dengan simpanan 1, dan 1 + 1 + 1 = 1 dengan simpanan 1. Simpanan 1 berarti menambahkan 1 ke dalam kolom posisi berikutnya yaitu di sebelah kiri tempat simpanan tadi dihasilkan. (Sumarna,2015) Rangkaian penjumlah biner dapat disusun dengan gerbang logika. Untuk menjumlahkan bilangan biner 1 bit (pada posisi satuan saja) digunakan rangkaian penjumlah paro (Half Adder) dan tidak melibatkan simpanan. Padahal proses penjumlahan pada umumnya melibatkan simpanan. Suatu rangkaian yang memenuhi syarat tersebut dikenal sebagai rangkaian penjumlah penuh (full adder). Tentu saja rangkaian penjumlah penuh memiliki tiga terminal masukan dan dua terminal keluaran. Gambar : Rangkaian Half Adder Rangkaian penjumlah penuh (Full Adder) Setiap rangkaian penjumlah penuh memiliki lima terminal, tiga terminal sebagai masukan (A, B, dan Ci ) dan dua terminal sebagai keluaran (S dan C0 ). Oleh karena itu, untuk selanjutnya rangkaian penjumlah penuh digambarkan dengan simbol seperti tampak pada gambar berikut.
  • 5. Tabel berikut adalah tabel kebenaran suatu rangkaian dengan tiga masukan A, B, dan Ci serta dengan dua keluaran S dan C0 (full adder). Baris Ke Masukan Keluaran A B C S Co 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 2 0 1 0 1 0 3 0 1 1 0 1 4 1 0 0 1 0 5 1 0 1 0 1 6 1 1 0 0 1 7 1 1 1 1 1
  • 6. Sama seperti rangkaian penjumlahan biner, pada rangkaian pengurangan biner juga dapat dibagi menjadi half subtactor dan full subtractor. Rangkaian half subtractor merupakan dasar untuk menyusun atau membuat rangkaian full subtractor. (www.uniksharianja.com, 2015) Half subtractor adalah suatu rangkaian yang dapat digunakan untuk melakukan operasi pengurangan data-data bilangan biner hingga 1 bit saja. Half substractor mempunyai karakteristik : 2 masukan yaitu input A dan B serta 2 keluaran yaitu Difference (Dif) dan Borrow (Br). (Anonim, 2009) Rangkaian full subtractor digunakan untuk melakukan operasi pengurangan bilangan biner yang lebih dari 1 bit. Dengan 3 terminal input yang dimilikinya yaitu A, B, serta terminal Borrow input dan 2 terminal output yaitu Dif dan Borrow out. Secara blok diagram dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 7. E. Data Hasil Percobaan a. Full adder No Input Os Oc Cin A B LED Volt LED Volt 1 0 0 0 padam 0,4V padam 0,4V 2 0 0 1 nyala 2,2V padam 0,4V 3 0 1 0 nyala 2,2V padam 0,4V 4 0 1 1 padam 0,4V nyala 2,2V 5 1 0 0 nyala 2,2V padam 0,4V 6 1 0 1 padam 0,4V nyala 2,2V 7 1 1 0 padam 0,4V nyala 2,2V 8 1 1 1 nyala 2,2V nyala 2,2V Gambar hasil percobaan:
  • 8. b. Full subtractor No Input Dif Br-out C A B LED Volt LED Volt 1 0 0 0 padam 0,4V padam 0,2V 2 0 0 1 nyala 2V nyala 2V 3 0 1 0 nyala 2V padam 0,2V 4 0 1 1 padam 0,4V padam 0,2V 5 1 0 0 nyala 2V nyala 2V 6 1 0 1 padam 0,4V nyala 2V 7 1 1 0 padam 0,4V padam 0,2V 8 1 1 1 nyala 2V nyala 2V
  • 10. F. Analisis Data a. Full Adder Dengan metode peta karnaugh No Cin A B Penjumlahan (Cin+A+B) Hasil 1 0 0 0 0 + 0 + 0 0 dengan carry 0 2 0 0 1 0 + 0 + 1 1 dengan carry 0 3 0 1 0 0 + 1 + 0 1 dengan carry 0 4 0 1 1 0 + 1 + 1 0 dengan carry 1 5 1 0 0 1 + 0 + 0 1 dengan carry 0 6 1 0 1 1 + 0 + 1 0 dengan carry 1 7 1 1 0 1+ 1 + 0 0 dengan carry 1 8 1 1 1 1 + 1 + 1 1 dengan carry 0 No Cin A B Os Oc 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 0
  • 11. Dari tabel kebenaran dapat dituliskan aljabar boole untuk Os dan Oc Os = ̅̅̅̅̅ĀB + ̅̅̅̅̅A ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB Oc = ̅̅̅̅̅AB + Cin ̅B + CinA ̅ + CinAB Persamaan diatas disederhanakan dengan menggunakan peta karnaugh : K-Map untuk Os : Sehingga persamaan aljabar boole Os adalah: Os = ̅̅̅̅̅ ̅B + ̅̅̅̅̅ ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB = ̅̅̅̅̅(A B) + Cin(̅̅̅̅̅̅̅̅ = Cin (A B) K-Map untuk Oc : Sehingga persamaan aljabar boole Oc adalah : Oc = BCin + BA + CinA 3 0 1 0 1 0 4 0 1 1 0 1 5 1 0 0 1 0 6 1 0 1 0 1 7 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 1
  • 12. Tabel kebenaran berdasarkan Proteus b. Full Subtractor No Cin A B Os Oc 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 0 3 0 1 0 1 0 4 0 1 1 0 1 5 1 0 0 1 0 6 1 0 1 0 1 7 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 1
  • 13. D Dengan metode Peta karnaugh : No Cin A B Pengurangan (A-B-Cin) Hasil 1 0 0 0 0 – 0 – 0 0 dengan borrow 0 2 0 0 1 0 – 1 – 0 1 dengan borrow 1 3 0 1 0 1 – 0 – 0 1 dengan borrow 0 4 0 1 1 1 – 1 – 0 0 dengan borrow 0 5 1 0 0 0 – 0 – 1 1 dengan borrow 1 6 1 0 1 0 – 1 – 1 0 dengan borrow 1 7 1 1 0 1 – 0 – 1 0 dengan borrow 0 8 1 1 1 1 – 1 – 1 1 dengan borrow 1 No Cin A B Dif Br-out 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 1 3 0 1 0 1 0 4 0 1 1 0 0 5 1 0 0 1 1 6 1 0 1 0 1 7 1 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1
  • 14. Dari tabel kebenaran dapat dituliskan aljabar boole untuk Dif dan Br-out Dif = ̅̅̅̅̅ ̅B + ̅̅̅̅̅ ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB Br-out = ̅̅̅̅̅ ̅B + Cin ̅ ̅ + Cin ̅ + CinAB Persamaan diatas dapat disederhanakan dengan peta karnaugh : K-Map untuk Dif : Sehingga persamaan aljabar boole untuk Dif adalah : Dif = ̅̅̅̅̅ ̅B + ̅̅̅̅̅ ̅ + Cin ̅ ̅ + CinAB = ̅̅̅̅̅(A B) + Cin(̅̅̅̅̅̅̅̅ = Cin (A B) K-Map untuk Br-out : Sehingga persamaan aljabar boole untuk Br-out adalah : Br-out = ĀCin + ĀB + CinB Tabel berdasarkan Proteus : No Cin A B Dif Br-out 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 1 3 0 1 0 1 0 BA C BA C
  • 15. G. Pembahasan Pada praktikum yang dilaksanakan pada 14 Maret 2016, menjelaskan tentang rangkaian penjumlah dan pengurang biner. Rangkaian penjumlah dan pengurang biner, dapat disusun menggunakan gerbang logika. Half Adder (Rangkaian Penjumlah Paro) merupakan rangkaian yang digunakan untuk menjumlahkan biner 1 bit. Namun Half Adder tidak melibatkan simpanan, padahal proses penjumlahan pada umumnya melibatkan simpanan. Suatu rangkaian yang memenuhi syarat tersebut dikenal sebagai rangkaian penjumlah penuh (full adder). Sehingga pada praktikum ini menggunakan rangkaian penjumlah penuh (full adder ). Untuk rangkaian penjumlah penuh dibutuhkan IC 7486 (Gerbang Logika EX-OR), 7408 (Gerbang Logika AND) dan 7432 (Gerbang Logika OR). Sehingga rangkaian full adder terdapat 3 terminal masukan dan 2 terminal keluaran. Berikut rangkaian full adder yang digunakan : 4 0 1 1 0 0 5 1 0 0 1 1 6 1 0 1 0 1 7 1 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1
  • 16. Tabel kebenaran yang dihasilkan adalah : Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, hasil tabel kebenaran yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu perhitungan penjumlahan manual dan analisa hasil menggunakan program Proteus. Dengan menggunakan Peta Karnaugh yang telah dijabarkan pada analisa data, diperoleh aljabar boole full adder untuk keluaran Sum dan Keluaran Carry, yaitu : Os = Cin (A B) Oc = BCin + BA + CinA Sehingga dapat dipahami cara kerja dari rangkaian penjumlah yaitu penjumlahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan masukan A dan B dengan keluaran SUM 1 dan Carry 1 (SUM dihasilkan dari gerbang EX-OR dan Carry dihasilkan dari gerbang AND). Selanjutnya nilai SUM 1 dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran half adder kedua yaitu SUM 2 itulah yang menjadi keluaran jumlahan untuk SUM. Kemudian Carry 1 pada half adder pertama diproses dengan carry 2 yang merupakan keluaran dari half adder kedua pada gerbang OR. No Cin A B Os Oc 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 0 3 0 1 0 1 0 4 0 1 1 0 1 5 1 0 0 1 0 6 1 0 1 0 1 7 1 1 0 0 1 8 1 1 1 1 1
  • 17. Sama seperti rangkaian penjumlah, rangkaian pengurang biner full substractor juga didasari oleh rangkaian half substractor. Perbedaanya terletak pada IC yang digunakan. Pada rangkaian pengurang (substractor) menggunakan tambahan IC 7404 yaitu gerbang NOT yang diletakan pada masing – masing half substractor yang menghubungkan masukan ke gerbang AND. Berikut gambar rangkaian full substractor yang digunakan. Tabel kebenaran yang dihasilkan adalah : No Cin A B Dif Br 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 1 3 0 1 0 1 0
  • 18. Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, hasil tabel kebenaran yang diperoleh sesuai dengan teori yang ada yaitu perhitungan pengurangan secara manual dan analisa hasil menggunakan program Proteus. Dengan menggunakan Peta karnaugh yang telah dijabarkan pada analisa data, diperoleh aljabar boole full substractor untuk keluaran Difference dan Keluaran Borrow, yaitu : Dif = Cin (A B) Br-out = ĀCin + ĀB + CinB Dapat dipahami bahwa keluaran Dif sama dengan keluaran Sum pada full adder, sedangkan perbedaan keluaran Br-out dengan keluaran Carry adalah pada input A karena terdapat gerbang NOT. Sehingga cara kerja dari rangkaian pengurang hampir sama dengan rangkaian penjumlah yaitu, full substractor terdiri dari dua half substractor dan gerbag OR. Half subtractor pertama merupakan pengurang masukan A dan B dengan keluaran Dif 1 dan Borrow 1, Selanjutnya nilai Dif 1 dari half subtractor pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran half adder kedua yaitu Dif 2 itulah yang menjadi keluaran pengurangan. Kemudian pinjaman atau Borrow pada half subtractor pertama diproses dengan borrow 2 yang merupakan keluaran dari half subtractor kedua pada gerbang OR. 4 0 1 1 0 0 5 1 0 0 1 1 6 1 0 1 0 1 7 1 1 0 0 0 8 1 1 1 1 1
  • 19. H. Kesimpulan 1. Hasil yang diperoleh pada praktikum untuk full adder maupun full subtractor, sesuai dengan teori yang ada dan sesuai dengan analisis pada Proteus 2. Cara kerja full adder: penjumlahan full adder pada prinsipnya menggunakan dua buah half adder dan sebuah gerbang OR. Half adder pertama merupakan penjumlahan masukan A dan B dengan keluaran SUM 1 dan Carry 1 (SUM dihasilkan dari gerbang EX-OR dan Carry dihasilkan dari gerbang AND). Selanjutnya nilai SUM 1 dari half adder pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran half adder kedua yaitu SUM 2 itulah yang menjadi keluaran jumlahan untuk SUM. Kemudian Carry 1 pada half adder pertama diproses dengan carry 2 yang merupakan keluaran dari half adder kedua pada gerbang OR. Cara kerja full subtractor: full substractor terdiri dari dua half substractor dan gerbag OR. Half subtractor pertama merupakan pengurang masukan A dan B dengan keluaran Dif 1 dan Borrow 1, Selanjutnya nilai Dif 1 dari half subtractor pertama diproses pada half adder kedua dengan input satu lagi yaitu C. Nilai keluaran half adder kedua yaitu Dif 2 itulah yang menjadi keluaran pengurangan. Kemudian pinjaman atau Borrow pada half subtractor pertama diproses dengan borrow 2 yang merupakan keluaran dari half subtractor kedua pada gerbang OR. Daftar Pustaka: Anonim.2009.BAB VI Rangkaian - Rangkaian Aritmetik. Pdf Ardi, Khaerul.2013.Laporan Rangkaian Aritmetika Sumarna.2015.Rangkain Penjumlah Biner. Universitas Negeri Yogyakarta. Pdf